Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 205700 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rama Hilman Utama
"Ketakutan petugas kesehatan terhadap Covid-19 berdampak pada peningkatan turnover intention. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intention dan antecedent workplace violence oleh pekerja di sektor kesehatan dalam konteks Covid-19. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner pada petugas kesehatan Jabodetabek (N = 447) dan dianalisis menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk memeriksa kecocokan model dan uji antar konstruk. Hasilnya, work environment, workplace violence dan occupational burnout memiliki pengaruh langsung terhadap turnover intention. Selain itu workplace violence mampu memediasi hubungan antara occupational burnout dengan turnover intention dan work environment dengan turnover intention. occupational burnout dan work environment masing-masing dapat mempengaruhi workplace violence. Work environment, occupational burnout dan workplace violence merupakan faktor penting dalam mencegah keinginan berpindah. Selanjutnya, pencegahan kekerasan di tempat kerja dan keinginan berpindah dapat dilakukan dengan mengurangi kelelahan bekerja dan meningkatkan lingkungan kerja yang positif dan supportive.

The fear of health workers about Covid-19 has an impact on increasing turnover intention. This study aims to determine the factors that influence turnover intention and antecedents of workplace violence by workers in the health sector in the context of Covid-19. Data was collected through a questionnaire among Jabodetabek health workers (N = 447) and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) to check the fit of the model and test between constructs. As a result, work environment, workplace violence and occupational burnout have a direct influence on turnover intention. In addition, workplace violence is able to mediate the relationship between occupational burnout and turnover intention and the work environment with turnover intention. Occupational burnout and work environment can each affect workplace violence. Work environment, occupational burnout and workplace violence are important factors in preventing the turnover intention. Furthermore, prevention of workplace violence and turnover intention can be done by reducing work fatigue and increasing a positive and supportive work environment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hermina Agustina Mahendrati
"ABSTRAK
Instansi XYZ merupakan instansi pemerintah yang sedang menghadapi beberapa isu permasalahan, antara lain mengenai pegawai yang mengundurkan diri, sikap para pegawai muda di tempat kerja, persepsi kepemimpinan, penghargaan, dan perilaku terkait perubahan. Para pegawai merupakan aset berharga yang perlu dipertahankan oleh instansi XYZ. Perlu diteliti lebih lanjut mengenai keinginan para pegawai muda yang sedang melakukan On-The-Job Training (OJT) untuk tinggal dan menjadi bagian dari instansi XYZ. Apakah para pegawai OJT ini tetap tinggal karena merasa adanya kewajiban kedinasan ataukah karena memiliki keterikatan psikologis dengan instansi XYZ? Apakah para pegawai OJT ini mendapatkan dukungan dari atasan maupun komunitasnya dalam usahanya yang tekun dan konsisten untuk menyelaraskan nilai pribadinya dengan nilai instansi XYZ? Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara Workplace Spirituality, Grit, dan Leader-Member Exchange terhadap Organizational Commitment pegawai OJT di instansi XYZ. Organizational Commitment menggunakan alat ukur dari Allen dan Meyer (1990). Workplace Spirituality diukur menggunakan alat ukur oleh Milliman, Czaplewski, dan Ferguson (2003). Grit diukur dengan alat ukur oleh Duckworth, Peterson, Matthews, dan Kelly (2007). Leader-Member Exchange menggunakan alat ukur dari Liden dan Maslyn (1998). Dari 524 populasi pegawai OJT instansi XYZ, 308 pegawai berpartisipasi pada penelitian ini. Melalui metode penelitian kuantitatif, olah data membuktikan bahwa Workplace Spirituality, Grit, dan LMX berhubungan positif dan signifikan dengan Organizational Commitment (R2= 0.505, p< 0,001). Hubungan terkuat terjadi antara Workplace Spirituality dengan Organizational Commitment (R2= 0,467, p< 0,001). Lebih lanjut penelitian berusaha mendesain program intervensi yang tepat untuk mengembangkan kemampuan talenta muda ini melalui training. Mempertimbangkan kondisi pandemi COVID-19 dan instansi XYZ mewajibkan pegawainya untuk work from home, maka metode kelas training dilakukan secara online atau e-training. 27 pegawai OJT berpartisipasi pada e-training dan dipilih berdasar kelompok skor Workplace Spirituality rendah. Materi komunikasi efektif diberikan untuk mendukung kemampuan mereka membangun hubungan dengan lingkungan kerja baru dan menumbuhkan keterikatan dengan organisasi. Hasil evaluasi intervensi pada level reaksi memperlihatkan penyelenggaraan e-training telah sesuai dengan harapan dan memberikan kepuasan para partisipan. Sedangkan evaluasi pada level pembelajaran, terbukti adanya peningkatan pengetahuan partisipan yang signifikan setelah materi komunikasi efektif diberikan (t< -1,96, p< 0,05). Diskusi lebih lanjut dan saran penelitian berikutnya dijelaskan pada bab terakhir penelitian ini

ABSTRACT
As a government agency, XYZ faced several issues, such as withdrawing employees, the attitude of young employees in the workplace, leadership, rewards, and attitude toward change. Employees are valuable assets that need to be maintained by XYZ. Further research was needed to study how the On-The-Job Training (OJT) employees intention to stay and learn to be part of the XYZ agency. Did these OJT employees stay because of their official obligations, or were they psychologically attached to the XYZ agency? Did these OJT employees get support from their leader and workplace communities on their passion and consistent efforts to align their values with the XYZ's values? This study examined the relationship between Workplace Spirituality, Grit, and Leader-Member Exchange to Organizational Commitment of OJT employees at XYZ agencies 2019-2020. Organizational Commitment used measuring instruments from Allen and Meyer (1990). Spirituality Workplace was measured using a questionnaire by Milliman, Czaplewski, and Ferguson (2003). Questionnaire by Duckworth, Peterson, Matthews, and Kelly (2007) was used to measure Grit. LMX was measured using Liden and Maslyn (1998) questionnaire. 308 OJT employees of XYZ participated in this study. Through quantitative research methods, data processing proved that Workplace Spirituality, Grit, and LMX positively and significantly correlated with the Organizational Commitment of these OJT employees. The most substantial relationship occurred between Workplace Spirituality and Organizational Commitment (R2= 0,467, p< 0,001). Furthermore, this research designed an intervention program to develop these young talents' abilities through training. Considering the condition of the COVID-19 pandemic and work from home applied in the XYZ agency, the training was conducted online or e-training. 27 OJT employees participated in this e-training and were selected based on the lower score group of workplace spirituality. Effective communication materials supported their ability to build relationships with the new workplace and fostered meaningfulness with the organizations. The evaluation of interventions at the reaction level showed that the implementation of e-training was in line with the participants' expectations and satisfaction. While the evaluation at the learning level, it was proven that there was a significant increase in participant knowledge after effective communication material was given (p< 0.05, t< -1.96). Further discussion and subsequent research suggestions were explained in the last chapter."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Henrique Da Silva
"Perempuan korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang ditinggal suami (mengalami penelantaran), menjadi bagian masyarakat yang terpinggirkan dalam berbagai program pemberdayaan di Timor-Leste. Sekretaria Estadu Igualdade no Inkluzaun (SEII) berupaya membantu korban KDRT. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berperspektif gender. Subjek penelitian berjumlah 9 orang terdiri atas 3 perempuan korban KDRT (bukan penerima program SEII), 3 anggota kelompok perempuan penerima manfaat program pemberdayaan ekonomi SEII, 2 subjek dari kementrian (SEII dan Kementerian Sosial Timor-Leste), serta seorang subjek dari NGO/LSM (Fokupers). Pengambilan data dilakukan di 3 desa di Timor-Leste yaitu suco Lau-hata, Maumeta, dan Vaviquinia, sebagai desa-desa yang menjadi bagian dari sasaran program SEII. Analisis pada penelitian ini didukung pemikiran atau teori Eileen McDonagh tentang Gender and State: Acomodating and Inclusion, Regina Frey tentang Paradox of Gender Budgeting, dan alat analisis gender model Sarah Longwe terkait perencanaan program pemberdayaan perempuan. Temuan penelitian menunjukkan bahwa untuk merealisasikan kebijakan, program dan anggaran yang baik dibutuhkan pengetahuan dan pemahaman tentang langkah-langkah perencanaan Anggaran Responsif Gender (ARG) yang didukung penggunaan alat analisis gender. Program pemberdayaan juga tidak selalu hanya menyasar kepada kelompok, namun perlu memikirkan program untuk individu perempuan korban KDRT yang berada dalam situasi atau kondisi khusus.

Women victims of Domestic Violence (DV) who are neglected and left by their husbands have become part of society who are marginalized in various empowerment programs in Timor-Leste. Sekretaria Estadu Igualdade no Inkluzaun (SEII) seeks to help victims of domestic violence through women's economic empowerment programs, using a Gender Responsive Budgeting (ARG). This research uses a qualitative approach with a gender perspective. The research subjects were 9 people consisting of 3 women victims of domestic violence (not recipients of the SEII program), 3 members of the SEII economic empowerment program beneficiary women group, 2 subjects from the ministry (SEII and the Ministry of Social Timor-Leste), and a subject from an NGO (Fokupers). Data were collected in 3 villages in Timor-Leste, namely Lau-hata, Maumeta, and Vaviquinia, as these villages have been part of the SEII program targets. The analysis of data in this study is supported by Eileen McDonagh's theory on Gender and State, Regina Frey's theory on the Paradox of Gender Budgeting, and Sarah Longwe's model of gender analysis tools related to program planning. The research findings show that in order to implement sound policies, programs and budgets, knowledge and understanding of the planning steps for Gender Responsive Budgeting (ARG) are needed, which are supported by the use of gender analysis tools. Empowerment programs also do not always only target groups, but need to think about programs for individual women victims of domestic violence who are in special situations or conditions."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Audrey Davalynn Pane
"Latar belakang: Pandemi COVID-19 yang berjalan sejak Maret 2019 di Indonesia telah membuat pemerintah mengeluarkan peraturan untuk tetap berada di rumah. Kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh yang diadakan selama pandemi meningkatkan durasi aktivitas remaja di rumah dan menimbulkan faktor-faktor lain yang mungkin berkaitan dengan kejadian kekerasan. Di sisi lain, kekerasan terhadap remaja terus meningkat setiap tahunnya. Dengan dampak buruk termasuk kematian yang diakibatkan oleh kekerasan, timbul kepentingan mendesak untuk melakukan penelitian mengenai kejadian kekerasan terhadap remaja dan faktor-faktor yang dapat memengaruhi.
Metode: Penelitian observasional menggunakan analisis deskriptif dan multivariat dengan metode desain studi potong-lintang yang dilakukan dengan pengisian kuesioner daring yang terdapat pada instrumen bernama REDCap.
Hasil: Didapatkan subjek penelitian dengan sebaran berdasarkan usia 10-13 tahun 16%, 14-17 tahun 61.3%, dan 18 tahun 22.6%. Jenis kelamin laki-laki 34% dan perempuan 66%. Posisi anak terbanyak ialah anak terakhir 34%. Remaja yang taat pada protokol kesehatan sebanyak 21.7% dan tidak taat sebanyak 78.3%. Remaja yang mengikuti PJJ sebanyak 96.2%. Jenis keluarga terbanyak ialah keluarga inti 83% dan orang tua remaja yang bekerja sebanyak 91.5%. Pendidikan orang tua tertinggi ialah sarjana, ayah sebanyak 47.2% dan ibu sebanyak 36.8%. Sebanyak 67.9% remaja mengalami kekerasan dengan jenis kekerasan terbanyak ialah penelantaran sebanyak 50.9%. Seluruh faktor pada penelitian ini baik faktor anak maupun lingkungan secara statistik tidak berhubungan bermakna.
Kesimpulan: Prevalensi kekerasan terhadap remaja pada masa Pandemi COVID-19 adalah 67.9%. Kekerasan remaja tidak berhubungan secara statistik dengan faktor anak (usia, jenis kelamin, posisi anak, Pembelajaran Jarak Jauh) dan faktor lingkungan (jenis keluarga, pendidikan dan pekerjaan orang tua, tingkat ketaatan terhadap protokol kesehatan).

Introduction: The COVID-19 pandemic has prompted the government of Indonesia to issue regulations to stay at home. Distance learning activities increase the duration of adolescents activites at home and raise other factors that may be related with violence. On the other hand, violence against adolescents continues to increase every year. With the adverse impact including death caused by violence, the urgency to conduct research on the incidence of violence against adolescents and the influencing factors during COVID-19 pandemic arise.
Method: Observational research using analytic and multivariate analysis with a cross-sectional study design method that is conducted by filling out an online questionnaire in REDCap instrument.
Result: The research subjects obtained with a distribution based on the age of 10-13 years (16%), 14-17 years (61.3%), and 18 years (22.6%). 34% of its gender are male and 66% female. Most adolescent position is the last child (34%). The level of adolescents who obey the health protocol are 21.7% and 78.3% are not. As much as 96.2% subjects took distance learning. The most common type of family is the main family (83%) and the working parents of adolescents is 91.5%. Both adolescents' parents' highest education is bachelor degree. As much as 67.9% adolescent experiences violence with neglect as the most frequent violence type. Statistically, all factors in this study are not significantly related.
Conclusion: The prevalence of violence against adolescents during the COVID-19 pandemic is 67.9%. Child maltreatment is not related to both child factors and environmental factors. 
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Sutrisna
"ABSTRAK
Psikopati adalah salah satu topik dalam psikologi yang merupakan bagian dari dark triad bersamaan dengan machiavellianisme dan narsisme. Memahami psikopati sangat relevan dalam mempelajari tindak kecurangan fraud dan akuntansi forensik, hal ini karena psikopati berkaitan erat dengan salah satu faktor dalam segitiga fraud yaitu rasionalisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi tingkat psikopati mahasiswa akuntansi, perubahan tingkat psikopati seiring berjalannya waktu dan pengaruh psikopati terhadap justifikasi untuk melakukan tindakan fraud. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan data yang digunakan berupa data primer yang didapat melalui penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Tingkat psikopati diukur melalui sebuah tes yang disebut dengan tes LSRP Levenson rsquo;s Self Report Psychopathy dan justifikasi untuk melakukan tindakan fraud diukur dengan survei manajemen laba. Hasil dari penelitian ini yang berdasarkan respon dari 127 responden adalah: 1 Tidak terdapat perbedaan tingkat psikopati mahasiswa akuntansi dan non akuntansi. 2 Tingkat psikopati tidak berubah stabil seiring dengan berjalannya waktu. 3 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara psikopati dan tindakan fraud. Diduga tingkat psikopati bukan merupakan faktor dominan yang menyebabkan seseorang melakukan tindakan fraud namun faktor lain yang terdapat dalam segitiga fraud seperti tekanan dan kesempatan.

ABSTRACT
Psychopathy is one of the topics in psychology and part of dark triad along with machiavellinism and narcissism. Understanding psychopathy is very relevant in studying fraud and forensic accounting because psychopathy is closely related to one of the factors in the fraud triangle, rationalization. This study aims to investigate the psychopathy level of accounting students, changes in psychopathy level over time and how psychopathy influence on justification for fraud action. The method used in this research is descriptive quantitative and using primary data obtained through the distribution of questionnaires to students of the Faculty of Economics and Business, University of Indonesia. Psychopathy levels are measured by a test called Levenson 39 s Self Report Psychopathy and the justification for fraud is measured by earnings management survey. The results of this study based on responses from 127 respondents are 1 No difference level of psychopathy of accounting and non accounting students. 2 The level of psychopathy does not change over time. 3 There is no significant influence between psychopathy and fraud actions. Allegedly the level of psychopathy is not a dominant factor that causes a person to act fraud but other factors contained in the fraud triangle such as pressure and opportunity."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakhruddin Alfan
"Latar belakang. Pandemi COVID-19 telah membawa banyak tantangan baru bagi dunia kesehatan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia. Tingkat kelelahan kerja yang tinggi ditemukan diantara petugas kesehatan, terutama di lingkungan unit perawatan darurat dan intensif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kelelahan dan faktor yang memengaruhi kelelahan peserta Program pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesiologi dan Terapi Intensif FKUI yang bekerja di RSCM di era pandemi COVID-19. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan kuantitatif pada peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi intensif tahap magang, mandiri, dan paripurna. Kelelahan dinilai dengan menggunakan Fatigue Severity Scale yang sudah divalidasi sebagai data kuantitatif dan 10 subjek dari responden dirandomisasi terstratifikasi untuk mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang isinya membahas mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kelelahan peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif pada masa pandemi sebagai data kualitatitf. Sebanyak 61% peserta pendidikan mengalami kelelahan dengan median dari nilai FSS pada seluruh subjek yang diteliti yaitu 43,5 dengan IQR (22). Peningkatan kelelahan ditemukan bermakna pada responden dengan lama jam kerja ≥ 60 jam perminggu dan lama jam tidur <6 jam perhari. Berdasarkan FGD faktor yang meningkatkan kelelahan yaitu perubahan metode pembelajaran menjadi dalam bentuk daring, peningkatan rasa cemas akibat kurangnya pencapaian kompetensi, penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam jangka waktu yang lama, dan penutupan tempat hiburan terkait aturan pembatasan sosial berskala besar, sedangkan faktor yang menurunkan kelelahan yaitu perubahan jadwal jaga, jaminan ketersediaan APD, perlindungan terhadap kesehatan fisik dan mental PPDS, kompensasi pemerintah terhadap kinerja PPDS. Simpulan. Sebanyak 61% Peserta PPDS Anestesiologi dan Terapi Intensif di RSCM yang bertugas pada masa COVID-19 mengalami kelelahan, yang disebabkan oleh berbagai faktor eksternal yang terjadi selama pandemi COVID 19. 

Background. COVID-19 pandemic has brought many new challenges to the world of health in various countries around the world, including Indonesia. High level of fatigue was found among health workers. This study was conducted to determine the level of fatigue and the factors that affect fatigue of Anesthesiology and Intensive Care resident from Universitas Indonesia who worked at RSCM during the COVID-19 pandemic era. Methods. This was a cross-sectional study on 77 subjects who participated in Anesthesiology and Intensive Care resident from Universitas Indonesia in plenary, independent, and internship stages during the research period. Fatigue was assessed using the Fatigue Severity Scale (FSS) which had been validated as cuantitative data and 10 subjects from respondents were randomized to participate in a Focus Group Discussion (FGD) which discussed the factors that affect the fatigue of Anesthesiology and Intensive Care resident from Universitas Indonesia during pandemic as cualitative data. Results. 61% of residents experienced fatigue with the median FSS value was 43.5, with an IQR (27.8 - 49.8). Increased fatigue was found in respondents with long working hours ≥60 hours per week and sleeping hours <6 hours per day. Based on the FGDs, several factors that increased fatigue are changing learning methods to online form, increasing anxiety due to lack of competence achievement, using personal protective equipment for a long time, and closure of entertainment venues related to large scale social restriction policy. And several factors that decreasing of fatigue are modifying of shift scheduled, guaranteeeing the availability of personal protective equipment, protecting the physical and mental health of resident, and government compensation for resident. Conclusion. Anesthesiology and Intensive Care resident from Universitas Indonesia who were on duty during the COVID-19 pandemic experienced fatigue. Based on FGD, various factors that affect fatigue among resident were found COVID-19 pandemic, Fatigue, Residents."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahara Zulfikar
"Penelitian ini berisi tentang perlindungan perempuan korban KDRT pada masa pandemi Covid-19 dari disiplin Ilmu Kesejahteraan Sosial. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peningkatan angka kasus kekerasan terhadap perempuan khususnya KDRT pada masa pandemi Covid-19. Keterbatasan ruang gerak serta menurunnya perekonomian menimbulkan frustasi bagi sebagian besar masyarakat yang dapat meningkatkan agresivitas. Perempuan sebagai kelompok rentan, memiliki potensi yang tinggi untuk menjadi korban kekerasan. Sehingga, urgensi dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat upaya perlindungan yang dilakukan oleh Komnas Perempuan sebagai Lembaga Nasional Hak Asasi Manusia dalam rangka mencegah dan menanggulangi kekerasan terhadap perempuan serta meningkatkan perlindungan dan kesejahteraan perempuan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis deskriptif. Pengumpulan data dilakukan pada Mei 2022 hingga Oktober 2022 melalui studi literatur dan wawancara semi terstuktur pada lima informan dari Komnas Perempuan, LBH Apik Jakarta dan Yayasan Pulih. Kelima informan tersebut dipilih menggunakan teknik purposive sampling sesuai dengan kriteria informan yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam melakukan upaya perlindungan perempuan korban KDRT pada masa pandemi Covid-19, Komnas Perempuan memberikan rekomendasi kebijakan ke berbagai lembaga pemerintah, melakukan layanan pengaduan dan rujukan serta melakukan Kampanye 16 HAKTP setiap tahunnya. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangsih bagi program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial khususnya dalam mata kuliah Perundang-undangan Sosial terkait dengan perlindungan sosial dan mata kuliah Kebijakan dan Perencanaan Sosial terkait dengan kebijakan sosial.

This research is about protection of women victims of domestic violence during the Covid-19 pandemic from the Social Welfare Science discipline. This research is motivated by an increase in the number of cases of violence against women, especially domestic violence during the Covid-19 pandemic. Space limitations as well as economic decline cause frustration for the majority of society which can increase aggressiveness. Women as a vulnerable group, have a high potential to become victims of violence. Therefore, the urgency of doing this research is to see the social advocacy efforts made by the National Commission on Violence Against Women as a National Human Rights Institution in order to prevent and cope with violence against women as well as increasing the protection of women in Indonesia. This research is a qualitative research with descriptive research design. Data collection was carried out from May 2022 to October 2022 through literature studies and semi-structured interviews with five informants from the National Commission on Violence Against Women, LBH Apik Jakarta and Yayasan Pulih. The five informants were selected using a purposive sampling technique according to the informant critetia needed in this research. This research showed that in doing protection of women victims of domestic violence during the Covid-19 pandemic, the National Commission on Violence Against Women provide policy recommendations to various government institutions, carry out complaint and referral services as well as doing 16 HAKTP Campaign every year. The results of this research are expected to be able to contribute in Social Welfare Science study program especially in social law course related to social protection and social policy and planning courses related to social policies."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Futihasari
"Skripsi ini membahas faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intention perawat rumah sakit di berbagai negara Asia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor turnover intention perawat rumah sakit di berbagai negara Asia menggunakan metode literature review berpedoman matriks PRISMA. Tinjauan literatur dilakukan dengan mencari artikel terpublikasi tahun 2015-2020, menggunakan 6 penelusuan database online melalui Library UI online diantaranya EbscoHost, Sage Publication, ScienceDirect, Scopus, Wiley Online dan grey literature. Keyword pencarian yang digunakan adalah "turnover", “turnover intention”, “intention to leave”, “intention to quit”, "hospital", "nurse", “keinginan pindah”, “perawat”. Kriteria inklusi berupa artikel berbahasa Inggris dan Indonesia, teks lengkap, open access, studi rumah sakit, perawat yang bekerja minimal 1 tahun dan terbatas di Asia. Diperoleh total 3789 artikel. Setelah melalui skrining dan ekstraksi didapatkan 15 artikel relevan untuk dievaluasi lebih lanjut. Faktor-faktor yang mempengaruhi turnover intention perawat rumah sakit di berbagai negara Asia yaitu faktor individu (tingkat pendidikan, usia, status pernikahan, jenis kelamin, persepsi dukungan organisasi), faktor komitmen organisasi, faktor organisasi (stress kerja, burnout, kepuasan kerja, lingkungan kerja), dan faktor lain (kekerasan di tempat kerja, kualifikasi profesional, daerah asal rekrut). Sedangkan faktor yang sering muncul dalam mempengaruhi turnover intention adalah komitmen organisasi, ketidakpuasan terhadap kompensasi, dan kekerasan di tempat kerja.

This study discusses factors affecting turnover intention of hospital nurses in various Asian countries. This study to determine factors of turnover intention of hospital nurses in various Asian countries using literature review method based on the PRISMA matrix. Literature review was carried out by searching for published articles in 2015-2020, using 6 online database searches through the online UI Library including EbscoHost, Sage Publication, ScienceDirect, Scopus, WileyOnline and grey literature. The keywords used "turnover", "turnover intention", "intention to leave", "intention to quit", "hospital", "nurse". The inclusion criteria were articles in English and Indonesian, full text, open access, research in hospitals, nurses who worked for at least 1 year and limited in Asia. Obtained a total of 3789 scientific articles. After going through screening and extraction, 15 articles were relevant for further evaluation. The factors affecting turnover intention of hospital nurses in various Asian countries are individual factors (education level, age, marital status, gender, perceived organizational support), organizational commitment factors, organizational factors (job stress, burnout, job satisfaction, work environment), and other factors (workplace violence, professional qualifications, region of origin of recruits). Meanwhile, factors that often appear in affecting turnover intention are organizational commitment, dissatisfaction with compensation, and violence in the workplace."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangesti Dimas Tri Purnami
"Skripsi ini membahas tentang multiple victimization perempuan korban KDRT yang menjalani proses hukum (pidana dan perceraian). Penelitian dilakukan dengan melihat bagaimana viktimisasi terjadi di tiga ranah kehidupan perempuan, yaitu viktimisasi ranah domestik, ranah hukum, dan ranah sosial masyarakat (pasca keseluruhan proses hukum) dengan menggunakan teori feminis hukum yang menjelaskan bahwa gender berpengaruh terhadap ketidakadilan hukum yang dialami perempuan, dan feminis radikal yang menjelaskan bahwa opresi terhadap perempuan terjadi di hampir keseluruhan hidup perempuan. Dua orang perempuan korban KDRT yang menjalani proses hukum menjadi subjek penelitian yang pengalamannya digunakan untuk melihat bagaimana multiple victimization pada perempuan korban KDRT yang menjalani proses hukum adalah sebuah bentuk opresi terhadap perempuan.
This thesis studying about multiple victimization on women who become a victim on domestic violence who through on law process (criminal law and divorce). Research conducted by looking how victimization occurred in three domain of women life, domestic sphere, the legal sphere, and social aspect of the community (after the whole process of law). Using the feminist legal theories that explain about how gender affect the legal injustices experienced by women, and radical feminists where explain that the oppression of women occurs almost the entire life of women. Two women as a victim of domestic violence who undergo the legal process is the subject of research whose experiences are used to analyze this research. Critical approach is used to see how multiple victimization of women victim of domestic violence who through the legal process is a form of oppression of women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>