Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146756 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depri Yanra
"Penelitian ini dilakukan untuk memberikan data penunjang dalam pembangunan jembatan mengenai persebaran litologi bawah permukaan, Jenis litologi yang berpotensi sebagai lapisan batuan keras (bedrock), dan kedalaman bedrock di Kecamatan Larantuka. Terdapat 7 lintasan pengukuran menggunakan alat geolistrik ARES multi channel. Metode resistivitas digunakan untuk identifikasi jenis litologi batuan. Pengambilan data bor pada lintasan A1 dilakukan untuk mengetahui jenis litologi batuan sekaligus memperoleh data Standard Penetration Test (SPT). Data bor pada lintasan A1 digunakan sebagai acuan interpretasi litologi batuan untuk semua lintasan. Adapun lapisan bawah permukaan yang teridentifikasi dari hasil pemboran, yaitu batuan lanau basah hingga lanau pasiran sebagai lapisan penutup, lanau pasiran kompak adalah lapisan dibawah lapisan penutup dengan kekerasannya berubah menjadi lebih kompak dan nilai SPT naik lebih dari 40, dan lapisan paling bawah adalah lempung pasiran dengan kondisi litologi menjadi lebih keras dan sangat kompak serta nilai SPT diatas 80. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode inversi dua dimensi dan pemodelan tiga dimensi dengan data hasil gridding. Berdasarkan hasil pengolahan, Tanah keras atau bedrock pada lokasi penelitian adalah lempung pasiran karena memiliki susunan yang kompak, nilai SPT diatas 80, dan ketebalan yang cukup tebal berkisar ±20-30 meter merupakan lapisan ketiga atau paling bawah dari interpretasi penampang litologi dengan nilai resistivitas diatas 150 Ωm.

This research was conducted to provide supporting data for the construction of bridges regarding the distribution of subsurface lithology, types of lithology that have the potential to act as hard rock layers (bedrock), and depth of bedrock in Larantuka. There are 7 measurement paths using the ARES multi-channel geoelectric. The resistivity method is used to identify rock lithology types based on resistivity values. Drill data collection on line A1 was carried out to determine the type of rock lithology as well as to obtain Standard Penetration Test (SPT). Drill data on line A1 is used as a reference for rock lithology interpretation for all line. The subsurface layer identified from the drilling results, namely wet silt rock to sandy silt as a cover layer, compact sandy silt is the layer below the cover layer with its hardness changing to become more compact and the SPT value rises to more than 40, and the bottom layer is sandy clay. with lithology conditions becoming harder and very compact and SPT values above 80. Data processing in this study was carried out using the two-dimensional inversion method and three-dimensional modeling with gridding data. Based on the processing results, the hard soil or bedrock at the study site is sandy clay because it has a compact structure, the SPT value is above 80, and the thickness is quite thick ranging from ±20 - 30 meters, which is the third layer or the lowest layer from the interpretation of the lithology cross-section with a resistivity value of above 150 Ωm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triwidya Nayaprabha
"Kalimantan Tengah merupakan salah satu lokasi terletaknya deposit pasir kuarsa di Indonesia. Pasir kuarsa di Kalimantan Tengah memiliki kandungan SiO₂ yang tinggi, sehingga biasa disebut dengan pasir silika. Pasir silika dapat digunakan sebagai pasir industri, oleh karena itu dibutuhkan estimasi volume sebaran pasir silika untuk memenuhi kebutuhan pasir industri. Salah satu upaya untuk mengetahui jumlah estimasi volume pasir silika adalah dengan mengetahui kondisi bawah permukaan menggunakan survei geofisika. Dalam penelitian ini, digunakan metode geolistrik resistivitas dengan konfigurasi wenner-alpha serta data bor sebagai data pendukung untuk membantu proses interpretasi. Hasil dari pengukuran akan dibuat pemodelan 2D dan 3D untuk dianalisis serta mengetahui sebaran pasir silika pada wilayah penelitian dan volumenya. Penelitian ini menggunakkan 50 elektroda yang berjarak 5 meter antar elektroda dengan lintasan sepanjang 490 meter. Hasil dari pengukuran akan diolah menggunakan inversi least-square untuk mendapatkan penampang 2D dan metode gridding untuk mendapatkan model 3D. Hasil interpretasi dari 5 lintasan menunjukkan rentang nilai resistivitas sebesar 0 – 4000 Ωm dengan adanya sebaran pasir silika murni yang memiliki nilai resistivitas >1000 Ωm pada penampang geolistrik 2-D. Nilai Resistivitas diklasifikasikan menjadi 3 jenis berdasarkan litologi wilayah penelitian, yaitu nilai 100 – 300 Ωm yang merupakan lapisan lempung, nilai 300 – 700 Ωm yang merupakan lapisan lempung dengan campuran pasir silika, dan >700 Ωm yang merupakan pasir silika. Perhitungan estimasi volume pasir silika dilakukan dengan cara membuat model 3-D, didapatkan estimasi sebaran pasir silika sebesar 1438443 m³ dengan nilai resistivitas >1000 Ωm. Berdasarkan hasil penelitian, pasir silika mengalami penebalan yang mengarah ke timur laut.

Central Kalimantan is one of the locations where quartz sand deposits are located in Indonesia. Quartz sand in Central Kalimantan has a high SiO₂ content, so it is commonly called silica sand. Silica sand can be used as industrial sand, therefore it is necessary to estimate the volume of silica sand distribution to meet the needs of industrial sand. One of the efforts to find out the estimated volume of silica sand is to know the subsurface conditions using a geophysical survey. In this study, the geoelectrical resistivity method was used with the Wenner-alpha configuration and drill data as supporting data to assist the interpretation process. The results of the measurements will be made into 2D and 3D modeling for analysis and to determine the distribution of silica sand in the study area and its volume. This study used 50 electrodes spaced 5 meters between electrodes with a path of 490 meters. The results of the measurements will be processed using the least-square inversion to obtain a 2D cross-section and the gridding method to obtain a 3D model. Interpretation of the 5 lines shows a range of resistivity values of 0 – 4000 Ωm in the presence of pure silica sand with a resistivity value of >1000 Ωm on the 2-D geoelectric cross section. Resistivity values are classified into 3 types based on the lithology of the study area, namely values of 100 – 300 Ωm which are clay layers, values 300 – 700 Ωm which are clay layers mixed with silica sand, and >700 Ωm which are silica sand. Calculation of the estimated volume of silica sand is done by making a 3-D model, obtained an estimated distribution of silica sand of 1438443 m³ with a resistivity value of >1000 Ωm. Based on the research results, silica sand is thickening towards the northeast."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Valdy Bintang Arkani
"Penelitian yang bertujuan untuk memodelkan lapisan batubara di Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur ini dilakukan dengan metode resistivitas menggunakan konfigurasi Wenner. Survei lintasan pada penelitian ini berjumlah sembilan buah dengan jumlah elektroda setiap lintasan sebanyak 48 buah, spasi lintasan sebesar 5 m, dan panjang lintasan sebesar 235 m. Penelitian ini didukung dengan adanya data singkapan batubara di sejumlah titik elektroda untuk menambah tingkat validitas pada tahap interpretasi. Hasil interpretasi resistivitas 2D menunjukkan bahwa daerah penelitan terdiri atas zona resistivitas sangat rendah, rendah, menengah, tinggi, dan sangat tinggi. Zona resistivitas sangat rendah sebagai lapisan batulempung dengan nilai 17-83 Ωm, zona resistivitas rendah sebagai lapisan batulanau dengan nilai 83-103 Ωm, zona resistivitas menengah sebagai lapisan batupasir dengan nilai 120-900 Ωm, zona resistivitas tinggi sebagai lapisan batubara dengan nilai 900-1500 Ωm, dan zona resistivitas sangat tinggi sebagai lapisan konglomerat dengan nilai >1500 Ωm. Ditemukan keberadaan batubara dengan tebal mencapai 10 m atau lebih pada lintasan 1, lintasan 5, lintasan 6, dan lintasan 7. Besar total volume lapisan batubara di daerah penelitian yang didapatkan mencapai 616,158.2 ton. Hasil analisis berdasarkan karakteristik fisik batubara dan nilai resistivitas menunjukkan bahwa batubara di daerah penelitian berupa subbituminous.

The research aimed at modeling coal seams in Nyuatan District, West Kutai Regency, East Kalimantan Province was carried out using the resistivity method using the Wenner configuration. There are nine trajectory surveys in this study with 48 electrodes per trajectory, 5 m spacing, and 235 m long trajectory. This research is supported by the existence of coal outcrop data with number of electrode points to increase the level of validity at the interpretation stage. The results of the 2D resistivity interpretation show that the research area consists of very low, low, medium, high, and very high resistivity zones. Very low resistivity zone as a layer of claystone with a value of 17-83 Ωm, low resistivity zone as a layer of siltstone with a value of 83-103 Ωm, medium resistivity zone as a layer of sandstone with a value of 120-900 Ωm, zone of high resistivity as a layer of coal with a value of 900- 1500 Ωm, and a very high resistivity zone as a conglomerate layer with a value of >1500 Ωm. Coal with a thickness of 10 m or more was found on line 1, line 5, line 6, and line  7. The total volume of coal seams in the research area is 616,158.2 tonne. The results of the analysis based on the physical characteristics of the coal and the resistivity value show that the coal in the study area is sub-bituminous."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eri Septian
"Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) telah ditetapkan menjadi salah satu daerah yang kawasaan industrinya akan dikembangkan. Pengembangan tersebut akan didukung oleh penyediaan bahan berupa air baku. Penyediaan air tersebut harus dipenuhi oleh air tanah yang berasal dari akuifer dalam. Lapangan-Y berada di salah satu kawasan industri terbanyak di KSB. Oleh karena itu, perlu dilakukan pencarian akuifer dalam agar pengembangan kawasan industri di daerah ini dapat terwujud. Lapisan dan sebaran akuifer tersebut diidentifikasi menggunakan metode tahanan jenis konfigurasi Wenner-Schlumberger dengan menggunakan 48 elektroda dan jarak spasi 15m. Interpretasi menunjukkan lapisan akuifer memiliki nilai tahanan jenis 10Ωm sampai 20Ωm dengan litologi berupa breksi vulkanik lapuk dengan sisipan batupasir tuf dari satuan batuan gunungapi. Lapisan akuitard memiliki nilai tahanan jenis 4Ωm sampai 10Ωm dengan litologi berupa breksi vulkanik lapuk dengan sisipan tuf pasiran. Lapisan impermeabel yang menjadi batuan dasar memilliki nilai tahanan jenis lebih dari 20Ωm litologi aglomerat. Lapisan akuifer di lapangan-Y tersebar dengan ketebalan 40m sampai lebih dari 100m. Lapisan akuifer paling tebal diindikasikan berada di lintasan 1A04 dengan topografi yang lebih datar dan lapisan aglomerat dasar yang diduga sebagai wadah tempat berkumpulnya air. Rekomendasi titik bor juga direkomendasikan pada jarak 550m di lintasan 4 karena titik tersebut diduga sebagai tempat berkumpulnya air.

West Sumbawa Regency (KSB) has been designated as one of the areas whose industrial area will be developed. The development will be supported by the provision of water. The water supply must be met by groundwater from deep aquifers. Field-Y is located in one of the most industrial areas in KSB. Therefor, it is necessary to search for deep aquifers so that the development of industrial areas in this area can be realized. The layers and distribution of aquifer were identified using the resistivity method with the Wenner-Schlumberger configuration using 48 electrodes with 15m spacing. The interpretation shows that the aquifer layer has a resistivity value of 10Ωm to 20Ωm with the lithology is weathered volcanic breccia with intercalations of tuffaceous sandstone from volcanic rock units. The Aquitard layer has a resistivity value of 4Ωm to 10Ωm with the lithology is weathered volcanic breccia with sandy tuff intercalations. The impermeable layer that becomes the bedrock has a resistivity value of more than 20Ωm with agglomerate lithology. The aquifer layer in the Y-field is spread with a thickness of 40m to more than 100m. The thickest aquifer layer is indicated to be on track 1A04 with a flatter topography and a bottom agglomerate layer which is thought to be a catchment area. The recommended drill point is also recommended at a distance of 550m on track 4 because that point is suspected to be a catchment area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Camillia Dewi Anggrainy
"Penelitian dilakukan di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang dengan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipole-dipole. Daerah penelitian merupakan jalan raya poros antarprovinsi yang memiliki intensitas penggunaan yang tinggi, baik oleh kendaraan dengan beban ringan maupun beban yang berlebih. Faktor tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat memicu tingginya kerentanan tanah terhadap kerusakan jalan akibat dari ketidakstabilan tanah. Selain itu, terbentuknya zona lemah di bawah permukaan, yang merupakan zona batuan dengan nilai resistivitas rendah dan porositas tinggi, juga dapat menjadi faktor ketidakstabilan tanah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memetakan struktur bawah tanah dan mengidentifikasi persebaran dan jenis litologi penyusun zona lemah di daerah penelitian. Pengukuran dilakukan pada 6 lintasan dan pengolahan data dilakukan dengan metode inversi dua dimensi menggunakan software Res2DInv. Hasil pengolahan data resistivitas dikorelasikan dengan peta geologi regional, klasifikasi nilai resistivitas batuan, dan data bor SPT. Dari hasil analisis 6 lintasan, teridentifikasi persebaran zona lemah yang tersusun dari litologi lempung dengan nilai resistivitas <10 qm dan lempung pasiran yang memiliki nilai resistivitas pada rentang 10--20 qm.

The research was carried out on Jalan Raya Siliwangi, West Semarang Subistrict, Semarang City using the dipole-dipole configuration resistivity geoelectric method. The research area is an inter-provincial highway which has a high intensity of use, both by vehicles with light loads and heavy loads. This factor is one of the factors that can trigger the high vulnerability of land to road damage due to soil instability. Apart from that, the formation of weak zones below the surface, which are rock zones with low resistivity values and high porosity, can also be a factor in soil instability. This research was carried out with the aim of mapping underground structures and identifying the distribution and types of lithology that make up weak zones in the research area. Measurements were carried out on 6 trajectories and data processing was carried out using the two-dimensional inversion method using Res2DInv software. The results of resistivity data processing are correlated with regional geological map, classification of rock resistivity values, and SPT drill data from the results of the 6 tracks analysis, the distribution of weak zones was identified which were composed of clay lithology with resistivity values of <10 qm and sandy clay which had a resistivity value in the range of 10-20 qm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Ahmad Syahid
"Seiring dengan pertumbuhan kebutuhan air penduduk Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang meningkat, kebutuhan air untuk industri pun juga terus meningkat tiap tahunnya. Industri di KSB berperan penting bagi perekonomian KSB serta menjadi salahsatu proyek strategis nasional. Pemenuhan kebutuhan air bagi industri pun menjadi sangat dibutuhkan untuk menyokong pengembangan industri di KSB. Maka, perlu dilakukan eksplorasi sumber air tanah, salah satunya ialah pencarian lapisan akuifer. Eksplorasi air tanah ini dilakukan dengan menggunakan metode geolistrik tahanan jenis dengan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Lima lintasan dengan 48 buah elektroda disusun dengan jarak spasi antar elektroda sepanjang 20 meter dengan maksud dapat mengidentifikasi lapisan akuifer dalam. Hasil interpretasi menunjukkan keberadaan lapisan akuifer yang diduga memiliki rentang nilai tahanan jenis 10-30 Ωm. Lapisan akuifer tersebut berasosiasi dengan lapisan batuan pasir lempungan dan breksi lapuk serta diklasifikasikan sebagai lapisan akuifer bebas. Lapisan akuifer tersebut juga diduga memiliki lapisan dasar berupa lapisan batuan breksi segar. Lapisan akuifer tersebut tersebar mendominasi wilayah barat area penelitian serta diduga memiliki ketebalan hingga lebih dari 100 meter yang direkomendasikan sebagai wilayah pengeboran untuk melakukan eksplorasi lanjutan dalam identifikasi sumber air tanah si area tersebut.

Along with the growing water needs of the population of West Sumbawa Regency (KSB), the demand of water for industry also continues to increase every year. Industry in KSB plays an important role in the economy of KSB as well as being one of the national strategic projects. Fulfilling water needs for industry is also very necessary to support industrial development in KSB. So, it is necessary to explore groundwater sources, one of which is the search for aquifer layers. This groundwater exploration was carried out using the resistivity geoelectric method with the Wenner-Schlumberger configuration. Five tracks with 48 electrodes were arranged with a distance between the electrodes of 20 meters to identify the deep aquifer layer. The interpretation results indicate the presence of an aquifer layer which is thought to have resistivity values ranging from 10- 30 Ωm. The aquifer layer is associated with the clayey sand layer and weathered breccia and is classified as an unconfined aquifer layer. The aquifer layer is also thought to have a base layer in the form of fresh breccia rock layers. The aquifer layer is scattered to dominate the western area of the research area and is thought to have a thickness of up to more than 100 meters which is recommended as a drilling area to carry out further exploration in identifying groundwater sources in the area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauziah Anggraeni
"Lapangan Delta di Mahakam cekungan lower Kutai yang sekarang dioperasikan oleh Chevron Indonesia Company telah berproduksi sejak tahun 1975. Produksi dari lapangan ini mencapai puncak produksi sebesar 31 MBO pada tahun 1991, kontribusi terbesar dari produksi tersebut berasal dari zona low resistivity. Berdasarkan data log, zona yang menghasilkan hidrokarbon biasanya terdapat pada zona yang menunjukkan nilai resistivitas yang tinggi, tetapi pada lapangan Delta yang menjadi area penelitian ini sebagian besar produksi didominasi dari zona yang mempunyai nilai resistivitas yang rendah. Berdasarkan hasil analisa menunjukkan bahwa nilai tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya keberadaan mineral pyrite (Fes2), dominasi persentase volume clay dan ketebalan pay zone, dan nilai salinitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan zona hidrokarbon yang mempunyai nilai resistivitas yang lebih tinggi pada lapangan ini.
Persentase nilai pyrite yang terdapat pada zona low resisivity ini hanya sebesar 1.2% - 3% dari volume batuan, tetapi nilai tersebut sudah bisa menurunkan nilai resistivitas sebesar 65% lebih rendah dibandingkan dengan zona hidrokarbon yang mempunyai nilai resistivitas yang tinggi pada formasi Deltaic dan Formasi Yakin. Persentase volume clay dan ketebalan juga mempengaruhi, dominasi mineral illite pada shale dan ketebalan kurang dari 5ft akan mempengaruhi penurunan nilai resistivity sebesar 10% dibandingkan high resistivity pay zone pada formasi Deltaic dan formasi Yakin. Dari analisa laboratorium pada air formasi menunjukkan bahwa pada zona low resistivity mempunyai nilai salinitas lebih tinggi 2000ppm diandingkan formasi Deltaic dan Formasi Yakin.

Sepinggan Field in Lower Kutai Basin which is in Mahakam Block and operated by Chevron Pacific Indonesia has been produced since 1975. Hydrocarbon pay zone generally has high resistivity. Nevertheless, Sepinggan Field production is primarily from low resistivity zone which is the most contributors even for its peak production at 31 MBO in 1991. Analysis result shows that the low resistivity value of the zone is influenced by some factors. These factors are pyrite content (FeS2), clay volume percentage domination and pay zone thickness, and more saline than high resistivity pay zone salinity. Pyrite volume percentage in this low resistivity zone ranges from 1.2 to 3 %.
This value can reduce 65 % from the normal resistivity value of hydrocarbon zones from Deltaic and Yakin Formation in this field. Illite domination in clay mineral content and less than 5 ft thickness also can reduce 10 % from the normal resistivity value of Deltaic and Yakin. Formation pay zones Laboratory analysis of formation water shows that salinity of low resistivity zone has 2000 ppm higher than Deltaic and Yakin water formation salinities.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
T54172
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Haryo Dwiriandri
"Tanah lempung merupakan salah satu jenis tanah yang memiliki banyak manfaat. Tanah lempung dapat dimanfaatkan pada bidang pertanian sebagai media tanaman yang membutuhkan kuantitas air yang cukup banyak karena tanah lempung memiliki nilai porositas yang tinggi dan nilai permeabilitas yang rendah. Cara mengidentifikasi tanah lempung dapat memanfaatkan metode resistivitas. Salah satu jenis tanah yang memiliki nilai resistivitas tinggi adalah tanah lempung. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh tanah lempung terhadap nilai resistivitas tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara tanah lempung terhadap perubahan nilai resistivitas tanah di lahan perkebunan Cikreteg, Jawa Barat. Dalam melakukan penelitian ini pengambilan sampel dilakukan di tiga lahan berbeda dengan variasi kedalaman hingga 100 cm untuk menganalisis hubungan tanah lempung terhadap nilai resistivitas. Nilai resistivitas didapatkan setelah mengukur nilai resistivitas tanah sampel di laboratorium menggunakan alat pengukuran resistivitas konfigurasi empat elektroda. Keberadaan mineral lempung dapat dibantu oleh analisis SEM (Scanning Electron Microscopy) dan XRD (X Ray Diffraction) dimana terlihat pada hasil foto SEM bahwa terdapat tanah dengan ukuran butir bernilai dibawah 2 μm, dan hasil analisis XRD menunjukan pada tanah sampel yang diambil di daerah Cikreteg, Jawa Barat mengandung mineral lempung dickite dan kaolinite. Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian kali ini menunjukan bahwa distribusi partikel tanah lempung memiliki pengaruh terhadap nilai resistivitas atau dengan kata lain keberadaan tanah lempung mempengaruhi nilai resistivitas tanah.

Clay soil is a type of soil that has many benefits. Clay soil can be used in agriculture as a growing medium which requires a large quantity of water because clay has a high porosity value and a low permeability value. How to identify clay soil can use the resistivity method. One type of soil that has a high resistivity value is clay soil. The purpose of this study was to identify the effect of clay on soil resistivity values. This research was conducted to determine the relationship between clay soil and changes in soil resistivity values in plantation areas in Cikreteg, West Java. In conducting this study, sampling was carried out in three different fields with variations in depth of up to 100 cm to analyze the relationship of clay soil to resistivity values. The resistivity value was obtained after measuring the resistivity value of the sampled soil in the laboratory using a four-electrode configuration resistivity measurement tool. The presence of clay minerals can be assisted by SEM (Scanning Electron Microscopy) and XRD (X Ray Diffraction) analysis where it can be seen from the SEM photo results that there is soil with a grain size of less than 2 μm, and the results of the XRD analysis show that the soil samples taken in the Cikreteg area , West Java contains dickite and kaolinite clay minerals. The conclusions obtained in this study show that the distribution of clay particles has an influence on the resistivity value or in other words the presence of clay affects the resistivity value of the soil."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khoiru Rauhati Al Yusrina
"Kabupaten Tana Tidung Kalimantan Utara merupakan salah satu daerah dengan prospek batubara. Daerah ini berada di Formasi Tabul yang terdiri dari perselingan batu lempung, batu lumpur, batu pasir, batu gampingan dan batubara di bagian atas. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai resistivitas batubara, mengidentifikasi sebaran batubara, serta mengestimasi volume batubara di lokasi penambangan PT Mandiri Inti Perkasa, Kalimantan Utara. Metode yang digunakan adalah metode geolistrik resistivitas, dengan teknik akuisisi berupa Vertical Electrical Sounding (VES). Konfigurasi yang digunakan adalah Konfigurasi Schlumberger dengan jumlah titik VES sebanyak 8 titik pengukuran. Panjang bentangan AB/2 untuk tiap lintasan bervariasi mulai dari 100 – 300 meter. Hasil pengolahan data menggunakan software IP2WIN berupa penampang 1-D resistivitas akan dijadikan base case dan dikomparasikan dengan data bor untuk memperoleh range nilai resistivitas tiap jenis litologi di daerah penelitian. Hasil korelasi menunjukkan lokasi penelitian memiliki 4 jenis litologi yaitu batubara (coal), mudstone, loose sand dan compact sand, dengan distribusi nilai resistivitas sebesar 101 - 215 Ωm untuk litologi batubara. Hasil interpretasi 1-D akan menampilkan nilai ketebalan, yang kemudian akan dibuat menjadi penampang ­2-D berupa peta isopach untuk melihat sebaran batubara. Berdasarkan peta isopach, batubara di daerah penelitian diduga semakin mengalami penebalan ke arah barat daya. Dari penampang 1-D data resistivitas juga dilakukan pemodelan 3-D menggunakan software Rockworks 16 untuk mengestimasi volume batubara di lokasi penelitian. Hasil estimasi endapan batubara berdasarkan model 3-D adalah sebesar 506,740,000 ton.

Tana Tidung Regency, North Kalimantan is one of the areas with coal prospects. This area is located in the Tabul Formation which consists of interbedded claystone, mudstone, sandstone, limestone, and coal in the upper part. The aim of this study are to determine the resistivity value of coal, identify the distribution of coal, and estimate the volume of coal in mining location of PT Mandiri Inti Perkasa (MIP), North Kalimantan. The method used is geoelectric resistivity, with the acquisition technique Vertical Electrical Sounding (VES). The configuration used is the Schlumberger Configuration with a total of 8 VES points. The length of the AB/2 stretch for each track varies from 100 - 300 meters. The result from IP2WIN data processing in the form of 1-D resistivity cross-section, will be used as a base case and compared with borehole data to obtain a range of resistivity value for each lithology type in the study area. The correlation results show that, the study area has 4 types of lithology, namely coal, mudstone, loose sand, and compact sand, with a resistivity value distribution of 101 - 215 Ωm for coal lithology. The results of the 1-D interpretation will display the thickness values, which will then be made into a 2-D cross section in the form of an isopach map to see the distribution of coal. Based on the isopach map, the coal in the study area is suspected to be thickening towards the southwest. From the 1-D cross-section of resistivity data, 3-D modeling was conducted using Rockworks 16 software to estimate the volume of coal at the study area. The estimation result of coal deposits based on the 3-D model is 506,740,000 tons. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Marwah
"Provinsi Sulawesi Selatan merupakan provinsi yang sering mengalami banjir. Berdasarkan historis, tahun 2019 merupakan fenomena banjir terparah yang pernah terjadi. Oleh karena itu kini pemerintah sedang mengupayakan peningkatkan pembangunan infrastruktur untuk pengendalian banjir termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam pembangunan infrastruktur diperlukan perencanaan yang matang, salah satunya dengan mengetahui kondisi bawah permukaan. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran melalui kombinasi metode Airborne Ground Penetrating Radar dan Resistivitas. Tujuannya untuk mengidentifikasi perlapisan litologi bawah permukaan yang berfokus pada kompleksitas struktur dan persebaran zona bedrock sebagai informasi pendahuluan dalam perencanaan pembangunan infrastruktur di lingkungan fluvial untuk pengendalian banjir Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Dari hasil pengolahan dan interpretasi kedua metode, menunjukkan lokasi penelitian memiliki litologi yang terdiri dari material sedimen (clay dan silt; sand dan gravel) dan batuan bedrock (granite), dengan adanya indikasi zona lemah pada lokasi yang tersusun dari clay dan silt serta sand dan gravel bersaturasi tinggi. Terkait persebaran zona bedrock, menunjukkan semakin dangkal ke arah selatan dari badan sungai dan sebaliknya.

Floods frequently occur in the province of South Sulawesi. The greatest flood event ever according to historical records happened in 2019. In order to better prevent flooding, the government is now working to create more infrastructure, including in the province of South Sulawesi. Careful planning is necessary for infrastructure construction, and one aspect of such preparation is gathering data on subsurface conditions. In this study, measurements were conducted by combining the methods of resistivity and airborne ground penetrating radar. The aim is to identify subsurface lithological layers that focus on the structural complexity and distribution of bedrock zones as preliminary information in infrastructure development planning in a fluvial environment for flood control in North Luwu, South Sulawesi. From the results of processing and interpretation, it shows that the research location made up of sedimentary material (clay and silt; sand and gravel) and bedrock (granite), with an indication of a weak zone at the location made up of clay and silt as well as highly saturated sand and gravel. And the bedrock zone's distribution demonstrates that it becomes shallower to the south of the river body and vice versa.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>