Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176338 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Srisinto
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Inflasi dan IPM terhadap pertumbuhan ekonomi baik secara parsial maupun simultan. Selain itu juga menganalisa pengaruh inflasi, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan baik secara parsial maupun simultan. Dari pengujian regresi dapat diketahui bahwa inflasi secara parsial mempunyai pengaruh negatif sebesar -0,772 dan IPM -0,703 terhadap pertumbuhan ekonomi, dengan taraf signifikansi sebesar 0,007 < 0,05 dan 0,010 < 0,05. Sementara itu Inflasi, IPM dan pertumbuhan ekonomi secara parsial mempunyai pengaruh masing-masing sebesar -0,075; -0,927; 0,115 terhadap kemiskinan dengan taraf signifikansi masing-masing sebesar 0,705; 0,006; 0,615. Untuk nilai signifikansi Inflasi dan pertumbuhan ekonomi ( 0,075 dan 0,615 > 0,05) berarti pengaruh secara individu atau parsial inflasi dan pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan tidak signifikan. Sedangkan pengaruh variabel IPM terhadap kemiskinan mempunyai signifikansi sebesar 0,006 < 0,05 maka variabel IPM secara individu atau parsial berpengaruh negatif dan signifikan. Pengaruh simultan antara inflasi dan IPM terhadap pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari nilai F sebesar 14,644 dengan signifikansi 0,008 < 0,05. Hal ini berarti inflasi dan IPM secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi. Begitu juga inflasi, IPM dan pertumbuhan ekonomi secara bersama-sama atau simultan berpengaruh positif dan signifikan , hal ini dapat dilihat dari nilai F = 49,774 dengan signifikansi sebesar 0,001 < 0,05. Nilai R Square 85,4% (persamaan sub-struktur I) menunjukan bahwa inflasi dan IPM memiliki sumbangan terhadap naik turunnya pertumbuhan ekonomi sebesar 85,4%, sedangkan sisanya 14,6% dipengaruhi oleh variabel lain. Begitu juga nilai R Square 97,4% (persamaan sub-struktur II) menggambarkan bahwa inflasi, IPM dan pertumbuhan ekonomi memiliki sumbangan terhadap naik turunnya kemiskinan sebesar 97,4%, sedangkan sisanya 2,60% dipengaruhi oleh variabel lain."
Lengkap +
Sragen: Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan, 2018
306 SUK 2:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Zulfachri
"Pada masa awal Orde Baru tahun 1969-1973, perencanaan ekonomi Indonesia masih sangat percaya bahwa trickle down effect akan terjadi. Oleh karena itu strategi pembangunan yang diterapkan oleh pemerintah pada awal periode Orde Baru hingga akhir tahun 70-an terpusatkan pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun setelah sepuluh tahun sejak Pelita I fakta memperlihatkan bahwa efek yang diinginkan tidak tercapai, malah menimbulkan ketimpangan ekonomi di mana pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak diikuti oleh pertumbuhan kesempatan kerja yang tinggi pula dari tingkat kemiskinan tidak berkurang secara signifikan. Mulai Pelita III tahun 1979/80-1983/84 strategi pembangunan mulai diubah, tidak hanya pertumbuhan ekonomi akan tetapi berorientasi kesejahteraan rakyat. Sedangkan jumlah penduduk miskin di Indonesia tahun 1976-2004 terus mengalami penurunan yang signifikan dari sebesar 54,2 juta jiwa menjadi sebesar 36,15 juta jiwa. Dan jika dilihat antara jumlah penduduk miskin di pedesaan dan di perkotaan temyata, jumlah penduduk miskin di pedesaan lebih banyak dari pada jumlah penduduk miskin di perkotaan. Hal ini dikarenakan lebih dari 60 persen jumlah penduduk Indonesia tinggal di daerah pedesaan yang sebagian besar bekerja disektor pertanian. Dengan menggunakan metoda analisis regresi berganda ingin diketahui bagaimana kondisi ketidakmerataan pendapatan antara penduduk di pedesaan dan perkotaan, dan pengaruh perubahan pangsa pendapatan tertimbang di pedesaan dan di perkotaan serta bagaimana peranan PDB sektoral terhadap laju pertumbuhan kemiskinan.
Hasil penelitian memberikan masukkan bahwa; Peningkatan pendapatan per kapita mendorong perlambatan laju pertumbuhan kemiskinan, sebaliknya ketidakmerataan pendapatan akan meningkatkan laju pertumbuhan penduduk miskin. Ketimpangan pendapatan mempercepat laju pertumbuhan kezniskinan, ini dapat dilihat dari pangsa pendapatan perkotaan yang berpengaruh positif terhadap peningkatan jumlah penduduk miskin. Sektor primer, yang merupakan sektor yang paling besar distribusi pendapatannya, berpengaruh negatif terhadap jumlah penduduk miskin secara nasional. Sektor sekunder dan sektor tersier memberikan pengaruh positif terhadap jumlah penduduk miskin. Temuan ini mengindikasikan masyarakat miskin di Indonesia sebagian besar bukan bekerja di sektor ini, akan tetapi bekerja di sektor primer dan di pedesaan, sedangkan sektor skunder dan tersier sangat berkembang pesat di perkotaan. Dengan pelaksanaan sistem desentralisasi memberikan dampak akan penurunan jumlah penduduk miskin.
Dengan demikian perlunya pemberdayaan masyarakat pedesaan dengan diciptakannya lapangan pekerjaan yang padat karya dengan upah diatas standar minimum akan mengurangi pengangguran sehingga jumlah penduduk miskin pun berkurang. Ini didukung dengan infrastruktur yang baik pula seperti tersedianya fasiltas pendidikan, kesehatan, dan transportasi yang baik. Dengan perhatian yang sangat serius di sektor pertanian, seperti pengembangan sistem dan teknik pertanian, mendirikan industri agrobisnis, dan pengembangan Iembaga keuangan yang mendorong percepatan perkonomian di pedesaan. Yang perlu mendapat perhatian adalah pertumbuhan ekonomi tanpa disertai kemerataan pendapatan belum tentu dapat mengurangi jumlah penduduk miskin, untuk itu peningkatan pertumbuhan ekonomi seharusnya disertai dengan pengurangan ketidakmerataan, sehingga hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat."
Lengkap +
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2006
T17932
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18353
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fuad Asjadan
Depok: Universitas Indonesia, 1992
S22773
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, A.E.A.
Jakarta : Yayasan Pembina Perguruan Stannia (YP2S), 1985
622.326 8 BAT e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Batubara, A.E.A.
Jakarta: YP2S, 1987
622.326 8 BAT e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Masalah yang menjadi kajian dari penelitian ini adalah mengenai hasil belajar siswa yang kajiannya difokuskan pada faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, meliputi kompetensi guru, komitmen mengajar, dan efektifitas proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut, pokok masalah yang diungkap dalam penelitian ini adalah sejauhmana pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap efektifitas proses pembelajaran serta implikasinya pada hasil belajar siswa baik secara parsial maupun secara bersama-sama. Metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survey method dengan teknik pengumpulan data angket skala lima kategori likert terhadap 60 orang guru SMA di Kota Tasikmalaya. Teknik ini digunakan untuk mengetahui hubungan langsung dan tak langsung dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa, efektifitas hasil pembelajaran, kompetensi guru dan komitmen mengajar guru SMA di Kota Tasikmalaya termasuk dalam kategori tinggi dan terdapat pengaruh kompetensi guru dan komitmen mengajar terhadap hasil belajar siswa melalui efektifitas proses pembelajaran."
Lengkap +
JURPEND 14:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fahma Sari Fatma
"Masalah kemiskinan masih menjadi salah satu masalah utama dalam perekonomian negara-negara di dunia terrnasuk Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya pendapat adanya pengaruh variabel makro terhadap kemiskinan, penelitian yang dilakukan melihat bagaimana sifat dan signifikansi dari inflasi dan pengangguran terhaddap tingkat kemiskinan di Indonesia. Selain itu juga akan dilihat adanya pengaruh variabel ekonomi lainnya yaitu pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan variabel demografis yaitu pendidikan terhadap tingkat kemiskinan di Indonesia.
Sejumlah penelitian terkait di berbagai negara seperti Cutler&Katz (1991), Powers (1995a), dan Powers (1995b) menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan positif dari pengangguran dan inflasi terhadap kemiskinan. Pengukuran kemiskinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Foster-Greer-Thorbecke (FGT) Poverty Index yang terdiri dari Head Count Index, Poverty Gap Index, dan Distributionally Sensitive Index. Ini merupakan pengukuran kemiskinan yang digunakan secara resmi oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Penelitian dengan model ekonometri dilakukan dengan menggunakan data 23 provinsi pada tahun 2001-2003.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh searah dan signifikan terhadap Head Count Index, Poverty Gap Index, dan Distributionally Sensitive Index. Pengangguran berpengaruh searah terhadap Head Count Index dan Poverty Gap Index, tetapi berpengaruh tidak searah terhadap Distributionally Sensitive Index. Variabel lainnya yaitu pertumbuhan PDRB berpengaruh searah terhadap Head Count Index, tetapi berpengaruh tidak searah terhadap Poverty Gap Index dan Distributionally Sensitive Index. Sementara pendidikan menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan dapat mengurangi Head Count Index dan Poverty Gap Index, tetapi tidak cukup berpengaruh terhadap Distributionally Sensitive Index."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Octaviani
"Masalah kemiskinan adaiah salah satu masalah utama untuk sebagian besar negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Berbagai studi yang membahas tentang hal tersebut telah dilakukan oleh sejumlah ahli ekonomi. Salah satunya adalah Cutler dan Katz yang menganalisis tentang pengaruh dari variable-variabel ekonomi makro seperti inflasi, pengangguran dan variable-variabel demografis terhadap kemiskinan. Dalam penelitiannya Cutler dan Katz menemukan bahwa pengangguran memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap tingkat kemiskinan, sementara inflasi memberikan pengaruh yang relatif kurang signifikan. Tetapi Powers menemukan bahwa inflasi memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap consumption poverty rate.
Dalam penelitian ini penulis menganalisis pengaruh inflasi dan pengangguran terhadap kemiskinan di perkotaan Indonesia, dengan menggunakan dua jenis data yaitu data yang dipublikasikan oleh BPS dan data yang diolah oleh LPEM UI dengan menggunakan metoda Bidani-Ravallion (World-bank 11 method). Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa inflasi dan pengangguran bersama-sama dengan variabel lain yaitu rasio antara garis kemiskinan dengan pendapatan rata-rata, tingkat kemiskinan periode sebelumnya, variable-variabel demografis serta rasio gini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan, baik terhadap head-count poverty, poverty gap maupun squared poverty gap. Secara lebih spesifik, pengangguran memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap tingkat kemiskinan sedangkan variabel inflasi memperlihatkan pengaruh yang cenderung tidak konsisten dengan tingkat signifikansi yang iebih rendah. Jika menggunakan data BPS terlihat bahwa inflasi memberikan pengaruh yang cukup signifikan, tetapi bila menggunakan data alternatif terdapat kecenderungan inflasi memberikan pengaruh yang tidak signifikan.
Lebih lanjut, penelitian ini secara implisit juga memperlihatkan kompleksnya masalah kemiskinan di Indonesia. Dengan demikian usaha untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia tidak dapat dilakukan hanya dengan satu jenis program tertentu saja, tetapi harus merupakan sejumlah program yang bersifat saling melengkapi dengan penekanan utama pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat termiskin, yaitu kelompok masyarakat
dengan tingkat pendapatan jauh di bawah garis kemiskinan. Penelitan ini tidak membahas secara rinci pengaruh dari masing-masing variabel dan program-program pengentasan kemiskinan untuk setiap kelompok masyarakat miskin. Diharapkan hal tersebut dapat dilakukan untuk penelitian-penelitian selanjutnya
"
Lengkap +
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20638
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This paper analyzes the impact of regional fiscal and monetary, economic crisis and local-government autonomy on the inflation and regional economic growth in North Moluccas, from the period of 1995:I-to the period of 2007:IV...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>