Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151629 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Indrajati Wurianturi
"Kampus urban sebagai salah satu elemen kota, harus turut berperan dalam mewujudkan kota berkelanjutan (SDG’s no 11) dengan menjadi kampus urban berkelanjutan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal ini adalah melalui pendekatan biophilic design, pendekatan perancangan yang mengupayakan kembalinya interaksi manusia dengan alam di sebuah lingkungan buatan. Masalah dalam penelitian ini adalah belum adanya konsep untuk membangun elemen fisik kampus urban berkelanjutan yang menerapkan pendekatan biophilic design dan melibatkan persepsi dan preferensi pengguna kampus. Tujuan penelitian secara khusus adalah menganalisis kondisi elemen fisik kawasan kampus, menganalisis persepsi, preferensi pengguna kampus, serta menyusun hasilnya menjadi sebuah konsep kampus urban berkelanjutan dengan menggunakan pendekatan biophilic design Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode campuran antara kuantitatif dan kualitatif. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara incidental sampling menggunakan kuesioner dengan skala Likert. Analisis dilakukan dengan cara deskriptif dan uji korelasi Pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elemen fisik ruang luar kampus urban dalam keadaan padat dan kurang terawat sedangkan ruang dalam bangunan sebagian sudah direnovasi sehingga lebih nyaman untuk berkegiatan. Konsep panduan perencanaan kampus urban diperoleh dari penggabungan preferensi pengguna dengan pola biophilic design. Penelitian ini menyimpulkan bahwa optimalisasi kawasan kampus urban, baik jangka pendek maupun jangka panjang perlu dilakukan untuk mewujudkan kampus urban berkelanjutan. Penerapan pola biophilic design membentuk persepsi positif dari pengguna kampus, memperbaiki kondisi lingkungan, dengan biaya konstruksi yang standar.

Urban campuses as an element of a city must contribute to the achievement of a sustainable city, as stated in SDG no 11, by turning the campus into a sustainable campus. One of the methods to achieve the goal is by applying a biophilic design pattern, a design approach that improves the relationship between people and nature in the built environment. The problem of this research is there is no sustainable urban campus concept available for designing the physical elements of the campus that applies biophilic design patterns and focuses on the perception, and preference of the user. There are four objectives of this research: to analyze the existing condition of the urban campus, to analyze the user’s perceptions, to analyze the user’s preferences, and to compose a sustainable urban campus concept using a biophilic design approach. This research used a quantitative approach and mixed methods. The sampling technique is incidental sampling. The results showed that the physical element of the urban campus was dense and less maintained while the interior was renovated. The optimization design guideline was composed by combining the perception of users and a biophilic design pattern. The application of biophilic design did not significantly affect the construction cost. The research concluded that an urban campus should be optimized to achieve sustainable conditions. The application of biophilic design patterns can bring a positive perception, and improve the environmental condition at a reasonable cost."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ngakan Gede Agung Khrisna Wiryananda
"ABSTRAK
Pesatnya perkembangan pariwisata dan pertumbuhan penduduk menimbulkan masalah pada pemanfaatan ruang Kota Denpasar. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis dampak pemanfaatan ruang Kota Denpasar pada aspek sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi serta merumuskan strategi pemanfaatan ruang kota berkelanjutan. Metode yang dilakukan yaitu metode gabungan kuantitatif dan kualitatif. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spasial, analisis tren, menghitung indeks sosial budaya, lingkungan, dan ekonomi serta analisis deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan ruang belum sesuai dengan rencana tata ruang dan belum tertib dalam pengendalian ruang. Pemanfaatan ruang mengarah pada tidak berkelanjutan. Indeks sosial budaya tahun 2011 yaitu 1,038 turun menjadi 1,036 pada tahun 2015. Indeks lingkungan tahun 2011 yaitu 1,065 turun menjadi 1,056 pada tahun 2015. Indeks ekonomi tahun 2011 yaitu 1,012 turun menjadi 0,992 pada tahun 2015. Rumusan strategi pemanfaatan ruang Kota Denpasar berkelanjutan yaitu mengintegrasikan aturan adat ke dalam dokumen rencana ruang, merencanakan pembangunan vertikal, memperkuat peran adat, penerapan sawah abadi, pemanfaatan lahan kosong, dan pembentukan satuan tugas pengendalian ruang adat.

ABSTRACT
Rapid development of tourism and population growth caused problems in spatial utilization in Denpasar City. The purpose of this research is to analyze the impact of the spatial utilization in Denpasar City on the socio cultural, environmental and economic as well as to formulate sustainable urban spatial utilization strategy. The method used is a mix method with quantitative and qualitative. The analyzes were spatial analysis, trend analysis, to calculate the index of socio cultural, environmental and economic as well as an analysis of the comparative descriptive. The results showed that the spatial utilization has not been in accordance with the spatial plan and not yet orderly in the spatial control. Spatial utilization leads to unsustainable. Socio cultural index values tend to decrease which is 1,038 in 2011 to 1,036 in 2015. Environmental index values tend to decrease, which is 1,065 in 2011 to 1,056 in 2015. Economic index values tend to decrease which is 1,012 in 2011 to 0,992 in 2015. Strategy formulation of sustainable spatial utilization of Denpasar City, that are integrate traditional rules into spatial planning documents, plan vertical building, strengthen traditional roles, implementation of perennial rice field, utilization of vacant land, and establishment of task control unit of traditional village. "
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Magni Sundara
"Masalah utama yang dihadapi DKI Jakarta adalah perubahan fungsi lahan didorong oleh pertumbuhan ekonomi dengan ditandai oleh pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor. Sesuai data tahun 2015 DKI Jakarta memiliki luas hutan kota dengan luas 646 ha, dan pada tahun 2030 DKI Jakarta mempunyai target luasan hutan kota dengan luas 1,587 ha, artinya dibutuhkan luas lahan tambahan sebesar 941 ha. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulisan disertasi ini mempunyai tujuan untuk menentukan indeks luas hutan kota, melakukan analisa spasial sebagai dasar pemetaan lahan potensial, membangun model untuk melakukan optimalisasi dalam pengembangan hutan kota. Metode yang digunakan menggunakan indek relatif metode Marshal, analisis spasial perkotaan mengunakan alat bantu GIS, permodelan dibangun mengunakan model sistem dinamis. Hasilnya diperoleh besaran indek luasan hutan kota, diperoleh data luas lahan potensial hutan kota, tersebar di seluruh wilayah sesuai dengan zonasi kawasan yang diamati. Dari model yang di bangun menghasilkan model pengembangan hutan kota skala mikro.

The main problem faced by DKI Jakarta is the change in the function of land driven by economic growth characterized by the rapid growth in population and the number of motorized vehicles. According to 2015 data DKI Jakarta has an area of urban forest with an area of 646 ha, and in 2030 DKI Jakarta has a target of urban forest area with an area of 1,587 ha, meaning that an additional land area of 941 ha is needed. Based on these problems, the writing of this dissertation aims to determine the urban forest area index, conduct spatial analysis as a basis for mapping potential land, build a model to optimize the development of urban forests. The method used uses the relative index Marshal method, urban spatial analysis using GIS tools, modeling is built using a dynamic system model. The results obtained by the index size of urban forest area, obtained data on potential land area of urban forests, scattered throughout the area in accordance with the zoning area observed. From the built model produces a model of micro-scale urban forest development."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2019
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meinar Dewi Pujansari
"Pembahasan mengenai perkembangan wilayah urban pada tahun 1970 dan 1995 di
Kotamadya Semarang yang memiliki keunikan dibandingkan dengan kota-kota lain
di Indonesia, yaitu Semarang memiliki pantai, daratan, dan perbukitan sekaligus.
Keadaan mi akan menarik dalam mengkaji pola dan arah perkembangan wilayah
urban yang terdapat di kotamadya Semarang. Materi yang dibahas dalam penelitian
mi meliputi penggunaan tanah, kepadatan dan mata pencaharian penduduk,
kepadatan bangunan, jaringan jalan dan bentuk medan; kemudian dianalisa dengan
menggunakan metode analisa deskriptifkuantitatmf
Tujuan penulisan adalah untuk mengetahui pola dan arah perkembangan wilayah
urban, serta rnengetahui pengaruh bentuk medan terhadap perkembangan wilayah
urban dan kerapatan jaringan jalan yang ada di Kotamadya Semarang. Adapun
permasalahannya adalah:
1. Bagaimana pola dan arah perkembangan wilayah urban di Kotamadya
Semarang?
2. Bagaimana pola perkembangan wilayah urban tersebut dikaitkan dengan bentuk
medan dan kerapatan jaringan jalan?
Hasil yang diperoleh adalah wilayah urban pada tahun 1970 mempunyai bentuk pola
lonjong memanjang dari utara ke selatan, s&dangkan pada tahun 1995 akibat
perkembangannya membentuk pola setengah lingkaran yang cenderung mengarah ke
tenggara. Wilayah urban yang ada pada tahun 1995 merupakan perluasan dan
wilayah urban pada tahun 1970. Perluasan wilayah tersebut diikuti pula dengan
berubahnya bentuk pola wilayah urbannya. Bentuk pola perkembangan mi
menyesuaikan diri dengan bentuk medan dan tingkat kerapatan jaringan jalan yang
ada di wilayah kotamadya Semarang. Hal mi dapat lihat bahwa wilayah urban
terdapat pada wilayah yang datar di bagian utara dengan tingkat kerapatan jariñgan
jalan yang lebih tinggi dibandingkan tingkat kerapatan jaringan jalan yang lebih
rendah di wilayah perbukitan pada bagian selatan. Kesimpulannya bentuk medan
dan kerapatan jaringan jalan yang ada di Kotamadya Semarang mempengaruhi
perkembangan wilayah urbannya."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1999
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
London: Taylor & Francis Group, 2009
307.76 SUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfa Nadia
"Pertumbuhan penduduk di Kota Depok pada 20 tahun terakhir tercatat mencapai 2 kali lipatnya dari tahun 2020 sehingga menyebabkan adanya perubahan lahan dari tutupan vegetasi menjadi non vegetasi sebagai ruang terbuka hijau publik. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah struktur komposisi vegetasi dan keanekaragaman burung di Hutan Kota UI berdasarkan NDVI, menganalisis pengaruh kerapatan vegetasi pada suhu permukaan (LST) dan kelembaban lahan (NDMI), menilai kemampuan Hutan Kota UI dalam menyerap karbon, menganalisis persepsi masyarakat dan membangun konsep sosiobioekologi hutan kota berkelanjutan pada Hutan Kota UI. Metode yang digunakan adalah metode campuran yaitu menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada beda keragaman vegetasi pada tiap kelas NDVI dan ada beda nyata keragaman burung pada tiap kelas NDVI. Hutan Kota UI mampu menyerap karbon sebesar 612.259ton/ha (6,17triliun rupiah). Masyarakat merasa senang dengan keberadaan hutan kota sehingga status sosiobioekologi Hutan Kota UI adalah baik.

Population growth in Depok City in the last 20 years was recorded to have doubled from 2020, causing a change in land from vegetation cover to non-vegetation. This study aims to examine the structure of vegetation composition and bird diversity in the UI City Forest based on NDVI, analyze the effect of vegetation density on surface temperature (LST) and soil moisture (NDMI), assess its ability to absorb carbon, analyze community perceptions and build socio-bioecology concepts of sustainable urban forests in the UI Urban Forest. The method used is a mixed method using quantitative and qualitative. The results showed no difference in the vegetation diversity but a significant difference bird each NDVI class. UI Urban Forest can absorb carbon of 612,258 tons/ha (6.17 trillion rupiahs) also the community perception is happy with the urban forest’s existence so that the socio-bioecological status of the UI City Forest is good."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ellen van Bueren, editor
"Sustainable urban environments : an ecosystem approach presents fundamental knowledge of the built environment. Approaching the topic from an ecosystems perspective, it shows the reader how to combine diverse practical elements into sustainable solutions for future buildings and cities. From urban ecology to material, water and energy use, from urban transport to livability and health. The authors introduce and explore a variety of governance tools that support the transformation process, and show how they can help overcome institutional barriers. The book concludes with an account of promising perspectives for achieving a sustainable built environment in industrialized countries. Offering a unique overview and understanding of the most pressing challenges in the built environment, Sustainable urban environments helps the reader grasp opportunities for integration of knowledge and technologies in the design, construction and management of the built environment. "
Dordrecht: [, Springer], 2012
e20417967
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Sandrina Aurelia
"Pekerja perkotaan akan memilih untuk tinggal pada kawasan yang dapat memberikan kesempatan pekerjaan yang lebih besar daripada daerah asalnya. Berdasarkan pengalaman berpindah para pekerja, lokasi dan stabilitas pekerjaan menjadi faktor utama pertimbangan mereka dalam memilih rumah. Pekerja yang tinggal sementara akan menemukan banyak rasa ketidakstabilan dan ketidakamanan saat bertinggal, sehingga mereka akan membentuk sebuah ikatan sementara untuk dapat memenuhi kebutuhannya. Ikatan ini diuraikan dengan konsep disposable ties yang berperan sebagai substitusi dari rendahnya sense of community belonging yang dimiliki oleh para pekerja. Terbentuknya disposable ties akan memengaruhi makna rumah bagi para pekerja perkotaan. Keterkaitan antara keduanya akan dilihat dalam tinjauan teori dan analisis studi kasus pada sebuah kampung kota di Jakarta yang sering menjadi alternatif tempat tinggal bagi para pekerja. Rumah bagi para pekerja perkotaan adalah tempat singgah sementara, namun dengan terbentuknya disposable ties, rumah dapat dimaknai juga sebagai tempat yang dapat menyediakan kebutuhan dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh para pekerja melalui ikatan komunitas.

Urban workers will preferably choose to live in areas that can provide greater job opportunities than their previous home areas. Based on the experience of mobile workers, location and job stability are the main factors they consider when choosing a house. Workers who live temporarily will find a lot of instability and insecurity while living, thus they will form a temporary bond to be able to meet their needs. This bond is described by the concept of disposable ties, which act as a substitute for the low sense of community belonging possessed by workers. The formation of disposable ties will affect the meaning of home for urban workers. The connection will be seen in a theoretical review and case study analysis of an urban village in Jakarta, which is often chosen as an alternative living place for workers. Home for urban workers is a temporary shelter, but with the existence of disposable ties, home can also be interpreted as a place that can provide their needs through community ties, despite all the limitations that workers have."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The urban environment - buildings, cities and infrastructure - represents one of the most important contributors to climate change, while at the same time holding the key to a more sustainable way of living. The transformation from traditional to sustainable systems requires interdisciplinary knowledge of the re-design, construction, operation and maintenance of the built environment. Sustainable Urban Environments: An Ecosystem Approach presents fundamental knowledge of the built environment. Approaching the topic from an ecosystems perspective, it shows the reader how to combine diverse practical elements into sustainable solutions for future buildings and cities. You'll learn to connect problems and solutions at different spatial scales, from urban ecology to material, water and energy use, from urban transport to livability and health. The authors introduce and explore a variety of governance tools that support the transformation process, and show how they can help overcome institutional barriers. The book concludes with an account of promising perspectives for achieving a sustainable built environment in industrialized countries. Offering a unique overview and understanding of the most pressing challenges in the built environment, Sustainable Urban Environments helps the reader grasp opportunities for integration of knowledge and technologies in the design, construction and management of the built environment. Students and practitioners who are eager to look beyond their own fields of interest will appreciate this book because of its depth and breadth of coverage."
Dordrecht: Springer, 2012
307.121 6 SUS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Marlianis
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan dan permintaan rumah di daerah perkotaan di Indonesia. Untuk kebutuhan rumah dihitung berdasarkan faktor demografi, tingkat penggantian dan tingkat kekurangan dari rumah. Sedangkan permintaan terhadap rumah dilihat faktor-faktor apa yang mempengaruhi sehingga dapat diketahui permintaan efektif dari masyarakat akan rumah. Variabel yang dianggap mempengaruhi permintaan rumah adalah total pengeluaran, harga relatif dari rumah dan rata-rata ukuran rumah tangga. Variabel tersebut dirangkum dalam satu model untuk melihat signifikansi variabel tersebut dengan pengeluaran untuk rumah sebagai variabel terikat dan meregresikannya dengan menggunakan metode Ordinary Least Square ( OLS ). Pertumbuhan penduduk daerah perkotaan dipengaruhi oleh pertambahan penduduk alamiah, migrasi netto penduduk dan reklasifikasi desa menjadi kota. Unsur ini mempengaruhi kebutuhan rumah berdasarkan faktor demografi. Di samping itu juga diperhitungkan kebutuhan untuk mengganti rumah yang tidak memenuhi persyaratan dan kekurangan rumah yang tidak terpenuhi dari tahun sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total pengeluaran masyarakat mempengaruhi pengeluaran untuk rumah yaitu masyarakat akan meningkatkan ; pengeluaran untuk rumah jika total pengeluaran masyarakat meningkat, besarnya peningkatan pengeluaran untuk rumah lebih besar dari kenaikan pengeluaran total masyarakat. Harga relatif dari rumah juga mempengaruhi pengeluaran untuk rumah~ yaitu peningkatan pengeluaran untuk rumah lebih keeil dari peningkatan harga relatif dari rumah. Sedangkan" faktor rata-rata ukuran keluarga ternyata tidak mempengaruhi pengeluaran untuk rumah. Untuk kebutuhan rumah~ jumlah rumah yang dibutuhkan terus menerus meningkat dari tahun ke tahun melebihi yang dapat "disediakan oleh sek tor formal. Pengeluaran total masyarakat ternyata mempunyai peranan yang besar dalam mempengaruhi permintaan rumah, harga relatif juga mempunyai peranan mempengaruhi permintaan rumah. Sedangkan rata-rata ukuran keluarga sama sekali tidak mempengaruhi permintaan rumah."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1992
S18400
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>