Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161648 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ranti Maradhita Putri Lestari
"Psychological well-being remaja memiliki keterkaitan erat dengan parent attachment.
Hal ini dikarenakan secure attachment dapat menjadi landasan untuk mengembangkan rasa percaya pada orang tua dan lingkungan sekitarnya dan meningkatkan kemampuan mengembangkan strategi coping efektif yang pada akhirnya akan meningkatkan psychological well-being. Pengaruh attachment pada psychological well-being dapat terjadi secara langsung atau dimediasi oleh faktor lain yang relevan, salah satunya dispositional mindfulness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dispositional mindfulness sebagai mediator hubungan antara parent attachment dan psychological well-being pada remaja. Partisipan berjumlah 352 remaja usia 13 – 18 tahun. Instrumen yang digunakan yaitu Ryff’s Scale of Psychological Well being(RPWB), Inventory of Parent and Peer Attachment-Revised (IPPA-R)-Parent Scale dan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ketiga variabel saling berkaitan secara signifikan. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa dispositional mindfulness memediasi secara parsial hubungan antara parent attachment dengan psychological well-being pada remaja.

Psychological well-being is closely related to parental attachment. The reason is that a secure attachment can be a foundation for developing trust in parents and the surrounding environment, as well as increasing child's ability to develop effective coping strategies which will ultimately improve psychological well-being. The effect of attachment on psychological well-being can occur directly or mediated by other relevant factors, one of which is dispositional mindfulness. This study aims to determine the role of dispositional mindfulness as a mediator in the relationship between parent attachment and psychological well-being in adolescents. Participants in the study were 352 adolescents aged 13-18 years. The instruments used were Ryff's Scale of Psychological Well-being (RPWB), Inventory of Parent and Peer Attachment-Revised (IPPA-R)Parent Scale and Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). The result of the correlation analysis shows that the three variables in this study are significantly related to each other. The result of the mediation analysis shows that dispositional mindfulness partially mediates the relationship between parent attachment and psychological well-being in adolescents.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Clarisa Sutjiatmadja
"Psychological Well-being (PWB) selama masa remaja menjadi salah satu penentu kesehatan mental di masa dewasa mendatang. Penelitian terdahulu menemukan bahwa Intolerance of Uncertainty (IU), sebagai variabel yang mempengaruhi bagaimana seseorang memaknai dan menanggapi situasi yang tidak pasti, dapat mempengaruhi PWB individu. Salah satu variabel yang diduga dapat menjelaskan hubungan keduanya adalah Dispositional Mindfulness (DM), yaitu kapasitas bawaan untuk mempertahankan perhatian pada pengalaman saat ini dengan sikap terbuka dan tidak menghakimi. Namun, dinamika antara ketiga variabel tersebut belum pernah diteliti pada remaja di Indonesia, sedangkan karakteristik tahap perkembangan remaja menunjukkan pentingnya ketiga variabel di masa ini. Maka penelitian ini bertujuan melihat bagaimana peran DM sebagai mediator antara hubungan IU dan PWB pada remaja di Indonesia. IU diukur menggunakan skala IUS-12, DM dengan skala MAAS, dan PWB dengan skala Ryff’s Psychological Well-being. Partisipan berjumlah 352 remaja SMP dan SMA berusia 13-18 tahun (M = 16.08) yang mengisi seluruh alat ukur secara daring. Berdasarkan hasil analisis mediasi, ditemukan bahwa DM secara parsial memediasi hubungan antara IU dan PWB (b= -.17, p < .01).

Psychological Well-being (PWB) during adolescence becomes one of the determinants of mental health in adulthood. Previous research found that Intolerance of Uncertainty (IU), as a variable that influences how a person perceives, interprets, and responds to uncertain situations, can affect individual PWB. One of the variables that is thought to explain the relationship between the two is Dispositional Mindfulness (DM), namely the innate capacity to maintain attention on current experiences in an open and non-judgmental attitude. However, the dynamics between these three variables has never been studied in adolescents in Indonesia, while the characteristics of the stages of adolescent development show the importance of the three variables at this time. So this study aims to see how the role of DM as a mediator between the relationship between IU and PWB in adolescents in Indonesia. IU was measured using the IUS-12 scale, DM was measured by the MAAS scale, and PWB was measured by Ryff's Psychological Well-being scale. The participants were 352 junior high and high school youth aged 13-18 years (M = 16.08) who filled out all measuring instruments online. Based on the results of mediation analysis, it was found that DM partially mediated the relationship between IU and PWB (b= -.17, p < .01).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Regina Retno Putri Manjali
"Penyesuaian diri di perguruan tinggi merupakan hal penting yang diperlukan untuk melalui masa transisi yang penuh perubahan. Penelitian melihat bahwa dispositional mindfulness memiliki peran pada penyesuaian diri di perguruan tinggi. Namun, hubungan yang terbentuk terkait dispositional mindfulness dan penyesuaian diri di perguruan tinggi masih dibutuhkan, terutama mengenai hubungannya dengan kesejahteraan psikologis yang seringkali terlibat. Kesejahteraan psikologis merupakan suatu kondisi yang diperlukan dalam penentuan kesehatan mental seseorang. Penelitian korelasional ini melihat peran kesejahteraan psikologis sebagai mediator dalam hubungan antara dispositional mindfulness dan penyesuaian diri di perguruan tinggi pada mahasiswa tingkat pertama N = 207. Instrumen yang digunakan terdiri dari Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, Student Adaptation to College Questionnaire SACQ, dan Ryffs Scale of Psychological Well-being. Dari hasil analisis mediasi yang dilakukan, terdapat indirect effect b = 0,54.

Adjustment to college is an important thing needed during the transition period from high school. Dispositional mindfulness has been proven to have a role in adjustment to college. However, research about the relationship that is formed regarding dispositional mindfulness and adaptation in college is still needed, especially about its relationship with psychological well being that is often involved. Psychological well being is a necessary condition in determining one 39s mental health. Thus, this present research is a correlational research that sees the role of psychological well being as a mediator in the relationship between dispositional mindfulness and adjustment to college among first year college students N 207. The instruments used in this research consisted of Mindfulness Attention Awareness Scale MAAS, Student Adaptation to College Questionnaire SACQ, and Ryff 39 s Scale of Psychological Well being. From the result of mediation analysis, there are indirect effect b 0,54."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puti Marsha Diani
"ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini berfokus pada peran mediasi dari pscychological capital dalam hubungan harmonious passion dan subjective well-being pada karyawan. Penelitian ini menggunakan conservation of resource theory COR sebagai teori yang menjelaskan bagaimana autonomi dan cognitive resource dari karyawan yang memiliki keinginan dan target untuk sukses merupakan suatu sumber daya individu yang dapat membantu karyawan dalam mengembangkan dan meningkatkan subjective well-being kepuasaan hidup yang tinggi, positif afek yang tinggi dan negatif afek yang rendah pada karyawan. Responden dari penelitian ini adalah 240 karyawan dari BPD X Bank Pembangunan Daerah . Penelitian ini menggunakan alat ukur yang telah diadaptasi dari alat ukur aslinya, yaitu Passion Scale 2003, Psychological Capital Questionnaire 2007 dan Satisfaction With Life Scale 1985. Hasil penelitian ini mendukung model penelitian mengenai pentingnya peran mediasi dari psychological capital dalam hubungan antara harmonious passion dan subjective well-being pada karyawan bank.

ABSTRACT
The purpose of this study is to extend knowledge about the role of psychological capital on relationship between harmonious passion and subjective well being on employees at work. The research model, grounded in conservation resource of theory on how autonomy and cognitive resources of employee with harmonious passion for reaching success can be associated with psychological capital and how psychological capital on employee may help them develop resources which may be associated with greater subjective well being higher life satisfaction, higher positive affect and lower negative affect. The sample of the study is 240 BPD X Bank Pembangunan Daerah employees. This study using an adaptation scale of Passion Scale 2003, Psychological Capital Questionnaire 2007 dan Satisfaction With Life Scale 1985. Result supported the research model, suggesting that psychological capital is an important mediator between harmonious passion and subjective well being on bank employee. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
T50579
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shofa Dzakiah
"Guru berperan penting dalam proses pembelajaran, bahkan ketika pembelajaran
berlangsung secara jarak jauh (PJJ). Beban kerja guru yang bertambah banyak di masa
PJJ, juga terdapat guru yang sekaligus berperan sebagai orang tua, dapat berdampak pada
kondisi kesejahteraan psikologisnya. Sulitnya memisahkan kehidupan pribadi dan
personal selama PJJ, serta keterbatasan dalam interaksi sosial secara langsung dapat turut
berperan pada kondisi kesejahteraan guru perempuan. Adanya peningkatan kesadaran
(mindfulness) pada diri guru diduga dapat membantu meningkatkan kesejahteraan
psikologis pada guru, dengan cara membantu guru perempuan untuk mempersepsikan
ketersediaan dukungan yang dibutuhkan di lingkungannya. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji peran variabel persepsi dukungan sosial sebagai mediator pada hubungan antara
mindfulness dengan kesejahteraan psikologis. Penelitian ini melibatkan 117 orang guru
SD, perempuan, yang juga berperan sebagai orang tua bagi anak pada kelompok usia kelas 1-3 SD. Pengambilan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner secara dalam jaringan (daring) melalui berbagai jejaring media sosial. Penelitian ini
menggunakan alat ukur Psychological Well-Being Scale (α=.917), Five Facet of Mindfulness Questionnaire (α=.819), dan Social Provisions Scale (α=.928). Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji mediasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap dukungan sosial berperan sebagai mediator sebagian (partially
mediated) dalam hubungan antara mindfulness dengan kesejahteraan psikologis.

Teachers play an essential role in the learning process, even when learning takes placeremotely, known as distance learningning (PJJ). With the increasing teachers' workload
psychological well-being. The difficulty of separating professional and personal life
during PJJ, as well as limitations in social interaction can also contribute to the
psychological well-being. Increasing awareness (mindfulness) in teachers is assumed to
improve the psychological well-being, by helping female teachers to perceive the
availability of support needed in their environment. This study aims to examine the role
of the perceived social support on the relationship between mindfulness and
psychological well-being. This study involved 117 primary school teachers, women, who
also act as parents for children in the 1-3 grade. Data was collected by distributing online
questionnaires through various social media. This study used measuring instrument of
the Psychological Well-Being Scale (α = .917), the Five Facet Mindfulness Questionnaire
(α = .819), and the Social Provisions Scale (α = .928). Data analysis was performed
using mediation test. This study indicates that perceived social support play a partially
mediated role in the relationship between mindfulness and psychological well-being.
Kata kunci: Mindfulness; perceived social support; psychological well-being; remote
learning, teachers.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patricia Roulina
"Kesejahteraan psikologis (PWB) dapat membantu remaja mengatasi stres dan kesulitan. Penelitian ini melihat apakah komponen iklim sekolah (SC) serta jenis kelamin dapat memprediksi PWB remaja di pedesaan Indonesia. Studi epidemiologi dilakukan terhadap 1.023 siswa SMP di Banyuwangi dengan pendekatan berbasis sekolah. Analisis multiple linear regression menunjukkan bahwa siswa laki-laki yang menilai hubungan antar siswa di sekolah baik, harapan sekolah terhadap siswa jelas, peraturan di sekolah adil, dan tingkat perundungan di sekolah rendah memiliki tingkat PWB yang lebih tinggi (F(5,1017) = 48,069, p < ,001, R2 = 0,191). Penelitian ini menunjukkan pentingnya fokus pada komponen SC tertentu serta memberi dukungan yang berfokus pada perbedaan gender untuk meningkatkan PWB siswa SMP di Banyuwangi.

Psychological Well-Being (PWB) is beneficial for adolescents during times of stress and difficulties. This study examines whether components of School Climate (SC) and gender can predict the PWB of rural Indonesian adolescents. An epidemiological study was conducted on 1.023 junior high school students in Banyuwangi. Multiple linear regression analysis showed that male students who perceive positive relationships among students at school, clear school expectations toward students, fair school regulations, and low levels of bullying at school have higher levels of PWB (F(5,1017) = 48,069, p < ,001, R2 = 0,191). This study shows the importance of focusing on specific components of SC as well as providing support that focuses on gender differences to improve the PWB of middle school students in Banyuwangi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elzza Priscania Raissachelva
"Perpisahan dalam jangka waktu lama yang dialami oleh remaja dan orang tua yang merupakan pekerja migran dapat membuat kualitas hubungan yang terjalin mengalami perubahan dan membentuk hubungan yang buruk diantara mereka. Ketika remaja memiliki hubungan yang buruk dengan orang tua, mereka mulai menjalin kedekatan dengan teman.
Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara kelekatan pada orang tua dan teman sebaya dengan subjective well-being (SWB) remaja yang ditinggalkan orang tua bekerja sebagai pekerja migran. Partisipan penelitian terdiri dari 42 remaja berusia 12 - 15 tahun. Alat yang digunakan untuk mengukur kelekatan adalah inventory of parent and peer attachment (IPPA) oleh Armsden dan Greenberg (1987).
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur SWB adalah satisfaction with life scale (SWLS) oleh Diener, Emmons, Larsen, dan Griffin (1985), positive and negative affect schedule (PANAS) oleh Watson, Clark dan Tellegan (1988) dan subjective happiness scale (SHS) oleh Lyubomirsky dan Lepper (1999).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kelekatan pada ayah dengan kepuasan hidup dan kebahagiaan dan hubungan negatif yang signifikan antara kelekatan pada ayah dengan afek negatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara kelekatan pada ibu dengan komponen afek positif dan hubungan positif yang signifikan antara kelekatan pada teman sebaya dengan kebahagiaan.

Long-term separation experienced by adolescents and parents who are migrant workers can make quality of the relationships are change and form a bad relationship between them. When adolescent have a bad relationship with parents, they begin to develop closeness with friends.
The aim of this study is to find out the relationship between attachment to parent and peer with subjective well-being (SWB) among adolescents who are left behind by their parent to working as migrant worker. The research sample are 42 adolescents between 12 - 15 years old who are left behind by their parent to working as migrant worker.
Attachment to parent and peer was measured with Inventory of Parent and Peer Attachment (IPPA) by Armsden and Greenberg (1987) and SWB was measured with Satisfaction With Life Scale (SWLS) by Diener, Emmons, Larsen, and Griffin (1985), Positive and Negative Affect Schedule (PANAS) by Watson, Clark and Tellegan (1988), and Subjective Happiness Scale (SHS) by Lyubomirsky and Lepper (1999).
Result of this study indicated that attachment to father has positively significant correlation with life satisfaction and happiness while attachment to father has negatively significant correlation with negative affect. Attachment to mother has positively significant correlation with positive affect and attachment to peer has positively significant to happiness.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Juliani
"Penelitian ini bertujuan menguji harmonious passion dan obsessive passion sebagai proses psikologis yang menjembatani pengaruh task significance terhadap kinerja. Dengan menggunakan Self Determination Theory SDT untuk menjelaskan efek mediasi tersebut, pegawai yang memandang pekerjaannya memiliki dampak bagi hidup orang lain cenderung memiliki kinerja yang baik. Data diperoleh dari tenaga kesehatan yang bekerja di organisasi pemerintah di Indonesia N=434 dan analisis data menggunakan program PROCESS macro dari Hayes 2013 . Hasil analisis data menunjukkan task significance berhubungan positif dan signifikan dengan harmonious passion dan obsessive passion, harmonious passion berhubungan positif dan signifikan dengan kinerja, namun obsessive passion tidak ditemukan berhubungan dengan kinerja. Selanjutnya, harmonious passion memediasi secara full hubungan task significance dan kinerja, sedangkan obsessive passion tidak memediasi hubungan tersebut.

This study aims to examined harmonious passion and obsessive passion as underlying psychological process influencing the effect of task significance on performance. Using self determination theory SDT to explaining the mediation effect, employees with high levels of task significance were more likely to have good performance. Data were collected from healthcare workers in Indonesia government organization N 434 , and were analyzed using Hayes PROCESS macro on SPSS. Result showed that task significance was found to be positively and significantly associated with harmonious passion and obsessive passion. Harmonious passion is positively and significantly correlated with performance, but obsessive passion was not found to be associated with performance. Furthermore, harmonious passion fully mediated the effect of task significance on performance, but obsessive passion did not mediate the relationship.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2017
T48473
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noori Lukman Pradipto
"Selama masa pandemi Covid-19, tantangan yang dihadapi oleh guru semakin berat
dengan strategi mengajar yang baru. Hal tersebut membuat guru kesulitan untuk
mempertahankan kesejahteraan psikologis mereka terutama guru perempuan yang mengajar di tingkat SD. Stres yang dirasakan oleh guru perempuan semakin bertambah dengan beban sebaga seorang ibu yang mengurus anak. Komunikasi antara anggota keluarga diasumsikandapat membantu guru untuk melewati masa sulit selama pandemi Covid-19. Penelitian inidilakukan untuk melihat peran pola komunikasi keluarga, baik dimensi conversation ataupun conformity, sebagai mediator dalam hubungan antara perceived social support dengan psychological well-being. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan teknik pengambilan sampel convenient sampling dari guru perempuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perceived social support
dengan psychological well-being baik secara langsung (β = 0.57, t(117) = 7.91, p = 0.000), maupun tidak langsung melalui pola komunikasi keluarga dimensi conversation (coefficient = 0.42, SE = 0.07, CI = 0.27 - 0.56). Di sisi lain, pola komunikasi keluarga yang mementingkan konformitas dalam berpendapat tidak berperan sebagai mediator karena tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan psychological well-being (coefficient = -0.11, SE = 0.10, CI = -0.32 - 0.10, p = 0.300). Salah satu limitasi penelitian ini adalah penelitian
ini hanya dapat dilakukan masa pandemi akan tetapi hasil yang didapatkan mengimplikasikan bahwa dukungan sosial dari berbagai pihak sangat dibutuhkan oleh guru dalam menghadapi masa pandemi agar dapat menjadi bahagia, terlepas dari pola komunikasi di rumah. Meskipun demikian, pola komunikasi yang mementingkan kehangatan dalam berpendapat dan keterbukaan dapat menjadi salah satu bentuk dukungan sosial yang menunjang psychological well-being guru di situasi pandemi.

During the Covid-19 pandemic, teachers are facing more challenges such as new teaching strategies. Thus, makes it difficult for teachers to maintain their psychological well-being especially female teachers who teach elementary students. Some of those female teachers have responsibilities as mothers at home. The burden of caring for children in home increasing the stress felt by these teachers. It is assumed that communication between family members can help teachers through difficult times during the Covid-19 pandemic. This
research was conducted to see whether conversation or conformity dimension within family communication pattern can act as mediator in the relationship between perceived social support and psychological well-being. This research is non-experimental study with convenient sampling technique given to female teachers. The result indicates that there is significant relationship between perceived social support and family communication pattern, either directly (β = 0.57, t(117) = 7.91, p = 0.000) or indirectly through the conversation
dimension within family communication family patterns (coefficient = 0.42, SE = 0.07, CI = 0.27 - 0.56). On the other hand, family with high conformity dimension do not act as mediator in relationship between perceived social support and psychological well-being (coefficient = -0.11, SE = 0.10, CI = -0.32 - 0.10, p = 0.300). One of the limitation of this study is this study can only be conducted in pandemic Covid-19 situation but the results obtained shows that social support from various sources is needed by teachers in order to be mentally healthy and happy regardless of communication patterns at home. However, communication patterns that emphasize warmth and openness can be one of the social
support that teachers needed in this pandemic situation.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Wardhana Djaling
"ABSTRACT
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui peran mediasi makna hidup pada hubungan antara grit dengan kepuasan hidup. Data diambil menggunakan survei online pada mahasiswa perguruan tinggi di Kota Depok (N = 505). Pengukuran variabel pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan The Grit Scale, Meaning in Life Questionnaire (MLQ), dan Satisfaction With Life Scale (SWLS). Analisis data dilakukan menggunakan model mediasi pada makro PROCESS dari Hayes. Temuan pada penelitian ini menunjukan bahwa grit berpengaruh secara positif pada kepuasan hidup dan makna hidup, kemudian makna hidup berpengaruh secara positif pada kepuasan hidup. Terakhir, makna hidup secara parsial memediasi hubungan grit dan kepuasan hidup.

ABSTRACT
The current study aimed at examining the relationship between grit and life satisfaction through meaning in life. Data were taken using survey from university students in Depok city (N = 505). Variables were measured using The Grit Scale, Meaning in Life Questionnaire (MLQ), and Satisfaction With Life Scale (SWLS). Data were analyzed using simple mediation model on Hayes PROCESS macro on SPSS program. Results showed that grit was positive and significantly related with life satisfaction and meaning in life, respectively, and meaning in life positively and significantly related with life satisfaction. Lastly, meaning in life partially mediated the relationship between grit and life satisfaction."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>