Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105831 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fadli Dharma Yudha
"Kemiskinan merupakan masalah yang masih menjadi fokus utama di berbagai negara khususnya Indonesia. Kemiskinan suatu daerah berbeda dengan daerah lainnya. Permasalahan mengenai ketepatan bantuan penerima masih menjadi masalah karena metode dan tidak adanya kriteria yang efektif. Desa Sukakersa merupakan desa yang mempunyai laju pertumbuhan penduduk tertinggi di Kecamatan Parakansalak yaitu 1,79% per tahun 2010-2020. Oleh sebab itu, diperlukan database yang dapat mengumpulkan dan mengelola data kependudukan untuk membantu menentukan karakteristik rumah tangga miskin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola spasial peringkat karakteristik rumah tangga berdasarkan pemeringkatan menggunakan metode SAW dan SIG. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat tiga karakteristik rumah tangga di Desa Sukakersa yaitu Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) sebanyak 24%, Rumah Tangga Miskin (RTM) 60%, dan Rumah Tangga Tidak Miskin (RTTM) 16%. Berikutnya, pola spasial karakteristik rumah tangga di Desa Sukakersa dapat diketahui melalui tingkat aksesibilitas. Jumlah karakteristik rumah tangga di Desa Sukakersa dominan berada pada tingkat aksesibilitas sedang dengan persentase 63% dari total 94 rumah tangga. Selain itu juga menunjukan bahwa karakteristik rumah tangga tidak dipengaruhi oleh tingkat aksesibilitas, di mana setiap tingkatan aksesibilitas didominasi oleh karakteristik rumah tangga miskin (RTM).

Poverty is a problem that is still the main focus in various countries, especially Indonesia. Poverty of a region is different from other areas. The problem regarding the accuracy of beneficiary assistance is still a problem due to the lack of effective methods and criteria. Sukakersa Village is a village that has the highest population growth rate in Parakansalak District, namely 1.79% per year 2010-2020. Therefore, a database is needed that can collect and manage population data to help determine the characteristics of poor households. This study aims to analyze the spatial pattern of ranking household characteristics based on ranking using the SAW and GIS methods. The results of this study indicate that there are three household characteristics in Sukakersa Village, namely Very Poor Households (RTSM) of 24%, Poor Households (RTM) 60%, and Not Poor Households (RTTM) 16%. Next, the spatial pattern of household characteristics in Sukakersa Village can be identified through the level of accessibility. The dominant number of household characteristics in Sukakersa Village is at a moderate level of accessibility with a percentage of 63% of a total of 94 households. In addition, it also shows that household characteristics are not affected by the level of accessibility, where each level of accessibility is dominated by the characteristics of poor households (RTM)"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfirda Zahra Cesarah
"Indonesia sebagai salah satu negara yang terletak di pertemuan lempeng tektonik aktif dan jalur pegunungan aktif mengakibatkan Indonesia memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana, salah satunya adalah tanah longsor. Salah satu wilayah yang memiliki potensi longsor tinggi yaitu Desa Sukakersa, Kecamatan Parakansalak karena lokasinya berada di wilayah perbukitan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerawanan Desa Sukakersa terhadap bencana tanah longsor dengan memperhatikan unsur penggunaan lahan yang berfokus pada wilayah permukiman serta menganalisis lokasi-lokasi yang memiliki tingkat kerentanan tinggi akan bencana tanah longsor dengan memperhatikan aspek sosial seperti karakteristik penduduk di Desa Sukakersa. Data yang digunakan untuk menganalisis kerawanan dan kerentanan Desa Sukakersa terhadap bencana longsor adalah data primer berupa titik-titik longsor pada tahun 2021 dan data sekunder berupa data lereng, curah hujan, jenis batuan, jenis tanah, usia penduduk rentan, tutupan lahan, dan lokasi permukiman. Data-data tersebut diskoring dan dioverlay sehingga menghasilkan peta potensi longsor menggunakan Indeks Storie dan peta bahaya longsor. Peta hasil pengolahan tersebut dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui lokasi yang memiliki tingkat kerentanan dan kerawanan tinggi terhadap bencana longsor. Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data didapatkan bahwa tingkat rawan longsor di Desa Sukakersa terdiri atas tingkat rawan sedang dan rawan tinggi dengan didominasi oleh tingkat kerawanan tinggi. Desa Sukakersa memiliki tingkat kerentanan yang terdiri atas kerentanan tinggi dan sedang. Tingkat kerentanan tinggi lebih mendominasi jika dibandingkan dengan tingkat sedang. Wilayah rentan longsor terletak terpusat di bagian tengah dan Selatan, dikarenakan wilayah bagian Utara merupakan kawasan Hutan Lindung Halimun Salak yang memang tidak diperuntukkan sebagai lokasi permukiman.

Indonesia, as one of the countries located at the meeting point of active tectonic plates and active mountain ranges, is highly vulnerable to disasters, one of which is landslides. One area with a high potential for landslides is Sukakersa Village, Parakansalak Subdistrict, due to its hilly location. This study aims to analyze the vulnerability of Sukakersa Village to landslide disasters by focusing on land use elements in residential areas and analyzing locations with high vulnerability to landslide disasters, considering social aspects such as the characteristics of the population in Sukakersa Village. The data used to analyze the vulnerability of Sukakersa Village to landslide disasters are primary data consisting of landslide points in 2021 and secondary data, including slope data, rainfall, rock types, soil types, age of vulnerable population, land cover, and settlement locations. These data are scored and overlaid to produce a landslide potential map using the Storie Index and a landslide hazard map. The processed map is analyzed descriptively to identify locations with high vulnerability and susceptibility to landslide disasters. Based on the data processing and analysis results, it is found that the susceptibility to landslides in Sukakersa Village consists of moderate and high susceptibility levels, dominated by high vulnerability levels. In terms of distribution, the lowest potential level is mostly located in the northern part, while areas with moderate and high potential are mostly found in the central and southern parts of Sukakersa Village. Additionally, Sukakersa Village indicating a combination of high and moderate vulnerability. High vulnerability dominates over moderate vulnerability. The landslide-prone areas are concentrated in the central and southern parts because the northern part is a protected forest area, Halimun Salak Forest Reserve, which is not designated for settlement."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthia Tri Octavia
"Tanaman Padi merupakan jenis tanaman pangan yang dibudidayakan melalui dataran rendah, salah satu kebutuhan pokok masyarakat dunia dan sumber penghidupan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun jumlah produksi beras di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan tingkat konsumsi masyarakat, sehingga perlu mendapat perhatian lebih dalam mendukung terwujudnya swasembada pangan. Salah satu upaya untuk mencapai hal tersebut dilakukan dengan pemantauan, seperti kondisi kesehatan. Penggunaan penginderaan jauh seperti Citra Sentinel-2 dan SPOT-6 dengan algoritma NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) dapat digunakan untuk menganalisis kesehatan tanaman padi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persebaran kondisi kesehatan tanaman padi di Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menggunakan citra satelit Sentinel-2 dan SPOT-6 yang diolah dengan algoritma NDVI dan mengetahui hubungannya dengan nilai NDVI hasil survei lapangan juga faktor fisik lingkungan dan tanaman. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kesehatan tanaman padi di Kecamatan Parakansalak cukup tinggi dengan didominasi klasifikasi kesehatan yang baik seluas 197 hektar atau 52% dari lahan eksisting oleh Sentinel-2, dan sebaran nilai NDVI pada citra SPOT-6 memiliki pola spasial yang serupa. Persentase ini menunjukkan bahwa sebaran nilai NDVI relatif tinggi dan tanaman memiliki kerapatan yang tinggi. Adapun kesehatan tanaman padi dengan nilai NDVI hasil survei lapang menunjukkan hubungan dengan nilai R sebesar 0,929. Berdasarkan hasil overlay dan jumlah sampel yang sedikit ini, Tanaman padi dengan kesehatan lebih tinggi sebagian besar berada pada wilayah dengan lereng yang landai dan dekat dengan jaringan irigasi tersebar di lahan sawah Kecamatan Parakansalak. Sehingga kemudian hasil yang baik ini masih memiliki banyak kekurangan dan memerlukan studi lebih lanjut.

Rice is a type of food plant that is cultivated through the lowlands, one of the basic needs of the world community and source of livelihood for most Indonesian people. However, the amount of rice production in Indonesia is still relatively low compared to the level of public consumption, so it needs more attention in supporting the realization of food self-sufficiency. One of the efforts to achieve this is through monitoring, such as health conditions. The use of remote sensing such as Sentinel-2 and SPOT-6 with NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) algorithm can be used to analyze the health of rice plants. This study aims to analyze the distribution of the health condition of rice plants in Parakansalak District, Sukabumi Regency using Sentinel-2 and SPOT-6 satellite imagery which were processed by the NDVI algorithm and knowing the relationship with an NDVI value from field survey with the physical factors. The results of the study concluded that the health of rice plants in Parakansalak District was quite high with a good health classification dominated by an area of 197 hectares or 52% of the existing land by Sentinel-2, and the distribution of NDVI values in SPOT-6 images had a similar spatial pattern. This percentage indicates that the distribution of NDVI values is relatively high and the plants have a high density. The health of rice plants with an NDVI value from the results of a field survey showed a relationship with an R value of 0.929. Based on the results of the overlay and the small number of samples, the rice plants with higher health are mostly located in areas with gentle slopes and close to irrigation networks scattered in the paddy fields of Parakansalak District. So then this good result still has many shortcomings and requires further study."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Hena Samira
"Kecakapan digital menjadi salah satu upaya pencapaian target SDGs yang tercantum pada SDG Tujuan 9 poin c. Salah satu faktor penyebab ketimpangan akses internet yaitu ditemukan masalah pengaksesan, terutama di tempat-tempat dataran tinggi seperti gunung dan sekitarnya. Selain itu, keadaan muka bumi yang berbeda di beberapa titik dapat mempengaruhi penerimaan sinyal. Salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi, yaitu Parakansalak rupanya hanya memiliki satu lokasi tower BTS dimana mampu berpengaruh terhadap pengaksesan internet. Berdasarkan survei lapang, provider Telkomsel sebagai anak perusahaan BUMN yang seharusnya mampu mengungguli provider lainnya justru berkualitas buruk pada wilayah tersebut. Maka, perlunya dukungan perluasan coverage area dari jaringan ISP Telkomsel yang dapat dilihat dari sisi kondisi lahan agar tercapainya kemudahan akses dan bebas hambatan. Analisis yang dilakukan yaitu analisis spasial yang dibantu oleh SIG. Selain itu, dilakukan pengukuran Quality of Service (QoS), signal strength, dan internet speed untuk memvalidasi performansi jaringan. Kemudian, menggunakan teknik overlay, analisis buffer dan analisis korelasi untuk memperlihatkan hubungan dengan kondisi lahan dari wilayah penelitian yakni Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi. Kondisi lahan yang diteliti mencakup jarak dengan BTS, arah hadapan lereng, bentuk medan, dan tutupan lahan. Hasil menunjukkan, dari ketiga pengukuran yaitu Quality of Service, Signal Strength, dan Internet Speed didapatkan pola spasial yang berbeda. Pola spasial internet speed terlihat paling sesuai jika dihubungkan dengan kondisi lahan. Selain itu, berdasarkan pengaruh atas ketersediaan ISP Telkomsel, didapatkan hasil bahwa arah hadapan lereng berpengaruh, bentuk medan tidak terlalu berpengaruh, tutupan lahan tidak terlalu berpengaruh, dan jarak ke BTS berpengaruh. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan pemerintah, instansi, akademisi, maupun masyarakat untuk memperbaiki akses internet di Indonesia dengan membangun infrastruktur BTS secara merata

Digital skills are one of the goals to achieve the SDGs targets that listed in SDG Goal 9 point c. One of the factors causing inequality in internet access is access problems, especially in high-altitude areas such as mountains and their surroundings. In addition, different ground conditions at several points can affect signal reception. One of the sub-districts in Sukabumi Regency, Parakansalak District apparently only has one BTS tower location which can affect internet access. Based on a field survey, Telkomsel's provider as a subsidiary of BUMN, which should be able to outperform other providers, is actually of poor quality in that area. So, it is necessary to support the expansion of the coverage area of Telkomsel's ISP network which can be seen from the side of the land conditions in order to achieve easy and barrier-free access. The analysis carried out is spatial analysis assisted by GIS. In addition, measurements of Quality of Service (QoS), signal strength, and internet speed were carried out to validate network performance. Then, using overlay techniques, buffer analysis and correlation analysis to see the relationship with the land conditions of the research area, Parakansalak District, Sukabumi Regency. The conditions of the land studied included the distance to BTS, the direction of the slope, the shape of the terrain, and land cover. The results show that from the three measurements, Quality of Service, Signal Strength, and Internet Speed, different spatial patterns are obtained. The spatial pattern of internet speed seems to be the most suitable if it is related to the condition of the land. In addition, based on the effect on the availability of Telkomsel's ISP, the results show that the direction of the face of the slope has an effect, the shape of the terrain is not too influential, the land cover is not too influential, and the distance to BTS has an effect. With this research, it is hoped that it can become a reference for the government, agencies, academics, and the public to improve internet access in Indonesia by building BTS infrastructure evenly."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Zenitho Giantino
"Meningkatnya suhu secara global yang disebabkan oleh emisi karbon yang jumlahnya lebih banyak dari penyerapan menyebabkan terjadinya berbagai permasalahan lingkungan. Kelapa sawit memiliki potensi sebagai penyerap karbon di atmosfer. Penelitian ini memiliki tujuan unutk menganalisis distribusi spasial stok karbon tanaman kelapa sawit dan hubungannya dengan musim basah dan kering serta kemiringan tanahnya untuk melihat variasi stok karbonnya. Penginderaan jauh multispektral digunakan pada penelitian ini dan digunakan lima indeks vegetasi yaitu NDVI, GNDVI, SAVI, OSAVI, dan ARVI sebagai prediktor yang digunakan bersama dengan stok karbon lapangan untuk dibandingkan sehingga diperoleh model estimasi yang akurat. Hasil menunjukkan bahwa distribusi spasial estimasi stok karbon yang dihasilkan indeks vegetasi ARVI pada wilayah penelitian di setiap blok didominasi oleh stok karbon dengan nilai menengah. Hubungan musim basah dan kering yang dilihat dari curah hujan dengan stok karbon dan hasil uji korelasi menunjukkan bahwa curah hujan memiliki nilai korelasi positif yang sangat lemah dan variasi stok karbon berdasarkan kemiringan tanah menunjukkan bahwa kemiringan tanah tidak memiliki pengaruh terhadap stok karbon yang tersimpan. Hal tersebut dapat disebabkan karena jarak tanam kelapa sawit pada wilayah penelitian relatif sama.

The increase in global temperatures caused by carbon emissions which are greater than absorption causes various environmental problems. Oil palm has the potential to absorb carbon in the atmosphere. This study aims to analyze the spatial distribution of carbon stocks in oil palm plants and their relationship with the wet and dry seasons and the slope of the soil to see variations in carbon stocks. Multispectral remote sensing was used in this study and five vegetation indices were used, namely NDVI, GNDVI, SAVI, OSAVI, and ARVI as predictors which were used together with field carbon stocks to be compared in order to obtain an accurate estimation model. The results show that the spatial distribution of estimated carbon stocks resulting from the ARVI vegetation index in each block is dominated by carbon stocks with intermediate values. The relationship between wet and dry seasons and carbon stocks shows that rainfall has a very weak positive correlation value and variations in carbon stocks based on soil slope shows that soil slope has no effect on stored carbon stocks. This could be due to the relatively similar spacing of oil palm plantings in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Paramitha
"Penutup lahan merupakan aspek dasar untuk memperkirakan berbagai peristiwa yang terjadi di permukaan bumi seperti perubahan iklim, kerusakan lingkungan, serta evaluasi pengelolaan lahan dan tata ruang wilayah. Perubahan penutup lahan merupakan fenomena yang kompleks dan dinamis berdasarkan ruang dan waktu. Perubahan tersebut akan terus berlanjut sejalan dengan pertumbuhan penduduk. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Kecamatan Parakansalak, Kabupaten Sukabumi adalah salah satu kecamatan dengan peningkatan laju pertumbuhan 1,49%, di atas rata-rata laju pertumbuhan Kabupaten Sukabumi, sehingga kebutuhan akan lahan juga akan meningkat seiring dengan bertingkatnya laju pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan penutup lahan permukiman tahun 2011, 2016, dan 2021 serta prediksi penutup lahan permukiman di Kecamatan Parakansalak pada tahun 2032 dan membuat arahan pengembangan permukiman berdasarkan kesesuaian lahan permukiman dan RTRW Kabupaten Sukabumi tahun 2012-2032 di Kecamatan Parakansalak. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah lereng, jarak dari jalan, jarak dari sungai, jarak dari POI, dan kawasan rawan longsor. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah model Cellular Automata-Markov Chain untuk memprediksi penutup lahan permukiman pada tahun 2032 untuk dihitung daya dukung lahan permukimannya. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa lahan permukiman di Kecamatan Parakansalak mulai dari tahun 2011, 2016, dan 2021 terus mengalami perkembangan di Kecamatan Parakansalak, dengan peningkatan 40,63% pada tahun 2011-2016 dan 23,62% pada tahun 2016-2021. Hasil prediksi menunjukkan bahwa luas permukiman di Kecamatan Parakansalak akan meningkat 39,04% pada tahun 2032. Hasil perhitungan jumlah penduduk dan kebutuhan lahan tahun 2032 menunjukkan bahwa RTRW perlu dievaluasi. Dari hasil arahan pengembangan permukiman, dapat melakukan pengembangan pada area pengembangan I.

Land cover is a basic aspect for predicting various events that occur on the earth's surface, such as climate change, environmental damage, as well as evaluation of land management and regional spatial planning. Land cover change is a complex and dynamic phenomenon based on space and time. These changes will continue in line with population growth. Based on data from the Central Bureau of Statistics, Parakansalak District, Sukabumi Regency is one of the sub-districts with an increased growth rate of 1.49%, above the average growth rate of Sukabumi Regency, so that the need for land will also increase along with the gradual growth rate. This study aims to analyze the development of settlement land cover in 2011, 2016, and 2021 as well as predictions of settlement land cover in Parakansalak District in 2032 and to make directions for settlement development based on the suitability of residential land and the RTRW of Sukabumi Regency in 2012 – 2032 in Parakansalak District. The variables used in this study are slope, distance from the road, distance from the river, distance from POI, and landslide-prone areas. The method used in this study is the Cellular Automata-Markov Chain model to predict residential land cover in 2032 to calculate the carrying capacity of residential land. The results of data processing show that residential land in Parakansalak District starting from 2011, 2016 and 2021 continues to experience development in Parakansalak District, with an increase of 40.63% in 2011-2016 and 23.62% in 2016-2021. Prediction results shows that the area of settlements in Parakansalak District will increase by 39.04% in 2032. The results of calculating the population and land requirements in 2032 show that the RTRW needs to be evaluated. From the results of settlement development directives, development can be carried out in development area I."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhasan
"Gangguan pertumbuhan tanaman yang disebabkan oleh serangan hama dan penyakit dapat menganggu pencapaian program ketahanan pangan. Identifikasi gangguan pertumbuhan tanaman secara akurat dan cepat dapat dilakukan dengan teknologi pengideraan jauh. Serangan hama penggerek batang telah lama ditemui dan menjadi masalah di daerah produsen padi seperti Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis gangguan pertumbuhan pada tanaman padi berdasarkan nilai NDVI, NDWI, dan NDYI dari data citra Sentinel-2 pada lahan sawah irigasi di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati dan mensintesis pola spektral tanaman padi yang terserang HPT serta mengetahui hubungan antara parameter iklim dengan luasan lahan sawah yang terserang hama penggerek batang padi. Variabel yang digunakan adalah indeks pertumbuhan tanaman padi yang diakses dan diolah secara online menggunakan Google Earth Engine yang berbasis cloud computing. Penelitian ini menggunakan citra Sentinel-2 berbasis open source. Pada citra Sentinel-2 multispektral diterapkan algoritma NDVI, NDWI, dan NDYI untuk mengetahui ada atau tidak adanya gangguan pertumbuhan tanaman padi di Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati. Pola spektral tanaman yang terinfeksi diketahui dengan menggunakan data spektrometer. Pengaruh parameter iklim terhadap luasan serangan hama diketahui berdasarkan pada analisis regresi. Hasil kajian diperoleh bahwa. Organisme Pengganggu Tamanan (OPT) yang menyebabkan kerusakan paling luas adalah penggerek batang padi. Terdapat dua kelas kondisi pertumbuhan tanaman mulai dari awal tanam sampai fase vegetatif maksimum, yaitu sehat dan terganggu. Kelas yang sehat seluas 522,51 Ha atau 57,42 %, sedangkan kelas terganggu luasnya 68,59 Ha atau 5,95 %. Sisanya termasuk kedalam tidak terkelaskan. Band NIR merupakan panjang gelombang yang paling sensitif terhadap serangan hama penggerek batang maupun WBC. Curah hujan dan suhu tidak memiliki korelasi dengan luasan serangan hama penggerek batang. Kelembaban dan energi matahari berkorelasi dengan luasan serangan hama penggerek batang. Informasi hubungan parameter iklim dengan serangan hama penyakit tanaman dapat digunakan sebagai antisipasi pencegahan terjadinya serangan hama penyakit tanaman, agar kehilangan hasil tanaman dapat ditekan.

Pest and disease infestation disturb plant growth as well as threaten food security. Identification of plant growth disorders accurately and quickly can be done with remote sensing technology. Stem borer infestation is endemic and become a problem in rice producing areas i.e., Margoyoso Sub-district, Pati Regency. The objective of this study was to analyze growth disturbances of rice based on NDVI, NDWI, and NDYI from Sentinel-2 image data on irrigated rice fields in Margoyoso District, Pati Regency, synthesize the spectral pattern of rice plants attacked by HPT and to investigate the relationship between climate parameters and pest-disease infestation. The variable used is the rice plant growth index which is accessed and processed online using the Google Earth Engine based on cloud computing. Sentinel-2 imagery based on open source was used in this study. During the usage of Sentinel-2 multi-spectral image, the NDVI, NDWI, AND NDYI algorithm was applied to determine the presence or absence of rice plant growth disturbances. The spectral pattern of infected plants is known by using spectrometer data. The regressions were done to analyze the effect of climate parameters on the pest-disease infestation. The results showed that the largest area of pest-disease infestation was caused by stem borer. There are two classes of plant growth conditions from the beginning of planting to the maximum vegetative phase, namely healthy and disturbed. The healthy class area is 522.51 ha or 57.42%, while the disturbed class is 68.59 ha or 5.95%. The rest are classified as unclassified. The NIR band is the most sensitive wavelength to stem borer and WBC attacks. There are no correlations between the stem borer infestation area and rainfall as well as temperature. There are correlations between the stem borer infestation area and both of humidity and solar energy. Information on the relationship between climate parameters and pest-disease infestation can be used to anticipate pest-disease infestation in future, so yield losses can be minimized."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Ayudya Pratiwi
"Studi ini bertujuan untuk menggambarkan peran modal sosial dalam sustainability pelaksanaan KUBE saluyu. Hasil deskripsi dan interpretasi data berupa penggambaran atau penuturan dalam bentuk kalimat menjelaskan bahwa unsur kepercayaan merupakan unsur yang sangat berpengaruh kuat dalam kekuatan modal sosial di KUBE Saluyu, tergambarkan melalui kegiatan-kegiatan di bidang ekonomi,lingkungan dan sosial yang mendukung tercapainya sustainability KUBE Saluyu.Unsur Jaringan yang tergambar dalam pelaksanaan kegiatan di KUBE Saluyu terlihat dari kerjasama KUBE Saluyu dengan dinas-dinas terkait pengelolaan budidaya tanaman, ikan dan wirausaha berbasis kelompok. Selain itu KUBE Saluyu juga bekerjasama dengan pihak-pihak swalayan setempat dalam hal pemasaran yang berpengaruh terhadap sustainability KUBE. Sedangkan unsur norma lebih lemah dibanding kedua unsur diatas, dikarenakan kepemilikan aturan sebagian besar hanya bersifat arahan dari ketua secara lisan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peran modal sosial sangat berdampak bagi keberlanjutan (Sustanability) pelaksanaan UEP di KUBE Saluyu serta mempengaruhi keberhasilan kelompok, seluruh unsur modal sosial yang dimiliki dan diimplementasikan oleh anggota KUBE dipengaruhi oleh faktor dominan Ketua Kelompok, sehingga seluruh aturan dan arahan yang diucapkan oleh ketua diikuti dan dilaksanakan oleh seluruh anggota kelompok.

This study aims to describe the role of social capital in the implementation of KUBE Saluyu sustainability. The description and interpretation of data in the form of imagery or narrative in the form of a sentence explaining that the element of trust is a more powerful element in the power of social capital in KUBE Saluyu, portrayed through activity-activity in the fields of economic, environmental and social sustainability that supports the achievement of KUBE Saluyu.Unsur network which is reflected in the implementation of activities in Saluyu KUBE KUBE Saluyu seen with the cooperation with related agencies managing the cultivation of plants, fish and group-based entrepreneurship, in addition KUBE Saluyu also cooparet with local supermarkets parties in terms of marketing that affect the sustainability KUBE. While elements is weaker than the norm of the two elements above, because of ownership rules largely merely a referral from the chairman orally. Based on the survey results revealed that the role of social capital severe consequences for the sustainability implementation of the UEP in KUBE Saluyu and influence the success of the group, all the elements of social capital that is owned and implemented by members of KUBE influenced by the cult of Chairman of the Group, so that all the rules and directives are spoken by chairman followed and implemented by all members of the group."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Misbahul Hayat Fathul Husni
"Indonesia memiliki kekayaan sumber daya geologi yang sangat beragam mulai dari bahan galian radioaktif, bahan galian non logam, bahan galian logam, dan bahan tambang lainnya. Salah satu sumber daya geologi yang terdapat hampir di semua pulau Indonesia adalah batu gamping, potensi batu gamping di Indonesia sangat besar dan tersebar hampir merata di seluruh kepulauan Indonesia. Salah satu daerah yang memiliki potensi tersebut adalah Desa Padabeunghar, wilayah ini menjadi fokus penelitian karena memiliki banyak wilayah izin usaha untuk pertambangan gamping dengan komoditas bahan industri yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat potensi sebaran batu gamping dan karakteristik wilayah dari tingkatan potensi sebaran batu gamping. Penelitian ini menggunakan 4 variabel diantaranya adalah mineral karbonat, indeks kerapatan vegetasi, tutupan lahan, dan kelas litologi yang dilakukan pengolahan data menggunakan penginderaan jauh dan sisitem informasi geografis, hasil pengolahan tersebut dilakukan validasi lapangan dengan peninjauan karakteristik wilayah dari survey lapangan untuk mengetahui karakteristik wilayah di wilayah sebaran potensi tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa Desa Padabeunghar memiliki tingkat potensi sebaran yang sedang dengan batuan gamping ditemukan pada karakteristik tutupan lahan berupa semak belukar dan hutan.

Indonesia has a wealth of geological resources that are very diverse, ranging from radioactive minerals, non-metallic minerals, metallic minerals, and other mining materials. One of the geological resources found in almost all Indonesian islands is limestone, the potential for limestone in Indonesia is very large and is spread almost evenly throughout the Indonesian archipelago. One area that has this potential is Padabeunghar Village, this area is the focus of research because it has many business license areas for limestone mining with different industrial material commodities. This study aims to determine the level of potential distribution of limestone and regional characteristics of the level of potential distribution of limestone. This study uses 4 variables including carbonate minerals, vegetation density index, land cover, and lithology class. Data processing is carried out using remote sensing and geographic information systems. the potential distribution area. The results showed that Padabeunghar Village has a medium distribution potential level with limestone found in land cover characteristics in the form of shrubs and forests."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elvanya Rosaline Dewi Andini
"

Sustainability Livelihood Approach merupakan sebuah pendekatan yang digunakan untuk mengukur upaya sebuah keluarga untuk melanjutkan sumber mata pencahariannya. Salah satu sumber penghidupan yang saat ini menghadapi masalah adalah menjadi petani pemilik kebun teh. Kebun teh yang dikelola oleh petani secara individu merupakan sebuah fenomena yang dapat ditemukan di beberapa kabupaten di Jawa Barat, salah satunya di Kabupaten Sukabumi.  Sebagai pemilik kebun teh, petani juga memiliki berbagai sumber penghidupan yang lain. Berdasarkan aset kepemilikan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pengembangan sumber penghidupan rumah tangga petani pemilik kebun teh.  Pemberian bobot pada setiap aset dari pendekatan SLA dilakukan berdasarkan kondisi geografis lokasi penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dengan informan yang telah ditetapkan persyaratannya (purposive sampling). Petani yang bertempat tinggal dekat dengan jalan utama memiliki sumber penghidupan dari kegiatan non-pertanian, yang dapat menopang pengelolaan kebun teh. Sedang petani yang memiliki jarak sosial yang dekat dengan pengambil keputusan, mampu mengembangkan kegiatan pertanian lain selain kebun teh, dan juga kebun tehnya.  Petani dengan kepemilikan aset alam yang rendah menghadapi kesulitan untuk melakukan diversifikasi kegiatan ekonomi di dalam desa. Pilihan untuk mempertahankan kebun tehnya adalah dengan melakukan migrasi, bekerja di luar desa. Berdasarkan fakta tersebut maka kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa jarak yang dekat, baik jarak fisik maupun sosial, memberi kesempatan petani untuk dapat terus mengelola kebun tehnya, serta membentuk strategi penghidupan sehari-hari.

 

 

 

 


The Sustainability Livelihood Approach is a method in measuring the efforts of a household to continue its livelihood. One livelihood that is currently facing problems is being a farmer who owns a tea garden. Tea gardens managed by farmers households are a phenomenon that distributes in several districts in West Java, one of which is Sukabumi. As a tea garden owners, farmers also have various other livelihood sources. Based on ownership assets this study aims to determine the livelihood strategy pattern of tea garden owners. The weighting of each asset from the SLA approach is based on the geographical conditions of the research location. Data collection was carried out by in-depth interviews with informants whose requirements had been determined (purposive sampling). Farmers who liveclose to the main road, support their tea garden by their livelihoods from non-agricultural activities. Meanwhile, farmers who have a close social distance to decision-makers can develop other agricultural activities apart from their tea gardens and also their tea gardens. Farmers with low ownership of natural assets face difficulties to diversify economic activities within the village. The choice to maintain the tea garden is to migrate, by working outside the village. Based on these facts, the conclusions of this study indicate that close distances, both physical and social distance, provide oppurtunities for farmers to be able to continue managing their tea gardens, as well as form a daily livelihood strategy.

 

 

 

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>