Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ucuk Darusalam
"Beam wander and spatial noise that are modulated on optical propagation produce noise modulation in the signal spectral before being received by a Photodetector (PD). In order to suppress noise modulation in the signal spectral, we present an Optical Spatial Filter (OSF) method that is composed of the cone reflector and a pinhole as a detection method. A cone reflector is designed to suppress beam wander in order to minimize temporal noise that fluctuates randomly and governs reflection of the deflected focus spot into the narrow region of pinhole. The pinhole governs the Fresnel diffraction in order to suppress spatial noise in the center of focus spot that undergoes fluctuation and random frequencies as well. Through simultaneous suppression in temporal noise caused by beam wander and spatial noise using the OSF method, noise modulation in the signal spectral can be minimized optimally. We compared the OSF with the Direct-Detection (DD) method by experimentation. The results of the experiment show significant improvements for noise suppression in the signal spectral. The average values of the Signal-to-Noise Ratio (SNR) increase, namely, 37.5 dB, 38.5 dB, 38.7 dB and 39.2 dB for pinhole diameters of 50 µm, 40 µm, 30 µm, and 20 µm, respectively."
Lengkap +
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2015
UI-IJTECH 6:4 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kotter, John P., 1947-
Jakarta: Erlangga, 1993
658.409 KOT gt (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jarot Tri Adiono
"Beberapa penelitian menunjukkan fakta bahwa kemampuan anak-anak Sekolah Dasar di Indonesia masih rendah, dibandingkan negara-negara lain (Wulan, 2009). Salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitbang Dikbud yang dilaporkan tahun 1997 adalah adanya anak yang mengalami kesulitan belajar membaca (Nawangsari dan Suprapti, 2008). Program intervensi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengajaran membaca tingkat dasar dengan model Bottom- Up pada siswa Sekolah Dasar.
Program intervensi didasarkan pada pendekatan modifikasi perilaku dengan metode Applied Behavior Analysis dengan teknik Descrete Trial Training. Metode ini menyatakan bahwa suatu perilaku terbentuk dengan adanya antecedent, behavior dan consequence. Tujuan dari penerapan program intervensi adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca subyek. Program intervensi ini dilakukan dalam 13 sesi dan disusun dalam sebuah rancangan program intervensi yang terdiri atas tiga bagian yaitu: 1) Data Dasar; 2) Program Intervensi; 3) Evaluasi Program.
Hasil intervensi secara umum menunjukkan bahwa program intervensi model Bottom-Up efektif untuk meningkatkan keterampilan membaca bagi siswa Sekolah Dasar.
The ability to read is needed since children started education at primary level. Some studies showed the facts that children's reading ability in Elementary School in Indonesia was still low, compared to other countries (Wulan, 2009). Research conducted by Balitbang Dikbud (1997) reported that many children have reading difficulties (Nawangsari and Suprapti, 2008). Therefore, the intervention programs in this research aim to teach reading lower-level skills with Bottom-Up model in Elementary School A
This intervention program based on behavior modification approach using the Applied Behavior Analysis method with Discrete Trial Training technique. This method explains that a behavior is formed by the antecedent, behavior and consequence. The purpose of this intervention program is to improve students ability to read. Intervention program was conducted in 13 sessions and arranged in an intervention program design consists of three parts: 1) Baseline; 2) Intervention Program; 3) Evaluation Program.
Generally, the result of this intervention program is to improve effectively reading skills of elementary school students."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2009
T38242
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kotter, John P., 1947-
New York: The Free Press, 1982
658.409 Kot g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Fithrahadi
"Bioskop dengan gedung tua yang ada di Jakarta Pusat yaitu Djakarta XXI dan Metropole XXI. Usia masing-masing gedung bioskop ini lebih dari 40 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh makna lokasi dan motivasi terhadap perilaku pengunjung bioskop gedung tua dalam hal ini Metropole XXI dan Djakarta XXI. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan analisis spasial. Hasil dari penelitian menunjukkan perilaku pengunjung dipengaruhi oleh keterikatan lokasi dengan pengunjung yang melibatkan emosi. Makna tempat terhadap suatu lokasi juga mempengaruhi perilaku pengunjung bioskop.

The remaining old cinema building in Central Jakarta are Djakarta XXI and Metropole XXI. Each of these theaters were existed over 40 years. This study aims to determine the effect of sense of place and moviegoers? motivation that formed spatial behavior in the old cinema building of Metropole XXI and Djakarta XXI. The method used is descriptive analysis and spatial analysis. Result of the study is that consumer spatial behavior is influenced by the location bounding of the visitors that engage the emotions. Sense of place also affects the behavior of moviegoers."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42134
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rifkah Novaliana Dewi
"Dewasa ini, kopi menjadi minuman populer tidak hanya dikalangan orang tua melainkan anak muda. Melalui kepopuleran tersebut, semakin banyak pengusaha bisnis kopi yang mendirikan Kafe. Memasuki awal tahun 2022, kasus pandemi COVID-19 kembali meningkat dengan adanya virus varian baru “Omicron”. Dampak virus varian ini cukup ringan dibandingkan varian sebelumnya, sehingga masyarakat lebih memberanikan diri untuk keluar rumah. Hal tersebut membentuk perilaku keruangan konsumen kafe yang berbeda dibandingkan saat varian delta. Kelurahan Caturtunggal yang berada di Kabupaten Sleman dijadikan sebagai wilayah penelitian dengan mempertimbangkan banyaknya lokasi perguruan tinggi. Kedekatan dengan perguruan tinggi dijadikan pertimbangan sebagai lokasi yang tepat untuk membangun bisnis kafe. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis preferensi konsumen dalam memilih kafe serta menganalisis perilaku konsumen dalam kafe pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan observasi melalui teknik place-centered mapping dan wawancara melalui teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini menjelaskan produk yang ditawarkan beserta suasana kafe mempengaruhi preferensi konsumen. Kafe sering dijadikan sebagai working space oleh konsumen terutama di ruang indoor kafe. Meskipun penularan virus lebih besar di ruang indoor, konsumen tetap mematuhi protokol kesehatan dan cenderung menempati area yang sepi. Pemilihan tempat duduk konsumen membentuk pola dimana konsumen cenderung memilih pojok kafe sebagai tempat favorit untuk ditempati.

Nowadays, coffee has become a popular drink not only among parents but also young people. Through this popularity, there’s more coffee business entrepreneurs are establishing cafes. Entering the beginning of 2022, cases of the COVID-19 pandemic have increased again with the presence of a new variant of the virus "Omicron". The impact of this variant virus is quite mild compared to the previous variant, so that people are more courageous to leave the house. This forms a different spatial behavior of cafe consumers compared to the delta variant. Caturtunggal Village which is located in Sleman Regency is used as a research area by considering the many locations of universities. The proximity to universities is taken into consideration as the right location to build a cafe business. The purpose of this study is to analyze consumer preferences in choosing cafes and analyze consumer behavior in café during the COVID-19 pandemic. This study uses a qualitative method by taking observation data through a place-centered mapping technique and interviews through a purposive sampling technique. The results of this study explain the products offered along with the cafe atmosphere affect consumer preferences. The cafe is often used as a working space by consumers, especially in the cafe's indoor space. Although the transmission of the virus is greater in indoor spaces, consumers still adhere to health protocols and tend to occupy quiet areas. The selection of consumer seats forms a pattern where consumers tend to choose the corner of the cafe as a favorite place to be occupied."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ucuk Darusalam
"Atmospheric turbulence is the major problem in FSO communications where beam wander and spatial noise modulation into optical propagation can cause severe problems result in performance degradation. Beam wander and spatial noise leads to fluctuations in signal intensity and maximum reception of noise on photodetector.
Generally, spatial-diversity, time-diversity, cooperative diversity, photo sensor design, optical amplification, and adaptive optics are used to solve those problems. Commonly, those aforementioned methods implement direct- or fiber-detection to retrieve an optical signal. Since direct-detection (DD) probes directly the optical propagation, fluctuation of signal intensity, noise, and deteriorated of signal spectral are received by photodetector in maximum. Meanwhile, there is an opportunity of optical method which is OSF (optical spatial filter) to be implemented in the receiver plane. In this work, OSF is proposed as a detection method in order to enhance the performance of FSO.
OSF which is based on pinhole can suppress fluctuation of signal intensity and noise reception by photodetector through localization of spatial noise in narrow region at focus spot. OSF is implemented on FSO full-duplex transmission at 1.55 𝜇𝑚 while optical propagation is designed at an atmospheric chamber, box of turbulence simulator (BTS). In comparison to DD, OSF can suppress fluctuation of signal intensity significantly. The range of beam wander angle that can be received is 14𝑜 − 28𝑜 where through calculation OSF can be implemented for propagation path of 0 ? 2.25 𝐾𝑚.
Hence, the performance of FSO increases than in DD. OSF with pinhole diameter produce 〈P1〉 = −19 𝑑𝐵𝑚, 〈𝑆𝑁𝑅〉 = 38 𝑑𝐵 dan 〈𝐵𝐸𝑅〉 = 10−11. However, this method cannot solve beam wander effect espescially for larger deflection angle of focus spot.
Regarding this problem, OSF method which consists of pinhole and cone reflector is proposed to suppress beam wander and spatial noise simultaneously. In conceptually, the OSF localizes the acquisition of focus spot in narrow region while random displacement of focus spot arround the optical axis is collected on this region as well. This method gives benefit in suppressing fluctuation of signal intensity with minimum noise and also minimum of noise modulation in received signal spectral. Thus, fluctuation in signal intensity can be suppressed optimally. Pinhole governs Fresnel diffraction on focus spot of receiver lens. Cone reflector provides directed reflectance onto pinhole for random of focus spot displacement due to larger angle of beam wander.
Thus, signal intensity fluctuation can be suprressed in narrow region. The experiment uses FSO of full-duplex transmission at 1.55 𝜇𝑚 also optical propagation in BTS as well. In comparison to DD, the OSF enhances received signal power in turbulence media. The range of beam wander angle that can be received by OSF is 14𝑜 − 38𝑜 where FSO can be expanded longer at 0 ? 4.25 𝐾𝑚.
The OSF with the pinhole diameter 𝐷𝑃 = 20.0 𝜇𝑚 and cone reflector diameter 𝐷𝐶 = 1.5 𝑚𝑚 produces signal power 〈𝑃1〉 = −15.3 𝑑𝐵𝑚. Thus, the performance of FSO enhaces under influenced of turbulent medium in BTS, where 〈𝑆𝑁𝑅〉 increases at 4.2 dB and 〈𝐵𝐸𝑅〉 decreases at 10-12. From the measurement of spectrum, OSF produced minimum of noise modulation in signal spectral than direct-detection method does. Based on the aforementioned results, OSF can be implemented as a detection method in order to enhance the performance of FSO that is generally implement DD to retrieve signal directly without an optical treatment beforehand.

Efek turbulensi atmosfir merupakan salah satu kendala utama dalam sistem penerimaan free-space optical (FSO) communications. Efek turbulensi tersebut adalah beam wander dan spatial noise yang dimodulasikan oleh atmosfir pada propagasi optik.
Hal tersebut mengakibatkan fluktuasi intensitas sinyal, penerimaan noise, dan modulasi noise pada signal spectral yang maksimal pada penerimaan oleh fotodetektor yang pada akhirnya berdampak pada penurunan performansi FSO. Metode-metode yang pada umumnya digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah spatial-diversity, time-diversity, cooperative diversity, photo sensor design, optical amplification, dan adaptive optics. Metode-metode tersebut menerapkan metode penerimaan directdetection (DD), yakni penerimaan propagasi optik secara langsung oleh fotodetektor.
Metode DD memiliki kelemahan dalam fluktuasi intensitas sinyal dan noise yang maksimal. Sementara, metode optik yakni OSF (optical spatial filter) dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk itu dalam penelitian ini diusulkan metode penerimaan OSF dengan menggunakan elemen optik yakni pinhole dan kombinasi antara cone reflector dan pinhole.
OSF yang berbasis pinhole dapat menekan fluktuasi intensitas sinyal dan pembatasan penerimaan noise pada fotodetektor melalui lokalisasi variasi spatial noise pada focus spot. OSF berbasis pinhole diimplementasikan pada FSO full-duplex transmission pada panjang gelombang 1,55 𝜇𝑚 dan media propagasi turbulen yang dirancang dalam box of turbulence simulator (BTS). Metode tersebut berhasil menekan fluktuasi intensitas sinyal secara signifikan dibandingkan dengan metode DD. OSF tersebut berhasil menekan sudut beam wander pada rentang 14𝑜 − 28𝑜, dimana pada sudut tersebut, secara perhitungan FSO dapat diekspansi untuk jarak propagasi optik sebesar 0 ? 2,25 𝐾𝑚. Serta performansi FSO dapat ditingkatkan yakni untuk diameter pinhole 𝐷𝑃 = 20 𝜇𝑚 diperoleh harga daya sinyal 〈P1〉 = −19 𝑑𝐵𝑚, 〈𝑆𝑁𝑅〉 = 38 𝑑𝐵 dan 〈𝐵𝐸𝑅〉 = 10−11. Namun demikian metode tersebut belum dapat mengatasi permasalahan beam wander terutama untuk sudut defleksi focus spot yang besar.
Untuk itu OSF berbasis cone reflector dan pinhole diusulkan sebagai metode penerimaan untuk menekan beam wander dan spatial noise secara simultan. OSF melokalisasi daerah akuisisi dari focus spot dalam area yang sempit sementara pergerakan random beam wander di sekitar sumbu optik utama dikumpulkan dalam area tersebut. OSF memberikan keuntungan dalam penekanan fluktuasi intensitas sinyal dan noise secara optimal. Pinhole memberlakukan difraksi Fresnel pada focus spot untuk melokalisir spatial noise, yakni pergerakan random dari hot spot. Cone reflector berfungsi untuk mengumpulkan dan memusatkan sudut-sudut beam wander yang besar dan random untuk direfleksikan ke dalam diameter pinhole. Dengan integrasi operasi pinhole dan cone reflector terebut, fluktuasi intensitas sinyal dapat ditekan dalam area yang sempit. Eksperimen menggunakan FSO of full-duplex transmission 1,55 μm. Propagasi optik juga dirancang berinteraksi dengan medium turbulen BTS.
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa metode OSF menghasilkan performansi yang unggul daripada metode DD. Rentang sudut beam wander yang dapat diterima oleh OSF ditingkatka yakni 14𝑜 − 38𝑜dimana secara perhitungan pada rentang sudut tersebut FSO dapat diekspansi untuk implementasi jarak propagasi optik pada 0 ? 4,25 𝐾𝑚. OSF dengan diameter pinhole DP = 20.0 μm dan diameter cone reflector DC = 1.5 mm menghasilkan daya sinyal 〈P1〉 sebesar −15.3 dBm, peningkatan 〈SNR〉 = 4.2 dB, dan penurunan orde 〈BER〉 pada 10-12.
Hasil pengukuran spektrum menunjukkan bahwa OSF berbasis cone reflector dan pinhole menghasilkan signal spectral yang minimum terhadap modulasi noise dibandingkan dari DD. Sehingga, mengacu pada hasil-hasil tersebut diatas OSF dapat diimplementasikan sebagai metode penerimaan sinyal untuk meningkatkan performansi DD yang pada umumnya digunakan sebagai metode deteksi sinyal tanpa ada perlakuan optik awal sebelum fotodetektor"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
D2094
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitria Nur Annisa
"Sarana pendidikan merupakan perlengkapan sekaligus penopang yang menjadi bagian penting dalam kemajuan dunia pendidikan. Terbatasnya ketersediaan lahan dalam pendirian sekolah di perkotaan, disebabkan oleh pesatnya pembangunan pada berbagai sektor sehingga menyebabkan kondisi lingkungan sekolah yang beragam dan terjadi di SMA Negeri di kota Bogor. Beberapa lokasi SMA Negeri di kota Bogor berada pada lokasi yang kurang sesuai sebagai area yang semestinya dapat memberikan suasana kondusif yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran dan berpotensi menimbulkan kebisingan. Penelitian ini dilakukan di 10 lokasi SMA Negeri di kota Bogor dengan variabel penelitian yakni sebaran sekolah, jarak dengan jalan raya dan fasilitas, kepadatan penduduk dan tingkat kepemilikan kendaraan di sekitar lokasi sekolah. Hasil pengukuran tingkat kebisingan di lingkungan sekolah digunakan dalam menganalisis dampak kebisingan tersebut terhadap siswa sekolah, dengan banyaknya responden pada setiap sekolah sebanyak 64 siswa menggunakan teknik kuesioner skala likert yang berisi pengetahuan siswa terhadap kebisingan, gangguan komunikasi, gangguan emosional, dan gangguan konsentrasi, dan hasilnya tingkat kebisingan tertinggi berada pada sekolah di lingkungan pusat kota dan area terbangun, yaitu SMA Negeri 1 kota Bogor, SMA Negeri 3 kota Bogor dan SMA Negeri 9 kota Bogor, adapun siswa yang teridentifikasi mengalami dampak kebisingan tertinggi berupa gangguan komunikasi dan gangguan emosional dirasakan oleh siswa SMA Negeri 1 kota Bogor, dan gangguan konsentrasi tertinggi dirasakan oleh siswa SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 9 kota Bogor.

Educational facilities serve as essential equipment and support that play a crucial role in the advancement of the education sector. Limited land availability for school establishment in urban areas is a result of rapid development across various sectors. This leads to diverse environmental conditions in schools, particularly in State High Schools located in the city of Bogor. Several public high school locations in Bogor are situated in areas that are unsuitable for providing a conducive learning atmosphere due to potential noise disturbances. This study was conducted across 10 public high school locations in Bogor, focusing on variables such as school distribution, proximity to roads and facilities, population density, and surrounding vehicle ownership levels. The study aims to analyze noise levels in school environments and their impact on students. The research involved 64 students from each school, using a Likert scale questionnaire to assess students' awareness of noise, communication disruptions, emotional disturbances, and concentration disorders.The findings reveal that the highest noise levels are observed in schools located in central and densely populated areas, namely SMA Negeri 1 Bogor City, SMA Negeri 3 Bogor City, and SMA Negeri 9 Bogor City. High school students from SMA Negeri 1 Bogor City reported experiencing the highest impact of noise in terms of communication disruptions and emotional disturbances. Additionally, students from SMA Negeri 5 and SMA Negeri 9 Bogor City reported the highest levels of concentration disturbances."
Lengkap +
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Afriadi Nafis
"

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki pulau – pulau kecil yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Hal ini menjadi tantangan untuk meningkatkan konektivitas antar pulau nya, terutama di beberapa wilayah terpencil dan masih tertinggal. Beberapa wilayah ini sangat membutuhkan akses transportasi yang layak khususnya transportasi laut untuk menopang perekonomiannya. Maka dari itu, pelayaran perintis yang merupakan jasa pelayaran yang didanai oleh APBN dalam rangka membantu daerah – daerah yang membutuhkan askes transportasi laut, pelayaran ini juga bertujuan untuk mendukung perkembangan perekonomian di beberapa daerah terpencil Indonesia. Rute pelayaran saat ini masih belum efektif, terutama rute pelayaran perintis di Pelabuhan Bitung, Kepulauan Sulawesi Utara ditunjukkan dengan waktu pelayaran keliling selama 22 hari. Dengan waktu selama itu, intensitas kapal untuk mengunjungi setiap daerah menjadi lebih sedikit. Pada penelitian ini, beberapa faktor yang mempengaruhi konektivitas antar pulau akan dioptimasi, dengan cara mengurangi jarak tempuh pelayaran untuk mengurangi pengeluaran anggaran APBN, dan mengurangi waktu pelayaran keliling yang bertujuan untuk meningkatkan intensitas kunjungan ke setiap daerah terpencil. Proses optimasi untuk mendukung kedua hal itu dilakukan dengan metode DBSCAN (Density Based Spatial Clustering of Application with Noise) dan TSP (Traveling Salesman Problem). Hasil akhir dari penelitian ini adalah berupa rekomendasi rute baru untuk Pelabuhan Bitung (R-35 dan R-36).


Indonesia is an archipelagic country that has small islands spread from Sabang to Merauke. This is a challenge to improve inter-island connectivity, especially in some remote and underdeveloped areas. Some of these areas really need access to proper transportation, especially sea transportation to support their economy. Therefore, Perintis Shipping routes which is a shipping service funded by the State Budget in order to help areas that need access to sea transportation, this cruise also aims to support economic development in several remote areas of Indonesia. Current shipping routes are still ineffective, especially the Perintis Shipping routes at Bitung Port, North Sulawesi Archipelago with a circumnavigation time of 22 days. With that long, the intensity of ships to visit each area becomes less. In this study, several factors affecting inter-island connectivity will be optimized, by reducing shipping distances to reduce spending on the state budget, and reducing circumnavigation time which aims to increase the intensity of visits to each remote area. The optimization process to support both of these is carried out using the DBSCAN (Density Based Spatial Clustering of Application with Noise) and TSP (Traveling Salesman Problem) methods. The final result of this research is a new route recommendation for Bitung Port (R-35 and R-36).

"
Lengkap +
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Siti Marliah
"Beberapa area dari pemecahan masalah matematika berhubungan dengan kemampuan visuospatial. Adanya konseptualisasi spasial yang baik merupakan asset untuk memahami konsep-konsep matematika. Pada kemampuan spasial diperlukan adanya pemahaman perspektif, bentuk-bentuk geometris, menghubungkan konsep visual. Faktorfaktor tersebut juga diperlukan dalam prestasi belajar matematika. Penelitian ini bertujuan menguji ada tidaknya hubungan antara kemampuan spasial dengan prestasi belajar matematika.Pengumpulan data dilakukan terhadap 220 anak usia sekolah, berusia 7-11 tahun dengan memberikan tes kemampuan spasial yang terdiri dari hubungan spasial topologi, proyektif, euclidis dan tes matematika. Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kemampuan spasial total, topologi dan euclidis dengan prestasi belajar matematika, tetapi tidak terdapat hubungan antara kemampuan spasial proyektif dengan prestasi belajar matematika.

A number of the mathematical problem solving are related with visuospatial ability. A good spatial conceptualization is an asset to understand the mathematical concept. Perspective understanding, geometrical shapes, and visual concept relation are crucial skills in spatial ability. These factors are also needed in mathematical performance. This research is intended to test the relationship between spatial abilities and mathematical performance. Data are collected from 220 children (7 to 11 years old) by giving them the spatial ability test which consists of spatial topology, projective, euclidis, and mathematical test. Result shows that there is a significant relationship between total spatial ability, topology, euclidis and mathematical performance. In the contrary, it shows that there is no relationship between projective spatial ability and mathematical performance."
Lengkap +
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2006
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>