Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 109089 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ari Nurrahman Jamin
"Polivinil alkohol (PVA) sudah menjadi perekat esensial pada kehidupan sehari-hari. Penilitian ini berfokus pada derajat hidrolisis PVA dengan mengeksplorasi variasi yang memiliki ketahanan terhadap air paling baik sebagai koloid pelindung untuk polivinil asetat (PVAc) sebagai perekat. Sintesis dilakukan dengan penambahan PVA menggunakan 2 jenis PVA yang terhidrolisis Sebagian dan terhidrolisis Sempurna. Reaksi berlangsung berada pada temperatur 70-800C, menggunakan kecepatan agitator 300 rpm, dan teknik polimerisasi semi-continuous selama 5 jam. Beberapa karakterisasi PVAc yang terukur sebagai parameter antara lain pH antara 4,5-1, kandungan padatan yang memiliki rentang nilai 10,52-19,7 %, viskositas antara 0.58-9,43 mPa.s. Sintesis PVAc menunjukkan gugus O–H yang gelombang 3224 cm-1 variasi tanpa PVA, 3245 cm-1 variasi dengan PVA derajat hidrolisis Sebagian, dan 3353 cm-1 derajat hidrolisis sempurna pada hasil FTIR yang menunjukkan polimer PVAc. Derajat hidrolisis sempurna juga memiliki ketahanan pada air lebih baik dibandingkan dengan PVAc tanpa PVA maupun dengan PVA yang derajat hidrolisisnya parsial. Pada pengujian ketahanan pada air PVAc menggunakan PVA derajat hirolisis sempurna memiliki kekuatan rekat lebih tinggi setelah direndam air selama 5 jam (9906,25 N/m2) dibandingan dengan PVA derajat hidrolisis parsial tanpa direndam air (4093,75 N/m2).

Polyvinyl alcohol is a essential adhesive in our daily life. This research focuses on the degree of hydrolysis of polyvinyl alcohol (PVA) by exploring which variation has the best water resistance as a protective colloid for polyvinyl acetate (PVAc) as an adhesive. Synthesis was carried out by adding PVA using 2 types of partially hydrolyzed and fully hydrolyzed PVA. The reaction took place at a temperature of 70-800C, using an agitator speed of 300 rpm, and a semi-continuous polymerization technique for 5 hours. Some of the PVAc characterizations measured as parameters include pH between 4.5-1, solids content which has a value range of 10.52-19.7 %, viscosity between 0.58-9.43 mPa.s. The PVAc synthesis showed O–H groups with a wave variation of 3224 cm-1 without PVA, 3245 cm-1 for the variation with partially hydrolyzed PVA, and 3353 cm-1 for the fully hydrolyzed in the FTIR results showing PVAc polymer. The variation which uses fully hyrolyzed also has better water resistance compared to PVAc without PVA or PVA which has a degree of partial hydrolysis. In the PVAc water resistance test using PVA degree of complete hydrolysis had higher adhesive strength after being soaked in water for 5 hours (9906.25 N/m2) compared to PVA degree of partial hydrolysis without being immersed in water (4093.75 N/m2)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalia Dinda Millenia Putri
"Penilitian ini berfokus pada sintesis Polivinil Asetat (PVAc) emulsi dengan penambahan polivinil alkohol (PVA) sebagai agen pelindung koloid. Sintesis dilakukan dengan penambahan PVA menggunakan tiga jenis PVA terhidrolisis Sebagian yang dibedakan berdasarkan derajat polimerisasinya yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Selama reaksi berlangsung sistem berada pada temperatur 70-800C, kecepatan agitator 300 rpm, dan menggunakan teknik semi-continuous selama 5 jam. Beberapa karakterisasi PVAc yang terukur sebagai parameter antara lain temperatur antara 67-770C, pH antara 6-1, densitas antara 1,19-1,2 g/mL, kandungan padatan yang memiliki rentang nilai 19,75-22,29 %, ukuran partikel antara 67,1-1310,5 nm, berat molekul 1307,4015-5226,3346 g/mol, viskositas antara 1,01-11,07 mPa.s. Efek penambahan PVA sebagai agen pelindung koloid akan memengaruhi nilai viskositas dari hasil akhir polimerisasi. Selain itu juga dapat memengaruhi kekuatan daya rekat pada sintesis polimerisasi.

This research focuses on the synthesis of polyvinyl acetate (PVAc) emulsion with the addition of polyvinyl alcohol (PVA) as a protective colloid agent. The synthesis was carried out by adding PVA using three types of partially hydrolyzed PVA which were distinguished by their degree of polymerization, i.e. low, medium, and high. During the reaction, the system was at a temperature of 70-800C, stirring 300 rpm, and used a semi-continuous technique for 5 hours. Characterizations of PVAc that are measured as parameters include temperature at 67-770C, pH at 6-1, density at 1.19-1.2 g/mL, solids content which has a value range from 19.75-22.29%, particles size at 67.1-1310.5 nm, molecular weight at 1307.4015-5226.3346 g/mol, viscosity at 1.01-11.07 mPa.s. The effect of adding PVA as a protective colloid agent will affect the viscosity value of the final polymerization result. In addition, it can also affect the adhesive strength of the polymerization synthesis."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisa Mulkiya
"Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi koloid pelindung Polivinil Alkohol (PVA) terhadap kekuatan daya rekat polimer emulsi Polivinil Asetat (PVAc). Sintesis polimerisasi emulsi dilakukan dengan teknik semi-kontinyu dengan komponen polimerisasi terdiri dari air, larutan PVA terhirolisis sebagian medium viscosity, dan surfaktan SDS. Sementara monomer Vinil Asetat (VAM) dan inisiator APS diberikan secara kontinyu selama proses sintesis berlangsung dengan temperature reaksi 70°C, kecepatan agitasi 300 rpm, dan waktu reaksi 5 jam dengan variasi konsentrasi larutan koloid pelindung PVA 2 wt%, 5 wt% dan 10 wt%. Kekuatan rekat polimer PVAc dilakukan dengan uji kuat geser terhadap kayu triplek mengikuti standar ASTM D905-03 dan diperoleh nilai shear strength PVAc meningkat seiring bertambahnya konsentrasi PVA sebesar 96, 225, 277, dan 421 kiloPascal. Parameter lain hasil akhir polimer juga dievaluasi dalam penelitian ini, meliputi temperatur reaksi, kandungan padatan, viskositas, nilai pH, dan densitas. Uji gugus fungsi pembentukan PVAc telah dilakukan dengan Spektrometer FTIR dan diketahui adanya gugus carbonyl C=O stretching & C=C stretching, dan gugus hydroxy O-H stretching. Ukuran partikel diuji dengan Dynamic Light Scattering PSA dan diperoleh ukuran 216 nm untuk PVAc tanpa koloid pelindung, sedangkan pada PVAc dengan koloid pelindung PVA berkisar antara 35-68,5 nm.

Research has been conducted to determine the effect of the concentration of protective colloid Polyvinyl Alcohol (PVA) on the adhesive strength of Polyvinyl Acetate (PVAc) emulsion polymer. The synthesis of emulsion polymerization was carried out using a semi-continuous technique with polymerization components consisting of water, partially hydrolyzed PVA solution with medium viscosity, SDS surfactant. Meanwhile, Vinyl Acetate (VAM) monomer and APS initiator were administered continuously during the synthesis process with a reaction temperature of 70°C, agitation speed of 300 rpm, and a reaction time of 5 hours with variations in the concentration of the protective colloid PVA solution 2, 5 and 10% by weight. The adhesive strength of the PVAc polymer was carried out by a shear strength test against plywood following the ASTM D905-03 standard and the value of the shear strength of PVAc increased with the increase in PVA concentration of 96, 225, 277, and 421 kiloPascal. Other parameters of the final polymer yield were also investigated in this study, including reaction temperature, solids content, viscosity, pH value, and density. Function group test for PVAc formation has been carried out with an FTIR Spectrometer and it is known that there are carbonyl groups C=O stretching & C=C stretching, and hydroxy groups O-H stretching. The particle size was tested with Dynamic Light Scattering PSA and obtained a size of 216 nm for PVAc without a protective colloid, while for PVAc with a PVA protective colloid it ranged from 35-68.5 nm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Nuraida
"Kertas adalah material yang mudah ditembus air, yang membuatnya kurang ideal sebagai kemasan makanan. Polivinil alkohol (PVA), polimer yang ramah lingkungan menjadi material pilihan untuk melapisi kertas guna meningkatkan ketahanannya terhadap air dapat dicampur dengan cellulose nanofibers (CNFs) dan pati yang kompatibel untuk memodifikasi karakteristik PVA yang mudah menyerap air. Penelitian ini melihat potensi PVA/CNFs/Pati sebagai campuran polimer yang dapat meningkatkan ketahanan kertas terhadap air dengan memvariasikan kandungan padatannya 10, 12,5, dan 16,67% untuk melihat komposisi yang paling baik untuk menjadi pelapis kertas tahan air. Metode pencampuran dan pelarutan menggunakan magnetic stirrer selama 4 jam, kemudian larutan diaplikasikan ke kertas menggunakan bar coater. Hasil uji Cobb menunjukkan PVA/CNFs/Pati pada kandungan padatan 12,5% signifikan meningkatkan ketahanan kertas terhadap air, yaitu penyerapan air berkurang hingga 60% dibandingkan kertas yang tidak dilapisi. Pada kandungan padatan 12,5%, pengujian ultrasonik juga menunjukkan laju penetrasi air di dalam kertas menghasilkan sinyal yang lebih tinggi dan stabil, serta pengujian difusivitas yang mengukur kecepatan penyebaran zat di dalam kertas menunjukkan hasil terkecil. Hasil ini menunjukkan potensi PVA/CNFs/Pati dalam meningkatkan ketahanan kertas terhadap air. Kelarutan material penting dalam aplikasi pelapisan kertas. Kandungan padatan 12,5% terbukti optimal, karena kandungan yang lebih tinggi dari ini dapat mengakibatkan penurunan ketahanan kertas akibat kelarutan yang buruk dan pembentukan lapisan yang kurang baik.

Paper is a material that is easily penetrated by water, making it less ideal for food packaging. Polyvinyl alcohol (PVA), an environmentally friendly polymer, can coat paper to improve water resistance. PVA is mixed with cellulose nanofibers (CNFs) and starch to modify its water-absorbing characteristics. This study evaluates the potential of PVA/CNFs/Starch as a polymer blend to enhance the water resistance of paper by varying its solid content to 10%, 12.5%, and 16.67%. The mixing and dissolving method uses a magnetic stirrer for 4 hours, and then the solution is applied to the paper using a bar coater. Cobb test results show that PVA/CNFs/Starch with a solid content of 12.5% significantly improves the paper's water resistance, reducing water absorption by up to 60% compared to uncoated paper. At 12.5% solid content, ultrasonic testing also shows a higher and more stable water penetration rate in the paper, and diffusivity testing indicates the smallest value. These results demonstrate the potential of PVA/CNFs/Starch in enhancing paper's water resistance. The 12.5% solid content proved optimal, as higher concentrations can reduce paper resistance due to poor solubility and inadequate layer formation."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Theo
"Konsumsi oral empat obat antituberkulosis (OAT) lini pertama; isoniazid (INH), etambutol hidroklorida (ETH), pirazinamid (PZA), dan rifampisin (RIF), saat ini menjadi metode utama penanganan tuberkulosis tulang. Untuk mengatasi kemungkinan kepatuhan pasien yang rendah dan kesulitan pengantaran obat menuju jaringan rusak, hidrogel dari matriks polivinil alkohol (PVA) dengan variasi peningkatan konsentrasi pektin (0.1% dan 0.5% mg/mL) yang mengenkapsulasi OAT sebanyak 20% massa matriks disintesis dengan metode freezing-thawing. Peningkatan konsentrasi pektin dalam matriks menyebabkan struktur hidrogel yang semakin bersifat porous, sedikit peningkatan kristalinitas hidrogel, dan persentasi burst release tertinggi pada tiga OAT yang bersifat hidrofilik. Hasil uji FTIR menunjukkan interaksi polimer hanya terjadi dengan dua OAT dengan kelarutan terendah, yakni PZA dan RIF, masing-masing pada gugus polar amina. Dengan waktu pengamatan uji rilis in vitro selama 30 hari, matriks RIF dengan peningkatan konsentrasi pektin 0.5% mg/mL memiliki persentasi rilis kumulatif terendah, yaitu 4.92%. Uji Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) untuk mengamati degradasi OAT dan uji kapasitas pengikatan polimer tambahan dalam matriks perlu dilakukan untuk mengembangkan kandidat bioimplan OAT

Oral consumption of four frontline antituberculosis drugs (ATDs); isoniazid (INH), ethambutol hydrochloride (ETH), pyrazinamide (PZA), and rifampicin (RIF), is the current medical treatment for spinal tuberculosis. To overcome the possibility of low patient compliance and difficulty to deliver drugs to the infected tissue, hydrogel from matrix of polyvynil alcohol (PVA) with varied pectin concentration (0.1% and 0.5% w/v) encapsulating ATDs as many as 20% of the matrix synthesized through freezing-thawing method. The higher the pectin concentration causes the more porous structure, more slightly crystalline hydrogel and the higher percentage of burst release of hydrophilic ATDs. FTIR spectra shows polymer interactions only occur with two ATDs with the lowest solubility, PZA and RIF, each with the polar functional groups of amine. Through 30 days of in vitro release test, RIF matrix with the highest pectin concentration has the lowest percentage of cumulative release, 4.92%. Liquid Chromatography-Mass Spectrometry (LCMS) test and polymer’s binding affinity towards ATDs are necessary done further to develop bioimplant candidate of ATDs"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nayaka Wicaksana
"Penelitian ini memiliki fokus pada karakteristik PVA dengan nilai derajat hidrolisis dan derajat polimerisasi yang berbeda. Kajian terhadap karakteristik PVA dilakukan dengan menggunakan PVA Terhidrolisis Sebagian dan PVA Terhdirolisis Sempurna dengan derajat polimerisasi low, medium, dan, high. Metode penelitian dilakukan dengan mengamati proses pelarutan dari masing-masing jenis PVA dengan air pada konsentrasi 1%, 5%, dan 10% dengan pengaruh suhu untuk PVA Terhidrolisis Sempurna. Observasi pada proses pelarutan PVA mencakup pengaruh waktu dan suhu terhadap nilai konduktivitas, pH, kekentalan, dan kelarutan. Hasil yang diperoleh menunjukan PVA pada suhu ruang dengan konsentrasi 10 % untuk PVA Terhidrolisis Sebagian dengan derajat polimeriasi low menunjukan nilai konduktivitas 340 µS/cm. Nilai tersebut lebih tinggi dari konduktivitas air mineral yaitu 90 µS/cm. Suhu optimum pada pelarutan PVA Terhidrolisis Sempurna diperoleh di suhu 90 oC. Kemampuan PVA untuk berikatan dengan Polimer Kondukif ditentukan oleh jenis gugus molekul yang ada pada PVA. Gugus molekul PVA diamati dengan Fourier Transform Infrared Spectrophotometer (FTIR). Morfologi dan fisiologi dari larutan PVA diamati pada penelitian ini. Informasi terhadap kekuatan mekanis PVA diperoleh dengan mengamati karakteristik lapis tipis PVA. Lapis tipis PVA dibuat dengan melakukan proses pengeringan larutan PVA pada suhu 60℃ selama 24 jam. Informasi karakteristik PVA yang tepat untuk penggunaan PVA pada Polimer Konduktif dikaji dalam skripsi ini.

This research focus on studying the properties of PVA with different degree of hydrolysis and different degree of polymerization. The study of PVA properties was conducted with Partially Hydrolyzed PVA and Fully Hydrolyzed PVA. The degree of polymerization was divided into three categories of respectively low, medium, and high. Study on the properties of degree of hydrolysis and degree of polymerization was conducted on solution containing 1%, 5% and 10% PVA with the influence of temprature change on Fully Hydrolyzed PVA. Dissolution time, conductivity, pH, and viscosity towards time and temprature was observed during dissolution process. The highest electrical conductivity value was 340 µS/cm for Partially Hydrolyzed PVA with 10% concentration and low degree of polymerization. This number was higher than electircal conductivity of mineral water which has electrical conductivity value of 90 µS/cm. Molecular groups of PVA determines the PVA ability to create bond with Conductive Polymer. PVAs molecular groups was observed with Fourier Transform Infrared Spectrophotometer (FTIR). This study also observed the morphology and physiology of PVA properties. The information of PVA mechanical properties was obtained by observing PVA thin film properties. PVA thin film was obtained by drying PVA solution for 24 hours at 60oC. The suitable PVA properties for Conductive Polymer was discussed further on this report."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ismadi
"Pada penelitian ini telah dilakukan sintesis dan karakterisasi material komposit berbasis polyvinyl alcohol (PVA). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi cross linker glutaral dehyde (GA) dan penambahan serat karbon terhadap sifat mekanik dan konduktivitas listrik komposit berbasis PVA dan potensinya untuk digunakan sebagai material shape memory polymer (SMPs). Konsentrasi GA yang digunakan adalah 0 dan 3% fraksi berat, sedangkan variasi konsentrasi serat karbon adalah 0, 2, 4, dan 6% fraksi berat. Sintesis film PVA dilakukan dengan cara melarutkan padatan PVA di dalam air pada suhu 80°C selama 6 jam dengan konsentrasi 8% dari berat air, dilanjutkan dengan pendinginan selama 12 jam. Selanjutnya ditambahkan GA dan serat karbon. Komposit diuji tarik dengan universal testing machine untuk mengetahui sifat mekaniknya, dilanjutkan dengan karakterisasi spektrum inframerah (FTIR), difraksi sinar X (XRD), analisis morfologi dengan SEM, karakterisasi termal (TGA), konduktivitas listrik dan uji shape recovery material. Dari hasil pengujian mekanik diketahui bahwa nilai kekuatan tarik menunjukkan peningkatan sebesar 16.9% dari 27.63 menjadi 32.3 N/mm2 dengan penambahan GA dari 0 ke 3%. Nilai kekuatan tarik optimal didapatkan pada penambahan serat karbon sebesar 2% yaitu 34.08 N/mm2 pada konsentrasi GA 0% dan 36.74 N/mm2 pada konsentrasi GA 3%. Dari spektrum inframerah terlihat adanya jembatan asetil sebagai akibat penambahan GA 3% yang menyebabkan peningkatan kekuatan ikatan kimia. Ukuran kristalit mengalami kenaikan dengan adanya penambahan GA 3% dan cenderung mengalami penurunan dengan adanya penambahan serat karbon yang terlihat pada hasil difraksi XRD. Analisis SEM menunjukkan tipe patahan getas pada penampang PVA dengan GA 3% dan fenomena fiber pull out pada penambahan serat karbon. Penambahan GA sebesar 3% menaikkan nilai konduktivitas listrik hingga 13.91%, dari 2.3 x 10-8 menjadi 2.62 x 10-8 S/cm, sementara penambahan serat karbon sebesar 2% menaikkan nilai konduktivitas listrik hingga 14000 dan 15900 kali pada kadar GA 0 dan 3%, yaitu sebesar 3.39 x 10-4 dan 4.18 x 10-4 S/cm. Secara umum, penambahan cross linker dan serat karbon mampu menaikkan nilai kekuatan tarik dan konduktivitas listrik secara signifikan pada material komposit berbasis PVA. Dari hasil uji shape recovery material terlihat bahwa nilai shape recovery komposit PVA dengan GA 3% bernilai di atas 80% menjadikannya berpotensi digunakan untuk aplikasi material SMPs.

Fabrication and characterization of polyvinyl alcohol (PVA) based composite has been done in this research to investigate the influence of concentration of cross linker glutaral dehyde (GA) and the addition of carbon fiber toward mechanical properties and electrical conductivity of PVA based composite, and also its potential as shape memory polymer (SMPs) material. The concentration of GA used was 0 and 3% of weight fraction, while variation of carbon fiber concentration was 0, 2, 4, and 6% of weight fraction. Fabrication of PVA film was done by dissolving PVA bulk into 80oC water for 6 hours with 8% concentration of w/w, continued with chilling for 12 hours and addition of GA and carbon fiber. Tensile test for the composite was done with universal testing machine to investigate the mechanical properties, continued with infrared spectrum (FTIR) characterization, X-ray diffraction (XRD), morphology analysis with SEM, thermal characterization (TGA), electrical conductivity and shape recovery measurement. From the mechanical testing, the tensile strength showed an increase of 16.9% from 27.63 to 32.3 N/mm2 with addition of GA from 0 to 3%. The optimal value of tensile strength was obtained with addition of carbon fiber of 2%, from 34.08 N/mm2 in GA concentration of 0% to 36.74 N/mm2 in GA concentration of 3%. The infrared spectrum showed an acetyl bridge as the result of addition of 3% GA which caused increasing in the strength of chemical bond. Crystallite size increased with addition of 3% GA and tended to decrease with the addition of carbon fiber which was showed in the XRD. SEM analysis showed brittle failure in the PVA morphology with 3% GA and a phenomenon of fiber pull out in the addition of carbon fiber. Addition of 3% GA increased the electrical conductivity of 13.91% from 2.3 x 10-8 to 2.62 x 10-8 S/cm, while addition of 2% carbon fiber increased electrical conductivity of 14000 and 15900 times at GA concentration of 0 and 3%, which were 3.39x10-4 and 4.18x10-4 S/cm. Generally, the addition of cross linker glutaral dehyde and carbon fiber reinforcement can enhance significantly the tensile strength and electrical conductivity of the PVA based composite. From shape recovery measurement, the shape recovery value of PVA composite with 3% GA is over 80%, thus it has the potential in application of SMPs material.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pranata Jaya
"Organoclay adalah lempung yang disintesis dengan bahan organik ODTMABr tanpa mengubah struktur kimianya. Pergeseran puncak (001) difaktogram menunjukkan bahwa ODTMABr berhasil masuk ke dalam lapisan lempung. Basal spacing pada organoclay lebih besar dibandingkan dengan basal spacing bentonit. Uji FTIR menunjukkan bahwa organoclay Tapanuli (OCT-C18) terinterkalasi oleh surfaktan ODTMABr. Sintesis antara Polyvinyl Alcohol (PVA) dan OCT dalam jumlah sedikit yaitu PVA/OCT-C18 5% atau kurang menghasilkan nanokomposit berstruktur eksfoliasi. Penambahan OCT-C18 memberi peningkatan kekuatan mekanik dan modulus elastisitas PVA/OCT-C18, tetapi memberi penurunan regangan pada PVA/OCT-C18 7%. Hasil SEM pada permukaan patahan menunjukkan peningkatan kekuatan mekanik dan teramatinya peningkatan kekasaran permukaan patahan. Banyak dan besar rongga pada PVA/OCT-C18 mempengaruhi kekuatan mekanik PVA/OCT-C18.

Organoclay was synthesized using ODTMABr surfactant without changing its chemical structure. The diffractogram showed that the (001) peak shifted and this indicated that the organoclay layers were intercalacted. The basal spacing of organoclay which was higher than of bentonite. The FTIR results indicated the ODTMABr surfactant intercalated the clay layers. Synthesis of Polyvinyl Alcohol (PVA) and small amounts of OCT-C18 less than 5% wt, produced exfoliated nanocomposite structure. The addition of OCT-C18 improved mechanical strength and modulus of elasticity, but it decreased the value of strain of PVA/OCT-C18 composites. SEM observation results on the fracture surface showed that the enchanted of mechanical strength of PVA/OCT-C18 followed by the roughness of fracture surface. The number of voids or cavities on PVA/OCTC18 affected the mechanical strength of PVA/OCT-C18."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S53174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setia Gunawan
"Film komposit sensitif kelembaban dari polivinil alkohol dan metal oksida yang dideposisikan pada substrat PCB dengan elektroda berstruktur interdigital dari film Cu yang dilapisi Ag telah berhasil dipreparasi. Film komposit ini dibuat dengan tujuan memodifikasi sifat sensitif kelembaban dari film PVA sehingga menjadi lebih baik. Metal oksida yang difungsikan sebagai modifikator adalah TiO2, Cr2O3, MnO2 dan MgO. Fabrikasi film PVA-MO menggunakan teknik dip-coating yang relatif sederhana. Bahan ammonium perokdisulfat (APS) digunakan sebagai insiator untuk crosslinking PVA. Sifat-sifat film komposit polivinil alkohol dan metal oksida diteliti melalui karakterisasi struktur dan listrik untuk berbagai konsentrasi MO yang digunakan.
Karakterisasi struktur menggunakan SEM, sedangkan karakterisasi listrik dilakukan dengan meneliti hubungan antara perubahan impedansi film komposit PVA-MO terhadap perubahan kelembaban relatif menggunakan RCL-meter. Keempat jenis film komposit PVA-MO yang diteliti menunjukkan sifat sensing yang baik. Sifat sensitif kelembaban film komposit PVA-MO ternyata dipengaruhi oleh frekuensi ukur dan massa modifikator. Frekuensi ukur 1 kHZ dan masa modifikator 1 gram menghasilkan sifat listrik dan sifat sensing yang baik untuk semua film komposit PVA-MO. Mekanisme sensing film komposit PVA-MO diduga merupakan gabungan dari sifat sensing PVA dan metal oksida. Sifat sensing PVA dimungkinkan karena sifatnya yang hidrofilik.
Gugus OH pada rantai molekul PVA dapat menangkap molekul air yang bipolar melalui ikatan hidrogen (ikatan van der Waals) dan membentuk lapisan-lapisan fisisorbsi yang memungkinkan ion-ion H+ hopping melalui lapisan-lapisan tersebut. Sifat sensing metal oksida dilandasi kemampuannya melakukan chemisorbsi dan fisisorbsi yang memungkinkan terjadinya mobilitas ion-ion H+ pada lapisan fisisorbsi kedua dan seterusnya seperti mekanisme pada PVA. Penyimpangan reproduksibilitas fabrikasi film komposit PVA-MO kurang dari 1 orde dihitung pada kelembaban 75% RH. Stabilitasnya diuji dalam rentang waktu 90 hari dengan penyimpangan kurang dari 1 orde."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Holilah
"Film sensitif kelembaban bahan polyvinyl Alcohol (PVA) yang dimodifikasi dengan Polyethylene Oxide (PEO) telah berhasil dipreparasi. Preparasi bahan dilakukan dengan mendeposisikannya di atas substrat PCB berelektroda interdigital dari material tembaga yang dilapis dengan perak melalui metode pencelupan (dip-coating). Karakterisasi film meliputi sifat mekanik, struktur dan sifat listrik. Sifat mekanik film dipelajari melalui pengukuran uji tarik, fraksi gel dan swelling. Struktur film dikarakterisasi dengan Infra Red (IR), sedangkan sifat listrik dikarakterisasi dengan RCL meter dari mode dc dan ac dengan frekuensi dari 1kHz ? 1MHz. Hasil uji sifat mekanik film menunjukkan bahwa penambahan PEO dapat meningkatkan fraksi gel dan menurunkan swelling yang dapat diterangkan karena telah terjadi jaringan interpenetrating antara PVA dan PEO. Penambahan PEO ini mempunyai efek samping berupa penurunan kekuatan tarik film.
Hasil karakterisasi struktur menunjukkan film sangat mudah menyerap uap air sehingga yang terlihat sebagian besar adalah absorpsi dari gugus OH. Penambahan PEO tidak berpengaruh pada nilai impedansi film. Studi efek frekuensi pada impedansi film menunjukkan bahwa film hanya sensitif terhadap perubahan frekuensi pada RH rendah. Sifat terbaik sebagai film sensitif kelembaban ditunjukkan oleh frekuensi 1 kHz. Hasil ukur menunjukkan bahwa penambahan PEO dapat memperbaiki reprodusibilitas fabrikasi dan stabilitas impedansi film PVA. Film PVA-PEO yang difabrikasi dengan dua kali celup (dua lapis) dengan PEO 40,0 mg memberikan reprodusibilitas dan stabilitas impedansi terhadap kelembaban terbaik."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2007
T21305
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>