Ditemukan 179761 dokumen yang sesuai dengan query
Maharani Divaningtyas
"Media sosial telah berkembang secara signifikan dalam bagaimana merek menjaga citra mereka dan memenuhi tuntutan konsumen. Media sosial adalah sumber data besar yang mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai jejaring sosial seperti Instagram dan Twitter. Data besar dapat membantu memahami bagaimana pelanggan memilih untuk terlibat, siapa mereka, dan apa yang mereka inginkan. Namun, merek-merek mewah pada awalnya ragu-ragu untuk mengadopsi kehadiran online atau teknologi semacam itu karena risiko nilai inti mereka akan keunikan, kelangkaan, keaslian, dan eksklusivitas. Akibatnya, penelitian tentang keterlibatan merek-merek mewah di media sosial terbatas. Berdasarkan survei terhadap 747 konsumen merek mewah di Inggris Raya, yang mengikuti empat kategori merek mewah yang dipelajari di media sosial, studi tersebut mengembangkan model persamaan struktural yang membantu menutupi kesenjangan dalam penelitian sebelumnya tentang keterlibatan media sosial. Studi ini secara eksplisit menyoroti hubungan antara penyebab keterlibatan media sosial dan pengaruhnya (ekuitas merek). Menurut penelitian, ekspresi diri merek secara signifikan memengaruhi keterlibatan media sosial dengan merek-merek mewah. Studi ini juga mengungkapkan bahwa interaksi merek konsumen memiliki efek menguntungkan yang kuat pada ekuitas merek serta tiga aspek utama: kesadaran merek, loyalitas merek, dan citra merek.
Social media has grown significantly in how brands maintain their image and meet consumer demands. Social media is a big data source that collects and analyzes data from various social networks such as Instagram and Twitter. Big data can help understand how customers choose to engage, who they are, and what they want. However, luxury brands were initially hesitant to adopt an online presence or such technology because of the risks to their core values of uniqueness, scarcity, authenticity, and exclusivity. As a result, research on the social media engagement of luxury brands is limited. Based on a survey of 747 luxury brand consumers in the United Kingdom, who follow the four categories of luxury brands studied on social media, the study developed a structural equation model that aids in covering up gaps in earlier research on social media engagement. The study explicitly highlights the connections between social media engagement causes and their effects (brand equity). According to the study, brand self-expressiveness significantly impacts social media engagement with luxury brands. The study also reveals that consumer brand interaction has a strong beneficial effect on brand equity as well as the three primary aspects: brand awareness, brand loyalty, and brand image."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ahmad Farhan Kusumawardhana
"Semakin banyak pelanggan menggunakan media sosial untuk mendapatkan informasi tentang merek dan memandu pembelian mereka. Hubungan antara pemasaran media sosial (social media marketing activities-SMMA) dan ekuitas merek berbasis konsumen (consumer-based brand equity-CBBE) pada konsumen Generasi Z dipengaruhi melalui pengalaman merek (brand experience-BE) dan manfaat media sosial (social media benefits-SMB) dari platform media sosial. Penelitian ini menerapkan partial least square model (PLS) dengan 125 responden Generasi Z yang mengikuti merek Louis Vuitton di platform media sosial Instagram. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara SMMA dan CBBE yang dipengaruhi melalui mediasi pengalaman merek (BE) serta manfaat media sosial (SMB). Akan tetapi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa pengalaman merek (BE) dan manfaat media sosial (SMB) tidak memiliki hubungan langsung dengan CBBE tanpa mediasi. Temuan penelitian ini dapat digunakan oleh manajer luxury brands untuk merancang pemasaran media sosial untuk meningkatkan pemasaran kepada Generasi Z dan evaluasi ekuitas merek (brand equity) di platform media sosial.
More and more customers are using social media to learn about brands and guide their purchases. The relationship between social media marketing activities (SMMA) efforts and consumer-based brand equity (CBBE) among Generation Z consumers is hypothesized to be mediated by brand experience (BE) and the social media benefits (SMB) resulting from engagement in social media platforms. Putting into action, the partial least squares path modeling (PLS) used to evaluate 125 of Louis Vuitton brand’s followers on the social media platform of Instagram. According to the findings, the relationship between SMMA and CBBE is mediated by brand experience as well as social media benefits; however, the result also show that brand experience and social media benefits does not have any direct relationship regarding the CBBE without mediation. These findings could be used by luxury brand managers to design social media marketing approaches that improve Generation Z's overall social media marketing activities and evaluations of brand equity in social media platforms."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Narendra Krishna Triwardhana
"Konsumen semakin beralih ke platform media sosial untuk berpartisipasi dalam komunitas merek sebagai cara memperoleh informasi tentang merek dan mendapatkan wawasan dalam keputusan pembelian mereka secara keseluruhan. Hipotesis kami adalah bahwa hubungan antara aktivitas pemasaran media sosial (SMM) dan ekuitas merek berbasis konsumen (CBBE) di kalangan Milenial dimediasi oleh keuntungan konsumen yang muncul dari keterlibatan dalam komunitas tersebut dan pengalaman merek. Secara khusus, kami fokus pada hubungan antara aktivitas SMM dan dua faktor ini. Selain itu, gagasan penggunaan dan kepuasan, serta pengalaman merek, menjadi dasar konsep ini. Untuk menguji model penelitian, digunakan ukuran sampel sebanyak 202 orang yang mengikuti Gucci di media sosial. PLS, yang merupakan singkatan dari partial least squares path modeling, diterapkan.
Consumers are increasingly turning to social media platforms to participate in brand communities as a means of acquiring information about brands and gaining insight into their overall purchasing decisions. Our hypothesis is that the relationship between social media marketing (SMM) activities and consumer-based brand equity (CBBE) among Millennials is mediated by the consumer advantages that emerge from involvement in such communities and brand experience. Specifically, we are focusing on the relationship between SMM activities and these two factors. Additionally, the idea of uses and gratifications, in addition to brand experience, serves as the foundation for this concept. In order to test the study model, a sample size of 202 people who follow Gucci on social media was used. PLS, which is an acronym that stands for partial least squares path modeling, was applied."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Hanako Fatimah Pertiwi
"Maraknya pertumbuhan e-commerce dan pengguna media sosial di Indonesia telah menggeser penjualan barang fashion dari offline ke online. Konten seringkali dibuat melalui dari perusahaan saja, namun sekarang penting memahami persepsi pelanggan mengenai sebuah merek berdasarkan konten dari orang lain yang dibagikan di media sosial. Banananina merupakan e-commerce yang menjual barang mewah yang memanfaatkan Instagram sebagai media untuk memasarkan produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komunikasi media sosial Instagram baik oleh pengguna (user-generated content) maupun perusahaan Banananina (firm-generated content) yang dapat membentuk e-WOM terhadap minat beli konsumen pada produk merek Banananina. Kuesioner disebarkan kepada 162 pengikut Instagram Banananina di Jakarta dan belum pernah membeli produk Banananina. Kemudian data hasil penelitian diolah dengan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan analisis Partial Least Square (PLS). Hasil yang ditemukan pada penelitian ini adalah bahwa user-generated content dan firm-generated content memiliki pengaruh signifikan terhadap e-WOM. Kemudian e-WOM secara signifikan memengaruhi minat beli dan juga ekuitas merek. E-WOM yang dimediasi oleh ekuitas merek memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli konsumen pada merek Banananina di media sosial Instagram.
The rapid growth of e-commerce and social media users in Indonesia has shifted sales of fashion goods from offline to online. Content is often created through the company alone, but now it is important to understand customer perceptions of a brand based on content from other people shared on social media. Banananina is an e-commerce that sells luxury goods that use Instagram as a medium to market products. This study aims to analyze the influence of Instagram social media communication both by users (user-generated content) and the Banananina company (firm-generated content) which can form e-WOM on consumer purchase intention in Banananina products. The questionnaire was distributed to 162 Banananina Instagram followers in Jakarta and had never bought a Banananina product. Then the research data were processed by Structural Equation Modeling (SEM) analysis using Partial Least Square (PLS) analysis. The results found in this study are that user-generated content and firm-generated content have a significant effect on e-WOM. Then e-WOM significantly affects buying interest and also brand equity. E-WOM which is mediated by brand equity has a significant effect on consumer purchase interest in the Banananina brand on Instagram social media."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Jodie Daffa Alessandro
"Saat ini, pemasaran media sosial Instagram telah banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan. Terlebih karena pengguna Instagram di Indonesia meraih peringkat keempat sebagai pengguna terbanyak di dunia. Aktivitas pemasaran media sosial melalui instagram dapat menciptakan respon konsumen yang positif dari segi preferensi, kerelaan untuk membayar harga premium, dan loyalitas terhadap merek. Selain itu, melalui aktivitas pemasaran media sosial, perusahaan juga dapat turut memperkuat ekuitas merek pada perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Social Media Marketing Activities pada Instagram Tenue de Attire terhadap Consumer Response melalui Brand Equity. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan teknik pengambilan sampel purposive melalui kuesioner daring. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara Social Media Marketing Activities terhadap Brand Equity dan Consumer Response, serta terdapat pengaruh mediasi dari Brand Equity antara Social Media Marketing Activities dan Consumer Response. Penelitian ini merekomendasikan agar Tenue de Attire dapat memaksimalkan aktivitas pemasaran media sosial yang dilakukan, membangun ikatan yang kuat pada pengikut Instagram, dan menekankan value proposition pada produk yang dikeluarkan.
Nowadays, social media marketing Instagram has been done by many companies. Especially since Instagram users in Indonesia ranked fourth as the most users in the world. Social media marketing activities through instagram can create a positive consumer response in terms of preferences, willingness to pay premium prices, and loyalty to brands. In addition, through social media marketing activities, the company can also help strengthen brand equity in the company. The purpose of this study was to analyze the influence of Social Media Marketing Activities on Instagram Tenue de Attire on Consumer Response through Brand Equity. This study uses quantitative approach with survey method and purposive sampling technique through online questionnaire. The results of this study show that there is a positive relationship between Social Media Marketing Activities to Brand Equity and Consumer Response and there is an influence of mediation from Brand Equity between Social Media Marketing Activities and Consumer Response. This study recommends that Tenue de Attire be able to maximize its social media marketing activities, build a strong bond with Instagram followers, and emphasize the value proposition on the products issued."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gregorius Adhisakti Pradana
"Industri Edutech di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dengan meningkatnya adopsi dan proyeksi pendapatan, mendorong munculnya perusahaan bootcamp yang menggunakan media sosial sebagai alat promosi utama. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komunikasi merek di media sosial, yaitu Firm-Created Content (FCC) dan User-Generated Content (UGC), terhadap Brand Equity dan respons konsumen dalam konteks pasar online bootcamp di Indonesia. Menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode survei online, data dikumpulkan dari 203 responden dan dianalisis dengan Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini mengungkapkan bahwa FCC dan UGC efektif dalam membangun brand equity dan meningkatkan respons konsumen. Oleh karena itu, online bootcamp perlu fokus pada strategi FCC dan UGC yang efektif untuk mencapai kesuksesan di pasar yang kompetitif ini.
Education technology industry in Indonesia is experiencing rapid growth, marked by increased adoption and projected revenues, leading to the emergence of companies offering bootcamp services and using social media as a primary promotional tool. This study aims to examine the impact of social media brand-related communication, specifically Firm-Created Content (FCC) and User-Generated Content (UGC), on Brand Equity and consumer response in the online bootcamp market in Indonesia. Using a quantitative approach and online survey method, data were collected from 203 respondents and analyzed using Structural Equation Modeling (SEM). The study reveals that both FCC and UGC are effective tools for building brand equity and enhancing consumer response. Therefore, online bootcamps should focus on developing and implementing effective FCC and UGC strategies to achieve success in this competitive market."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Amanda Andriana Vaharani
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh customer involvement on a brand's social media terhadap Purchase Intention, serta variabel mediasi attitude toward the brand's social media. Responden dalam penelitian ini adalah pengguna Instagram dan/atau TikTok berusia 18-34 tahun yang mengetahui dan pernah berinteraksi dengan konten media sosial dari brand kecantikan lokal di Instagram atau TikTok. Data diolah dengan menggunakan metode Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (SEM PLS). Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa customer involvement on a brand's social media berpengaruh negatif terhadap purchase intention, yang terutama dipengaruhi oleh information quality dari konten yang disediakan. Brand familiarity tidak memiliki dampak signifikan terhadap keterlibatan pelanggan. Selain itu, customer involvement on a brand's social media menghasilkan sikap positif attitude toward the brand's social media page, yang memengaruhi purchase intention di masa mendatang dari merek tersebut.
The purpose of this study is to examine the impact of customer involvement on a brand's social media on purchase intention, as well as the mediating variables of attitude toward the brand's social media. The participants in this study are 18-34-year-old Instagram and/or TikTok users who are aware of and have interacted with social media content from a local beauty brand on Instagram or TikTok. The data was processed using the Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (SEM PLS) method. The findings of this study indicate that customer involvement on a brand's social media has a negative effect on purchase intention, which is primarily influenced by the information quality of the content provided. Brand familiarity has no significant impact on customer involvement. Furthermore, involvement in a brand's social media page resulted in a positive attitude toward the brand's social media page, which influences future purchase intention from the brand."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Akbari Jamalullail Faisal
"Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana aktivitas pemasaran menggunakan media sosial mempengaruhi ekuitas merek dan respons pelanggan pria pada merek jam tangan di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode kuesioner online. Penelitian ini menunjukkan bahwa kustomisasi, hiburan dan interaksi merupakan faktor terkuat yang mempengaruhi ekuitas merek dan respons pelanggan pria pada merek jam tangan di Indonesia. Sampel yang digunakan sebagai bahan penelitian adalah sebanyak 368 responden yang tersebar di seluruh Indonesia dan menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara aktivitas pemasaran menggunakan media sosial terhadap ekuitas merek dan respons pelanggan pria pada merek jam tangan di Indonesia
The purpose of this study was to find out how marketing activities using social media affect brand equity and male customer responses to watch brands in Indonesia. Thisstudy shows that customization, entertainment and interaction are the strongest factors that influence brand equity and male customer responses to watch brands in Indonesia. The sample used as the research material was as many as 368 respondents spread throughout Indonesia and showed that there was a positive influence between marketing activities using social media on brand equity and male customer responses to watch brands in Indonesia."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Miranti Hikmayudi
"Tesis ini membahas pengaruh familiaritas dan keselarasan dalam membentuk ekuitas merek berbasis konsumen pada produk TOP Coffee. Hasil penelitian pada produk ini memiliki kesesuaian dengan penelitian sebelumnya pada produk yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa familiaritas dan keselarasan dapat membentuk ekuitas merek berbasis konsumen dengan melewati beberapa variabel dependen yaitu kredibilitas duta iklan dan kredibilitas merek. Familiaritas duta iklan tidak dapat membentuk kredibilitas merek dan kredibilitas duta iklan tidak dapat membentuk ekuitas merek berbasis konsumen tanpa melewati kredibilitas merek terlebih dahulu.
This thesis discusses the influence of endorser familiarity and endorser brand congruence in the form of consumer based brand equity on TOP Coffee products. Results of research on these products have compatibility with previous studies on different products. The results showed that familiarity and endorser brand congruence can establish a consumer based brand equity by passing some dependent variables such as the credibility of celebrity endorser and the brand credibility. Endoser familiarity can not be established brand credibility and the credibility of the celebrity endorser can not establish a consumer based brand equity without passing through the brand credibility first."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hanani Faiza
"Ketertarikan luxury fashion brand dalam menggunakan social media marketing (SMM) sebagai strategi pemasaran mereka semakin berkembang(Kim dan Ko, 2011). Mengacu pada penelitian terdahulu (Kim dan Ko, 2011),penelitian ini bertujuan untuk mengidentidikasi atribut-atribut dari aktivitas SMMdan menguji pengaruhnya terhadap 3 faktor pendorong customer equity,yaitu value equity, relationship equity, dan brand equity, dan purchase intention. Penelitian ini mengambil studi kasus merek fashion Zara yang merupakan salah satu merek yang menerapkan konsep new luxury. Lima konstruk aktivitas SMM adalah entertainment, interaction, trendiness, customization, dan word-of-mouth. Dengan mengambil sampel penelitian dari 386 responden, data hasil penelitian diolah menggunakan Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menyatakan lima konstruk aktivitas SMM secara positif mempengaruhi customer equity,melalui faktor pendorong relationship equity dan brand equity, dan purchase intention.
The growth of interest in the use of social media marketing (SMM) as one of their marketing strategy among luxury fashion brands increases (Kim dan Ko, 2011). Based on previous study (Kim dan Ko, 2011), this study set out to identify attributes of SMM activities and examine the relationships between three key factors effecting customer equity, which are value equity, relationship equity, and brand equity, and purchase intention. The fashion brand sample uses in this study is Zara where Zara practices the concept of new luxury brand. Five contructs of SMM activities are entertainment, interaction, trendiness, customization, and word-of-mouth."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S46306
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library