Ditemukan 55339 dokumen yang sesuai dengan query
Farell Navarro Rustantara
"Penelitian ini membahas makna metafora yang terdapat dalam lirik lagu pada Extended Play “月 姫 –A piece of blue glass moon—" oleh Reona. Dengan menggunakan metode analisis metafora Knowles dan Moon, penelitian ini mengkaji dua puluh tujuh metafora dari sumber data lagu yang memiliki judul 生命線 (Seimeisen), ジュブナイル (Juvenile), dan Believer. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu makna dan jenis-jenis metafora yang terdapat dalam lagu-lagu tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari semua metafora yang telah dianalisis menggunakan teori metafora Knowles dan Moon, jenis metafora yang paling sering digunakan adalah jenis metafora kreatif. Makna metafora yang terdapat di dalam lagu ini lebih mudah dipahami dengan menggunakan konteks Visual novel ‘Tsukihime –A piece of blue glass moon-“ karena banyaknya metafora kreatif yang terdapat dalam lagu-lagu tersebut.
This study discusses the metaphorical meaning contained in the song lyrics in the Extended Play “月姫 –A piece of blue glass moon-“ by Reona. By using Knowles and Moon's metaphor analysis method, this study examines twenty seven metaphors from the data source of songs that have the titles 生命線 (Seimeisen), ジュブナイル (Juvenile), and Believer. The purpose of this study is to find out the meaning and types of metaphors contained in the songs. The results of this study indicate that of all the metaphors that have been analyzed using Knowles and Moon's metaphor theory, creative metaphors are the most frequently used type of metaphor. The meaning of the metaphors contained in this song is easier to understand using the context of the Visual novel 'Tsukihime –A piece of blue glass moon-“ because there are many creative metaphors contained in these songs."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Siti Zeltien Fauziah Ishak
"Penelitian ini membahas tentang representasi kebiasaan buruk manusia yang terdapat dalam lagu Habit oleh Sekai no Owari yang dianalisis menggunakan teori semiotika Peirce. Dalam penelitian ini, penulis menganalisis bait-bait lirik lagu yang terdapat dalam lagu Habit dengan menjabarkan representamen, objek, dan interpretan serta menjabarkan representasi kebiasaan buruk manusia yang terkandung di dalamnya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa representamen dari lagu Habit adalah lirik lagu Habit. Objek dari lagu Habit adalah fenomena kebiasaan buruk manusia yang dijabarkan dalam lirik lagu, serta interpretan dari lagu Habit adalah keinginan Fukase selaku penulis lagu agar manusia menghilangkan kebiasaan buruk tersebut. Jenis-jenis representasi yang terdapat dalam lirik lagu Habit merupakan kebiasaan mengategorikan mengakibatkan munculnya rasa tidak percaya diri, besar kepala, rasa khawatir, mudah menyerah, dan mencari-cari alasan atas ketidakberhasilan dalam hidup mereka. Dalam lirik lagu ini juga terdapat juga amanat yang diberikan oleh penulis lagu dalam lirik lagu agar menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
This research discusses the representation of human bad habits contained in the song Habit by Sekai no Owari which is analyzed using Peirce's semiotic theory. In this study, the author analyzes the verses of song lyrics contained in the song Habit by describing the representamen, object, and interpretant also describing the representation of human bad habits inside of it. The results of this study show that the representamen of the song Habit is the lyrics of the song itself. The object of the song Habit is the phenomenon of human bad habits described in the lyrics, and the interpretant is Fukase's desire as the songwriter for humans to eliminate these bad habits. The representation of human bad habits in the lyrics of the song Habit is in the form of categorizing caused insecurity, boastful, excessive worry, giving up easily, and making excuse based on failure of their lives. There is also a mandate by the songwriter to end these bad habits in the song lyrics."
2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mirzanda Abimanyu
"Penelitian ini membahas tentang penggunaan campur kode dalam lagu Hutspot karya Ray Fuego. Campur kode adalah dua bahasa atau lebih yang dituturkan oleh penutur dalam berkomunikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui wujud dan fungsi campur kode dalam berbentuk lagu yang berjudul Hutspot karya Ray Fuego. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan menggunakan studi pustaka yang ditujukan untuk menganalisis wujud dan fungsi lirik lagu Hutspot. Menurut Muysken(2000:3) terdapat tiga jenis campur kode antara lain Penyisipan, Pergantian dan Leksikalisasi Kongruen. Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat 20 data penelitian pada lirik lagu Hutspot serta terdapat banyak kata umpatan pada lirik lagu Hutspot. Lalu terdapat bentuk fungsi referential function, expressive function, metalinguistic function, poetis function dan fatis function serta wujud Penyisipan, Pergantian dan Leksikalisasi Kongruen
This study discusses the use of code mixing in Ray Fuego's Hutspot song. Code mixing can be interpreted as two or more languages ??spoken by speakers in communication. The purpose of this study was to determine the form and function of code mixing in the form of a song entitled Hutspot by Ray Fuego. The research method used is a qualitative descriptive method and uses literature study theory which is intended to analyze the form and function of Hutspot song lyrics. According to Appel and Muysken, there are three types of code mixing, namely Insertion, Substitution and Congruent Lexicalization. The results of this study are that there are 20 research data on Hutspot song lyrics and there are many swear words in Hutspot song lyrics. Then there are the referential functions, expressive functions, metalinguistic functions, poetic functions and phatic functions as well as insertion, substitution and congruent lexicalization forms."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Farah Fabriana
"Penelitian ini membahas tentang metafora konseptual yang ada pada enam lirik lagu dalam album self-titled Nena. Album tersebut dirilis oleh grup band asal Jerman Nena pada tahun 1983. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif untuk menganalisis data berupa lirik lagu berjudul Kino, Tanz auf dem Vulkan, 99 Luftballons, Einmal ist keinmal, Leuchtturm dan Satellitenstadt. Permasalahan apa saja metafora konseptual yang terdapat di dalam lagu-lagu tersebut dianalisis berdasarkan teori pemetaan dan jenis metafora konseptual dari Lakoff dan Johnson (2003) dan teori skema citra dari Cruse dan Croft (2004). Hasil penelitian ini menunjukkan adanya 15 metafora konseptual dalam 12 pemetaan. Dari 12 pemetaan tersebut, semuanya merupakan metafora struktural, dan 4 buah metafora ontologis. Metafora orientasional tidak ditemukan. Skema citra yang terdapat pada data merupakan skema space (ruang), container (wadah), force (paksaan), identity (identitas) dan existence (keberadaan).
This study discusses the conceptual metaphors found in six lyrics from the self-titled album Nena. This album was released by the German band Nena in 1983. The method used for this study is the qualitative method of the data in the form of song lyrics from Kino, Tanz auf dem Vulkan, 99 Luftballons, Einmal ist keinmal, Leuchtturm dan Satellitenstadt. The problem which conceptual metaphors in the songs analyzed is based on two theories, the mappings and types of the conceptual metaphor theory from Lakoff and Johnson (2003) and the image schema theory from Cruse and Croft (2004). The results of this study indicate that there are 15 data of conceptual metaphors in 12 mappings. From the 12 mappings, all of the metaphors are considered structural, 4 ontological, and none orientational. The image schemas found in the study are in the form of space, container, force, identity, and existence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Aditya
"Skripsi ini membahas gambaran rasisme yang terjadi di Prancis yang diambil dari dua lagu karya Akli D, seorang musisi Kabyle, berjudul Malik dan C_facile. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan tekstual dan kontekstual. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam lagu Malik, tema rasisme ditampilkan melalui peristiwa kematian Malik oleh aparat kepolisian pada kerusuhan pelajar pada tahun 1986. Dalam lagu C_facile, tema rasisme ditampilkan melalui kesulitan kaum imigran dalam berintegrasi di Prancis.
This study focuses on the portrait of racism which is happened in France based on two songs of Akli D, a Kabylian musician, Malik and C_facile. This research is qualitative, using text-oriented and context-oriented approaches. The result of this research shows that in Malik, racism theme is presented by the death of Malik in student_s riot at 1986 by policemen. In C_facile, racism theme is presented by the difficulty of immigrant in integration in France."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14487
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
"Kehidupan sosial dan budaya pada masa orde baru menyimpan banyak ketidakberesan sosial yang terekam dalam ingatan sejarah politik Indonesia. Sedangkan upaya ekspresi pada masa itu tidak berjalan dengan baik akibat adanya represi pemerintah di berbagai aspek. Proses ekspresi ini dilakukan oleh Koes Plus dalm lirik lagu Tul Jaenak melalui bahasa Jawa dan nilai budaya yang terdapat di dalamnya. Untuk meninjau hal tersebut, penelitian ini menyoroti sejumlah rumusan meliputi :1) Bagaimana teori kritik Habermas menjelaskan proses emansipasi dan pencerahan yang dilakukan Koes Plus melalui lagu “Tul Jaenak”? (2) Bagaimana resistensi dilakukan melalui lagu “Tul Jaenak” sebagai bentuk emansipasi dan pencerahan? Untuk menjawab rumusan penelitian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi proses emansipasi dan pencerahan yang dilakukan Koes Plus melalui lagu “Tul Jaenak”, menggunakan teori kritisHabermas dan Resistensi Stuart Hall untuk melengkapi jawaban atas proses analisis yang searah. Sehingga penelitian ini dapat menghasilkan suatu jawaban mengenai sikap Koes Plus terhadap berupa isu ekonomi krisis beras, dan respon Koes Plus dalam realitas sosial melalui satuan lirik lagu “
Tul Jaenak.
The social and cultural life of the New Order era contained many social irregularities that were neatly stored in the memory of Indonesian political history. Meanwhile, expression efforts at that time did not go well due to government repression in various aspects. Koes Plus carries out this expression process in the lyrics of the song Tul Jaenak through the Javanese language, and the cultural values ââcontained therein. The research question of this study include 1) How does Habermas' critical theory explain the process of emancipation and enlightenment carried out by Koes Plus through the song "Tul Jaenak"? (2) How is resistance carried out through the song "Tul Jaenak" as a form of emancipation and enlightenment? This study aims to identify the process of emancipation and enlightenment carried out by Koes Plus through the song "Tul Jaenak". This study uses Habermas' critical theory and Stuart Hall's resistance to complete the answer to a unidirectional analysis process. So that this research can produce an answer regarding Koes Plus' attitude towards the economic issue of the rice crisis and Koes Plus's response to social reality through the lyrical unit of the song "Tul Jaenak"."
[Depok;Depok, Depok]: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia], 2023
TA-pdf;TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Salsabila Khairunnisa
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan apa “rasa” yang terdapat dalam lirik-lirik lagu yang dipopulerkan oleh Via Vallen dengan judul Sayang, Bojo Galak dan Lali Rasane Tresna. Penelitian ini menunjukkan ungkapan-ungkapan rasa apa saja yang disampaikan oleh pencipta lagu melalui penyanyinya yaitu Via Vallen. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan memberikan pemaparan mengenai fenomena yang terjadi dalam lirik lagu tersebut. Dalam lagu-lagu yang dipopulerkan oleh Via Vallen terdapat beberapa ekspresi keindahan “rasa” yang disampaikan dan diungkapkan seperti atiku, tresnaku, uripku, dan mesakno aku yang menggambarkan “rasa” kesetiaan yang disampaikan oleh penyanyi sehingga pendengar bisa dapat ikut berimajinasi dengan apa yang penyanyi sampaikan. Terdapat ungkapan yang menjadi hasil dari penelitian ini sebagai berikut yaitu bebasan dengan ungkapan yang memiliki makna konotasi dan juga paribasan atau peribahasa yang merupakan ungkapan dengan sifat hiperbola yaitu melebih-lebihkan dan menimbulkan pengertian pengandaian.
This research aims to elucidate the essence of 'rasa' (emotions/feelings) present in the lyrics of songs popularized by Via Vallen, titled 'Sayang,' 'Bojo Galak,' and 'Lali Rasane Tresna.' The study uncovers the various expressions of emotions conveyed by the songwriter through the singer, Via Vallen. Employing a qualitative descriptive method, the research examines the phenomena within these song lyrics. Within Via Vallen's songs, several expressions of the beauty of 'Rasa' are conveyed and revealed, such as 'atiku' (my heart), 'tresnaku' (my love), 'uripku' (my life), and 'mesakno aku' (hold me). These linguistic expressions depict the 'Rasa' of loyalty communicated by the singer, enabling listeners to vividly imagine and empathize with the conveyed emotions. Additionally, the study identifies expressions that carry connotative meanings, as well as 'paribasan' or 'peribahasa,' expressions characterized by hyperbolic qualities, where exaggeration induces figurative interpretations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
ATA 15(1-2) 2012
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Tiki Danawiranti Unanto
"Skripsi ini berisi penelitian mengenai penggambaran dunia timur dan dunia barat dalam teks lirik lagu La rose des vents karya Anggun. Penelitian dalam skripsi ini menggunakan metode struktural dari Jacobson dan Levi-Strauss. Lirik lagu La rose des vents dibahas berdasarkan aspek metrik, aspek bunyi, aspek sintaksis, dan aspek semantik, yang juga mencakup pembahasan judul dan isotopi. Hasil penelitian aspek-aspek tersebut memperlihatkan bahwa dunia timur dan dunia barat pada lirik lagu La rose des vents digambarkan sebagai dua hal yang sangat berbeda dan sangat sulit disatukan. Dunia timur muncul dalam sosok bunga teratai, anggrek, Siva, Ganesha, dan lilin panas. Sedangkan dunia barat direpresentasikan oleh musim dingin, burung layang-layang, peri, dan mawar.Penggambaran dua dunia yang berbeda juga ditampilkan melalui hubungan je dari timur dan tu dari barat yang pada titik tertentu mengalami beberapa konflik yang menjadikan dunia timur dan dunia barat tetap berada di dua sisi yang berbeda."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14260
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Sandra Fatin Fadhilah
"Lirik lagu merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis lagu kepada pendengarnya. Agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih terasa di hati, maka penulis dapat menggunakan beragam gaya bahasa, tak terkecuali lagu anak-anak yang seringkali menceritakan tentang kasih sayang, seperti kasih sayang kepada ibu, sahabat, dan hewan peliharaan. Heintje merupakan salah satu penyanyi lagu anak-anak asal Belanda yang sukses di era 1960 hingga 1970-an. Beberapa lagunya menceritakan tentang kasih sayang seorang anak kepada orang maupun lingkungan terdekatnya. Lirik-lirik lagunya ringan, namun mampu mengekspresikan rasa kasih sayang seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan memaparkan jenis-jenis gaya bahasa yang menceminkan dan mengungkapkan kasih sayang pada tiga lagu Heintje yang berjudul Mama, Mijn Vriendinnetje, dan M’n Trouwe Hond. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga lagu yang diteliti terdapat sembilan jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lagu anak-anak untuk mengungkapkan kasih sayang dengan menarik dan ringan, yaitu metafora, asonansi, anafora, klimaks, hiperbola, pleonasme, metonimia, elipsis, dan antistrof. Dari majas-majas yang telah disebutkan, majas yang paling sering muncul pada ketiga lagu tersebut adalah majas metafora. Penggunaan majas berfungsi untuk menambahkan efek-efek tertentu dalam sebuah ungkapan agar lebih menarik dan memperkaya dimensi tambahan bahasa.
Lyrics are the message that songwriters want to convey to the listeners. In order for the message to be more heartfelt, songwriters can use various figure of speeches. Children songs are no exception to this, which often expresses feelings like affection for their mother, friends, and pets. Heintje was a successful children song singer from Netherlands in the 1960s and 1970s. Some of his songs tells us about children's affection for people and their surroundings. The lyrics are easy to understand but they can express a child’s affection wonderfully. This study aims to find and describe the types of figure of speech that reflects and express affection in Heintje’s three songs titled Mama, Mijn Vriendinnetje, and M’n Trouwe Hond. This study use descriptive qualitative method. The results of the analysis show that from the three songs studied, there are nine types of figure of speech, namely metaphor, assonance, anaphora, climax, hyperbole, pleonasm, metonymy, ellipsis, and antistrof. From the figure of speeches that are mentioned, the figure of speech that appears the most in the three songs is metaphor. The use of figure of speech serves to add certain effects in an expression to make it more interesting and enrich the additional dimensions of language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library