Ditemukan 189603 dokumen yang sesuai dengan query
Putri Amanda Zumayah
"Penelitian ini membahas tentang perkembangankawasan Nieuw Gondangdia yang pada awalnya merupakan tanah partikelir kemudian dikembangkan menjadi hunian eksklusif masyarakat Eropa pada awal abad ke-20. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejarah awal perkembangan Nieuw Gondangdia sebagai permukiman Eropa serta proses pembangunan dan perkembangannya dalam periode 1910–1942 dan kemudian memaparkan kehidupan sosial masyarakat Eropa yang mendukung terwujudnya Nieuw Gondangdia sebagai hunian eksklusif Eropa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah dengan tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini berupa arsip dan dokumen terjilid yang diakses dari Arsip Nasional Republik Indonesia, buku, artikel jurnal, serta surat kabar sezaman seperti De Ingenieur, Bataviaasch Nieuwsblad, De Locomotief, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie?. Hasil penelitian menunjukan bahwa Pemerintah Kota Batavia berhasil mengatasi permasalahan kekurangan permukiman serta mewujudkan suatu kota yang terintegrasi dengan dikembangkannya Nieuw Gondangdia sebagai kawasan permukiman Eropa yang dirancang dengan konsep kota taman yang sehat dan asri. Pada perkembangannya, kawasan ini menjadi wadah bagi masyarakat Eropa generasi baru kelas atas untuk mereproduksi kultur barat yang eksklusif melalui lembaga kesenian, aktivitas hiburan, institusi pendidikan Eropa, serta pembatasan ketat untuk berinteraksi dengan golongan pribumi. Namun, dalam implementasinya hal tersebut tidak dapat diterapkan secara murni karena adanya interaksi dengan pribumi serta adanya kultur indis yang telah mengakar sebagai identitas wilayah koloni Hindia Belanda.
This research discusses the development of the Nieuw Gondangdia area which was originally a private land and then developed into an exclusive European settlement in the early 20th century. This research aims to analyze the early history of the development of Nieuw Gondangdia as a European settlement as well as the process of its construction and development in the period 1910-1942 and then describe the social life of the European community that supported the realization of Nieuw Gondangdia as an exclusive European residence. The method used in this research is the historical method with the stages of heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The sources used in this research are archives and bound documents accessed from the National Archives of the Republic of Indonesia, books, journal articles, and contemporaneous newspapers such as De Ingenieur, Bataviaasch Nieuwsblad, De Locomotief, Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indi�. The results showed that the Batavia City Government succeeded in overcoming the problem of settlement shortages and realizing an integrated city by developing Nieuw Gondangdia as a European residential area designed with the concept of a healthy and beautiful garden city. In its development, this area became a place for the new generation of upper-class European society to reproduce an exclusive western culture through art institutions, entertainment activities, European educational institutions, and strict restrictions on interacting with indigenous groups. However, in its implementation, this could not be applied purely because of the interaction with the natives and the existence of an indigenous culture that had taken root as the identity of the Dutch East Indies colony."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Mochamad Agung Wibowo
"Penelitian ini membahas mengenai gaya hidup masyarakat Batavia pada masa depresi ekonomi. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang terdiri dari heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Dalam pembahasan dipaparkan mengenai beberapa gaya hidup masyarakat Eropa ketika Depresi Ekonomi melanda. Dilihat pula tinjauan pemerintah Hindia-Belanda dalam upaya menanggulangi krisis ekonomi dunia (1930-an). Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan mengenai gaya hidup masyarakat Eropa di Batavia ketika depresi ekonomi. Pemaparan akan gaya hidup dapat dilihat dari segi pakaian, aktivitas keseharian, serta perkembangan teknologi dan transportasi masyarakat. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa masyarakat Eropa di Batavia dari sisi gaya hidup mencoba menampakan diri tetap dapat beradaptasi serta menjalankan kesehariannya seperti biasa meski Depresi Ekonomi sedang melanda. Penulis berharap penelitian ini dapat memberikan warna baru bagi penulisan sejarah.
This research tries to explain about the lifestyle of Batavia at the time of economic depression. In this paper presented on the lifestyle of some of Europe when the Depression hit. Seen also review the Dutch East Indies government in an effort to tackle the world economic crisis (1930s). The purpose of this study was to describe the lifestyle of the European society in Batavia, when the Economic Depression time. Exposition of lifestyle can be seen in terms of clothing, daily activities, as well as technology development and public transportation. The results of this study is that the European community in terms of lifestyle Batavia tried appeared to still be able to adapt and run daily as usual despite being plagued Depression. The Author hopes of this research may provide a new color for the writing of history."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S43614
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
R. Budi Haryanto
"
ABSTRAKTulisan yang berjudul "Pengaruh Perkembangan Kota Administratif Depok Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Depok Lama Tahun 1981-1999" ini merupakan jawaban atas keingintahuan penulis mengenai kondisi Depok sebelum menjadi Kotif pada tahun 1981. Selain itu dapat menjelaskan bagaimana perkembangan Depok setelah dibagunnya Perumnas tahun 1974. Yang terakhir yaitu membahas mengenai bagaimana pengaruh perkembangan kotif Depok terhadap masyarakat Depok Lama. Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi 4 tahap yaitu, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Penulisan ini bertujuan mengetahui jawaban dari permasalah yang diajukan pada proposal penelitian. Selain itu penulis juga ingin memberikan sumbangan penulisan tentang sejarah kota. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa perkembangan kota administratif Depok yang begitu pesat banyak memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat Depok Lama. Masyarakat Depok Lama yang sebelumnya merupakan masyarakat pemilik tanah-tanah di Depok, mulai menjadi kehilangan tanah-tanah yang dimilikinya. Mereka banyak menjual tanah-tanahnya kepada para orang-orang diluar dari golongan mereka atau pendatang. Dengan semakin banyaknya pendatang (khususnya semenjak Perumnas dihuni) di Depok, menjadikan Depok semakin beragam. Begitu juga dengan pergaulan masyarakat Depok Lama menjadi semakin luas dan tidak terbatas hanya pada lingkungan mereka saja.
ABSTRACTThis undergraduated thesis title is "The Influence of Development in Depok Administrative City Against Social Life Culture of Depok Lama Society in The Year 1981-1999" are the answers for the author about Depok condition becoming administrative city in earlier 1981. Except that, this undergraduated thesis also explain how Depok growth after Perumnas build up by government in 1974. And for the last the author discuss about the influenced this growth in Depok for Depok Lama citizen. This research has wroted to know what about the problems for the old citizen and for the city history. The result of this research show that old citizen, who in the past are landlord in this city has lost their land because they sell it for the newcomer. With increasingly for the newcomer in Perumnas, give the city especially the old citizen in Depok Lama more diverse in living society."
2014
S53153
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Taylor, Jean Gelman, 1944-
Jakarta: Masup Jakarta, 2009
959.822 TAY k
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Taylor, Jean Gelman, 1944-
Depok: Masup Jakarta, 2009
959.822 TAY k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Reyni Rahmadhani
"Keberadaan Museum Taman Prasasti sebagai sebuah ruang publik yang merepresentasikan suatu budaya dengan cara mengkoleksi berbagai objek untuk disajikan kepada publik. Pemilihan prasasti, khususnya batu nisan, sebagai koleksi museum merupakan representasi Pemakaman Kebon Jahe Kober pada abad 18 di Batavia. Sejak ditutup sebagai pemakaman pada tahun 1975, pemerintah mulai mengadakan pengangkatan seluruh jenazah yang ada untuk dimakamkan kembali di Pemakaman Tanah Kusir, Menteng Pulo dan pemakaman lainnya yang ada di Jakarta. Langkah selanjutnya adalah mengadakan pemugaran serta penataan ulang pada batu nisan. Perubahan identitas Museum Taman Prasasti dari makam menjadi museum merupakan pertanyaan besar, bagaimana konstruksi identitas tempat dapat terjadi, apa saja yang membentuk identitas tersebut serta apa yang dapat direpresentasikan berdasarkan faktor - faktor pembentuk identitas tersebut. Dalam penulisan ini, penulis mencoba melakukan perbandingan mengenai identitas Kebon Jahe Kober namun pada zaman yang berbeda, yaitu pada masa kolonial Belanda di Batavia dan masa modern di Jakarta dengan studi literatur serta pengamatan langsung. Setelah membandingkan faktor - faktor pembentuk identitas pada lokasi yang sama berdasarkan waktu yang berbeda, maka penulis mencoba untuk menganalisa representasi yang terdapat dari kedua identitas tempat tersebut.
The presence of Museum Taman Prasasti as a public space represents culture by collecting various objects to be presented to the public. Inscription, especially on tombstone, as museum collections represents Pemakaman Kebon Jahe Kober in the eighteenth century in Batavia. Since the closure as a cemetery in 1975, the Government of Jakarta started to had the bodies removed to some of the cemeteries for instance to Pemakaman Tanah Kusir, Menteng Pulo and other cemeteries in Jakarta. After removing the bodies, the government starts to undertake the restoration and re-settlement on tombstones. The changes of Museum Taman Prasasti's identity from a cemetery to a museum happen to be a big question, how the construction of identity of place could occur, and examples of factors that create the identity of place and what to represents from those factors. In this thesis, I try to make a comparison on the identity of Pemakaman Kebon Jahe Kober but at different times, at colonial times in Batavia and modern times in Jakarta with the study of literature as well as direct observation. And after that, I'll try to analyse the representation from those two identities. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S968
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Bondan Kanumoyoso
"Pendirian Batavia sebagai markas besar Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Asia pada 30 Mei 1619 turut memengaruhi wilayah di sekitarnya. Ketika Batavia berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan terbesar, kota ini membutuhkan wilayah pedalaman (Ommelanden) untuk memenuhi keperluan warganya dengan beragam jenis tanaman pangan, bahan bangunan, dan sumber daya manusia. Setelah mengalami dua serangan oleh Kesultanan Mataram pada 1628 dan 1629, serta beberapa kali pertempuran dengan Kesultanan Banten pada 1640-an, VOC menyadari betapa pentingnya menegakkan kekuasaannya di Ommelanden demi memelihara keamanan dan memastikan Batavia tidak terisolasi dari wilayah pedalamannya yang vital. Perjanjian dengan penguasa lokal lantas dibuat untuk memperluas pengaruh VOC. Selain itu, beberapa lembaga dibentuk guna mengelola masyarakat dan perekonomian di Ommelanden. Ommelanden: Perkembangan Masyarakat dan Ekonomi di Luar Tembok Kota Batavia, 1684–1740 memotret berbagai faktor yang merangsang perkembangan sosial-ekonomi di sekitar wilayah Batavia. Buku ini menjelaskan wilayah Ommelanden dari segi karakteristik geografis, perkembangan administrasi lokal, pola-pola kepemilikan lahan, perbudakan dan buruh, serta perkembangan industri gula sebagai usaha pertanian terpenting"
Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2023
959.802 BON o
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Reza Ari Lesti
"Batavia sebagai pusat pemerintahan Hindia Belanda mengalami peningkatan jumlah penduduk pada abad ke-19. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem transportasi yang memadai untuk mempermudah mobilisasi. Transportasi publik yang populer waktu itu adalah trem, mulai dari yang bertenaga kuda, uap, hingga listrik. Sisa jalur trem listrik ditemukan pada tahun 2007 di depan Museum Fatahillah, tahun 2018 di Jalan Gajah Mada, lalu tahun 2021 ditemukan kembali di Jalan Pintu Besar Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk komponen rel dan fungsi temuan rel di Jalan Pintu Besar Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan studi pustaka yang bersifat deskriptif. Analisis didasarkan pada bentuk dan konteks temuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temuan rel di Pintu Besar Selatan diperuntukkan bagi moda transportasi trem listrik. Hal ini diperkuat dengan temuan arde sebagai komponen yang berguna untuk mengalirkan kebocoran arus listrik. Bentuk ceruk pada bagian kepala rel trem listrik berpengaruh pada bentuk roda dan rolling stock (kereta penumpang). Rel beralur tidak ditemukan pada moda transportasi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa secara fungsi bentuk rel beralur hanya digunakan untuk transportasi umum perkotaan.
Batavia as the center of the Dutch East Indies government experienced an increase in population in the 19th century. Therefore, an adequate transportation system was needed to facilitate mobilization. The popular public transportation at that time was the tram, ranging from horse-powered, steam, to electric. The remaining electric tram tracks were found in 2007 in front of Fatahillah Museum, in 2018 on Jalan Gajah Mada, then in 2021 they were found again on Jalan Pintu Besar Selatan. This research aims to find out the form of rail components and the function of rail findings on Jalan Pintu Besar Selatan. This research is a descriptive field research and literature study. The analysis is based on the form and context of the findings. The results showed that the rail findings at Pintu Besar Selatan were intended for the electric tram transportation mode. This is reinforced by the finding of ground as a useful component to drain electric current leakage. The shape of the niche at the head of the electric tram rail affects the shape of the wheels and rolling stock (passenger trains). Grooved rails are not found on other modes of transportation. This suggests that the grooved rail form is functionally only used for urban public transportation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Zakiyah Egar Imani
"Skripsi ini membahas mengenai Perkembangan Prostitusi di Batavia tahun 1890-1910, dengan studi kasus Penyakit Kelamin sebagai dampak kesehatan dan dampak sosial. Prostitusi merupakan kegiatan transaksi seks yang melibatkan dua orang atau lebih untuk mendapatkan uang sebagai imbalannya. Prostitusi semakin berkembang pada tahun 1890 setelah dibuat kebijakan penghapusan pergundikan. Selama tahun 1890-1910 perkembangan prostitusi telah berdampak terhadap menyebarnya penyakit kelamin di masyarakat. Peraturan prostitusi yang telah diterbitkan dan dilaksanakan, dinilai telah menemui kegagalan, sehingga pemerintah menetapkan kebijakan pemberhentian pengawasan kesehatan tahun 1910.
This thesis discusses about the prostitution's development in Batavia 1890-1910, syphilis as health and social effect. Prostitution is sexual transaction between two persons or more to gain cash. Prostitutions developed in 1890 as the result of non-concubinage policy. Between 1890-1910 the development of prostitutions caused the spread of syphilis diseases within the society. The prostitutions regulations issued had found failed. The government issued the termination of health supervision in 1910."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S213
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Peter Tofano
"Skripsi ini membahas gaya hidup masyarakat kolonial di Batavia pada abad ke-19 dengan pendekatan sosial yang dilihat melalui pakaiannya. Pakaian yang akan dibahas pada tulisaan ini dibagi menjadi : pakaian kerja, pakaian sehari-hari, pakaian pesta dan juga pakaian olaraga. Pada penelitian ini pakaian akan dibahas secara mendetail dari unsur-unsur atau variasi yang berada pada pakaian tersebut. Detail pakaian itu akan menunjukan fungsi, gaya pakaian dan juga life style yang mempengaruhi terhadap perubahaan pakaian orang asing khusunya Eropa di Batavia.
This thesis studies colonial society lifestyle in Batavia, 19th century by social approach observing through the clothes. The clothes which will discussed on the thesis divided into work wear, daily wear, formal wear, and also sport wear. In the research, clothes will be discussed in detail from its elements or variation. Details of the clothes will show the function, the style, and also lifestyle that affect changes of or apparel in Batavia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S61875
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library