Ditemukan 110057 dokumen yang sesuai dengan query
Shamilla Riawan
"Isu poligami merupakan masalah rumah tangga yang sangat dihindari bagi para istri. Akan tetapi, ada pula istri yang menerima untuk dipoligami. Penerimaan atas poligami tersebut dilatar belakangi oleh sejumlah alasan. Karya sastra Jawa yang membahas sikap menerima terhadap poligami berjudul Klelep ing Samudra Rasa merupakan karangan Tulus Setiyadi. Dalam etika Jawa, sikap menerima tersebut dikenal dengan sebutan sikap nrima. Sikap menerima yang dimaksud adalah pasrah dan ikhlas. Tujuan dari penelitian ini untuk membuktikan bahwa sikap nrima dapat hadir karena adanya kesadaran diri pada manusia akan kesalahan dalam bertingkah laku dan dapat menjadi salah satu solusi memecahkan permasalahan kehidupan, salah satunya adalah poligami. Pembahasan dari penelitian akan menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teori behavioral B.F Skinner, dan konsep nrima Frans Magniz Suseno. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dengan memiliki sikap nrima seperti tokoh Bu Septi manusia dapat dengan mudah pasrah dan ikhlas menghadapi permasalahan dalam kehidupannya sebab memiliki kesadaran akan tingkah lakunya sendiri. Dengan hasil penelitian itu, dapat disimpulkan sikap nrima menimbulkan rasa pasrah dan ikhlas saat istri akan dipoligami. Selain itu, kesadaran untuk introspeksi diri juga menjadi alasan istri dapat merasakan pasrah dan ikhlas untuk dipoligami. Oleh karena itu, sikap nrima dapat menjadi solusi dalam meringankan permasalahan kehidupan.
The issue of polygamy is a household problem that is highly avoided by wives. However, there are also wives who accept to be polygamous. The acceptance of polygamy is motivated by a number of reasons. The Javanese literary work that discusses the acceptance of polygamy is Klelep ing Samudra Rasa by Tulus Setiyadi. In Javanese ethics, the attitude of acceptance is known as nrima. The attitude of acceptance in question is resigned and sincere. The purpose of this research is to prove that the attitude of nrima can be present because of the self-awareness of humans of mistakes in behavior and can be one of the solutions to solving life problems, one of which is polygamy. The discussion of the research will use a qualitative descriptive method with the behavioral theory of B.F Skinner, and the concept of nrima Frans Magniz Suseno. The results reveal that by having an attitude of nrima like the character Bu Septi, humans can easily surrender and sincerely face problems in their lives because they have awareness of their own behavior. With the results of the study, it can be concluded that the attitude of nrima creates a sense of resignation and sincerity when the wife will be polygamous. In addition, the awareness of self-introspection is also the reason why wives can feel resigned and sincere to polygamy. Therefore, the attitude of nrima can be a solution in alleviating life's problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Nur Adilah
"
ABSTRACTPenelitian ini membahas mengenai ungkapan-ungkapan yang berkaitan dengan moral melalui analisis struktural dengan melihat unsur-unsur intrinsik yang ada di dalam novel tersebut. Unsur-unsur intrinsik tersebut terdiri dari tokoh dan penokohan, alur, latar, tema, dan amanat. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah novel yang berjudul Klelep ing Samudra Rasa. Novel tersebut adalah novel berbahasa Jawa yang diterbitkan oleh Lentera Ilmu pada tahun 2017. Pada novel Klelep ing Samudra Rasa terdapat amanat yang ingin disampaikan mengenai ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jawa yang di dalamnya terkandung nilai positif dan negatif yang ada melalui cerita tersebut. Ungkapan-ungkapan yang terdapat pada novel Klelep ing Samudra Rasa seperti Esuk Dhele Sore Tempe, Ngrusak Pager Ayu, Adigang Adigung, dan Narima ing Pandum. Ungkapan-ungkapan tersebut mengandung makna yang bermanfaat sehingga dapat dijadikan pelajaran untuk menjalani kehidupan.
ABSTRACTThis research discusses the idioms related to morals through structural analysis by looking at the intrinsic elements present in the novel. The intrinsic elements consist of characters and characterizations, plots, backgrounds, themes and messages. The data used in this research is a novel entitled Klelep ing Samudra Rasa. The novel is a Javanese novel published by Lentera Ilmu in 2017. In the novel Klelep ing Samudra Rasa there is a meaning about the idioms in the Javanese language which is contained positive and negative values that exist through the story. The idioms contained in the novel Klelep ing Samudra Rasa such as Esuk Dhele Sore Tempe, Ngrusak Pager Ayu, Adigang Adigung, and Narima ing Pandum. These idioms contain meanings that can be used as lessons to get along in this lifes."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tulus Setiyadi
Lamongan: Lentera Ilmu, 2017
899.222 TUL k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Eka Anefia Safitri
"Novel Klelep Ing Samudra Rasa karya Tulus Setiyadi menceritakan tentang tokoh Dewi sebagai orang ketiga dalam pernikahan Panji dan Septi. Posisi tersebut menimbulkan konflik batin dalam diri Dewi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk serta gelaja-gejala konflik batin, serta menguraikan faktor pemicu konflik batin yang dialami tokoh Dewi pada novel Klelep Ing Samudra Rasa karya Tulus Setyadi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan teori Psikologi sastra, sedangkan pembahasan mengenai konflik batin mendasarkan pada pendapat Muis (2009). Data penelitian ini adalah satuan peristiwa berupa teks kalimat yang berhubungan dengan konflik batin tokoh Dewi. Hasil penelitian ini adalah (1) Bentuk-bentuk konflik batin tokoh berupa perasaan depresi, obsesi, cemas, perasaan bersalah, perasaan takut, serta frustasi. (2) Faktor pemicu terjadinya konflik batin tokoh Dewi di antaranya; faktor latar belakang hidup Dewi, faktor ketertarikan fisik kepada Panji, dan perhatian serta kasih sayang yang oleh Panji. (3) Adanya kontradiksi antara sikap batin tokoh Dewi dengan sikap batin yang tepat menurut kebudayaan Jawa. Kesimpulan pada penelitian ini adalah dalam berfikir, berperilaku, serta bersikap sepatutnya mengedepankan akal budi dan memperhatikan apa yang ada di luar diri, serta mengesampingkan hawa nafsu jahat dan egoisme pribadi dengan tujuan meminimalisir terjadinya konflik-konflik supaya mendapat kehidupan yang tentram dan slamet.
The novel Klelep Ing Samudra Rasa by Tulus Setiyadi tells the story of Dewi as the third person in Panji and Septi's marriage. This position causes inner conflict in Dewi's self. The purpose of this study is to analyze the forms and symptoms of inner conflict, and to describe the factors that trigger inner conflict in Dewi's character in the novel Klelep Ing Samudra Rasa by Tulus Setyadi. The method used in this study is a qualitative descriptive method using literary psychology theory, while the discussion of inner conflict is based on the opinion of Muis (2009). The data of this research is the unit of events in the form of text sentences related to the inner conflict of the character Dewi. The results of this study are (1) The forms of inner conflict of the characters in the form of feelings of depression, obsession, anxiety, guilt, feelings of fear, and frustration. (2) The triggering factors for the inner conflict of Dewi's character include; Dewi's background, physical attraction to Panji, and Panji's attention and affection. (3) There is a contradiction between the inner attitude of the Dewi character and the appropriate inner attitude according to Javanese culture. The conclusion of this study is that in thinking, behaving, and acting, it is appropriate to prioritize reason and pay attention to what is outside of oneself, and to put aside evil desires and personal egoism with the aim of minimizing conflicts in order to have a peaceful and slamet."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Angelin
"Penelitian ini mengkaji konsep nrima ing pandum dalam novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen karya Tulus Setiyadi 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkapkan dan menjelaskan konsep nrima ing pandum yang terwujud dalam novel Langit Mendhung Sajroning Pangangen. Pendekatan yang digunakan adalah perspektif antroporeligio sastra Harsojo, 1986; Koentjaraningrat, 2009. Hasil penelitian ini adalah pengetahuan mengenai konsep nrima ing pandum yang sangat penting karena konsep tersebut masih memiliki relevansi di masa kini.
The focus of this study is nrima ing pandum concept in Langit Mendhung Sajroning Pangangen novel by Tulus Setiyadi 2017. The purpose of this study is to reveal and explain about nrima ing pandum concept which is contained in Langit Mendhung Sajroning Pangangen novel. This study uses the anthroporeligio literature theory Harsojo, 1986 Koentjaraningrat, 2009. The result of this study is knowledge about nrima ing pandum concept which is important because the concept still has relevance in the present."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Auliyaa Muhammad Hesa Putra
"Dalam kultur keluarga Jawa kerap kali terjadi situasi seorang anak dituntut untuk selalu menghormati orang tuanya. Hal ini sering memunculkan konflik dalam diri seorang anak karena ia dituntut untuk selalu mengikuti kemauan orang tuanya yang kemudian direpresentasikan oleh tokoh Fitri dalam novel Uran-Uran Katresnan. Penelitian ini membahas bagaimana Fitri menyikapi konflik batinnya yang dikaitkan dengan teori Id, Ego dan Super ego oleh Freud (1983) serta mengaitkannya dengan sikap nrima orang Jawa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dari Moleong (2002: 14) dengan pendekatan objektif dari Abrams (dalam Teeuw, 1984: 135), sikap nrima dalam budaya Jawa dari De Jong (1976: 19). Hasil yang didapat dalam penelitian ini adalah tokoh utama Fitri menerapkan nilai nrima melalui empat sikap, yaitu: sikap tidak memberontak, sikap menerima takdir, sikap bereaksi dengan rasional, dan sikap kesadaran diri.
In Javanese family culture, there is often a situation where a child is required to always respect their parents. This often creates conflict in a child because he/she is required to always follow the will of their parents who are then represented by the character Fitri in the novel Uran-Uran Katresnan. This research discusses how Fitri responded to his inner conflict associated with the theory of Id, Ego and Super ego by Freud (1983) and associated it with nrima of Javanese people. This research uses qualitative descriptive method from Moleong (2002: 14) with objective approach from Abrams (in Teeuw, 1984: 135), nrima in Javanese culture from De Jong (1976: 19). The results obtained in this study are the main figures of Fitri applying nrima values through four attitudes, namely: attitude of not rebellious, attitude of accepting destiny, attitude of reacting rationally, and attitude of self-awareness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Eka Widya Apriliani
"Penelitian ini membahas sikap nrima dalam kehidupan rumah tangga dalam lagu Bojo Galak. Nrima atau menerima merupakan sebuah konsep kehidupan yang lekat dalam kehidupan masyarakat Jawa. Konsep nrima seringkali digambarkan sebagai adanya unsur kepasrahan, mudah menyerah, mengalah dan tidak progresif. Namun, pada kenyataanya konsep nrima merupakan salah satu sikap menerima segala nasib yang telah digariskan oleh Tuhan. Hal ini digambarkan dalam lagu karya Pendhoza yang berjudul Bojo Galak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis lirik lagu Bojo Galakdalam konsep ‘nrima’ sebagaimana digambarkan dalam lirik lagu Bojo Galak.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah lagu berbahasa Jawa berjudul Bojo Galak karya Pendhoza. Lagu Bojo Galak merupakan lagu dangdut dengan memasukkan unsur rapke dalam lagunya.Lagu Bojo Galak ini diproduksi oleh Pendhoza pada tahun 2012. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif serta pendekatan objektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai-nilai nrima di dalam lagu Bojo Galak mencerminkan seorang pasangan yang menerima apapun kondisi dan sifat pasangannya yang telah ditakdirkan oleh Tuhan kepadanya, seperti tidak menyesali pernikahan yang telah dilaksanakan, menguatkan hati, teguh menjalankan rumah tangga. Terdapat strategi penyelesaian konflik ala Jawa yaknimengalihkan masalah kehidupan dengan kegiatan santai seperti meminum kopi sebagai salah satu mekanisme copingbagi tubuh untuk rehat dari berbagai stressor khususnya pada rumah tangga.
The study discussed the nrima attitude in domestic life in a Bojo Galak song. Nrima concept is often described as having the elements of submission, yielding, yielding and not progressive. However, in reality the concept of nrima is one of the attitudes of accepting all the destinies set out by god. This was depicted in the song by Pendhoza entitled bojo. The study aims to describe and analyze the Bojo Galak song lyrics that represent the concept 'nrima' as described in the Bojo Galak song lyrics. The data used in the study is a Javanese song Bojo Galak by Pendhoza. The Bojo Galak song is a dangdut song that features rap in the song. The fierce bojo song was produced by Pendhoza in 2012. The methods used in this study are qualitative descriptive research methods as well as an objective approach. Research shows that the nrima values in a Bojo Galak song reflect a couple who accept whatever conditions and characteristics the god has ordained of her, such as not repenting of a marriage performed, strengthening the heart, reaffirming the home. There is a java-based conflict resolution strategy to shift life's problems with relaxed activities such as drinking coffee asa coping mechanism for the rest of stress especially in the home."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Jeffica Aini
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas tokoh perempuan bernama Minten yang terdapat di dalam kisah novel Pinatri Ing Teleng Ati karya Tiwiek S.A. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter seorang tokoh wanita bernama Minten sebagai tokoh utama dalam novel Pinatri Ing Teleng Ati. Metode yang digunakan dalam novel ini adalah metode deskriptif-analisis. Hasil penelitian ini menemukan bahwa novel Pinatri Ing Teleng Ati menggambarkan karakter tokoh Minten dari sisi lemah seorang wanita.
ABSTRACTThis thesis discusses a female character named Minten contained in the story of the novel Pinatri Teleng Ing Ati works Tiwiek S.A. This study aims to determine the character of a heroine named Minten as the main character in the novel Pinatri Teleng Ati Ing. The method used in this novel is a descriptive analytic method. The results of this study found that the novel Pinatri Ing Teleng Ati depict characters Minten from the weak side of a woman."
2016
S65582
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dewi Arie Fermawati
"
ABSTRAKPenelitian ini membahas tentang kawruh urip yang terkandung dalam novel Manuk Prenjak Mabur ing Pengging karya Endang Waryanti. Novel tersebut menceritakan perjalanan anak remaja dalam mencari kawruh urip yang bersumber dari cerita-cerita kuna. Penelitian ini menggunakan teori struktural, sedangkan metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan gambaran tentang kawruh urip berupa ilmu karma dan ilmu kepemimpinan yang telah dikaitkan dengan kebudayaan Jawa. Ilmu karma dan kepemimpinan tersebut menampilkan sifat dan sikap baik dan buruk. Sifat dan sikap baik dapat dicontoh dan dijadikan pedoman hidup, sedangkan sikap dan sifat buruk dapat digunakan sebagai pengingat agar tidak melakukan tindakan buruk.
ABSTRACTThis study discusses about kawruh urip that contained in Novel Manuk Prenjak Mabur ing Pengging by Endang Waryanti. The novel tells about a teenagers journey to finda kawruh urip which comes from ancient stories. This study uses the structural theory, while analitycal descriptive method is used in the study. The purpose of this study is to provide the overview about kawruh urip which is knowledge of karma and knowledge of leadership that has been associated with Javanese cultural. These knowledges are teaching about the good and bad deeds. The good deeds could be useful as life guidelines, while the bad deeds could be useful as a reminder for not doing bad behavior. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Annissa Dewi Ekayani
"Nrima merupakan sikap berpasrah diri dalam budaya Jawa. Sikap nrima dalam masyarakat Jawa saat ini kurang dipahami apalagi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mungkin dianggap sudah tidak sesuai lagi. Salah satu cerita rakyat Jawa yaitu Andhe-Andhe Lumut (AAL) menjadi perhatian penelitian ini dikarenakan diciptakan kembali dalam bentuk novel (2010) oleh DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, dan Martha Sadiyati, yang secara hipotesis sesungguhnya ingin menghadirkan kembali sikap nrima ini yang dihadapkan pada persoalan kekinian. Sikap Nrima yang berpasrah diri yang terkesan statis dan tanpa “alasan” yang seolah-olah harus dilakukan karena takdir semata pada masyarakat Jawa masa lampau, dalam novel ini diubah menjadi sikap yang dinamis dengan suatu alasan yang logis dan pertanggungjawaban moral. Penelitian ini bermaksud menjabarkan sikap nrima yang ada di dalam cerita AAL melalui tokoh Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan teori penokohan oleh Nurgiyantoro. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap nrima Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning) adalah sikap nrima yang dilandasi alasan moral yaitu berbakti kepada orang tua. Sikap nrima yang dilakukan oleh tokoh Klenthing Kuningmengajarkan bahwa menerima takdir sebagai bakti terhadap orang tua dan dengan kesungguhan hati, kesabaran, dan terus berusaha akan berbuah menjadi moral kebaikan yang seutuhnya.
Nrima is an attitude of surrender in Javanese culture. The attitude of nrima in Javanese society is is not well understood by today’s society, it may be considered no longer appropriate. One of the Javanese folk story, Andhe-Andhe Lumut (AAL) is the focus of this research because it was re-created in the form of a novel (2010) by DH. Sunjaya, Sri Sunarsih, and Martha Sadiyati, who hypothetically actually wanted to bring back the attitude of nrima who was faced with contemporary problems. Nrima's attitude of surrendering himself that seems static and without "reasons" which seems to have to be done because of fate alone in the past Javanese society, in this novel is transformed into a dynamic attitude with a logical reason and moral responsibility. This study intends to describe the attitude of acceptance in the AAL story through the character of Dewi Sekartaji (Klenthing Kuning). This research uses the qualitative method with characterization approach by Nurgiyantoro. The results shows that Dewi Sekartaji's (Klenthing Kuning) acceptance attitude was an acceptable attitude based on moral reasons, namely devotion to parents. The nrima’s attitude carried out by the Klenthing Kuning figure teaches that accepting destiny as a devotion to one's parents and with sincerity, patience, and continuous effort will bear fruit into a complete moral goodness."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library