Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170235 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Olan Maulana
"Tingginya kematian akibat kanker mendorong pengembangan agen antikanker dari bahan alam yang melimpah. Baru-baru ini, ester asam lemak-gula menarik perhatian karena diketahui memiliki berbagai aktivitas biologis, seperti antijamur, antibakteri, dan antikanker. Ester asam lemak-gula juga diketahui memiliki struktur amfifilik membuatnya berpotensi untuk digunakan sebagai emulsifier. Penelitian ini bertujuan untuk mensintesis ester asam stearat-gula sebagai kandidat agen antikanker dan emulsifier. Ester asam stearat-gula berhasil disintesis melalui esterifikasi secara enzimatik menggunakan Novozymes Eversa Transform 2.0 sebagai katalis dengan konsentrasi 5% terhadap massa substrat dan n-heksana sebagai pelarut pada suhu 40oC selama 48 jam. Terbentuknya ester asam stearat-gula dikonfirmasi dengan munculnya puncak serapan C=O khas ester pada karakterisasi dengan spektrometer FTIR. Ester asam stearat-gula memberikan sitotoksisitas yang baik terhadap sel MCF-7 dengan IC50 sebesar 24,2 µg/mL; 37,2 µg/mL; dan 73,0 µg/mL masing-masing untuk ester asam stearat-fruktosa, ester asam stearat-manitol, dan ester asam stearat-manosa. Hasil ini menjadikan ester asam stearat-gula cocok untuk dikembangkan lebih lanjut sebagai agen antikanker. Ester asam stearat-gula juga mampu menstabilkan emulsi air dalam minyak sehingga mendorong penerapannya sebagai emulsifier air dalam minyak.

The high mortality from cancer encourages development anticancer agents from abundant natural materials. Recently, sugar-fatty acid esters has attracted attention because they are known have various biological activities, such as antifungal, antibacterial, and anticancer. Sugar-fatty acid esters are also known to have an amphiphilic structure making them potential to be used as emulsifiers. This study aims to synthesize sugar-stearic acid esters as candidates for anticancer agents and emulsifiers. Sugar-stearic acid esters were successfully synthesized by enzymatic esterification using Novozymes Eversa Transform 2.0 as a catalyst with concentration 5% of the substrate mass and n-hexane as a solvent at 40oC for 48 hours. The formation of sugar-stearic acid esters was confirmed by the appearance of ester-specific C=O absorption peak on the characterization with FTIR spectrometer. Sugar-stearic acid ester provides good cytotoxicity to MCF-7 cells with IC50 of 24.2 µg/mL; 37.2 µg/mL; and 73.0 µg/mL respectively for fructose-stearic acid ester, mannitol-stearic acid ester, and mannose-stearic acid ester. These results make sugar-stearic acid ester suitable for further development as an anticancer agent. Sugar-stearic acid esters are also able to stabilize water-in-oil emulsions, thus promoting their application as water-in-oil emulsifiers. "
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Martin Lourence
"Optimasi aktivitas katalis hidrogenasi katalitik CO2 menjadi metanol pada tekanan dan suhu rendah menjadi tantangan dalam pengembangan katalis. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan berbagai variasi pada preparasi katalis hidrogenasi katalitik CO2, salah satunya adalah dengan metode injeksi gas sebagai precqoiraring agemt Melalui teknik pengendapan dengan rnenggunal-can injeksi gas ini diharapkan diperoleh partikel inti aktif katalis sekecil mungkin sehingga dihasill-Lan dispersi inti aktif dan luas permukaan yang besar.
Pada penelitian ini katalis yang digunakan adalah CuO/Z.nO/Al2O3 dengan komposisi masing-rnasing 50 % : 45 % : 5 % yang dipreparasi dengan metode kopresipitasi dengan injeksi gas. Variasi dilakukan pada N1 sebagai carrier gas dengan 2 laju alir, yaitu 200 cc/menit dan 300 cc/menit Serta konsentrasi amoniak sebagai precipitating agen! dengan 2 konsentrasi, yaitu 2 M dan 3 M. Efek injeksi gas dalam larutan dapat memberikan pfoses pencampuran (mixing) yang balk melalui proses pengadukan sehingga menghasilkan campuran yang lebih homogen dengan terbentuknya gelembung udara (bubble) clan sifat difusi dari gas itu sendiri. Terjadinya reaksi gas-larutan yaitu gas NH; dalam larutan logam nitrat menyebabkan terbentuknya ion OH sebagai precipitating agent. Karakter katalis dianalisa dengan AAS untuk mengetahui keberhasilan teknik pengendapan dengan metode injeksi gas pada reaksi kopresipitasi, FTIR untuk mengidentifikasi senyawa yang terbentuk dalam sampel katalis, dan BET untuk mengetahui luas permukaan katalis.
Hasil penelitian menunjukkan buhwa gas NH3 sebagai precipitating agent dan gas N2 sebagai carrier gas mampu mengendapkan ion-ion logam. Peningkatan konsentrasi NH4OI-l dan laju alir gas N2 mempercepat waktu pengenclapan dengan waktu pengendapan optimum (tercepat) diperoleh pada t= 3 menit, yaitu pada konsentrasi NH4OH 3 M dan laju alir carrier gas N1 300 ccfmenit Dari analisa FTIR diketahui bahwa injeksi gas NH; dengan N2 sebagai carrier menghasilkan endapan Cu(OH)2 yang dapat dilihat melalui spektra infra merah yang diperoleh, yaitu terdapat ikatan OH stretching pada 3424 cm-' dan 3509 cm-1, Cu-O dari Cu(Ol-l); pada 2090 cm-?, OH bend pada l380 cm-' dan 0-Cu-O linear dari Cu(OH)2 pada 925 cm-' Metode injeksi gas rnenghasilkan luas pemnukaan yang besar dan meningkat seiring dngan peningkatan konsentrasi NH4OH dan laju alir gas N2 yaitu mulai dari 26,17 m2/gr sampai 36,03 ml/gr, dimana hal ini merupakan peningkalan yang cukup besar dibandingkan dengan hasil dari metode kopresipitasi konvensional (l,l7 ml/gr)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S49274
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alisya Rahmah
"Kanker payudara menempati urutan pertama sebagai salah satu penyebab kematian akibat kanker bagi wanita. Banyak upaya yang dilakukan dalam pengembangan obat antikanker, khususnya dari senyawa bahan alam. Senyawa ester gula dapat digunakan sebagai salah satu kandidat obat antikanker karena ester gula diketahui memiliki aktivitas antikanker. Pengujian aktivitas antikanker dilakukan dengan uji MTT terhadap sel MCF-7 sebagai salah satu model lini sel kanker payudara yang banyak digunakan. Pada penelitian ini, esterifikasi asam palmitat dengan gula D-fruktosa, D-manosa, dan manitol dilakukan secara enzimatik menggunakan lipase Eversa® Transform 2.0 dengan pelarut n-heksana pada suhu 40°C selama 48 jam dalam penangas minyak. Karakterisasi ester gula dengan FTIR menunjukkan adanya puncak serapan C=O pada daerah bilangan gelombang 1734 cm-1 . Hasil %konversi asam lemak pada reaksi esterifikasi pembentukan ester fruktosa, ester manosa, dan ester manitol, masing-masing, diperoleh sebesar 27,3%, 21,4%, dan 11,7%. Hasil pengujian emulsifier menunjukkan bahwa ketiga ester gula dapat membentuk emulsi W/O yang stabil. Berdasarkan uji MTT, diperoleh nilai IC50 untuk masing-masing ester fruktosa, ester manosa, dan ester manitol sebesar 70,3 µg/mL, 86,6 µg/mL, dan 32,1 µg/mL. Ester fruktosa dan ester manosa masuk ke dalam kategori aktivitas sitotoksik yang lemah, sementara ester manitol masuk ke dalam kategori aktivitas sitotoksik yang sedang.

Breast cancer ranks first as one of the causes of death for women. There have been many efforts to develop an anticancer drug, especially from natural compounds. Sugar ester compounds can be used as a candidate for anticancer drugs because sugar esters are known to have anticancer activity. Anticancer activity was carried out using the MTT test on MCF-7 cells as one of the most widely used models of breast cancer cell lines. In this study, enzymatic esterification of palmitic acid with D-fructose, D-mannose, and mannitol sugars used Eversa® Transform 2.0 lipase with n-hexane solvent at 40°C and incubated for 48 hours. Sugar esters characterized by FTIR showed a C=O absorption peak in the wavenumber region of 1734 cm-1 . The %conversion of fatty acids in the esterification reaction for fructose esters, mannose esters, and mannitol esters were 27.3%, 21.4%, and 11.7%, respectively. The results of the emulsifier test showed that the three sugar esters could form a stable W/O emulsion. Based on the MTT test, the IC50 values for each fructose ester, mannose ester, and mannitol ester were 70.3, 86.6, and 32.1 µg/mL. Fructose ester and mannose ester have weak cytotoxic activity, while mannitol ester has moderate cytotoxic activity."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Kurniawan
"Sistem kelistrikan Pulau Sabang merupakan off grid system, dimana listriknya di suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar. Disamping itu, Pulau Sabang memiliki potensi energi baru terbarukan seperti angin dan sinar matahari. Oleh karena itu, diperlukan konfigurasi optimal dalam memanfaatkan potensi energi baru terbarukan guna pengendalian pemakaian BBM, mengingat selain sulit untuk memperoleh BBM juga harganya mahal. Berdasarkan hasil simulasi menggunakan perangkat lunak HOMER diperoleh konfigurasi optimal energi baru terbarukan di Pulau Sabang yaitu konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrida (PLTH) yang mengkombinasikan konfigurasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) dengan nilai NPC sebesar $ 94335192, COE sebesar 0,287 $/kWh serta menghemat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) sebanyak 2.650.577 liter/tahun dari kondisi awal sistem yaitu konfigurasi PLTD. Kemudian, untuk mengurangi gas emisi CO2, NOx, HC, CO, SOx, dan partikulat (PM) yang memiliki dampak negatif terhadap lingkungan yang ditimbulkan dalam pengoperasian PLTD, maka konfigurasi optimal energi baru terbarukan di Pulau Sabang menggunakan Bahan Bakar Nabati (Biofeul) jenis biodiesel. Pada penelitian ini, selain mengitung penurunan gas emisi dan menganalisis dampak penurunan emisi juga menganalisis dari sisi kebijakan pemerintah yang terkait dengan ketenagalistrikan. Adapun penurunan bahan gas emsi yang diperoleh untuk SOx sebanyak 239 Kg/tahun, Partikulat (PM) sebanyak 1.473.340 Kg/tahun, CO2 sebanyak 128.629 Kg/tahun, NOx sebanyak 441 Kg/tahun, HC sebanyak 38 Kg/tahun dan sebanyak 88 Kg/tahun untuk emisi CO.

Sabang Island electrical system is off-grid systems, source of supply electrical from the Diesel Power Plant (PLTD). In addition, Sabang Island has the potential of renewable energy such as wind and solar. Therefore, the optimal configuration is needed in exploiting the potential of renewable energy in order to control fuel usage, since in addition it is difficult to obtain fuel and expensive. Based on the simulation results with software HOMER obtained configuration optimal of renewable energy on the island of Sabang which configuration Hybrid Power Plant (PLTH) which combines configuration Solar Power Plant (PLTS) and Diesel Power Plant (PLTD) with NPC = $ 94,335,192, COE = $ 0.287 / kWh and save the use of fuel as much as 2,650,577 liters/year compared of initial conditions the system is diesel configuration. Then, to reduce emissions of CO2, NOx, HC, CO, SOx, and particulate matter (PM) that has a negative impact on the environment caused by the operation of the diesel, the configuration optimal of renewable energy on the island of Sabang using Biofuel type biodiesel. In this study, in addition to counting the emissions decrease and analyzed the impacts of emissions reduction are also analyzed in terms of government policy related to electricity. The decrease in gas materials for SOx obtained 239 kg/year, Particulate (PM) obtained 1.473.340 Kg/year, as many as 128.629 kg/year of CO2, NOx obtained 441 kg/year, HC obtained 38 kg/year and as many as 88 kg/year for CO emissions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42157
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fawaz
"[Sektor pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (land use, land-use change and forestry/LULUCF) memiliki kontribusi hingga 20% untuk emisi gas rumah kaca. Salah satu skema yang dirancang sebagai upaya mitigasi perubahan iklim dari sektor pertanian, kehutanan dan penggunaan lahan lainnya (LULUCF) adalah program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD. Penelitian ini mengevaluasi program REDD+ di Taman Nasional Bukit 12 (TNBD) serta menganalisa skenario alternatif program REDD+ berdasarkan
hasil evaluasi yang telah dilakukan sebagai upaya mitigasi perubahan iklim. Evaluasi dilakukan untuk mencari sebab kegagalan penerapan program REDD+ di TNBD yang telah disosialisasikan sejak tahun 2011. Selanjutnya analisa skenario alternatif dilakukan guna meningkatkan nilai cadangan karbon dan agar program REDD+ dapat berjalan dengan baik. Analisa skenario alternatif dilakukan menggunakan program GIS (Sistem Informasi Geografis) dengan parameter cadangan dan emisi karbon untuk analisa neraca massa karbon. Berdasarkan analisa yang dilakukan, cadangan karbon pada tahun 2001 hingga 2008 berkurang
hingga 76 ton C/ha dan emisi karbon meningkat sebesar 95 ton C/ha. Dari 3 skenario alternatif yang dianalisa, skenario mengubah kebun homogen menjadi kebun campur menjadi skenario yang paling memungkinkan untuk dijalankan guna meningkatkan nilai cadangan karbon sekaligus menurunkan nilai emisi karbon di TNBD.;Agriculture, forestry, and other land use(land use, land-use change and forestry/LULUCF) contribute significantly to greenhouse gas emissions up to 20% globally. One of the designed schemes as climate change mitigation effort from agriculture, forestry, and other land use (LULUCF) is Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) program, a scheme to reduce greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation and also conservation, sustainable management of forests and enhancement of forest carbon stocks. This study evaluate REDD+ program in Taman Nasional Bukit 12 (TNBD) and rearrange REDD+program scenario based on evaluation result as climate change mitigation effort. Evaluation performed to indicate the cause of REDD+ program application failure in TNBD that have been socialized since 2011. Furthermore scenario rearrengement was done to increase carbon stock value and improve the application of REDD+ program., Agriculture, forestry, and other land use(land use, land-use change and
forestry/LULUCF) contribute significantly to greenhouse gas emissions up to
20% globally. One of the designed schemes as climate change mitigation effort
from agriculture, forestry, and other land use (LULUCF) is Reducing Emissions
from Deforestation and Forest Degradation (REDD+) program, a scheme to
reduce greenhouse gas emissions from deforestation and forest degradation and
also conservation, sustainable management of forests and enhancement of forest
carbon stocks. This study evaluate REDD+ program in Taman Nasional Bukit 12
(TNBD) and rearrange REDD+program scenario based on evaluation result as
climate change mitigation effort. Evaluation performed to indicate the cause of
REDD+ program application failure in TNBD that have been socialized since
2011. Furthermore scenario rearrengement was done to increase carbon stock
value and improve the application of REDD+ program.]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44516
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cindy Anggraeni
"Polusi yang dihasilkan berbagai kegiatan masyarakat di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Jenis polutan yang dihasilkan dapat berupa gas karbon dioksida (CO2), karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2) dan nitrogen oksida (NOX). Penggunaan teknologi membran merupakan salah upaya untuk mengurangi tingkat keberadaan polutan gas NOX, SO2 dan CO yang berasal dari mesin diesel. Penelitian ini akan mempelajari mengenai proses absorpsi komponen gas NOX, SO2 dan CO pada kontraktor modul membran serat berongga polysulfone sebagai reaktor gelembung menggunakan pelarut NaClO2 dan NaOH. Gas umpan dengan kandungan gas NOX, SO2 dan CO dihasilkan dari mesin diesel, yang kemudian akan dialirkan pada bagian tube kontraktor membran. Sementara itu campuran pelarut NaClO2 dan NaOH akan dialirkan melalui bagian shell kontraktor membran yang ditutup agar menciptakan gelembung gas. Pada penelitian ini, variabel bebas yang digunakan adalah laju alir gas umpan dan konsentrasi pelarut NaClO2. Hasil penelitian menunjukkan nilai tertinggi untuk efisiensi penyisihan (%R), fluks perpindahan massa (J), serta NOX, SO2 dan CO loading berturut–turut yakni 99,56%, 99,91% dan 96,83% pada laju alir gas umpan 100 ml/menit dan konsentrasi pelarut NaClO2 0,5 M;1,88×10-8 mmol⁄(cm2.s),1,57×10-8 mmol⁄(cm2.s) dan 1,59×10-8 mmol⁄(cm2.s) pada laju alir gas umpan 200 ml/menit dan konsentrasi pelarut NaClO2 0,5 M; serta 0,227 (mmol NOX)⁄(1 mol NaClO2), 0,194 (mmol SO2)⁄(1 mol NaClO2) dan 0,092 (mmol CO)⁄(1 mol NaClO2) pada laju alir gas umpan 200 ml/menit dan konsentrasi pelarut NaClO2 0,05 M.

Pollution generated by various activities in Indonesia continues to increase every year. The types of pollutants produced can be in the form of carbon dioxide (CO2) gas, carbon monoxide (CO), sulfur dioxide (SO2), and nitrogen oxides (NOX). The use of membrane technology has been developed to reduce the presence of NOX, SO2, and CO pollutant gases in the air from a diesel engine. This research will study the absorption process in a polysulfone hollow fiber membrane module contractor as a bubble reactor using NaClO2 and NaOH solvents. The feed gas containing NOX, SO2, and CO gas is produced from the diesel engine, which will flow to the membrane contactor tube part. Meanwhile, a mixture of NaClO2 and NaOH solvents will be flowed through the closed shell contracting membrane to create gas bubbles. The results showed that the highest values for absorption efficiency (%R), mass transfer flux (J), and NOX, SO2 and CO loading respectively were 99.56%, 99.91% and 96.83% at a feed gas flow rate of 100 ml/min and a NaClO2 concentration of 0.5 M; 1.88×10-8 mmol⁄(cm2.s), 1.57×10-8 mmol⁄(cm2.s) and 1.59×10-8 mmol⁄(cm2.s) at a feed gas flow rate of 200 ml/min and a NaClO2 concentration of 0.5 M; also 0.227 (mmol NOX)⁄(1 mol NaClO2), 0.194 (mmol SO2)⁄(1 mol NaClO2) and 0.092 (mmol CO)⁄(1 mol NaClO2) at a feed gas flow rate of 200 ml/min and a NaClO2 concentration of 0.05 M."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Khairani
"Target penurunan emisi gas rumah kaca mendorong pemerintah Indonesia menetapkan aksi jangka menengah yang disebut Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). Untuk sektor transportasi yang menghasilkan emisi terbesar kedua, penggunaan mobil listrik digalakkan. Pemerintah menerapkan beberapa kebijakan untuk mendorong masyarakat agar segera beralih dari mobil bahan bakar ke mobil listrik yaitu insentif pajak dan pembebasan dari aturan jalan raya ganjil genap. Pencapaian target penjualan mobil listrik masih sangat rendah hingga bulan Juli 2022 yaitu sekitar 5% mendorong penulis mempelajari dampak dari kebijakan yang telah diterapkan dengan menggunakan metode dinamika sistem. Penelitian ini tidak hanya mengkaji dampak terhadap penjualan tetapi juga mengkaji pengaruh penggunaan mobil listrik terhadap emisi GRK di Indonesia yang didominasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) lebih kurang 40%. Pengaruh dari tiap kebijakan terhadap jumlah penjualan mobil listrik dan emisi gas rumah kaca dikaji. Berdasarkan simulasi diperoleh bahwa kebijakan tersebut memiliki pengaruh terhadap penjualan mobil listrik dan penjualan mobil listrik memiliki pengaruh terhadap emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Selanjutnya, skenario alternatif kebijakan dirancang dengan mengacu pada kebijakan di berbagai negara dengan melakukan perluasan kebijakan saat ini berupa insentif fiskal, pengecualian aturan jalan raya, dan jumlah SPKLU. Hasil simulasi menunjukkan penerapan tiga alternatif kebijakan secara bersamaan akan meningkatkan total penjualan sebesar 34% dan penerapan alternatif kebijakan insentif fiskal dan jumlah SPKLU secara bersamaan akan meningkatkan total penjualan sebesar 30%. Emisi GRK juga akan mengalami penurunan sebesar 392.400.000 kilogram.

The target of reducing greenhouse gas emissions has prompted the Indonesian government to establish a medium-term action called the Rencana Umum Energi Nasional (RUEN). For the transportation sector which produces the second largest emission, the use of electric cars is encouraged. The government implemented several policies to encourage people to immediately switch from fuel cars to electric cars, namely tax incentives and prohibitions from odd-even road rules. Achievement of the sales target for electric cars is still very low until July 2022, which is around 5%, prompting the author to study the policy paths that have been implemented using the system dynamics method. This research not only examines the impact on sales but also examines the effect of the use of electric cars on Green House Gas (GHG) emissions in Indonesia, which is dominated by Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) of approximately 40%. The effect of each policy on the number of electric car sales and GHG emissions is reviewed. Based on the simulation, it was found that the policy had an influence on electric car sales and electric car sales had an influence on GHG emissions. Furthermore, alternative policy scenarios are designed with reference to policies in various countries by expanding current policies in the form of fiscal incentives, exemption from road regulations, and the number of SPKLU. The simulation results of applying the three policy alternatives simultaneously will increase total sales by 34% and the application of alternative fiscal incentive policies and the number of SPKLU simultaneously will increase total sales by 30%. GHG emissions will also decrease by 392.400.000 kilograms."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yoga Cahya Nugraha
"Kendaraan bermotor merupakan alat transportasi terpenting bagi penduduk Indonesia. Masalah yang ditimbulkan oleh kendaraan bermotor antara lain emisi yang lebih tinggi dan juga tidak selalu tersedianya minyak pemanas. Pemerintah Indonesia mengeluarkan Surat Keputusan No. Menteri Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). 12 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Penggunaan dan Tata Niaga Bahan Bakar Nabati sebagai Bahan Bakar Lain. Solusi yang diterapkan saat ini adalah campuran bahan bakar etanol, graphene oxide dengan bensin. Tujuan penelitian ini akan menguji bahan bakar campuran gasoline-ethanol-grapheneoxide zat aditif terhadap pengaruh unjuk kerja, emisi, dan temperature pada mesin 4 stroke 125 cc SI. Komposisi campuran menggunakan gravimetri dengan masing-masing sampel 1000 dengan campuran E0 1000 gram gasoline, E20 campuran gasoline 800 gram dan ethanol 200 gram, E20GO campuran gasoline 800 ditambah ethanol 200 gram ditambah graphene oxide 25 mg (125 ppm). Melakukan rancang bangun Rig engine, modifikasi cylinder head untuk meletakan termokopel, sistem elektrikal, fuel system. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini Data-Q sebagai data akuisisi, BRT JUKEN 5+ sebagai ECU, termokopel tipe-K, data box AFR Meter untuk bacaan AFR, gas analyzer kane 9206 Quintox, Chassis dynamometer, fuel system dan tanki KMHE 200 ml. Metode pengujian dengan variasi RPM rendah, tengah, tinggi dengan RPM 5000, 6500, 8000 di tahan pada waktu running selama 30 detik dan dengan throttle terbuka penuh (wide open throttle) diantara pengujiannya yaitu: unjuk kerja meliputi torsi, HP, Konsumsi bahan bakar. Emisi meliputi CO2, CO, HC. Temperatur meliputi temperatur exhaust dan temperatur exhaust valve. Berdasarkan hasil pengujian torsi dibandingkan dengan E0 didapat pada bahan bakar E20GO mengalami penurunan 2%, 20%, 23% dan daya didapat penurunan E20 5%, 4%, 26%. Hasil pengujian konsumsi di bandingkan dengan E0 didapatkan E20GO mengalami kenaikan 40%, 18%, 2%. Pengujian emisi dibandingkan dengan E0, didapatkan emisi karbon dioksida CO2 E20 mengalami penurunan 10%, 3%, 12%. Emisi karbon monoksida CO E20G0 mengalami penurunan 36%, 67%, 89%. Emisi Hidrokarbon HC E20GO mengalami penurunan 59%, 24%, 25%. Pengujian temperature exhaust dan valve exhaust dibanding dengan E0 didapatkan E20GO mengalami kenaikan pada RPM 5000 78%, dan 74 %, RPM 6500 dan 8000 mengalami penurunan 25%, 14%, 8%, 13%.

Motor vehicles are the most important means of transportation for the population of Indonesia. The issues caused by motor vehicles include higher emissions and the inconsistent availability of heating oil. The Indonesian government issued Minister of Energy and Mineral Resources Decree No. 12 of 2015 regarding the Provision, Use, and Trade of Vegetable Fuel as an Alternative Fuel. The current solution applied is a mixture of ethanol, graphene oxide, and gasoline as fuel additives. This research aims to test the performance, emissions, and temperature effects of the gasoline-ethanol-graphene oxide fuel mixture on a 125 cc SI 4-stroke engine. The mixture composition is determined using gravimetry, with each sample consisting of 1000 grams of gasoline for E0, a mixture of 800 grams of gasoline and 200 grams of ethanol for E20, and a mixture of 800 grams of gasoline, 200 grams of ethanol, and 25 mg (125 ppm) of graphene oxide for E20GO. The research includes the construction of an engine rig, modification of the cylinder head for thermocouple placement, electrical system, and fuel system. The measurement tools used in this research are Data-Q for data acquisition, BRT JUKEN 5+ as ECU, type-K thermocouples, AFR Meter data box for AFR reading, Kane 9206 Quintox gas analyzer, chassis dynamometer, fuel system, and KMHE 200 ml tank. The testing method involves variations of low, medium, and high RPM at 5000, 6500, and 8000 RPM, respectively, held for a running time of 30 seconds, with the throttle wide open. Performance testing includes torque, horsepower, and fuel consumption. Emission testing includes CO2, CO, and HC. Temperature testing includes exhaust temperature and exhaust valve temperature. Based on the test results, compared to E0, the torque of E20GO fuel showed a decrease of 2%, 20%, 23%, while the power showed a decrease of 5%, 4%, 26% for E20. The fuel consumption testing showed an increase of 40%, 18%, 2% for E20GO compared to E0. In terms of emissions, compared to E0, E20 exhibited a decrease of 10%, 3%, 12% in carbon dioxide (CO2) emissions, while E20GO showed a decrease of 36%, 67%, 89% in carbon monoxide (CO) emissions and a decrease of 59%, 24%, 25% in hydrocarbon (HC) emissions. In the exhaust and valve temperature testing, compared to E0, E20GO showed an increase of 78% and 74% at 5000 RPM, and a decrease of 25%, 14%, 8%, 13% at 6500 and 8000 RPM, respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satya Dharma Pinem
"Intensitas emisi GRK dari kegiatan produksi migas cenderung meningkat. Penelitian
bertujuan untuk menganalisis emisi GRK, menganalisis biaya pengurangan emisi,
menganalisis perilaku KKKS migas serta menyusun mitigasi emisi pada kegiatan
produksi migas. Perhitungan emisi menggunakan metoda IPCC Tier-1, perilaku KKKS
dianalisis dari Laporan Keberlanjutan, analisis biaya pengurangan emisi menggunakan
metoda marginal abatement cost (MAC), dan mitigasi emisi disusun berdasarkan Kurva
MAC. Hasil penelitian menunjukkan emisi dari sumber pembakaran bahan bakar sebesar
354.487 ton CO2e/tahun, sedangkan emisi dari sumber fugitive sebesar 125.476 ton
CO2e/tahun. Sumber emisi GRK terutama berasal dari pembakaran pada turbin
pembangkit listrik dan kompresor gas. Perilaku KKKS termasuk kategori cukup baik
tetapi perlu peningkatan pada perilaku penggunaan energi terbarukan. Beberapa pilihan
mitigasi bernilai MAC negatif sehingga berpotensi memberikan keuntungan ekonomi
bagi KKKS. Mitigasi emisi disusun melalui peningkatan perilaku KKKS dan pemilihan
aksi mitigasi yang memberikan penurunan emisi GRK terbesar dengan biaya
pengurangan emisi terkecil.

The GHG intensity from O&G production activity is continue increasing. This research
aims to analyze the GHG emission, the emission reduction cost, the mitigation behavior
of O&G company, and to develop emission mitigation. The GHG emission is calculated
by IPCC Tier-1 method, company behavior is analyzed thru Sustainability Report, the emission reduction cost is analyzed by marginal abatement cost (MAC), and emission mitigation is developed by MAC Curve. The results showed that emissions from fuel combustion were 354,487 tons CO2e/year, while emissions from fugitive were 125,476 tons CO2e/year. The source of GHG emissions mainly from fuel combustion in power generator equipment and gas compressor. The O&G company behavior is categorized as quite good but need improvement in using renewable energy. Several mitigation options
have found economically beneficial. Emission mitigation is developed thru increasing mitigation behaviour and de
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Uiniversitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayik Abdillah
"Sektor pelayaran merupakan salah satu aktivitas yang paling banyak menyumbang emisi gas rumah kaca, yaitu sulfur oksida, nitrogen oksida, dan partikulat. Oleh karena itu, Organisasi Maritim Internasional merilis peraturan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penggunaan energi ramah lingkungan yang memiliki kadar sulfur maksimal 0.5%. Pyrolysis merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk produksi energi rendah sulfur dengan menghasilkan bio-oil (PBO). Namun, PBO memiliki tingkat keasaman rendah, bersifat korosif, memiliki volatilitas yang buruk, viskositas yang tinggi, dan kadar oksigen yang tinggi sehingga densitas energi cukup rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas PBO berasal dari sampah organik insulasi bangunan gedung. Metode yang digunakan adalah supercritical fluid menggunakan pelarut etanol dengan variabel rasio etanol terhadap PBO sebesar 1:1, 5:1, dan 7:1, waktu tinggal sebesar 10, 30, dan 60 menit, dan penambahan katalis HZSM-5 dan CoMo/Al2O3. Parameter penelitian dilakukan melalui pemeriksaan viskositas, densitas upgraded bio-oil (UBO), densitas energi (HHV), elemental composition, dan senyawa produk melalui GCMS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio 7:1 dengan waktu tinggal 30 menit dengan menggunakan katalis HZSM-5 merupakan kondisi operasi yang optimal untuk menghasilkan kualitas bio-oil yang maksimal. Nilai viskositas pada kondisi operasi ini mencapai 8 mPa.s dari 741 mPa.s, peningkatan HHV dari 20.94 MJ/Kg menjadi 26.90 MJ/Kg. Namun, densitas UBO sebesar 1.054 masih perlu dioptimalkan agar sesuai dengan standar internsional.

The shipping sector is one of the activities that contribute the most to greenhouse gas emissions, namely sulfur oxides, nitrogen oxides, and particulate matter. Therefore, the International Maritime Organization has released regulations to reduce greenhouse gas emissions through the use of environmentally friendly energy that has a maximum sulfur content of 0.5 wt.%. Pyrolysis is one method that can be used for the production of low-sulfur energy by producing bio-oil (PBO). However, PBO has low acidity, high corrosivity, poor volatility, high viscosity, and high oxygen content so the energy density is quite low. This study aims to improve the quality of PBO derived from bio-based building insulation materials. The method used is supercritical fluid using ethanol as a solvent with a variable ratio of ethanol to PBO was 1:1, 5:1, and 7:1, residence times were 10, 30, and 60 minutes, and the addition was HZSM-5 and CoMo/Al2O3 catalysts. The parameters of the research were carried out by checking the viscosity, density of upgraded bio-oil (UBO), higher heating value (HHV), elemental composition, and product compounds through GCMS. The results showed that the ratio of 7:1 with a residence time of 30 minutes using the HZSM-5 catalyst was the optimal operating condition to produce maximum bio-oil quality. The viscosity value at this operating condition reached 8 mPa.s from 741 mPa.s , increasing HHV from 20.94 MJ/Kg to 26.90 MJ/Kg. However, the UBO density of 1.054 still needs to be optimized to meet international standards."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>