Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 151275 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Varinnia
"Penelitian ini menguji apakah penggunaan teknologi digital pada karya seni membuat adanya perubahan strategi pada penyajian karya seni lukis di galeri seni peringkat atas di Uni Eropa terutama di kala pandemi COVID-19 terjadi. Penelitian ini ingin membuktikan bahwa dengan adanya perubahan strategi tersebut terjadi adanya aksesibilitas tinggi dari masyarakat dan penikmat seni, bukan hanya di Eropa tapi juga di dunia, akan karya seni lukis bentuk digital di galeri seni peringkat atas di Uni Eropa. ­Penelitian ini mengemukakan bahwa dengan adanya penggunaan teknologi digital pada karya seni lukis maka membuat adanya aksesibilitas yang memudahkan pengunjung atau penikmat seni dalam mengakses dan menikmati karya seni lukis di galeri seni tersebut, hingga menimbulkan kebiasaan baru dalam menikmati karya seni lukis digital. Penelitian ini menggunakan konsep Simulakra dari Jean Baudrillard untuk membuktikan bahwa kemajuan teknologi merupakan pergeseran bentuk karya seni ke arah yang lebih modern, menggunakan teori distingsi (pembedaan) dari Pierre Bourdieu untuk menjelaskan mengenai selera individu penikmat seni lukis lewat konsep estetika yang menentukan minatnya, serta menggunakan pendekatan studi sosiologi urban dari Georg Simmel yang menjelaskan keterkaitan subkultur di daerah perkotaan, serta struktur internal segmen masyarakat yang berhubungan dengan minat masyarakat ke galeri seni.

This study examines whether the use of digital technology in paintings results in a change in strategy for presenting paintings in high-ranking art galleries in the European Union, especially during the COVID-19 pandemic. This research wants to prove that with this change in strategy, there is high accessibility for the public and art lovers for digital paintings in top-ranked art galleries, not only in Europe but also in the world. This study argues that the use of digital technology in paintings creates accessibility that makes it easier for visitors or art lovers to access and enjoy paintings in the art gallery, thus creating new habits in enjoying digital paintings. This study uses the Simulacra concept from Jean Baudrillard to prove that technological progress is a shift in the form of art to a more modern direction, also uses the distinction theory from Pierre Bourdieu to explain the individual tastes of painting lovers through aesthetic concepts that determine their interests, and uses Georg Simmel's approach to urban sociology studies that explains the interrelationships of subcultures in urban areas, as well as the internal structure of community segments related to public interest in art galleries."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dirga Imam Gozali Sumantri
"Penyebaran penyakit COVID-19 menyebabkan gangguan di lini produksi, permintaan, dan rantai pasok dari perekonomian. Hal ini menyebabkan perusahaan harus beradaptasi ke lingkungan kerja dan lingkungan operasi yang baru yang mana akan dituangkan dalam kebijakan perusahaan. Website perusahaan dapat menjadi sumber data baru untuk mengukur imbas dari COVID-19 terhadap perusahaan. Pemrosesan data perusahaan dalam jumlah yang besar memerlukan framework big data dan proses cloud computing. Dalam penelitian ini, peneliti mampu melakukan crawl dari sekitar empat juta laman website yang mewakili kurang lebih lima puluh tiga ribu perusahaan di Uni Eropa. Lebih lanjut, peneliti mampu membangun panel data dengan resolusi temporal per kuartal dari awal outbreak COVID-19 sampai dengan masa new normal. Data dari penelitian ini dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut berkaitan dengan imbas COVID-19 terhadap perusahaan.

COVID-19, Cloud Computing, Big Data Framework


The spread of COVID-19 causes a disruption in the production, demand, and supply chain of the economy. These necessitates the companies to new working environment and business operation which often reflected by company policies. Company websites are introduced as the new data source to measure the impact of COVID-19 on companies. Processing a large amount of company website data requires a big data framework and cloud computing processing. We are able to crawl data from around four million website pages which represent approximately fifty-three thousand companies in European Union. Also, we are able to build panel data with quarterly temporal resolution from the beginning until the new normal condition of COVID-19. The data from this research can be used for further analysis related to the impact of COVID-19 on companies."

Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Armintaetania
"Meskipun Uni Eropa telah secara eksplisit menyatakan ambisinya untuk mencapai kedaulatan digital pada tahun 2020, pemahaman terhadap istilah tersebut masih minim dan belum familiar. Kajian literatur ini bertujuan untuk memahami perkembangan literatur tentang kedaulatan digital di Uni Eropa dan mengidenfikasi celah yang terdapat dalam berbagai literatur tersebut. Metode pengikutsertaan (inclusion) dan pengecualian (exclusion) digunakan untuk menelusuri literatur yang akan digunakan dalam kajian literatur ini, sedangkan metode taksonomi digunakan untuk mengorganisasikan literatur-literatur yang ditemukan dengan melakukan klasifikasi sesuai dengan tema-tema dominan. Dengan menggunakan 43 literatur, kajian literatur ini menunjukkan bahwa perkembangan literatur tentang kedaulatan digital di Uni Eropa berada dalam tiga kategori bahasan utama, yaitu: (1) konseptualisasi kedaulatan digital di Uni Eropa; (2) strategi kedaulatan digital di Uni Eropa; dan (3) aktor dalam kedaulatan digital di Uni Eropa. Setelah mengkaji berbagai literatur tersebut, kajian literatur ini menemukan bahwa kedaulatan digital merupakan manifestasi dari keinginan Uni Eropa untuk mengatur ruang siber agar selaras dengan nilai-nilai Uni Eropa di tengah persaingan geopolitik antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta dominasi kedua negara tersebut dalam ranah digital. Temuan tersebut menunjukkan bahwa kajian tentang strategi konkret Uni Eropa untuk mencapai kedaulatan digital masih berhubungan erat dengan ranah keamanan dan pertahanan. Perkembangan literatur turut mengidentifikasi bahwa dalam konteks kedaulatan digital di Uni Eropa, kajian tentang hubungan Uni Eropa dengan aktor negara lain masih didominasi oleh hubungannya dengan Amerika Serikat dan Tiongkok. Fenomena tersebut menyingkap celah yang ditemukan dalam berbagai literatur tersebut, seperti minimnya literatur yang membahas tentang strategi konkret Uni Eropa untuk mencapai kedaulatan digital dalam ranah ekonomi, hubungan Uni Eropa dengan negara-negara lain selain Amerika Serikat dan Tiongkok, peran aktor non-negara lain selain perusahaan swasta, hingga siapa sesungguhnya yang berwenang untuk mengatur kedaulatan digital di Uni Eropa. Akhir kata, kajian literatur ini diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkaya pemahaman terhadap kedaulatan digital di Uni Eropa sekaligus memberikan rekomendasi praktis terhadap pengimplementasian kedaulatan digital di Uni Eropa.

Although the European Union explicitly declared its ambition to achieve digital sovereignty in 2020, the understanding of this term is still limited and unfamiliar. This literature review aims to understand the development of literature on digital sovereignty in the European Union and identify gaps in the existing literatures. The inclusion and exclusion methods are employed to select relevant literatures for this review, while the taxonomy method is used to organize the identified literatures by classifying them according to dominant themes. Based on the analysis of 43 literature sources, this literature review reveals that the literatures on digital sovereignty in the European Union fall into three main categories of discussion: (1) the conceptualization of digital sovereignty in the European Union; (2) the digital sovereignty strategies in the European Union; and (3) actors in digital sovereignty in the European Union. After examining various literatures, this literature review argues that digital sovereignty is a manifestation of the European Union’s desire to regulate cyberspace in line with European values amidst the geopolitical competition between the United States and China, as well as the dominance of these two countries in the digital realm. These findings highlight the close relationship between concrete strategies for achieving digital sovereignty in the European Union and the domains of security and defense. The literature development also identifies that in the context of digital sovereignty in the European Union, studies on the European Union's relations with other countries are still dominated by its relationship with the United States and China. These occurrences reveal several gaps in these literatures, such as a limited number of literatures have addressed concrete strategies of the European Union to achieve digital sovereignty in the economic domain, the European Union’s relations with countries other than the United States and China, the role of non-state actors besides private enterprises, and the authority responsible for regulating digital sovereignty in the European Union. In conclusion, this literature review is expected to contribute to a better understanding of digital sovereignty in the European Union and provide practical recommendations for the implementation of digital sovereignty in the European Union."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Najmah Azzahra
"Penelitian ini membahas tentang pandemi Covid-19 dan kebijakan penanggulangan yang dikeluarkan di 10 negara anggota Uni Eropa (UE) yaitu Spanyol, Italia, Jerman, Prancis, Belgia, Belanda, Portugal, Irlandia, Austria, dan Swedia. Negara-negara tersebut dipilih karena dikonfirmasi memiliki kasus positif Covid-19 terbanyak pada awal masa pandemi. Penelitian dianalisis menggunakan metode kualitatif dengan memanfaatkan baik data kualitatif mapun kuantitatif. Teori Ancaman Nasional dan Konsep Kapasitas Fiskal diaplikasikan untuk menganalisis mengapa 10 negara anggota UE  berinisiatif mengeluarkan kebijakan masing-masing dalam penanggulangan pandemi Covid-19 meskipun berada di bawah institusi supranasional yaitu UE, serta kebijakan pada sektor apa yang menjadi prioritas dalam penanggulangan pandemi Covid-19 di 10 negara UE dan mengapa negara memprioritaskan kebijakan tersebut. Argumentasi dalam penelitian ini adalah 10 negara anggota UE melihat pandemi Covid-19 sebagai ancaman nasional yang perlu segera ditangani sehingga masing-masing negara memutuskan untuk mengeluarkan kebijakan tanpa menunggu respon dari UE.  Penelitian ini menemukan bahwa 10 negara anggota UE melihat pandemi Covid-19 sebagai ancaman lingkungan yang berdampak pada stabilitas nasional di sektor sosial-kemasyarakatan, politik, dan ekonomi. Penelitian ini juga menemukan bahwa semakin kuat kapasitas fiskal suatu negara, semakin kuat juga kebijakan dan peran pemerintah dalam penanggulangan krisis pada negara tersebut.

This study discusses the Covid-19 pandemic and the policy response of 10 member countries of the European Union (EU), namely Spain, Italy, Germany, France, Belgium, the Netherlands, Portugal, Ireland, Austria, and Sweden. These countries were chosen because they were confirmed to have the highest positive cases of Covid-19 at the beginning of the pandemic. The research was analysed using qualitative methods by utilizing both qualitative and quantitative data. National Threat Theory and Fiscal Capacity Concept were applied to analyse why 10 EU member states took the initiative to issue their respective policies in dealing with the Covid-19 pandemic even though they were under a supranational institution, namely the EU, as well which sector of policies was the priority in handling Covid-19 pandemic in 10 EU countries and why they prioritize those policies. This study argues that 10 EU member states see the Covid-19 as a national threat, which needs to be addressed immediately so that each country decides to issue a policy without waiting for a response from the EU. This study found that 10 EU member states saw the Covid-19 pandemic as an ecological threat that impacts national stability in the social, political, and economic sectors. This study also found that countries with strong fiscal capacity can issue strong government’s policies and involvement in overcoming crisis."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zilzikridini Wijayanti
"Latar Belakang: Permintaan pasien terhadap penerapan Teledentistry di dunia mengalami peningkatan lima kali pada masa pandemi COVID-19. Pasien di berbagai kelompok umur memiliki kepuasan yang tinggi terhadap Teledentistry.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat dalam menggunakan Teledentistry dan mendapatkan informasi tentang hubungan kepuasan masyarakat dengan usia, jenis kelamin, pendidikan, pengalaman, komunikasi, kemudahan, kenyamanan, keandalan, dan manfaat Teledentistry bagi pasien.
Bahan dan Metode: Penelitian cross-sectional ini dilakukan pada tahun 2022. Penelitian ini menggunakan kuesioner daring mandiri yang disebarkan menggunakan media sosial. Kuesioner terdiri dari faktor sosiodemografi, dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kepuasan dalam menggunakan Teledentistry. Uji analisis faktor digunakan untuk menentukan komponen yang berkontribusi sampai pada tingkatan kepuasan.
Hasil: Kepuasan masyarakat dalam menggunakan Teledentistry di masa pandemi COVID-19 memiliki tiga kategori tingkatan kepuasan, yaitu tiga responden berjenis kelamin perempuan yang memiliki tingkatan kepuasan moderat (skor 68-88), 137 responden berjenis kelamin laki-laki puas dalam menggunakan Teledentistry (skor 89-109), dan 135 responden berjenis kelamin perempuan sangat puas dalam menggunakan Teledentistry (skor 110-130). Penelitian ini menemukan terdapat 12 kombinasi pemodelan yang dapat berasosiasi secara signifikan dengan kepuasan masyarakat dalam menggunakan Teledentistry selain jenis kelamin dan pendidikan.
Kesimpulan : Kepuasan masyarakat dalam menggunakan Teledentistry di Indonesia hampir sama dengan kepuasan pasien di berbagai negara. Rasa puas dalam menggunakan Teledentistry dapat meningkatkan akses ke pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Background: Patient demand for the application of Teledentistry in the world has increased five times during the COVID-19 pandemic. Patients in various age groups have high satisfaction with Teledentistry.
Objectives: Determine the level of community satisfaction in using Teledentistry and obtain information about the relationship of community satisfaction with age, gender, education, experience, communication, convenience, comfort, reliability, and benefits of Teledentistry for patients.
Materials and Methods: This cross-sectional study was conducted in 2022. This study used an independent daring questionnaire distributed using social media. The questionnaire consisted of sociodemographic factors, and factors related to satisfaction in using Teledentistry. The factor analysis test is used to determine the components that contribute to the level of satisfaction.
Results: Community satisfaction in using Teledentistry during COVID-19 pandemic has three categories of satisfaction level, namely three female respondents who have a moderate level of satisfaction (score 68-88), 137 male respondents are satisfied in using Teledentistry (score 89-109), and 135 female respondents were very satisfied in using Teledentistry (110-130). This study found that there are 12 combinations of modeling that could be significantly associated with community satisfaction in using Teledentistry other than gender and education.
Conclusions: Community satisfaction in using Teledentistry in Indonesia is almost the same as patient satisfaction in various countries. Satisfaction in using Teledentistry can increase access to dental and oral health services.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Bagus Khalis
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi merumah generasi milenial Jabodetabek sebelum dan saat pandemi COVID-19, kemudian kedua isu tersebut dianalisis perbedaannya untuk mengetahui transformasi perubahan yang terjadi. Untuk mengetahui preferensi generasi milenial di Jabodetabek, sebelumnya perlu dilakukan pengumpulan data melalui penyebaran dan pengisian kuesioner. Data yang diperoleh kemudian di analisis kuantitatif menggunakan metode deskriptif dan regresi sehingga diketahui pengaruh dari suatu variabel terhadap variabel lainnya. Berdasarkan dari hasil pengumpulan data 423 responden, ke-empat norma, yaitu norma ruang, lokasi, lingkungan dan ekonomi, terdapat variabel yang memiliki pengaruh signifikan dalam preferensi merumah generasi milenial Jabodetabek. Pada norma ruang, banyak orang yang memiliki rasa cemas untuk bertemu dengan orang lain sehingga fungsi teras dan ruang tamu berubah. Pada norma lokasi, lokasi hunian dekat dengan fasilitas olahraga/kebugaran dan fasilitas kesehatan juga menjadi perhatian responden. Selain itu, pada norma lingkungan, lingkungan yang bersih menjadi tuntutan kebutuhan agar kita terhindar dari bahaya virus. Kehadiran balai warga juga menjadi perhatian, karena kerumunan yang terjadi bertolak belakang dengan anjuran untuk menjauhi kerumunan. Gaya hidup boros yang sudah menjadi kebiasan generasi milenial berubah dengan hadirnya pandemi. Faktor kesehatan dapat menjadi konsep untuk memahami mengapa norma merumah dan preferensi merumah generasi milenial mengalami perubahan dimasa pandemi COVID-19.

The purpose of this study was to determine the housing preferences of the Jabodetabek millennial generation before and during the COVID-19 pandemic, then the differences between the two issues were analyzed to determine the transformation of changes that occurred. To find out the preferences of the millennial generation in Jabodetabek, previously it was necessary to collect data through distributing and filling out questionnaires. The data obtained is then analyzed quantitatively using the descriptive and regression method so that it is known the effect of one variable on other variables. Based on the results of data collection from 423 respondents, the four norms, namely the norms of space, location, environment and economy, there are variables that have a significant influence on the housing preferences of the Jabodetabek millennial generation. In space norms, many people have anxiety about meeting other people so that the function of the terrace and guest room changes. In terms of location, residential locations close to sports facilities and health facilities are also a concern of respondents. In addition, in a normal environment, a clean environment is a necessity so that we avoid the dangers of viruses. The presence of the community hall is also a concern, because the crowding that occurred was contrary to the recommendation to stay away from the crowd. The extravagant lifestyle that has become a habit of the millennial generation has changed with the presence of the pandemic. Health factors can be a concept to understand why the housing norms and housing preferences for the millennial generation have changed during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lastriningsih
"Pandemi corona virus diseases-19 (covid-19) memaksa masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam rumah demi mengurangi penyebaran virus. Kegiatan seperti perkuliahan dilakukan melalui pembelajaran jarak jauh (PJJ), sedangkan pekerja perusahaan atau pegawai negeri diminta untuk bekerja dari rumah. Lamanya pandemi ini berlangsung juga belum pasti walaupun beberapa ahli sudah mempublikasi perkiraan—dengan menggunakan metode ilmiah—kapan pandemic akan berakhir di Indonesia. Hal ini membuat banyak perantau mahasiswa atau pekerja dari daerah Depok memutuskan pulang kampung karena tidak perlu lagi hadir secara fisik di kampus dan di tempat kerja dalam jangka waktu yang belum pasti. Ketidakpastian berakhirnya pandemi mengharuskan mereka untuk lebih banyak tinggal di ruang lingkungan tempat tinggal yang terbatas bisa jadi membuat mereka merasa tertekan (stress). Bagaimana mereka mengatasi kondisi yang demikian? Apa yang membuat mereka dapat terus bertahan dengan kondisi tersebut? Dengan menggunakan metode etnografi, penelitian ini mengumpulkan data melalui observasi pada kegiatan sehari-hari perantau mahasiswa dan pekerja dari daerah Depok serta wawancara mendalam untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang latar belakang, pengalaman hidup, dan pengetahuan yang mereka miliki. Selain itu juga menggunakan metode auto-etnografi karena penulis merupakan subjek penelitian sebagai mahasiswa perantau di Depok yang tidak pulang kampung. Hal ini dilakukan dengan melakukan refleksi atas latar belakang, pengalaman, serta pengetahuannya. Kedua metode tersebut guna memahami perilaku yang dilakukan individu secara kontekstual dalam menghadapi situasi tertentu. Penelitian ini akan membahas strategi perantau mahasiswa dan pekerja di daerah Depok bertahan dari masalah yang membuat mereka tertekan selama pandemi covid-19 berlangsung. Dengan pendekatan ekokultur, penulis menjelaskan perbedaan strategi koping perantau yang bisa dipengaruhi oleh banyak faktor seperti peran sosial yang dimiliki, kondisi ekonomi keluarga di kampung halaman, dukungan lingkungan sekitar, atau pengalaman individu dalam menghadapi masalah yang pernah dialami memungkinkan perbedaan individu dalam merespon masalah yang datang

The corona virus diseases-19 (covid-19) pandemic forces people to carry out various activities in their homes to reduce the spread of the virus. Activities such as lectures are carried out through distance learning (PJJ), while company workers or civil servants are asked to work from home. The duration of this pandemic is also uncertain even though some experts have published estimates - using scientific methods - when the pandemic will end in Indonesia. This has made many student migrants or workers from the Depok area decide to return to their hometowns because they no longer need to be physically present on campus and at work for an uncertain period of time. Uncertainty over the end of the pandemic requires them to live more in a limited living environment space which may make them feel stressed. How do they deal with such conditions? What made them survive in this condition? Using the ethnographic method, this study collected data through observations on the daily activities of student and worker migrants from Depok as well as in-depth interviews to gather more information about their backgrounds, life experiences, and knowledge. Besides that, it also used the auto-ethnographic method because the author is the subject of research as a student who migrated in Depok who did not return home. This is done by reflecting on her background, experience and knowledge. Both methods are used to understand the contextual behavior of individuals in dealing with certain situations. This research will discuss the strategy of student and worker migrants in Depok to survive the problems that make them depressed during the Covid-19 pandemic. With an ecocultural approach, the authors explain the different coping strategies of migrants that can be influenced by many factors such as the social role they have, the economic conditions of the family in their hometown, the support of the surrounding environment, or individual experiences in dealing with problems that have been experienced allowing individual differences in responding to problems that come."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Galuh Roro Palupi
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perubahan pola penggunaan moda transportasi pada pekerja komuter di kota metropolitan antara sebelum dan selama pandemi COVID-19. Selain itu juga untuk menganalisis pengaruh variabel sosio demografi dengan pola penggunaan moda transportasi pada pekerja komuter di kota metropolitan Indonesia. Dari data Sakernas 2019, 2020 dan 2021 memberikan hasil bahwa terjadi peningkatan penggunaan transportasi pribadi pada masa pandemi COVID-19. Penggunaan moda transportasi sebelum dan selama pandemi COVID-19 dipengaruhi oleh karakteristik seperti jenis kelamin, usia, status perkawinan, status pekerjaan, tingkat pendidikan dan pendapatan. Serta dipengaruhi juga oleh variabel konstekstual seperti sharing border, kepadatan penduduk dan PDRB.

This research aims to analyze the changes in the pattern of using transportation modes among commuter workers in metropolitan cities between before and during the COVID-19 pandemic. In addition, to analyze the influence of socio-demographic variables with patterns of use of transportation modes on commuter workers in metropolitan cities in Indonesia. From Sakernas we could explain that there was an increase in the use of personal transportation during the COVID-19 pandemic. The use of transportation modes before and during the COVID-19 pandemic is influenced by characteristics such as gender, age, marital status, employment status, education level and income. It is also influenced by contextual variables such as sharing border, population density and GRDP."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmatialdi Yasyifan Maulana
"Penelitian ini menganalisis risiko sistemik perbankan di Indonesia berdasarkan korelasi Pearson return saham. Penelitian ini menggunakan data harga saham perusahaan perbankan mingguan selama periode Oktober 2019 hingga Juni 2021. Rentang waktu tersebut meliputi masa sebelum pandemi COVID-19 hingga kondisi pandemi terkini. Untuk mengevaluasi korelasi disebabkan oleh risiko sistematik atau risiko idiosinkratik, penelitian ini menggunakan model Fama-French Three Factor Model (FF3F). Hasil penelitian ini mengungkapkan rata-rata dan median korelasi Pearson cenderung meningkat terutama pada tahun 2021. Hasil regresi FF3F menunjukkan bahwa peningkatan korelasi disebabkan oleh peningkatan risiko sistematik (koefisien beta) perbankan.

This study analyzes the sistemic risk of banking in Indonesia based on the Pearson correlation of stock returns. This study uses weekly stock price data for banking companies during the period October 2019 to June 2021. The time span includes the period before the COVID-19 pandemic to the latest pandemic conditions. To evaluate the correlation caused by sistematic risk or idiosyncratic risk, this study used the Fama-French Three Factor Model (FF3F). The results of this study reveal that the average and median Pearson correlation tends to increase, especially in 2021. The FF3F regression results show that the increase in correlation is caused by an increase in the sistematic risk (beta coefficient) of banking."
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasian Laurentius Tonggo
"Lansia merupakan golongan masyarakat yang kerap kesulitan dalam menggunakan teknologi komunikasi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengalaman dan hambatan yang dialami lansia Kristiani ketika mengikuti ritual ibadah daring menggunakan media berbasis teknologi akibat kondisi pandemi yang
terpaksa membuat kegiatan ibadah tatap muka ditiadakan. Konsep digital divide, digital religion, ritual, serta teori kesempurnaan media digunakan dalam penelitian ini untuk menelaah permasalahan tersebut.
Dengan menggunakan strategi penelitian fenomenologi deskriptif, peneliti mewawancarai enam lansia di Stasi St. Laurensius Parung Panjang, Kabupaten Bogor, yang bersedia menjadi informan. Para informan menonton tayangan ibadah dari beragam kanal gereja yang ada di YouTube. Hasil menunjukkan beberapa
temuan. Mayoritas informan sudah menggunakan media berbasis teknologi dalam kegiatan sehari-hari, namun masih menemui kendala akibat kurangnya keahlian, akses, hingga penurunan kemampuan fisik dan kognisi. Para informan pun akhirnya harus mengandalkan bantuan dari orang lain. Selain itu, mayoritas
informan merasakan ritual ibadah daring belum bisa membawa kekhusyukan penuh. Hal ini membawa pemaknaan ritual ibadah daring menjadi hal yang banal dan tidak sepenuhnya membawa kesenangan.
Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas khazanah pengetahuan mengenai digital divide dan digital religion di Indonesia, sementara secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi
masukan untuk pengembangan penyajian ibadah daring khususnya bagi lansia.

Senior citizens are a group of people who often encounter difficulties in using communication technology.
This study aims to examine the experiences and obstacles experienced by Christian senior citizens when participating in online worship rituals using technology-based media due to the pandemic, which forced face-to-face worship activities to be abandoned. This study uses the concepts of digital divide, digital religion, ritual, and the theory of media richness to examine these problems. Using a descriptive phenomenological research strategy, the researcher interviewed six senior citizens who are members of the
St. Laurensius Parung Panjang Church, Bogor Regency, and are willing to be informants. The informants watched worship programs from various church channels on YouTube. The results show several findings.
The majority of informants have already utilised technology-based media in their daily activities, but still encounter obstacles due to lack of skill, access, to decreased physical and cognitive abilities. In the end, the informants had to rely on help from other people. In addition, the majority of informants feel that online worship rituals have not been able to bring full solemnity. This brings the meaning of online worship rituals
to be banal and not entirely fun. Academically, this research is expected to expand the wealth of knowledge
regarding the digital divide and digital religion in Indonesia, while practically this research is expected to
provide input for the development of online worship services, especially for the senior citizens.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>