Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 123488 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maya Awalani
"Penelitian ini membahas tentang peran Yayasan Terang Anak Indonesia dalam membantu kebutuhan pendidikan anak jalanan bersekolah di era Covid-19 dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan anak jalanan yang disebabkan karena kebutuhan dasar mereka sebagai seorang anak tidak terpenuhi. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama meskipun berbeda tingkatan usia, dan yang menjadi pembeda adalah pemenuhan kebutuhan dasar anak memerlukan bantuan dari orang lain, yaitu orang dewasa di sekitar anak, salah satunya adalah orang tua. Ada lima kebutuhan dasar yang dimiliki oleh setiap anak yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman dan perlindungan, kebutuhan akan rasa kasih sayang dan memiliki, kebutuhan akan rasa harga diri, serta kebutuhan akan aktualisasi diri atau pendidikan. Namun, karena ketidakmampuan orang tua dalam menjalankan perannya dalam memenuhi kebutuhan dasar anak, pihak lain seperti lembaga sosial yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat akhirnya mendirikan panti sosial asuhan anak, rumah singgah, atau rumah belajar yang berperan untuk menggantikan peran orang tua dalam memberikan pelayanan kebutuhan dasar anak dan menjadi wadah untuk anak mengembangkan potensinya sebagai salah satu upaya pengentasan masalah anak jalanan. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara terstruktur terhadap lima informan dan penelitian berlangsung pada Februari sampai Mei 2022. Hasil penelitian menunjukan bahwa permasalahan anak jalanan berbeda dari kondisi sebelum dan saat era Covid-19. Pada masa darurat Covid-19, pemerintah mengeluarkan kebijakan kepada setiap institusi pendidikan untuk melaksanakan Belajar Dari Rumah (BDR) yang dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh dalam jaringan/secara online menggunakan gadget maupun laptop melalui beberapa portal dan aplikasi pembelajaran daring. Pelaksanaan BDR tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi anak jalanan yang masih bersekolah di pendidikan formal, mereka yang sebelumnya sudah hidup dalam kondisi kekurangan diharuskan menjangkau kebutuhan pendidikan BDR. Adanya sistem pembelajaran BDR dimaknai oleh anak jalanan bersekolah dan orang tua sebagai beban tambahan di saat kondisi sudah sulit. Sehingga anak jalanan bersekolah tersebut lebih memilih untuk bekerja di jalanan, dan tidak mengikuti kegiatan BDR. Yayasan Terang Anak Indonesia adalah lembaga swadaya masyarakat yang memiliki fokus di bidang pendidikan, serta sasaran layanan lembaga ditujukan untuk anak dari keluarga kurang mampu dan terbebani dalam menjalankan pendidikan formalnya, termasuk anak jalanan bersekolah yaitu memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak yang ditujukan untuk membantu memperbaiki kondisi anak dengan melengkapi atau menggantikan fungsi dari orang tua yang tidak mampu dalam melaksanakan tugasnya. Yayasan Terang Anak Indonesia memberikan pelayanan kesejahteraan sosial bagi anak jalanan bersekolah dalam membantu kebutuhan pendidikan di era Covid-19 melalui program “Sekolah Online Bersama YATERI”. Dari penelitian ini diketahui bahwa peran yang dilaksanakan oleh Yayasan Terang Anak Indonesia dalam membantu kebutuhan anak jalanan bersekolah adalah sebagai pendidik yaitu mendampingi anak selama mengikuti pembelajaran yang disampaikan oleh guru; sebagai fasilitator yaitu sebagai penyedia media pembelajaran dengan sistem BDR dengan menyiapkan perangkat teknologi smartphone dan laptop serta jaringan internet; sebagai motivator yaitu memotivasi anak untuk tetap semangat dalam melaksanakan sekolah dengan sistem BDR; dan sebagai director, membimbing anak untuk mencapai keberhasilan terutama di bidang pendidikan. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan ilmu dan pengetahuan terutama dalam kajian Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya dalam mata kuliah Kesejahteraan Anak dan Manajemen Organisasi Pelayanan Kemanusiaan mengenai gambaran permasalahan dan tantangan anak jalanan khususnya anak jalanan bersekolah yang dilihat berdasarkan pemenuhan kebutuhan anak, serta upaya yang dilakukan dalam pengentasan masalah anak jalanan.

This study discusses the role of the Terang Anak Indonesia Foundation in helping the educational needs of street children in school in the Covid-19 era from the discipline of Social Welfare Science. This research is motivated by the problem of street children because their basic needs as a child are not fulfilled. Every human being has the same basic needs despite different age levels, and what makes the difference is that meeting the basic needs of children requires help from other people, namely adults around children, one of which is parents. There are five basic needs that every child has, namely physiological needs, the need for security and protection, the need for love and belonging, the need for self-esteem, and the need for self-actualization or education. However, due to the inability of parents to carry out their role in meeting the basic needs of children, other parties such as social institutions organized by the government and the community eventually set up child care social institutions, shelter houses, or learning houses that have a role to replace the role of parents in providing services for their needs. children's foundation and become a place for children to develop their potential as an effort to alleviate the problem of street children. The study was conducted using a qualitative approach with data collection through structured interviews with five informants and the research took place from February to May 2022. The results show that the problems of street children are different from conditions before and during the Covid-19 era. During the Covid-19 emergency, the government issued a policy for every educational institution to carry out Learning From Home (BDR) which was carried out with a distance learning system in the network/online using gadgets or laptops through several portals and online learning applications. The implementation of BDR is a challenge for street children who are still attending formal education; those who previously lived in conditions of deprivation are required to reach the educational needs of BDR. The existence of a BDR learning system is interpreted by street children and parents as an additional burden when conditions are difficult. So that the street children in school prefer to work on the streets, and do not participate in BDR activities. The Terang Anak Indonesia Foundation is a non-governmental organization that has a focus on education, and the agency's service targets are aimed at children from underprivileged families who are burdened with carrying out their formal education, including street children going to school providing social welfare services for children aimed at helping improve children's conditions by complement or replace the function of parents who are unable to carry out their duties. The Terang Anak Indonesia Foundation provides social welfare services for street children in school to help with educational needs in the Covid-19 era through the "Online School with YATERI" program. From this research, it is known that the roles carried out by the Terang Anak Indonesia Foundation in helping the needs of street children in school are as educators, namely assisting children during the lessons delivered by the teacher; as a facilitator, namely as a provider of learning media with the BDR system by preparing smartphone and laptop technology devices and internet networks; as a motivator, namely motivating children to stay enthusiastic in carrying out schools with the BDR system; and as director, guiding children to achieve success, especially in the field of education. This research is expected to be useful for the development of science and knowledge, especially in the study of Social Welfare Sciences, especially in the subject of Child Welfare and Management of Human Services Organizations regarding the description of the problems and challenges of street children, especially street children in school which are seen based on the fulfillment of children's needs, as well as the efforts made in alleviating street children problem."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrian Argatta
"Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran fasilitator pendidikan dalam program pendidikan alternatif di Yayasan Kampus Diakoneia Modern (KDM). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pemilihan informan penelitian menggunakan purposive sampling pada fasilitator pendidikan alternatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan 5 orang informan. Untuk memperkuat data dilakukan triangulasi melalui penerima manfaat yakni 4 orang anak binaan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam berbagai tahapan intervensi program pendidikan alternatif, terdapat berbagai peran pekerja sosial pada berbagai tahap. Pada assessment, terdapat peran enabler dan empowerer berupa assessment minat dan bakat untuk mengetahui kemampuan belajar anak. Pada perencanaan, peran yang dilakukan sebagai enabler, empowerer, dan koordinator berupa merancang dan mengembangkan pendidikan alternatif yang dapat menghasilkan strategi pembelajaran yang akan dilakukan. Pada implementasi, fasilitator pendidikan alternatif berperan sebagai educator dan group facilitator dalam memberikan pembelajaran dan memfasilitasi belajar anak. Pada evaluasi, fasilitator pendidikan dapat berperan sebagai enabler untuk menggunakan evaluasi belajar anak untuk merancang strategi di semester selanjutnya. Pada terminasi, fasilitator pendidikan alternatif dapat berperan sebagai enabler untuk mempersiapkan pembelajaran anak.

This study aims to describe the role of educational facilitators in alternative education programs at the Modern Diakoneia Campus Foundation (KDM). The research approach used is qualitative with descriptive research type. Selection of research informants using purposive sampling on alternative education facilitators. Data collection was carried out through interviews with informants, namely 1 alternative education program manager, and 4 alternative education facilitators. To strengthen data triangulation, it is carried out through beneficiaries, namely fostered children. the making of the thinking used is in the form of concepts and definitions of street children, interventions that can be carried out, as well as the role of alternative education facilitators which will be analyzed through the role of social workers.
The results of the study show that in various stages of alternative education program intervention, there are various roles of social workers at various stages. In the assessment, there is an activating and empowering role in the form of an assessment of interests and talents to determine children's learning abilities. In planning, the role played as enabler, empowerment, and coordinator is in the form of designing and developing educational alternatives that can produce learning strategies that will be carried out. In its implementation, alternative education facilitators act as educators and group facilitators in providing learning and facilitating children's learning. In evaluation, educational facilitators can act as enablers to use children's learning evaluations to develop strategies for the next semester. In the end, alternative education facilitators can act as enablers to prepare children's learning.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Resti Mirza Apriani
"Skripsi ini membahas mengenai tahapan pelayanan anak jalanan di Yabim Depok. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan desain deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tahapan pelayanan dan sumber pendukung pelayanan anak jalanan di Yabim Depok. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pendekatan personal sering digunakan pada proses pelayanan mulai dari tahap penjangkauan, masuk rumah singgah, persiapan penerimaan kegiatan, penerimaan kegiatan, dan pengakhiran pelayanan. Pada penelitian ini terlihat relawan dan peer group sebagai sumber daya manusia mempunyai peran yang penting dalam proses pelayanan.

The focus of the study is about service for street children at Yabim Depok. Qualitative method used in this research with descriptive design. The aim of this study is to know the description of the service?s step and supporting system for the street children at Yabim Depok. The result of this study shows the personal approaches usually used in the service?s step which are started from outreach?s step, joins halfway-house, preparation program acceptance, acceptance program until ends of service. In those social services, volunteer and peer groups play majoring roles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Dimas H.S.
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai ruang gerak dan aktivitas anak jalanan untuk memahami seperti apa ruang aktivitas anak jalanan dalam kaitannya sebagai working children. Penyusunan skripsi dengan melakukan studi kasus lewat pengamatan dan wawancara tidak terstruktur dengan anak jalanan untuk mendapatkan pandangan subjektif dari mereka dan saya pribadi. Hasil penulisan memperlihatkan bahwa anak jalanan tidak ada niat mengambil alih kontrol ruang ¬ruang bekerja mereka, mereka hanya memasuki teritori tersebut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Faktor-faktor yang menyebabkan ruang-ruang tersebut berpengaruh terhadap pergerakan dan aktivitas anak jalanan saat bekerja adalah affordances ruang tersebut, karakter teritori, serta jaminan akan pemenuhan kebutuhan dasar di ruang tersebut.

ABSTRACT
The focus of this study is street children's movement space and activities to understand street children's activity spaces as working children. The data were collected by means of observation and unstructured interview with street children, to get subjective point of view from street children and me. The study give understanding that street children have no purpose to control the spaces they work. Working spaces of street children give important affect to their self-development. Important things that affects street children's movements and activities when they work are affordances of the spaces, characteristic of territories, and insurances of basic needs."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S874
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adhika Anindita
"Anak jalanan di Jakarta merupakan golongan yang rentan terlibat perilaku seksual berisiko yang menimbulkan masalah kesehatan reproduksi. Perilaku ini dipengaruhi oleh pengetahuan, persepsi, dan sikap anak jalanan mengenai kesehatan reproduksi dan hal-hal terkait seksualitas. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif untuk mendapatkan gambaran pengetahuan, persepsi, dan sikap anak jalanan terhadap berbagai isu terkait seksualitas. Dari penelitian ini didapatkan bahwa sebagian subyek dapat menggambarkan pubertas dengan adanya perubahan fisik dan psikososial dari pubertas, pengetahuan subyek yang berusia lebih tua atau berpendidikan lebih tinggi cenderung dapat menyebutkan informasi yang lebih banyak, sebagian besar subyek tidak mengetahui proses fisiologis dari menstruasi, mimpi basah, dan kehamilan. Sumber informasi utama mereka adalah peer group. Subyek memiliki berbagai persepsi terhadap seksualitas seperti hubungan seksual yang dinilai tidak aman karena dimaknai secara konkrit sehingga dikaitkan dengan risiko adanya kekerasan. Sebagian subyek menilai usia remaja adalah usia yang wajar untuk melakukan hubungan seksual, sebagian subyek lain mengaitkannya dengan pernikahan dan dosa. Halhal ini dipengaruhi oleh pengetahuan, norma deskriptif, norma agama/sosial, proses kognitif. Sepertiga sampel terlibat dalam hubungan seksual dan dua pertiga lainnya belum. Pilihan perilaku ini dipengaruhi pengetahuan, persepsi kognitif, afeksi, norma, dan lingkungan.

Jakarta street children are prone to be exposed to risky sexual behaviors lead to reproductive health problem. These behaviors are influenced by street children's knowledge, perception, and attitude toward reproductive health and issues related to sexuality. This is a qualitative research aimed to attain the description of street children's knowledge, perception, and attitude toward issues related to sexuality. From this research we conclude that some subjects are able to describe puberty in both physical and psychosocial aspects, older or higher educated children tend to be able to mention more information than the other, most subjects do not know the physiologic process of menstruation, wet dream, and pregnancy. Their main information sources are their friends. Subjects have various perceptions on sexuality, as sexual intercourse is perceived unsafe for its relation to violence concretely processed by younger subjects, some subjects perceive sexual intercourse is a common practice among teenager, and some relate it to marriage and sin. These are affected by knowledge, descriptive norm, religion/social norm, and cognitive process. One third of the subjects are involved in sexual intercourse and two third other are not. These behaviors are affected by knowledge, cognitive process, affection, norm, and environment.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gian Aptha Prakosa
"Kondisi kemiskinan yang masih tinggi di DKI Jakarta adalah hal yang perlu untuk ditekan angkanya sehingga masyarakat mengalami hidup yang lebih sejahtera. Kemiskinan tersebut menjadikan anak-anak yang berasal dari lingkungan dengan status ekonomi yang rendah menjadi terhambat dalam mendapatkan hak mereka. Dengan kondisi seperti ini, diperlukan aksi nyata dalam mewujudkan kesejahteraan pada anak-anak tersebut agar masa depan mereka dapat tercipta dengan lebih baik. Melalui penelitian ini, penelitian ini memberikan gambaran mengenai kehidupan anak jalanan terutama dalam hal pembinaan pada Yayasan Bina Anak Pertiwi. Dengan demikian dapat diketahui bagaimana proses dan bentuk pembinaan yang dilakukan terhadap anak-anak tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif, di mana dalam melakukan pengumpulan data, metode wawancara mendalam dan observasi secara langsung merupakan metode yang digunakan. Pengambilan dan pengumpulan data dilakukan pada Agustus hingga Desember 2023. Gambaran yang dijelaskan melalui penelitian ini berupa bentuk-bentuk proses belajar sosial yang terjadi pada anak-anak binaan yang sedang menjalani pembinaan bersama Yayasan Bina Anak Pertiwi melalui modal sosial yang dimiliki oleh anak binaan.Anak-anak binaan yang menjadi informan pada penelitian ini terdiri dari tiga jenis latar belakang,yaitu children on the street, children of the street, dan children from families of the street. Ketiga latar belakang ini memperlihatkan kondisi dan status mereka sebelum menjadi bagian dari anak binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi. Hasil dari penelitian ini menjelaskan bagaimana proses belajar sosial yang dialami oleh anak binaan melalui modal sosial yang dimiliki sebagai bagian dari proses pembinaan mereka. Anak-anak binaan tersebut diketahui memiliki berbagai jenis modal sosial, seperti bonding, bridging, dan linking. Peneliti melihat jenis belajar sosial seperti apa yang didapatkan oleh para anak binaan, melalui masing-masing modal sosial yang mereka miliki. Berdasarkan temuan penelitian ini, para anak binaan memiliki modal sosialnya masing-masing pada tiap jenisnya. Ikatan yang dimiliki oleh anak binaan dengan tiap jenis modal sosial menunjukan relasi yang dekat serta dalam berbagai bentuk relasi dan interaksi. Dari analisa tersebut, ditemukan bahwa adanya peran guru, pembina, dan teman sebagai modal sosial yang memicu adanya bentuk belajar sosial anak binaan Yayasan Bina Anak Pertiwi selama melakukan proses pembinaan. Secara lebih mendalam, bentuk belajar sosial yang dialami oleh para anak binaan berupa modelling dan cognitive learning. Penelitian ini tidak menemukan adanya indikasi anak binaan yang mengalami proses insight learning. Beberapa faktor penyebab seperti minimnya pendidikan dan finansial membuat tidak terjadinya insight learning.

The condition of poverty which is still high in DKI Jakarta is something that needs to be reduced so that people experience a more prosperous life. This poverty makes it difficult for children who come from environments with low economic status to obtain their rights. Under conditions like this, real action is needed to create welfare for these children so that their future can be created better. Through this research, this research provides an overview of the lives of street children, especially in terms of guidance at the Bina Anak Pertiwi Foundation. In this way we can find out what the process and form of coaching is for these children. This research uses a qualitative method approach, where in collecting data, in-depth interviews and direct observation are the methods used. Data collection and collection was carried out from August to December 2023. The picture explained through this research is in the form of social learning processes that occur in assisted children who are undergoing guidance with the Bina Anak Pertiwi Foundation through the social capital possessed by the assisted children. The assisted children who became informants in this research consisted of three types of background, namely children on the street, children of the street, and children from families of the street. These three backgrounds show their condition and status before becoming part of the children assisted by the Bina Anak Pertiwi Foundation. The results of this research explain the social learning process experienced by fostered children through the social capital they have as part of their coaching process. These fostered children are known to have various types of social capital, such as bonding, bridging and linking. Researchers looked at what type of social learning the target children received, through the respective social capital they had. Based on the findings of this research, assisted children have their own social capital in each type. The ties that assisted children have with each type of social capital show close relationships and various forms of relationships and interactions. From this analysis, it was found that the role of teachers, coaches and friends as social capital triggers forms of social learning for children assisted by the Bina Anak Pertiwi Foundation during the coaching process. In more depth, the form of social learning experienced by assisted children is in the form of modelling and cognitive learning. This research did not find any indication of assisted children experiencing the insight learning process. Several causal factors such as lack of education and finances prevent insight learning from occurring."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wirda Amalia
"Tesis ini membahas tentang Pelaksanaan Program Children Educational Support dalam mengurangi prevalensi anak jalanan oleh Yayasan ISCO. Dilatarbelakangi oleh masih banyak anak miskin rentan ke jalan akibat sulitnya akses ke layanan pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara dengan 9 informan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan program sudah berjalan dengan cukup baik ditandai dengan berkurangnya anak dampingan yang turun ke jalan disebabkan adanya pemberian bantuan dalam pendidikan formal dan non formal. Hal ini menjadikan terpenuhinya kebutuhan anak miskin untuk mendapatkan pendidikan sejak usia dini sehingga intensitas untuk bekerja di jalan terminimalisir.

The thesis discusses about the implementation of children educational support in reducing prevelance of street children by ISCO Foundation. Motivated by many poor children vulnerable to be street cause the difficulty of access to educational services. This research used a qualitative approach. Collecting data using observation and interview with 9 informant.
The study results show that implementation of program has already ran fairly well characterized by reduced child beneficieris who took the streets due to provision of assistance in formal and non-formal education. This made the fulfillment of poor children needs to get an education from early age so the intensity of street work has minimized.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Claudia Faustine Sugianto
"Tesis ini membahas tentang motivasi seorang anak jalanan dalam mengambil keputusan untuk keluar dari kehidupan jalanan. Anak jalanan adalah anak-anak yang tersisih, marginal dari perlakuan kasih sayang karena kebanyakan dalam usia yang relatif dini sudah harus berhadapan dengan lingkungan kota yang keras, dan bahkan sangat tidak bersahabat. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan pendidikan, waktu bermain, kasih sayang dan lainnya terpaksa harus bekerja demi membantu orang tua mereka. Keterbatasan skill yang dimiliki membuat mereka melakukan kegiatan seperti berjualan di pinggir jalan, mengamen, meminta-minta dan kegiatan lainnya yang dianggap negatif oleh masyarakat padahal mereka juga ingin memiliki pendidikan yang baik serta penghidupan yang layak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan latar belakang seorang anak menjadi anak jalanan dan menganalisis motivasi seorang anak jalanan keluar dari kehidupan jalanan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur, observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa kebutuhan fisiologis dari dalam dan luar diri anak jalanan serta kebutuhan akan kasih sayang memberikan peran yang cukup besar terkait keputusan anak jalanan meninggalkan kehidupan jalanan. Kebutuhan dasar tersebut mengandung unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis, yang bertujuan untuk mempertahankan kehidupan. apabila unsur ini tidak dipenuhi maka akan sulit untuk mencapai kelangsungan hidup yang baik serta mencapai pemenuhan kebutuhan lain.

This thesis discusses about motivation of street children to get out off from the street in Jakarta. Street children are actually children who are excluded, marginalized from the treatment of affection because most at a relatively early age have had to deal with harsh city environments, and even very unfriendly. Children who are supposed to get education, play time, affection and others are forced to work to help their parents. The limited skills possessed make them carry out activities such as selling on the roadside, busking, begging and other activities that are considered negative by the community even though they also want to have a good education and a decent living. This study aims to describe the background of a child to be a street child and analyze the motivation of a street child out of street life. This study uses a qualitative approach to the type of descriptive research. Data collection methods used were literature study, observation and in-depth interviews. The results of this study illustrate that the physiological needs of the inner and outer self of street children and the need for affection play a significant role in the decision of street children to leave street life. These basic needs contain elements needed by humans in maintaining physiological and psychological balance, which aims to maintain life. if these elements are not met then it will be difficult to achieve good survival and achieve the fulfillment of other needs."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Syarif
"Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran resiliensi pada anak jalanan, serta ingin menggali faktor-faktor apa saja yang membentuk resiliensi pada anak jalanan. Pengertian resiliensi yang digunakan merujuk pada lima karakteristik resiliensi dari Wagnild (2010) yaitu meaningfulness, perseverance, equanimity, self reliance dan existential aloness. Skala sikap RS-14 (Wagnild & Young, 2009) digunakan untuk memperoleh gambaran resiliensi dan wawancara mendalam dilakukan guna mendapatkan informasi mengenai faktor-faktor apa saja yang dapat membentuk resiliensi pada. Penelitian ini dilakukan di jalanan ibukota Jakarta. Partisipan penelitian terdiri dari 31 orang dengan rentang usia 12-17 tahun dan untuk wawancara mendalam jumlah partisipan adalah tiga orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata partisipan mendapatkan skor resiliensi tinggi. Faktor yang mempengaruhi adalah faktor internal yaitu terutama keinginan mereka untuk memperoleh masa depan yang lebih baik, dan faktor eksternal yang juga mempunyai pengaruh besar bagi anak jalanan untuk bertahan adalah teman-teman. Sejumlah saran untuk penelitian selanjutnya juga turut disertakan.

This study was conducted in order to get an overview of resilience in street children, and wanted to explore what are the factors that build up the resilience of street children. Definition of resiliense used refer to the five characteristics of resilience Wagnild (2010), namely meaningfulness, persevarance, equanimity, self reliance, and existential aloness. Resilience scale RS-14 (Wagnild & Young, 2009) is used to obtain a picture of resilience and in depth interviews conducted to obtain information about factors that may build resilience. The research was conducted on the sreets of the capital city of Jakarta. Study participants consisted of 31 persons, and the age range is 12-17 years and for in depth interviews participants consisted three people. The result showed that on average participants get high scores of resiliency. Factors that affect the internal factor is their own desire to get a better future, and external factors which have a major influence for street children to survive are peers. A suggestions for future research were also included.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S53215
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Donna Maulana
"Penelitian ini membahas tahap proses pelaksanaan rehabilitasi sosial terhadap anak jalanan di Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus dan juga faktor penghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial di Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif.
Hasil penelitian menggambarkan proses rehabilitasi sosial, meliputi tahapan pendekatan awal, assessment, rencana intervensi, pelaksanaan intervensi, pemulangan (reintegrasi), terminasi, dan juga monitoring, serta faktor penghambat pelaksanaan rehabilitasi sosial.

This research discusses the stages of the social rehabilitation process in Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus and also factors inhibiting during the implementation of social rehabilitation at the Social Development Center for Street Children (SDC) Bambu Apus. This study used a qualitative approach with descriptive research method.
The research results illustrate the social rehabilitation process, covering the early stages of the approach, assessment, intervention plan, the implementation of the intervention, repatriation (reintegration), termination, and also monitoring, as well as factors inhibiting the implementation of social rehabilitation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S47587
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>