Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5110 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Patria Yunita
"This study aims to provide a scientific contribution to the feasibility of metal backed cryptocurrencies as a medium of exchange to pay zakat. To understand the dynamics and mechanisms of metal backed cryptocurrencies, the autoregressive conditional heteroscedasticity and generalized conditional heteroscedasticity (Arch Garch) methods were used. The metal backed cryptocurrencies used for this research are Bitcoin Gold, GoldFinch, Gold Coin, Digix Gold Token, E-Dinar Coin, Gold-Money, and E-Gold. Our analysis finds that even though these are metal backed cryptocurrencies, the volatility is high. Gold-Money has a long-term volatility 67 times higher than the volatility of gold, while E-Gold has eight times the volatility of gold. As a result, due to high levels of volatility, metal backed cryptocurrencies are not suitable as a medium for zakat payment."
Depok: UIII Press, 2022
297 MUS 1:2 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Bastori
"Kebutuhan listrik nasional pada masa mendatang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan industri. Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) menjadi alternatif dalam memenuhi kekurangan penyediaan listrik secara nasional. Oleh karena itu, kajian investasi dan skema pembiayaan PLTN menjadi cukup mendesak untuk dilakukan.
Hasil analisa terhadap PLTN dan pembangkit konvensional dalam studi ini menunjukkan bahwa PLTN cukup kompetitif terhadap pembangkit batu bara dan gas. Biaya produksi listrik PLTN jenis AP600 sekitar S32,12 per MWh sedangkan pembangkit batu bara diantara $29 - $32 per MWh dan pembangkit gas sekitar 532,68 per MWh pada discount rate 8% tanpa pajak karbon. Resiko bisnis PLTN mencakup biaya pertanggungjawaban nuklir terhadap lingkungan, resiko mundurnya penyelesaian proyek, dan premi asuransi investasi. Biaya pertanggungjawaban nuklir meliputi biaya resiko kecelakaan nuklir, asuransi properti dan para pekerja. Ada dua skema pembiayaan yang ditinjau dalam studi ini yaitu skema tradisional (modal dan pinjaman) dan Build Operate Transfer (BOT).
Dari beberapa skenario yang dikaji dalam tesis ini, hasilnya menunjukkan bahwa skema pembiayaan konsorsium dan BOT merupakan alternatif yang patut dipertimbangkan bagi para pengambil kebijakan. Skema konsorsium cukup cocok bagi negara yang sudah berpengalaman dalam proyek PLTN dan skema BOT cocok bagi negara yang belum memiliki pengalaman dalam proyek PLTN."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16140
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liza Mahavianti Syamsuri
"Sesuai dengan Laporan Tahunan PT Telkom, pendapatan PT Telkom selama tahun 2005 hampir 70% disumbangkan oleh anak perusahaannya yang bergerak di bisnis seluler yaitu PT Telkomsel. Di dalam organisasi internalnya sendiri, Telkom telah mengembangkan Fixed Wireless Access berbasis teknologi CDMA, yaitu Flexi, yang diharapkan menjadi revenue generator setelah terjadinya penurunan pendapatan dari PSTN yang selama ini menjadi penyumbang pendapatan Telkom. Dalam perkembangannya dari tahun 2003, performansi penjualan Flexi tidak sepesat yang diharapkan, karena kebijaksanaan pengelolaannya yang dianggap terlalu berbelit-belit. Untuk itu strategi Spin Off Flexi dari organisasi internal Telkom dapat menjadi pilihan untuk meningkatkan performansi bisnisnya. Dari hasil perbandingan dengan organisasi bisnis lain di dunia, Flexi telah memenuhi syarat untuk di pisahkan dari organisasi induknya. Dilihat dari analisa SWOT dan analisa internal eksternal yang dilakukan dengan manajerial DFWN menunjukkan bahwa Flexi perlu melakukan strategi growth dengan konsentrasi melalui integrasi vertikal. Pada analisa pasar dilakukan proyeksi pelanggan berdasarkan proyeksi pesimis, moderat dan optimis, yang dihitung dari proyeksi market size tahun 2007?2011.
Dari hasil proyeksi pelanggan pesimis, didapatkan Net Present Value (NPV) sebesar 69.15 milyar Rupiah, Internal Rate of Return (IRR) 15%, Profitability Indeks 0,04 dengan Payback Period selama 5 tahun 7 bulan. Untuk proyeksi pelanggan moderat, didapatkan Net Present Value (NPV) sebesar 1,457.55 milyar Rupiah, Internal Rate of Return (IRR) 176%, Profitability Indeks 0,75 dengan Payback Period selama 3 tahun. Sedangkan hasil proyeksi pelanggan optimis, didapatkan Net Present Value (NPV) sebesar 2,487.68 milyar Rupiah, Internal Rate of Return (IRR) 186%, Profitability Indeks 1.28 dengan Payback Period selama 2 tahun 9 bulan. Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa Flexi layak untuk di-spin off dari organisasi internal Telkom.

Based on Annual Report, up to 70% Telkom?s revenue in 2005 is contributed by PT Telkomsel. In Telkom internal organization, Telkom runs Flexi, Fixed Wireless Access connection based on CDMA as revenue generator. But sales performance of Flexi is not very satisfied, so spinning off become a choice of strategy to be implemented. From benchmarking with other business organizations, it seems that Flexi fulfills the requirement to be spinned off from Telkom. SWOT analysis and Internal Eksternal analysis with DFWN management show that Flexi should apply growth strategy with vertical integration concentration. In market analysis, we predict customer projection based on pessimistic, moderate, and optimistictic projection.
For pessimistic customer prediction, we find 69.15 milliun Rupiahs Net Present Value (NPV), 15% Internal Rate of Return (IRR), 0,04 Profitability Indeks and 5 year and 7 months Payback Period. From moderate customer projection, we get 1,457.55 milliun Rupiahs Net Present Value (NPV), 176% Internal Rate of Return (IRR), 0,75 Profitability Indeks and 3 years Payback Period. And for optimistic cutomer projection, the result is 2,487.68 milliun Rupiahs Net Present Value (NPV), 186% Internal Rate of Return (IRR), 1.28 Profitability Indeks with 2 years 9 months Payback Period. From the analysis result we conclude that Flexi is feasible to be spinned off from Telkom internal organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T25083
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Oky Harwanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Mohammad Arsyad
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36390
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Faris
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36376
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rudy Riswanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36300
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faridian R. Warnohardjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S36470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syabarrudin
"Para pelaku pasar modal di Indonesia saat ini hanya memiliki satu rujukan utama dalam bertransaksi saham-saham syariah, yaitu dengan menggunakan saham-saham Jakarta Islamic Index (JII) yang diluncurkan pertama kali pada tahun 2000. Berdasarkan data historis yang ada, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa portofolio saham, termasuk saham-saham yang berada dalam Jakarta Islamic Index (JII) cenderung berfluktuasi atau volatile. Volatilitas inilah yang kemudian dipahami sebagai salah satu risiko yang harus dihadapi oleh para pelaku pasar modal.
Volatilitas portofolio saham syariah dapat memiliki karakteristik homoskedastik atau hetero skedastik. Volatilitas homoskedastik dapat dihitung dengan menggunakan deviasi standar sedangkan volatilitas heteroskedastik dapat diukur dengan menggunakan pendekatan Risk Metric. Pada tesis ini digunakan metode volatilitas Generalized Amoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) dan Exponential Weighted Moving Average (EWMA).
Risiko ketidakpastian tentang hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang, sebagai akibat dari kondisi pasar merupakan permasalahan yang sering dipertanyakan oleh para pengambil keputusan. Oleh karena itulah, perlu dilakukan penelitian empiris terhadap karakteristik penyebaran risiko tersebut.
Pada penelitian ini dilakukan studi banding antara kedua model volatilitas tersebut. Studi banding ini perlu dilakukan untuk mendapatkan metode analisis volatilitas yang retail, lebih akurat untuk karakteristik portofolio saham syariah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik volatilitas portofolio saham syariah memiliki pergerakkan volatilitas heteroskedastik secara signifikan. Bentuk pola penyebaran volatilitas antara ARCH-GARCH dan EWMA adalah sama, akan tctapi EWMA berada di bawah grafik ARCH-GARCH. Perbandingan tingkat failure rate dari kedua model yang dipakai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa metode ARCH-GARCH lehih akurat dibandingkan EWMA. Sedangkan perbandingan Value at Risk untuk menentukan harga portofolio saham syariah pada T+I membuktikan bahwa EWMA lebih akurat jika dibandingkan dengan metode ARCH-GARCH.

At this moment, almost every capital market players in Indonesia has only one prime benchmark, in making transaction for Sharia' Equities; by using Jakarta Islamic Index (JII) equities launched at 2000. Based on current historical data, it is clear that equities portfolio, included Jakarta Islamic Index (JII) equity, tends to fluctuate or volatile. This volatility is known as one of risks that every capital market players must deal with.
Sharia equity volatility portfolio has homoscedastic or heteroscedastic characteristics. Homoscedastic Volatility can be measured with the use of standard deviation, whereas heteroscedastic volatility can be measured with the use of Risk Metric Method. This thesis will use Generalized Autoregressive Conditional Heteroscedasticity (GARCH) and Exponential Weighted Moving Average (EWMA) volatility models.
Possible uncertain risks resulted from capital market have been frequently questioned by decision makers. That is where the need of empiric research on the spread of risk characteristic arises.
This research will generate a comparable study between the two of volatility models. This comparable study is inevitable in order to get accurate volatility analysis model for the characteristics of sharia' equities portfolio.
Results from the research show that volatility characteristics of Sharia' equities portfolio have significant heteroscedastic fluctuation. There are identical patterns of dissemination between ARCH-GARCH (1,1) and EWMA, but EWMA is drawn below ARCH-GARCH graphic. Failure rate of equation from both models used in this research shows that ARCH-GARCH models are more accurate than EWMA. And Value at Risk comparison for determine sharia' equities portfolio price at T+ I proves that EWMA is more accurate than ARCH-GARCH.
"
Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15240
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Biyadikalkhair Dyandra Putra
"Perusahaan manufaktur perhiasan merupakan perusahaan dengan distribusi kecelakaan kerja tertinggi. Pada area metal forming, seringkali terjadi kasus kecelakaan kerja besar. Adanya potensi human error pada aktivitas kerja permesinan, merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk dan probabilitas terjadinya human error menggunakan tiga metode, yaitu HTA, SHERPA, dan HEART. Dari pengolahan data, ditemukan dua aktivitas kerja mesin stamping dan lima aktivitas kerja mesin rolling yang termasuk dalam critical task dan akan difokuskan dalam proses perancangan rekomendasi K3. Sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya error yang ditemukan, penggunaan framework HOC bertujuan untuk mengetahui lingkup pengendalian dan bentuk rancangan rekomendasi K3. Ditentukan empat bentuk rekomendasi untuk lingkup kontrol administratif dan satu bentuk rekomendasi untuk lingkup kontrol rekayasa teknik. Dalam menguji kelayakan pengimplementasian rancangan rekomendasi K3, feasibility study dilakukan terhadap empat aspek utama kelayakan. Setelah pengujian dilakukan, didapatkan hasil akhir yang menunjukkan bahwa rancangan pengimplementasian rekomendasi K3 layak untuk dilakukan.

Jewelry manufacturing company is company with the highest distribution of work accidents. In the metal forming area, there are often cases of major work accidents. The potential for human error in machining work activities is the main cause of work accidents. Therefore, this study aims to identify the form and probability of human error using three methods, namely HTA, SHERPA, and HEART. From data processing, it was found that two work activities of stamping machines and five work activities of rolling machines are included in critical tasks and will be focused on the process of designing HSE recommendations. In an effort to minimize the occurrence of errors found, the use of the HOC framework aims to determine the scope of control and the form of the design of HSE recommendations. Determined four forms of recommendation for the scope of administrative control and one form of recommendation for the scope of engineering control. In testing the feasibility of implementing the HSE recommendation design, a feasibility study is carried out on four main aspects of feasibility. After the tests were carried out, the final results showed that the design for implementing the HSE recommendations is feasible.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>