Ditemukan 113229 dokumen yang sesuai dengan query
Maria Asti Primaningtyas
"Terjemahan audiovisual dapat dibagi menjadi dua metode dominan dubbing dan subtitling (Gottlieb, 1998). Metode subtitle dan dubbing digunakan untuk membantu penonton dari negara lain menikmati film dan lagu. Penelitian ini bertujuan untuk membedakan karakteristik subtitling dan dubbing yang dilakukan oleh penerjemah yang berbeda dalam menerjemahkan bahasa figuratif dan non-figuratif yang terdapat dalam soundtrack film Disney berjudul Encanto. Dua soundtrack dari film beserta dubbing dan subtitle dari platform yang sama digunakan untuk mencari jawabannya sebagai subjek penelitian. Kemudian, bahasa kiasan dan non kiasan yang ada dalam lagu diidentifikasi dan dianalisis. Penelitian ini menemukan bahwa terjemahan setia dan terjemahan bebas digunakan secara dominan untuk menerjemahkan bahasa kiasan dalam soundtrack. Namun, masih banyak miskonsepsi yang mengakibatkan terjemahan kurang tepat. Secara keseluruhan, metode yang digunakan berhasil menerjemahkan bahasa kiasan dalam kedua bentuk Terjemahan Audio-Visual.
Audiovisual translation can be divided into two dominant methods; dubbing and subtitling (Gottlieb, 1998). The methods of subtitling and dubbing are used to help audiences from other countries enjoy movies and songs. This study aims to distinguish the characteristics of subtitling and dubbing done by different translators in translating figurative and non-figurative languages available in the soundtracks of a Disney movie titled Encanto. Two soundtracks from the movie along with the dubbing and subtitle from the same platform are used to find the answer. Then, the figurative and non-figurative languages available in the songs are identified and analyzed. The research found that faithful translation and free translation are used dominantly to translate figurative language in soundtracks. However, there are still a lot of misconceptions that result in less precise translations. Overall, the methods used are successful in translating figurative language in both forms of Audio-Visual Translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Karina Graziani
"Penelitian ini membahas jenis-jenis reduksi yang dilakukan dalam takarir berbahasa Indonesia dan bahasa Inggris untuk teks sumber berbahasa Jerman dan menganalisis faktor linguistik yang menyebabkan perbedaan tingkat reduksi antara kedua takarir. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif melalui studi pustaka dengan korpus data takarir bahasa Indonesia dan takarir bahasa Inggris dari Deutsche Welle untuk pidato Angela Merkel pada acara Haushaltsgesetz 2021 tentang pembatasan kegiatan masyarakat menjelang Natal 2020. Hasil penelitian menggunakan klasifikasi reduksi teks dalam takarir dari DÃaz Cintas dan Remael (2020) menunjukkan bahwa terdapat jenis reduksi parsial dan total dalam level kata, frasa, klausa, dan kalimat yang ditemukan dalam kedua takarir dengan hasil perbandingan bahwa takarir bahasa Indonesia mengalami lebih banyak reduksi dibandingkan takarir bahasa Inggris. Secara linguistik, hal ini disebabkan oleh perbedaan tata bahasa dan leksikal antara bahasa Indonesia dan bahasa Jerman yang lebih distingtif dibandingkan dengan perbedaan tata bahasa dan leksikal antara bahasa Inggris dan bahasa Jerman.
This study discusses the types of reduction found in Indonesian and English subtitle for German source text and analyses linguistic factors that cause differences in the level of reduction between the two subtitles. The research was conducted using a qualitative method through literature study with a corpus of data on Indonesian subtitle and English subtitle produced by Deutsche Welle for Angela Merkel’s speech at the Haushaltsgesetz 2021 event regarding restrictions on community activities before Christmas 2020. Using text reduction classification in subtitles from D'az Cintas and Remael (2020), this study shows that there are types of partial and total reduction in word, phrase, clause, and sentence level found in the two subtitles, with the comparison result that the Indonesian subtitle has more reduction than English subtitle. Linguistically, this is caused by the grammatical and lexical differences between Indonesian and German that are more distinct than the grammatical and lexical differences between English and German."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
British Kinematograph Sound and Television Society
London : Focal Press, 1983,
R 621.389 703 Bri d
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Sakila
"Tujuan penulisan ini adalah untuk memberikan gambaran tentang penggunaan media audio visual dalam meningkatkan keterampilan siswa kelas VIII pada pembelajaran mendengarkan berita. Penggunaan metode audio visual serta teknik penggunaan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pembelajaran dapat meningkatkan keterampilan menyimak atau mendengarkan berita, khususnya dengan menggunakan media audio visual. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran mendengarkan isi berita."
Serang: Kantor Bahasa Banten, 2018
400 BEBASAN 5:1 (2018)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
London: Focal Press, 1983
R 621.38 BRI b
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Mahathir Rahman
"Di Indonesia peraturan Hak Cipta diatur pada Undang Undang Hak Cipta nomor Nomor 28 Tahun 2014 dan pada hukum internasional menganut TRIPS, biasanya implementasi atas hak cipta yang diberikan oleh pencipta kepada pemegang hak cipta dapat melalui License Agreement untuk guna meng-exploitasi sisi komersial yang ada dalam hak cipta tersebut. Audio Visual ada bagian dari Hak Cipta yang sedang marak dinikmati oleh masyarakat Indonesia maupun Dunia dikarenakan terpaksanya dihentikan mobilitas didalam masyarakan karena covid-19. Audio Visual dapat diberikan melalui License Agreement dan/atau Media Right Agreement lalu di daftarkan kepada Direktorat Jendral Hak Kekayaan intelektual, dari kedua perjanjian ini perlu diketahui apakah memiliki perbedaan yang signifikan dengan kaitan sah atau tidaknya dalam mengajukan kepemilikan Hak Cipta atas suatu Ciptaan di Lembaga yang berwenang.
In Indonesia, copyright regulations are regulated in the Copyright Law number 28 year 2014 and international law adheres to TRIPS , usually the implementation of copyright granted by the creator to the copyright holder can be through a license agreement to exploit the side of the copyright. commercial rights contained in the copyright. Audio Visual is part of Copyright which is currently being enjoyed by the people of Indonesia and the world because mobility in society has been forced to stop due to Covid-19. Audio Visual can be provided through a License Agreement and/or Media Rights Agreement and then registered with the Directorate General of Intellectual Property Rights, from these two agreements it is necessary to know whether there is a significant difference with the legal connection or not in applying for Copyright ownership of a Work in an institution that authorized."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Erickson, Carlton W.H.
New York: McMillan , 1959
371.33 ERI a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Haas, Kenneth B.
Englewood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall, 1960
371.33 HAA p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Amir Hamzah Suleiman
Jakarta: Gramedia, 1981
371.33 AMI m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Ramadhan Putra Kurnida
"Kepopuleran musik K-Pop di dunia kini semakin terlihat. Idol-idol K-Pop berlomba untuk memberikan karya terbaik mereka melalui lagu dan juga video musiknya. Video musik dianggap efektif dalam memberikan pengalaman secara audio-visual kepada penontonnya. Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk mengkaji faktor apa yang membuat video musik K-Pop dapat bersaing dan diterima oleh masyarakat global yang sebagian besar tidak mengerti bahasa Korea. Untuk itu, studi kasus dilakukan dengan menggunakan salah satu video musik K-Pop berjudul “Shangri-La” dari boy group bernama VIXX. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa aspek visual menjadi salah satu faktor yang diutamakan dalam video musik K-Pop. Selain untuk memberikan pengalaman (experience) yang berkesan, aspek visual juga membantu penonton dalam memahami cerita atau narasi yang terkandung dalam lagu. Penemuan hasil kajian ini memperlihatkan bahwa keterkaitan aspek audio dan visual pada video musik “Shangri-La” sudah cukup berhasil dalam menyampaikan narasi lagunya, namun masih terdapat beberapa kelemahan yang menjadikan video musik ini tidak sepopuler video musik lain.
The popularity of K-Pop music in the world is now increasingly visible. K-Pop idols compete to give their best work through songs and music videos. Music videos are considered effective in providing an audio-visual experience to the audience. Therefore, this thesis aims to examine what factors make K-Pop music videos competitive and accepted by the global community, most of whom do not understand Korean. For this reason, a case study was carried out using one of the K-Pop music videos entitled "Shangri-La" from a boy group called VIXX. The results of the analysis show that the visual aspect is one of the priority factors in K-Pop music videos. Apart from providing a memorable experience, the visual aspect also helps the audience understand the story or narrative contained in the song. The findings of this study reveal that the linkage of audio and visual aspects to the music video for "Shangri-La" has been quite successful in conveying the narrative of the song, but there are still several weaknesses that make this music video not as popular as other music videos."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library