Ditemukan 151917 dokumen yang sesuai dengan query
Muhammad Bayu Fadhilah
"Financial literacy merupakan pengetahuan tentang keuangan yang berguna untuk membuat keputusan keuangan. Ditambah lagi, faktor motivasi berupa attitude toward money yang dimiliki individu membuat ia lebih terdorong untuk mempelajari financial literacy. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara attitude toward money dan financial literacy. Pengukuran attitude toward money menggunakan alat ukur Money Ethic Scale (MES) yang dikembangkan oleh Tang (1995) dan telah diadaptasi oleh Caesara (2014). Sedangkan untuk mengukur financial literacy, peneliti menggunakan alat ukur literasi keuangan yang dikembangkan oleh Chen dan Volpe (1998) yang telah dimodifikasi dan diadaptasi ke dalam Bahasa Indonesia oleh Irwan (2019). Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner secara daring melalui media sosial. Dari 156 partisipan dewasa muda, ditemukan adanya hubungan positif signifikan antara attitude toward money (M = 40.13, SD = 3.324) dan financial literacy (M = 8.74, SD = 2.280), rs (156) = .146, p < .05, one-tailed. Hasil dari penelitian ini memberikan manfaat teoritis terhadap bidang riset psikologi konsumen sekaligus saran kepada dewasa muda untuk memahami pentingnya sikap terhadap keuangan dalam peningkatan meningkatkan financial literacy individu.
Financial literacy is knowledge about finance that is useful for making financial decisions. In addition, the motivational factor in the form of an individual's attitude toward money makes him more motivated to study financial literacy. This research is a quantitative research with a correlational design that aims to determine the relationship between attitude toward money and financial literacy. Measuring attitude toward money uses the Money Ethic Scale (MES) measurement tool developed by Tang (1995) and has been adapted by Caesara (2014). Meanwhile, to measure financial literacy, researchers used a financial literacy measurement tool developed by Chen and Volpe (1998) which has been modified and adapted into Indonesian by Irwan (2019). Data collection was carried out by distributing questionnaires online through social media. From 156 young adult participants, it was found that there was a significant positive relationship between attitude toward money (M = 40.13, SD = 3.324) and financial literacy (M = 8.74, SD = 2.280), rs (156) = .146, p < .05, one-tailed. The results of this study provide theoretical benefits to the field of consumer psychology research as well as suggestions for young adults to understand the importance of attitudes towards finance in increasing individual financial literacy."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Khansa Shabira Wibowo
"Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh literasi keuangan dan sikap terhadap uang pada financial wellbeing dewasa muda usia 17-30 tahun di DKI Jakarta. Variabel bebas terdiri dari literasi keuangan dan sikap terhadap uang, sedangkan variabel terikat adalah financial wellbeing. Literasi keuangan diukur dengan dimensi financial attitudes, financial behavior dan financial knowledge berdasarkan teori Potrich et al., (2015). Sikap terhadap uang diukur dengan dimensi power prestige, retention time, distrust, quality, dan anxiety berdasarkan teori Yamauchi & Templer (1982) Financial wellbeing diukur dengan dimensi current stress management dan expected future financial berdasarkan teori Netemeyer et al., (2017). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode survei melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 400 responden. Data dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier sederhana dan uji wilcoxon-signed test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa literasi keuangan memiliki pengaruh signifikan terhadap financial wellbeing dewasa muda usia 17-30 tahun di DKI Jakarta. Sikap terhadap uang memiliki pengaruh signifikan terhadap financial wellbeing dewasa muda usia 17-30 tahun di DKI Jakarta.
The purpose of this study is to analyze the impact of financial literacy and attitudes towards money on financial wellbeing of the young adult aged 17-30 years in DKI Jakarta. The independent variables of this study are financial literacy and attitude towards money, whilst the dependent variable is financial wellbeing. Financial literacy is measured by the dimensions of financial attitudes, financial behavior and financial knowledge based on Potrich et al., (2015). Attitudes towards money are measured by the dimensions of power prestige, retention time, distrust, quality, and anxiety from Yamauchi & Templer (1982). Financial well-being is measured by current stress management and expected future financial as proposed by Netemeyer et al., (2017). This research applies a quantitative approach using a survey method with online questionnaires that distributed to 400 respondents. The data were analyzed using descriptive statistical analysis, simple linear regression analysis and Wilcoxon signed test. The results of this study indicate that literacy has a significant effect on the financial well-being of young adults aged 17-30 years in DKI Jakarta. Attitudes toward money have a significant influence on the financial well-being of young adults aged 17-30 years in DKI Jakarta"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putri Laras Chanti
"Penelitian ini didasari oleh fenomena meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia pada beberapa tahun terkakhir, namun intensi menabung masyarakat justru cenderung menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan dan financial self-efficacy terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Pengukuran literasi keuangan dilakukan dengan menggunakan alat ukur Tes Pengetahuan Keuangan (Sjabadhyni dkk, 2016), pengukuran financial self-efficacy dilakukan menggunakan Financial Self-Efficacy Scale (Lown, 2011), dan pengukuran intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015). Partisipan berjumlah 434 karyawan dewasa muda yang diperoleh melalui teknik accidental sampling.
Hasil penelitian menujukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari literasi keuangan dan financial self-efficacy secara bersama-sama terhadap intensi menabung (F=8.964, p < 0.01). Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan karyawan dewasa muda untuk mampu meningkatkan literasi keuangan dan financial self-efficacy agar dapat membuat keputusan keuangan dengan lebih baik, misalnya keputusan untuk menabung di bank.
This study was based on the phenomenon towards the rising income that Indonesian citizens have recieved in recent years, but the intention of saving is likely to decline. This study was conducted to find out the influence of financial literacy and financial self-efficacy on saving intention among young adult employees. Financial literacy was measured using Tes Pengetahuan Keuangan (Sjabadhyni dkk, 2016), financial self-efficacy was measured using Financial Self-Efficacy Scale (Lown, 2011), and saving intention scale was developed from Ladhari and Michaud (2015). The participants of this study were 434 young adult employees, which were obtained through accidental sampling technique. The main result shows that there are significant influence of financial literacy and financial self-efficacy on saving intention (F=8.964, p < 0.01). Based on this result, it is suggested for young adult employees to improve their financial literacy and financial self-efficacy in order to make financial decision better, like the decision to saving in the bank."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65129
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tririzky Amalina Diyanti
"Penelitian ini didasari oleh fenomena rendahnya tingkat menabung masyarakat Indonesia. Penelitian ini menjelaskan pengaruh dari literasi keuangan dan trait neuroticism terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Literasi keuangan diukur dengan menggunakan alat ukur Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) dari Sjabadhyni et al. (2016) yang disusun berdasarkan teori dari Lusardi dan Mitchell (2014). Trait neuroticism diukur menggunakan instrumen Big Five Inventory (John, Donahue dan Kentle, 1991). Alat ukur intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015). Responden adalah karyawan dewasa muda berusia 21 tahun hingga 40 tahun.
Analisis statistik multiple regression analysis menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan dari literasi keuangan dan neuroticism terhadap intensi menabung karyawan dewasa muda, sehingga hipotesis null (Ho) ditolak F(2, 431) = 8.262, p < 0.01, R2 = 0.037). Artinya, semakin tinggi tingkat literasi keuangan dan semakin rendah skor trait neuroticism individu maka intensi menabungnya akan semakin besar. Dengan demikian, karyawan perlu meningkatkan pengetahuan keuangannya agar dapat membuat keputusan finansial yang lebih baik.
This research is based on the phenomenon of the low level of saving in Indonesia. This research explains the effect of financial literacy and neuroticism trait to saving intention among young adulthood employees. Financial literacy was measured by using Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) developed by Sjabadhyni et al. (2016) based on the theory from Lusardi and Mitchell (2014). Neuroticism trait was measured by the Big Five Inventory (John, Donahue & Kentle, 1991). Saving intention instrument was developed from Ladhari and Michaud (2015). Respondents were 434 young adult employees ranging from 21 years old to 40 years old. Multiple regression statistical analysis shows that financial literacy and emotional ability has a significant effect on saving intention among young adult employees, so the null hypothesis in this research is rejected F(2, 431) = 8.262, p < 0.01, R2 = 0.037. Which means, the higher the person?s level of financial literacy and the lower the person's score of neuroticism trait their saving intention will also be bigger. Therefore, employees need to increase their financial knowledge in order to make better financial decisions."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65432
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadira Kressan
"Didasari oleh fenomena pentingnya menabung bagi dewasa muda, penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh literasi keuangan dan materialisme terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Alat ukur terdiri dari Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) yang disusun berdasarkan teori Lusardi & Mitchell (2008), Materialism Values Scale Short-Form dari Richins (2004), serta skala intensi menabung. Responden penelitian sebnyak 434 karyawan dewasa muda yang didapatkan melalui teknik accidental sampling.
Pengolahan statistik regresi linear berganda menunjukkan bahwa literasi keuangan dan materialisme, secara bersama-sama, mempengaruhi intensi menabung secara signifikan (F = 4,748, p < 0,05), dengan nilai R2 = 0,022 yang berarti sebesar 2,2% varians skor intensi menabung dapat dijelaskan oleh literasi keuangan dan materialisme. Meski demikian, hanya variabel literasi keuangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap intensi menabung. Berdasarkan hasil tersebut, edukasi keuangan dapat menjadi salah satu alternatif intervensi untuk meningkatkan intensi menabung masyarakat.
Based on the importance of savings in young adulthood phenomenon, this study is aimed to examine the effect of financial literacy and materialism on saving intention among young adult employees. The instrument consists of Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) which is based on the theory of Lusardi and Mitchell (2008), Materialism Values Scales Short-Form from Richins (2004), and saving intention scale. Respondents of this study are 434 young adult employees that obtained through accidental sampling technique. The multiple linear regression result shows that financial literacy and materialism, together, significantly affect the saving intention (F = 4,748, p <0,05), with R2 = 0,022, which means a 2,2% variance score of saving intention can be explained by financial literacy and materialism. Nonetheless, only a financial literacy variables that significantly influence the saving intention. According to these results, financial education can be an alternative intervention to improve society?s saving intention."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65629
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Reza Frendy Pradana
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan perilaku keuangan dengan pilihan instrumen investasi keuangan (terutama di deposito, saham, reksadana, emas, dan obligasi) para generasi millenial profesional. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian dan mengambil 214 responden dari generasi millennial yang bekerja di sektor profesional sebagai sampel. Data diolah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan Analisis Kontingensi untuk mengetahui Chi-Square yang akan dibandingkan dengan Tabel Distribusi Chi-Square. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengetahuan keuangan, sikap keuangan, dan perilaku secara memiliki hubungan terhadap pilihan investasi Millennials. Berdasarkan hasil tersebut, direkomendasikan agar lembaga keuangan dapat memikirkan kembali model bisnis yang dapat diterapkan untuk menjangkau generasi millenial profesional serta dapat menciptakan produk-produk investasi dengan berbasis teknologi yang dapat dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan generasi millenial profesional. Selain itu, diharapkan pula agar pemerintah melalui/bersama dengan OJK diharapkan agar dapat memberikan edukasi agar dapat meningkatkan literasi/pengetahuan keuangan generasi millenial profesional untuk meningkatkan kemampuan generasi millenial dalam membuat suatu keputusan keuangan.
This research aims to examine the correlation between the financial knowledge, financial attitude, and financial behavior of professional Millennials to the choice of financial investment instruments (especially in deposits, stocks, mutual funds, golds, and bonds). This research uses questionnaires as a research instrument and takes 214 millennials who work in the professional sector as samples. The data is processed by using descriptive statistical analysis and Contingency Analysis to figure out the Chi-Square which will be compared to the Chi-Square Distribution Table. The results of this study conclude that the investment choice of Millennials dependent to financial knowledge, financial attitude, and financial behavior. Based on these results, it is reccomended that financial institutions can review their business models which most suitable to be applied to reach out the professional millennial generation and can create technology-based investment products which can be personalized according to their needs. In addition, it is also hoped that the government through/together with OJK is expected to be able to provide education in order to increase the financial literacy of the professional millennial generation to improve their ability in making financial decisions."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rhena Anggraeni
"Penelitian ini dilakukan berdasarkan fenomena rendahnya dan pentingnya perilaku menabung di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari literasi keuangan dan trait kepribadian extraversion secara bersama-sama terhadap intensi menabung karyawan dewasa muda di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan kuesioner untuk pengambilan data. Alat ukur yang digunakan yaitu Tes Pengetahuan Keuangan berdasarkan teori literasi keuangan dari Lusardi dan Mitchell (2008), skala trait kepribadian extraversion yang diambil dari Big Five Inventory-44 (BFI-44) dari John dan Srivastava (1999), serta skala intensi menabung. Penelitian dilakukan pada 434 karyawan dewasa muda berumur 21 sampai 40 tahun di Indonesia. Data penelitian diolah menggunakan teknik statistik regresi linear berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari literasi keuangan dan trait kepribadian extraversion secara bersama-sama terhadap intensi menabung karyawan dewasa muda (R2= 0,034, F= 7,677, p<0,05). Berdasarkan hasil tersebut, edukasi pengelolaan keuangan dengan mempertimbangkan unsur kepribadian individu dapat menjadi salah satu cara untuk meningkatkan intensi dan perilaku menabung di Indonesia.
This study was conducted based on phenomenon of low rates and the importance of saving behavior in society. The aim of this study is to determine the influence of financial literacy and personality trait extraversion together on saving intention among young adult employees. This study used quantitative approach by using questionnaire to collect data which consists of Tes Pengetahuan Keuangan based on Lusardi and Mitchell?s theory of financial literacy (2008), personality trait extraversion scale taken from Big Five Inventory-44 (BFI-44) by John and Srivastava (1999), and saving intention scale. Data was collected from 434 young adult employees aged 21 to 40 years old in Indonesia and processed using multiple linear regression statistical technique. The result showed that there is significant influence of financial literacy and personality trait extraversion together on saving intention among young adults employees (R2= 0,034, F=7.677, p<0,05). Based on this result, financial management education by considering individual personality can be a way to increase saving intention and saving behavior itself in Indonesia."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S63126
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Isanti Mahanani
"Menabung itu penting, namun tingkat menabung di Indonesia masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan menjelaskan pengaruh literasi keuangan dan locus of control terhadap intensi menabung. Partisipan sebanyak 434 karyawan dewasa muda, berusia 21 hingga 40 tahun, dan pendidikan terakhir D3 yang diperoleh dengan teknik accidental sampling. Pengukuran intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015), pengukuran literasi keuangan menggunakan Tes Pengetahuan Keuangan dari Sjabadhyni, et. al (2016) yang disusun berdasarkan teori Lusardi dan Mitchell (2014) sedangkan locus of control menggunakan Rotter's locus of control scale dari Rotter (1960).
Analisis statistik regresi berganda menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak (F = 9.234, p < .05), yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dari literasi keuangan dan locus of control secara bersama-sama terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Implikasi dari hasil penelitian ini yaitu karyawan perlu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai keuangan agar intensi menabung meningkat.
Saving money is importance, but the level of saving in Indonesia still low. This study aimed to explain the influence of financial literacy and locus of control on saving intention. Respondents counted 434 young adult employees, 21st-40th years old, and last education D3 are obtained through accidental sampling technique. Measurement of saving intenting was developed Ladhari and Michaud?s scale (2015), measurement of financial literacy was using Tes Pengetahuan Keuangan scale (Sjabadhyni, et.al, 2016) which is based on the theory of Lusardi and Mitchell (2014), and locus of control was using Rotter?s locus of control scale (1960). This study used Multiple regression as analytical statistic and the results showed that the null hypothesis is rejected (F = 9.234, p < .05), which means there was a significant influence of financial literacy and locus of control together on saving intention among young adult employees. The implication of this study is employees need to increase knoewledge and awareness their financial better, so their saving intention increases."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64677
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Anissa Sinta Nurcahya Hatta
"Penelitian ini didasari oleh pentingnya menabung bagi karyawan dewasa muda. Penelitian ini menjelaskan pengaruh literasi keuangan dan trait conscientiousness terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Sampel yang diambil berjumlah 434 orang karyawan dewasa muda secara accidental. Pengukuran literasi keuangan yang bernama Tes Pengetahuan Keuangan (TPK) dibuat oleh Sjabadhyn, et.al (2016) berdasarkan teori Lusardi dan Mitchell (2014) Pengukuran trait conscientiousness menggunakan Big Five Inventory (BFI) dari John dan Srivastava (1999), sedangkan pengukuran intensi menabung dikembangkan dari Ladhari dan Michaud (2015).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hipotesis null ditolak (F= 13.153 p < 0.01), yang berarti terdapat pengaruh dari literasi keuangan dan trait conscientiousness secara bersama-sama terhadap intensi menabung pada karyawan dewasa muda. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi skor literasi keuangan dan skor trait conscientiousness maka semakin tinggi intensi menabungnya. Dengan demikian, diharapkan agar pemerintah, instansi pendidikan, dan keluarga dapat memberikan pendidikan untuk melatih kontrol diri, kedisiplinan diri, serta perilaku cermat seorang individu.
This Study was based on importance of saving for young adult employees. This study explain the influence of financial literacy and conscientiousness as a together to saving intention among young adult employees. Participants counted 434 young adult employees with the accidental type. Measurement of financial literacy was using an instrument of Financial Knowledge Test (TPK) developed by Sjabadhyni, et.al (2016) based on the theories of Lusardi and Mitchell (2014). Measurement of conscientiousness was using Big Five Inventory (BFI) of John and Srivastava (1999), while measurement of the intention of saving was using an instrument developed by Ladhari and Michaud (2015). The result of this study showed that the null hypothesis is rejected (F: 13.153 p < 0.01), which means there was an influence of financal literacy and conscientiousness as a together to saving intention among young adult employees. That means the higher someone score of financial literacy and conscientiousness, the higher saving it. Thus, it is expected that the government, educational institutions, and families to provide the education to exercise self-control, self-discipline and thrifty behavior of an individual."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S64109
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Alice Jubilee
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Financial Socialization dan Financial Literacy terhadap Financial Well-Being dengan peran Financial Behavior sebagai yang mediasi. Penelitian menggunakan sampel karyawan swasta tingkat staf dan staf senior berdomisili di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) berusia 21-35 tahun. Jumlah responden terkumpul pada penelitian ini sebanyak 251 responden. Penelitian diolah menggunakan metode Structural Equation Modeling dan software PLS-SEM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Financial Skills, Financial Self-Efficacy, dan Financial Behavior memiliki pengaruh positif terhadap Financial Well-Being. Financial Socialization, Financial Knowledge, Financial Skills memiliki pengaruh tidak langsung secara positif terhadap Financial Well-Being melalui Financial Behavior sebagai mediasi. Saran dan implikasi manajerial akan dijelaskan selanjutnya.
This study aims to determine the effect of Financial Socialization and Financial Literacy on Financial Well-Being with the role of Financial Behavior as a mediation. The study used a sample of staff-level private employees and senior staff living in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi (Jabodetabek) aged 21-35 years. The number of respondents collected in this study were 251 respondents. The research was processed using the Structural Equation Modeling method and PLS-SEM software. The results of the study show that Financial Skills, Financial Self-Efficacy, and Financial Behavior have a positive impact on Financial Well-Being. Financial Socialization, Financial Knowledge, Financial Skills have a positive indirect impact on Financial Well-Being through Financial Behavior as mediator. Managerial suggestions and implications will be explained next."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library