Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163781 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sherly Novita
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh pemberian variasi tekanan maupun penambahan unsur lain yakni Cu dan Bi pada karakteristik fasa Sn di dalam material Sn, SnCu dan SnCuBi3. Analisa yang dilakukan berupa tinjauan terhadap perubahan kristalografi dan kerapatan elektronnya. Variasi tekanan yang dilakukan dalam penellitian ini meliputi tekanan 0 ton, 5 ton, 10 ton dan 15 ton. Sedangkan variasi pada penambahan unsur lain selain Sn berupa penambahan Cu pada paduan SnCu dan penambahan Cu-Bi pada paduan SnCuBi3, dimana kedua paduan ini kemudian akan dibandingkan terhadap material Sn mumi.

This research is performed to determine the effect of varied pressure and addition of Cu and Bi to the phase characteristic of Sn in Sn, SnCu and SnCuBi3 material. Crystallographic and electron density change were analyzed. Pressure variation of 0, 5, 10 and 15 tons were applied. As for addition of Cu and Bi for SnCu and SnCuBi3 respectively to compare against pristine Sn material were also analyzed."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T55487
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Julius Purnama Eka Kartika
"Material solder saat ini banyak menggunakan Sn-Pb. Saat ini ada permasalahan lingkungan yaitu Pb yang bersifat racun. Selain itu terjadi fenomena Whiskers yang dapat menyebabkan hubungan pendek pada peralatan elektronik. Telah dilakukan sintesa material solder bebastimbal Sn-0.7Cu-xBi/Zn. Pada sampel dilakukan karakterisasi x-ray difraksi. Dilakukan analisis Rietveld untukm emperoleh parameter kristalografidant eksturpa daarah bidang tertentu untuk melihat fenomena whisker. Hasil anilisa Rietveld memperlihatkan penambahan unsurBismut dengan konsentrs i tertentu pada paduan Sn-0.7Cu-xBi dapat merubah teksturpada bidang kristalografi tertentu ditandai dengant ingginya kerapatan pole figure yang dapat diartik antingginya keseragaman orientasikristalit yang dapat menja di penghambat whiskers dibidangtersebut.

Solder material is using Lead (Pb) recently. Toxity of lead was creating environtment issue now. Beside of that whiskers phenomena could make short at electronics circuits. Synthesis of Sn-0.7Cu-xBi/Zn lead free solder materials have been conducted. These alloys were being characterized by using XRD diffractometer. Crystallographic paratemeters and texture of certain plane have been extracted to observe whiskers phenomena. The result from Rietveld refinement show that adding certain Bismuth concentration could change texture of Sn-0.7Cu-xBi alloy at certain crystall plane. This condition was being show by high density of pole figure, means crystallite orientation more uniform. High density of pole figure at certain crystall plane could become whisker inhibitor.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
D2021
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Subagja
"Pengaruh variasi persen berat Bi di dalam sistem material Sn-Cu-Bi dan pemberian tekanan pada material solder SnCu terhadap parameter kisi dan ukuran kristal masing-masing sampel material telah diteliti dalam penelitian ini. Material Sn-Cu-Bi yang digunakan memiliki 5 komposisi berbeda dengan variasi persen berat Bi antara 1.2 % hingga 12%. Material SnCu yang digunakan memiliki komposisi 99.3Sn-0.7Cu kemudian diberikan variasi tekanan 5-15ton. Semua material yang digunakan dipreparasi dengan metode solid solution dengan teknik peleburan. Karakterisasi XRD digunakan untuk melihat sifat struktural, fasa yang terbentuk, ukuran kristal serta regangan mikro masing-masing sampel tiap material. Untuk material Sn-Cu-Bi, hasil refinement data XRD menggunakan metode Le Bail menunjukan bahwa pada komposisi Sn-Cu-Bi dengan persen berat Bi kurang dari 3% membentuk suatu paduan dengan satu fasa Sn. Untuk persen berat Bi lebih dari 6% campuran Sn-Cu-Bi membentuk campuran yang memiliki 2 fasa yaitu fasa Sn dan Bi. Parameter kisi dan ukuran kristal pada sistem material Sn-Cu-Bi berubah seiring dengan bertambahnya persen berat Bi dalam campuran. Untuk material paduan SnCu, pemberian tekanan pada material tersebut memberikan pengaruh pada hasil data XRD tiap-tiap material. Hasil XRD menunjukan penambahan tekanan memberikan pengaruh pada pergeseran puncak difraksi dan pelebaran puncak difraksi. Gambaran paling jelas terlihat pada puncak difraksi bidang 112. Pelebaran dan pergeseran puncak difraksi itu menunjukan pengaruh pada ukuran dan regangan mikro kristal.

In this research, efffects of weight percent of Bi (Bismuth) variations and various pressure addition on the lattice parameter and crystallite size of Sn-Cu-Bi and Sn-Cu material system was investigated. Sn-Cu-Bi alloys and Sn-Cu alloys were manufactured using fusion solid solution method with five various composition SnCuBi and pressure addition about 5-15 ton on Sn-Cu alloy. XRD characterization was used to observe the structural properties, type of phase, crystallite size and microstrain. For material Sn-Cu-Bi, refinement XRD data pattern result using Le Bail method shown that material SnCuBi that consist weight percent Bi lower than 3%, formed an alloy with single phase, Sn. For material SnCuBi that consist weight percent Bi upper than 6.5%, mix material that has 2 phase, Sn and Bi phase was formed. Based on refinement XRD data pattern result, lattice parameter Changde along with the change of Bi concentration. The crystallite size and microstrain would change when the Bi composition increased. For SnCu alloys,the various pressure that was applied to materials could change the XRD pattern. The XRD?s result shown that diffraction?s peaks pattern become broader. The clearest figure about broadener peaks pattern was shown by diffraction?s peak plane 112 (Sn phase). "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
S1443
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyawan Sunardi
"Nuclear bubble merupakan salah satu fenomena menarik di dalam inti atom. Nuclear bubbledikarakterisasi oleh deplesi pada kerapatan pusatnya [Phys. Rev. C79, no 3 2009 ]. Pada penelitian ini, kami menginvestigasi nuclear bubble pada isotop Sn sebagai double magic nuclei dengan menganggap inti bulat. Kami menggunakan model Relativistic Mean Field Termodifikasi MRMF . Metode penelitian yang digunakan untuk menyelidiki pengaruh kopling tensor, isovektor-isoskalar dan pertukaran Coulomb, kami menggunakan 10 set parameter. Ditemukan bahwa Efek tensor tidak signifikan pada energi ikat, jari-jari difraksi, jari-jari rms dan ketebalan permukaan isotop Sn dan isoton N=82. Efek pertukaran Coulomb memperbaiki prediksi untuk energi ikat isotop Sn dan tidak signifikan pada isoton N=82. Untuk efek isovektor nonlinier muncul untuk memperbaiki prediksi jari-jari difraksi dan rms pada isotop Sn, Efek isovektor nonlinier membuat neutron skinsemakin tebal/besar, sedangkan pada parameter halo tidak nampak perbedaan akibat isovektor nonlinier. Nuclear bubble terjadi dengan mengamati deplesi neutron pada isotop Sn.Sedangkan pada isoton N=82 tidak terjadi nuclear bubble. Efek isovektor nonlinier memberikan dampak pada deplesi neutron menjadi lebih besar.

Nuclear bubble is one of the interesting phenomena in atomic nucleus. Nuclear bubble is characterized by depletion at its central density Phys. Rev. C79, no 3 2009 . In this study, we investigated the nuclear bubble on the Sn isotopes as double magic nuclei by assuming a spherical nucleus. We use Modified Relativistic Mean Field model MRMF . The research method used to investigate the effect of tensor coupling, isoskalar and Coulomb exchanges, we used 10 sets of parameters. It was found that the effect of tensor is not significant on the binding energy, diffraction radius, radius of rms and the thickness of isotopic surface Sn and isoton N 82. The Coulomb exchange effect improves predictions for Sn isotopic energy and not significant on isoton N 82. For nonlinear isovector effects appear to improve the prediction of diffraction radius and rms on Sn isotopes.The effect of nonlinear isovector makes the neutron skin thicker bigger, whereas in halo parameter there is no difference due to nonlinear isovector. The nuclear bubble occurs by observing the neutron depletion of Sn isotopes. While on isoton N 82 there is no nuclear bubble. The effects of nonlinear isovectors have an impact on the greater the depletion of neutrons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T47898
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wildan Firdaus
"ABSTRAK
Pengembangan bahan solder bebas timbal menjadi hal penting, sejak penerapan RoHS. Namun, beberapa kandidat untuk solder bebas timbal memiliki beberapa kelemahan seperti banyak pertumbuhan intermetalik (IMC), dan titik lebur yang sedikit lebih tinggi. Salah satu metode yang digunakan untuk membuat solder bebas timbal adalah dengan menambahkan elemen paduan lainnya. Salah satu elemen paduan yang menjanjikan adalah dengan memvariasikan konten Bismuth (Bi). Differential Scanning Calorimetry, Difraksi sinar-X dan Potensiodinamik digunakan untuk karakterisasi. Hasilnya menunjukkan bahwa titik leleh berkurang. Struktur Sn yang di doping Bi menunjukkan fase tunggal tetragonal Sn dan parameter kristal yang berbeda. Dari uji potensiodinamik, sampel menunjukkan laju korosi yang berbeda. Kesimpulannya, solder bebas timbal Sn-Bi berpotensi sebagai kandidat untuk menggantikan bahan solder timah yang bebas timbal.

ABSTRACT
The development of lead free solder materials has become urgent, since the implementation of RoHS. However, some candidates for lead free solder have several weaknesses such as many of intermetallic growth (IMC), slightly higher of melting point. One of the methods used to make lead free solder is by the addition of other alloying element. One of the promising alloying elements is by varying Bismuth (Bi) content. Differential Scanning Calorimetry, X ray Difraction and Potensiodynamic were used for characterization. The results show the melting point reduced. The structure of Bi doped Sn show single phase tetragonal Sn and different crystal parameter have been obtained. From Potensiodynamic test, The samples show different corrosion rate. In conclusion, Sn-Bi lead free solder is potential candidat for replacing Lead-free solder materials.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bondan Tiara Sofyan
"ABSTRAK
Paduan serbuk Cu-Sn merupakan paduan yang abnyak digunakan untuk bantalan berpori karena sifat-sifatnya yang tahan aus dan mudah diproduksi. Kandungan timah putih (Sn) pada paduan dapat mempengaruhi sifat-sifat paduan tersebut seperti porositas dan kekerasannya. Proses metalurgi serbuk mencakup pecampuaran dan pengadukan, kompaksi dan sinter.
Timah putih yang dipadu bervariasi pada 5, 10, dan 15%. Sedangkan tekanan kompaksi yang dikenakan sebesar 300MPa dan temperatur sinter 850°C. Sementara tu pengujian yang dilakukan meliputi densitas (kerapatan), porositas, kekerasan makro dan mikro dan kausan (wear). Kemudian produk sinter difoto mikro.
Pada penelitian ini diperoleh porositas terbuka produk sinter semakin banyak dan laju keausan semakin menurun dengan semakin tingginya kandungan Sn yang terdapat dalam paduan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Brigitha Dwinesti
"Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kombinasi lilin dan karbon sebagai material ekuivalen jaringan yang dapat merepresentasikan jaringan tubuh manusia. Parameter atomik yang umum digunakan untuk merepresentasikan adalah densitas elektron dan nomor atom efektif. Penelitian ini menggunakan metode dual-energy CT (DECT) dengan menggunakan formulasi alpha blending (Möhler, 2017) dan DEEDZ (Saito, 2017). Sampel yang dievaluasi yaitu fantom sampel jaringan lemak (80% parafin, 10% cecek, dan 10% karbon), otot (80% gondorukem, 10% cecek, dan 10% karbon), white matter brain (68% gondorukem, 16% cecek, dan 16% karbon), dan grey matter brain (60% gondorukem, 20% cecek, dan 20% karbon). Berdasarkan hasil uji, fantom sampel lemak, otot, grey matter brain, dan white matter brain memiliki kesalahan relatif densitas elektron sebesar masing-masing 4.6%, 2.6%, 4.4%, dan 4.8%, serta kesalahan relatif nomor atom efektif masing-masing sebesar 11.9%, 19.7%, 19.5%, dan 19.4%. Selain itu, pada penelitian ini dilakukan pula verifikasi fantom sampel hati, air, dan PMMA dengan kombinasi penelitian sebelumnya. Fantom sampel hati, air, dan PMMA memiliki kesalahan relatif densitas elektron sebesar masing-masing 7.0%, 1.5%, dan 0.5%, serta kesalahan relatif nomor atom efektif masing-masing sebesar 16.7%, 22.6%, dan 2.1%.

This study aims to evaluate the combination of wax and carbon as tissue-equivalent material which can represent human body tissue. The atomic parameters used to represent it are electron density and effective atomic number. This study used dual-energy CT (DECT) method using alpha blending formulation (Möhler, 2017) and DEEDZ formulation (Saito, 2017). The samples evaluated in this study were phantom sample of fat (80% paraffin, 10% cecek, and 10% carbon), muscle (80% gondorukem, 10% cecek, and 10% carbon), white matter brain (68% gondorukem, 16% cecek, and 16% carbon), and gray matter brain (60% gondorukem, 20% cecek, and 20% carbon). Based on the test results, phantom samples of fat, muscle, grey matter brain, and white matter brain have a relative deviation of electron density of 4.6%, 2.6%, 4.4%, and 4.8%, and relative errors of effective atomic number of 11.9%, 19.7%, 19.5%, and 19.4%, respectively. This study also verified phantom samples of liver, water, and PMMA with a combination of previous studies. Phantom samples of liver, water, and PMMA have a relative deviation of electron density of 7.0%, 1.5%, and 0.5%, and relative errors of effective atomic numbers of 16.7%, 22.6%, and 2.1%, respectively."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christian Reza
"Energi pada umumnya dibagi menjadi 2, yaitu energi terbarukan dan energi tidak terbarukan. Energi terbarukan menjadi solusi untuk mengatasi efek negatif energi tak terbarukan karena emisi karbon yang sangat rendah serta ketersediaan sangat melimpah di bumi. Indonesia memiliki tujuan untuk menggunakan energi terbarukan dengan maksimal untuk mengurangi ketergantungan dengan energi tak terbarukan. Hal ini mendorong penemuan yang mengarah kepada pembentukan dan penggunaan sumber energi baru.
Penelitian ini ditujukan untuk mempelajari proses sintesis Li4Ti5O12 (LTO) dengan metode solid state dan pembuatan komposit dari anoda LTO dengan penambahan unsur Sn nano dan grafit dengan tujuan menaikkan performa anoda LTO. Penambahan Sn nano dan grafit dilakukan sebanyak masing-masing dengan variasi 10 wt%, 15 wt%, 20 wt% dan 5 wt%.
Sintesis LTO diawali dengan metode solid state kemudian di lakukan proses sintering selama 6 jam pada temperature 850 oC. Pencampuran grafit dan Sn nano pada anoda LTO dilakukan secara mekanokimia. Fabrikasi baterai dilakukan dengan diawali proses pembuatan slurry kemudian dilanjutkan proses coating yang selanjutnya di masukkan ke dalam coin cell.
Berdasarkan hasil karakterisasi baterai didapatkan kristalinitas terbaik pada anoda LTO/C-Sn nano 10 wt%. Pada pengujian performa baterai untuk nilai kapasitas spesifik (CV) dan retensi kapasitas (CD) pada anoda LTO/C-Sn nano 10 wt% wt memiliki nilai paling baik yaitu sebesar 207 mAh/g dan 1,5%. Nilai konduktivitas terbaik yatu anoda LTO/C-Sn nano 15 wt% dengan resistivitas sebesar 46,97 Ohm.

Energy is generally divided into 2, namely renewable energy and non-renewable energy. Renewable energy is the solution to overcome the negative effects of non-renewable energy because of very low carbon emissions and abundant availability on earth. Indonesia has a goal to use renewable energy to the maximum to reduce dependence on non-renewable energy. This encourages findings that lead to the formation and use of new energy sources.
This research is aimed at studying the synthesis process of Li4Ti5O12 (LTO) with solid state method and making composites from LTO anodes with the addition of Sn nano and graphite elements with the aim of increasing the performance of LTO anodes. Addition of Sn nano and graphite was carried out as many as each with variations of 10 wt%, 15 wt%, 20 wt% and 5 wt%.
The LTO synthesis begins with a solid state method and then sintering for 6 hours at 850oC. Mixing graphite and Sn nano on the LTO anode is carried out mechanochemically. Battery fabrication is carried out by starting the process of making slurry and then continuing with the coating process which is then put into a coin cell.
Based on the results of the battery characterization the best crystallinity was obtained at the 10 wt% nano LTO/C-Sn anode. On battery performance testing for specific capacity values (CV) and capacity retention (CD) on nano 10 wt% LTO/C-Sn anode the best value was 207 mAh/g and 1.5%. The best conductivity value is nano 15 wt% LTO/C-Sn anode with a resistivity of 46.97 Ohm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muharrir Asyari Saraswan
"Tingkat konsumsi energi yang semakin besar, mendorong manusia untuk menciptakan suatu energi alternatif yang dapat diperbaharui dan murah, salah satu adalah sel surya. Namun, sel surya yang ada sekarang begitu mahal apabila dibandingkan dengan energi fosil. Oleh karena itu, kedepannya akan dibuat sel surya jenis lapis tipis karena terdapat reduksi terhadap berat sel surya selain efisiensi dan harga yang bersaing. Pada penelitian ini telah dibuat paduan Cu-Zn-Sn (CZT) dengan metode arc melting furnace yang akan digunakan sebagai material target pada penumbuhan lapisan tipis Cu2ZnSnS4 (CZTS) untuk bahan dasar sel fotovoltaik. Pada proses pemaduan didapatkan hasil yang memuaskan, dimana dihasilkan ingot berbentuk solid dan tidak menempel pada krusibel. Pada karakterisasi yang dilakukan dengan menggunakan EDS, XRD dan mikroskop optik terhadap ingot paduan CZT menunjukkan hasil yang memuaskan, dimana dari hasil proses pemaduan telah didapatkan paduan CZT yang homogen dengan membentuk paduan 2Cu/Zn/Sn. Ingot hasil paduan CZT ini dapat digunakan dalam penumbuhan lapisan tipis Cu2ZnSnS4.

The rate of energy consumption that has been increased, leads human to search for an alternative of energy that is renewable and cheap solar cell. However, until recently solar cell is considered too expensive compared to fossil based energy. Such as a thin film solar cell can be employed to reduce weight and improved efficiency with comparable price. In this research, a Cu-Zn-Sn (CZT) has been succesfully made with arc melting furnace method that can be applied for target materials on the growing of Cu2ZnSnS4 (CZTS) thin film for basic material of photovoltaic cell.Successfully solid CZT ingot was produced without adhering to the crucible. On characterization utilizing EDS, XRD, and optical microscope, it showed that the alloying process of CZT resulting in a Cu2ZnSn homogeneous alloy. This resulting ingot alloy is likely usable for CZTS thin film growing process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51484
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ashyfa Santosa
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai studi kelayakan material ekuivalen jaringan spesifik pada rentang energi radiodiagnostik 80 kV hingga 130 kV , yang dikontruksi menggunakan campuran bahan organik berupa tepung beras dan lilin batik gondorukem, cecek, parafin . Dari hasil studi pendahuluan, didapatkan 4 jenis komposisi material ekuivalen, yaitu material ekuivalen jaringan adiposa, jaringan otot, jaringan otak dan organ hati. Masing-masing komposisi material ekuivalen jaringan kemudian akan melalui dua jenis metode uji, yaitu metode Dual Energy Computed Tomography DECT untuk mengetahui karakteristik sampel melalui besaran Hounsfield Unit HU, dan metode stoikiometri menggunakan Energy Dispersive Spectroscopy EDS untuk mengetahui karakteristik sampel melalui susunan jenis atom. Masing-masing data dari kedua metode kemudian akan diolah hingga mendapat nilai densitas elektron ?e dan nomor atom efektif Zeff . Hasil kalkulasi untuk metode uji DECT pada material ekuivalen jaringan adiposa, jaringan otot, jaringan otak dan organ hati menunjukan kesalahan literatur minimum sebesar 0,605 ; 0,732 ; 0,751 ; 0,670 untuk densitas elektron ?e dan 26,345 ; 26,417 ; 25,089 ; 24,617 untuk nomor atom efektif Zeff. Sedangkan untuk metode Stoikiometri, pengukuran dianggap tidak akurat karena atom hidrogen yang tidak dapat terdeteksi. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat akurasi metode DECT lebih baik dibandingkan metode stoikiometri, dengan hasil analisa dari keempat sampel menunjukan kesesuaian respon terhadap jaringan target, namun hanya pada jenis energi tinggi 130kV.

ABSTRACT
This research discusses the feasibility study of tissue specific equivalent material in radiodiagnostic energy range 80 kV to 130 kV, that are made from organic mixtures rice flour and waxes for batik gondorukem, cecek, paraffin . From the preliminary study, we obtain four types of equivalent material compositions, which are equivalent to adipose, muscle, brain, and liver. Each of the compositions will be evaluated using two methods, which is Dual Energy Computed Tomography DECT method in order to discover characteristic through Hounsfield Unit HU scale, and Stoichiometry with Energy Dispersive Spectroscopy EDS in order to discover characteristic through atoms composition. The test result then processed into the quantity of electron density e and effective atomic number Zeff . From DECT method, calculation of adipose, muscle, brain, and liver equivalent materials shows minimum literature error 0,605 0,732 0,751 0,670 for electron density e and 26,345 26,417 25,089 24,617 for effective atomic number Zeff . While for the Stoichiometric method, the measurement is considered inaccurate because the hydrogen atom cannot be detected. From these results, it can be concluded that the DECT method has better accuracy compared to stoichiometry method, which the four samples have a similar response that represents tissue target, but only when exposed with high energy 130kV ."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>