Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 157673 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Farah Syuraih Muchtar
"Air bersih berperan penting pada kesejahteraan hidup dan pembangunan wilayah. Karakteristik wilayah Labuan Bajo berupa kepulauan dengan kondisi geomorfologi berupa perbukitan menyebabkan masalah krisis air bersih. Masalah penelitian adalah adanya pengembangan wilayah di Labuan Bajo yang tergolong kawasan semi-arid untuk keperluan pariwisata berpotensi menimbulkan krisis air bersih. Penelitian ini bertujuan menganalisis ketersediaan sumber air bersih, melihat kebutuhan air domestik dan pariwisata, menganalisis daya dukung air dan sosial, serta merumuskan model pengeloaan air bersih yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah metode campuran berupa analisis daya dukung, deskriptif, analisis spasial, dan metode fuzzy topsis untuk penentuan pengambilan keputusan. Hasil penelitian menunjukan kebutuhan air pariwisata pada tahun 2028 akan melebihi kebutuhan air domestik. Daya dukung air pada 56,87% wilayah di Kabupaten Manggarai Barat berstatus defisit. Biaya pengeluaran air rumah tangga di lokasi penelitian rata-rata Rp 192.000 atau sebesar 10% dari pendapatan. Pengelolaan air bersih di Labuan Bajo agar berkelanjutan perlu dilakukan dengan mengoptimalkan pemanfaatan air permukaan menggunakan teknologi yang mudah dikelola oleh masyarakat dan mampu melestarikan nilai kearifan lokal Borang Wae. Pemukiman penduduk yang berada di sempadan sungai dapat menggunakan pemurnian air sungai berbasis lahan basah buatan, dan pemanen air hujan untuk pemukiman yang berada di pesisir dan pulau-pulau kecil. Kebutuhan air pariwisata pada pulau-pulau kecil dan pesisir dapat dilakukan dengan desalinasi air laut dan Watergen Technology

Clean water is essential for the welfare of life and regional development. Characteristics of the Labuan Bajo region are an archipelago and geomorphological conditions in the form of hills that cause clean water crisis problems. Regional development in Labuan Bajo, classified as a semi-arid area for tourism needs, can potentially cause a clean water crisis. This study aims to analyze the availability of clean water sources, look at domestic and tourism water needs, analyze water and social carrying capacity, and create a sustainable clean water management model. This research used a mixed carrying capacity analysis, descriptive, spatial analysis, and topsis fuzzy methods to determine decision-making. The results show that tourism water demand in 2028 will exceed domestic water demand. The carrying capacity of water in 56.87% of the area in West Manggarai Regency has a deficit status. The cost of household water in the research location is an average of IDR 192,000 or 10% of income. Clean water management in Labuan Bajo, to be sustainable, needs to optimize the use of surface water using technology that is manageable for the community and can preserve the value of Borang Wae's local wisdom. Residential settlements on river banks can use river water purification based on artificial wetlands and rainwater harvesting for settlements on the coast and small islands. Tourism water demand on small islands and coastal areas can be used by seawater desalination and Watergen Technology."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Susiyanto
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Pengembangan Masyarakat dalam
Pengelolaan Air Besih Berbasis Kelembagaan Lokal yang dilakukan oleh
paguyuban Tirta Mandiri di desa Dadapan, Kabupaten Lumajang Propinsi Jawa
Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
deskriptif. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara
mendalam dengan 23 informan yang terdiri dari tokoh masyarakat, kepala desa,
pengelola paguyuban Tirta Mandiri dan anggota paguyuban.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa terjadi keefektifan pengelolaan air
bersih yang dikelola kelembagaan lokal melalui bentuk mekanisme
keorganisasian sehingga memunculkan partisipasi aktif anggota pada proses
pengembangan masyarakat. Keberadaanya memberikan manfaat bagi masyarakat
dalam mengakses air bersih dan terpeliharanya nilai dan budaya lokal di
masyarakat.

Abstract
The thesis discusses about community development through clean water
management based local institution done by Tirta Mandiri community in Dadapan
village, Lumajang regency, Jawa Timur province. The research used a qualitative
approach to the type of descriptive study research. While collecting data using indepth
interviews with 23 informants which consists of natural leader dan head of
village, managers of Tirta Mandiri and formal members.
The results of this study show that the effectiveness in water clean
management by local institution through organized mechanism with the result that
active participation of members in processing community development . This
benefits the society in accessing clean water and nurturing local values and culture
in the society.
"
2012
T31568
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Didit Susiyanto
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang Pengembangan Masyarakat dalam Pengelolaan Air Besih Berbasis Kelembagaan Lokal yang dilakukan oleh paguyuban Tirta Mandiri di desa Dadapan, Kabupaten Lumajang Propinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sedangkan pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan 23 informan yang terdiri dari tokoh masyarakat, kepala desa, pengelola paguyuban Tirta Mandiri dan anggota paguyuban.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa terjadi keefektifan pengelolaan air bersih yang dikelola kelembagaan lokal melalui bentuk mekanisme keorganisasian sehingga memunculkan partisipasi aktif anggota pada proses pengembangan masyarakat. Keberadaanya memberikan manfaat bagi masyarakat dalam mengakses air bersih dan terpeliharanya nilai dan budaya lokal di masyarakat.

ABSTRACT
The thesis discusses about community development through clean water management based local institution done by Tirta Mandiri community in Dadapan village, Lumajang regency, Jawa Timur province. The research used a qualitative approach to the type of descriptive study research. While collecting data using in-depth interviews with 23 informants which consists of natural leader dan head of village, managers of Tirta Mandiri and formal members.
The results of this study show that the effectiveness in water clean management by local institution through organized mechanism with the result that active participation of members in processing community development . This benefits the society in accessing clean water and nurturing local values and culture in the society. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Willy Tandikara
"Tesis ini membahas pendekatan pembangunan berbasis aset komunitas dengan mengidentifikasi potensi kapital yang dimiliki oleh masyarakat lokal dan potensi dari kapital lainnya yang dapat mendukung potensi kapital masyarakat dalam rangka pembangunan kepariwisataan berbasis aset masyarakat. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus case-study. Hasil penelitian menemukan masyarakat memiliki potensi pada kapital lingkungan dan kapital budaya dan kapital yang dapat mendukung potensi kapital masyarakat adalah kapital sosial dan kapital politik. Hasil penelitian ini juga menyarankan para pemangku kepentingan untuk dapat focus pada usaha non padat modal; memaksimalkan pariwisata berdasarkan keterampilan dan teknologi lokal; membangun kelembagaan pada berbasis masyarakat; dan mengembangkan kebijakan pembagian hasil.

This thesis discusses community based asset development approaches by identifying the potential of capital owned by local communities and the potential of other capital that can support the potential of community capital in the framework of community based tourism development. This research used a qualitative research approach with case study research. The results of the study found that the community has potentials in the environmental capital and cultural capital and capital that can support the potential of society 39 s capital is social capital and political capital. The results of this study also suggest stakeholders to be able to focus on low scale capital investment intensive enterprises maximizing tourism based on local skills and technology building institutions on a community based basis and developing a revenue sharing policy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T51118
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Azalya Permata
"Mata air yang merupakan lokasi pemusatan keluarnya air tanah yang muncul di permukaan tanah akibat perpotongan lintasan air tanah oleh fenomena alam. Mata air dapat berpotensi apabila ditinjau berdasarkan kualitas dan kuantitas, pemanfaatan secara aktual serta potensial untuk melayani. Penilaian sumber mata air pada suatu wilayah diketahui dari karakteristik dengan melakukan perhitungan kuantitas maupun kualitas, pemanfaatan secara aktual maupun potensinya untuk dapat dikelola secara berkelanjutan. Mata air yang di desa ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, tetapi pengelolaan pemanfaatnya perlu ditinjau agar dapat dikelola lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik mata air berdasarkan indikator kualitas dan kuantitas air, wilayah aktual maupun potensial pemanfaatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Karakteristik didapat dari hasil pemgukuran debit dan pengujian parameter berupa pH, TDS, DHL Senyawa Nitrat, Sulfat, dan Fosfat.  Lokasi mata air, ketinggian, debit, serta Daerah aliran sungai digunakan untuk mengetahui wilayah potensial pemanfaatan yang terbentuk dari tiap mata air. Kemudian untuk loaksi mata air, jarak menuju daerah layanan dan penggunaan tanah digunakan untuk mengetahui wilayah aktual yang terlayani oleh mata air. Diketahui bahwa mata air di Desa Pelat terletak pada ketinggian 99 mdpl hinga 303 mdpl dengan kisaran debit 0,25 l/s hingga 2,5 l/s. Wilayah aktual yang terbentuk dari tiap mata air berada pada penggunaan tanah berjenis perkebunan, dan permukiman. Adapun wilayah potensial pemanfaatan yang terbentuk pada ketinggian 100-300 mdpl dengan luas yang beragam. Didapat hasil bahwa luasan wilayah potensial tidak semuanya sesuai dengan wilayah aktual pemanfaatanya. Terdapat beberapa lokasi mata air yang memiliki wilayah aktual yang lebih kecil dibandingkan dengan wilayah potensialnya sehingga perlu pengelolaan secara optimal agar semua mata air di Desa Pelat dapat dimanfaatkan dengan baik.

Springs which are locations for concentrating the discharge of groundwater that appear on the surface of the ground due to the intersection of groundwater passages by natural phenomena. Springs can have potential when viewed based on quality and quantity, actual utilization and potential to serve. Assessment of springs in an area is known from the characteristics by calculating the quantity and quality, actual utilization and potential for sustainable management. The springs in this village have been used by the surrounding community, but the management of the beneficiaries needs to be reviewed so that they can be managed better. This study aims to analyze the characteristics of springs based on indicators of water quality and quantity, actual and potential use areas. The method used in this research is quantitative descriptive and spatial analysis. Characteristics are obtained from the results of measurement of discharge and parameter testing in the form of pH, TDS, DHL of Nitrate, Sulfate and Phosphate compounds. The location of the springs, elevation, discharge, and watersheds are used to determine the potential
utilization areas formed from each spring. Then for the location of the springs, the distance to the service area and land use are used to determine the actual area served by the springs. It is known that the springs in Pelat Village are located at an altitude of 99 to 303 meters above sea level with a discharge range of 0.25 l/s to 2.5 l/s. The actual area formed from each spring is in the use of plantations and settlements. The potential utilization areas are formed at an altitude of 100-300 meters above sea level with various areas. The result shows that the area of ​​the potential area is not all in accordance with the actual area of ​​utilization. There are several locations of springs that have an actual area that is smaller
than the potential area so that optimal management is needed so that all springs in Pelat Village can be utilized properly.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sucipta Laksono
"Perencanaan pembangunan Sistem Smart Water dan Smart Wastewater Management di Ibukota Nusantara (IKN) bertujuan mendukung pembangunan kota berkelanjutan serta mencapai target Sustainable Development Goals (SDG), khususnya SDG 6 dan SDG 11. Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, kebutuhan air bersih menjadi tantangan utama di Indonesia. Teknologi cerdas, seperti sensor, otomatisasi, dan analitik data diperlukan untuk meningkatkan efisiensi distribusi air, memantau kualitas air secara real-time, serta mengoptimalkan pengelolaan air minum dan air limbah. Sistem ini terintegrasi dalam konsep Smart City guna memastikan pasokan air yang berkelanjutan dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Pengelolaan berbasis teknologi cerdas di IKN dirancang berdasarkan Rencana Induk Terintegrasi (RIT) dari Kementerian PUPR, yang mencakup aspek smart economy, smart mobility, smart people, smart environment, smart living, dan smart government. Teknologi Internet of Things (IoT) akan dimanfaatkan untuk memantau kualitas dan kuantitas air dengan sensor serta sistem pemantauan yang terhubung ke perangkat pengolahan air. Selain itu, teknologi SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) akan digunakan untuk pemantauan dan intervensi real-time. Kajian ini mempertimbangkan prinsip etika insinyur, profesionalisme, serta keselamatan kerja (K3LL) dalam merekomendasikan solusi teknologi yang tepat bagi Ibukota Nusantara.

Development of the Smart Water and Smart Wastewater Management System in the Nusantara Capital City (IKN) has a linier target for the development of a sustainable city and the Sustainable Development Goals (SDGs), particularly SDG 6 and SDG 11. With rapid population growth, increase of the demand for clean water has become a major challenge in Indonesia. Smart technologies, such as sensors, automation, and data analytics, are necessarily required to improve water distribution efficiency, monitoring water quality in real-time, and optimization the management of drinking water and wastewater process. The integrated system into the Smart City concept was developed to ensure a sustainable water supply and reduce negative environmental impacts. The technology-based management in IKN is designed according to the Integrated Master Plan (RIT) from the Ministry of Public Works and Housing (PUPR), including aspects of smart economy, smart mobility, smart people, smart environment, smart living, and smart government. In water and wastewater treatment process, Internet of Things (IoT) technology will be utilized to monitor water quality and quantity through sensors and monitoring systems connected to treatment plants. Additionally, SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) technology will be used for real-time monitoring and intervention. This study considers engineering ethics principles, professionalism, as well as occupational health and safety (K3LL) in recommending appropriate technological solutions for Nusantara Capital City. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sabrina Nurul Hidayah
"ABSTRAK
Pemerintah Indonesia telah membuat kebijakan terkait energi nasional dengan menargetkan bauran EBT sebesar 23% pada 2025 mendatang dan 31% pada tahun 2030. Guna mencapai target tersebut, pemerintah telah mengambil langkah utama yang salah satunya dengan menambah penyediaan akses energi modern di perdesaan. Upaya tersebut juga bertujuan untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi dan akses infrastruktur energi. Walaupun implementasi dari program elektrifikasi tersebut bersifat aktif, namun hanya beberapa unit penghasil listrik yang dapat beroperasi dikarenakan rusak, diabaikan, atau bahkan keberadaan teknologi tersebut belum diperhatikan sama sekali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa keberlanjutan program elektrifikasi pedesaan yang sudah dilakukan di Indonesia dan mengembangkan kerangka dan strategi program elektrifikasi pedesaan yang berkelanjutan. Dalam mencapai tujuan tersebut, metode penelitian yang digunakan adalah peneltian kualitatif dengan menggunakan data sekunder yaitu video dan berita online. Analisa konten kualitatif dan kuantitatif dilakukan terlebih dahulu untuk mengetahui sudah sejauh mana performa keberlanjutan program
elektrifikasi, dan variabel keberlanjutan apa saja yang paling ditekankan pada data. Hasil menunjukkan bahwa dari 20 program elektrifikasi perdesaan di wilayah Indonesia, mayoritas sudah memiliki performa keberlanjutan yang baik. Permintaan listrik masyarakat dapat terpenuhi, listrik telah digunakan untuk kegiatan perekonomian warga,
memberikan peluang anak-anak untuk dapat belajar dan membantu warga desa dalam beraktivitas khususnay di malam hari. Meskipun demikian, permasalahan teknis merupakan isu yang paling banyak dilaporkan pada beberapa wilayah. Pengembangan kerangka elektrifikasi pedesaan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan indikatorindikator yang penting dan ditekankan guna mencapai keberlanjutan. Indikator keberlanjutan teknis yaitu layanan listrik dapat diandalkan, sistem terpelihara dengan baik, kepuasan pengguna terhadap sistem EBT. Keberlanjutan ekonomi khususnya pangsa listrik yang digunakan untuk kegiatan perekonomian, keterjangkauan layanan, terpenuhinya biaya operasi dan pemeliharaan. Keberlanjutan sosial, adanya subsidi, pinajman atau hibah yang ditawarkan, bertambahnya waktu pembelajaran di rumah, berkurangnya kerepotan pengguna, pemerataan manfaat listrik, dan peningkatan telekomunikasi. Keberlanjutan lingkungan khususnya listrik dari pembangkit telah menggantukan sumber energi lainnya. Keberlanjutan institusional berfokus pada partisipasi pemangku kepentingan dan masyarakat setempat.

ABSTRACT
The Indonesian government has made a policy related to national energy by targeting the renewable energy mix by 23% in the coming 2025 and 31% in 2030. To achieve this target, the government has taken the main steps, one of which is by increasing the provision of access to modern energy in rural areas. The effort also aims to accelerate the increase in electrification ratios and access to energy infrastructure. Although the implementation of the electrification program is considered active, only a few electricitygenerating units can operate due to damage, neglect, or even the existence of the technology that has not been considered at all. The purpose of this study is to analyze the sustainability of rural electrification programs that have been carried out in Indonesia and develop a framework for sustainable rural electrification programs. In achieving these objectives, the research method used is qualitative research using secondary data, namely video and online news. Qualitative and quantitative content analysis is carried out in advance to find out the extent to which the electrification program's sustainability performance is, and what sustainability variables are most emphasized in the data. The results show that, out of the 20 rural electrification programs in the territory of Indonesia, the majority already have good sustainability performance. The demand for community electricity can be fulfilled, electricity has been used for rural dwellers' economic activities, providing opportunities for children to be able to learn and help villagers doing
activities at night. Nevertheless, technical issues are the most widely reported issues in several rural regions. The development of the rural electrification framework can be carried out by considering important and emphasized indicators to achieve sustainability. Indicators of technical sustainability are reliability of electricity service, well maintained system, and user satisfaction with the adapted technology. Economic sustainability is emphasized in the share of electricity used for economic activities, affordability of the service, and fulfilled operational and maintenance costs. Social sustainability consists of
the existence of subsidies, loans or grants offered, increased learning time at home, reduced user inconvenience, equitable distribution of electricity benefits, and telecommunications improvements. Environmental sustainability focuses on electricity from plants has replaced other energy sources while institutional sustainability on the
participation of stakeholders and local communities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ervin J. Mansyur
"ABSTRAK
Saat ini banyak pelaksanaan proyek konstruksi pipa air bersih menghabiskan waktu lebih lama dari jadwal yang direncanakan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menemukan hal-hal apa saja yang mempengaruhi keterlambatan jadwal serta untuk mengembangkan Risk Management Plan pada proyek konstruksi pipa air bersih agar pelaksanaan konstruksinya terhindar dari kejadian-kejadian risiko yang dapat menyebabkan keterlambatan jadwal pelaksanaan. Metode penelitian yang digunakan adalah analisa risiko kualitatif yang dilanjutkan dengan pengembangan Risk Management Plan. Hasil penelitian berupa daftar respon risiko dan dokumen Risk Management Plan pada proyek konstruksi pipa air bersih.

ABSTRACT
Currently many clean water pipeline construction projects take longer than planned. This research is intended to find out what matters affecting schedule delay and to develop Risk Management Plan on clean water pipeline construction project so that the implementation of the construction is protected from risk occurrences that may cause delays in implementation schedule. The research method used is qualitative risk analysis followed by development of Risk Management Plan. The results of the research are risk responses list and Risk Management Plan document on clean water pipeline construction project."
2018
T50746
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Naurah Kamilah
"ABSTRAK
Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu adalah salah satu kawasan prioritas pembangunan pariwisata di Indonesia (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional). Adanya peningkatan dalam sektor pariwisata ini memicu terjadinya peningkatan kebutuhan energi listrik sebagai salah satu kebutuhan primer kegiatan berwisata. Sementara itu, potensi energi terbarukan dapat menjadi sumber energi yang dimanfaatkan di Kepulauan Seribu. Penelitian ini membuat proyeksi kebutuhan energi untuk sektor wisata di setiap pulau yang dibandingkan dengan rencana pemerintah dalam memenuhi kebutuhan energinya. Pulau yang memiliki proyeksi konsumsi yang lebih tinggi dibandingkan rencana pemenuhannya diangap sebagai wilayah defisit energi yang kemudian dikaji wilayah kesesuaian sistem energi terbarukan menggunakan Spatial Multicriteria Analysis. Hasil menunjukan wilayah defisit energi untuk kebutuhan sektor pariwisata terdiri dari Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Ayer, dan Pulau Putri. Berdasarkan hasil analisis spasial multicriteria untuk menentukan wilayah kesesuaian Turbin Angin dan Sistem Photovoltaic, sistem energi terbarukan yang berpotensi dikembangkan di wilayah defisit tersebut adalah Sistem PV, sementara sistem turbin angin tidak sesuai untuk dikembangkan di wilayah defisit tersebut. Hasil pemetaan wilayah menunjukan besar potensi energi yang dapat dihasilkan oleh sistem photovoltaic berdasarkan luasan wilayah yang sangat sesuai untuk sistem PV mampu memenuhi kurangnya supply energi yang dibutuhkan di wilayah defisit energi pada tahun 2022.

ABSTRACT
Kepulauan Seribu Regency is one of the priority tourism development areas in Indonesia (National Tourism Strategic Area). An increase in tourism sector will increase energy needs as one of the primary needs of tourism activities. Meanwhile, the potential of renewable energy can be an energy source used to be utilized in Kepulauan Seribu. The purpose of this study is to know the projection of energy demand for the tourism sector on each island that will be compared with the government's plan of the energy supply for each tourist destination island. Those islands that have a higher consumption projection compared to their planned fulfillment are considered as energy deficit areas which are then assessed for the suitability of renewable energy systems using Spatial Multicriteria Analysis method. The results show that the energy deficit region for the needs of the tourism sector consists of Pulau Tidung, Pulau Harapan, Pulau Ayer and Pulau Putri. Based on the results of the spatial multicriteria analysis to determine the suitability of Wind Turbines and Photovoltaic Systems, Photovoltaic system has the potential to be developed in the deficit area, while the wind turbine system is not suitable to be developed in those deficit region. The results of regional mapping show that the potential of energy that can be generated by photovoltaic systems based on the area that is very suitable are able to fulfill the insufficiency of energy supply needed in 2022."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vita Khoirunnisa
"ABSTRAK
Kepulauan Seribu merupakan wilayah pesisir yang mengandalkan pasokan listrik menggunakan kabel bawah laut yang dapat merusak ekosistem pesisir. Sementara itu, rencana pemerintah untuk menjadikan Kepulauan Seribu menjadi Kawasan Ekonomi Khusus membutuhkan ketersediaan listrik yang lebih dari cukup. Sementara itu pertumbuhan rumah tangga dan pelanggan listrik di Kepulauan Seribu terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi kebutuhan listrik pada tahun 2022 dan memetakan potensi energi terbarukan pada angin di laut dan matahari pada daerah yang mengalami defisit energi. Metode yang digunakan dalam melakukan prediksi adalah model eksponensial temporer untuk mendapatkan daerah potensial energi terbarukan menggunakan Multi Criteria Decision Making (MCDM) dengan teknik pembobotan Analytical Hyrarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah yang mengalami defisit energi adalah Pulau Untungjawa, Pulau Harapan, dan Tidung dan sistem PV memiliki potensi yang lebih tinggi daripada sistem turbin angin. Pengembangan sistem PV di Kepulauan Seribu dapat memenuhi daerah yang mengalami defisit energi.
ABSTRACT
The Thousand Islands is a coastal area that relies on electricity supply using submarine cables that can damage coastal ecosystems. Meanwhile, the government's plan to turn the Thousand Islands into a Special Economic Zone requires the availability of more than sufficient electricity. Meanwhile, the growth of households and electricity customers in the Thousand Islands continues to increase every year. This study aims to predict the demand for electricity in 2022 and map the potential of renewable energy in the wind at sea and the sun in areas experiencing energy deficits. The method used in making predictions is a temporary exponential model to obtain renewable energy potential areas using Multi Criteria Decision Making (MCDM) with Analytical Hyrarchy Process (AHP) weighting techniques. The results showed that the areas experiencing energy deficit were Untungjawa Island, Harapan Island, and Tidung and the PV system had higher potential than the wind turbine system. The development of a PV system in the Thousand Islands can meet areas experiencing energy deficits.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>