Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207991 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mochamad Hasan
"Bojonegoro dan sekitarnya memiliki satuan batuan termuda berupa endapan aluvial. Endapan aluvial tersebut terdiri atas lempung, lanau, pasir, dan kerikil. Endapan aluvial merupakan endapan yang kurang stabil sehingga rawan pergerakan tanah. Endapan ini tidak terkonsolidasi menjadi batuan padat. Dari sifatnya yang belum terkonsolidasi menjadi batuan padat inilah menyebabkan endapan aluvial menjadi tidak stabil. Endapan ini rawan sekali akan terjadinya pergerakan tanah. Pergerakan tanah dapat berupa pergeseran tanah atau pun likuifaksi. Likuifaksi dapat terjadi jika litologi endapan aluvial tersebut tersaturasi oleh air atau akuifer. Objek kedua yang diteliti adalah struktur patahan. Keberadaan patahan dangkal pada endapan aluvial ini dapat menambah potensi risiko terjadinya likuifaksi atau pergerakan tanah. Adanya patahan perlu menjadi perhatian apabila diperuntukan untuk pembangunan infrastruktur. Informasi tentang kedalaman batuan keras juga perlu diperhatikan untuk pembangunan infrastruktur. Batuan keras dapat dilihat dari nilai SPT dan jenis litologinya. Penelitian ini mengkorelasikan data geolistrik dan data pemboran untuk mengetahui nilai resistivitas dari litologi lempung, lanau, pasir, kerikil, batupasir, batugamping, batuan beku dan akuifer. Daerah penelitian memiliki endapan aluvial dengan ketebalan 10 – 45 m, serta teridentifikasi adanya patahan dangkal dengan jenis patahan normal. Terdapat potensi likuifaksi pada daerah yang memiliki akuifer dengan lapisan sedimen tipis di atasnya. Lokasi penelitian merupakan kawasan rawan bencana gempabumi level menengah, sehingga meningkatkan potensi terjadinya likuifaksi.

Bojonegoro and its surroundings have the youngest rock units in the form of alluvial deposits. The alluvial deposits consist of clay, silt, sand and gravel. Alluvial deposits are less stable deposits that are prone to ground movement. These deposits are not consolidated into solid rock. Due to its nature that has not been consolidated into solid rock, this causes alluvial deposits to become unstable. This deposit is very prone to soil movement. Ground movement can be in the form of land shifts or liquefaction. Liquefaction can occur if the lithology of the alluvial deposits is saturated with water or aquifers. The second object studied is the fracture structure. The existence of shallow faults in alluvial deposits can increase the potential risk of liquefaction or soil movement. The existence of faults needs to be a concern if it is intended for infrastructure development. Information about the depth of hard rock also needs to be considered for infrastructure development. Hard rock can be seen from the SPT value and the type of lithology. This study correlates geoelectrical data and drilling data to determine the resistivity value of the lithology of clay, silt, sand, gravel, sandstone, limestone, igneous rock and aquifer. The study area has alluvial deposits with a thickness of 10 – 45 m, and shallow faults with normal fault types have been identified. There is potential for liquefaction in areas that have aquifers with a thin layer of sediment above them. The research location is an area prone to medium-level earthquakes, thereby increasing the potential for liquefaction."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Mochtar
"Studi perkembangan luas lingkungan pengendapan selama Plistosen Akhir ? Holosen di dataran rendah aluvial Rengasdengklok dan sekitarnya, Kab. Karawang (Jawa Barat) didasarkan pada aspek sedimentologi dan stratigrafi. Studi yang dilakukan mencakup analisis sembilan hasil pemboran sepanjang lintasan berarah hampir barat-timur dengan ketebalan sedimen berkisar antara 6,75 hingga 10,20 m.
Hasil analisis pemboran, menunjukkan terdapatnya empat lingkungan pengendapan Endapan Kuarter. Keempat lingkungan pengendapan itu adalah rawa, cekungan banjir, dataran banjir, dan alur sungai. Berdasarkan korelasi perubahan lingkungan pengendapan secara lateral dan vertikal, diketahui pula bahwa tubuh sedimen tersebut dapat dibedakan dalam tiga interval periode pengendapan. Setiap interval dicirikan oleh meluas dan menyusutnya lingkungan yang dikendalikan oleh berubahnya iklim dan tektonik. Fase kejadian berubahnya iklim tersebut terekam pada (1)iklim minimum menuju optimum di bawah kondisi menuju panas selama pembentukan Interval Pengendapan Periode A hingga pertengahan Interval Pengendapan Periode B, dan (2)iklim menuju minimum di bawah pengaruh pendinginan mulai pertengahan Interval Pengendapan Periode B menuju Interval Pengendapan Periode C. Selama proses pengendapan, terindikasikan 2 aktifitas tektonik. Kedua aktivitas tersebut adalah berubahnya posisi fasies alur sungai 1 ke fasies alur sungai 2, dan pegeseran fasies alur sungai 2 ke S. Citarum sekarang (fasies alur sungai 3)."
Bandung: Pusat Survai geologi Bandung, 2011
551 JSDG 21:3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rifqy Irfanto
"Cadangan nikel laterit di nusantara tersebar pada wilayah Indonesia bagian tengah karena berasosiasi dengan jalur ultramafik. Pulau Pakal yang berada di Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu daerah dengan prospek nikel laterit yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi batas antar zona laterit Pulau Pakal menggunakan korelasi metode resistivitas dengan konfigurasi Wenner dan data bor. Metode resistivitas digunakan untuk mengukur nilai tahanan jenis batuan laterit yang kemudian akan dikorelasikan dengan data bor untuk meningkatkan akurasi analisis yang akan dilakukan. Pengolahan data resistivitas dilakukan menggunakan perhitungan matematika inversi 2-D untuk menghasilkan penampang true resistivity 2-D. Selain itu dilakukan pengolahan data bor yang kemudian akan menghasilkan model penampang bor pada lintasan pengukuran. Hasil penelitian ini adalah integrasi penampang dari batasan antar zona laterit yang ditentukan berdasarkan respon resistivitas lintasan dan informasi litologi yang dihasilkan dari analisis unsur kimia pada data bor. Penampang integrasi lintasan 19 menunjukkan adanya perbedaan dalam menentukan batasan zona limonit dan saprolit berdasarkan nilai resistivitas dan data bor. Terdapat asosiasi air yang cukup signifikan pada zona limonit lintasan 19 yang membuat respon resistivitasnya menjadi lebih rendah daripada zona saprolit. Sebaliknya, penentuan batasan zona saprolit dan bedrock pada lintasan tersebut justru menunjukkan korelasi yang cukup baik. Penampang integrasi lintasan 20 menunjukkan korelasi yang baik antar respon resistivitas dan data bor di mana penentuan batasan zona laterit keduanya berada di kedalaman yang relatif sama.

The lateritic nickel reserves in the archipelago are distributed in the central part of Indonesia due to their association with ultramafic belts. Pulau Pakal, located in North Halmahera Regency, North Maluku Province, is one of the areas with good lateritic nickel prospects. This study aims to identify the boundaries between lateritic zones in Pulau Pakal using the correlation of resistivity methods with the Wenner configuration and borehole data. The resistivity method is used to measure the resistivity values of laterite rocks, which are then correlated with the borehole data to improve the accuracy of the analysis. The processing of resistivity data is done using 2-D inversion mathematical calculations to generate 2-D true resistivity sections. Additionally, the borehole data is processed to create a borehole cross-sectional model along the measurement path. The result of this study is the integration of cross-sections indicating the boundaries between lateritic zones, which are determined based on the resistivity response along the profile and lithological information obtained from the chemical analysis of the borehole data. The integration cross-section of profile 19 shows differences in determining the boundaries between the limonite and saprolite zones based on resistivity values and borehole data. There is a significant water association in the limonite zone of profile 19, which causes its resistivity response to be lower than that of the saprolite zone. Conversely, the determination of the saprolite and bedrock boundaries in that profile shows a fairly good correlation. The integration cross-section of profile 20 shows a relatively good correlation between resistivity response and borehole data, where the boundaries of both lateritic zones are at a similar depth."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faras Syadad
"Penginderaan jauh merupakan salah satu metode yang dapat digunakan dalam eksplorasi mineral. Dengan penginderaan jauh, pemetaan mineral dalam suatu wilayah dapat dilakukan. Selain pemetaan mineral, pemetaan struktur geologi dan mineral alterasi hidrotermal juga dapat menggunakan metode penginderaan jauh sehingga potensi endapan bijih mineral dapat diidentifikasi. Metode penginderaan jauh yang dilakukan pada penelitian ini adalah FFD (Fault Fracture Density) dan PCA (Principal Component Analysis). FFD adalah suatu metode untuk menganalisis kerapatan suatu kelurusan yang dapat menentukan struktur geologi pada suatu wilayah. Sedangkan PCA adalah suatu teknik transformasi gambar untukmenyoroti respons spektral mineral spesifik hasil alterasi hidrotermal. Selain penginderaan jauh, observasi lapangan juga dilakukan sebagai salah satu metode untuk membantu menentukan mineral alterasi hidrotermal berupa analisis struktur, geomorfologi, persebaran litologi, dan analisis petrografi. Penelitian ini akan terfokus pada identifikasi potensi endapan bijih mineral dan alterasi hidrotermal pada daerah Belik, Pemalang, Jawa Tengah dan sekitarnya yang merupakan daerah dengan potensi endapan bijih mineral dan alterasi hidrotermal yang tinggi karena terdapat berbagai macam tubuh intrusi batuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 4 jenis alterasi yang ada pada daerah penelitian, yaitu alterasi potasik, filik, argilik, dan propilitik. Mineralisasi pada daerah penelitian berupa pirit yang terkonsentrasi pada intrusi porfiri daerah penelitian. Penentuan jenis alterasi dan tipe mineralisasi tersebut berdasarkan hasil kombinasi dari analisis penginderaan jauh melalui metode FFD dan PCA serta observasi lapangan melalui analisis struktur geologi, geomorfologi dan petrografi. Akurasi metode penginderaan jauh yang dilakukan pada penelitian ini setelah dilakukan integrasi dengan observasi lapangan memiliki tingkat akurasi cukup baik hingga kurang baik. Akurasi dapat ditentukan secara kualitatif dari hasil korelasi antara hasil analisis metode penginderaan jauh dengan observasi lapangan.

Remote sensing is one method that can be used in mineral exploration. With remote sensing, mineral mapping in an area can be done. In addition to mineral mapping, mapping of geological structures and hydrothermal alteration minerals can also use remote sensing methods so that potential mineral ore deposits can be identified. Remote sensing methods used in this study are FFD (Fault Fracture Density) and PCA (Principal Component Analysis). FFD is a method to analyze the density of a line that can determine the geological structure of an area. While PCA is an image transformation technique to highlight the spectral response of specific minerals resulting from hydrothermal alteration. In addition to remote sensing, field observations are also carried out as a method to help determine hydrothermal alteration minerals in the form of structural analysis, geomorphology, lithological distribution, and petrographic analysis. This research will focus on identifying the potential for mineral ore deposits and hydrothermal alteration in the Belik, Pemalang, Central Java and surrounding areas which are areas with high potential for mineral ore deposits and hydrothermal alteration due to the presence of various types of rock intrusion bodies. The results showed that there were 4 types of alterations in the study area, namely potassic, philic, argillic, and propylitic alterations. Mineralization in the study area is in the form of pyrite which is concentrated in porphyry intrusions in the study area. Determination of the type of alteration and the type of mineralization is based on the results of a combination of remote sensing analysis through FFD and PCA methods and field observations through geological structure analysis, geomorphology and petrography. The accuracy of the remote sensing method carried out in this study after integration with field observations has a fairly good to poor level of accuracy. Accuracy can be determined qualitatively from the results of the correlation between the results of the analysis of remote sensing methods with field observations."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Nurdian Farikh
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menganalisis factor -faktor yang mempengaruhi tingkat deposit baik pada perbankan syariah maupun pada perbankan konvensional di Indonesia yaitu tingkat suku bunga simpanan tabungan dan deposito tingkat effectiver rate bagi hasil tabungan mudharbah dan deposito mudharabah, serta variabel variabel makro ekonomi yaitu : inflasi, sbi, ihsg dan m2. Model yang digunakan dalam penelitian ini merupakan replikasi dari model penelitian Haron dan Azmi.
Pemilihan model dari Haron dan Azmi sebagai model yang direplikasi karena mengakomodasi variabel makro ekonomi dalam model serta memperhitungkan tingkat suku bunga dan bagi hasil yang berguna untuk mengetahui adanya potensi displacement fund baik pada perbankan syariah maupun perbankan konvensional.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah Regresi tinier berganda, analisis factor serta Kointegrasi. Penggunaan analisis factor dalam penelitian ini adalah untuk mengekstrak variabel -- variabel independent yang banyak jumlahnya menjadi factor sehingga penafsirannya tidak lagi dilakukan pada variabel - variabel tersebut, tetapi pada tataran dimensi yaitu factor tersebut.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa baik pada perbankan konvensional dan perbankan syariah tingkat bagi hasil tidak berpengaruh signifikan sedangkan factor moneter dan factor perbankan berpengaruh signifikan. Tidak signifikannya bagi hasil pada tingkat deposit bank syariah selama periode penelitian merupakan sinyal bahwa nasabah perbankan syariah memiliki ketahanan secara prinsip terhadap nilai - nilai relijius dimana hubungan antara nasabah dan bankir merupakan hubungan tolong menolong dan tidak dilandasi saja oleh factor financial.

ABSTRACT
The Main purpose of this research is to analyze factors that influencing deposit rate of conventional and Islamic banks in Indonesia. That factors are interest rate of savings and deposits, profit sharing effective rate of mudharabah deposits and savings, and also macroeconomics variables such as inflation, SBI, IHSG, and Ml. Model of this research is a replication of Haron and Azmi's model research.
The model is chosen because it accomodates macroeconomics variable and considers interest rate and profit sharing rate. Those variables are useful to discover displacement fund potential in the Islamic and conventional banking. This research uses multiple linier regression, factor analysis, and cointegration. The usage of factor analysis in this research is combining lot of independent variables becoming factor, so the interpretaion for the variables doesnt need anymore, but the interpretation only at the dimensional level, that is the factor.
The result of this research shows that in the conventional and Islamic banks, profit sharing rate doesnt significally influence, but monetary factor and banking factor significally influence. This result is a signal that showa bank customers have principally strength of religous values, where the relationship between customer and bankir is a relation based on help each other not based on financial matter.
"
2007
T20769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandang Suhendra
"Diamond-like carbon amorfos telah berhasil dideposisikan pada substrate steel, menggunakan ion beam tunggal dan dua sumber karbon dalam bentuk gas dan padat (solid). Film-film hasil deposisi terbentuk dalam tiga warna, yaitu biru, kuning dan putih. Ketiga warna tersebut sangat bergantung pada jaraknya terhadap target solid. Ketebalan film berkisar mulai dari beberapa puluh sampai 200 nm, dan hardness nya dalam range 13.37 sampai 20.21 GPa. Tidak ada bukti yang penting mengenai terjadinya karburasi (carburation) dari substrate steel selama proses deposisi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandang Suhendra
"Diamond-like carbon amorfos telah berhasil dideposisikan pada substrate steel, menggunakan ion beam tunggal dan dua sumber karbon dalam bentuk gas dan padat (solid). Film-film hasil deposisi terbentuk dalam tiga warna, yaitu biru, kuning dan putih. Ketiga warna tersebut sangat bergantung pada jaraknya terhadap target solid. Ketebalan film berkisar nilai dari beberapa puluh sampai 200 nm, dan e hardness nya dalam range 13.37 sampai 20.21 GPa. Tidak ada bukti yang penting mengenai terjadinya karburasi (carburation) dari substrate steel selama proses deposisi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T40863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Katalis yang berbasis Ni cukup aktif untuk reaksi CO2 reforming, tetapi mudah terbentuk deposit karbon. Pembentukan deposit karbon pada reaksi reformasi metana menyebabkan kenaikan pressure drop dan katalis terdeaktivasi. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis terhadap pembentukan deposit karbon dan mencari cara untuk mengurangi atau menghilangkannya.
Cara yang dipilih pada penelitian ini adalah dengan melakukan uji pembentukan deposit karbon pada katalis tanpa adanya udara dalam reaktan dengan mengamati kenaikan pressure drop yang terjadi. Katalis yang diuji adalah Ni/Al2O3 yang dipreparasi dengan metode pertukaran ion dan sebagai pembandingnya adalah katalis komersial (G-1-25) yang biasa digunakan pada reaktor primary reformer. Untuk membuktikan adanya deposit karbon pada katalis Ni/Al2O3 bekas hasil reaksi, maka ke dalam katalis tersebut dialirkan udara untuk mereduksi karbon yang terbentuk. Selain itu dilakukan juga uji aktivitas dan stabilitas katalis dengan menambahkan udara pada reaktan secara simultan pada waktu reaksi reformasi CO2/CH4 berlangsung.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa udara terbukti cukup efektif menurunkan pressure drop dan aktivitas katalis menjadi lebih stabil. Penambahan udara sebesar 30 ml/min pada katalis Ni/Al2O3 dapat menurunkan pressure drop dari 0,9 sampai mendekati nol dan penambahan udara sebesar 40ml/min pada katalis komersial dapat menurunkan pressure drop dari 0,8 sampai mendekati nol. Metode ini juga dapat meningkatkan konversi metana dan rasio produk H2/CO. Pada penambahan laju alir udara 50 ml/min, konversi CH4 pada katalis Ni/Al2O3 menjngkat dari 72% sampai 88% dan rasio produk H2/CO-nya meningkat dari 1 sampai 1,22, sedangkan untuk katalis komersial konversi CH4-nya meningkat dari 78% sampai 90% dan rasio produk H2/CO-nya meningkat dari 1 sampai 1,18 pada laju alir udara yang sama.
Secara umum kinerja katalis Ni/Al2O3 lebih baik daripada katalis komersial, dimana stabilitas katalis Ni/Al2O3 lebih stabil daripada katalis komersial, meskipun konversi CH4 yang dihasilkan sedikit lebih rendah."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49200
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridwan Nurdin
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah deposito masyarakat pada Bank Syariah. Faktor-faktor tersebut adalah jumlah deposito periode sebelumnya, selisih antara tingkat suku bunga SBI dengan tingkat bagi basil bank syariah periode sebelumnya dan jumlah uang beredar periode sebelumnya. Dalam hal ini, jumlah deposito masyarakat diwakili oleh jurnlah deposito mudharabah berjangka satu bulan, bank syariah yang dijadikan objek penelitian adalah Bank Syariah Mandiri, dan periode penelitian adalah tahun 2000-2003 (48 bulan).
Hasil penelitian dengan menggunakan analisis regresi liner menunjukkan bahwa ketiga faktor independen diatas, yaitu jumlah deposito periode sebelumnya, selisih antara tingkat suku bunga SBI dengan tingkat bagi hasil bank syariah periode sebelumnya dan jumlah uang beredar periode sebelumnya, secara sendirisendiri dan bersama-sama berpengaruh secara signifakan terhadap kenaikan/penurunan jumlah deposito masyarakat di bank syariah.

This research target is to analyze factors influencing time deposit on Islamic Bank. The factors are the amount of previous monthly deposit, the difference between previous monthly SBI rate and revenue sharing rate and the amount of previous monthly money supply. In this case, time deposit represented by one-month mudharabah time deposit, Islamic Bank taken as research object is Bank Syariah Mandiri, and research period is on the year 2000-2003 (48 months).
Result of research by using linear analysis regression indicate that third the independent factors above, that is the amount of previous monthly period deposit, difference between previous monthly SBI rate and revenue sharing rate and sum up previous monthly money supply, by partial and multiple regression have a significant influence of increasing/decreasing the amount of mudharabah time deposit.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T14904
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>