Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161305 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Putri Astuti Ratna Kusumadewi
"Merebaknya virus corona (COVID-19) telah menyebabkan gangguan pada pola perjalanan dan aktivitas mobilitas.  Namun demikian, hal tersebut berubah pada saat epidemi virus ini mulai menurun. Pada periode Omicron, orang dianggap sudah memahami upaya pengurangan penyebaran virus dan mayoritas penduduk juga telah divaksin. Dengan penerapan protocol kesehatan, pekerja yang sebelumnya melakukan WFH sudah diharuskan WFO kembali. Wilayah pelayanan transportasi yang baik adalah apabila memiliki moda transportasi umum lengkap dengan kualitas yang baik. Dengan tujuan untuk mengetahui pola pemilihan transportasi umum berdasarkan kualitas pelayanan transportasi umum, studi ini menggunakan data sekunder dari instansi yang mengelola transportasi umum, dan kuesioner guna mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dengan tujuan perjalanannya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan tabulasi silang, sedangkan analisis dilakukan dengan menggunakan pendekatan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perjalanan jarak pendek, responden tidak memperhatikan kualitas pelayanan moda transportasi, namun menggunakan moda transportasi yang paling mudah didapat. Pada perjalanan jarak sedang, responden memilih moda transportasi umum yang paling mudah dijangkau jaraknya, namun tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan. Untuk perjalanan jarak jauh, responden memilih moda dengan tarif yang murah, pelayanan yang baik dan dengan penerapan protocol kesehatan yang ketat. Kesimpulan menunjukkan bahwa wilayah dengan kualitas pelayanan moda transportasi terbaik tidak berarti memberikan lebih banyak pilihan.  Hal ini disebabkan karena pemilihan moda transportasi umum dipengaruhi oleh tujuan, penggunaan waktu dan jarak perjalanan, serta profil ekonomi responden.

The outbreak of the coronavirus (COVID-19) has caused major disruptions to travel patterns and mobility activities. However, that situation changed when the epidemic of this virus began to decline. During the Omicron period, people considered to have understood more about this disease, and the majority of residents had been vaccinated. Therefore, by implementing the health protocol, workers who previously carried out Work From Home necessary to return to Work From Office. A good transportation service area is when it has complete public transportation modes of good quality. This study uses secondary data from agencies that manage public transportation, and questionnaires to determine the characteristics of travelers with their travel destinations. Data processing was carried out using cross-tabulations, while analysis was carried out using a spatial approach. The results showed that on short-distance trips, respondents not paying attention to the service quality of the transportation modes but used the most accessible. On medium-distance trips, respondents chose the public transportation mode that was the easiest to reach but still paid attention to the implementation of the health protocol. For long-distance trips, respondents choose a mode with low fares, good service, and the application of strict health protocols. The conclusion shows that the region with the best service quality of transportation modes does not necessarily provide more choices. The choice of public transportation mode is influenced by the destination, use of travel time and distance, as well as the economic profile of the respondent."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan
"Transit Orientasi Development (TOD) adalah jenis pengembangan perkotaan yang memaksimalkan jumlah tempat tinggal,bisnis dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari transportasi umum. Semakin padatnya kota Jakarta mendorong pemerintah atau pengembang untuk membuat kawasan TOD. TOD yang dibuat harus mencakup semua aspek tempat tinggal, bisnis dan rekreasi tidak seperti sekarang yang didominasi oleh apartemen. Penelitian ini diharapkan dapat memaksimalkan fungsi TOD tersebut. Memaksimalkan fungsi TOD dapat dilakukan dengan meningkatnya ridership. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuat pengguna beralih menggunakan transportasi umum kereta untuk menuju ke pertokoan dan hotel. Teknik pengumpulan data berupa survey dan wawancana akan digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis properti hotel lebih banyak menggunakan MRT/KRL dibandingkan dengan jenis properti pertokoan. Selain itu saran strategi perpindahan moda transportasi diberikan berdasarkan hasil benchmarking yang disesuaikan dengan masukan dari pada pengguna, saran strategi berfokus pada 3 faktor utama yaitu waktu, kenyamanan, dan biaya.

Transit Orientation Development (TOD) is a city development concept that maximize the number of residentials, businessess, and recreations within walking distance from the public transportation. As jakarta becomes more crowded, governments or developers are pushed to create TOD area. The TOD concept that is going to be made must consist every aspect such homes, businesses, and recreations different with the existing which dominated by the apartments. This research is hoped to be able to maximize the function of the TOD. Maximizing the functions of TOD can be done by increasing the ridership. This research also aims to make the private transportation users shift to the public train to go to shop matters and hotels. Data collection techniques for this research are in form of surveys and interviews. The results showed that the type of hotel property uses more MRT / KRL compared to the type of shopping property. In addition, the advice on transportation mode transfer strategy is given based on the results of benchmarking which are adjusted to the input from the user, the strategy recommendation focuses on 3 main factors namely time, comfort, and cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkika Ramadhani Rosidin
"PT MRT Jakarta adalah perusahaan yang bertanggung jawab atas pelayanan transportasi jenis Mass Rapid Transit (MRT) yang mulai beroperasi di DKI Jakarta sejak awal tahun 2019. MRT merupakan moda transportasi baru di Indonesia, sehingga menjamin layanan operasional sebaik mungkin bagi para penumpang menjadi fokus utama PT MRT Jakarta. Salah satu upaya untuk meningkatkan layanan operasional yang diberikan ialah melalui peningkatan resiliensi stasiun ketika mengalami gangguan. Resiliensi merupakan salah satu bentuk upaya bagi perusahaan ketika mengalami gangguan atau risiko untuk bangkit kembali ke dalam kondisi semula atau tertentu. Dalam penelitian ini, resiliensi memiliki empat faktor, yaitu robustness, resourcefulness, redundancy, dan rapidity. Setiap faktor memiliki kumpulan indikator yang diperoleh melalui studi literatur dan Forum Group Discussion (FGD) secara berkala. Selanjutnya, metode AHP digunakan untuk mengetahui besar bobot dari setiap faktor dan indikator resiliensi dengan menggunakan fitur pairwise comparison. Selanjutnya, dilakukan pengumpulan data untuk setiap indikator pada masing-masing stasiun yang akan diolah dengan metode TOPSIS untuk memperoleh peringkat stasiun berdasarkan performa resiliensinya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor dan indikator resiliensi yang paling berpengaruh ialah rapidity dan assembly point capacity (untuk setiap stasiun), secara berurutan. Pada hasil peringkat stasiun diketahui bahwa Stasiun Bundaran HI memiliki performa resiliensi yang paling tinggi sedangkan Stasiun Haji Nawi merupakan stasiun dengan performa resiliensi yang paling rendah diantara stasiun lainnya.

PT MRT Jakarta takes full responsibility for the transportation service in Mass Rapid Transit which began operating since early 2019 in DKI Jakarta. MRT is the latest transportation mode in Indonesia, so it is their main focus on providing the best operational services to the passengers. One of the efforts in increasing the operational services is by improving the station resilience during disruptions. Resiliency is one of the ways of a company when a disruption or risk occurs to bounce back to a normal or desired condition. In this research, resilience has four factors, such as robustness, resourcefulness, redundancy, and rapidity. Each factor has a set of indicators from literature studies and forum group discussion (FGD) regularly. After that, the AHP method is used to know the level of importance of each factor and indicator by using a pairwise comparison feature. Next, the data from each indicator for every station is required to gather in which will be calculated by using the TOPSIS method to achieve the station rank based on their resiliency performance. The result of this research shows that the most influencing factor and indicator is rapidity and assembly point capacity (of each station) respectively. Meanwhile, based on the station rank, it can be concluded that Bundaran HI Station has the highest resiliency performance, where at the same time, Haji Nawi Station has the lowest among others."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Hastobroto Sudarmono
"Tesis ini adalah tentang pelanggaran merek (pembajakan merek) yang dilakukan pedagang jeans, di pasar Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Perhatian utama tesis ini adalah: pada mekanisme pengelolaan dan strategi dalam memilih segmen pasar, menentukan target pasar, menilai kemauan pasar, mengembangkan produk, menentukan harga, menyediakan pasokan, pelayanan terhadap konsumen, mempromosikan dagangannya, dan dalam mengamankan perdagangan jeans tiruan, sehingga perdagangan masih bisa berjalan lancar sampai sekarang.
Tesis ini untuk menunjukkan bahwa kegiatan perdagangan jeans tiruan masih berjalan lancar karena adanya permintaan pasar yang menjadikan peluang pengusaha mengembangkan pengelolaan dan strategi dagang dalam menuai keuntungan materi, disamping peluang tersebut tindakan polisi terhadap pelanggaran merek itu tidak konsisten dan berkelanjutan, tindakan cenderung mendua antara menindak pelanggaran dan mendahulukan pelayanan keamanan.
Masalah penelitian dalam tesis ini adalah: pengelolan perdagangan jeans tiruan di pasar Cipulir dan strategi dalam melakukan perdagangan. Sedangkan pertanyaan penelitian dari tesis ini adalah mengapa perdagangan jeans masih bisa berjalan sampai sekarang walaupun melanggar hukum?
Dalam tesis ini, perdagangan jeans tiruan dilihat dari perspektif pedagang dan polisi secara timbal balik, yang berupa pelanggaran merek yang dilakukan aleh pedagang jeans di pasar Cipulir dan tindakan yang dilakukan kepolisian, dalam hal ini polsek kebayoran lama. Oleh sebab itu saya menggunakan metodologi etnografi, yang dilakukan dengan cara pengamatan terlibat, pengamatan dan wawancara dengan pedoman untuk mengungkapkan proses pengelolaan dan strategi yang dilakukan oleh pedagang jeans, serta tindakan polsek dalam melihat pelanggaran merek.
Hasil penelitian ini menemukan bahwa pedagang bisa bertahan karena melakukan pengelolaan dan strategi dagangnya seperti disebut diatas. Berdasarkan pengalaman berdagangnya mereka menjalankan kegiatan dilakukan dengan memperhitungkan permintaan pasar dan harga jual murah para pedagang mampu terus menjual dagangannya dan bertahan sampai sekarang. Selain itu sikap yang lebih mendahulukan pelayanan keamanan, menguntungkan kegiatan mereka. Selain itu dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, mereka mempererat hubungan mereka dengan cara, menjalin hubungan pertemanan, sesama pedagang, menjaga hubungan baik dengan karyawan dan orang-orang yang berkaitan dengan proses perdagangan dan produksi. Sedangkan dengan aparat kepolisian hubungan bersifat personal, dan hubungan baik.
Implikasi dari tesis ini adalah, perlunya melakukan tindakan menyeluruh dalam menangani permasalahan ini, hal ini untuk menjaga masyarakat agar tetap dapat berproduksi, tetapi juga tidak merugikan negara."
2001
T8060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1983
S8386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1978
S6503
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siska Amanda Amadea
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan Periode Oktober Tahun 2017 bertujuan untuk memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di puskesmas, memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap perilaku serta wawasan dan pengalaman nyata untuk melakukan praktek kefarmasian di puskesmas, mempelajari strategi dan pengembangan praktek profesi apoteker, memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian, serta mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di puskesmas. Praktek kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama dilakukan selama dua minggu dengan tugas khusus yaitu Penyuluhan DAGUSIBU di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama Jakarta Selatan. Tujuan dari tugas khusus ini adalah untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam memberikan informasi yang benar terkait obat dan DAGUSIBU kepada masyarakat.

ABSTRACT
Internship at Kebayoran Lama Public Health Center South Jakarta Period October 2017 aims to understand the role, duties, and responsibilities of pharmacists in the practice of pharmaceutical services in the public health center, have the knowledge, skills, professionalism, as well as insights and real experience to undertake pharmaceutical practices in the public health center, learn the strategies and development of professional practice of pharmacists, have a real picture about pharmaceutical work issues, as well as be able to communicate and interact with other health personnel who served in the public health center. Internship at Kebayoran Lama Public Health Center was conducted for two weeks with special assignment Counseling of DAGUSIBU at Kebayoran Lama Public Health Center South Jakarta. The purpose of this special asignment is to understand the duties and responsibilities of pharmacists in providing correct information related to drugs and DAGUSIBU to the community"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Try Saputra
"Praktik kerja profesi di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama dilaksanakan selama 10 hari pada bulan Oktober tahun 2017 bertujuan agar peserta PKPA mampu memahami peranan, tugas, dan tanggung jawab Apoteker dalam praktek pelayanan kefarmasian di Puskesmas sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika farmasi yang berlaku; memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap prilaku professionalism , serta wawasan dan pengalaman nyata reality untuk melakukan praktik profesi dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; melihat dan mempelajari strategi dan pengembangan praktik profesi Apoteker di Puskesmas; Memiliki gambaran nyata tentang permasalahan problem-solving praktik dan pekerjaan kefarmasian di Puskesmas; mampu berkomunikasi dan berinteraksi dengan tenaga kesehatan lain yang bertugas di Puskesmas. Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan telah melaksanakan Pelayanan Kefarmasian sesuai dengan Peraturan Menteri Nomor 74 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Tugas khusus yang diberikan berjudul Penyuluhan DAGUSIBU Melalui Media Audio Puskesmas Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Kata kunci : Apoteker, Penyuluhan, Praktik kerja profesi, PuskesmasTugas umum : xii 32 halaman, 13 lampiranTugas khusus : iii 15 halamanDaftar acuan tugas umum : 2 2014 - 2016 Daftar acuan tugas khusus : 3 2007 - 2016
ABSTRACT Name : Try SaputrraProgram Study : ApothecaryTitle : Internship at Kebayoran Lama Public Health Center South Jakarta, Period October 2017 Internship at Kebayoran Lama Public Health Center was held for ten days at October 2017 aims to understand the role, duties, and responsibilities of Pharmacist in Public Health Center, as well as to practice pharmaceutical services in accordance with applicable laws and ethics; have the insight, knowledge, skills, professionalism, and real experience to do pharmaceutical practice in Public Health Center; have a real picture of the problems pharmacy practice and learn the strategies and activities that can be done in order to develop the pharmaceutical practice in Public Health Center. Pharmaceutical Care in Kebayoran Lama Public Health Care are appropriate with Regulation of Minister of Health No. 74 year 2016 about Standarization of Pharmaceutical Care in Public Health Center. Special assignment was given and titled Counseling DAGUSIBU from Audio Media Kebayoran Lama Public Health Care, South Jakarta. Keyword : Apothecary, Counseling, Internship, Public Health CareGeneral assignment : xii 32 page, 13 appendicesSpecial assignment : iii 15 pageBibliography of general assignment : 2 2014 - 2016 Bibliography of special assignment : 3 2007 - 2016 "
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vishilpy Dimalia
"

Praktik kerja profesi di Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta selatan dilaksanakan selama satu bulan. Tujuan dilaksanakan praktik kerja profesi di puskesmas ini adalah agar calon apoteker mengetahui dan memahami peranan, tugas dan tanggung jawab Apoteker dalam menjalankan praktik kefarmasian di Puskesmas. Praktik kefarmasian yang dilakukan di Puskesmas Kebayoran Lama meliputi kegiatan pengelolaan sediaan farmasi dan pelayanan farmasi klinis. Praktik kefarmasian di Puskesmas Kebayoran Lama telah dilakukan berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan No. 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.


Internship at Puskesmas Kebayoran Lama was held for one month. The aim of this internship was to make Apothecary students know and understand the role, duties, and responsibilities of pharmacist in pharmacy practice in Puskesmas. Pharmacy practice at Puskesmas Kebayoran Lama include the management of pharmaceutical product and clinical pharmacy services to patient. Pharmacy practice at Puskesmas Kebayoran Lama has been done based on Minister of Health Regulation No. 74 Year 2016 about Pharmacutical Care Standardization in Puskesmas.

"
2020
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lihawa, Ronny
"Latar belakang pemikiran dalam tesis ini adalah kondisi dan kualitas hidup masyarakat yang semakin menurun akibat urbanisasi, pengangguran, lemahnya penegakan hukum, dan berbagai perilaku tidak tertib yang tidak ditangani. Kondisi seperti ini apabila dibiarkan sangat berpotensi menimbulkan terjadinya kejahatan. Untuk mengatasi agar tidak terjadi kejahatan maka strategi yang tepat adalah penerapan Pemolisian Masyarakat. Sejak lama dilingkungan Polri telah dibentuk Babinkamtibmas yang ditempatkan pada setiap Desa dan Kelurahan untuk melakukan Pembinaan Kamtibmas dengan bentuk kegiatan pertama, membina kesadaran hukum masyarakat dan kedua membina kesadaran Kamtibmas masyarakat dan ketiga membina partisipasi masyarakat dalam rangka pembinaan Kamtibmas secara swadaya.Kegiatan-kegiatan ini pada dasarnya adalah pencegahan kejahatan yang merupakan juga bagian dari kegiatan Pemolisian Masyarakat.
Tesis ini menjelaskan tentang Kegiatan Babinkamtibmas dalam pencegahan kejahatan di Kebayoran Lama Utara. Kebayoran Lama Utara merupakan salah satu Kelurahan dari Kecamatan Kebayoran Lama yang merupakan wilayah Polsek Kebayoran Lama. Permasalahan tesis ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan Babinkamtibmas dalam pencegahan kejahatan.
Permasalahan dalam penelitian ini difokuskan pada pertama, pencegahan kejahatan yang dilakukan Babinkamtibmas, kedua, permasalahan yang dihadapi Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya dan ketiga, penerapan kebijakan Pemolisian Masyarakat oleh Babinkamtibmas.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data terdiri dari; studi dokumen, angket, wawancara yang diiakukan secara mendalam, berkelompok maupun perorangan, dan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan Babinkamtibmas Kelurahan Kebayoran Lama Utara.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori Broken Windows yang dikemukakan oleh Kelling dan Wilson. Teori ini menggunakan perumpamaan kejahatan dengan jendela rusak, yaitu apabila sebuah jendela rusak dibiarkan maka jendela-jendela lainnya akan menyusul dirusak. Oleh sebab itu Polisi bersama masyarakat harus segera melakukan penanganan terhadap berbagai perilaku tidak tertib sebelum hal itu menjadi kejahatan yang lebih besar.
Teori lainnya yang penting adalah yang dikemukakan oleh Bayley, bahwa kegiatan pencegahan kejahatan adalah pada dasarnya sama dengan kegiatan Pemolisian Masyarakat yaitu konsultasi, adaptasi, mobilisasi, dan pemecahan masalah. Organisasi kepolisian yang menerapkan Pemolisian Masyarakat akan melakukan kegiatan-kegiatan tersebut sebagai upaya pencegahan kejahatan.
Pedoman pelaksanaan tugas Babinkamtibmas yang utama adalah Buku Petunjuk Lapangan tentang Babinkamtibmas tahun 1997, Undang-undang No 212002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia, dan Kebijakan dan Strategi Polri 2002-2004. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa naskah-naskah tersebut tidak dipahami dengan baik oleh Babinkamtibmas disebabkan mereka secara resmi tidak pernah menerimanya, mereka tidak pernah secara khusus mempelajari dan para atasannya tidak pernah memberikan petunjuk tentang ketentuan-ketentuan tersebut.
Dari penelitian ini, diperoleh hasil yang menggambarkan; Pertama, Kegiatan pencegahan kejahatan yang dilakukan Babinkamtibmas dapat dikelompokan pada konsultasi, koordinasi, penyuluhan, pelatihan, pembinaan Pam Swakarsa, dan pemecahan masalah. Kegiatan-kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa perencanaan yang baik tetapi semata- mata berdasar perintah harian Kapolsek atau karena kebiasaan yang sudah berjalan selama ini. Akibatnya kegiatan tersebut tidak efektif dalam mencegah kejahatan yang terbukti dari peningkatan angka kriminalitas yang cukup signifikan.
Kedua, permasalahan yang dihadapi Babinkamtibmas dalam pelaksanaan tugasnya adalah antara lain berbagai petunjuk peiaksanaan tugas yang tidak dijabarkan oleh kesatuan Paid secara berjenjang, bahkan pedoman yang diterbitkan pada masa Polri masih bagian dari ABRI belum diganti. Penghapusan Kanit Bimmas Polsek menyebabkan fungsi supervisor tidak berjalan dengan baik. Para Babinkamtibmas bertanggung jawab langsung kepada Kapolsek yang dalam prakteknya sangat sibuk sehingga kegiatannya berjalan tanpa bimbingan dan pengawasan yang cukup. Babinkamtibmas, jumlah anggota Babinkamtibmas sangat kurang untuk melayani Kelurahan yang padat, dukungan pelaksanaan tugas sangat minim seperti kendaraan angkutan yang sudah sangat tua, ketiadaan alat komunikasi yang memadai, anggaran operasional yang jauh dari cukup, dan permasalahan yang dihadapi sangat kompleks, kemampuan Babinkamtibmas yang rendah akibat pendidikan yang kurang, dan citra Polri yang kurang mendukung pelaksanaan tugas Babinkamtibmas.
Ketiga, penerapan konsep Pemolisian Masyarakat masih jauh dari harapan disebabkan antara lain belum samanya persepsi dikalangan anggota Polri tentang konsep tersebut, forum kemitraan Polisi-masyarakat pada berbagai tingkat organisasi Paid belum terbentuk dan berfungsi sebagaimana mestinya, kemampuan pemecahan masalah yang sangat penting dalam Pemolisian Masyarakat seperti identifikasi masalah, analisa masalah, menyusun rencana penanggulangan dan evaluasi kegiatan tidak dipunyai Babinkamtibmas, dan sistim rekrutmen, pendidikan, dan penugasan yang kurang baik. Penerapan Pemolisian Masyarakat dengan baik akan meningkatkan efektifitas pencegahan kejahatan,untuk itu Pemolisian Masyarakat harus dijadikan strategi organisasi Poiri.Babinkamtibmas sebagai petugas utama Pemolisian Masyarakat harus dibekali dengan berbagai ketrampilan untuk mendukung pelaksanaan tugasnya. Manajemen kegiatan Babinkamtibmas harus mendapat prioritas untuk dilakukan pembenahan agar dapat efektif melaksanakan tugasnya."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>