Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6891 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syaiful Aulia Garibaldi
"SDGs 12 bertujuan secara signifikan mengurangi produksi sampah melalui pencegahan, pengurangan, daur ulang, dan penggunaan kembali. Inovasi budaya dan kreativitas penting untuk menemukan solusi keberlanjutan ini. Seni berperan dengan memanfaatkan kreativitas dan limbah untuk menciptakan karya seni daur ulang. Di negara agraris seperti Indonesia, limbah pertanian memiliki peluang untuk dimanfaatkan. Dengan besaran sawah mencapai 20,5% dari total luas wilayah, Kabupaten Bandung memiliki potensi yang besar. Pemanfaatan limbah dapat dilakukan melalui pembuatan biokomposit yang menggabungkan miselium dan limbah organik pertanian. Material ini menawarkan kekuatan yang kompetitif, efisiensi biaya, dan biodegradabilitas. Penelitian ini bertujuan untuk merancang karya seni patung ramah lingkungan menggunakan biokomposit miselium dari limbah pertanian di Kabupaten Bandung, serta menggali persepsi masyarakat seni terhadap material berkelanjutan tersebut. Penelitian sebelumnya banyak berfokus pada daya tahan dan sifat mekanik, namun terdapat keterbatasan dalam penelitian yang mengeksplorasi nilai estetika dari biokomposit miselium. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa material ini memiliki potensi untuk dijadikan bahan dalam karya seni patung, dengan keunggulan unsur artistik alami yang dihasilkan seperti warna, tekstur, aroma, dan kemampuannya dalam membentuk. Dalam persepsi masyarakat seni, karya seni rupa biokomposit ini dapat mewakili kerja seni hari ini yang bersifat interdisiplin serta menggunakan bahan ramah lingkungan yang sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan.

SDG 12 aims to significantly reduce waste production through prevention, reduction, recycling, and reuse. Art has contributed to utilizing creativity and waste to create sustainable artworks. Cultural innovation and creativity are crucial in finding sustainable solutions. Upcycled art has increased the economic and symbolic value of waste. In agrarian countries like Indonesia, agricultural waste holds great potential for reuse. With extensive agricultural land, particularly rice fields accounting for 20.5% of the total area, Kabupaten Bandung has significant opportunities. Combining mycelium and organic agricultural waste offers competitive strength, cost efficiency, and biodegradability by utilizing agricultural waste to create biocomposites. Previous research has focused on durability and mechanical properties, but more exploration of the artistic value of mycelium biocomposites needs to be explored. This study aims to design environmentally friendly sculptures using mycelium biocomposites from agricultural waste in Kabupaten Bandung and explore the perceptions of the artistic community regarding sustainable materials. The results of this study indicate that the selection of mycelium and agricultural waste significantly influences the characteristics of mycelium biocomposites. This material has the potential to be used in sculpture, with advantages in artistic elements such as natural colors, textures, and the ability to conform to molds. In the artistic community's perception, these biocomposite artworks can represent interdisciplinary art that utilizes environmentally friendly materials, aligning with sustainable developme"
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shahreza Muhammad
"Penelitian tentang elektroflotasi untuk pemisahan limbah pewarnaan batik telah dilakukan. Ada 2 cairan yang diflotasi, yaitu zat warna batik dan limbah pewarnaan batik. Gelembung dihasilkan dengan elektrolisis menggunakan elektroda alumunium alloy dengan luas permukaan anoda dan katoda adalah 116 cm2 dan 98 cm2. Variasi tegangan yang digunakan adalah 5, 10, 15, 20, dan 25 V. Diameter yang dominan pada 5, 10, 15, 20, dan 25 V adalah 205 – 255 ?m dan 5 – 55 ?m serta volume gelembung yang didapat tiap 20 detik adalah 0.39, 1.3, 2.4, 3.43, dan 4.55 mL. Pada zat warna batik didapatkan persen pengurangan TSS, warna, dan kekeruhan pada tegangan 5, 10, 15, dan 20 V adalah 73.81%, 29.7%, 40.64%; 68.08%, 89.05%, 82.21%; 96.97%, 71.57%, 74.07%; 49.8%, 74.72%, 16.47%. Pada limbah batik didapatkan persen penurunan TSS, warna, dan kekeruhan yang terbaik adalah 97.09%, 98.6%, dan 99.16% terjadi pada tegangan 10 V dengan penambahan 50 gram tawas dan perbandingan air dan limbah 1:14.

The research on electroflotation for Batik waste separation has been done. There are 2 fluids, dye of batik and batik waste. Bubbles are generated by electrolysis using aluminum alloy electrodes which the enode and kathode surface areas are 116 cm2 and 98 cm2. Variation of applied voltages are 5, 10, 15, 20, and 25 V. The dominant size of bubbles which are measured are range between 205 – 255 ?m and 5 – 55 ?m. Bubble surface areas obtaining per 20 seconds are 0.39, 1.3, 2.4, 3.43, and 4.55 mL. In batik dyes, percent reduction of TSSs, colors, and turbidities at voltage 5, 10, 15, and 20 V 73.81%, 29.7%, 40.64%; 68.08%, 89.05%, 82.21%; 96.97%, 71.57%, 74.07%; 49.8%, 74.72%, 16.47%. in batik waste, the best percent reduction of TSS, color, and turbidity which occured at a voltage 10 V with the addition 50 gr alum and waste and water ratio 1:14 is 97.09%, 98.6%, and 99.16%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dirayati Fatima Turner
"Permasalahan sampah di Indonesia kian memburuk karena penggunaan sumber daya tidak dilihat sebagai sesuatu yang sirkuler. Deposit refund system sebagai instrumen yang melihat sampah sebagai sumber daya dapat menjawab permasalahan tersebut. Prinsip dasar deposit refund system adalah pelaksanaan prinsip pencemar membayar dan prinsip tanggung jawab negara secara bersamaan melalui suatu instrumen gabungan insentif dan disinsentif guna menjamin terpenuhinya hak atas lingkungan hidup. Belajar dari Waste Framework Directive, Directive on Packaging and Packaging Waste, dan Batteries Directive di Uni Eropa, serta Verpackungsverordnung dan Batteriegesetz di Jerman, Indonesia dapat menerapkan peraturan deposit refund system untuk baterai dan aki di tingkat nasional.

The problem of waste in Indonesia is worsening due to the usage of natural resources not seen as something circular. The deposit refund system as an instrument that sees waste as a resource can answer that problem. The basic principle of the deposit refund system is the implementation of the polluter pays principle and the principle of state responsibility through an incentive-disincentive instrument in order to fulfill the right to a healthy environment. Learning from the Waste Framework Directive, Directive on Packaging and Packaging Waste, and Batteries Directive in the European union, as well as Verpackungsverordnung and Batteriegesetz in Germany, Indonesia can implement a national regulation on deposit refund system for batteries and accumulators."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Ayu
"Pengelolaan sampah dari Kota Jakarta Barat adalah pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sampah di landfill TPST Bantar Gebang. Dengan hampir penuhnya kapasitas TPST Bantar Gebang, diperlukan fasilitas pengolahan sampah untuk mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke landfill. Fasilitas pengolahan sampah dapat memroses sampah kemudian dimanfaatkan sebagai energi listrik. Decision Matrix dan parameter tambahan digunakan untuk menilai teknologi pemroses sampah menjadi energi listrik yang sesuai dengan kondisi Jakarta Barat saat ini. Penerapan teknologi MBT di Jakarta Barat selain dapat mengurangi sampah yang dikirim ke landfill juga dapat memperbaiki pengelolaan sampah serta menghasilkan RDF dengan potensi energi listrik yang tinggi. Penerapan teknologi insinerasi dan anaerobic digestion dapat dilakukan setelah sistem pengelolaan sampahnya maju dan adanya insentif ekonomi.

Jakarta Barat waste management is by collecting, transporting, and disposing of waste at the Bantar Gebang TPST landfill. The capacity of the Bantar Gebang TPST is almost full, waste processing facilities are needed to reduce the amount of waste sent to the landfill. Waste processing facilities can process waste and then convert it to electrical energy. The Decision Matrix and additional parameters are used to assess waste to energy technology that is suitable for the current conditions in Jakarta Barat. The application of MBT technology in Jakarta Barat, apart from being able to reduce waste sent to landfills, can also improve waste management, and produce RDF with high electrical energy potential. Incineration and anaerobic digestion technology can be applied after the waste management system is advanced and the implementation of economic incentives."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
David Christopher
"Bahan limbah berkelanjutan selalu menjadi studi penelitian terdepan di industri konstruksi dan akademisi. Inovasi dan penerapan bahan yang lebih hemat biaya dan berkelanjutan yang dapat digunakan dalam industri konstruksi nyata adalah salah satu tujuan utama yang harus dipenuhi dalam melakukan penelitian di bidang teknik sipil. Menurut laporan bank dunia tahun 2018, hasil sampah tahunan global diperkirakan akan tumbuh sebesar 70 persen menjadi 3,4 miliar ton selama 30 tahun ke depanm naik 30% dari 2,01 miliar ton pada tahun 2016 dan masalah ini akan terus ada dan bertambah buruk jika tidak ada kebijakan dan langkah-langkah yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Isu ini secara global akan menimbulkan dampak yang dapat merugikan berbagai sektor seperti ekonomi, lingkungan, dan kesehatan. Menyadari bahwa masalah sampah akan segera terjadi di masa mendatang, semua pemangku kepentingan yang terlibat, seperti organisasi pemerintah, organisasi swasta, dan komunitas ilmiah telah menemukan berbagai solusi untuk masalah daur ulang segala bentuk. bahan limbah yang dapat mendukung ekonomi sirkular dan memperpanjang siklus hidup suatu produk atau bahan secara keseluruhan. Penelitian di sini adalah untuk menganalisis kemungkinan penerapan bahan limbah pada beton berkelanjutan untuk mengurangi emisi dan untuk mencapai konstruksi yang lebih berkelanjutan.

Sustainable waste materials have always been at the forefront of research studies in the construction industry and academics in the surrounding space. The innovation and the implementation of more cost-efficient and sustainable materials that can be used in the real construction industry is one of the key goals to be met in conducting research in civil engineering. According to the world bank 2018 report the global annual waste generation is expected to grow by 70 percent to 3.4 billion tonnes over the next 30 years which is up 30% from 2.01 billion tonnes in 2016 and this problem will continue to exist and grow worse if there are not policy and steps taken to address the issue. The issue globally will cause a detrimental impact on many sectors such as the economy, environment, and health issues. Realizing that the issue of waste and sustainability will be imminent in the coming future, all the stakeholders that are involved, such as the government organizations, private organizations, and the scientific community, have come up with various solutions to the problem of recycling all forms of waste materials that can support the circular economy and prolong the life cycle of a product or material as a whole. The research here is to analyze the possibility of implementation of waste materials in sustainable concrete to reduce emissions and to achieve a more sustainable construction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Mardianto Haholongan
"Pertumbuhan ekonomi dan urbanisasi telah memicu permasalahan sampah perkotaan yang tidak terkendali. Perkembangan kajian sejak tahun 1990-an menunjukkan bahwa implementasi tata kelola sampah tidak dapat dicapai tanpa tata kelola kolaboratif. Penelitian terkait tantangan bagaimana meningkatkan partisipasi masing-masing pemangku kepentingan menjadi penting dalam kajian tata kelola sampah kota berkelanjutan. Untuk itu, tinjauan literatur dilakukan, dimana 22 artikel terkait dianalisis untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tata kelola sampah kota secara berkelanjutan. Kemudian memetakan hubungan antara pemerintah, swasta dan masyarakat sebagai faktor penentu keberhasilan pengelolaan. Tantangan yang ditemukan oleh berbagai peneliti sejauh ini adalah kolaborasi antar pemangku kepentingan tersebut. Analisis artikel ini menunjukkan bahwa tidak ada solusi tunggal dalam tata kelola sampah kota. Akan tetapi, kerja sama antar pemangku kepentingan dapat menawarkan peluang terbaik untuk menciptakan tata kelola yang sesuai. Beberapa perubahan perilaku pemangku kepentingan dibutuhkan dari hulu hingga hilir pengelolaan sampah. Berdasarkan tinjauan literatur ini, kajian tata kelola sampah kota berkelanjutan telah berkembang hingga tahap pembahasan berbagai permasalahan, tanggung jawab dan hubungan dari tiga pemangku kepentingan utama. Penelitian lanjutan mengenai peran kemitraan publik-swasta khususnya di tingkat lokal diperlukan, terutama berkaitan dengan peningkatan kualitas pendidikan dan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah berkelanjutan

Economic growth and urbanization have triggered an uncontrolled urban waste problem. The development of studies since the 1990s shows that the implementation of waste management cannot be achieved without collaborative governance. Research related to the challenges on how to increase the participation of each stakeholder is important in the study of sustainable municipal waste management. Therefore, a literature review was conducted, where 22 related articles were analyzed to obtain better understanding of the sustainable municipal solid waste management. Afterwards, the relations between government, private sector and society as determinant factors of the management success were mapped. The challenge that various researchers have found so far is collaboration among these stakeholders. The analysis carried out in this article showed that there was no single best approach in managing municipal solid waste. However, collaboration among stakeholders could offer the best opportunity to create an appropriate governance. Some changes in the behavior of stakeholders are needed from the upstream to the downstream of waste management processes. Based on the literature review, study of sustainable municipal solid waste management has been developing into the discussion of various problems, responsibilities and relationships between the three main stakeholders. For further studies, research on the roles of public-private partnerships, especially at the local level, is needed, aiming to improve the quality of education and community awareness in sustainable waste management"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sinto Susilowati
"Permasalahan sampah bukan hanya karena tingginya timbulan sampah tetapi masalah dalam pengelolaannya. Pendekatan pengelolaan sampah berkelanjutan berbasis masyarakat dilakukan pada Bank Sampah Kepodang di Kota Bekasi. Pengelolaan bank sampah melibatkan banyak pihak yaitu masyarakat, pemerintah, swasta, dan organisasi nonpemerintah. Tujuan penelitian untuk merancang strategi pengelolaan bank sampah berkelanjutan, tahap Plan (P) dari siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) ISO14001:2015. Metode yang digunakan adalah Matriks Leopold, dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan dan keterampilan nasabah bank sampah merupakan faktor penting dalam pengelolaan bank sampah berkelanjutan. Preferensi strategi yang dipilih untuk pengembangan bank sampah Kepodang yang berkelanjutan adalah 1) peningkatan nilai tambah pengolahan sampah melalui pengembangan “socio-ecopreneur”, 2) meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah (Dinas Lingkungan Hidup/kelurahan) dan swasta dalam rangka menampung dan membeli produk kerajinan, dan memberikan bantuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, 3) menjadikan pemulung sebagai mitra dan nasabah untuk meningkatkan pengumpulan sampah. Pelaksanaan strategi memerlukan dukungan pemangku kepentingan dan penerapannya secara terus-menerus diharapkan dapat meningkatkan kepuasan, kepercayaan, partisipasi aktif pemangku kepentingan, kinerja bank sampah, dan berdampak positif bagi lingkungan, sosial, dan ekonomi.

The waste problem is not only due to the high waste generation but mismanagement
as well. The community-based sustainable waste management approach carried out
at the Kepodang Waste Bank in Bekasi City. The management of a waste bank
involves many parties, namely the community, government, private sector, and
non-governmental organizations. The research objective is to design a sustainable
waste bank management strategy, Plan stage of Plan-Do-Check-Act cycle of
ISO14001:2015. The method used is the Leopold matrix and Analytical Hierarchy
Process (AHP). It was found that increasing the knowledge and skills of waste bank
customers as a primary factor in the management of a sustainable waste bank. The
preferences strategic for the development of a sustainable Kepodang waste bank are
1) increasing the added value of waste processing through the development of
"socio-ecopreneur", 2) increasing cooperation with local governments (the
Environmental Agency/ward) and the private sector to accommodate and purchase
handicraft products, and provide the necessary facilities and infrastructure, and 3)
make scavengers as partners and customers to improve waste collection.
Implementation of strategies requires continuous stakeholder support and
application continuously expected to improve satisfaction, stakeholder trust,
participation, and performance, and have positive impacts on environment, social,
and economic.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raisha Larasati Saleh
"Limbah cangkang kerang dihasilkan dari budidaya kerang setiap harinya mencapai 2 ton dan dibuang ke pinggir laut di Kampung Nelayan, Kalibaru. Masalah dalam penelitian ini terdapat Tim Cangkring, kelompok masyarakat yang mencoba mengolah limbah cangkang kerang menjadi produk bernilai namun menemui banyak tantangan dan keterbatasan pada keterampilan dalam usaha. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan konsep pengolahan limbah cangkang kerang berkelanjutan di Kampung Nelayan. Metode yang digunakan meliputi regresi linear berganda, NPV, IRR, dan BCR. Analisis SOAR-AHP digunakan untuk menentukan konsep pengolahan limbah cangkang kerang yang berkelanjutan. Hasil penelitian menunjukkan O1 (Opportunity1) yaitu sebagai penyedia utama produk olahan limbah cangkang kerang bagi projek setempat memiliki skor bobot kriteria tertinggi (0,134). Alternatif yang terpilih adalah Target 1 yaitu sebagai penyedia utama produk paving block pada projek setempat (3,281). Kesimpulan penelitian ini adalah penyedia paving block pada projek setempat diutamakan agar terjadi pemasukan, diikuti oleh peningkatan kapabilitas tim dan penjualan masif produk kerajinan.

Mussel shell waste generated from mussel cultivation reaches 2 tons daily and is disposed of by the seaside in Kampung Nelayan, Kalibaru. Problem addressed in this research involves Tim Cangkring, a community group attempting to process shellfish waste into valuable products but facing many challenges and limitations in their business skills. The objective of this study is to develop a sustainable shellfish waste processing concept in Kampung Nelayan. The methods used include multiple linear regression, NPV, IRR, and BCR. SOAR-AHP analysis is employed to determine a sustainable shellfish waste processing concept. The results show that O1 (Opportunity 1), being the main provider of processed shellfish waste products for local projects, has the highest criteria weight score (0,134). The selected alternative is Target 1, which is to be the main provider of paving block products for local projects (3,281). The conclusion of this study is that being the provider of paving blocks for local projects is prioritized to generate income, followed by improving team capabilities and massively increasing the sales of craft products."
Jakarta: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hardiyanti
"ABSTRAK
Penelitian ini didasari kebijakan pengelolaan sampah di Kota Cirebon yang belum
membahas tentang pengurangan sampah di tingkat sumber sampah. Penelitian ini
dilakukan dengan pendekatan post positivist serta analisis data yang bersifat
kualitatif. Penelitian ini mendeskripsikan implementasi kebijakan Peraturan
Daerah Kota Cirebon Nomor 2 tahun 2002 tentang Penyelenggaraan Kebersihan
di Kota Cirebon dalam upaya pembangunan berkelanjutan di Kota Cirebon dilihat
dari karakteristik masalah, karakteristik kebijakan dan lingkungan kebijakan.
Pembahasan selanjutnya yaitu pembangunan berkelanjutan dalam pengelolaan
sampah di Kota Cirebon (Studi Kasus Kecamatan Harjamukti) yang dilihat dari
perspektif ekonomi, sosial dan lingkungan. Ketiga perspektif tersebut masih
terdapat kekurangan karena hanya sebagian kecil masyarakat yang telah
mengelola sampah dengan konsep 3R. Kelompok masyarakat yang dianggap
berhasil yang mengelola sampah dengan konsep 3R adalah masyarakat Rw 08
Merbabu Asih Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti. Hal ini dikarenakan
adanya hambatan seperti kurangnya kesadaran masyarakat, kurangnya SDM
pelaksana kebijakan, kurangnya lahan, kurangnya peran swasta, terbatasnya
anggaran dan kebijakan pengelolaan sampah yang masih terdapat beberapa hal
yang tidak sesuai dengan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 tahun 2010
tentang Pedoman Pengelolaan sampah.

ABSTRACT
This research is based on waste management in Cirebon City which have not
contain about waste reduction in the waste source stage. This research used post
positivist approach and analyzing qualitative data. The result of this research
describes the implementation of the policy from Regional Regulation of Cirebon
Number 2 of 2002 about the Realization of City?s Cleanliness Program in Cirebon
for sustainable development in Cirebon, which is assessed by tractability of the
problem, ability of statute to structure implementation, and nonstatutory variables
affecting implementation. The next part deals with sustainable development of
waste management in Cirebon (Case study: The district of Harjamukti) which
used economic, social, and environment perspective. All those three perspectives
could still be improved since there is only small number of people who could
apply the concept of 3R in dealing with waste. Groups of people that are
considered successful in using the concept of 3R in dealing with waste are Rw 08
Merbabu Asih, Larangan Subdistrict, The district of Harjamukti. This is caused by
some limitations like the lack of people?s awareness, the lack of human resources
for implementing the policy, the lack of space, the lack of private sector?s role, the
lack of financial support, and the policy regarding to waste management that is
not in accordance with Act Number 18 of 2008 about waste management and The
Regulation Number 33 of 2010 from Ministry of Internal Affairs about the
instruction of waste management."
Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S55675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silviani Lionita Claudya Manik
"Sampah merupakan masalah umum yang dihadapi di perkotaan. Tren urbanisasi menyebabkan semakin pesatnya timbulan sampah di perkotaan sehingga diperlukan adanya solusi yang terintegrasi. Metode pengumpulan dan pengangkutan sampah di Indonesia saat ini masih dilakukan secara manual dan belum teintegrasi. Implementasi smart waste management system dengan meninjau pengelolaan sampah mulai dari pengumpulan dengan smart garbage bin, pengangkutan dengan truk yang terhubung IoT dan ICT ke fasilitas pengolahan sampah yang dapat dipantau dalam satu command center diharapkan dapat menjadi solusi untuk mencapai target KPI di IKN, yakni 60% daur ulang sampah di tahun 2045. Sampah yang sudah dipilah sejak awal kemudian akan dikelola dengan fasilitas recycle dan pengomposan di area TPST. Perhitungan biaya siklus hidup kemudian dilakukan untuk menilai kelayakan ekonomi penerapan smart waste management system di IKN.

Waste is a common problem faced in urban areas. The trend of urbanization has led to the rapid waste generation in cities, so an integrated solution is needed. Currently, the method of collecting and transporting waste in Indonesia is still done manually and not integrated. Implementation of a smart waste management system by reviewing the waste management procedure starting from collecting phase with smart garbage bins, transporting using vehicle truck connected with IoT and ICT to waste processing facilities that can be monitored in one command center is expected to be a solution to achieve the KPI target at IKN, that is 60% waste recycled in 2045. Waste that has been sorted from the start will be processed with recycling and composting facilities at the temporary waste collection area. Calculation of life cycle costs is then carried out to assess the economic feasibility of implementing a smart waste management system in IKN."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>