Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
cover
Dewi Sulistyowati
"Rumah Sakit Ibu dan Anak Resti Mulya dalam mengelola limbah cair menggunakan IPAL dengan sistem biofilter aerob-anaerob pada tahun 2014. Penelitian ini membahas efektifitas Instalasi Pengolahan Air Limbah di Rumah Sakit Ibu dan Anak Resti Mulya. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskripsi observasional dengan pendekatan cross sectional. Hasil Penelitian terhadap kualitas effluent untuk parameter TSS, COD, BOD, minyak dan lemak tidak melebihi baku mutu yang ditetapkan oleh Pergub DKI Jakarta No. 69 tahun 2013 dan MenLH No. 05 tahun 2014. Sedangkan untuk parameter amonia dan total Coliform melebihi baku mutu yang ditetapkan. Rata-rata kualitas effluent untuk masing-masing parameter adalah : TSS 22,96 mg/L, amonia 8,90 mg/L, minyak dan lemak 0,995 mg/L, COD 50,61 mg/L, BOD 15,43 mg/L, dan total Coliform adalah sebesar 5.838 MPN/100 ml. Sedangkan berdasarkan analisis hasil laboratorium, efisiensi penurunan kadar pencemar untuk setiap parameter adalah : TSS 25,27 , amonia 56,26 , minyak dan lemak 50,37 , COD 54,36 , BOD 34,17 , dan total Coliform sebesar 60.81 . Persentase efisiensi IPAL dapat diketahui tidak hanya berdasarkan hasil outlet melainkan dengan menguji inlet secara berkala. Apabila parameter amonia, BOD, dan COD melebihi baku mutu yang telah ditetapkan , maka tindakan yang dapat dilakukan adalah dengan memperbaiki sistem aerasi dan melakukan treatment dengan menambahkan zat penetral seperti PAC.

Resti Mulya Mother and Child Hospital in managing Waste Water Treatment Plant WWTP with aerob anaerob biofilter system in 2014. This research discuss effectiveness of Waste Water Treatment Plant Installation at Resti Mulya Hospital. This research is an observational description with cross sectional approach. The result of the research on the effluent quality for TSS, COD, BOD, Oil and fat parameters do not exceed the quality standard specified by Jakarta governor regulation No. 69 2013 and regulation of environment minister number 05 2014. As for amonia and total Coliform parameters exceeded standard Quality set. The average quality of effluent for each parameter are TSS 22,96 mg L, amonia 8,90 mg L, oil and fat 0,995 mg L, COD 50,61 mg L, BOD 15,43 mg L, and the total Coliform is 5,838 MPN 100 ml. While based on laboratory analysis, efficiency of decreasing pollutant level for each parameter are TSS 25,27 , ammonia 56,26 , oil and fat 50,37 , COD 54,36 , BOD 34,17 and total colimorm amounted to 60,81 . The percentage of WWTP efficiency can be known not only based on outlet results but by regularly testing the inlet. If the ammonia, BOD, and COD parameters exceed the predefined quality standard, then the action that can be done is to improve the aeration system and perform treatment by adding a neutralizing agent such as PAC. "
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Nitya Vinaya Natawidha
"ABSTRAK
Pengaruh fotokatalis komposit berbasis TiO2 dan batu apung dalam mendegradasi
senyawa Linear Alkilbenzena Sulfonat (LAS) telah diinvestigasi. Prekursor yang
digunakan adalah TiO2 P25 yang diberi dopan C dan CuO serta penggunaan batu
apung sebagai penyangga. Penelitian ini mencakup variasi dopan, komposisi CuO,
perbedaan sumber foton, dan waktu degradasi agar didapat fotokatalis yang aktif
serta bekerja optimal untuk degradasi LAS. Konsentrasi LAS sesudah degradasi
dianalisis dengan Spektrofotometer UV-Vis dengan metode MBAS (Methtylene
Blue Active Substance). Hasil analisis menunjukkan fotokatalis 1%CuO-TiO2
adalah fotokatalis dengan komposisi CuO yang paling optimal dengan tingkat
degradasi lebih dari 94% setelah 20 menit reaksi menggunakan sinar UV-A.
Dopan C mampu meningkatkan aktivitas TiO2 di bawah sinar tampak dengan
tingkat degradasi lebih dari 85% setelah 20 menit reaksi menggunakan lampu
merkuri sebagai sumber foton.

ABSTRACT
Effects of composite photocatalysts based on TiO2 and pumice stone for
degradation of Linear Alkylbenzene Sulfonate (LAS) compound had been
investigated in this research. The precursor was TiO2 P25 doped by carbon and
CuO and also used pumice stone as support. This research investigated dope
variation, CuO composition, different photon source, and degradation time to get
photocatalyst which are active and give optimum work for degradation of Linear
Alkylbenzene Sulfonate. The concentration of Linear Alkylbenzene Sulfonate
after degradation was analyzed by UV-Vis Spectrophotometre with MBAS
(Methtylene Blue Active Substance) method. The results showed that 1%CuOTiO2
photocatalyst is the most optimum CuO doped photocatalyst with
degradation degree was more than 94% after 20 minutes reaction with UV-A
light. C doped could enhance TiO2 actvity under visible light with degradation
degree was more than 85% after 20 minutes reaction with mercury lamp.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43758
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muhsin
"Perilaku masyarakat membuang sampah ke badan air masih menjadi masalah di negara berkembang. Studi ini mengangkat masalah kelimpahan sampah di danau urban akibat perilaku membuang sampah sembarangan. Tujuannya adalah untuk membangun model pengelolaan kelimpahan sampah di inlet danau urban yang berkelanjutan. Metode yang digunakan adalah observasi lapangan, survey kuesioner berbasis Teori Perilaku Berencana, load-weight analysis dan system dynamics. Beberapa temuannya adalah Saluran Irigasi Cisadane Empang Timur telah berubah fungsi menjadi saluran drainase; potensi timbulan sampah perairan berdasarkan survey kuesioner TPB adalah 1,147 ton/hari; serta sampah yang masuk ke inlet danau memiliki pola yang dipengaruhi oleh debit saluran, perilaku masyarakat, curah hujan dan sampah daratan di wilayah Pasar Kemiri Muka. Validasi AME dari model yang dibangun adalah 0,1079. Faktor pengungkitnya adalah intensi perilaku masyarakat, potensi sampah perairan dari pasar, dan jumlah personil pembersihan trash trap. Kesimpulannya, aspek lingkungan, sosial dan ekonomi harus diperhatikan untuk mewujudkan pengelolaan sampah inlet danau yang berkelanjutan.

Littering is still a big issue in developing country. This study investigates urban litter phenomena and how it pollute freshwater ecosystem, especially urban lake. It aims to build a model of urban litter abundance management on inlet lakes located in urban environments. It used several methods field observation, Planned Behavior Theory questionnaire survey, load weight analysis and system dynamics. Its results are Cisadane Empang Timur Irigation Channel has become drainage channel potential aquatic waste generation based on the TPB survey is 1,147 ton day and inlet lake litter abundance has pattern influenced by channel discharge, littering behavior, rainfall and amount of litter in Kemiri Muka Traditional Market. AME value of the model is 0,1079. The leverage factors are people litter intention, potential amount of litter in Kemiri Muka Traditional Market, and trash trap clining personil. In conclusion, environmental, social and economic aspects must be considered to achived sustainable inlet lake litter management.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T51655
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Murti Wulandari
"Penggunaan koagulan tawas [Al2(SO4)3] dalam pengolahan air minum menghasilkan produk sampingan atau limbah berupa lumpur (lumpur alum). Lumpur alum yang tergolong limbah ini masih memiliki kemampuan untuk menghilangkan parameter pencemar seperti timbal (Pb) yang banyak terdapat di dalam air limbah misalnya air limbah industri aki. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi pemanfaatan lumpur alum sebagai solusi alternatif dalam menurunkan konsentrasi Pb. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan penurunan konsentrasi timbal (Pb) antara penggunaan koagulan komersil tawas [Al2(SO4)3] dan lumpur alum dengan mempertimbangkan parameter warna, turbiditas, elektrokonduktivitas, TDS dan biaya. Pada percobaan ini, lumpur alum dipanaskan dalam oven pada 105°C selama 24 jam. Kemudian lumpur kering disaring dengan menggunakan saringan 100 ASTM untuk selanjutnya diujikan dengan metode jartest. Percobaan dilakukan dengan variasi pH, dosis koagulan, dan dosis lumpur berturut-turut pada rentang pH 2-10, 70-110 mg/l dan 5-25gr/l. Dari hasil analisis, antara percobaan lumpur alum dan koagulan komersil diperoleh persentase removal timbal (Pb) sebesar 99,37% dan 99,23% serta perbandingan biaya per liter air limbah sebesar Rp.1.381 dan Rp.1.578 dengan selisih biaya 14,42%. Sehingga disimpulkan bahwa penggunaan lumpur alum dapat menurunkan konsentrasi timbal secara efektif dan terjangkau secara biaya.

The utilization of aluminium sulfate Al2(SO4)3 as coagulant in water treatment plant generates by-product in the form of sludge. The sludge contains coagulant residual (alum sludge) which are toxic if disposed without proper treatment. Meanwhile, alum sludge which are classified as waste still has the capacity in removing pollutant in industrial waste water such as lead (Pb). Therefore, this study becomes important in order to analyse the potential use of alum sludge as an alternative solution to decrease the lead concentration in waste water. A comparative study between commercial coagulant aluminium sulfate [Al2(SO4)3] and alum sludge are used to compare the decrease of concentration lead (Pb) while considering the parameters of color, turbidity, electroconductivity, TDS and cost. In the experiment, the alum sludges were dried at 105°C for 24 hours. Then the dried alum sludge was ground and filtered using a 100 ASTM sieve to further tested by jartest method. The experiments were conducted by variating pH, coagulant dosage, and alum sludge dosage in the range of 2-10, 70-110 mg/l and 5-25 gr/l. Then the analysis shows a comparative result between alum sludge and commercial coagulant in lead metal removal rate as 99,37% and 99,23%, the cost for both comparation Rp.1.381 dan Rp.1.578 with capital margin 14,42%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47559
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia Majid
"Pemerintah Kota Depok melalui Peraturan Walikota Depok No. 46 Tahun 2016 telah mencanangkan adanya pengoperasian Unit Pengolahan Sampah (UPS) sebagai bentuk dari penanganan sampah organik di Kota Depok. Namun pada tahun 2016 daya dukung UPS Kota Depok hanya sebesar 0,26. Hal ini pun mendorong adanya upaya optimasi UPS untuk meningkatkan upaya pengelolaan sampah
organik menjadi lebih efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan optimasi UPS periode 2018–2028 dengan berdasarkan pada jumlah sampah organik yang masuk ke UPS, dengan beberapa langkah: melakukan proyeksi timbulan sampah Kota Depok, proyeksi komposisi sampah organik Kota Depok, pemetaan potensi timbulan sampah untuk seluruh wilayah di Kota Depok,
pemetaan wilayah pelayanan UPS, analisis daya dukung serta potensi optimasi UPS. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah observasi dan studi kepustakaan untuk memperoleh data primer dan sekunder. Proyeksi timbulan sampah dilakukan dengan menggunakan SNI 3242:2008 Proyeksi komposisi timbulan sampah dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak LCA IWM Prognosis Tools TU Darmstadt. Pemetaan potensi timbulan sampah Kota Depok
dan pemetaan wilayah pelayanan UPS dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ArcMap 10.6. Analisis daya dukung pengolahan sampah organik di UPS dilakukan berdasarkan perbandingan antara jumlah sampah yang memasuki UPS dengan kapasitas pengolahan yang dimiliki oleh masing-masing UPS. Analisis potensi optimasi UPS dilakukan dengan menghitung tambahan jumlah timbulan sampah yang masih dapat ditambahkan ke UPS. Proyeksi timbulan sampah Kota
Depok untuk periode 2018–2028 adalah sebesar 2.044,44 ± 162,62 ton/hari. Lalu, persentase komposisi sampah organik terhadap jenis sampah lain pada periode tersebut sebesar 44%, dan kenaikan tren jumlah timbulan sampah organik adalah sebesar 3,9% untuk setiap tahunnya. Adapun persentase komposisi sampah kertas
sebesar 4%, sampah plastik sebesar 8%, sampah logam sebesar 2%, sampah kaca sebesar 2%, dan sampah residu sebesar 39%. Dari hasil pemetaan potensi timbulan sampah periode 2018–2028, diketahui bahwa kecamatan Sukmajaya (85.057,22– 125.076,22 ton/tahun) dan kecamatan Cimanggis (88.721,84–130.946,67 ton/tahun) menjadi kecamatan dengan jumlah timbulan sampah paling banyak dibandingkan dengan kecamatan lain. Kecamatan Limo pun menjadi kecamatan dengan jumlah timbulan sampah paling sedikit, dengan besar timbulan berkisar 32.403,81 hingga 48.405,30 ton/tahun. Lalu dari hasil pemetaan wilayah pelayanan
UPS, diketahui bahwa UPS Cilangkap 10 memiliki wilayah pelayanan paling luas (2,900 km2) dan UPS Duren Mekar memiliki wilayah pelayanan paling kecil (0,025 km2). UPS di Kota Depok secara keseluruhan masih memiliki tingkat utilitas yang rendah dengan persentase sebesar 14,4 ± 2,1% apabila mengacu pada kapasitas desain UPS dalam Masterplan dan sebesar 24,0 ± 3,6% apabila mengacu pada kapasitas maksimum mesin pencacah UPS. Bentuk optimasi pelayanan UPS dapat dilakukan dengan melakukan penambahan jumlah sampah untuk diolah pada UPS dengan utilisasi rendah, penambahan jumlah unit UPS maupun dengan mengaktifkan kembali UPS-UPS yang sebelumnya tidak aktif. Optimasi dengan
meningkatkan utilisasi UPS dapat dilakukan dengan menambah sampah organik sebesar 128,432 ton/hari (bila mengacu pada kapasitas desain UPS) atau 68,432 ton/hari (bila mengacu pada kapasitas maksimum mesin pencacah di UPS).

The Government of Depok through the Mayor Regulation of Depok No. 46 year 2016 has proclaimed the operation of Waste Treatment Units (WTUs) as a form of handling organic waste in Depok. In 2016, the carrying capacity index of Depok City’s WTUs was only 0,26. This statement encourages the WTU optimization
efforts based on the amount of organic waste that can be added to increase organic waste management to be more effective and efficient. This study aims to plan WTU optimization in 2018-2028 based on the amount of organic waste entering the WTU, with several steps: projecting the generation of Depok City solid waste, projecting the composition of organic waste of Depok City, mapping the potential of solid waste generation for all regions in Depok City, mapping of WTU service areas, doing carrying capacity analysis and WTU optimization potential. The methods used in this study are observations and literature studies to retrieve primary and secondary data. Projecting solid waste generation is carried out using SNI 3242: 2008 method. Projecting solid waste composition is done using LCA IWM Prognosis Tools TU Darmstadt software. Mapping the potential of Depok City waste generation and mapping of UPS service areas is done using ArcMap 10.6 software. The analysis of the carrying capacity of organic waste processing at each WTU is carried out based on a comparison between the amount of waste entering the WTU and the processing capacity owned by each WTU. The potential for WTU optimization is based on optimization capacity, which is an additional amount of waste generation that can still be added to the WTU. The projected solid waste generation for the period 2018–2028 is 2,044.44 ± 162.62 tons/day.. Then, the percentage of organic waste composition against other types of waste during the period 2018–2028 is 44%, and the rising trend in organic waste generation is 3,9% for each year. Then, the percentage of the composition of paper waste by 4%, plastic waste by 8%, metal waste by 2%, glass waste by 2%, and residual waste by 39%.
From the results of mapping the potential of organic waste generation, Sukmajaya sub-district (85.057,22–125.076,22 tons/year) and Cimanggis sub-district (88.721,84–130.946,67 tons/year) became the subdistricts with the highest number of waste generation compared to other sub-districts. Limo sub-district became a district with the least amount of waste generation, ranging from 32,403.81 to 48,405.30 tons/year. Then from the mapping of the WTU service area, it is known that Cilangkap 10 WTU has the most extensive service area (2,900 km2) and Duren Mekar WTU has the least service area (0,025 km2). Overall, WTUs in Depok still have a low utility level, with a percentage of 14,4 ± 2,1% when referring to the design capacity of the WTU in Masterplan and a percentage of 24,0 ± 3,6% when
referring to the chopper machine maximum handling capacity. The form of optimization of WTU services can be done by increasing the amount of waste to be processed on WTU with low utilization, increasing the number of UPS units or by reactivating WTUs that were previously inactive. Optimization by increasing WTU utilization can be done by adding organic waste of 128,432 tons/day (if referring to WTU design capacity) or 68,432 tons/day (if referring to chopper machine maximum handling capacity).
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hadid Sukmana
"

Air lindi TPST Bantargebang akan mempengaruhi kualitas air tanah dengan tingkat pencemaran yang berbeda-beda pada jarak tertentu. Perilaku sanitasi lingkungan hingga perilaku sosial dan perilaku ekonomi warga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan untuk meningkatkan kualitas air tanah warga sekitar. Tujuan riset adalah menganalisis kualitas air tanah dan perilaku sanitasi lingkungan serta sosial ekonomi pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang Bekasi. Riset menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk melakukan perhitungan analisis kualitas air menggunakan instrumentasi laboratorium dan melakukan analisis deskriptif dari kuisioner maupun data penduduk lainnya. Parameter fisik seperti kekeruhan di titik 2 jarak 300 meter belum memenuhi baku mutu, secara parameter kimia semua memenuhi baku mutu, secara parameter mikrobiologi semua belum memenuhi baku mutu. Tidak terdapat hubungan antara jarak permukiman pemulung ke TPST Bantargebang dengan kualitas air tanah. Penerapan perilaku sanitasi lingkungan pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang tergolong tinggi. Perilaku sosial pada permukiman pemulung sekitar TPST Bantargebang masuk kedalam kategori rendah. Perilaku ekonomi pada permukiman pemulung sekitar TPST masuk kedalam kategori sedang. Riset ini dapat berkontribusi untuk memberikan saran dalam tata kelola pelestarian air tanah Di TPST Bantargebang

 


Leachate Bantargebang TPST will affect the quality of groundwater with different levels of pollution at a certain distance. The problem of environmental sanitation to socio-economic is a factor that must improve the water quality of citizens Bantargebang TPST. The aim of the research was to analyze groundwater quality and environmental and socio-economic sanitation behavior in the scavenger settlements around Bantargebang TPST Bekasi. This research uses quantitative methods. Quantitative methods are used to perform water quality analysis calculations using laboratory instrumentation and conduct descriptive analysis of questionnaires and other population data. Physical parameters such as turbidity at point 2, distance of 300 meters does not meet the quality standard, all chemical parameters meet the quality standard, chemical parameters meet the quality standards, in all microbiological parameters have not met the quality standard. There is no correlation between the distance between scavenger settlements to Bantargebang TPST and groundwater quality. The application of environmental sanitation behavior to the scavenger settlements around Bantargebang TPST is high. The social behavior in the settlements of scavengers around Bantargebang TPST falls into the low category. The economic behavior in the scavenger settlements aroundaround TPST falls into the medium category. This research can contribute to providing information on building sanitation and the environment in Bantargebang TPST

 

"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Kajian Ilmu Lingkungan,
T52310
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Hafiz Wahfiuddin
"Pengelolaan sampah rumah tangga menjadi permasalahan kota-kota besar di Indonesia tidak terkecuali Kota Depok yang semakin lama semakin berkembang. Bank Sampah hadir sebagai salah satu program pemerintah untuk mengatasi sampah rumah tangga dari sumbernya dengan memilah sampah dari rumah. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tingkat partisipasi rumah tangga dalam program bank sampah di Kota Depok serta faktor-faktor yang paling mempengaruhi partisipasi rumah tangga dalam program bank sampah. Penelitian dilakukan dengan pengambilan data primer dengan melakukan survei di tiga kecamatan yaitu di Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cinere serta Kecamatan Pancoran Mas berdasarkan fluktuasi jumlah bank sampah di ketiga kecamatan tersebut. Hasil dari pengolahan data dan analisis menunjukkan dari 182 responden rumah tangga, sebesar 119 rumah tangga atau sekitar 65,38% menyatakan berpartisipasi dalam bank sampah. Faktor yang paling mempengaruhi partisipasi rumah tangga antara lain faktor jarak dari rumah menuju bank sampah, faktor informasi mengenai bank sampah, serta faktor jenis sampah organik atau anorganik yang dominan dihasilkan di rumah tangga

.The household waste management is a problem in big cities in Indonesia, including Depok City, which is increasingly growing. The Waste Bank is present as one of the government programs to overcome household waste from its source by sorting waste from home. This study aims to examine the level of household participation in the waste bank program in Depok City and the factors that most influence household participation in the waste bank program. The research was conducted by collecting primary data by conducting surveys in three sub-districts, namely Cimanggis, Cinere and Pancoran Mas based on fluctuations in the number of waste banks in the three sub-districts. The results of data processing and analysis showed that out of 182 household respondents, 119 households or around 65.38% stated that they participated in the waste bank. The factors that most influence household participation include the distance from the house to the waste bank, information about the waste bank, and the type of organic or inorganic waste that is dominantly generated in the household."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Romaita Ardzillah
"Minimnya informasi terkait waktu tinggal substrat di dalam digester untuk menghasilkan gas yang optimum menjadikan salah satu permasalahan dalam pengoperasian digester anaerobik, sehingga perlu dilakukan penelitian terkait waktu tinggal. Penelitian terhadap waktu tinggal ini dilakukan dalam reaktor berukuran 51 L dengan sistem batch selama 40 hari dengan perbandingan substrat lumpur tinja:sampah makanan:sampah kebun adalah 1:1:1 dan dilakukan pengecekan karakteristik awal substrat setelah pencampuran.
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil bahwa C/N substrat adalah 12,5 dengan TS sebesar 1,25%. Biogas maksimum yang dihasilkan terjadi pada waktu tinggal 40 hari yaitu sebanyak 127,13 L per kg VS dengan persentase metan sebesar 37,4% dan persentase penghilangan COD sebesar 73,5%. Namun, pada penelitian ini belum dapat menentukan waktu tinggal optimum dikarenakan belum adanya fluktuasi dari produksi gas.

The lack of information regarding the substrate residence time in the digester to produce optimum gas has affected to an appearance of certain problems in the operation of an anaerobic digester, so it is necessary to study related residence time. Research on the residence time in the reactor was done by measuring 51 L in a batch system for 40 days with a ratio of substrates, fecal sludge:food waste:garden waste is 1: 1: 1 and checking the initial characteristics of the substrate after mixing.
Based on the research, it showed that the C/N substrate is 12,5 with 1,25% TS. Biogas produced maximum occur at the time of stay of 40 days was as much as 127,13 per kg VS L with a percentage of 37,4% methane and COD removal percentage of 73,5%. However, this study have not been able to determine the optimum detention time fluctuations due to the lack of gas production.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63810
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>