Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140148 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ika Siti Nurzannah
"Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan strategi penerjemahan onomatope dan mimesis dari bahasa Korea ke bahasa Indonesia dalam webtoon Our Beloved Summer. Korpus data dari penelitian ini adalah webtoon dengan judul Our Beloved Summer episode 1 sampai episode 7, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Korea. Penelitian ini menganalisis data berdasarkan teori penerjemahan menurut Vinay dan Darbelnet (1995). Dari total 246 data penelitian, ditemukan sejumlah 82 onomatope dan 164 mimesis. Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi penerjemahan onomatope dan mimesis yang paling dominan adalah kesepadanan. Sementara itu, strategi penerjemahan onomatope yang paling sedikit ditemukan adalah transposisi dan harfiah. Pada penerjemahan mimesis, strategi penerjemahan yang paling sedikit ditemukan adalah modulasi. Strategi penerjemahan calque tidak ditemukan dalam penerjemahan onomatope dan mimesis. Pada penelitian ini, ditemukan bahwa satu mimesis dalam bahasa sumber (Bsu) dapat diterjemahkan secara bervariasi ke bahasa sasaran (BSa). Sebaliknya, berbagai jenis mimesis dalam BSu pun dapat diterjemahkan menjadi satu kata yang sama dalam BSa. Hal tersebut bertujuan menyesuaikan dengan konteks dan penekanan cerita.

This is qualitative descriptive research that aims to describe the translation strategy of onomatopoeia and mimetic from Korean to Indonesia in the webtoon. The data corpus of this study is a webtoon Our Beloved Summer episode 1 to episode 7, in Indonesian and Korean. This study analyzes data based on translation theory according to Vinay and Darbelnet (1995). From a total of research data, 82 onomatopoeia and 164 mimetic were found. The results of the analysis show that the most dominant onomatopoeic and mimetic translation strategies are equivalence. Meanhwile, the fewest onomatopoeic translation strategies found were transposition and literal. In mimetic translation, the least common translation strategy is modulation. The calque translation strategy is not found in onomatopoeic and mimetic translation. In this study, it was found that one mimetic in the source language (SL) can be translated in various ways into the target language (TL). Otherwise, there is various types of mimetic in SL can also be translated into the same word in TL. It aims to adjust to the context and emphasis of the story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lee, Kay Won
Soul Tukpyolsi : Hanguk Munhwasa, 2007
KOR 495.71 LEE h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Chae, Wan, 1953-
Seoul: Universitas Seoul, 2004
KOR 495.7 CHA h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Stefani Tanjaya
"Penerjemahan adalah proses yang tidak luput dari kesulitan. Salah satunya adalah penerjemahan kosakata budaya dari teks sumber ke pembaca yang mungkin asing terhadap hal tersebut, seperti yang dapat ditemukan di dalam manga Jepang. Dengan demikian, penelitian ini mengupas dengan dalam strategi yang diterapkan para penerjemah bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dari salah satu manga, yakni Detektif Conan, dan mencari tahu alasan dibalik penerapan strategi-strategi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode analisis dengan pengkategorian kosakata budaya Newmark serta teori strategi penerjemahan Baker. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kedua teks terjemahan tersebut umumnya menggunakan strategi parafrasa dengan kata yang berhubungan, tetapi hanya terjemahan Indonesia yang menerapkan strategi substitusi budaya, dan terjemahan Inggris memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk menerapkan strategi penggunaan kata pinjaman. Industri penerjemahan manga di Indonesia yang masih muda, diikuti dengan budaya populer Jepang yang masih dalam tahap awal perkenalan di Indonesia, mendorong lebih kuatnya domestikasi pada terjemahan Indonesia dibandingkan terjemahan bahasa Inggris untuk lebih mudah diterima pembacanya. Sementara itu, sejarah panjang industri penerjemahan manga di Barat, yang memperlihatkan adanya perubahan dari kecenderungan domestikasi menjadi foreignisasi, diikuti dengan tingginya tingkat konsumsi budaya populer Jepang di Barat membuat ideologi foreignisasi pada terjemahan bahasa Inggris lebih kuat dibandingkan terjemahan bahasa Indonesia.

Translating is bound to encounter problems, one of them being the cultural words found in the source text that might be unrecognizable by the target readers. Thus, this study analyzes the strategies the Indonesian and English translators applied to translate the Japanese cultural words found in one manga series, Detective Conan (also known as Case Closed), and finds out the reasoning behind applying said strategies. This study uses the analysis method while applying Newmark's categorization of cultural words and Baker's translation strategies theory. This study found that paraphrasing with a related word was the most applied strategy in both translations. However, only the Indonesian translation used cultural substitution, and the English translation had a higher tendency to use the loan word strategy. Behind this is the background of the period when these translations were released: the young Indonesian manga translating industry, followed by Japan's pop culture consumption still in its introductory stage, led the Indonesian translation to have a more prominent domesticating ideology for the readers to accept easily. In contrast, the long history of the West manga translation industry, followed by a higher consumption rate of Japan's pop culture, led to a more prominent foreignization approach in its translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Kinanti Sekaraji
"Drama merupakan bentuk karya sastra yang mampu mencerminkan realitas kehidupan masyarakat. Di dalam lingkup kehidupan masyarakat, cinta tidak bisa luput dari kisah hidup tiap manusia. Drama tercipta dengan mengangkat berbagai tema, salah satunya adalah cinta. Penelitian ini membahas gambaran konsep cinta dalam drama Our Beloved Summer yang disutradarai oleh Kim Yoonjin. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, penulis bertujuan untuk menganalisis tanda-tanda konsep cinta yang terkandung dalam drama Our Beloved Summer melalui tokoh Kook Yeonsu dan Choi Ung. Penelitian ini dilandasi teori segitiga cinta Robert Sternberg serta menggunakan pendekatan semiotika dengan mengacu pada teori Charles Peirce. Our Beloved Summer terdiri dari 16 episode dan penelitian ini mengkaji episode 12 sampai episode 16 sebagai unit analisis. Pengumpulan data dilakukan dengan mengidentifikasi object berupa tanda verbal dan tanda nonverbal lalu menganalisis makna dari representasi tersebut kemudian mengaitkan temuan dengan konsep cinta. Hasil yang ditemukan setelah menganalisis drama Our Beloved Summer adalah tanda-tanda konsep cinta yang tergambar dalam drama terdiri dari tiga komponen yaitu intimacy (keintiman), passion (hasrat), dan decision/commitment (keputusan atau komitmen). Hubungan antara kedua tokoh utama termasuk dalam jenis cinta consummate love (cinta sempurna). Dari ketiga komponen cinta dan jenis cinta tersebut dapat terlihat gambaran penggunaan tema cinta di dalam drama.

Drama is a type of literature that can resemble the reality of people’s lives. Within the scope of people’s lives, love exists in every human being’s life narrative. Drama is made bringing up several subjects, one of which is love. This study aims to identify the representation of the concept of love in Our Beloved Summer directed by Kim Yoonjin. By using a descriptive analysis research method, the writer aims to analyze the signs of the concept of love contained in the drama Our Beloved Summer through the characters Kook Yeonsu and Choi Ung. This study uses Robert Sternberg’s triangular theory of love with Charles Peirce’s triadic semiotics approach. The drama consists of 16 episodes and this study examines episode 12 until episode 16 as the unit of analysis. The data was gathered by identifying object in the form of verbal and nonverbal signs, examining the significance of these signs, and then connecting the findings to the concept of love. The results of the study found that the signs of the concept of love which depicted in the drama consists of three components: intimacy, passion, and commitment. The bond between the two main characters represents consummate love. The use of the subject of love in the drama may be seen in these three components and the type of love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Faradilla Rara Subianto
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan jenis pujian dan fungsi tindak tutur memuji yang terdapat dalam serial drama Our Beloved Summer. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan analisis-deskritif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah simak bebas libat cakap (SBLC). Korpus data tuturan yang digunakan penelitian ini diambil dari serial drama Our Beloved Sumner. Hasil dari penelitian ini, jenis pujian kemampuan adalah jenis yang paling banyak digunakan oleh penutur lalu diikuti dengan jenis pujian lainnya seperti sifat, penampilan dan hak milik. Kemudian, fungsi tindak tutur memuji yang paling banyak muncul adalah kekaguman lalu diikuti dengan pengurangan tindakan mengancam muka, solidaritas, hasrat, salam dan membuka pembicaraan.

This study aims to describe the types of compliment and the functions of speech act of compliments in the Our Beloved Summer drama series. This study is a qualitative research with descriptive analysis. The data collection technique used SBLC. The speech data corpus used in this study was obtained from the Our Beloved Summer drama series. The study’s results showed that the function of speech acts of compliment that mostly appeared was admiration followed by soften face threatening, solidarity, reinforcee desired behavior, greetings, and opening and sustain conversations. Then, the speakers mostly applied the topic of ability in the speech act of compliment, followed by other topics such as personality, appearance, and possession."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ekky Malindra
"Skripsi ini menjelaskan tentang kosakata warna dasar dan pola penamaan warna dalam bahasa Jawa. Penelitian ini dilakukan di Dusun Ngepek, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, Yogyakarta dengan menggunakan 216 kartu warna Color Safe Palette (Rusmawati, 2010: 5) untuk memperoleh data. Berdasarkan data, kosakata warna dasar Bahasa Jawa disusun berdasarkan urutan warna Brent Berlin dan Paul Kay (1969 dalam Lyons, 1977: 246). Sementara itu, pola penamaan warna diklasifikasikan berdasarkan dimensi warna versi Munsell (Darmaprawira, 2002: 51) yaitu berdasarkan corak warna (hue), nilai (value), dan intensitas (chroma) kemudian dianalisis maknanya berdasarkan teori Ogden dan Richards (1952 dalam Rahyono, dkk., 2005: 23).

Abstract
This undergraduate thesis describes about basic color terms and color naming pattern in Javanese language. The research took place in Ngepek, Sedayu district, Bantul Residence, Yogyakarta using 216 Color Safe Palette (Rusmawati, 2010: 5) to get the data. Based on data, basic color terms in Javanese language are sorted according to the categorization done by Brent Berlin and Paul Kay (1969 in Lyons, 1977: 246). Meanwhile, color nomenclature are classified into three color dimension based on its hue, value, and chroma (Munsell in Darmaprawira, 2002: 51) and then the meaning of the data are analyzed based on Ogden and Richards theory (1952 in Rahyono, et.al, 2005: 23). "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S482
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kim, Chong Min
Soul-si : Puk Logu Komponi , 2009
KOR 338.7 KIM p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Julianty Dwieliza
"ABSTRAK
Verba majemuk merupakan salah satu aspek dari kata majemuk. Berdasarkan pengalaman dalam mempelajari bahasa Jerman, terdapat kesulitan dalam menerjemahkan suatu verba majemuk karena kita tidak mengetahui dasar dari verba majemuk itu. Untuk itu dilakukan analisis morfologis dan semantis dalam mengetahui apakah ada keterkaitan antara bentuk dan makna sebuah verba majemuk.
Dalam penelitian ini digunakan dua sumber acuan, yaitu: Grammatik der deutschen Gegenwartssprache_Bd.4 (Duden, 1984) dan Wortbildung der deutschen Gegenwartssprache (Wolfgang Fleischer, 1933).
Dalam menganalisis verba majemuk dijabarkan bagaimana terbentuknya sebuah verba majemuk. Setelah itu dilakukan analisis terhadap maknanya, apakah makna dari suatu bentuk verba majemuk itu berterima atau tidak.
Dari analisis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa proses pembentukan verba majemuk dapat dilakukan terhadap lima jenis leksem, termasuk di dalamnya tiga kelas kata dan dua jenis afiks, yaitu V+V, N+V, A+V, P+V dan V+S. Sedangkan korelasi makna antar-kata pembentuk dari sebuah verba majemuk dapat dilihat dari tipe/macam verba majemuk. Dengan kata lain antara bentuk dan makna terdapat suatu keterkaitan. Namun harus diketahui juga apakah makna itu berterima atau tidak.

"
1990
S14691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>