Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 190853 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Yvette Duhita
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan seperti likuiditas, solvabilitas, perputaran, profitabilitas, dan nilai pasar, serta arus kas operasi dan nilai tambah ekonomi terhadap nilai tambah pasar merger dan akuisisi perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2016 sampai dengan 2021. Penelitian ini menginformasikan pengaruh variabel bebas terhadap MVA pada perusahaan yang melakukan M&A sebagai strategi bisnisnya. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dan non-probability sampling. Diperoleh 19 sampel perusahaan publik yang terdaftar di BEI dan data sekunder diambil dari laman Bursa Efek Indonesia. Pengukuran kinerja keuangan dilakukan lima tahun sebelum dan sesudah M&A. Metode analisis menggunakan regresi data panel dan dari regresi panel dimenemukan bahwa EVA dan OCF berpengaruh positif signifikan terhadap nilai tambah pasar emiten di Indonesia yang melakukan M&A. Hasil juga menunjukkan bahwa laba per saham secara signifikan berpengaruh negatif terhadap MVA; sedangkan DER dan TATO berpengaruh negatif tidak signifikan sedangkan CR dan ROE berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai tambah pasar.

This study aims to analyze the effect of financial ratios such as liquidity, solvability, turnover, profitability, market value, operating cash flow, and economic value added on the market value added of corporate mergers and acquisitions listed in IDX from 2016 to 2021. The research informs independent variables’ influence on MVA in companies that do M&A as their business strategy. This research is using purposive and non—probability sampling methods. Obtained samples of 19 public companies listed on the IDX and secondary data taken from the Indonesian Stock Exchange website. Financial performance measurement takes place five years before and after M&A. The analytical method uses panel data regression and from panel regression, we found that EVA and OCF are significantly positively influenced with the market value added of listed firms in Indonesia that conducted M&A. Our results indicate that earning per share significantly has a negative influence on MVA; while DER and TATO are insignificantly negative influenced while CR and ROE are insignificantly positive influenced with market value added."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahulla Zein Ihsan
"Penelitian ini menganalisis determinan rasio pembayaran dividen pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2023. Menggunakan model data panel dengan pendekatan Fixed Effect Model (FEM), penelitian ini mengevaluasi pengaruh likuiditas, solvabilitas, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan pertumbuhan aset terhadap rasio pembayaran dividen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua variabel independen memiliki pengaruh negatif terhadap rasio pembayaran dividen, namun hanya profitabilitas yang signifikan pada tingkat kepercayaan 10%. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan sektor energi cenderung menahan laba untuk kebutuhan investasi jangka panjang, terutama di tengah fluktuasi harga energi dan transisi menuju energi baru terbarukan. Temuan ini mendukung teori keagenan, teori trade-off, dan teori pecking order, yang memberikan penjelasan terkait pengelolaan dana internal perusahaan di bawah ketidakpastian pasar. Penelitian ini juga merekomendasikan investor untuk mempertimbangkan strategi pendanaan perusahaan sebelum membuat keputusan investasi, serta memberikan saran bagi manajemen untuk menjaga transparansi dan efisiensi dalam pengelolaan dana perusahaan.

This study analyzes the determinants of dividend payout ratios in energy sector companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2014 to 2023. Using a panel data model with the Fixed Effect Model (FEM) approach, this research evaluates the impact of liquidity, solvability, firm size, profitability, and asset growth on dividend payout ratios. The results indicate that all independent variables negatively influence the dividend payout ratio, with only profitability being significant at the 10% confidence level. This suggests that energy sector companies tend to retain earnings for long-term investment needs, particularly amidst energy price fluctuations and the transition toward renewable energy. These findings support agency theory, trade-off theory, and pecking order theory, which explain the management of internal funds under market uncertainty. The study also recommends that investors consider company funding strategies before making investment decisions and advises management to maintain transparency and efficiency in financial resource management."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2025
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Adelya Serawai
"Kemajuan teknologi tidak dapat dipungkiri sangat pesat dalam kehidupan manusia saat ini semenjak kehadiran internet dalam telepon genggam turut menghadirkan berbagi fitur baru salah satunya aplikasi-aplikasi finansial seperti Bank Digital. Banyak Bank Digital memberikan bunga deposito hingga 10% yang dimana besaran bunga tersebut lebih tinggi dari tingkat bunga penjaminan (TBP) yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yakni 4,25%. Hal tersebut akan menjadi masalah apabila terjadi likuidasi pada bank-bank digital tersebut karena dana nasabah yang akan diganti harus termasuk dalam syarat 3T yang salah satunya bunga deposito tidak lebih tinggi dari tingkat bunga penjaminan oleh LPS. penelitian ini dilakukan berdasarkan 2 (dua) rumusan masalah antara lain Regulasi Likuidasi Bank Umum di Indonesia dan Pelindungan Nasabah Bank Digital Dalam Hal Terjadi Likuidasi. Penelitian ini berbentuk normatif dengan menggunakan tipologi deskriptif analitis Proses likuidasi bank umum di Indonesia telah melewati banyak perubahan dan penyesuaian sejak era BPPN hingga era LPS. Pada tahun 2023 terdapat perubahan urutan hirarki pembayaran kewajiban terhadap kreditur yang ada pada UUP2SK urutan daripada pembayaran kreditur tersebut berdampak pada pembayaran simpanan dari nasabah penyimpan yang tidak dibayarkan penjaminannya dan simpanan dari nasabah penyimpan yang tidak dijamin sedangkan untuk melakukan klaim terhadap dana nasabah bank apabila terjadi likuidasi, nasabah tersebut harus termasuk pada kriteria 3T yang salah satunya adalah tingkat bunga yang diterima nasabah tidak lebih dari tingkat bunga yang dijamin pada LPS. Sehingga dana nasabah bank digital merupakan dana yang tidak dijamin oleh LPS, maka penggantian daripada dana tersebut termasuk pada Pasal 7 ayat 35 UUP2SK urutan ketujuh dan sangat berpotensi untuk tidak mendapatkan penggantian apabila terjadi likuidasi. Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan regulasi yang ada terkait pelindungan nasabah bank digital tidak mencerminkan kepastian hukum, memberikan pelindungan hukum sehingga tidak adanya tanggung jawab hukum terhadap nasabah bank digital.

The advancement of technology is undeniably very rapid in human life today since the presence of the internet on mobile phones also presents various new features, one of which is financial applications such as Digital Banks. Many Digital Banks provide deposit interest rates of up to 10%, which is higher than the guaranteed interest rate (TBP) guaranteed by the Deposit Insurance Corporation (LPS), which is 4.25%. This will be a problem in the event of liquidation of these digital banks because customer funds to be replaced must be included in the 3T conditions, one of which is deposit interest not higher than the guaranteed interest rate by LPS. This research is conducted based on 2 (two) problem formulations, including Regulation of Commercial Bank Liquidation in Indonesia and Protection of Digital Bank Customers in the Event of Liquidation. This research is normative in form using descriptive analytical typology The process of liquidation of commercial banks in Indonesia has gone through many changes and adjustments since the BPPN era to the LPS era. In 2023 there is a change in the hierarchical order of payment of obligations to creditors in the UUP2SK the order of payment of creditors has an impact on the payment of deposits from depositors whose guarantees are not paid and deposits from depositors who are not guaranteed while to make claims against bank customer funds in the event of liquidation, the customer must be included in the 3T criteria, one of which is the interest rate received by the customer is not more than the guaranteed interest rate at LPS. So that digital bank customer funds are funds that are not guaranteed by LPS, then the replacement of these funds is included in Article 7 paragraph 35 of the seventh order UUP2SK and has the potential not to be reimbursed in the event of liquidation. Based on this, it can be concluded that the existing regulations related to the protection of digital bank customers do not reflect legal certainty, provide legal protection so that there is no legal responsibility for digital bank customers."
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanullang, Nora Nurbetti
"Penelitian ini menganalisis pengaruh hutang terhadap market power perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2007-2010. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah hutang, dimana hutang dibagi menjadi hutang pada tahun sekarang (hutang tahun t) dan hutang tahun sebelumnya (hutang tahun t-1). Selain variabel independen, dalam penelitian ini digunakan juga variabel kontrol berupa ukuran perusahaan, struktur aset, dan pertumbuhan perusahaan. Market power dengan menggunakan proksi markup dan Lerner Indeks menjadi variabel dependen dalam penelitian ini. Untuk analisis selanjutnya, hutang juga dibagi menjadi hutang tinggi dengan ketentuan rasio utang di atas 50%, yang disebut sub-sampel.
Hasil yang diperoleh adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara hutang dan market power dengan proksi Lerner Indeks pada sampel keseluruhan, sedangkan pada sub sampel pengaruh hutang terhadap market power adalah positif tetapi tidak signifikan.

This study analyses the impact of debt to market power of non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange for the year 2007 to 2010. Independent variable in this study is debt, which is divided into current debt and prior year debt. In addition to the independent variable, this study also uses control variables such as firm size, tangibility, and growth. Dependent variable in this study is market power using markup proxy and Lerner Index proxy. In further analysis, debt is divided into high debt with the debt ratio above 50% called sub-sample.
The result for the whole sample shows that there is a positive and significant relationship between debt and market power using Lerner Index proxy for the entire sample. Nevertheless, the effect of debt to market power is positive albeit insignificant in the sub sample.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardian Wahyu Hidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh research and development expenditure terhadap kinerja dan nilai perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2017-2021. Research and development expenditure diproksikan dengan logaritma natural dari research and development expenditure masing-masing perusahaan. Sedangkan kinerja perusahaan dilihat dari kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan ROE serta kinerja pasar yang diproksikan dengan Tobins’q. Selanjutnya nilai perusahaan diukur dari logaritma natural dari market capitalization atau total kapitalisaasi pasar. Dengan menggunakan analisis data panel, hasil penelitian ini menunjukan bahwa research and development expenditure berpengaruh positif terhadap kinerja dan nilai perusahaan.

This study aims to examine the impact of research and development expenditure on the performance and firm value of companies listed on the Indonesia Stock Exchange during the period 2017-2021. Research and development expenditure is proxied by the natural logarithm of each company's research and development expenditure. The performance of the companies is measured by financial performance indicators, namely Return on Assets (ROA) and Return on Equity (ROE), as well as market performance measured by Tobin's Q. Furthermore, firm value is assessed by the natural logarithm of market capitalization, representing the total market capitalization. Using panel data analysis, the findings indicate that research and development expenditure has a positive impact on both the performance and firm value."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azyan Khairani
"Studi penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh likuiditas saham terhadap pembayaran dividen perusahaan. Periode penelitian terhitung dari tahun 2016-2021 dengan sampel penelitian meliputi 150 perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan proksi Likuiditas Amihud dan Share Turnover untuk mengukur tingkat likuiditas saham. Serta menggunakaan empat proksi yaitu Propensity to Pay Dividend (P(DIV=1)), Dividend Yield (DY), Dividend Payout Ratio (DPR), dan Dividend to Cash Flow Ratio (DPCF) untuk mengukur pembayaran dividen perusahaan. Penelitian ini menggunakan jenis regresi data panel dengan metode estimasi Logistic Regression (Logit) dan robust fixed-effect model yaitu Generelized Least Square (GLS). Hasil penelitian menemukan bahwa Likuiditas Amihud dan Share Turnover berpengaruh signifikan negatif terhadap proksi pembayaran dividen perusahaan yaitu Dividend Yield (DY) dan Dividend to Cash Flow Ratio (DPCF). Hasil tersebut menunjukan semakin likuid suatu saham akan menurunkan kecenderungan atau besaran dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan.

This research study was conducted to examine the effect of stock liquidity on firm dividend payments. The research period is from 2016-2021 with a sample of 150 non- financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX). This study uses Amihud Liquidity and Share Turnover proxies to measure the level of stock liquidity. As well as using four proxies, namely Propensity to Pay Dividend (P(DIV=1)), Dividend Yield (DY), Dividend Payout Ratio (DPR), and Dividend to Cash Flow Ratio (DPCF) to measure firm dividend payments. This study uses a type of panel data regression with the Logistic Regression (Logit) estimation method and a robust fixed-effect model, namely Generalized Least Square (GLS). The results of the study found that Amihud's Liquidity and Share Turnover had a significant negative effect on the company's dividend payout proxies, namely Dividend Yield (DY) and Dividend to Cash Flow Ratio (DPCF). These results show that the more liquid a stock is, the lower the tendency or amount of dividends to be distributed by the firm."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ardi Satria Aulia
"Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskanpengaruh kualitas corporate governanceterhadap resiko defaultperusahaan di Indonesia periode 2013-2017. Kualitas Corporate governancedalam penelitian ini diproksikan dengan menggunakan indikator kualitas penerapan corporate governanceyang terdapat dalam Horwath Report (2008).Resiko Defaultdalam penelitian ini diukur dengan menggunakan perhitungan Default riskoleh Risk Managament Institute (RMI) NUS. Selain menggunakan variabel utama, terdapat pula variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian yaitu Profitability, Leverage, Likuiditas, Usia Perusahaan dan Ukuruan Aset Perusahaan. Objek penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-2017 berturut-turut. Penelitian ini menggunakan model regresi dengan tiga estimasi yaitu Ordinary Least Square(OLS), Fixed Effect Model(FEM), dan Random Effect Model(REM).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Corporate governanceyang diukur memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap kemungkinan Defaultperusahaan di Indonesiaperiode 2013-2017.Tidak hanya itu saja, penelitian ini menemukan bahwa selain variabel utama, variabel kontrol juga memiliki pengaruh terhadap kemungkinan Defaultperusahaan di Indonesia periode 2013-2017 yaitu variabel Profitability, Usia Perusahaan, dan Ukuran Perusahaan.

This study aims to explain the effect of quality corporate governance on the risk of default companies in Indonesia for the period2013-2017. The quality of Corporate governance in this study is proxied by using quality indicators of the application of corporate governance contained in Horwath Report (2008). The default risk in this study is measured using the calculation of Default risk by the Risk Managament Institute (RMI) NUS. In addition to using the main variables, there are also control variables used in the study namely Profitability, Leverage, Liquidity, Age of the Company and Corporate Asset Ukuruan. The object of research is companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2013-2017 respectively. This study uses a regression model with three estimates, namely Ordinary Least Square (OLS), Fixed Effect Model (FEM), and Random Effect Model (REM).
The results of this study indicate that the measured quality of Corporate governance has a significant negative effect on the possibility of company defaults in Indonesia for the period 2013-2017. Not only that, this study found that in addition to the main variable, the control variable also had an influence on the likelihood of company defaults in Indonesia for the period 2013-2017, namely the variable Profitability, Company Age, and Company Size."
Depok: Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afrilia Zahara
"Penelitian ini menggunakan metode studi peristiwa, bertujuan untuk menganalisis pengaruh pengumuman buyback saham terhadap perilaku harga saham disekitar tanggal diumumkannya buyback. Sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2014 yang melakukan buyback saham. Sampel penelitian terdiri dari 45 perusahaan dengan jumlah observasi sebanyak 98 data observasi. Variabel-variabel yang diteliti antara lain harga saham, IHSG, return, abnormal return (AR), dan cumulatif abnormal return (CAR).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada harga saham, return, abnormal return (AR), dan cumulatif abnormal return (CAR), sebelum dan sesudah dilakukannya pengumuman buyback. Hal tersebut menandakan bahwa pengumuman buyback tidak membawa pengaruh apapun pada keempat variable tersebut. 2) Tidak signifikannya hasil uji harga saham, return, abnormal return (AR), dan cumulatif abnormal return (CAR) menandakan bahwa buyback tidak direspon positif oleh pasar, sehingga dalam pengujian hipotesis semistrong efficient market, tidak didapatkan hasil yang signifikan.

The research uses event study method in order to examine the effect of share buyback announcements on the behavior of stock prices around the announcement date. The sample used is listed companies in Indonesia Stock Exchange for the period 2004-2014 which had done buyback stock. The research sample consisted of 45 companies from the total 98 observations. The variables include stock prices, Jakarta Composite Index, Return, Abnormal Return (AR), and Cumulatif Abnormal Return (CAR).
The result showed that: 1) There is no significant differences on stock price, return, abnormal return (AR), and cumulative abnormal return (CAR), before and after the buyback announcement. This indicates that the buyback announcement did not bring any effect on the fourth variables. 2) In addition, the test results of stock price, return, abnormal return (AR) and cumulative abnormal return (CAR) which is not significant indicates that the buyback is not responded positively by the market. So, the result of testing the semistrong efficient market hypothesis showed no significant results.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64413
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nenny Moedjilestarini
"Economic Value Added (EVA) dianggap berbeda daripada pengukuran kinerja yang lain karena EVA memperhitungkan opportunity cost of equity, yaitu menghitung selisih antara tingkat pengembalian modal dengan biaya modal dan dikalikan dengan nilai buku dari modal yang digunakan (Sartono & Setiawan, 1999:24). Banyak manfaat dan kelebihan yang dapat diperoleh dengan menerapkan pendekatan EVA di perusahaan. Namun, apakah EVA sebagai salah satu tolak ukur kinerja dapat diterapkan dan bermanfaat bagi para investor di Indonesia yang terdaftar di BEJ inilah yang merupakan dasar penelitian ini. Kondisi inilah yang mendasari diajukan pokok permasalahan tesis ini yaitu bagaimana antara hubungan EVA dengan nilai perusahaan dan bagaimana hubungan antara EVA dengan kemakmuran pemegang saham.
Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan hubungan antara hubungan EVA dengan nilai perusahaan dan menjelaskan hubungan antara EVA dengan kemakmuran pemegang saham dengan menggunakan variabel-variabel EVA, MVA yang mencerminkan tambahan nilai perusahaan dan Abnormal Return yang mencerminkan kemakmuran pemegang saham. Selanjutnya digambarkan hubungan antara EVA dengan MVA dan Abnormal Return. Penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif untuk menjelaskan sesuatu dan menganalisis hubungan antar variabel, dengan menggunakan data sekunder dari perusahaan, BEJ dan sumber data lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata tidak ada hubungan antara EVA dengan MVA, antara perubahan EVA dengan MVA, dan antara perubahan EVA dengan perubahan MVA. Selain itu ternyata juga tidak ada hubungan antara EVA dengan Abnormal Return, antara perubahan EVA dengan Abnormal Return dan antara perubahan EVA dengan perubahan Abnormal Return. Atas dasar basil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran-saran antara lain saran pertama: Dalam mengukur kinerja perusahaan di Indonesia dapat digunakan pengukur kinerja selain EVA seperti NOPAT karena temyata EVA belum dapat digunakan di Indonesia. Saran kedua : Untuk penelitian selanjutnya, dalam metodologi perhitungan EVA, dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap laporan keuangan yang terdapat dalam neraca agar memperoleh EVA yang lebih mencerminkan economic profit yang dihasilkan perusahaan dan memperbaiki bias yang mungkin ditimbulkan oleh kecenderungan perusahaan untuk merekayasa laporan keuangan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T12415
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Ambarsari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara karakteristik perusahaan berupa ukuran perusahaan, cash flow, dividend payout ratio, leverage, net working capital, market to book ratio terhadap tingkat cash holdings perusahaan. Peneliti juga ingin mengetahui bagaimana tingkat speed of adjustment bagi perusahaan dengan tingkat actual cash yang lebih rendah maupun lebih tinggi dibandingkan target cash holdings-nya. Penelitian dilakukan terhadap perusahaan non-finansial yang terdaftar di BEI selama periode 2010 - 2019. Metode penelitian yang digunakan adalah Pooled Least Square (PLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, leverage, capital expenditure, net working capital dan MTB memiliki pengaruh yang negative terhadap cash holdings. Sedangkan variabel cash flow dan dividend payout ratio berpengaruh secara positif terhadap cash holdings perusahaan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa perusahaan dengan cash holdings yang lebih tinggi dibandingkan target cash holdings-nya memiliki speed of adjustment yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan dengan cash holdings yang lebih rendah dibandingkan target cash holdings-nya.

Cash holdings is defined as firm’s liquid asset that can be used to finance their investment activities or it can be distributed to shareholders as dividend. According to pecking order theory, to minimize asymmetric information cost and other financing cost, firms will finance their investment activities first from their internal financing then with safe debt and risky debt, and finally with equity. A firm needs cash to finance their operating activities such as paying wages or paying taxes. Cash can be obtained from various ways such as product sales, new financing, or the selling of assets. The cash inflows and cash outflows are not perfectly synchronized; therefore, cash holdings act as a buffer (Ross, 2019). This paper aims to investigate the determinants of corporate cash holdings and estimate the cash holdings speed of adjustment on non-financial firms listed in IDX. The method utilized in this paper is panel data techniques. Our results suggest that cash holdings are positively affected by cash flow and dividend payout ratio. Firm size, leverage, capital expenditure, net working capital and market-to-book are negatively related with cash holdings. Our result also shows that firms with higher cash holdings than the target level have a higher speed of adjustment than firms with cash holdings that is lower than the target level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>