Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 187379 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Athaya Sekar Ayu
"Kemacetan lalu lintas dan polusi udara merupakan masalah transportasi di Jakarta yang sudah lama tidak kunjung usai. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai mengubah paradigma Car Oriented Development menjadi Transit Oriented Development dalam mencapai transportasi berkelanjutan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pun kemudian mengamanatkan PT MRT Jakarta sebagai pengelola kawasan TOD, salah satunya di Blok M. Dalam penyelenggaraannya, PT MRT Jakarta dapat menerapkan manajemen strategis. Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis hasil dari manajemen strategis dalam penyelenggaraan transportasi umum berbasis sustainable transportation melalui TOD di Blok M. Penelitian ini menggunakan teori manajemen strategis oleh Wheelen dan Hunger (2012). Berlandaskan pendekatan post-positivist, verifikasi teori pada penelitian ini dilakukan berdasarkan pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam terhadap 7 informan, observasi, dan studi kepustakaan. Berdasarkan hasil penelitian, hasil dari manajemen strategis penyelenggaraan transportasi umum berbasis sustainable transportation melalui transit oriented development di kawasan TOD Blok M masih belum optimal. Strategi dan program yang telah dilakukan dinilai sebagai upaya yang cukup baik, akan tetapi belum sesuai dengan prinsip sustainable transportation dan TOD. Hal tersebut ditunjukkan dari kualitas beberapa transportasi umum yang kurang baik, kurang memadainya jalur pejalan kaki dan jalur sepeda beserta fasilitasnya, dan kurangnya hunian terjangkau.

Traffic congestion and air pollution are transportation problems in Jakarta that have not been resolved for a long time. Therefore, the Provincial Government of DKI Jakarta has begun to change the paradigm of Car Oriented Development to Transit Oriented Development in achieving sustainable transportation. The Provincial Government of DKI Jakarta then mandated PT MRT Jakarta as the manager of the TOD area, one of which is in Blok M. In its implementation, PT MRT Jakarta can apply strategic management. The purpose of this study is to analyze the results of strategic management in the implementation of sustainable transportation-based public transportation through TOD in Blok M. This research uses strategic management theory by Wheelen and Hunger (2012). Based on a post-positivist approach, theory verification in this study was carried out based on collecting qualitative data through in-depth interviews with 7 informants, observation, and literature study. Based on the results of the research, the results of the strategic management of public transportation based on sustainable transportation through transit oriented development in the TOD Blok M area are still not optimal. The strategies and programs that have been carried out are considered a fairly good effort, however, they are not yet in accordance with the principles of sustainable transportation and TOD. This is shown by the poor quality of some public transportation, inadequate pedestrian and bicycle paths and their facilities, and lack of affordable housing."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shanen Patricia Angelica
"Kinerja pelayanan transit di DKI Jakarta masih membutuhkan peningkatan pada beberapa aspek pelayanan seperti keandalan, kenyamanan dan keamanan suatu moda transportasi. Atas dasar permasalahan tersebut, penelitian ini membahas tentang kinerja pelayanan transit di Kawasan TOD Dukuh Atas, Jakarta. Dalam pengukurannya, penelitian ini menggunakan delapan dimensi terkait kinerja pelayanan transit dari Eboli dan Mazzulla (2011) yaitu rute dan karakteristik, keandalan pelayanan, kenyamanan dan kebersihan, biaya, informasi, keamanan serta keselamatan, layanan pelanggan dan lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data mix-method yaitu melalui wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 100 orang responden. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna transportasi publik terhadap kinerja pelayanan transit di Kawasan TOD Dukuh Atas termasuk kedalam kategori “Baik”. Meski begitu, terdapat beberapa temuan seperti keluhan mengenai halte TransJakarta yang terlalu jauh, keterlambatan moda transjakarta, kepadatan penumpang pada jam sibuk dan ketiadaan petugas di dalam moda TransJakarta.

The performance of public transit service in DKI Jakarta province still needs some improvement in several aspects of service such as reliability, comfort and security of transport modes. Based on the issues, this study examined the service performance of public transit in the TOD Area of Dukuh Atas, Jakarta. For measuring the results, this study uses eight dimensions of public transit performance from Eboli and Mazzulla (2011) namely routes and security, service, comfort and cleanliness, cost, information, security, and safety, customer service and the environment. This study uses a quantitative approach with mixedmethod data collection through interviews and distributing questionnaires to 100 respondents. The result of this study shown that the perceptions of public transportation users towards performance of transit service in the Dukuh Atas TOD Area is included in the “Good” category. However, there are several issues such as the distance of the TransJakarta bus stop, delays in the TransJakarta service, crowdednessness of passengers during rush hours and the absence of officers in the TransJakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Radintya Cahya Arundati
"Urbanisasi yang pesat di Jakarta telah berkontribusi pada perlunya kebijakan transportasi berkelanjutan yang diharapkan dapat mengatasi kemacetan lalu lintas; dengan mengurangi jumlah kendaraan pribadi, pengguna didorong untuk beralih dari menggunakan kendaraan pribadi ke transportasi umum. Untuk mengurangi masalah kapasitas jalan, Jakarta menggalakkan angkutan umum massal dan memperkenalkan konsep Transit Oriented Development di sekitar stasiunstasiun angkutan umum tersebut, dengan penekanan pada kepadatan penduduk yang tinggi dan kawasan multifungsi dalam rangka mendorong mobilitas berkelanjutan yang mendukung integrasi dalam kota. Mass Rapid Transit merupakan salah satu moda transportasi terbaru dan tercanggih di Jakarta dengan tujuan pemerintah menjadi pelopor penggunaan transportasi umum massal di seluruh tanah air. Beberapa area stasiun dibangun di sepanjang koridor MRT dengan Stasiun Blok M sebagai salah satu yang terbesar dan tersibuk karena terletak di area utama kota dengan transportasi umum lainnya seperti Transjakarta, RoyalTrans, dan JakLingko, hanya berjalan kaki dari stasiun. Penelitian ini menganalisis keterpaduan antara moda transportasi dan ruang rekreasi di sekitar kawasan, serta rencana konsep yang akan diterapkan pada Taman Martha Tiahahu dan Simpang Mahakam. Bersamaan dengan panduan desain kota dan panduan pemerintah Jakarta tentang kota, kuesioner juga disebarkan secara online untuk memahami kebiasaan penumpang transit serta kenyamanan dan aksesibilitas pengguna. Hasil analisis menunjukkan bahwa integrasi antara moda dan kawasan rekreasi dinilai cukup memadai dengan beberapa perbaikan, Taman Martha Tiahahu dan Plaza Transit Mahakam diharapkan dapat mendukung integrasi dan TOD di kawasan tersebut. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat cukup puas dengan kondisi eksisting Blok M namun lebih memilih perbaikan fasilitas umum.

Rapid urbanization in Jakarta has contributed to the need for sustainable transportation policies which hoped would eradicate traffic congestion; by reducing the number of private vehicles, users are encouraged to switch from using their privately owned vehicles to public transportations. To reduce road capacity problem, Jakarta promoted mass public transportation and introduced Transit Oriented Development concept around those public transportation stations, with the emphasis on high population density and multifunctional area in order to promote sustainable mobility that supports integration in the city. Mass Rapid Transit is one of the newest and most advance modes of transportation in Jakarta with the government aiming for it to become the pioneer of mass public transportation uses around the country. Several stations area built along the MRT corridor with Blok M Station as one of its largest and busiest as it is located in the prime area of the city with other public transportations such as Transjakarta, RoyalTrans, and JakLingko, just a walking distance from the station. This study analyzes the integration between modes of transportation and recreational spaces around the area, as well as the concept plan that would be implemented to Taman Martha Tiahahu and Simpang Mahakam. Alongside the city design guide and governmental guide of Jakarta regarding the city, a questionnaire was also spread online to understand transit ridership habit as well as user’s comfortability and accessibility. The result of the analysis shows that the integration between modes and recreational area are considered to be adequate enough with some improvements, Taman Martha Tiahahu and Plaza Transit Mahakam hoped to be able to support integration and TOD in the area. Survey shows that the majority of people as satisfied enough with the existing condition of Blok M but would prefer an improvement on the public facility.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benaya Putera Herwidianto
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan kawasan transit-oriented development (TOD) Dukuh Atas yang dilakukan oleh PT. MRT Jakarta berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 67 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Kawasan Berorientasi Transit dalam mewujudkan integrasi antarmoda transportasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui alur pengelolaan tersebut, yang dimulai dari pendorongan pembangunan kawasan, koordinasi dengan para stakeholders, lalu dilanjutkan dengan proses pengendalian dan pengawasan dalam melaksanakan pengembangan kawasan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui studi literatur, publikasi elektronik, dan wawancara mendalam. Terdapat tiga langkah teknik analisis data dalam penelitian ini, yaitu reduksi data, penyajian data, serta pengambilan keputusan dan verifikasi. Temuan di lapangan memperlihatkan bahwa pengelolaan kawasan transit-oriented development (TOD) Dukuh Atas yang dilakukan oleh PT. MRT Jakarta sesuai dengan beberapa prinsip pengembangan kawasan berdasarkan peraturan tersebut. Namun, terdapat juga ketidaksesuaian dengan prinsip pengembangan seperti peniadaan dalam penyediaan rumah susun terjangkau untuk mendukung penyelenggaraan kawasan, dan fasilitas park and ride. Selain itu, dalam pelaksanaannya masih terdapat faktor yang menghambat pengelolaan kawasan berorientasi transit tersebut, yaitu: ketidaksinkronan dengan perencanaan penyelenggaraan kawasan dan keterbatasan lahan untuk mewujudkan konsep kawasan transit-oriented development (TOD).


This research aims to analyze the management of Dukuh Atas transit-oriented development (TOD) area by PT. MRT Jakarta based on Governor’s Regulation of Special Capital Region of Jakarta Number 67 Year 2019 on Transit-Oriented Development Execution in order to actualize the integrated intermodal transportation system. This research was conducted to determine the plot of the management, which starts from encouraging regional development, coordination with stakeholders, then continued with the process of control and supervision in carrying out regional development. The research method used in this study is a qualitative approach with data processing technique that includes three steps: data reduction, data display, and verification. Furthermore, the data used in this study were obtained by literature studies, electronic publications, and conducting in-depth interviews. The result of this study shows that the management of Dukuh Atas transit-oriented development (TOD) area which conducted by PT. MRT Jakarta is in accordance with the principles of regional development. However, there is also a discrepancy with the development principles such as the neglect in providing affordable flats to support the management of the area, and also park and ride facility. Furthermore, in its implementation there are still factors that hinder the management of the transit-oriented development area, which are: the asynchronous of executing the original plans and limited space to actualize the concept of transit-oriented development (TOD) area.

"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandra Gisela Tandiono
"Istora-Senayan merupakan kawasan yang didaulat dengan basis transit-oriented development oleh Peraturan Gubernur Nomor 99 Tahun 2020 tentang Panduan Rancang Kota Kawasan Pembangunan Berorientasi Transit Istora dan Senayan. Tidak lupa, kawasan Istora-Senayan berhasil mendapatkan TOD Index sebesar 0,68 yang berada di atas rata-rata overall TOD Index kategori MRT Jakarta. Namun, di balik pencapaian tersebut, masih diperlukan peningkatan dalam ranah kualitas, seperti dari segi aksesibilitas, keandalan, tarif, dan lain sebagainya. Penilaian kualitas layanan transit transportasi antarmoda perlu dilakukan sebagai landasan evaluasi sehingga tercipta kawasan TOD yang mengedepankan kenyamanan pengguna. Penelitian ini merupakan penelitian univariat dengan menggunakan teori transit service quality oleh Eboli dan Mazzula (2011) yang dielaborasi oleh teori Nathanail (2008). Terdapat delapan dimensi pada teori transit service quality, yakni route and service characteristics, reliability, comfort and cleanliness, fare, information, safety and security, customer service, dan environmental protection. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data mixed method, yaitu dengan memperoleh data kuantitatif dan kualitatif melalui survei, observasi langsung, dan wawancara. Survei dilakukan secara daring menggunakan Google Form dengan menjaring sebanyak 130 responden. Selain itu, dilakukan pula wawancara mendalam dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan penyelenggaraan transit transportasi antarmoda di kawasan Istora-Senayan, seperti Kementerian Perhubungan, Pemerintah Daerah, operator layanan transit transportasi antarmoda, ahli atau pengamat transportasi publik, praktisi, dan responden pengguna jasa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi pengguna jasa transit transportasi antarmoda terhadap kualitas layanan transit transportasi antarmoda di Istora-Senayan berada dalam kategori “tinggi”. Namun, terdapat beberapa temuan mengenai kualitas transit transportasi antarmoda di kawasan Istora-Senayan yang patut mendapat perhatian, seperti aksesibilitas (dimensi rute dan karakteristik wilayah), peningkatan manajemen waktu tempuh (dimensi reliabilitas), manajemen kepadatan penumpang (dimensi kenyamanan dan kebersihan), dan keberadaan petugas yang sigap melayani pengguna di jam sibuk (dimensi pelayanan pelanggan).

Istora-Senayan is an area designated as a transit-oriented development based on Governor Regulation Number 99 of 2020 on the Guidelines for the Design of the Istora and Senayan Transit-Oriented Development Area. It is worth noting that the Istora-Senayan area has achieved a TOD Index of 0.68, which is above the average overall TOD Index for the MRT Jakarta category. However, behind this achievement, there is still a need for improvement in terms of quality, such as accessibility, reliability, fares, and others. The assessment of intermodal transit service quality needs to be conducted as a basis for evaluation to create a TOD area that prioritizes user comfort. This research is a univariate study that utilizes the transit service quality theory by Eboli and Mazzula (2011), elaborated by Nathanail's theory (2008). There are eight dimensions in the transit service quality theory, namely route and service characteristics, reliability, comfort and cleanliness, fare, information, safety and security, customer service, and environmental protection. This study uses a mixed-method data collection technique, obtaining quantitative and qualitative data through surveys, direct observations, and interviews. The survey was conducted online using Google Forms, capturing 130 respondents. In addition, in-depth interviews were conducted with relevant parties involved in the provision of intermodal transit transportation services in the Istora-Senayan area, such as the Ministry of Transportation, local government, intermodal transit transportation service operators, public transportation experts or observers, practitioners, and service users. The research findings indicate that the perception of intermodal transit transportation service quality by users in the Istora-Senayan area falls into the "high" category. However, there are several findings regarding the quality of intermodal transit transportation in the Istora-Senayan area that deserve attention, such as accessibility (route and service characteristics), improving travel time management (reliability), passenger density management (comfort and cleanliness), and the presence of responsive staff during peak hours (customer service). "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdy Riansyah Putra
"Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah melakukan perubahan paradigma pembangunan dariCar Oriented Development (COD) menjadi Transit Oriented Development (TOD). Pembangunan tersebut bukanlah suatu perkara mudah sehingga membutuhkan ketelibatan para pemangku kepentingan dalam network governance agar optimal. Namun dari itu, masih kerap ditemukan permasalahan dalam jaringan tata kelola tersebut seperti permasalahan mengenai fleksibilitas tata ruang, pengaturan bangunan, insentif dan disinsentif, serta kelembagaan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis network governance dalam pengelolaan kawasan TOD untuk mewujudkan integrasi transportasi di Jakarta dengan menggunakan kerangka network governance dari Mu & de Jong (2016). Penelitian ini menggunakan pendekatan post-positivist dengan teknik pengumpulan data kualitatif melalui wawancara mendalam dengan 10 narasumber sebagai sumber data primer dan studi kepustakaan dari penelitian terdahulu, publikasi lembaga, dan berita terkini sebagai sumber data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan network governance dalam pengelolaan kawasan TOD belum sepenuhnya terimplementasi dengan optimal sesuai kerangka network governance dari Mu & de Jong (2016), karena terdapat tiga indikator yang belum terpenuhi. Ketiga indikator tersebut adalah Kesadaran akan Pluralitas Persepsi, Kepentingan, dan Tujuan; Meta-governance, Manajemen Proses, dan Penataan Jaringan; dan Mencari Kesamaan atau Common Ground.

The Provincial Government of DKI Jakarta is currently undergoing a paradigm shift in development from Car Oriented Development (COD) to Transit Oriented Development (TOD). This development is not an easy task and requires the involvement of stakeholders in network governance to ensure its optimization. However, issues in the network governance system persist, such as problems related to spatial flexibility, building regulations, incentives and disincentives, and institutional matters. Therefore, this research aims to analyze the network governance in managing TOD areas to achieve transportation integration in Jakarta, using the network governance framework proposed by Mu & de Jong (2016). This study adopts a post-positivist approach with qualitative data collection techniques, including in-depth interviews with 10 informants as primary data sources and literature review from previous research, institutional publications, and current news as secondary data sources. The research findings indicate that the implementation of network governance in managing TOD areas has not fully been optimally executed according to Mu & de Jong's (2016) framework, as three indicators have not been met. These indicators include Awareness of Plurality of Perceptions, Interests, and Objectives; Meta-governance, Process Management, and Network Arrangement; and Searching for Common Ground."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasan
"Transit Orientasi Development (TOD) adalah jenis pengembangan perkotaan yang memaksimalkan jumlah tempat tinggal,bisnis dan rekreasi dalam jarak berjalan kaki dari transportasi umum. Semakin padatnya kota Jakarta mendorong pemerintah atau pengembang untuk membuat kawasan TOD. TOD yang dibuat harus mencakup semua aspek tempat tinggal, bisnis dan rekreasi tidak seperti sekarang yang didominasi oleh apartemen. Penelitian ini diharapkan dapat memaksimalkan fungsi TOD tersebut. Memaksimalkan fungsi TOD dapat dilakukan dengan meningkatnya ridership. Penelitian ini juga bertujuan untuk membuat pengguna beralih menggunakan transportasi umum kereta untuk menuju ke pertokoan dan hotel. Teknik pengumpulan data berupa survey dan wawancana akan digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis properti hotel lebih banyak menggunakan MRT/KRL dibandingkan dengan jenis properti pertokoan. Selain itu saran strategi perpindahan moda transportasi diberikan berdasarkan hasil benchmarking yang disesuaikan dengan masukan dari pada pengguna, saran strategi berfokus pada 3 faktor utama yaitu waktu, kenyamanan, dan biaya.

Transit Orientation Development (TOD) is a city development concept that maximize the number of residentials, businessess, and recreations within walking distance from the public transportation. As jakarta becomes more crowded, governments or developers are pushed to create TOD area. The TOD concept that is going to be made must consist every aspect such homes, businesses, and recreations different with the existing which dominated by the apartments. This research is hoped to be able to maximize the function of the TOD. Maximizing the functions of TOD can be done by increasing the ridership. This research also aims to make the private transportation users shift to the public train to go to shop matters and hotels. Data collection techniques for this research are in form of surveys and interviews. The results showed that the type of hotel property uses more MRT / KRL compared to the type of shopping property. In addition, the advice on transportation mode transfer strategy is given based on the results of benchmarking which are adjusted to the input from the user, the strategy recommendation focuses on 3 main factors namely time, comfort, and cost."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andhy Bato Raya
"Sejalan dengan pengembangan Sistem Angkutan Umum Massal (SAUM) terdapat upaya untuk mendorong pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD), yang bertujuan mendorong mobilitas dengan berjalan kaki, bersepeda dan menggunakan angkutan umum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisi kondisi tata ruang, kondisi iklim mikro dan kenyamanan termal kawasan TOD. Pemodelan iklim mikro menggunakan ENVI-met atas kondisi eksisting Kawasan Dukuh Atas menunjukkan bahwa suhu udara tertinggi terjadi pada pukul 16.00 WIB, kecepatan angin tinggi terdapat pada jalan yang orientasinya searah dengan arah angin. Hasil pemodelan rencana TOD menunjukkan bahwa suhu udara cenderung lebih rendah dibandingkan kondisi eksisting, kecepatan angin meningkat pada street canyon yang berorientasi searah dengan arah angin namun menurun apabila tegak lurus arah angin. Seluruh areal mulai pukul 10.00-17.00 masuk dalam kategori tidak nyaman secara termal, dengan puncak ketidaknyaman terjadi pada pukul 13.00 dan 14.00. Nilai PET rencana TOD lebih rendah dibandingkan kondisi eksisting, mengindikasikan rencana TOD dapat meningkatkan kenyamanan termal.

In line with the development of the Mass Public Transportation System (SAUM) there are efforts to encourage the development of the Transit Oriented Development (TOD) area, which aims to encourage mobility by walking, cycling and using public transportation. This study aims to analyze the spatial conditions, microclimate conditions and thermal comfort of the TOD area. Microclimate modeling using ENVI-met on the existing conditions of the Upper Dukuh Area shows that the highest air temperature occurs at 16.00 WIB, high wind speeds are found on roads that are oriented in the same direction as the wind direction. The results of TOD planning modeling indicate that the air temperature tends to be lower than the existing conditions, the wind speed increases in the street canyon which is oriented in the direction of the wind but decreases when it is perpendicular to the wind direction. The entire area from 10:00 a.m. to 5:00 p.m. was categorized as thermally uncomfortable, with peak discomfort occurring at 1:00 p.m. and 2:00 p.m. The PET design TOD value is lower than the existing condition, indicating that the TOD plan can improve thermal comfort."
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadhil Muhammad Fajri
"Banyak pemerintah pusat maupun daerah saat ini mengembalikan fokus strategi pembangunan mereka kepada kebijakan peningkatan transportasi publik untuk menanggulangi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi dari kemacetan lalu-lintas kendaraan bermotor di kota-kota mereka. Dengan tujuan tersebut, pemerintah Provinsi Sumatera Selatan memutuskan untuk membangun Light Rail Transit LRT di Kota Palembang dengan jalur dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin SMB II sampai ke kawasan Jakabaring. Namun, apakah pembangunan LRT di Kota Palembang cukup untuk mencegah terjadinya kemacetan total pada tahun 2019 dan apakah LRT Palembang akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Palembang yang telah terbiasa menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum eksisting? Dengan dasar pemikiran ini, diadopsi teori Transit Oriented Development TOD pada penelitian ini sebagai jawaban dari pertanyaan tersebut. Penelitian ini berfokus pada analisis potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang dengan menggunakan beberapa indikator pengukur lsquo;TOD-ness rsquo; dari beberapa penelitian terdahulu dan TOD Standard oleh ITDP. Menggunakan 8 indikator pengukur potensi yang baru, penilaian potensi penerapan konsep TOD pada kawasan Stasiun Simpang Polda LRT Kota Palembang menunjukkan bahwa kawasan transit ini memiliki cukup potensi untuk diterapkannya konsep TOD dengan menerapkan beberapa rencana pengembangan pendukung konsep TOD.

Many central and local governments are now restoring the focus of their development strategy to public transportation improvement policies to address the health, social and economic impacts from traffic congestion in their cities. With this goal, the government of South Sumatera Province decided to build Light Rail Transit LRT in Palembang City with the route from Sultan Mahmud Badaruddin II Airport to Jakabaring area. However, is the development of LRT in Palembang city enough to prevent total traffic congestion in 2019 and whether LRT Palembang will be utilized by the people of Palembang City who have been accustomed to using private vehicles and public transportation existing With this rationale, the Transit Oriented Development TOD theory was adopted in this study as the answer to those questions. This study focused on analyzing the potential application of the TOD concept on the Simpang Polda Station Area by using several 39 TOD ness 39 measurement indicators from some previous research and TOD Standard by ITDP. Using 8 new potential indicators, the assessment of the potential application of the TOD concept on the Palembang City LRT Simpang Police Station showed that this transit area has enough potential for the implementation of the TOD concept by applying several supporting development plans."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Bagus Prawiratama
"Aktivitas urbanisasi merupakan salah satu penyebab perkotaan menjadi padat yang mengakibatkkan terjadinya perkembangan kawasan di perkotaan sehingga terciptanya urban sprawl. Konsep TOD merupakan konsep yang sesuai untuk mengatasi urban sprawl. Halte Integrasi CSW ASEAN, sebagai bagian dari konsep TOD, menjadi pusat perhatian yang dianggap berperan penting dalam meningkatkan aksesibilitas dan mendukung pengembangan kawasan di sekitarnya. Meskipun telah ada peraturan dan panduan terkait pengembangan TOD, belum ada pembahasan mendalam mengenai prinsip transit di Halte Integrasi CSW ASEAN dan kawasan sekitarnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan prinsip transit dalam perencanaan dan pengembangan kawasan berbasis TOD pada Halte Integrasi CSW ASEAN dan kawasan di sekitarnya serta mengevaluasi faktor pendukung dan penghambat dalam penerapan prinsip transit di Halte Integrasi CSW ASEAN dan kawasan di sekitarnya. Metode analisis data yang dilakukan adalah pendekatan penelitian deskriptif dengan metode survei menggunakan kuisioner yang disebarkan secara online dan studi penelitian komparatif dengan memilih kawasan lain sebagai perbandingan studi kasus serta penelitian kebijakan yang mempelajari penerapan kebijakan prinsip transit di Halte Integrasi CSW ASEAN. Adapun hasil dan saran dari penelitian ini adalah evaluasi kinerja halte integrasi CSW menunjukkan perkembangan prinsip transit telah diterapkan, penelitian membuktikan bahwa keberadaan halte integrasi CSW ASEAN berdampak pada pengembangan TOD di sekitarnya, kontribusi halte integrasi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dan dukungan terhadap infrastruktur di sekitarnya menjadi faktor penting dalam menilai dampak positif pada lingkungan sekitar dan tingkat partisipasi masyarakat dalam penggunaan transportasi umum dan persepsi terhadap fasilitas halte integrasi menjadi tolok ukur penting untuk mengukur penerimaan dan keberlanjutan penerapan prinsip transit.

Urbanization activities are one of the causes of cities becoming congested, which results in the development of urban areas, resulting in the creation of urban sprawl. The TOD concept is a suitabel concept to overcome urban sprawl. The ASEAN CSW Integration Stop, as part of the TOD concept, is a center of attention which is considered to play an important role in increasing accessibility and supporting the development of the surrounding area. Even though there are regulations and guidelines regarding TOD development, there has been no in-depth discussion regarding transit principles at the ASEAN CSW Integration Stop and the surrounding area. The aim of this research is to analyze the application of transit principles in TOD-based regional planning and development at the ASEAN CSW Integration Bus Stop and the surrounding area as well as evaluating supporting and inhibiting factors in the application of transit principles at the ASEAN CSW Integration Bus Stop and the surrounding area. The data analysis method used is a descriptive research approach with a survey method using questionnaires distributed online and comparative research studies by selecting other regions as case study comparisons as well as policy research studying the implementation of transit principle policies at ASEAN CSW Integration Bus Stops. The results and suggestions from this research are that the performance evaluation of the CSW integration bus stop shows that the development of transit principles has been implemented. The research proves that the existence of the ASEAN CSW integration bus stop has an impact on the development of TOD in the surrounding area, the contribution of the integration bus stop to local economic growth and support for the surrounding infrastructure are factors important in assessing the positive impact on the surrounding environment and the level of community participation in the use of publik transportation and perceptions of integrated bus stop facilities are important benchmarks for measuring the acceptance and sustainability of the implementation of transit principles."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>