Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62897 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Anna Aulia
"SIMAKARA adalah singkatan dari Seleksi MAsuk maKARA yang merupakan sebuah platform bimbingan belajar online interaktif yang membantu seluruh siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia agar dapat lolos menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Saat ini, Simakara mendapatkan permasalahan mengenai rendahnya brand awareness. Oleh karena itu, penulis telah menyusun strategi komunikasi untuk meningkatkan brand awareness Simakara melalui program Special Event “School Tour” dengan menggunakan 4 strategi program, yaitu: (1) Perekrutan Freelancer Dari Mahasiswa/i UI, (2) Seminar #MasukMakaraBarengSimakara, (3) User Generated Content “Simakara Twibbon Challenge”, (4) Informative & Interactive Content “Get To Know: Simakara School Tour Trip”. Pesan kunci yang akan disampaikan adalah “Simakara sebagai bimbel online yang membantumu lolos masuk kampus Universitas Indonesia melalui tutor dari mahasiswa/i Universitas Indonesia yang berprestasi dan berpengalaman”.

SIMAKARA, short for "Seleksi MAsuk maKARA," is an interactive online learning guidance platform that assists all High School Students (HSS) in Indonesia to pass the entrance exam and become students of the Universitas Indonesia (UI). Currently, Simakara faces the challenge of low brand awareness. Therefore, the author has devised a communication strategy to increase Simakara's brand awareness through the Special Event "School Tour", employing four program strategies: (1) Recruiting Freelancers from UI Students, (2) Seminar #MasukMakaraBarengSimakara, (3) User Generated Content "Simakara Twibbon Challenge," and (4) Informative & Interactive Content "Get To Know: Simakara School Tour Trip." The key message to be conveyed is, "SIMAKARA, an online tutoring platform that helps you succeed in entering the Universitas Indonesia through tutors who are accomplished and experienced UI students.""
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Prihatini
"Reputasi merupakan hal yang krusial bagi organisasi sektor publik karena dapat menghasilkan dukungan publik, perlindungan dari serangan politik, dan mendapatkan pegawai berkualitas. Kementerian Perhubungan berupaya untuk membangun reputasi melalui kegiatan komunikasi strategis. Penelitian ini secara deskriptif-kualitatif menjabarkan pengelolaan komunikasi strategis oleh Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan (BKIP), dalam rangka membangun reputasi organisasi. Penelitian dilakukan melalui wawancara, observasi dan studi dokumen. Penelitian ini menemukan bahwa dalam pelaksanaan komunikasi strategisnya, BKIP belum memiliki reputation platform, agar dapat melakukan self-presentation secara satu suara terhadap khalayak, baik melalui komunikasi internal maupun eksternal, dalam rangka membangun reputasi organisasi yang solid.

Reputation is very important for the public sector organization. It can generate public support, protection from political attack, and to recrut and retain valuable employees. The Ministry of Transportation seeks to build a reputation through strategic communication activities. This descriptive-qualitative research describes the management of strategic communication by the Bureau of Communication and Public Information of the Ministry of Transportation (BKIP), in order to build the reputation of the organization. The research was conducted through interviews, observations and document studies. This study found that in implementing its strategic communication, BKIP does not yet have a reputation platform, so that it can present itself in one voice to the audience, both through internal and external communications, in order to build a solid organizational reputation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fildzah Nadhilah
"ABSTRAK
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah kawasan wisata pelestarian budaya yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Meskipun Setu Babakan memiliki beragam potensi wisata, ternyata ketertarikan masyarakat untuk berkunjung dan memahami budaya Betawi masih kurang. Selain itu, Setu Babakan juga belum memiliki perencanaan strategi humas pemasaran yang terintegrasi untuk menumbuhkan awareness masyarakat yang masih minim tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah rancangan strategi humas pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan awareness khalayak terhadap Setu Babakan. Perancangan humas pemasaran ini diturunkan menjadi sebuah program dengan nama ?Setu Babakan: The House of Jakarta? yang memiliki beberapa kegiatan, yakni Betawi Carnival, Betawi Culture Festival, kampanye media digital, serta konferensi pers. Target khalayak dari program ini adalah pelajar dan mahasiswa di Jabodetabek. Pemilihan target khalayak ini didasari oleh hasil riset pendahuluan yang menunjukkan kurangnya kesadaran pelajar dan mahasiswa mengenai Setu Babakan. Pesan kunci yang akan diberikan pada setiap kegiatan ini adalah edukasi secara menyeluruh kepada pelajar dan mahasiswa mengenai Setu Babakan sebagai sebuah ?rumah? bagi masyarakat Jabodetabek.

ABSTRACT
Betawi Cultural Village Setu Babakan is a cultural preservation tourist resort located in Jagakarsa, South Jakarta. Although Setu Babakan has diverse tourism potential, it turns out the public interest to visit and understand the Betawi culture is still lacking. Additionally, Setu Babakan also does not have integrated marketing public relation strategic planning to foster low public awareness. Therefore, they need to design a marketing public relation strategy which aims to increase public awareness of the Setu Babakan. Designing marketing public relation strategy is revealed to be a program with the name "Setu Babakan: The House of Jakarta" which has several activities, Betawi Carnival, Betawi Culture Festival, a digital media campaign, as well as a press conference. The target audience of the program is students (both high school and college) in Jabodetabek. Selection of the target audience is constituted by the results of preliminary research that shows a lack of awareness of students about the Setu Babakan. Key messages that will be given to each of these activities is a thorough education to the students about the Setu Babakan as a "home" for the people of Jabodetabek.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hastri Dwi Kencana Putri Beno
"Dibandingkan dengan kompetitor langsung dan tidak langsung, Ayam Ulbid menawarkan ukuran saji yang lebih beragam (250 gr, 500 gr, 1 kg, bulk order). Dibandingkan dengan kompetitor langsung, Ayam Ulbid menawarkan varian rasa yang lebih beragam dan menjangkau berbagai selera (western, nusantara, dan oriental).
Dibandingkan dengan kompetitor langsung dan tidak langsung, Ayam Ulbid menerima pesanan jumlah besar (bulk order) melalui sistem pre-order.
Dibandingkan dengan kompetitor langsung dan tidak langsung, harga produk lebih murah dengan jumlah sajian yang lebih banyak. Weaknesses (Kelemahan)
Sumber daya manusia terbatas sehingga maksimum pesanan hanya 10 kilogram per hari (tidak termasuk pesanan pre-order) dan tidak memungkinkan untuk menerima pesanan dengan jumlah besar dalam waktu singkat
Belum memanfaatkan media digital dengan maksimal Masih mengandalkan word-of-mouth dari konsumen yang pernah membeli Belum terdaftar sebagai mitra/seller di berbagai platform pesan-antar makanan sehingga konsumen sulit menjangkau Ayam Ulbid jika dibandingkan dengan kompetitor yang sudah terdaftar di platform tersebut.

Compared to direct and indirect competitors, Ayam Ulbid offers wider variety of serving sizes Compared to direct and indirect competitors, Ayam Ulbid offers more variety of flavors that covers various taste (western, Indonesian, oriental) Ayam Ulbid receives bulk orders through pre-order system Ayam Ulbid’s product prices are cheaper Weaknesses
The number of human resources is limited. Unoptimized use of digital media as marketing channel Still rely on word-of-mouth from past costumers
Not yet registered as seller on e-hailing platformOpportunities There are many digital media features that can be used to promote products The increase of buying food daringhabit Changes in people’s lifesyles that prioritize cleanliness and hygiene Threats There are many competitors who provide similar producst and have more resources
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anak Agung Ayu Dita Suci Pramesti
"Chavvoskin adalah sebuah brand lokal dengan produk perawatan kulit wajah berupa masker wajah bubuk yang hadir dalam dua varian, yaitu Acne Care Mask dan Bright Me Mask. Chavvoskin hadir pertama kali di Samarinda pada akhir 2020, lalu melakukan perubahan formula yang awalnya merupakan masker organik, kini produknya mengandung bahan-bahan aktif juga. Adanya perubahan formula dan tampilan Chavvoskin cukup membuat awareness dari Chavvoskin menurun bahkan hampir tidak ada penjualan dan interaksi di media sosial yang sangat minim. Padahal, sebelum melakukan perubahan besar, Chavvoskin punya basis konsumen setia yang cukup setia di Samarinda. Namun begitu, perkembangan industri kecantikan yang cukup pesat dapat menjadi peluang baik bagi Chavvoskin untuk tetap mengembangkan produknya. Tingginya pertumbuhan industri ini dibarengi dengan ketatnya pasar masker wajah bubuk di Indonesia. Masalah yang dihadapi Chaavosikin adalah kurangnya interaksi yang dilakukan Chavvoskin kepada khalayaknya sehingga individu yang seharusnya menjadi khalayak mereka tidak menyadari kehadiran Chavvoskin sebagai brand yang menyediakan masker wajah bubuk. Tujuan dari program ini ada dua yaitu, tujuan komunikasi yang memberi validasi bagi khalayak sasaran untuk menggunakan Chavvoskin dan tujuan bisnis yang meningkatkan jumlah pengikut dan engagement rate Chavvoskin di kanal media sosial Instagram. Khalayak sasaran Chavvoskin ditentukan berdasar demografis dari kelas menengah ke bawah; siswa SMP sampai dengan mahasiswa; mereka yang berada di kelas ini tetapi perlu untuk tampil cantik dan sehat setiap hari, seperti pramuniaga, kasir, dan sejenisnya. Berdasarkan psikografis adalah mereka yang terbuka untuk mempelajari atau mencoba hal baru, memiliki kesenangan atau kegemaran dalam bidang kecantikan dan perawatan kulit, menggunakan produk perawatan kulit sebagai suatu bentuk kebiasaan yang menyenangkan, menikmati proses atau tahapan dalam setiap aktivitas yang dilakukan, suka mengikuti hal-hal yang sedang tren di media sosial, mudah merasa dekat dengan influencer yang diikuti di media sosial. Serta perilakunya menggunakan produk perawatan kulit wajah secara rutin setiap hari, termasuk menggunakan masker wajah secara berkala, senang melakukan eksperimen dengan mencoba varian baru dari produk-produk perawatan kulit, terbuka untuk mencoba brand baru demi pengalaman, serta aktif melakukan pencarian dan penyebaran konten di internet atau media sosial. Dan menyasar wilayah geografis Samarinda, Malang, dan kota-kota di sekitarnya. Pesan kunci yang akan dibawa adalah Chavvoskin sebagai brand lokal dengan produksi masker wajah bubuk yang dapat menjadi teman baik yang menyenangkan di segala situasi dan kondisi kulitmu. Aktivitas yang akan dilakukan adalah optimalisasi media sosial dengan content marketing salah satunya dengan melakukan tantangan digital, pemasangan iklan di media sosial, serta implementasi influencer marketing. Kegiatan ini akan berlangsung dari bulan Juli hingga Desember 2022 dengan rancangan anggaran sebesar Rp75.990.000 untuk enam bulan. Sebagai evaluasi, inputnya adalah memastikan setiap program yang telah dirancang dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan dan linimasa., outputnya adalah membuat evaluasi terhadap setiap pelaksanaan kegiatan, dan outcomenya adalah melakukan pengukuran dampak dan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan
Chavvoskin is a local brand with facial skin care products in the form of a powder face mask that comes in two variants, namely Acne Care Mask and Bright Me Mask. Chavvoskin was first present in Samarinda at the end of 2020, then changed the formula, which was originally an organic mask, now the product contains active ingredients as well. The change in Chavvoskin's formula and appearance is enough to make Chavvoskin's awareness decrease and there are almost no sales and very minimal interaction on social media. In fact, before making major changes, Chavvoskin had a loyal customer base that was quite loyal in Samarinda. However, the rapid development of the beauty industry can be a good opportunity for Chavvoskin to continue developing its products. The high growth of this industry is accompanied by a tight powder face mask market in Indonesia. The problem faced by Chaavosikin is the lack of interaction that Chavvoskin does with its audience so that individuals who should be their audience are not aware of Chavvoskin's presence as a brand that provides powdered face masks. The purpose of this program is twofold, namely, communication goals that provide validation for the target audience to use Chavvoskin and business goals that increase the number of followers and engagement rates of Chavvoskin on Instagram social media channels. Chavvoskin's target audience is determined based on the demographics of the lower middle class; junior high school students up to university students; those who are in this class but need to look beautiful and healthy every day, such as sales clerks, cashiers, and the like. Based on psychographics, they are those who are open to learning or trying new things, have fun or hobbies in the field of beauty and skin care, use skin care products as a form of fun habit, enjoy the process or stages in every activity they do, like to follow things. trending on social media, it's easy to feel close to the influencers you follow on social media. As well as his behavior in using facial skin care products regularly every day, including using face masks regularly, likes to experiment by trying new variants of skin care products, is open to trying new brands for experience, and actively searches and disseminates content on the internet. or social media. And targeting the geographical area of ​​Samarinda, Malang, and the surrounding cities. The key message that will be brought is Chavvoskin as a local brand with the production of powder face masks that can be a good friend who is fun in all situations and conditions of your skin. Activities that will be carried out are optimizing social media with content marketing, one of which is by doing digital challenges, placing advertisements on social media, and implementing influencer marketing. This activity will take place from July to December 2022 with a draft budget of IDR 75,990,000 for six months. As an evaluation, the input is to ensure that every program that has been designed can be implemented according to the plan and timeline. The output is to evaluate each activity implementation, and the outcome is to measure the impact and evaluate the implementation of the activity. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alwin Wistara Norman
"ABSTRAK
Perkembangan kafe di perkotaan besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya semakin meningkat di setiap tahunnya. Begitu juga dengan Kota Bandung, tercatat hingga tahun 2010 saja jumlah kafe meningkat hingga 493 kafe. Komoditas serta pasar penikmat kopi di Kota Bandung dimanfaatkan oleh beberapa pengusaha kafe seperti Dreezel Coffee yang baru saja buka pada awal tahun 2015. Namun, terhitung hingga akhir tahun, jumlah pengunjung tidak ada peningkatkan yang signifikan, dengan rata-rata 50 pengunjung per harinya. Maka dari itu, untuk meningkatkan jumlah pengunjung yang lebih banyak, perlu adanya sebuah program khusus yang dapat meningkatkan impresi khalayak target Dreezel Coffee, salah satunya dengan teknik marketing public relations melalui rancangan program Educoffee Dreezel Coffee.
Program tersebut meliputi dua kegiatan besar, yakni Share 2 Share, Vakansi di Kala Senja, serta dibantu dengan Media Promosi untuk menyebarkan informasi seluruh kegiatan Educoffee. Diharapkan, dengan program Educoffee tersebut, jumlah pengunjung dapat meningkat secara signifikan, baik di saat dimulainya program hingga setelah berakhirnya program sehingga memberikan impresi yang positif mengenai edukasi kopi terbaik di Kota Bandung.

ABSTRACT
Cafe in large urban city such as Jakarta, Bandung, and Surabaya is increasing every year. Such in the city of Bandung, recorded until the year 2010 alone the number increased to 493 cafes. Commodities and markets coffee lovers in Bandung used by some entrepreneurs as Dreezel Coffee cafe that had just opened in early 2015. However, as of year-end, the number of visitors there is no significant improvement, with an average of 50 visitors per day. Therefore, to increase the number of visitors more, they need special program that can increase the target audience impressions Dreezel Coffee, one of them with the techniques of marketing public relations through the planning programme Educoffee Dreezel Coffee.
The program includes two major activities, namely Share 2 Share, Vakansi di Kala Senja, and assisted with the Media Campaign to disseminate information on all activities Educoffee. Hopefully, with the Educoffee program, the number of visitors can be increased significantly, both at the beginning of the program until after the end of the program so as to provide a positive impression about the education of the best coffee in the city of Bandung."
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simbolon, Teresa Avila
"Pandemi Covid-19 membuat peserta BPJS Kesehatan khawatir untuk menggunakan fasilitas secara luring sehingga membutuhkan media daring yang bisa membantu mereka melaksanakan hal tersebut. BPJS Kesehatan sendiri sudah memiliki aplikasi Mobile JKN namun masih sedikit peserta BPJS yang mengetahui aplikasi ini. Maka dari tujuan dari program ini adalah meningkatkan brand awareness aplikasi Mobile JKN kepada masyarakat agar memudahkan mereka dalam mengakses informasi secara daring. Strategi komunikasi bertajuk ‘#KlikMobileJKNAja’ yang merupakan program yang berisi serangkaian kegiatan komunikasi, terdiri dari kegiatan aktivasi media sosial dan pembuatan konten interaktif di Instagram, Youtube, Twitter dan Facebook, pengadaan kegiatan webinar yang bekerjasama dengan Universitas Indonesia, serta penyebaran pesan secara langsung kepada peserta melalui penggunaan CHIKA (Chat Assistant JKN) dan Whatsapp. Program dilaksanakan dari Januari 2021 hingga April 2021 dan menggunakan anggaran dengan total Rp32.600.000,

The Covid-19 pandemic made BPJS Kesehatan participants worried about using facilities offline so they needed online media that could help them do this. BPJS Kesehatan itself already has the Mobile JKN application, but only a few BPJS participants know about this application. So the aim of this program is to increase the brand awareness of the Mobile JKN application to the public to make it easier for them to access information online. The communication strategy is entitled '#KlikMobileJKNAja' which is a program that contains a series of communication activities, consisting of activating social media and creating interactive content on Instagram, Youtube, Twitter and Facebook, procuring webinars in collaboration with the University of Indonesia, and distributing messages directly to participants through the use of CHIKA (Chat Assistant JKN) and Whatsapp. The program is implemented from January 2021 to April 2021 and uses a total budget of IDR 32,600,000."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Fajar
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran komunikasi pemasaran terhadap citra merek dan kesadaran merek serta implikasinya terhadap keputusan konsemen memilih asuransi syariah. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode pendekatan kuantitatif dan didukung pula dengan data kualitatif. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM Structural Equation Modeling . Responden dalam penelitian ini adalah nasabah asuransi jiwa syariah yang ada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, dan Bekasi dengan jumlah sampel sebanyak 160 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap citra merek, bauran komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap kesadaran merek, bauran komunikasi pemasaran tidak berpengaruh terhahadap keputusan konsumen memilih asuransi syariah, citra merek berpengaruh terhadap keputusan konsumen memilih asuransi syariah, dan kesadaran merek berpengaruh terhadap keputusan konsumen memilih asuransi syariah. Kata Kunci: bauran komunikasi pemasaran, citra merek, kesadaran merek,keputusan konsumen, asuransi syariah.

This study aims to determine the influence of marketing communication mix on brand image and brand awareness and its implication to the consumer decision to choose sharia insurance. This research is descriptive by using quantitative approach method and also supported by qualitative data. Data analysis method used in this research is SEM Structural Equation Modeling. Respondents in this study are sharia life insurance customer in jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, and Bekasi with a sample of 160 people.The result of the research shows that marketing communication mix influence to brand image, marketing communication mix influence to brand awareness, marketing communication mix has no influence on consumer decision to choose sharia insurance, brand image influence to consumer decision to choose sharia insurance, and brand awareness influence to consumer decision sharia insurance. Key word marketing communication mix, brand image, brand awareness,consumer decision, sharia insurance."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Sulistiyani Damayanti
"Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia dari PT ANTAM Tbk memiliki departemen marketing communication sebagai humas perusahaan yang menangani kegiatan kehumasan dan pemasaran. Sehubungan dengan hal tersebut, marketing communication menjalankan program MPR salah satunya adalah kegiatan publikasi yang termasuk kedalam alat utama dan strategi MPR. Kegiatan publikasi dilakukan secara daring melalui media sosial Instagram untuk mendukung kegiatan promosi dan menaikkan penjualan produk, serta meningkatkan brand awareness. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana departemen marketing communication pada UBPP Logam Mulia Antam berperan dan berfungsi sebagai humas perusahaan dalam meningkatkan brand awareness melalui akun media sosial Instagram. Penelitian ini menggunakan paradigma post-positivisme dan pendekatan kualitatif-deskriptif, serta data diperoleh dengan wawancara mendalam semi terstruktur. Hasil dari penelitian ini adalah departemen marketing communication UBPP Logam Mulia sebagai humas perusahaan menjalankan program MPR. Salah satu programnya adalah kegiatan publikasi dengan menggunakan strategi push dan pass melalui media sosial dengan mengelola akun Instagram milik UBPP Logam Mulia sebagai akun bisnis, serta memanfaatkan fitur seperti feed, story dan Instagram TV, menggunakan tagar dan melakukan perencanaan konten publikasi untuk meningkatkan brand awareness masyarakat.

PT ANTAM Tbk's Precious Metal Processing and Refinery Business Unit (UBPP Logam Mulia) has a marketing communication department that carries out the corporate's public relations function to handle public relations and marketing activities. In this regard, one of the marketing public relations (MPR) programs carried out by the marketing communication department is publication activity, which is the main strategy and tool of the MPR. Online publication activities are carried out through social media like Instagram to support promotional activities, improve product sales, and increase brand awareness. This study aims to analyze how the marketing communication department at UBPP Logam Mulia plays a role and functions as corporate public relations in order to increase brand awareness through their social media account on Instagram. This research uses a post-positivism paradigm and qualitative-descriptive approach and the data is obtained through a semi-structured in-depth interview. The result of this research shows that the marketing communication department of UBPP Logam Mulia, as the corporate’s public relations, executes the MPR program. One of the programs is a publication activity using a push and pass strategy through social media by managing the Instagram account of UBPP Logam Mulia as a business account, as well as utilizing features such as feeds, stories and Instagram TV, using hashtags and planning publication content to increase public brand awareness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Radtu Shania
"Profil Perusahaan Lassy Beauty adalah salah satu brand jasa kecantikan di Jakarta yang didirikan sejak 2018. Lassy Beauty berada dalam klasifikasi salon dengan layanan lengkap. Brand ini menawarkan sekitar 78 jenis jasa, yang terdiri dari perawatan rambut, kulit kepala, bulu mata, wajah, badan, kuku, dan penghilang bulu. Penggunaan jasa tersebut dapat dilakukan konsumen dengan cara mendatangi langsung lokasi studio atau dengan melakukan layanan panggilan ke rumah. Bentuk pemasaran yang dilakukan oleh Lassy Beauty sampai saat ini adalah pengelolaan media sosial, pemasangan Instagram Ads, dan penggunaan promosi diskon. Analisis Situasi Hasil analisis internal menunjukkan bahwa Lassy Beauty menawarkan jasa kecantikan yang sangat lengkap dan memberikan opsi untuk konsumen dalam menggunakan jasanya, namun Lassy Beauty belum mengomunikasikan keunikan tersebut secara maksimal pada kanal komunikasinya. Sedangkan, dari analisis eksternal, Lassy Beauty sebagai salah satu brand jasa kecantikan memiliki peluang yang tinggi pada pasar perempuan Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena perempuan Indonesia telah memiliki kebiasaan menggunakan jasa kecantikan sejak remaja. Namun, Lassy Beauty dihadapkan dengan sebuah tantangan terkait kekhawatiran penggunaan jasa kecantikan akibat keadaan pandemi COVID-19. Rumusan Masalah Lassy Beauty memiliki permasalahan utama terkait komunikasi pemasaran dalam bentuk rendahnya brand awareness oleh khalayak sasaran. Khalayak sasaran juga belum mengetahui diferensiasi Lassy Beauty dari brand lainnya pada kategori jasa sejenis. Tujuan 1. Meningkatkan kesadaran khalayak sasaran mengenai keberadaan Lassy Beauty; 2. Menciptakan positioning untuk Lassy Beauty pada benak khalayak sasaran dengan cara mengomunikasikan diferensiasi Lassy Beauty dari kompetitor. Khalayak Sasaran 1. Demografis: perempuan berusia 18 sampai 25 tahun, mahasiswa dan pegawai, dan tergolong dalam SEC Middle-Upper. 2. Geografis: berdomisili di Jadetabek, khususnya Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. 3. Psikografis: peduli dengan penampilan fisik, senang bersosialisasi, beauty-enthusiast, dan experience-seeker. 4. Perilaku: menggunakan jasa kecantikan sebagai rutinitas dalam merawat diri maupun sebagai hiburan, menggunakan media online dan media sosial secara aktif, dan melakukan variety-seeking. Program Program kampanye ‘Cherish Beauty Without Worries’ telah disusun berdasarkan model perilaku konsumsi AISAS untuk menjawab masalah yang dimiliki Lassy Beauty terkait brand awareness. Program kampanye ini memiliki beberapa kegiatan, yaitu: pemasangan iklan pada media sosial, pengadaan kerja sama dengan KOL, pengoptimalan media sosial dengan tiga konten utama (konten “Beauty Anywhere, Anytime!”, “Beauty of Any Kind!”, dan hygiene), peluncuran website, pemanfaatan WhatsApp Business, dan pengadaan giveaway untuk mendorong produksi ulasan. Pesan Kunci “Lassy Beauty menyediakan pengalaman tanpa rasa khawatir dimanapun dan kapapun dalam menjaga dan menghargai kecantikan luar dan dalam dirimu.” Jadwal Januari – Juni 2022. Anggaran Rp23.539.371 untuk enam bulan. Evaluasi Input: memastikan setiap kegiatan terlaksana sesuai dengan perencanaan; Output: memantau dan memastikan secara rutin setiap pelaksanaan kegiatan; Outcome: memeriksa dan mengevaluasi hasil dan dampak dari setiap pelaksanaan kegiatan.

Profil Perusahaan
Company Profile Lassy Beauty is a beauty service brand from South Jakarta that was founded in 2018. Lassy Beauty is classified as a full-service salon. This brand has around 78 kinds of services, from hair, scalp, eyelash, face, body, nail, to hair removal treatments. Consumers can use these services by going directly to the studio location or by ordering home service. The channels of marketing used by Lassy Beauty are social media, Instagram Ads, and discount promotions. Situation Analysis The result of the internal analysis shows that Lassy Beauty offers a variety of beauty services and provides location options for consumers, but Lassy Beauty has not communicated this uniqueness optimally on its communication channel. Meanwhile, from external analysis, Lassy Beauty as a beauty service brand has a high opportunity in the Indonesian women's market. It is because Indonesian women have had the habit of using beauty services since a young age. However, Lassy Beauty faced a challenge related to concerns about using beauty services due to the COVID-19 pandemic. Problem Statement Lassy Beauty has a problem related to marketing communication in the form of low brand awareness by the target audience. The target audience also does not know the uniqueness of Lassy Beauty compared to brands with similar services. Goals 1. Increasing awareness from the target audience regarding the existence of Lassy Beauty; 2. Creating a positioning for Lassy Beauty in the target audience's mind by communicating Lassy Beauty's differentiation from competitors. Target Audience 1. Demographic: women aged 18 to 25 years old, students and employees, and belonging to the SEC Middle-Upper. 2. Geographic: domiciled in Greater Jakarta, particularly South Jakarta and South Tangerang. 3. Psychographic: cares about physical appearance, likes to socialize, beauty-enthusiast, and experience-seeker. 4. Behavior: using beauty services as a self-care routine and as an entertainment, using online media and social media actively, and do variety-seeking. Program The 'Cherish Beauty Without Worries' campaign program has been developed based on the AISAS consumption behavior model to answer Lassy Beauty's problem related to brand awareness. This campaign program has several activities, i.e.: advertising on social media, establishing cooperation with KOL, optimizing social media with three main contents (“Beauty Anywhere, Anytime!”, “Beauty of Any Kind!”, and hygiene content), website launch, use of WhatsApp Business, and perform giveaway activity to encourage review production. Key Message “Lassy Beauty provides a worry-free experience anywhere and anytime to cherish your inner and outer beauty.” Schedule January – June 2022. Budget Rp23.539.371 for six months. Evaluation Input: ensure that every activity is executed according to the plan; Output: monitor and ensure routinely every activity implementation; Outcome: examine and evaluate the results and impacts of each activity implementation.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>