Ditemukan 54681 dokumen yang sesuai dengan query
Supriyana
"Penelitian ini membahasa mengenai majas yang terkandung dalam tiga puisi berjudul Памяти 19 Июля 1914 Года Pamjati 19 iyulya 1914 Goda (Mengenang 19 Juli 1914), Петроград 1919 Petrograd 1919 (Petrograd 1919), dan Лондонцам Londontsam (Untuk orang -orang London) karya Anna Akhmatova. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan sedikit gambaran mengenai majas dalam puisi berbahasa Rusia yang dikaji melalui teori stilistika. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian deskriptif analitis yang berusaha mendeskripsikan mengenai majas yang terkandung dalam ketiga puisi. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini menemukan bahwa ketiga puisi berjudul Памяти 19 Июля 1914 Года Pamjati 19 iyulya 1914 Goda (Mengenang 19 Juli 1914), Петроград 1919 Petrograd 1919 (Petrograd 1919), dan Лондонцам Londontsam (Untuk orang -orang London) karya Anna Akhmatova memiliki beragam majas diantaranya simile, personifikasi, metafora, repetisi dan hiperbola. Melalui majas yang digunakan, Akhamtova ingin menekankan bahwa ketiga peristiwa tersebut tidak layak untuk dikenang karena terlalu menyakitkan.
This study discusses the figure of speech contained in three poems entitled berjudul Памяти 19 Июля 1914 Года Pamyati 19 iyulya 1914 Goda (Reminiscing 19 July 1914), Петроград 1919 Petrograd 1919 (Petrograd 1919), and Лондонцам Londontsam (For the people of London) by Anna Akhmatova. . This study aims to analyze and provide a brief description of figure of speech in Russian poetry which is studied through stylistic theory. In this study used descriptive analytical research method that seeks to describe the figure of speech contained in the three poems. Based on the results of the analysis, this study found that the three poems entitled Памяти 19 Июля 1914 Года Pamyati 19 iyulya 1914 Goda (Remembering July 19, 1914), Петроград 1919 Petrograd 1919 (Petrograd 1919), and Лондонцам Londontsam (For the people of London) by Anna Akhmatova has a variety of figure of speech including simile, personification, metaphor, repetition and hyperbole. Through the figure of speech used, Akhamtova wants to emphasize that these three events are not worth remembering because they are too painful."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Florentina Alvira
"
ABSTRAKPenelitian ini memberikan penjabaran analisis tema sosial pada tiga karya puisi dari penyair Rusia abad ke-20, Anna Akhmatova yang berjudul ???????/Pesenka/: Nyanyian, ????? ?????/Beloj Noch rsquo;yu/: Di Antara Malam Putih, dan ?????/Rybak/: Nelayan. Puisi-puisi tersebut merupakan puisi awal Akhmatova pada tahun 1911 yang terdapat pada analogi pusi yang berjudul: ldquo;????? ? ????? rdquo;/Stihi o lyubvi/: Puisi Tentang Cinta karya Anna Akhmatova. Ketiga puisi dianalisis dengan menggunakan tingkatan tema sosial menurut Shipley. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Tema sosial yang terdapat dalam tiga puisi Anna Akhmatova mengandung perjuangan dari masyarakat Rusia pada masa kekaisaran Nikolas II.
ABSTRACTThis research presents some explanations of social theme analysis on three poetries from Rusian poet in the 20th century, Anna Akhmatova, titled: ???????/Pesenka/: Song, ????? ?????/Beloj Noch rsquo;yu/: Between the White Night, dan ?????/Rybak/: fisherman . These are Akhmatova rsquo;s early poetries in 1911 which are found on analogy of poetry, titled ldquo;????? ? ????? rdquo;/Stihi o lyubv/: Poems about love by Anna Akhmatova. The three poetries are analyzed using Shipley rsquo;s social theme level. Research method used qualitative method. Social theme written on Anna Akhmatova rsquo;s poetries contains the fight of Rusian people in Nicholas II imperium. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Sandra Fatin Fadhilah
"Lirik lagu merupakan pesan yang ingin disampaikan penulis lagu kepada pendengarnya. Agar pesan yang ingin disampaikan dapat lebih terasa di hati, maka penulis dapat menggunakan beragam gaya bahasa, tak terkecuali lagu anak-anak yang seringkali menceritakan tentang kasih sayang, seperti kasih sayang kepada ibu, sahabat, dan hewan peliharaan. Heintje merupakan salah satu penyanyi lagu anak-anak asal Belanda yang sukses di era 1960 hingga 1970-an. Beberapa lagunya menceritakan tentang kasih sayang seorang anak kepada orang maupun lingkungan terdekatnya. Lirik-lirik lagunya ringan, namun mampu mengekspresikan rasa kasih sayang seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan memaparkan jenis-jenis gaya bahasa yang menceminkan dan mengungkapkan kasih sayang pada tiga lagu Heintje yang berjudul Mama, Mijn Vriendinnetje, dan M’n Trouwe Hond. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari tiga lagu yang diteliti terdapat sembilan jenis gaya bahasa yang digunakan dalam lagu anak-anak untuk mengungkapkan kasih sayang dengan menarik dan ringan, yaitu metafora, asonansi, anafora, klimaks, hiperbola, pleonasme, metonimia, elipsis, dan antistrof. Dari majas-majas yang telah disebutkan, majas yang paling sering muncul pada ketiga lagu tersebut adalah majas metafora. Penggunaan majas berfungsi untuk menambahkan efek-efek tertentu dalam sebuah ungkapan agar lebih menarik dan memperkaya dimensi tambahan bahasa.
Lyrics are the message that songwriters want to convey to the listeners. In order for the message to be more heartfelt, songwriters can use various figure of speeches. Children songs are no exception to this, which often expresses feelings like affection for their mother, friends, and pets. Heintje was a successful children song singer from Netherlands in the 1960s and 1970s. Some of his songs tells us about children's affection for people and their surroundings. The lyrics are easy to understand but they can express a child’s affection wonderfully. This study aims to find and describe the types of figure of speech that reflects and express affection in Heintje’s three songs titled Mama, Mijn Vriendinnetje, and M’n Trouwe Hond. This study use descriptive qualitative method. The results of the analysis show that from the three songs studied, there are nine types of figure of speech, namely metaphor, assonance, anaphora, climax, hyperbole, pleonasm, metonymy, ellipsis, and antistrof. From the figure of speeches that are mentioned, the figure of speech that appears the most in the three songs is metaphor. The use of figure of speech serves to add certain effects in an expression to make it more interesting and enrich the additional dimensions of language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Ghaisani Nadilla Adani
"Penelitian ini membahas tentang karakteristik romantisme pada puisi Anna Akhmatova yang berjudul Песня Последней Встречи Pesnya Posledney Vstretchi (Lagu Pertemuan Terakhir), Сердце К Сердцу Не Приковано Serdtse K Serdtsu Ne Prikovano (Hati ke Hati Tidak Dirantai), dan А, Ты Думал — Я Тоже Такая A, Ty Dumal — Ya Tozhe Takaya (Kamu Pikir-Aku Juga Seperti Itu). Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan tentang adanya karakteristik romantisme pada puisi Akhmatova tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metodologi deskriptif analisis dan berdasar pada teori Romantisme Russell Noyes. Hasil dari penelitian ini mendapati adanya berbagai karakteristik romantisme pada puisi Akhmatova yang berjudul Песня Последней Встречи Pesnya Posledney Vstretchi (Lagu Pertemuan Terakhir), Сердце К Сердцу Не Приковано Serdtse K Serdtsu Ne Prikovano (Hati ke Hati Tidak Dirantai), dan А, Ты Думал — Я Тоже Такая A, Ty Dumal — Ya Tozhe Takaya (Kamu Pikir-Aku Juga Seperti Itu).
This study explores the characteristics of romanticism in Anna Akhmatova’s poems titled Песня Последней Встречи Pesnya Posledney Vstretchi (The Song of the Last Meeting), Сердце К Сердцу Не Приковано Serdtse K Serdtsu Ne Prikovano (Heart to Heart is Not Chained), and А, Ты Думал — Я Тоже Такая A, Ty Dumal — Ya Tozhe Takaya (And You Thought—I'm Like That Too). This research was conducted to prove the existence of romanticism characteristics in Akhmatova's poems. The research was conducted using analysis descriptive methodology and based on Russell Noyes' theory of Romanticism. The results of this research find various Romantic characteristics in the poems Песня Последней Встречи Pesnya Posledney Vstretchi (The Song of the Last Meeting), Сердце К Сердцу Не Приковано Serdtse K Serdtsu Ne Prikovano (Heart to Heart is Not Chained), and А, Ты Думал — Я Тоже Такая A, Ty Dumal — Ya Tozhe Takaya (And You Thought—I'm Like That Too) by Anna Akhmatova."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Eko Restiadi
"Skripsi ini membahas tentang aspek humanisme yang terdapat pada tiga puisi yang dibuat oleh seorang penyair berkebangsaan Palestina Munir Mazyed. Puisi-puisi Munir yang menjadi sumber data primer pada skripsi ini adalah puisi فلسطين...قصيدةُ حبٍّ الحزنُ الأسود ,أبدية , dan الوحيُ و أنا .
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian skripsi ini adalah metode analisis struktural-semiotik dengan pendeketan objektif. Ketiga puisi tersebut mengandung kritik mengenai pelanggaran kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Aspek-aspek humanisme yang terdapat pada ketiga puisi tersebut adalah manusia memiliki hak impian, manusia memiliki hak hidup aman dan bebas dari rasa takut, manusia memiliki hak untuk mengemukakan pendapat, manusia memiliki hak beragama, dan manusia memiliki hak untuk mencintai tanah airnya. Kelima aspek tersebut memiliki hubungan yang erat dengan keadaan yang terjadi di Palestina. Penyair mencoba menghimbau dan mengkritik pembaca khususnya masyarakat arab dan ummnya masyarakat dunia agar saling menghargai dan mengormati tiap-tiap hak asasi manusia.
This thesis discusses humanism aspect in three poems made by Palestnians poet, Munir Mazyed. In this thesis there are three poems used as primer source. There are الحزنُ الأسود ,فلسطين...قصيدةُ حبٍّ أبدية , dan الوحيُ و أنا. The method use in this thesis is structural-semiotic analysis of the objective approach. These poems contains criticism in human rights happened in Palestine. Humanism aspects contained in these poems are human being has right to pursue a dream, human has right to live safe and free from fear, human has right to express opinions, human has right to be religious, and human has right to love their homeland. These five aspects are intimately connected with the circumstances that happened in Palestine. The poet tried to call and criticize the readers especially the Arabs and world citizen to respect each other and respect human rights."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43271
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
MUL 11:2 (2012)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
I Wayan Nitayadnya
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2011
MUL 10 (1-2) 2011
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Noor Andenta Wibhawa
"Anna Akhamtova membuat karya sastra yang berbentuk kumpulan puisi berjudul Requiem. Kumpulan puisi tersebut ditulis atas kesedihan yang ia ketika tragedi penangkapan anaknya yang bernama Lev Gumilyov, serta mewakilkan maasyarakat Uni Soviet yang bernasib sama dengannya pada era kepemerintahan Joseph Stalin. Penelitian ini akan membahas bagaimana Teror Stalinisme digambarkan dalam kumpulan puisi Requiem karya Anna Akhmatova. Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Analitis dengan menggunakan teori semiotika Ferdinand De Saussure. Dalam kumpulan puisinya Anna Akhmatova menggambarkan Teror Stalinisme ini dengan menunjukkan dampak dari tindakan Teror Stalinisme yang berupa Pembunuhan, Penyiksaan dan Penangkapan. Dampak dari tindakan Teror Stalinisme ini adalah kesedihan dan penderitaan yang dirasakan oleh Anna Akhmatova dan masyarakat Uni Soviet.
Anna Akhamtova made a literary work in the form of a collection of poems entitled Requiem. This collection of poems was written for the sadness she felt when the tragedy of the arrest of her son named Lev Gumilyov, and represented the people of the Soviet Union who suffered the same fate as her during the reign of Joseph Stalin. This study will discuss how the Terror of Stalinism is described in the collection of poem Requiem by Anna Akhmatova. This study uses an analytical descriptive method using the semiotic theory of Ferdinand De Saussure. In her collection of poems Anna Akhmatova describes the Terror of Stalinism by showing the impact of the acts of Terror of Stalinism in the form of Murder, Torture and Arrest. The impact of this act of Terror of Stalinism was the sadness and suffering felt by Anna Akhmatova and the people of the Soviet Union."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hindya Rasti Wahyu Paramastri
"Penelitian ini mengenai majas perbandingan yang terdapat pada lirik-lirik lagu karya Utada Hikaru dalam album debutnya yang berjudul First Love. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui majas perbandingan yang terdapat dalam lirik-lirik lagu Utada Hikaru dalam album First Love dan dan untuk menjelaskan makna dibalik majas perbandingan yang terkandung pada lirik-lirik lagu tersebut. Sumber data yang digunakan adalah sepuluh lirik lagu karya Utada Hikaru yang terdapat di dalam album First Love. Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan teori majas perbandingan menurut Moeliono (1989) yang terdiri dari simile, metafora dan personifikasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan majas perbandingan hanya ditemukan di dalam 7 lirik lagu dan total ungkapan majas perbandingan berjumlah sebanyak 12 ungkapan. Ungkapan majas perbandingan tersebut terdiri dari 4 ungkapan majas simile, 2 ungkapan majas metafora dan 6 ungkapan majas personifikasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: (1) Utada Hikaru menggunakan ketiga macam majas perbandingan di dalam 7 lirik lagu ciptaannya. (2) Di balik ungkapan simile, metafora dan personifikasi yang dibuat oleh Utada Hikaru terdapat pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh Utada Hikaru kepada para pendengar lagunya.
The focus of this study is about figure of speech by comparison in song lyrics that written by Utada Hikaru on her debut album, First Love. The purpose of this study is to know figure of speech by comparison in the Utada Hikaru?s song lyrics on First Love album and to explain the meaning behind figure of speech by comparison in the lyrics. The data are 10 songs lyrics taken fromUtada Hikaru?s First Love album. The method that used in this study is descriptive analysis. This study using figure of speech by comparison theory by Moeliono (1989) that consists of simile, metaphor and personification.The results of this study showed that figure of speech by comparison expressions are found only in the seven song lyrics and the total amount of expressions are twelve expression. It consists of four simile expressions, two metaphor expressions, and six personification expressions. The conclusions of this study are Utada Hikaru use the three types of figure of speech by comparison in the song lyrics that written by herself. Then, behind the expressions of simile, metaphor and personification which created by Utada Hikaru has messages that Utada Hikaru wants to tell to the her listener."
2016
S62610
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tri Julia
"
ABSTRAKAnna Seghers adalah seorang pengarang terkemuka yang karya-karya awalnya langsung mendapatkan hadiah Kleist. Melalui karya-karyanya wanita ini selalu berusaha mengangkat derajat kaum yang lemah dan tertindas, dan memilih tinggal di bekas negara Jerman Timur, walaupun berasal dari keluarga yang kaya raya. 'Grubetsch' mengisahkan tentang kehidupan kaum miskin di wilayah kumuh, dimana para penghuninya bermimpi untuk dapat keluar dari keadaan mereka yang sangat memprihatinkan dan tanpa harapan. Mereka tidak mempunyai niat atau keinginan untuk berusaha sendiri dengan sekuat tenaga mencari jalan keluar dari keadaan tersebut, akan tetapi sebagai gantinya mereka hanya menggantungkan harapan-harapan dan mimpi-mimpi mereka pada Grubetsch, seorang petualang yang tidak mempunyai tempat tinggal tetap, bahkan asal usulnyapun tidak mereka ketahui. Grubetsch tidak berhasil mewujudkan semua itu, sehingga akhimya dia menjadi korban. Semua yang terjadi dalam cerita ini merupakan kesia-siaan, seperti juga kehidupan para tokohnya. Kematian dan kehancuran yang mereka alami sama sekall tidak ada artinya, karena sesudah kematian Grubetsch, semuanya kembali seperti sediakala, kembali ke rutinitas semula, tidak ada.
"
1996
S14985
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library