Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135140 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Maria Anastasya
"Musik tidak dapat dipisahkan dari kebudayaan. Oleh sebab itu, muncul berbagai genre musik khas di tiap negara, seperti afrobeat dari Afrika dan keroncong dari Indonesia. Lagu yang memiliki genre keroncong umumnya mengandung pesan kebudayaan yang kuat. Uniknya terdapat lagu keroncong yang diterjemahkan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Belanda dan sebaliknya. Kedua bahasa tersebut memiliki sistem fonologis yang berbeda, sehingga berpengaruh kepada kualitas terjemahan lagu. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan memaparkan kualitas terjemahan lagu keroncong yang dianalisis menurut prinsip pentathlon Peter Low (2016). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan korpus data berupa lirik lagu “Bengawan Solo” karya Gesang Martohartono yang diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda dan lagu karya Ismail Marzuki yaitu “Als de Orchideen Bloeien” yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Berdasarkan analisis yang dilakukan, ditemukan bahwa dalam pemenuhan prinsip pentathlon untuk mencapai hasil yang baik pada satu aspek, terdapat aspek lain yang harus dikorbankan. Aspek sense pada penerjemahan lagu “Als de Orchideen Bloeien” dikorbankan untuk mendapatkan hasil yang baik pada aspek ritme sementara penerjemahan lagu “Bengawan Solo” mengorbankan aspek ritme dan rima untuk mendapatkan hasil yang baik pada aspek sense.

Music and culture are a unity that cannot be separated. Due to this, various distinctive musical genres emerged in each country, such as afrobeat from Africa and kroncong from Indonesia. Songs with the kroncong genre usually contain a strong message and cultural reference. Uniquely, there are kroncong genre songs that are translated from Indonesian into Dutch and vice versa. These two languages have different phoneme, which affects the quality of song translation. Therefore, this study aims to analyse the quality of kroncong genre songs translation according to the pentathlon principle from Peter Low (2016). The method used in this is a qualitative research method with a corpus of data the lyrics of “Bengawan Solo” by Gesang Martohartono and “Als de Orchideen Bloeien” by Ismail Marzuki. The result of the analysis is in order to achieve a good result in one aspect, there are other aspects that must be sacrificed, such as the sense aspect that's sacrificed in the translation of the song “Als de Orchideen Bloeien” to get a good result in the rhythm and in the translation of “Bengawan Solo” which sacrifices aspects of rhythm and rhyme to get a good result on the sense aspect."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sonny Martauli Yesica
"Tren mengcover lagu atau menyanyikan kembali dengan memodifikasi lagu di Youtube kian banyak dilakoni masyarakat dan tidak sedikit mencoba menerjemahkannya ke dalam bahasa lain seperti bahasa Prancis. Dari sekian banyak lagu yang dicover, peneliti menemukan 2 pengguna Youtube bernama Feliz Petra dan Aziza Rahma yang menerjemahkan lagu berbahasa Indonesia berjudul Dealova dan Ambilkan Bulan Bu ke dalam bahasa Prancis, mengcover dan membagikan lirik hasil terjemahan mereka. Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui jenis pergeseran bentuk, makna dan strategi penerjemahan yang dilakukan pada lagu bertema cinta Dealova dan lagu anak Ambilkan Bulan Bu dalam versi aslinya dalam bahasa Indonesia dan versi bahasa Prancis yang dibagikan dan diunggah oleh dua orang pengguna Youtube tersebut. Korpus dikupas dengan teori strategi penerjemahan Vinay dan Dalbernet, pergeseran bentuk oleh Catford dan pergeseran makna Simatupang. Hasil penelitian mendapatkan bahwa lagu Dealova memiliki total 7 pergeseran bentuk dan 5 pergeseran makna, sementara pada lagu Ambilkan Bulan Bu memiliki 1 pergeseran bentuk dan 4 pergeseran makna. Terjemahan lagu Dealova yang penuh dengan emosi terdapat banyak perubahan semantik dengan oblique translation dan pergeseran penerjemahan option yang dilakukan oleh Youtuber penutur asli Prancis. Sementara itu, lagu anak Ambilkan Bulan Bu yang diterjemahkan oleh orang Indonesia memiliki terjemahan yang setia dengan menggunakan strategi literal translation dan berpegangan pada kesederhanaan struktur, kata dan makna. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penutur asli Prancis dengan faktor lagu bertema cinta yang sarat emosi menyebabkan terjemahan menjadi tidak setia dan sangat fleksibel, sementara penutur tidak asli dan lagu anak dengan makna sangat sederhana menghasilkan terjemahan sangat setia.

The trend of covering songs or re-singing by modifying songs on Youtube is increasingly being carried out by people and many try to translate them into other languages ​​such as French. Among these covered songs, the researcher found 2 Youtube users named Feliz and Martin Petra from Switzerland and Aziza Rahma from Indonesia who translated and covered Indonesian songs entitled Dealova and Ambilkan Bulan Bu into French and shared their translated lyrics. This study aims to determine the type of form shift, meaning shift and translation strategy carried out on love-themed song Dealova and the children's song Ambilkan Bulan Bu in the original version and the French version which were shared and uploaded by these two Youtube users. This research will be analized with the theory of Vinay and Dalbernet's translation strategy, the shift of form by Catford and the shift of meaning by Simatupang. The results showed that Dealova's song had a total of 7 shifts in form and 5 shifts in meaning, while the song Ambilkan Bulan Bu has 1 shift in form and 4 shifts in meaning. The translation of Dealova's song is full of emotions as the original one, there are many semantic changes with oblique translations and shifts in translation option made by this French native-speaking Youtuber. Meanwhile, the children's song Ambilkan Bulan Bu which is translated by an Indonesian has a faithful translation by using a literal translation strategy and adhering to the simplicity of structure, words and meaning. So it can be concluded that native French speakers with love-themed songs that are full of emotion causing the translation unfaithful and very flexible, while non-native speakers and children's songs with very simple meanings produce very loyal translations."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dianisya Khasanah
"Dalam mempelajari bahasa asing, berbagai perangkat praktis sangat dibutuhkan untuk membantu proses penerjemahan teks, salah satunya mesin penerjemah Google Translate. Dengan menggunakan metode analisis kualitatif, penelitian ini menganalisis gejala pergeseran nomina jamak ke tunggal beserta maknanya pada hasil terjemahan Google Translate Belanda-Indonesia terhadap 118 nomina jamak dan tunggal dari 3 teks Belanda “Droste”, “Ontkalker voor SENSEO®”, dan “Wat is vertaalwetenschap?”. Dari hasil penelitian ini, pergeseran bentuk nomina jamak bahasa sumber (BSu) ke tunggal bahasa sasaran (BSa) dapat diklasifikasikan menjadi tiga gejala, yaitu; (1) semua frasa (nomina) BSu yang hanya memiliki penanda jamak dan tidak memiliki determiner artikel dan/atau quantifier bergeser menjadi tunggal; (2) nomina jamak BSu yang memiliki determiner quantifier tidak akan bergeser menjadi tunggal; (3) semua (frasa) nomina jenis takterbilang BSa mengalami perubahan menjadi tunggal. Pergeseran bentuk nomina jamak ke tunggal tidak terlalu mempengaruhi maknanya. Terakhir, hasil terjemahan Google Translate masih harus ditinjau kembali oleh manusia untuk menghasilkan hasil terjemahan yang optimal

In learning a foreign language, all kinds of practical tools are needed to help the process of translating text, one of which is the Google Translate machine translator. Using qualitative analysis methods, this study analyzes the symptoms of the shifting of plural to singular nouns and their meanings in the results of Google Translate's Dutch-Indonesian translation of 118 plural and singular nouns from 3 Dutch texts "Droste", "Ontkalker voor SENSEO®", and "Wat is vertaalwetenschap?". From the results of this study, the shift in the source language plural form (SL) to the target language singular form (TL) can be classified into three phenomenon, which are; (1) all SL nouns (phrases) that only have plural markers and don't have an article determiner and/or quantifier will shift to be singular; (2) the plural SL noun which has a determiner quantifier will not shift to be singular; (3) all of the TL nouns (phrases) of the uncountable type will experience a shift to be singular. The shift form of the noun doesn't really affect its meaning. Lastly, Google Translate's translations still have to be checked by humans to produce the optimal translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Zahroh Nihayah
"Disertasi ini mengkaji pergeseran diatesis dalam terjemahan teks ilmiah dari bahasa Belanda ke dalam bahasa Indonesia. Analisis difokuskan pada data berupa 10 artikel dari buku Kongres Studi Belanda di Indonesia tahun 2010 dan 2015. Sejumlah 3.085 klausa dianalisis dengan menggunakan metode campuran sematan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua klausa berpredikat verbal 15,06% klausa berdiatesis agentif bergeser menjadi pasientif dan 13,79% klausa berdiatesis pasientif bergeser menjadi agentif. Pergeseran diatesis terkait tataran leksikal, gramatikal, dan tekstual. Pada tataran leksikal, pergeseran diatesis dipicu beberapa hal terkait ciri leksikal predikat, yaitu kelas, unit, valensi, serta kolokasi dan koligasi. Pada tataran gramatikal, pergeseran diatesis disebabkan oleh objek yang dalam bahasa Indonesia tidak dapat dikedepankan serta keterbatasan adverbia relatif. Pada tataran tekstual pergeseran diatesis pada umumnya disebabkan oleh pemertahanan urutan kata yang berkaitan erat dengan alur informasi. Pergeseran diatesis menyebabkan pergeseran nuansa makna, tetapi tidak menyebabkan pergeseran makna inti. Kesepadanan terjemahan teks ilmiah yang pada umumnya diterjemahkan dengan metode komunikatif merupakan sebuah kontinum. Makna tekstual lebih dipertahankan dari makna gramatikal. Diatesis bergeser sebagai akibat upaya pemerolehan kesepadanan tekstual.

This dissertation discusses voice shift in translation of academic texts from Dutch to Indonesian. The analysis focuses on 10 articles taken from proceedings of Dutch Study Congresses in Indonesia published in 2010 and 2015. A total number of 3,085 clauses were analyzed by using mixed-method. The result shows that of all clauses with verbal predicates nearly 15.06% of all clauses with agentive voice shifts to patientive, and 14.8% of all clauses with patientive voice shifts to agentive. The causes of voice shift are related to lexical, grammatical, and textual level. On the lexical level, voice shift is affected by lexical features such as class, unit, valence, collocation and colligation as well. On the grammatical level, voice shift is induced by Indonesian that does not have object fronting and has limited relative adverbs. On the textual level, voice shift is mostly triggered by preserving word order that is strongly related to information flow. Voice shift leads to shift nuances of meaning, but not the core meaning. The translation equivalence of academic texts which are generally translated by using communicative method is a continuum. Textual meaning is preserved. Thus, voice shift is caused by the effort to obtain a textual equivalence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
D2645
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chairunnisa Zahra Aisyah
"Penerjemahan merupakan sarana bagi pihak-pihak yang memiliki bahasa berbeda untuk saling memahami, bertukar pengetahuan, dan berpendapat. Dalam proses penerjemahan, penerjemah memerlukan strategi penerjemahan yang meliputi metode dan prosedur penerjemahan. Metode dan prosedur yang digunakan penerjemah perlu disesuaikan dengan bahasa sasaran terjemahan dan jenis teks sumber yang akan diterjemahkan agar teks terjemahan mampu menyampaikan pesan teks sumber secara wajar dan berterima. Salah satu jenis teks yang umum diterjemahkan adalah teks lirik lagu. Teks lirik lagu merupakan teks yang mengandung aspek-aspek emosi dan kebudayaan, sehingga teks lirik lagu memerlukan metode dan prosedur penerjemahan yang mampu menerjemahkan aspek-aspek tersebut dalam teks terjemahannya. Penelitian ini membahas prosedur yang digunakan dalam penerjemahan lirik lagu Indonesia ke dalam bahasa Arab. Sumber yang diteliti berupa lirik dari tiga lagu cover yang diunggah oleh kanal Youtube Kampung Arab Pare yaitu lagu “Mungkin”, “Tinggal Kenangan”, dan “Sampai Jumpa”. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah teori prosedur penerjemahan Vinay dan Darbelnet. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa prosedur yang digunakan dalam penerjemahan lirik lagu oleh Youtube Kampung Arab Pare adalah prosedur transposisi, modulasi, ekuivalen, penambahan, dan penghapusan.

Translation is a means to understand each other, to exchange knowledge, and to express opinions despite the differences in languages. In the process of translation, translators require a translation strategy consisting of translation methods and procedures. The methods and procedures used by the translator need to be adapted to the target language and the type of source text so that the translated text is able to convey the message of the source text in an acceptable format. One type of text commonly translated are song lyric texts. Song lyrics are categorized as texts that contain emotional and cultural aspects, so they require methods and procedures that are capable of translating those aspects. This study analyzes the procedures used in translating Indonesian song lyrics into Arabic. The corpora for this study are song lyrics of three cover songs uploaded by the Kampung Arab Pare Youtube channel, namely the songs "Mungkin", "Tinggal Kenangan", and "Sampai Jumpa". The method used is a descriptive qualitative method. The theory for this study is Vinay and Darbelnet’s translation procedure theory. The results indicate that the procedures used in translating song lyrics by Youtube Kampung Arab Pare are transposition, modulation, equivalent, addition, and deletion procedures."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Atmadinata
"Komik Tintin merupakan salah satu komik asal Belgia yang paling terkenal di seluruh dunia. Hergé pertama kali menerbitkan serial komik ini pada tahun 1930 dengan versi hitam-putih yang mengangkat cerita petualangan Tintin sebagai karakter utama yang berprofesi sebagai wartawan untuk harian Le Petit Vingtième dalam edisi Tintin au pays des Soviets. Mengingat bahwa pada tiap edisinya Hergé mengangkat cerita dengan latar yang berbeda-beda dari berbagai belahan dunia, tentu terdapat unsur-unsur budaya spesifik yang turut disinggung dalam komik. Di Indonesia sendiri terdapat dua penerbit yang menerjemahkan serial komik ini yaitu Indira dan Gramedia. Penelitian ini membahas perbandingan kualitas terjemahan Komik Tintin edisi Tintin au pays des Soviets dari kedua penerbit menggunakan metode kualitatif dengan fokus istilah budaya. Dalam menentukan batasan istilah budaya pada penelitian ini, digunakan teori dari Newmark (1988) mengenai kategorisasi istilah-istilah budaya yang biasa ditemukan dalam penerjemahan. Klasifikasi strategi penerjemahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang dikemukakan oleh Mona Baker (1992). Berdasarkan klasifikasi itu, ditemukan bahwa Indira memiliki kesulitan dalam menerjemahkan istilah-istilah budaya ketika dibandingkan dengan Gramedia. Lebih lanjut, dengan parameter kualitas terjemahan Nababan, Nuraeni & Sumardiono (2012) ditemukan bahwa hasil terjemahan dari Indira lebih alamiah dan lebih mudah dipahami oleh pembaca dibandingkan dengan hasil terjemahan Gramedia yang meskipun akurat, namun pesan yang ingin disampaikan kurang alamiah dan lebih sulit untuk dipahami oleh pembaca. Secara umum dapat dikatakan bahwa Indira memiliki hasil terjemahan dengan kualitas yang lebih unggul.

The Tintin comics are among the most famous Belgian comics in the world. Hergé first published this comic series in 1930 in a black-and-white version featuring the adventures of Tintin as the main character who works as a journalist for the daily Le Petit Vingtième in the Tintin au pays des Soviets edition. Bearing in mind that in each edition Hergé presents stories with different backgrounds from various parts of the world, naturally there are specific cultural elements that are also mentioned in the comics. In Indonesia, there are two publishing houses that have translated this comic series, namely Indira and Gramedia. This study discusses the comparison of the translation quality of the Tintin au pays des Soviets edition of the Tintin comic from the two publishers using a qualitative method with a focus on cultural terms. The theory from Newmark (1988) regarding the categorization of cultural terms commonly found in translation is applied in determining the boundaries of cultural terms in this study. The classification of the translation strategy used in this study is the classification proposed by Mona Baker (1992). The findings show that based on the classification, Indira had difficulties in translating cultural terms compared to Gramedia. Furthermore, based on the translation quality parameters of Nababan, Nuraeni & Sumardiono (2012), the findings show that Indira's translation is more natural and easier for readers to understand than Gramedia's translation, which although accurate, the message to be conveyed seems less natural and more difficult for readers to comprehend. In general, it can be said that Indira has a superior quality translation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Munjid
"ABSTRAK
Musik keroncong pertama kali muncul di Indonsia pada abad ke-17. Menurut A. Th. Manusama, peneliti keroncong tahun 1918, lagu keroncong pertama lahir pada tahun 1661. Dari masa ke masa keroncong mengalami perkembangan yang dinamis. Pada masa pendudukan Jepang, keroncong mengalami perubahan yang mendasar. Perubahan itu bermula dari penilaian Jepang terhadap musik keroncong. Keroncong dinilai sarat dengan unsur-unsur budaya barat yang sangat dibenci oleh Jepang.
Pertanyaan yang muncul adalah alasan apa sebenarnya yang mendasari penilaian itu, bagaimanakah 'rupa' keroncong sebelum adanya penilaian itu, apa tindakan Jepang menyangkut penilaian itu dan bagaiman pula 'rupa' keroncong setelah itu.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, dilakukanlah penelitian terhadap beberapa aspek dalam musik keroncong yaitu sejarah perkembangan musik keroncong itu sendiri, tehnis musik yang meliputi alat-alat musik yang digunakan, irama, nada, syair dan cara permainannya serta posisi keroncong dalam masyarakat yang tercermin dari perilaku para pelaku dan penikmat musik keroncong dari waktu ke waktu.
Setelah dilakukan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada dua aspek utama yang membuat keroncong dibenci oleh Jepang. Pertama, syair lagu yang bertema asmara yang dianggap melemahkan bangsa Indonesia. Kedua, perilaku para pelaku dan penikmat musik keroncong. Sebelum jepang datang, keroncong identik dengan musik berkarakter 'jalanan' dan 'liar', keroncong dimainkan dengan tujuan merayu lawan jenis, dinyanyikan sambil mabuk_mabukan keluar masuk kampung. Karakter seperti tersebut di atas berubah setelah jepang datang. Syair lagu bertema asmara diganti dengan tema-tema cinta tanah air dan rasa kebangsaan. Untuk menghapus karakter 'liar', keroncong dipentaskan dengan penyanyi berpenampialn lebih 'sopan'. Dapat dikatakan bahwa musik keroncong dirubah menjadi kesenian yang sesuai dengan sifat ketimuran.

"
2001
S12098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lumban Tobing, Iona Stella
"ABSTRAK
Penterjemahan adalah proses pengalihan pesan bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran. Tidak ada bahasa yang identik, sehingga dapat memunculkan masalah ketidaksepadanan. Untuk mengatasinya, penerjemah dapat menerapkan strategi penerjemahan. Dalam skripsi ini, penulis mengkaji hasil penerjemahan lagu dalam film The Lion King II: Simba rsquo;s Pride Le Roi Lion II ke dalam dua versi bahasa Prancis Eropa dan Kanada . Penulis menggunakan teori strategi penerjemahan sajak Lefevere 1975 dan strategi penerjemahan tingkatan kata Baker 1992 untuk mengkaji sisi semantis dan bentuknya. Dari analisis yang dilakukan, penulis menyimpulkan bahwa strategi penerjemahan digunakan bukan karena adanya ketidaksepadanan, melainkan karena intepretasi penerjemah itu sendiri.

ABSTRACT
Translation is a process of transferring a message from a source language to its target language. There are no identical languages, which can cause non equivalence problems. To solve it, translators can apply translation strategies. In this study, the writer analyzes the translated songs of the film The Lion King II Simba rsquo s Pride Le Roi Lion II into two French versions European and Canadian . This study uses Lefevere rsquo s poetry strategy translation 1975 and Baker rsquo s translation strategy at word level 1992 and focuses on the semantic and physical aspects. The conclusion is that the strategies aren rsquo t applied because of non equivalence problems, but because of the translator rsquo s own interpretation."
2017
S69518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fitri
"Penerjemahan lirik lagu di Indonesia telah banyak diminati oleh masyarakat sehingga peneliti merasa perlu adanya penelitian terhadap segi kualitas terjemahan lirik yang ada di Indonesia. Tesis ini melaporkan hasil penelitian mengenai kualitas terjemahan lirik lagu dari bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia yang terdapat dalam album We Love Disney. Album ini diterbitkan oleh Universal Music Indonesia pada 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-kuantitatif dengan analisis deskriptif-komparatif. Rubrik penilaian kualitas yang digunakan adalah Standar Tekstualitas dari Breugande dan Dressler (1986) dan rubrik milik Low (2003) untuk rima dan ritme. Sebanyak 6 dari 12 lirik lagu terjemahan diambil sebagai data dari album ini. Setiap dua sampel lagu mewakili satu metode penerjemahan, yaitu komunikatif, bebas, dan semantis. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan bahwa lirik lagu terjemahan dengan metode penerjemahan bebas adalah yang paling baik dalam mendapatkan nilai kualitas. Lebih terperinci, nilai lirik lagu terjemahan terbaik pada aspek tekstualitas adalah lirik yang diterjemahkan dengan menggunakan metode penerjemahan semantis. Sementara itu, dari aspek penilaian musikalitas, nilai rima yang terbaik ditemukan pada lirik lagu dengan metode penerjemahan komunikatif dan lirik lagu dengan nilai ritme yang terbaik ada pada lirik dengan metode penerjemahan bebas. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tekstualitas dalam terjemahan lirik lagu memiliki siginifikansi yang cukup besar untuk menghasilkan lirik dengan kualitas terbaik dan metode penerjemahan semantis dan bebas adalah yang paling disarankan untuk menerjemahkan lirik lagu.

Translation of song lyrics in Indonesia has been in great demand by the public so the researcher felt the need of the research in terms of the translation quality of lyrics in Indonesia. This thesis reports the results of research on translation quality of song lyrics from English into Indonesian language in We Love Disney album. This album was released by Universal Music Indonesia in 2015. The study was conducted using a qualitative and quantitative method with descriptive-comparative analysis. The rubrik used in measuring the quality is Standart of Textuality of Breugande and Dressler (1986) and Lows rubrik (2003) for the rhyme and rhythym assessment. There were 6 out of 12 translated song lyrics in the album taken as data. Each of the two song samples represents a translation method, such as communicative, free, and semantic translation methods. According to the analysis, it was found that the lyrics of the translation songs that were translated in the free translation method achieved the best value of the overall assesment. Specifically, the best textuality aseessment results were ​​obtained by the lyrics translated with the semantic method. Furthermore, from the aspect of musicality, the best rhyme assessment result was ​​achieved in the lyrics translated with the communicative method and the best rhythm assessment result was achieved in the lyrics translated with the free method. This study concludes that textuality in the translation of song lyrics has a considerable significance to produce the best quality result, and semantic and free translation methods are the most recommended methods for translating song lyric."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T54018
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audifa Thahira Fitriadi
"Lagu anak-anak umumnya diciptakan dengan kata-kata yang mudah dicerna. Lagu dapat membantu anak menghafal kosa kata dan menyampaikan ekspresi dengan lebih efektif. Salah satunya dengan penggunaan interjeksi. Interjeksi atau tussenwerpsel merupakan kata seru yang digunakan untuk mengungkapkan perasaan. Penelitian ini membahas penggunaan interjeksi pada lagu anak-anak bahasa Belanda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan jenis interjeksi berdasarkan maknanya serta mengidentifikasi jenis interjeksi yang dominan pada lagu anak-anak bahasa Belanda. Data penelitian ini berupa lima belas lagu anak-anak Belanda yang didapatkan melalui situs minidisco.nl. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode penelitian analisis deskriptif dan menggunakan teori interjeksi dari Haeseryn (1997). Hasil dari analisis menunjukan bahwa dalam lima belas lagu anak yang diteliti, ditemukan 31 interjeksi, dengan jenis interjeksi di antaranya interjeksi bermakna yang mengekspresikan emosi secara spesifik, interjeksi bermakna sebagai interaksi sosial, dan interjeksi tidak bermakna yang menirukan suara manusia, suara hewan, dan suara lainnya. Interjeksi tidak bermakna merupakan interjeksi yang paling dominan digunakan dalam lagu anak-anak bahasa Belanda.

Children’s songs are generally created with words that are easy to understand. Songs can help children memorize vocabulary and convey expressions more effectively. One of them is by using interjections. An interjection is an exclamation used to express feelings. This study discusses the use of interjections in Dutch children's songs. This research aims to describe the types of interjections based on their meanings and to identify the dominant types of interjections in Dutch children's songs. The data for this research are 15 Dutch children's songs obtained through the minidisco.nl site. This research is qualitative research with a descriptive analysis research method and using the theory of interjection from Haeseryn (1997). The analysis results show that in the children's songs studied, there were 29 interjections found, with the types of interjections including meaningful interjections that express emotions specifically, meaningful interjections as social interactions, and meaningless interjections that imitate human voices, animal sounds, and other sounds. The meaningless interjection is the most dominant interjection used in Dutch children's songs."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>