Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223361 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adhisty Prahastiwi Basuki
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjelaskan pengaruh dukungan sosial terhadap work-life balance pada Generasi Z yang bekerja di startup e-commerce. Studi-studi terdahulu menjelaskan work-life balance cenderung berfokus pada pekerja yang berasal dari Generasi Milenial dan individu perempuan yang telah berkeluarga. Akan tetapi, penelitian yang menjelaskan hubungan antara work-life balance dengan dukungan sosial pada level individu yang berasal dari Generasi Z menjadi hal baru dalam penelitian ini. Saat ini, Generasi Z merupakan generasi yang mulai banyak memasuki dunia kerja dan permasalahan akan keseimbangan kehidupan kerja merupakan aspek penting bagi kesejahteraan pekerja itu sendiri. Selain itu, adanya perkembangan ekonomi pasar digital yang membentuk pekerjaan baru, juga telah memunculkan persaingan dalam kehidupan kerja. Karena hal tersebut, Generasi Z mengalami permasalahan terkait dengan kesehatan mental karena tidak dirasakannya work-life balance akibat budaya kerja yang mereka jalani dalam hidupnya. Penelitian ini memiliki hipotesis bahwa terwujudnya work-life balance dalam kehidupan pekerja dipengaruhi oleh tingginya dukungan sosial yang diberikan keluarga, teman, hingga institusi/perusahaan kepada individu. Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif guna mengukur tingkat dukungan sosial terhadap tingkat work-life balance Generasi Z yang bekerja di startup e-commerce saat ini. Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat hubungan signifikan antara dukungan sosial dengan work-life balance pekerja startup e-commerce wilayah DKI Jakarta. Namun, salah satu dimensi dukungan sosial yaitu dukungan informasi tidak terlalu berpengaruh terhadap terwujudnya work-life balance. Di lain sisi, sumber dukungan perusahaan menjadi sumber dukungan paling penting bagi terciptanya work-life balance pekerja dengan memberikan hasil yang signifikan.

This study aims to explain the effect of social support on work-life balance in Generation Z working in startup e-commerce. Previous studies explain that work-life balance tends to focus on workers from the Millennial Generation and individual women who have families. However, research that describes the relationship between work-life balance and social support at the individual level from Generation Z is new in this research. Currently, Generation Z is the generation that is starting to enter the world of work, and the issue of work-life balance is an essential aspect of the welfare of the workers themselves. In addition, developing the digital market economy that forms new jobs has also created competition in work life. Because of this, Generation Z experiences problems related to mental health because they do not feel a work-life balance due to the work culture they lead in their lives. This study hypothesizes that the realization of work-life balance in workers' lives is influenced by the high social support provided by family, friends, institutions/companies to individuals. The research method used in this study is quantitative to measure the social support level to the work-life balance of Generation Z working in startup e-commerce. The study found a significant relationship between social support and work-life balance among workers startup e-commerce DKI Jakarta area. However, one dimension of social support, namely information support, is the only one that not affects the realization of work-life balance. On the other hand, the company's source of support is the most critical for creating a work-life balance for workers with significant results."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Hisyam
"Pandemi COVID-19 memberikan dampak pada berbagai aspek dalam kehidupan. Salah satunya terhadap sistem kerja dalam perusahaan. World Health Organization telah merekomendasikan terhadap seluruh organisasi dan perusahaan untuk menerapkan work from home dalam rangka menghindari penyebaran virus. Generasi Z sebagai angkatan baru dalam dunia kerja harus mengalami masa-masa distruptif, yaitu harus menjalani kegiatan orientasi dunia kerja dalam kondisi work from home. Hal tersebut berpotensi memberikan dampak pada kondisi dari work life balance dan berpotensi memberikan pengaruh pada job satisfaction pegawai. Sehingga dilakukannya penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh dari work from home terhadap job satisfaction dari pegawai generasi Z di Jabodetabek dengan work life balance sebagai variabel mediasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis penelitian eksplanatif, dan pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner terhadap 250 pegawai generasi Z di Jabodetabek menggunakan teknik non probability sampling berupa purposive. Hasil penelitian menunjukan terdapat pengaruh dari work from home terhadap job satisfaction melalui work life balance. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa implementasi work from home memberikan pengaruh positif terhadap work life balance yang mendorong peningkatan job satisfaction pegawai generasi Z di Jabodetabek. 

The COVID-19 pandemic has had an impact on various aspects of life. One of them is the work system in the company. The World Health Organization has recommended all organizations and companies to implement work from home in order to avoid the spread of the virus. Generation Z as a new generation in the world of work must experience disruptive times, namely having to undergo orientation activities in conditions of work from home. This has the potential to have an impact on the conditions of the work life balance and has the potential to affect employee job satisfaction. So this research was conducted to explain the effect of work from home on job satisfaction of Z generation employees in Greater Jakarta with work life balance as a mediating variable. This research uses a quantitative approach, the type of research is explanatory, and data collection is carried out by distributing questionnaires to 250 Z generation employees in Greater Jakarta using a non-probability sampling technique in the form of purposive. The results showed that there was an effect of work from home on job satisfaction through work life balance. This study shows that the implementation of work from home has a positive influence on work life balance which encourages increased job satisfaction for Z generation employees in Greater Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gheraldy Adam Satria Prabowo
"Work From Home sebagai salah satu praktik kerja yang mulai marak dijalankan di Indonesia merupakan hal yang baru dan membuka ruang yang luas dalam penelitian untuk menguji pengaruhnya terhadap pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Work From Home terhadap Work Effort dan Work-life Balance. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen kuesioner yang berbentuk digital (Google Form). Teknik pengambilan sampel berupa non probabilita, purposive sampling terhadap pekerja di DKI Jakarta yang tengah menjalankan WFH dan tidak bekerja di sektor pemerintahan. Hasil penelitian secara umum menunjukkan terdapat pengaruh signifikan antara WFH dengan Work Effort namun tidak menemukan hubungan signifikan antara WFH dengan Work Life Balance. Namun, setelah responden dibagi menjadi 2 (dua) kategori yakni pekerja yang Overwork (Bekerja 9 Jam keatas) dan tidak Overwork (Bekerja 8 jam atau kurang) ditemukan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara WFH dengan Work Life Balance pada pekerja yang tidak overwork.

Work From Home, is starting to be prevalent in Indonesia and opens up wide spaces in research to test its effects on workers. This study aims to analyze the effect of Work From Home on Work Effort and Work-life Balance. This research is quantitative with a digital questionnaire instrument (Google Form). The sampling technique is non-probability, purposive sampling of workers in DKI Jakarta that currently running WFH and not working in the government sector. The results of the study generally shows a significant influence between WFH andWork Effort, but there is no significant relationship between WFH and Work Life Balance. However, after the respondents were divided into 2 (two) categories namely workers who were Overworked (worked 9 hours and above) and not Overworked (worked 8 hours or less), it was found that there was a significant effect between WFH and Work Life Balance on workers who were not overworked."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siregar, Putra Iranto Kevin
"Implementasi telework mengalami percepatan karena pesatnya perkembangan teknologi dan informasi. Selain itu adanya kondisi pandemi COVID-19 juga turut meningkatkan jumlah organisasi yang menerapkan telework. Tetapi ada beberapa masalah implementasi telework yang tersisa dan  perlu menjadi perhatian dari perusahaan. Banyak pekerja merasa terisolasi secara sosial dari tempat kerja mereka, yang dapat mempengaruhi peningkatan stres mereka. Selain itu berdasarkan hasil penelitian empiris dan survey yang dilakukan oleh berbagai institusi menyimpulkan perlu juga dipertimbangkan pengaruh telework pada stres kerja, work-life balance , dan job satisfaction. Studi ini menyelidiki bagaimana telework dan isolasi sosial mempengaruhi kepuasan kerja dengan efek mediasi stres kerja dan keseimbangan kehidupan kerja di Indonesia . Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner berbasis daring. Analisis model dilakukan dengan menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) terhadap 280 orang responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi telework berpengaruh positif terhadap job satisfaction. Telework terbukti berdampak positif terhadap work-life balance dan menurunkan job stress. Namun social isolation yang dirasakan karywan memberikan dampak negatif terhadap job satisfaction. Penelitian ini membuktikan bahwa work-life balance dapat memediasi hubungan antara telework dan job satisfaction. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa implementasi telework yang memberikan otonomi dan fleksibilitas dapat berimplikasi positif terhadap job satisfaction.

The implementation of telework has accelerated due to advances in technology and COVID-19 which has changed the way people live for years. But there are some lingering problems with telework need to be addressed. Many workers feel socially isolated from their workplace, which may affect their stress increment. There are also mixed results of the effects of telework on work stress, work-life balance, and job satisfaction from previous studies. This study investigates how telework and social isolation affect job satisfaction with mediating effects of work stress and work-life balance in Indonesia. This research was conducted with 280 remote workers as participants. The hypotheses were then tested with Structural Equation Modelling using LISREL 8.8 for windows. This research finds that telework has a positive and significant effect on job satisfaction. Telework has been proven to have a positive impact on work-life balance and reduce work stress. However, the social isolation felt by employees has a negative impact on job satisfaction. This study proves that work-life balance can mediate the relationship between telework and job satisfaction. From this study, it can be concluded that the implementation of telework which provides autonomy and flexibility can have a positive impact on employee job satisfaction."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aril Kurniawan
"Skripsi ini membahas mengenai kondisi work-life balance, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kondisi work-life balance, dan dampak dari kondisi work-life balance tersebut terhadap kehidupan pekerja kreatif di Dentsu Indonesia. Penelitian ini dilakukan pada masa pandemi COVID-19 di Indonesia, yaitu Maret 2020 – Juli 2021. Pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur dan wawancara secara daring dengan lima orang informan yang bekerja pada bidang kreatif di Dentsu Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif dengan triangulasi untuk meningkatkan kualitas penelitian. Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan kondisi work-life balance pekerja di Dentsu Indonesia beserta dengan faktor yang berpengaruh dan dampaknya. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kondisi work-life balance pekerja kreatif di Dentsu Indonesia sudah baik. Hal tersebut dikarenakan pekerja Dentsu Indonesia telah mampu mengharmoniskan kehidupan pekerjaan dan kehidupan pekerjaannya yang didukung oleh faktor-faktor yang berasal dari tempat kerja, luar kerja, dan individu. Dari kondisi tersebut, para pekerja merasakan dampak positif terhadap kehidupan kerja dan kehidupan luar kerjanya.

This study discusses the conditions of work-life balance, the factors that influence the conditions of work-life balance, and the impact of these work-life balance conditions on the lives of creative workers in Dentsu Indonesia. This research was conducted during the COVID-19 pandemic in Indonesia, March 2020 – July 2021. Data was collected by studying literature and online interviews with five informants who work in the creative field at Dentsu Indonesia. This research is a qualitative-descriptive research with triangulation to improve the quality of research. The study aims to describe the condition of the work-life balance of workers in Dentsu Indonesia along with the influencing factors and their impacts. The results of this study conclude that the work-life balance of creative workers in Dentsu Indonesia is good. This is because Indonesian Dentsu workers have been able to harmonize their work life and work life which is supported by factors originating from the workplace, outside of work, and individuals. From these conditions, the workers feel a positive impact on their work life and life outside of work.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andra Isdiyani Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui apakah Organizational Support dapat memaksimalkan Work-life Balance dan meminimalisir dampak Job Burnout pada pekerja industri perhotelan di Jabodetabek. Terdapat empat hipotesis yang dirumuskan dalam studi ini. Dengan menggunakan pendekatan Structural Equation Modelling (SEM), penelitian ini mengumpulkan data dari 318 responden yang bekerja di perhotelan di Jabodetabek. Hasil penelitian menunjukkan Work-life Balance memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap Job Burnout, dimana keseimbangan yang baik dapat mengurangi kelelahan kerja, terutama di industri perhotelan dengan jam kerja panjang. Organizational Support dapat memoderasi hubungan antara Work-life Balance dan Job Burnout, meskipun pengaruhnya tidak terlalu kuat. Dukungan organisasi seperti fleksibilitas jam kerja dapat membantu mengurangi kelelahan kerja. Job Burnout berpengaruh negatif terhadap Work Effort; semakin tinggi kelelahan kerja, semakin rendah upaya yang diberikan oleh karyawan, yang berdampak pada penurunan kinerja dan produktivitas. Work-life Balance memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap Work Effort; keseimbangan yang baik meningkatkan upaya dan produktivitas kerja karyawan.

This study aims to determine whether Organizational Support can maximize Work-life Balance and minimize the impact of Job Burnout on hospitality industry workers in Jabodetabek. There are five hypotheses formulated in this study. Using the Structural Equation Modeling (SEM) approach, this study collected data from 318 respondents working in hospitality in Jabodetabek. The results showed that Work-life Balance has a significant negative effect on Job Burnout, where a good balance can reduce work fatigue, especially in the hospitality industry with long working hours. Organizational Support can moderate the relationship between Work-life Balance and Job Burnout, although the effect is not too strong. Organizational Support such as flexible working hours can help reduce work fatigue. Job Burnout has a negative effect on Work Effort; the higher the work fatigue, the lower the effort given by employees, which has an impact on decreased performance and productivity. Work-life Balance has a significant positive effect on Work Effort; a good balance increases employee Work Effort and productivity.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Calvin Capnary
"ABSTRAK
Sumber daya manusia merupakan salah satu elemen terpenting dalam perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus mempunyai strategi terkait guna mempertahankan pekerja tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan loyalitas dan kepuasan pekerja melalui fleksibilitas kerja dan work life balance. Strategi tersebut dipilih berdasarkan karakteristik unik dari mayoritas pekerja yang memasuki generasi millennial. Beberapa perusahaan sudah menerapkan strategi tersebut, termasuk perusahaan startup. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh fleksibilitas kerja terhadap loyalitas dan kepuasan pekerja melalui work life balance.Penelitian ini dilakukan menggunakan teknik convenience dan snowball sampling terhadap 121 responden dengan latar belakang generasi millennial yang bekerja di perusahaan startup di Indonesia. Data yang didapatkan dari responden kemudian diolah dan dianalisis menggunakan metode structural equation modelling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa fleksibilitas kerja mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap loyalitas dan kepuasan pekerja dengan latar belakang generasi millennial pada pekerja di perusahaan startup di Indonesia. Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa work life balance memediasi secara parsial hubungan antara fleksibilitas kerja dan loyalitas. Selain itu, pada penelitian ini ditemukan juga bahwa work life balance tidak memediasi pengaruh antara fleksibilitas kerja dan kepuasan pekerja dengan latar belakang generasi millennial yang bekerja pada perusahaan startup di Indonesia.

ABSTRACT
Human resources is the one of the most important elements in the company. Therefore, the company must have related strategies to retain these workers. One of them is by increasing employee loyalty and satisfaction through flexibility of work and work life balance. The strategy chosen is based on the unique characteristics of the majority of workers who entered the millennial generation. Some companies are already implementing these strategies, including startup companies. This study aims to investigate the influence of the flexibility of working on loyalty and employee satisfaction with work life balance.This research was conducted using convenience and snowball sampling technique to the 121 respondents with a millennial generation background which is worked in startup companies in Indonesia. Data obtained from respondents were processed and analyzed using structural equation modeling. The results of this study indicate that flexibility of work has significant and positive influence to loyalty and employee satisfaction. However, flexibility of work has positive and significant impact on loyalty and employee satisfaction. This research prove that work life balance have partial mediating influence in relationship between flexibility of work and loyalty. In the other hands, work life balance have no mediating a relationship between flexibility of work and the satisfaction of employee with millennial background that is worked in startup company"
2016
T47377
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ni Komang Ayu Candrawati
"Fokus penelitian ini membahas tentang pengaruh dukungan organisasi, stress kerja dan kecerdasan emosional anggota pada bidang operasional di Polres Metro Jakarta Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh simultan dan parsial dukungan organisasi, stres kerja, dan kecerdasan emosional terhadap keseimbangan kehidupan kerja anggota bidang operasional Polres Metro Jakarta Selatan. Sebanyak 190 responden dari anggota bidang operasional Polres Metro Jakarta Selatan berpartisipasi dalam penelitian ini untuk memberikan data melalui kuesioner yang mencakup aspek-aspek tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Temuan penelitian menunjukkan bahwa secara simultan, dukungan organisasi, stres kerja, dan kecerdasan emosional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan kehidupan kerja (F =224.490, p < 0,05). Artinya, gabungan variabel-variabel tersebut memberikan kontribusi yang signifikan terhadap variasi dalam keseimbangan kehidupan kerja anggota bidang operasional. Secara parsial, hasil menunjukkan bahwa dukungan organisasi (t hitung=2.814, p < 0,05), stress kerja (t hitung = 3,043, sig < 0,05), dan kecerdasan emosional (t hitung = 5.212, p < 0,05), dan masing-masing variabel memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keseimbangan kehidupan kerja anggota bidang operasional Polres Metro Jakarta Selatan. Temuan ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi masing-masing faktor terhadap keseimbangan kehidupan kerja, memberikan dasar bagi manajemen Polres Metro Jakarta Selatan untuk mengembangkan strategi yang lebih terfokus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota bidang operasional melalui perbaikan dukungan organisasi, penanganan stress kerja dan pemberdayaan kecerdasan emosional.

The focus of this research is on the influence of organizational support, job stress, and emotional intelligence of members in the operational field at the South Jakarta Metropolitan Police (Polres Metro Jakarta Selatan). This study aims to evaluate the simultaneous and partial effects of organizational support, job stress, and emotional intelligence on the work-life balance of operational field members at the South Jakarta Metropolitan Police. A total of 190 respondents from the operational field of the South Jakarta Metropolitan Police participated in this study, providing data through a questionnaire covering these aspects. This research utilized a quantitative method with multiple regression analysis. The research findings indicate that simultaneously, organizational support, job stress, and emotional intelligence have a significant influence on work-life balance (F = 224.490, p < 0.05). This means that the combination of these variables significantly contributes to the variation in the work-life balance of operational field members. Partially, the results show that organizational support (t-value = 2.814, p < 0.05), job stress (t-value = 3.043, sig < 0.05), and emotional intelligence (t-value = 5.212, p < 0.05) each have a significant influence on the work-life balance of operational field members at the South Jakarta Metropolitan Police.These findings provide a deeper understanding of the contribution of each factor to work-life balance, laying the foundation for the management of the South Jakarta Metropolitan Police to develop more focused strategies to enhance the well-being of operational field members through improving organizational support, addressing job stress, and empowering emotional intelligence."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lova Adlina Riyanatika
"Dalam pekerjaan, work-life balance dianggap sebagai salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi organizational pride dan job satisfaction. Untuk mencapai work-life balance, seorang pegawai harus mampu menyeimbangkan kehidupan di dalam dan di luar pekerjaannya. Work-life balance salah satunya dapat dipengaruhi oleh supervisor support. Penelitian kuantitatif ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara supervisor support, job satisfaction, dan organizational pride sebagai anteseden dan konsekuensi dari work-life balance. Data dari 319 responden yang merupakan bagian dari struktur organisasi pemerintah Instansi Aguna Karya berhasil dikumpulkan dan kemudian diolah menggunakan metode Structural Equation Modelling (SEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antar variabel dalam penelitian, yaitu supervisor support, work-life balance, organizational pride, dan job satisfaction.

In the field of work, work-life balance is considered as one of the important factors that can affect organizational pride and job satisfaction. To achieve work-life balance, an employee must be able to balance life inside and outside his work. Work-life balance can be influenced by supervisor support. This quantitative research aims to analyze the relationship between supervisor support, job satisfaction, and organizational pride as antecedents and the consequences of work-life balance. Data from 319 respondents who were part of the Ministry of Finance's organizational structure were successfully collected and then processed using the Structural Equation Modeling (SEM) method. The results of this study indicate that there is a positive relationship between variables in the study, namely supervisor support, work-life balance, organizational pride, and job satisfaction."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dimas Muhammad Hilman
"Penelitian ini dilatarbelakangi oleh tingginya dinamika pada latar pekerjaan NGO dapat mengancam kesejahteraan dan keseimbangan antara urusan kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadi pekerja yang disebut work-life balance dengan adanya penerapan sistem flexible working hours di Yayasan Lentera Anak. Sedangkan, dalam proses kerjanya terdapat hal-hal yang dapat mendukung ataupun menghambat work-life balance para pekerja baik dari dalam lingkup pekerjaan maupun dari lingkungan pribadi pekerja. Penelitian ini ditujukan menjawab dua pertanyaan penelitian mengenai kondisi work-life balance para pekerja NGO di Yayasan Lentera Anak yang menerapkan sistem flexible working hours, dan faktor-faktor pendukung dan penghambat para pekerja dalam mencapai kondisi work-life balance. Penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui: (1) wawancara dengan enam informan yang terdiri dari Manager Kepegawaian, HRD, dan empat orang pekerja divisi proyek Yayasan Lentera Anak; (2) observasi, dan (3) studi dokumentasi. Penelitian ini berlangsung pada rentang September 2022 - Juli 2023. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa para pekerja NGO di Yayasan Lentera Anak merasa sudah memiliki kondisi work-life balance yang baik dengan adanya penerapan flexible working hours karena memberikan mereka keleluasaan dalam mengatur waktu dan pekerjaan yang dimiliki sehingga kondisi kehidupan pekerjaan dan pribadi yang dimiliki menjadi seimbang serta mereka mengalami peningkatan kualitas hidup dan memiliki kepuasan yang baik atas pekerjaan yang dimiliki. Terungkap pula bahwa terdapat beberapa faktor pendukung work-life balance dari dalam lingkup pekerjaan seperti budaya kerja yang kekeluargaan, pemberian fasilitas yang cukup, banyaknya keringanan dan keleluasaan yang diberikan dalam proses kerja. Adapun faktor pendukung dan penghambat dari lingkup lingkungan pribadi pekerja seperti kurang memiliki manajemen waktu pribadi yang kurang baik, kemacetan lalu lintas, dan tekanan-tekanan dari pihak mitra maupun pendonor. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan kondisi kerja yang terdapat di Yayasan Lentera Anak beserta dengan penerapan sistem flexible working hours yang ada sudah sangat mendukung para pekerja dalam menyeimbangkan kehidupan pekerjaan dan kehidupan pribadinya dalam mencapai kesejahteraannya sebagai pekerja NGO. Hal tersebut membuat para pekerja menjadi nyaman tetap terjaga produktivitasnya. Hasil penelitian ini diharapkan bersumbangsih pada ilmu kesejahteraan sosial terkait bidang manajemen sumber daya manusia di latar pekerjaan organisasi non-pemerintah atau NGO sebagai suatu human service organization (HSO).

This research is motivated by the high dynamics in the background of NGO work that can threaten the welfare and balance between work-life affairs and workers' personal lives, which is called work-life balance with the implementation of a flexible working hours system at the Children's Lentera Foundation. Meanwhile, in the work process, some things can support or detain the work-life balance of the workers, both from within the scope of work and from the worker's environment. This study aims to answer two research questions regarding the work-life balance conditions of NGO workers at the Lentera Anak Foundation which implement a flexible working hours system, and the supporting and inhibiting factors for workers in achieving work-life balance conditions. This research conducted using a qualitative approach by collecting data through (1) interviews with six informants consisting of the Personnel Manager, HRD, and four project division workers at the Anak Lantern Foundation; (2) observation, and (3) documentation study. This research took place in the range of September 2022 - July 2023. It was revealed that the NGO workers at the Lentera Anak Foundation felt that they had good work-life balance conditions with the implementation of flexible working hours because it gave them the flexibility to manage their time and work so that their work and personal life conditions became balanced and they experienced an increased quality of life and had good satisfaction with the work they had. It was also revealed that there are several factors supporting work-life balance from within the scope of work such as a family work culture, providing adequate facilities, lots of leeway, and flexibility given in the work process. The supporting and inhibiting factors from the scope of the worker's environment such as lack of good personal time management, traffic jams, and pressure from partners and donors. Thus it can be concluded that the working conditions found at the Children's Lentera Foundation along with the implementation of the existing flexible working hours system have greatly supported workers in balancing their work life and personal life in achieving their welfare as NGO workers. This makes workers feel comfortable while maintaining productivity. This research is expected to contribute to the Social Welfare Science study program, especially on the human resource management on the Non-Governmental Organization as human service organization.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>