Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176630 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Ridwan
"Indonesia memiliki kekayaan sumberdaya batubara yang sangat melimpah, sehingga menghasilkan produksi batubara yang terus meningkat, dengan pemanfaatannya masih sangat diperlukan bagi keberlangsungan kebutuhan masyarakat di Indonesia terhadap energi, oleh karena itu perlu diseimbangkan melalui kegiatan eksplorasi berdasarkan pertimbangan kondisi geologi, serta estimasi sumberdaya batubara. Penelitian ini dilakukan pada daerah izin usaha pertambangan (IUP) PT. Binuang Mitra Bersama Blok Dua, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan dengan mengandung formasi pembawa keterdapatan batubara yang melimpah salah satunya berupa formasi Warukin. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui kondisi geologi bawah permukaan melalui pemodelan geologi secara 2D & 3D berdasarkan hasil korelasi di setiap data bor menggunakan software MineScape 5.7, sehingga mengetahui kompleksitas kondisi geologi daerah penelitian serta mengetahui total estimasi sumberdaya batubara daerah penelitian dengan menggunakan metode geostatistika Inverse Distance Weight (IDW) untuk menginterpolasi ketebalan batubara di setiap seam. Terdapat 12 titik bor data yang digunakan pada daerah penelitian dengan menghasilkan 11 seam utama berupa 5 seam yang bercabang dan 6 seam yang tidak memiliki percabangan yaitu seam AU, A1, A2, B3, C1A, dan C3. Kompleksitas kondisi geologi daerah penelitian termasuk dalam kategori moderat, dilihat dari ketebalan lapisan batubara yang bervariasi yaitu tipis hingga sangat tebal, kesinambungannya ratusan meter, percabangannya beberapa yaitu 45% dari daerah penelitian, terlipat sedang dengan berjenis open fold, serta kemiringan sedang yang didapatkan nilai dip sekitar 30°-53°. Total sumberdaya batubara daerah penelitian berdasarkan area estimasi sumberdaya didapatkan area terukur sebesar 20.334.071 ton, area tertunjuk 15.386.980 ton, dan area tereka 29.797.424 ton. Dengan total secara keseluruhan sebesar 65.518.475 ton.

Indonesia has a very abundant wealth of coal resources, resulting in increasing coal production, its utilization is still very much needed for the sustainability of the needs of the people in Indonesia for energy, therefore it needs to be balanced through exploration activities based on consideration of geological conditions, and estimation of coal resources. This research was conducted in the mining business license (IUP) area of ??PT. Binuang Mitra Bersama Block Dua, Tapin Regency, South Kalimantan Province contains abundant coal carrier formations, one of which is the Warukin formation. The purpose of this study was to determine the subsurface geological conditions through 2D & 3D geological modeling based on the correlation results in each drill data using MineScape 5.7 software, so as to be able to determine the complexity of the geological conditions in the study area and determine the total estimated coal resources in the study area using the Inverse Distance Weight Method by geostatistic to interpolate the thickness of the coal in each seam. There are 12 data drill points used in the study area to produce 11 main seams in the form of 5 seams with branches and 6 seams that do not have splitting, namely seams AU, A1, A2, B3, C1A, and C3. The complexity of the geological conditions in the study area is included in the moderate category, judging from the thickness of the coal seams, which vary from thin to very thick, hundreds of meters of continuity, several splitting, namely 45% of the study area, the geological structure of the folds is included in the moderate category with the open fold type, and moderate slope obtained dip values around 30°-53°. The total coal resources of the study area based on the estimated resource area obtained a measured area of ??20.334.071 tons, an indicated area of ??15.386.980 tons, and an inferred area of ??29.797.424 tons for a total of 65.518.475 tons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Maharani Putri
"Batubara telah menjadi komoditas pertambangan yang sangat vital bagi Indonesia. Daerah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, memiliki formasi pembawa endapan batubara, seperti Formasi Montalat, dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuat model dan menghitung estimasi sumberdaya batubara pada daerah X, Kalimantan Tengah. Pembuatan model dilakukan dengan perangkat lunak Minescape 5.7 dengan menerapkan metode interpolasi geostatistik inverse distance weighted (IDW) dan polynomial, dengan rentang order 0 - 3. Dari 40 data bor, 6 di antaranya memiliki log geofisika. (berupa parameter gamma ray dan density. Ditemukan 2 seam utama, yaitu seam E (terbagi menjadi seam EU dan EL) dan seam F. Kemiringan seam berkisar 13° - 14°, dengan kemenerusannya berkisar 260 - 450 meter, serta 3 variasi ketebalan. Tidak ditemukan indikasi sesar dan intrusi, namun terdapat indikasi adanya gentle fold dengan sudut > 120° pada model hasil interpolasinya. Aspek kualitas batubaranya ditemukan minimnya variasi. Berdasarkan hal tersebut, kompleksitas geologinya termasuk kondisi geologi sederhana. Berdasarkan hasil pemodelan, metode Polynomial order 1 paling sesuai dengan kondisi daerah penelitian, yang ditunjukkan oleh kesesuaian model dengan data aktual produksinya. Sedangkan, hasil pemodelan dari metode Inverse Distance Weighted banyak ditemukan ketidaksesuaian model dengan data aktualnya, khususnya pada penampang yang searah dip. Berdasarkan estimasi sumberdaya dengan metode circular USCS, sumberdaya total di daerah penelitian sebesar 17.712.998 ton, dengan area tereka 10.671.313 ton, area tertunjuk 5.412.609 ton, dan terukur 1.629.075 ton.

Coal has become a vital mining commodity for Indonesia. The North Barito Regency area in Central Kalimantan contains coal-bearing formations, such as the Montalat Formation, among others. This research aims to create a model and estimate coal resources in area X, Central Kalimantan. The modeling was conducted using Minescape 5.7 software, applying geostatistical interpolation methods of inverse distance weighted (IDW) and polynomial, with orders ranging from 0 to 3. From 40 drill data points, 6 included geophysical logs (gamma ray and density parameters). Two main seams were identified: seam E (divided into EU and EL) and seam F. The seams have a dip ranging from 13° to 14°, with continuities between 260 and 450 meters, and three thickness variations. No indications of faults or intrusions were found, but there were indications of gentle folds with angles >120° in the interpolation model. The quality of the coal showed minimal variation, indicating simple geological conditions. Based on the modeling results, the Polynomial order 1 method was the most suitable for the study area, as shown by the model's alignment with actual production data. In contrast, the Inverse Distance Weighted method showed significant discrepancies, particularly in sections parallel to the dip. According to resource estimates using the circular USCS method, the total resources in the study area amounted to 17,712,998 tons, with 10,671,313 tons inferred, 5,412,609 tons indicated, and 1,629,075 tons measured."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fahri Hibatullah Suroso
"Analisis kestabilan lereng dilakukan di salah satu tambang batubara terbesar di Indonesia yang terletak pada daerah Kalimantan Selatan. PT. Energi Batubara Lestari merupakan salah satu perusahaan tambang batubara yang melakukan kegiatan penambang serta memperhatikan keamanan dari melakukan kegiatan produksi batubara. Kestabilan lereng pada produksi batubara sangat penting dalam menjamin kelancaran dan keamanan produksi tambang batubara. Tanah longsor pada tambang batubara dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan juga eksternal yang dapat membuat tanah menjadi tidak stabil. Sebelum mengidentifikasi longsoran, diperlukan adanya penyelidikan analisis kestabilan lereng untuk mengetahui nilai keamanan lereng (SF) dan juga nilai kuat geser tanah pada saat terjadi longsor. Untuk menangani longsor diperlukan perkuatan strukturagar lebih efisien dengan perkuatan struktur tiang bor (bored pile)dan pasangan batu (stone masonry) pada kaki lereng. Analisis kestabilan lereng pada daerah Seam G ini bertujuan untuk mengetahui nilai faktor keamanan dari kondisi aktual untuk dilakukan cutback pada lereng daerah Seam G. Analisis kestabilan lereng menggunakanmetode Rock Mass Rating (RMR), Geological Strength Index (GSI) serta mencari nilai faktor keamanan (FK) menggunakan software slide menggunakan metode spancer. Hasil analisis dinyatakan aman atau dapat dilakukan proses cutback dan kondisi lereng dinyatakan stabil, serta memberikan rekomendasi untuk melakukan proses cutback lanjutan.

Slope stability analysis was carried out in one of the largest coal mines in Indonesia which is located in the area of South Kalimantan. PT. Energi Batubara Lestari is a coal mining company that carries out mining activities and pays attention to the safety of carrying out coal production activities. Slopestability in coal production is very important in ensuring the smooth and safe production of coalmines. Landslides in coal mines can be influenced by internal and external factors that can make the soil unstable. Before identifying a landslide, it is necessary to investigate slope stability analysis todetermine the slope safety value (SF) and also the shear strength value of the soil when a landslideoccurs. To handle landslides, it is necessary to strengthen the structure to make it more efficient by strengthening the bored pile and stone masonry structures at the foot of the slope. Slope stabilityanalysis on the west side of Seam G area aims to determine the value of the factor of safety from theactual conditions for cutback on the slopes of the west side of Seam G area. Analysis of slope stabilityusing the Rock Mass Rating (RMR) method, Geological Strength Index (GSI) and looking for thevalue of the factor of safety (FK) using slide software using the spancer method. Analysis results declared safe or a cutback process can be carried out and the slope condition is declared stable, aswell as providing recommendations for further cutback processes."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yazeed Titan Yudhaprawira
"Batu bara merupakan salah satu sumber energi terbesar di dunia dengan kebutuhan yang terus meningkat. Kebutuhan yang terus meningkat harus diiringi dengan metode eksplorasi yang lebih baik dengan memaksimalkan kegiatan pemodelan dan estimasi sumber daya dengan metode geostatistika yang tepat. Penelitian dilakukan di wilayah izin usaha PT. Lamindo Inter Multikon, Pulau Bunyu, Kalimantan Utara yang merupakan salah satu daerah penghasil batu bara yang cukup besar namun belum menerapkan kegiatan pemodelan dan estimasi sumber daya lebih mendalam. Daerah penelitian memiliki luas 3,357 ha dengan 15 titik lubang bor yang menjadi dasar penelitian dengan menerapkan tiga jenis metode geostatistika, antara lain inverse distance weighting (IDW), radial basis function (RBF), dan ordinary Kriging (OK) dimana masing-masing dari metode geostatistika memiliki hasil pemodelan 3D dan estimasi sumber daya sendiri. Pemodelan 3D yang dilakukan menunjukan bahwa daerah penelitian memiliki sebuah sesar yang memotong seluruh daerah penelitian yang memanjang selatan-utara. Estimasi sumber daya batu bara pada daerah penelitian dengan metode IDW memiliki total 122.793.314 ton, metode OK sebesar 116.667.925 ton, dan RBF sebesar 102.918.845 ton. Metode RBF menjadi metode geostatistika terbaik yang dapat diterapkan pada daerah penelitian karena memiliki akurasi paling baik menurut hasil validasi metode geostatistika yang dilakukan.

Coal is one of the largest sources of energy in the world with increasing demand. Increasing demand must be accompanied with better exploration method by maximizing the modeling activities and resource estimation with the appropriate geostatistical method. The study was conducted in the area of PT. Lamindo Inter Multikon, Bunyu Island, North Kalimantan, which is one of the large coal-producing regions but has not yet implemented more in-depth modeling and estimation activities. The research area has an area of 3.357 ha with 15 bore holes which is the basis of research by applying three types of geostatistical methods, including inverse distance weighting (IDW), ordinary Kriging (OK), radial basis function (RBF), and where each of the methods has the results of 3D modeling and estimation of its own resources. 3D modeling carried out shows that the study area has a fault that cuts across the entire study area that extends south-north. Estimated coal resources in the study area using IDW method has a total of 122.793.314 tons, the OK method is 116.667.925 tons, and the RBF is 102.918.845 tons. The RBF method is the best geostatistical method that can be applied in the study area because it has the best accuracy according to the results of the validation of the geostatistical method."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nada Zairina Wulandari
"Ketahanan pangan adalah salah satu aspek yang mendukung ketahanan nasional. Ketika individu atau rumah tangga tidak mampu memenuhi ketahanan pangannya maka terjadilah kerawanan pangan yang dapat menggangu stabilitas ekonomi dan nasional.  Tapin mengalami peningkatan penduduk miskin dan peningkatan rumah tidak layak huni di Kalimantan Selatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis dan mengukur kerawanan pangan rumah tangga tidak layak huni dan faktor yang mempengaruhinya di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Pangan adalah kebutuhan mendasar yang harus selalu ada dan terus meningkat seiring dengan mengingkatnya jumlah penduduk. Analisis ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan model rasch, metode regresi ordinal dan menggunakan variabel moderator dengan analisis data yang deskriptif untuk menganalisis data penelitian. Penelitian ini berdasarkan pada skala kerawanan pangan (FIES) serta faktor demografi dan kemiskinan multidimensi yaitu Jumlah Anggota Keluarga (X1), Jenis Pekerjaan (X2), Pendapatan (X3), Pendidikan (X4), Kesehatan (X5), Bantuan (X6), dan Jenis Kelamin (X7). Hasil penelitian ini adalah, pada tingkat kerawanan pangan rumah tangga tidak layak huni berdasarkan FIES, terdapat 57% kerawanan pangan ringan, kerawanan pangan sedang ada 23% dan rumah tangga dengan tingkat kerawanan pangan berat ada 20%.

Food security is one aspect that supports national security. When individuals or households are unable to fulfill their food security, food insecurity occurs which can disrupt economic and national stability. Tapin has experienced an increase in the number of poor people and an increase in uninhabitable houses in South Kalimantan. This study aims to analyze and measure the food insecurity of uninhabitable households and the factors that influence it in Tapin District, South Kalimantan. Food is a basic need that must always be available and continues to increase along with the increasing population. This analysis uses a quantitative approach using the Rasch model, ordinal regression method and using moderator variables with descriptive data analysis to analyze research data. This research is based on the food insecurity scale (FIES) and multidimensional demographic and poverty factors, namely the number of family members (X1), type of work (X2), income (X3), education (X4), health (X5), assistance (X6), and Gender (X7). The results of this study are, at the level of food insecurity in uninhabitable households based on FIES, there are 57% light food insecurity, moderate food insecurity is 23% and households with severe food insecurity are 20%."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafira Selinzaskia Anwar
"Deposit paleotsunami telah ditemukan di berbagai lokasi di Indonesia, diantaranya ialah di kawasan Pacitan, Kulon Progo, Cilacap, Pangandaran, serta kawasan Lebak, Banten. Penelitian kali ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan model yang ideal dalam penentuan luasan zona inundasi paleotsunami di sepanjang kawasan pesisir selatan Malingping, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dengan metode pemodelan numerik finite difference melalui perangkat lunak ComMIT yang berbasis sistem MOST (Method Of Splitting Tsunamis). Kegiatan lapangan dilakukan guna mengidentifikasi keberadaan endapan paleotsunami pada kawasan lembahan atau swale. Beberapa skenario seperti peristiwa Pangandaran 2006, Aceh 2004, Tohoku 2011, serta gempa yang bersumber pada kawasan segmen megathrust Selat Sunda, dan megathrust sepanjang selatan Jawa digunakan dalam proses pemodelan untuk melihat karakteristik paleotsunami yang paling mungkin mengendapkan deposit di kawasan penelitian. Pemodelan dilakukan dengan berbagai macam skema yaitu dengan memanfaatkan unit source dengan bentuk segmen-segmen pada zona subduksi pada database ComMIT, serta menggunakan parameter sumber gempa yang dimasukkan secara manual untuk selanjutnya dilakukan pemodelan pada ComMIT. Hasil pemodelan menunjukkan skenario tsunami terburuk yang mungkin pernah terjadi di kawasan penelitian ialah peristiwa tsunami dengan nilai magnitudo mencapai 9.1Mw, dengan jangkauan inundasi maksimum sejauh 5,2 kilometer, serta amplitudo gelombang mencapai 32 meter, yang diperkirakan menjadi peristiwa tsunami yang mengendapkan deposit paleotsunami yang ditemukan di daerah penelitian.

Paleotsunami deposits have been found in various locations in Indonesia, such as in the Pacitan area, Kulon Progo, Cilacap, Pangandaran, and Lebak, Banten. This research was conducted with the aim of obtaining an ideal model in determining the area of the paleotsunami inundation zone along the southern coastal area of Malingping, Lebak Regency, Banten Province with the finite difference numerical modeling method through ComMIT software based on the MOST (Method Of Splitting Tsunamis) system. Field activities were carried out to identify the presence of paleotsunami deposits in the swale area. Several scenarios such as the Pangandaran 2006, Aceh 2004, Tohoku 2011, as well as earthquakes originating in the Sunda Strait megathrust segment area, and megathrust along the south of Java were used in the modeling process to see the characteristics of paleotsunami that were most likely to produced the tsunami deposits in the study area. Modeling is carried out with various schemes, such as using the ComMIT database unit source in the form of segments in the subduction zone, as well as using earthquake source parameters that are entered manually for further modeling on ComMIT. The modeling results show that the worst tsunami scenario that may have ever occurred in the study area is the tsunami event with a magnitude value of 9.1Mw, with a maximum inundation range of 5.2 kilometers, and a wave amplitude of up to 32 meters, which is estimated to be a tsunami event that deposits paleotsunami deposits found in the study area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Mutiara
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model seam batubara, persebaran seam batubara, serta estimasi sumber daya batubara menggunakan pemodelan 3 dimensi. Selain itu, estimasi sumber daya batubara juga dilakukan menggunakan metode circular. Pemodelan seam batubara dilakukan menggunakan membuat database yang merupakan kolerasi antara data elevasi, dan data bor yang diolah menjadi data collar, survey, dan litologi. Hasil pemodelan yang didapatkan kemudian dianalisis untuk mendapatkan informasi persebaran dan ketebalan serta tonase batubara di daerah penelitian. Model yang telah dibuat juga akan diolah menjadi subcrop seam batubara di daerah penelitian untuk dilakukan perhitungan estimasi menggunakan metode circular. Perhitungan metode circular memiliki jarak pengamatan yang disesuaikan dengan SNI 5015: 2019 dengan kondisi geologi di daerah penelitian yang salah satunya merupakan variasi kualitas batubara. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa model seam batubara memiliki luas area 617.859,514 m2 dengan strike/dip N317°E/10°. Dari model seam batubara juga didapat ketebalan rata-rata batubara dari seluruh titik bor yaitu sebesar 1 meter. Berdasarkan model seam batubara dan pembuatan subcrop, didapatkan bahwa orientasi persebaran batubara di daerah penelitian memiliki orientasi Barat Laut – Tenggara. Estimasi sumber daya batubara dari hasil perhitungan model seam batubara didapatkan tonase batubara adalah sebanyak 853.364 ton. Sementara itu, perhitungan menggunakan metode circular, sumber daya terukur di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubara sebesar 1.781.389,816 ton. Sumber daya tertunjuk di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubara sebesar 2.712.196,394 ton, serta untuk sumber daya tereka di dalam IUP Blok daerah penelitian memiliki jumlah tonase batubaranya adalah sebesar 3.625.868,184 ton.

This study aims to determine the coal seam model, the direction of spread of the coal seam, and estimation of coal resources using 3-dimensional modeling. In addition, estimation of coal resources is also carried out using the circular method. Coal seam modeling is carried out by creating a database which is a correlation between elevation data and drillhole data which is processed into collar, survey, and lithology data. The modeling results obtained were then analyzed to obtain information on the distribution and thickness and tonnage of coal in the study area. The model that has been made will also be processed into a coal seam subcrop for resources estimation calculations using the circular method. The calculation of the circular method has an observation distance that is adjusted to SNI 5015: 2019 with the geological conditions in the research area, one of which is the variation in coal quality. The results of this study indicate that the coal seam model has an area of 617,859.514 m2 with strike/dip N317°E/10°. From the coal seam model, resulting the average thickness of coal from all drill points is 1 meter. Based on the coal seam model and subcrop that has been made, it is generated that the orientation of the distribution of coal in the study area has a NE – SE orientation. Estimation of coal resources from the calculation of the coal seam model shows that the coal tonnage is 853,364 tons. Meanwhile, calculations using the circular method, measured resources in the IUP Block of the study area have a total tonnage of 1.781.389,816 tons of coal. The indicated resources have a total coal tonnage of 2.712.196,394 tons, and for inferred resources have a total coal tonnage of 3.625.868,184 tons."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Nur Faishal Farid
"Batubara menjadi energi utama dalam kebutuhan pembangkit listrik. Oleh karena itu kegiatan eksplorasi dan produksi batubara masih perlu dilakukan. Penelitian ini dilakukan di wilayah pertambangan PT. Trisensa Mineral Utama, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur dengan keadaan geologi batubara yang terendapkan pada Formasi Balikpapan dan termasuk kategori kondisi geologi moderat, dengan keadaan lapisan batubara yang nyaris vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan dan menghitung sumber daya batubara di Lapangan WB. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif berupa studi literatur dan pengamatan lapangan serta metode kuantitatif berupa pemodelan dan persamaan matematis perhitungan volume batubara yang dibantu oleh perangkat lunak Minescape 5.7. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh teori-teori yang mendukung dalam kegiatan penelitian dan untuk mengetahui kondisi geologi daerah penelitian. Pengamatan lapangan digunakan untuk mengukur geometri aktual batubara daerah penelitian dan sebagai gambaran awal dalam melakukan pemodelan. Data yang digunakan dalam pemodelan dan perhitungan sumber daya batubara berupa 16 titik bor yang mencakup informasi data survei, litologi, dan kualitas batubara yang kemudian diinterpretasikan untuk menghasilkan model bawah permukaan dan besaran tonase sumber daya batubara. Berdasarkan hasil pemodelan, secara umum rata-rata kemiringan lapisan batubara pada daerah penelitian adalah sebesar 75o dengan ketebalan mulai dari 1,19 m hingga 6,14 m. Setelah dilakukan perhitungan, diketahui bahwa sumber daya tereka sebesar 234.396 ton, sumber daya tertunjuk sebesar 2.008.651 ton, dan sumber daya terukur sebesar 835.764 ton, sehingga total keseluruhan sumber daya pada Lapangan WB adalah sebesar 3.078.811 ton. Dengan mengetahui geometri batubara di bawah permukaan serta mengetahui besaran nilai sumber daya batubara di daerah penelitian tersebut, diharapkan dapat membantu dalam rencana penambangan di Lapangan WB ke depan.

Coal is the main energy for power plants. Therefore, coal exploration and production activities still need to be carried out. This research was conducted in the mining area of ​​PT. Trisensa Mineral Utama, Loa Janan District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province with geological conditions of coal deposited in the Balikpapan Formation and included in the category of moderate geological conditions, with almost vertical dipping of coal seam. This study aims to model and calculate coal resources in WB Field. The method used in this study is a qualitative method in the form of literature studies and field observations and quantitative methods in the form of modeling and mathematical equations for calculating coal volume assisted by Minescape 5.7 software. Literature study was conducted to obtain supporting theories in research activities and to determine the geological conditions of the research area. Field observations are used to measure the actual geometry of the coal in the research area and as an initial description in modeling. The data used in the modeling and calculation of coal resources are 15 drill points which include survey data, lithology, and coal quality information which are then interpreted to produce the subsurface model and the tonnage of coal resources. Based on the modeling results, in general the average slope of the coal seam in the study area is 75o with thickness ranging from 1.19 m to 6.14 m. After calculating, it is known that the inferred resource is 234,396 tons, the indicated resource is 2,008,651 tons, and the measured resource is 835,764 tons, so that the total resource in WB Field is 3,078,811 tons. By knowing the geometry of the coal below the surface and knowing the value of the coal resources in the research area, it is hoped that it will help in future mining plans at WB Field."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hendro Purnomo
"ABSTRAK
Inverse Distance Weighting (IDW) adalah salah satu metode interpolasi untuk menaksir suatu nilai pada lokasi yang tidak tersampel berdasarkan data disekitarnya. Metode ini sering digunakan dalam kegiatan eksplorasi karena dalam proses perhitungannya lebih sederhana dan mudah difahami. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan sebaran bijih limonit secara lateral dan potensi sumberdaya nikel, dengan menggunakan metode IDW untuk menaksir kadar Ni dan ketebalan zona mineralisasi. Penelitian ini dilakukan berdasarkan data hasil pengebeboran prospeksi sebanyak 60 titik bor. Parameter power yang digunakan dalam proses interpolasi adalah 1, 2, 3, 4 dan 5. Untuk memilih nilai power yang terbaik digunakan parameter Root Mean Square Error (RMSE) yang diperoleh dari prosedur cross validation. Berdasarkan nilai RMSE terkecil diperoleh bahwa metode IDW dengan power 1 adalah yang terbaik. Dengan asumsi nilai cut-off grade adalah 1,2% Ni dan densitas limonit 1,6 ton/m³, hasil estimasi sumberdaya pada zona limonit adalah 151,7 juta ton bijih dengan kadar rata-rata 1,45% Ni atau setara dengan 2,2 juta ton logam nikel. Peta sebaran bijih menunjukkan bahwa potensi tambahan sumberdaya masih terbuka kearah selatan dan barat laut dari daerah penelitian."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2018
600 JIA X:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rino Destama Sugandhi
"Batu bara merupakan salah satu komoditas terbesar yang digunakan untuk menghasilkan energi listrik di Indonesia. Mengingat batu bara merupakan salah satu sumber energi yang tidak terbarukan, maka perlu dilakukan eksplorasi untuk mencari sumber potensi batu bara baru. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan berada di daerah Jangga, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi. Kegiatan ini merupakan kegiatan eksplorasi tahap pendahuluan yang dilakukan bersama Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan terdiri dari dua kegiatan yaitu pemetaan geologi permukaan dan pengeboran inti. Setelah itu dilakukan olah data untuk mengetahui bentuk model 3D lapisan batu bara dan estimasi potensi batu bara. Pada kegiatan pemetaan geologi permukaan didapati kondisi geologi daerah penelitian yang terdiri dari dua satuan batuan yaitu satuan batuan batupasir dan batulempung, serta didapati beberapa singkapan batu bara. Kondisi geomorfologi daerah penelitian terdiri dari satuan dataran rendah sangat landai dan dataran rendah pedalaman agak curam. Kegiatan pengeboran dilakukan pada empat titik koordinat yaitu MK-01, MK-02, MK-03, dan MK-04. Pemodelan lapisan dan estimasi potensi batu bara dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak MineScape 5.7. Dari hasil data pengeboran, terdapat delapan lapisan batu bara yang dapat dimodelkan dengan data pendukung berupa data singkapan batu bara. Estimasi potensi batu bara pada penelitian ini merujuk pada kelompok target eksplorasi dan kelompok inventori yang terdiri dari inventori tertunjuk dan inventori tereka. Dari hasil perhitungan estimasi diketahui total target eksplorasi minimum adalah 1.158.822,74 ton dan maksimum 4.208.379,08 ton. Total estimasi potensi batu bara pada kelompok inventori tertunjuk adalah 9.296.304,45 ton. Total estimasi potensi batu bara pada kelompok inventori tereka adalah 12.916.775,7 ton Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam kegiatan eksplorasi lanjutan yang lebih detail.

Coal is one of the largest commodities used to produce electrical energy in Indonesia. Considering that coal is a non-renewable energy source, exploration is needed to find new potential sources of coal. Exploration activities are carried out in the Jangga area, Batang Hari Regency, Jambi Province. This activity is an early stage exploration activity carried out by Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi. This exploration activities consists of two activities, namely surface geological mapping activities and core drilling activities. After that, data processing is carried out to determine the 3D coal seam model and estimate the potential of coal. In the surface geological mapping activity, it was found that the geological conditions of the research area consisted of two main rock units, namely sandstone and claystone units, and several coal outcrops were found. The geomorphological condition of the research area consists of very gentle sloping lowland and rather steep inland lowland. Drilling activities are carried out at four coordinate points, namely MK-01, MK-02, MK-03, and MK-04. Coal seam modeling and potential estimation were carried out using MineScape 5.7 software. From the results of the drilling data, there are eight coal seams that can be modeled with supporting data in the form of coal outcrop data. The estimation of coal potential in this study refers to the exploration target group and the inventory group consisting of indicated inventory and inferred inventory. From the estimation results, it is known that the minimum total exploration target is 1,158,822.74 tons and the maximum is 4,208,379.08 tons. The total estimated coal potential in the indicated inventory group is 9,296,304.45 tons. The total estimated coal potential in the inferred inventory group is 12.916.775,7 tons. The results of this study are expected to be a reference material in further detailed exploration activities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>