Ditemukan 171767 dokumen yang sesuai dengan query
Aryanissa Nur Iziarti
"Energi hidrogen yang dipertimbangkan sebagai sumber energi baru ramah lingkungan pengganti energi fosil semakin digencarkan pengembangannya. Salah satu senyawa yang berguna sebagai pembawa hidrogen adalah amonia boran (NH3BH3) dengan kandungan hidrogen sebesar 19,6 wt%. Telah disintesis katalis Rutenium berpenyangga CeO2 Nanosphere untuk reaksi dehidrogenasi amonia boran dan dilakukan penambahan logam Fe ke dalam katalis. Karakterisasi XRD, XRF, SAA, TEM, dan Spektroskopi Raman dilakukan terhadap katalis. Diuji pengaruh variasi morfologi, komposisi, temperatur, konsentrasi NaOH, dan durablitas katalis terhadap reaksi dehidrogenasi amonia boran. Katalis Ru0.75Fe0.25/CeO2 Nanosphere memiliki hasil uji aktivitas katalitik tertinggi dengan nilai TOF sebesar 153,714 h-1 pada suhu 308 K. Nilai energi aktivasi (Ea) yang didapatkan dari variasi temperatur sebesar 37,587 kJ/mol.
Hydrogen energy is considered to be the new resource of clean and renewable energy compared to fossil fuel. Ammonia borane (NH3BH3) is known as one of the hydrogen carrier compounds which contain 19,6 wt% of hydrogen. Ruthenium catalyst supported by CeO2 Nanosphere has been successfully synthesized and the addition of Fe metal to the catalyst has been carried out for dehydrogenation of ammonia borane purposes. Some characterizations such as XRD, XRF, SAA, TEM, and Raman Spectroscopy were tested on the catalyst. Variations of morphology, composition, temperature, concentration of sodium hydroxide, and durability tests were carried out to evaluate their effect on the reaction. The result shows that Ru0.75Fe0.25/CeO2 Nanosphere catalyst exhibits the highest catalytic activity measured by TOF value 153,714 h-1 under 308 K. Activation energy is obtained by temperature variation in the value of 37,587 kJ/mol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hana Rufaidah
"Energi hidrogen merupakan salah satu alternatif energi terbarukan yang ramah lingkungan. Hidrogen dapat diproduksi dengan berbagai macam metode salah satunya adalah dehidrogenasi amonia boran. Amonia boran memiliki karakteristik seperti stabilitas di udara dan air, kandungan hidrogen yang tinggi sekitar 19.6 wt% yang pada reaksinya akan terbentuk 3 mol hidrogen. Katalis RuX (X = Ni, Fe, Ag) dengan pendukung karbon nanosphere (CNS) disintesis dengan metode impregnasi basah dan dikarakterisasi dengan TEM, SAA, XRD dan XRF. Pengaruh dari penambahan logam X, variasi suhu, konsentrasi NaOH, dan keberulangan pemakaiannya dievaluasi dan dipelajari terhadap aktivitas katalitik. Kartalis bimetalik RuNi memiliki aktivitas katalitik tertinggi dengan penambahan NaOH 1 M yang menghasilkan nilai TOF 3481,9 h-1 dan energi aktivasi 23,054 kJ/mol yang menunjukkan adanya efek sinergis antara logam Ru dan Ni pada pendukung karbon nanosphere.
Hydrogen energy is one of the environmentally friendly renewable energy alternatives. Hydrogen can be produced by various methods, one of which is the dehydrogenation of ammonia borane. Ammonia borane has characteristics such as stability in air and water, a high hydrogen content of about (19.6 wt%) which in the reaction will form 3 moles of hydrogen. RuX catalyst (X = Ni, Fe, Ag) with carbon nanosphere (CNS) support was synthesized by wet impregnation method and characterized by TEM, SAA, XRD and XRF. The effect of addition of metal X, variations in temperature, concentration of NaOH, and its sustainability were evaluated and studied on catalytic activity. The RuNi bimetallic catalyst had the highest catalytic activity with the addition of 1 M NaOH which resulted in a TOF value of 3481.9 h-1 and an activation energy of 23.054 kJ/mol indicating a synergistic effect between Ru and Ni metals on the carbon nanosphere support."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Atha Larasati Waludi
"Aktivitas yang banyak dilakukan manusia sampai saat ini berasal dari penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Hal tersebut memberikan kontribusi pada perubahan iklim yang semakin memburuk akibat dari meningkatnya karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitro oksida (N2O). Konsumsi energi global yang memperburuk lingkungan memerlukan peningkatan dalam pengembangan energi bersih seperti hidrogen. Reaksi dehidrogenasi secara kimiawi merupakan reaksi yang melepas atom hidrogen untuk menghasilkan produk berupa gas hidrogen. Penelitian dehidrogenasi amonia borana menggunakan katalis Ru/NiFe2O4 mesopori dilakukan dengan sintesis SBA-15 untuk membentuk NiFe2O4 mesopori. Impregnasi berbagai konsentrasi logam Ru dilakukan untuk melihat pengaruh dari jumlah loading Ru terhadap fisikokimia dan kinerja dari Ru/NiFe2O4 mesopori pada reaksi dehidrogenasi amonia borana. Reaksi dengan Ru(2,7wt%)/NiFe2O4 mesopori menghasilkan retensi 1,047 menit dengan konsentrasi gas hidrogen 99,068% dari Gas Chromatography-Thermal Conductivity Detector. Karakterisasi dilakukan pada katalis menggunakan Fourier Transform Infrared, X-Ray Diffraction, X-Ray Fluorescence, Surface Area Analyzer, dan Transmission Electron Microscopy. Dari variasi muatan Ru(1; 1,8; 2,7wt%)/m-NiFe2O4, laju reaksi terbaik dimiliki oleh Ru(2,7wt%)/m-NiFe2O4.
Most activities carried out by human beings to this day used fossil fuels as the main source of energy. This contributed to climate change that worsened as a result of the increase of carbon dioxide (CO2), methane (CH4), and nitrous oxide (N2O). The consumption of global energy that worsened the environment needs an increase in the development of clean energy such as hydrogen. One of the most popular sources of clean energy in recent years that can replace fossil fuels is hydrogen. A chemical reaction of dehydrogenation is a reaction that releases hydrogen atoms to produce hydrogen gas as a result. This research was carried out using SBA-15 synthesis to form mesoporous NiFe2O4 and impregnate various Ru metal concentrations to see the impact of the amount of loading Ru to Physicochemical properties and the performance of mesoporous Ru/NiFe2O4 on the reaction of dehydrogenation ammonia borane. The outcome of the reaction with mesoporous Ru(2,7wt%)/NiFe2O4 produced a retention of 1.047 minutes with a hydrogen gas concentration 99.068% analysed by Gas Chromatography-Thermal Conductivity Detector. Characterization will be done on the synthesized catalyst using Fourier Transform Infrared, X-Ray Diffraction, X-Ray Fluorescence, Surface Area Analyzer, and Transmission Electron Microscopy. From various loading of mesoporous Ru(1; 1.8; 2.7wt%)/NiFe2O4, the best reaction rate was owned by mesoporous Ru(2.7wt%)/NiFe2O4."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ar Rasyid Farhandha Putra
"Amonia borana (NH3BH3) dapat digunakan sebagai pembawa hidrogen untuk produksi energi hidrogen karena kandungan hidrogennya yang besar yaitu 19,6 wt%. Sintesis katalis Ru/CeO2 dengan variasi morfologi penyangga nanosphere, irreguler, dan nanocubes dilakukan untuk reaksi dehidrogenasi amonia borana. Penambahan Zn sebagai logam kedua pada katalis juga dilakukan. Karakterisasi XRD, XRD, SAA, TEM, dan Spektroskopi Raman dilakukan untuk katalis. Katalis diuji pada reaksi dehidrogenasi amonia boran dengan variasi morfologi, suhu, komposisi, konsentrasi NaOH, dan durabilitasnya. Katalis Ru/CeO2 nanosphere mempunyai aktivitas katalitik terbaik di kondisi NaOH 1 M dengan nilai TOF 748,18 h-1 . Energi aktivasi yang didapatkan dari reaksi adalah 43,06 kJ/mol.
Ammonia boranae (NH3BH3) can be used as a hydrogen carrier for hydrogen energy production due to its high hydrogen content, which is 19.6 wt%. The synthesis of Ru/CeO2 catalyst with variations in nanosphere, irregular, and nanocube morphology as supports was carried out for the dehydrogenation reaction of ammonia boranae. The addition of Zn as a second metal in the catalyst was also performed. Characterization tests such as XRD, XRD, SAA, TEM, and Raman spectroscopy were conducted on the catalyst. The catalyst was tested for the dehydrogenation reaction of ammonia boranae with variations in morphology, temperature, composition, NaOH concentration, and durability. The catalytic activity of the Ru/CeO2 nanosphere catalyst is most pronounced when operating under 1 M NaOH conditions, achieving a TOF value of 748.18 h-1 . The activation energy obtained from the reaction is 43.06 kJ/mol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Vanny Natasya
"Penggunaan Amonia boran sebagai salah satu metode yang dapat memproduksi hidrogen dilakukan dengan bantuan katalis dan penyangga. Amonia boran digunakan karena memiliki kandungan hidrogen yang besar sehingga menjanjikan untuk aplikasi pembentukan hidrogen. Pada penelitian ini katalis trimetalik RuNiAg dengan penyangga karbon nanosphere berhasil disintesis melalui impregnasi basah lalu dikarakterisasi dengan FTIR, XRD, XRF, Raman, SEM, HRTEM, FESEM, dan SAA. Pengaruh dari variasi komposisi logam, suhu, penambahan NaOH, dan keberulangan pemakaiannya dievaluasi serta dipelajari ditinjau dari aktivitas katalitik serta nilai Turn Over Frequency (TOF). Katalis Ru0.05Ni0.73Ag0.21/CNS memberikan performa aktivitas katalitik terbaik dalam dekomposisi senyawa amonia boran dibandingkan variasi lainnya pada suhu ruang yaitu sebesar 990,91 h-1 serta energi aktivasi (Ea) dihasilkan sebesar 23,36 kJ/mol. Pada penambahan NaOH serta suhu, memberikan peningkatan pada nilai TOF yang dihasilkan pada aktivitas katalitiknya yang menunjukkan efek sinergis dari logam Ru, Ni, dan Ag pada penyangga karbon nanosphere.
The use of Ammonia borane as a method to produce hydrogen is carried out with the help of catalysts and supports. Ammonia borane is used because it has a large hydrogen capasity, making it promising for hydrogen forming applications. In this study the trimetallic RuNiAg catalyst with carbon nanosphere support was successfully synthesized via wet impregnation and then characterized by FTIR, XRD, XRF, Raman, SEM, HRTEM, FESEM, and SAA. The effects of variations in metal composition, temperature, addition of NaOH, and reusability were evaluated and studied in terms of catalytic activity and Turn Over Frequency (TOF) values. The catalyst Ru0.05Ni0.73Ag0.21/CNS gave the best performance of catalytic activity in the decomposition of ammonia boranes compared to other variations at room temperature which was 990.91 h-1 and activation energy (Ea) was 23.36 kJ/mol. The addition of NaOH and temperature increases the TOF value resulting in its catalytic activity which indicates a synergistic effect of the metals Ru, Ni, and Ag on the carbon nanosphere support."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adi Riyadhi
"Telah dilakukan sintesis nanopartikel MgO dengan cara kalsinasi MgCO3 (Np MgO Kal) dan dengan cara green sintesis menggunakan ekstrak rimpang jahe putih (Zingiber officinale Roscoe) dan Mg(NO3)2 sebagai prekursor (Np MgO Green). Karakterisasi katalis dilakukan menggunakan XRD, luas area BET, UV–Vis DRS, CO2-TPD, SEM-EDX dan TEM. Uji katalis dilakukan pada reaksi konversi tallow hasil hidrolisis lemak sapi dan asam stearat sebagai model menjadi bio-hidrokarbon. Fraksi cair yang dihasilkan di analisa menggunakan GC-MS. Variasi rasio katalis/umpan, temperatur dan lamanya reaksi dilakukan. Mekanisme reaksi dipelajari dengan menggunakan asam stearat sebagai model. Hasil karakterisasi menunjukkan katalis Np MgO Kal berbentuk lembaran seperti bunga dan Np MgO Green berbentuk seperti bola. Hasil uji katalis menunjukkan katalis MgO memiliki aktivitas sebagai katalis dekarboksilasi dan dehidrogenasi tallow dan asam stearat. Fraksi cair yang dihasilkan didominasi oleh senyawa golongan alkana yaitu pentadekana dan heptadekana dan senyawa siklik seperti spiro[2.4]hepta-4,6-diene dan 1,3,5-cycloheptatriene. Produk bio-hidrokarbon yang dihasilkan berupa fraksi bensin, kerosin dan diesel. Produk bio-hidrokarbon yang dihasilkan dengan menggunakan katalis Np MgO Green dan Np MgO Kal secara komposisi kimia tidak jauh berbeda hanya berbeda konsentrasi. Perbedaan konsentrasi senyawa kimia yang dihasilkan pada produk bio-hidrokarbon diakibatkan oleh perbedaan morfologi katalis yang digunakan.
Nanoparticles MgO have been synthesized by calcination of MgCO3 (Np MgO Kal) and synthesized by green synthesis using white ginger rhizome (Zingiber officinale Roscoe) and Mg(NO3)2 as a precursor (Np MgO Green). Catalytic characterizations were performed using XRD, BET, UV–Vis DRS, CO2-TPD, SEM-EDX and TEM. Catalytic tests were performed on the conversion reaction of beef tallow and stearic acid to bio-hydrocarbons, with variations in catalyst/feed ratio, temperature, and time of reaction. The liquid products were analyzed using GC-MS. The reaction mechanism was studied using stearic acid as a model. The characterization showed the Np MgO Kal was sheet like a flower and the Np MgO Green was shaped like a sphere. The catalytic tests showed that MgO catalysts have acted as catalysts for decarboxylation and dehydrogenation of tallow and stearic acid. The liquid fraction is dominated by alkane compounds like pentadecane and heptadecane and cyclic compounds such as spiro[2.4]hepta-4,6-diene and 1,3,5-cycloheptatriene. The bio-hydrocarbon products are gasoline, kerosene, and diesel. The chemical composition of bio-hydrocarbon using catalysts Np MgO Green, and Np MgO Kal are similar, just different concentrations. Differences in the concentration of chemical compounds in bio-hydrocarbon products are due to differences in the catalyst’s morphology."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Harun Alzena
"Indonesia memiliki potensi minyak jelantah yang melimpah sehingga mempunyai peluang untuk diekspor. Akan tetapi, minyak jelantah hanya memiliki bilangan iodin sekitar 50 g-I2/100g yang belum memenuhi standar ekspor yaitu bilangan iodin 70 g-I2/100g. Peningkatan Bilangan Iodin Minyak Jelantah dapat dilakukan salah satunya adalah dengan oksidatif dehidrogenasi (ODH). Pada penelitian ini digunakan Zn-K/ Al2O3 sebagai katalis untuk minyak jelantah yang juga merupakan senyawa hidrokarbon sehingga akan mengalami proses dehidrogenasi. Minyak jelantah yang dipakai adalah minyak model yang didapatkan dari penggorengan terkendali selama 1 jam. Bilangan iodin minyak jelantah sebelum dan sesudah ODH ditentukan dengan metode Wijs dan dikonfirmasi secara kualitatif menggunakan metode FTIR. Bilangan Iodin pada minyak goreng dan minyak jelantah berturut-turut adalah sebesar 60 g-I2/100g dan 58 g-I2/100g. Hasil dari terbaik pada proses ODH adalah bilangan iodin sebesar 58 g-I2/100g dengan kondisi suhu 300o C, loading katalis sebesar Zn = 12,06% dan K = 1,87%, menggunakan nitrogen dalam keadaan inert dan waktu tinggal 660 detik.
Indonesia has abundant potential for used cooking oil, creating an opportunity for export. However, used cooking oil only has an iodine value around of 50 g-I2/100g, which does not meet the export standard of 70 g-I2/100g. Increasing the iodine value of used cooking oil can be achieved through oxidative dehydrogenation (ODH). In this study, Zn-K/Al2O3 was used as a catalyst for used cooking oil, which is also a hydrocarbon compound and therefore undergoes a dehydrogenation process. The used cooking oil utilized was a model oil obtained from controlled frying for 1 hour. The iodine value of the used cooking oil before and after ODH was determined using the Wijs method and qualitatively confirmed using the FTIR method. The iodine values of cooking oil and used cooking oil, respectively, are 60 g-I2/100g and 58 g-I2/100g. The best result from the ODH process was an iodine value of 58 g-I2/100g under conditions of 300°C, a catalyst loading of Zn = 12.06% and K = 1.87%, using nitrogen in an inert state, and a residence time of 660 seconds. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Risda Maulida Afifah
"Energi alternatif terus ditelusuri dan dikembangkan seiring dengan meningkatnya emisi gas rumah kaca. Energi berbasis hidrogen telah banyak diteliti untuk dimanfaatkan sebagai energi alternatif pengganti energi konvensional. Hidrazin hidrat (N2H4.H2O), memiliki kandungan hidrogen yang tinggi (8,0 wt%) merupakan material penyimpan hidrogen yang bersifat inert, aman, dan tidak korosif terhadap katalis logam yang digunakan untuk mempercepat dan menyempurnakan reaksi dekomposisi. Pada penelitian ini, katalis NiPtN/SBA-15 berhasil disintesis dengan metode impregnasi basah yang divalidasi menggunakan instrumen karakterisasi XRF, CHN analyzer, XRD, SAA, dan FESEM-EDS. Efek penambahan dopan nitrogen dari prekursor Natrium nitrit (NaNO2) ke dalam katalis bimetalik NiPt yang didukung dengan material silika mesopori, Santa Barbara Amorphous- 15 (SBA-15) dievaluasi dan dipelajari untuk diketahui pengaruh penambahan dan variasi komposisi terbaiknya terhadap peningkatan aktivitas katalitik. Katalis NiPtN0.4/SBA-15 menunjukkan peforma katalitik terbaik dalam mendekomposisi senyawa hidrazin hidrat dibandingkan katalis dengan variasi lain dengan selektivitas 96,18% dan efisiensi 1.133,01 jam-1.
Alternative energy continues to be explored and developed along with increasing greenhouse gas emissions. Hydrogen-based energy has been widely studied to be used as alternative energy to replace conventional energy. Hydrazine Hydrate (N2H4.H2O), which has a high hydrogen content (8.0 wt%) is a hydrogen storage material that is inert, safe, and non-corrosive to metal catalysts. In this study, NiPtN/SBA-15 catalyst was successfully synthesized by a wet-impregnation method which was validated using XRF characterization instruments, CHN analyzer, XRD, SAA and FESEM-EDS. The effect of adding nitrogen dopant from the precursor Sodium nitrite (NaNO2) into the bimetallic NiPt catalyst supported by mesoporous silica material, Santa Barbara Amorphous-15 (SBA-15) was evaluated and studied to determine the effect of the addition and the best variation on increasing catalytic activity. NiPtN0.4/SBA-15 catalyst showed good catalytic performance in decomposing Hydrazine Hydrate with a selectivity of 96.18% and TOF of 1133.01 h-1."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Georgina Elizabeth Cornelia
"Asam format telah dianggap sebagai senyawa kimia penyimpan hidrogen yang menjanjikan karena kandungan hidrogennya yang tinggi (4,4 wt%). Pada penelitian ini, nanopartikel berbasis logam PdNi dengan penambahan logam perak sebagai logam ketiga disintesis dan digunakan sebagai katalis untuk reaksi dehidrogenasi asam format. SiO2 nanosphere yang berperan sebagai penyangga, disintesis dengan menggunakan metode Stöber. Pendistribusian logam-logam ke permukaan penyangga dilakukan dengan menggunakan metode impregnasi basah dengan mencampurkan PdCl2, NiCl2.6H2O, dan AgNO3 dengan SiO2 nanosphere, yang dilanjutkan dengan reaksi reduksi menggunakan agen pereduksi NaBH4. Material yang dihasilkan dikarakterisasi dengan instrumen XRD, XRF, SAA, dan FESEM-EDX. Variasi komposisi logam perak yang ditambahkan ke dalam katalis berbasis PdNi/SiO2 NS dan suhu reaksi yang digunakan memengaruhi aktivitas katalitik dari nanopartikel logam. Uji aktivitas katalitik terhadap reaksi dehidrogenasi asam format dilakukan dengan menggunakan rangkaian alat buret gas. Jumlah gas yang dihasilkan diamati berdasarkan pergeseran air yang terjadi pada buret gas. Gas yang dihasilkan dikarakterisasi dengan instrumen GC-TCD. Katalis Pd0,4Ag0,6/SiO2 NS menunjukkan aktivitas katalitik yang baik dengan nilai TOF sebesar 312,68 jam-1 dan konversi sebesar 80,31% pada suhu reaksi 70°C.
Formic acid has been considered a high-potential chemical hydrogen storage because of its high hydrogen density (4,4 wt%). In this study, PdNi nanoparticles with the addition of silver metal as a third metal were prepared as catalysts for formic acid dehydrogenation reactions. SiO2 nanospheres as a support were synthesized using the Stöber method. The distribution of metals to the support was carried out using the wet impregnation method by mixing PdCl2, NiCl2.6H2O, and AgNO3 with the SiO2 nanospheres followed by simultaneous reduction using NaBH4. The resulting materials were characterized using XRD, XRF, SAA, and FESEM-EDX. Variations in the composition of the silver metal added to the PdNi/SiO2 NS catalyst and the reaction temperature used in this study had affected the catalytic activity of the metal nanoparticles. The catalytic activity test for the formic acid dehydrogenation reaction was carried out using a gas burette. The amount of gas produced will be observed based on changes in the volume of water in the gas burette. The as-prepared Pd0,4Ag0,6/SiO2 NS shows outstanding catalytic activity for formic acid dehydrogenation with a TOF value of 312,68 h-1 and 80.31% conversion at 70°C."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Serly Rahmadani
"Pemanfaatan energi dari bahan bakar fosil menjadi pilihan yang paling diminati saat ini. Namun, penggunaanya menyebabkan permasalahan lingkungan yang menjadi salah satu pendorong untuk dikembangkan energi alternatif berbasis hidrogen. Hidrazin hidrat (N2H4.H2O) merupakan material yang dapat menghasilkan hidrogen melalui reaksi dehidrogenasi. Pada penelitian ini, katalis NiPtP/THS berhasil disintesis menggunakan metode impregnasi basah telah dibuktikan menggunakan instrumen karakterisasi XRF, XRD, FTIR, SAA, dan FESEM-EDX. Pengaruh penambahan dopan fosfor dari katalis natrium hipofosfit pada katalis bimetalik NiPt/THS diamati untuk mengetahui dampaknya terhadap peningkatan aktivitas katalitik. Katalis NiPtP0,2/THS menunjukkan performa katalitik yang paling baik dibandingkan variasi lain untuk reaksi dekomposisi hidrazin hidrat dengan nilai TOF sebesar 2392,26 h-1 dan selektivitas mencapai 96,71%. Energi aktivasi untuk reaksi dekomposisi hidrazin hidrat menggunakan katalis NiPtP0,2/THS diperoleh sebesar 46,87 kJ/mol.
Currently, obtaining energy from fossil fuels is the most popular choice. However, its use causes environmental problems, which are one of the driving forces behind the development of hydrogen-based alternative energy. Hydrazine hydrate (N2H4.H2O) is a material that can produce hydrogen through a dehydrogenation reaction. In this study, the NiPtP/THS catalyst was successfully synthesized using a wet impregnation method, which has been proven using the XRF, XRD, FTIR, SAA, and FESEM-EDX characterization instruments. The effect of adding phosphorus dopant from a sodium hypophosphite catalyst to a bimetallic NiPt/THS catalyst was observed to determine its effect on increasing catalytic activity. NiPtP0.2/THS catalyst showed the best catalytic performance compared to other variations for the decomposition reaction of hydrazine hydrate, with a TOF value of 2392.26 h-1 and a selectivity of 96.71%. The activation energy for the decomposition reaction of hydrazine hydrate using NiPtP0.2/THS catalyst was obtained at 46.87 kJ/mol."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library