Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119913 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasaruddin
"Kesultanan Buton memiliki banyak peninggalan naskah yang umumnya berada dalam wilayah kraton. Naskah-naskah tersebut ditulis oleh para pembesar kerajaan. Para sultan umumnya memiliki peranan yang cukup besar dalam proses tradisi tulis dalam lingkungan Kesultanan Buton. Hasil karya para sultan tidak hanya berupa naskah yang berbahasa Wolio tetapi juga berbahasa Melayu dan Arab."
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
090 JMN 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Arsanti Wulandari
Yogyakarta: Museum Negeri Sonobudoyo, 2021
959.8 ARS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Manu J. Widyaseputra
"Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca memuat naratif tentang peristiwa utpatti (kelahiran) Srikandi dan Trusthajumena. Peristiwa itu mempunyai peran yang sangat penting dalam viracarita Mahabharata dalam tradisi wayang Yogjakarta, karena pada saat yang bersamaan terjadi peristiwa-peristiwa ilahiah yang kelak sangat menentukan keberadaan Pandhava dalam menghadapi Kaurava di Kuruk?etra. Apabila ditelusuri sampai ke viracarita Mahabharata Asia Selatan, dapat diketahui bahwa peristiwa kelahiran itu merupakan adaptasi dan transformasi dari peristiwa yang sama, yang terdapat dalam viracarita karya Krsna Dvaipayana Vyasa. Dalam Tradisi Wayang Yogjakarta juga dikenal kisah kelahiran Sikhandi, yang disebut Srikandhi, dan kelahiran Dhrstadyumna, yang disebut Trusthajumena. Namun, peristiwa utpatti kedua tokoh itu dalam tradisi Mahabharata Sansekerta mengalami proses adaptasi dan transformasi ke dalam Tradisi Wayang Yogyakarta. Peristiwa utpatti Srikandhi dan Trusthajumena dapat dijumpai dalam Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca. Dalam lampahan ini peristiwa utpatti Srikandhi dan Trusthajumena berlangsung pada saat yang bersamaan, berlainan dengan yang terdapat dalam tradisi Mahabharata Sansekerta. Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca yang akan dibahas pada kesempatan ini didasarkan pada sebuah naskah, yakni Mahabarata Ngayogyakarta IV yang digubah oleh Kangjeng Raden Tumenggung Brangtakusuma. Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca ini terdapat dalam jilid IV Mahabarata Ngayogyakarta tersebut. Lampahan Tumurunipun Taman Maerakaca ini akan dibahas berdasarkan teori estetika Sansekerta yang disusun oleh Bhamaha dalam Kavyalamkara, Dandin dalam Kavyadarsa, dan juga Bharata dalam Natyasastra."
Lengkap +
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
090 JMN 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Behrend, T. E.
Jakarta: INIS, 1995
899.222 1 BEH i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Akhmad Nugroho
Yogyakarta: Museum Negeri Sonobudoyo, 2021
959.8 AKH g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ding, Choo Ming
"Walaupun raja Melayu berkuasa mutlak dalam masyarakat feudal dahulu, tetapi asas kuasa itu ditentukan banyak faktor, termasuk silasilah, jajahan, negeri, rakyat dan keupayaannya sendiri. Kesemua faktor itu lengkap-melengkapkan dalam mengembangkan atau sebaliknya, walaupun ada yang lebih diutamakan daripada yang lain. Serpihan kisah bangun jatuhnya lebih kurang 70 kesultanan Melayu di alam Melayu dari kurun 13 hingga pinggir abad 19 dan yang sebelumnya terbayang dalam karya historiografi seperti Hikayat Hang Tuah dan Sejarah Melayu dari tradisi manuskrip dan Hikayat Raja Muda dan Hikayat Langlang Buana dari tradisi lisan. Dalam teks-teks yang bersentrikkan raja itu, kuasa raja Melayu tidak terbatas di istananya, tetapi telah dikembangkan ke seluruh jajahannya melalui perlantikan pembesar-pembesar seperti Bendahara, Bendahari, Syahbandar, Laksamana, Panglima dan Sida-sida tenteranya. Tidak kira sama ada mereka itu juga berkurunan bangsawan, maka ada pertalian darah dengan raja, merekalah mata, telinga, kaki dan tangan raja. Mereka dikehendaki menjalankan perintah raja, selain tanggung jawab masing-masing. Penurunan kuasa itu tidak bermakna pengecutan kuasa raja yang bertakhta, tetapi adalah yang sebaliknya. Selain itu, bangun jatuh raja dan kerajaannya juga ditentukan perpaduan antara raja dengan pembesar dan rakyatnya yang pantang menderhaka. Raja Melayu yang berdaulat juga mendapat pengitirafan daripada raja dan kerajaan lain. Kejatuhan kerajaan Melaka di tangan Portugis pada 1511 dengan diikuti kejatuhan kerajaan Melayu yang lain, satu demi satu, telah membuka mata kita kepada sebahagian sebab-sebabnya, selain mengetahui dengan lebih baik asas-asas kuasa raja Melayu sebelumnya."
Lengkap +
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
090 JMN 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kalsum
"Naskah Awal Islamisasi ditemukan di Kawali, ditulis pada daluang (saeh), beraksara Cacarakan Kuna, berbahasa Jawa Kuna. Isinya terdiri dari dua bagian, pertama syariah, tentang solat dalam prosa, dan kedua tentang tasawuf dalam puisi, mencakup: Puh Dangdanggula, Puh Hartati dan Puh Sinom, tentang manunggaling kaula-Gusti. Teks sangat sulit dibaca dan dipahami. Pada bagian kedua banyak simbol yang dipahami menggunakan analogi terhadap konsep-konsep tasawuf yang lebih muda. Manusia di dalam batinnya harus selalu mengingat Tuhan, yaitu dengan menyebut AsmaNya. Getaran batin manusia diterbangkan oleh berbagai burung ke Aras."
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2012
090 JMN 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia, 2009
418.02 SAD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Larassati Febry Ramadhan Marhaenita
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan deskripsi dan suntingan teks Hama Nyuwun Tedha dalam naskah Hama Lakon I, bernomor AS 27 koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Naskah ini ditulis oleh seorang dalang bernama Widiprayitna dari Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta sekitar tahun 1930a-an. Teks ini berbentuk prosa yang didominasi oleh dialog antar tokoh, menceritakan tentang hama-hama tanaman yang digambarkan dalam cerita pewayangan. Metode kajian filologis yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi kritis.

ABSTRACT
This thesis presents a description and text editing of Hama Nyuwun Tedha in Hama Lakon I manuscript, number AS 27 from PNRI. This manuscript written by a pupeteer named Widiprayitna from Sentolo, Kulon Progo, Yogyakarta, around 1930s. This text form is prose that is dominated by the dialogue, that tells about pests of plants were described in the puppet stories. The Philological study method that used is the method of single copy editions. Text editing is performed with applying the method of critical (standard) edition."
Lengkap +
2015
S61157
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>