Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203189 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Balqis Nila Estasya
"Pneumonia menjadi penyebab kematian terbesar pada anak di Indonesia termasuk di Kota Depok salah satu kota di Provinsi Jawa Barat. Cakupan penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Depok meningkat hingga mencapai 52.88% di tahun 2022. Faktor risiko dari penjamu, lingkungan, dan agen mempengaruhi peningkatan cakupan penemuan kasus pneumonia pada balita di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara cakupan pemberian ASI eksklusif, cakupan BBLR, cakupan rumah sehat, dan kepadatan penduduk terhadap kejadian pneumonia pada balita di Kota Depok tahun 2013-2022. Desain studi yang digunakan yaitu desain studi ekologi dan populasinya yaitu seluruh balita terdiagnosis pneumonia di Kota Depok. Hasil penelitian menghasilkan variabel- variabel yang menunjukkan hubungan signifikan antara lain cakupan pemberian ASI eksklusif (p = 0.000, r = -0.497), cakupan BBLR (p = 0.011, r = 0.242), dan cakupan rumah sehat (p = 0,026, r = 0.212). Sementara, variabel kepadatan penduduk tidak menunjukkan hubungan terhadap kejadian pneumonia pada balita (p = 0.099, r = 0.158). Adanya hubungan antara cakupan pemberian ASI eksklusif, BBLR, dan rumah sehat terhadap kejadian pneumonia pada balita di Kota Depok diharapkan dapat menjadi masukan untuk merencanakan program pencegahan dan pengedalian pneumonia di Kota Depok kedepannya.

Pneumonia is the biggest cause of death in children in Indonesia, including in Depok City, one of the cities in West Java. The coverage of pneumonia case detection in toddlers in Depok City increased up to 52.88% in 2022. Risk factors from hosts, environment, and agents affect the increase in the coverage of pneumonia case detection in toddlers in Depok City. This study aims to determine the relationship between the coverage of exclusive breastfeeding, LBW coverage, healthy household coverage, and population density on the incidence of pneumonia in toddlers in Depok City in 2013-2022. The study design used was an ecological study design and the population was all toddlers diagnosed with pneumonia in Depok City. The results of the study produced variables that showed a significant relationship including the coverage of exclusive breastfeeding (p=0.000, r=-0.497), the coverage of LBW (p=0.011, r=0.242), and the coverage of healthy household (p=0.026, r=0.212). Meanwhile, the population density variable showed no relationship to the incidence of pneumonia (p=0.099, r=0.158). The existence of a relationship between the coverage of exclusive breastfeeding, LBW, and healthy household to the incidence of pneumonia in toddlers in Depok City is expected to be an input for planning pneumonia prevention and control programs in Depok City in the future."
Depok: 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betri Anita
"Sindrom metabolik mempakan sekumpulan gangguan metabolik yang dialami seseorang, meliputi obesitas, dislipidemia (rendahnya kadar I-IDL kolestcrol dan tingginya kadar trigiliserida), gangguan metabolisme glukosa serta hipertensi, yang dapat meningkadcan risiko tcrhadap pényakit kardiovaskuler. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan hubungan antam karalcteristik individu, asupan makan dan faktor lainnya terhadap sindrom metabolik pada pegawai negeri sipil (PNS) yang mengikuti pemeriksaau kesehatan di Rumah Sakit Balcd Yudha Kota Depok.
Studi potong lintang ini berlangsung pada bulan Mamet-Mei 2009, menggunakan data sekunder terhadap 164 responden dari RS Bakti Yudha, meliputi data kadar kolesterol total, HDL kolesterol, trigliserida diukur dcngan metode enzimatik colorimen-ik, kadar gula darah puasa menggunakan glucose dehydrogenase oxidize phosphate (GO D-PAP). Tekanan darah diukur dengan Nova Presameter air raksa (manual) can IMT mmggumim mocks BB/TB2 Bam badan dan finggi badan cliukur menggunakan alat Weighing Machine Mode? ZT-I20. Untuk data primer meliputi karakteristik responden, kebiasaan merokok, kehiasaan olahraga, dan riwayat penyaldt keluarga, diperoleh melalui wawancara menggunakan kuesioner. Asupan makan dan pola konsumsi makanan indeks glikemik tinggi diperoleh melalui wawancara menggunakan food recall lx 24 jam dan food jiequency questionnaire. Analisis data dengan uji kai kuadrat, uji T- independcn Lmtuk analisis bivariat dan regrcsi logistik ganda model prediksi untuk analisis multivariat.
Hasil siudi menunjukkan prevalensi sindrom metabolik sebesar 23,8%. Hasil analisis multivariat model prediksi diperoleh ada hubungan antara umur (p value =0,027 95% CI l,l 1-5,55), kadar total kolestcrol (p value =0,o4s 95% Cl 1,01- 2l,48), kebiasaan olahraga (p value =0,010 95% CI 1,50-20,26) dan pola konsumsi makanan indeks glikemik tinggi (p value =0,009 95% CI 1,31-6,59) dengan kejadian sindrom metabolik. Faktor paling dominan berhubungan dengan sindrom metabolik adalah olahraga, dengan nilai OR = 5,5, dapat diartikan rcsponden yang tidak olahraga berisiko sebesar 5,5 kali uniuk rnengalami sindrom metabolik dibandingkan responden yang berolahraga setelah dikontrol oleh umur, kadar kolesterol total dan iiekuensi konsumsi makanan indeks glikemik.

The metabolic syndrome is a constellation of metabolic disturbances in persons, it typically includes obesity, dyslipidemia (characterized by reduced HDL cholesterol and elevated triglyceride concentration), elevated fasting glucose and raised blood pressure which increase the risk of developing cardiovascular disease. The objective of this study was to assess prevalence of metabolic syndrome and the associations between individual characteristic, dietary intake and the other related factors to metabolic syndrome among civil servant who attended health examination at Balcti Yudha Hospital Depok City.
Cross sectional study conducted in March - May 2009. This study used secondary data fiom 164 subject at Bakti Yudha Hospital which included information of cholesterol total, HDL cholesterol, triglyceride concentration using the enzymatic colorimetric method, fasting glucose using glucose dehydrogenase oxidize phosphate (GO D-PAP). Blood pressure were measured with a standard mercmy sphygmomanometer and BMI expressed in weight/height (kg/mz). Weight and height was measured use Weighing Machine Model ZT-120. Primary data such as characteristic of study participants, smoking habits, physical exercise dan family history of disease, was obtained from interview by using questiormaire guidelines. Dietary intake and high glicemic index dietary habits data 'dom 24-h recall and food frequency questionnaire. Statistical analysis used were chi-square, independent T-test for bivariate analysis and multiple logistic regression prediction model for multivariat analysis.
The results of study shows prevalence of metabolic syndrome was 23,8%. From multivariat analysis results, age (p value =0,027; 95%CI 1,11-5,55), total cholesterol (p value =0,048; 95%CI 1,01-2I,48), physical exercise (p value =0,0l0; 95%CI l,50~20,26) and high glicemic index dietary habits (p value =0,009; 95%CI 1,31-6,59) was assocciated with syndrome metabolic. Dominant factor was assocciated with syndrome metabolic is physical exercise and largest OR = S,5, means that the respondents who do not physical exercise have risk of 5,5 times for the metabolic syndrome than respondents do physical exercise, after controlling age, total cholesterol and high glicemic index dietary habits.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T32086
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patrick Feriano S
"ABSTRAK
Latar Belakang:Hipertensi menjadi faktor penyebab disabilitas dan kematian tertinggi nomor dua di Indonesia pada tahun 2017, dengan mengetahui faktor-faktor risiko yang berperan penting pada kejadian hipertensi pada mahasiswa dapat menurunkan angka kejadian hipertensi angkatan kerja di masa depan.
Tujuan:Mengetahui kejadian hipertensi pada mahasiswa baru dan faktor-faktor risiko kejadian hipertensi pada mahasiwa baru sebuah universitas di Depok 2018/2019
Metode:Penelitian ini menggunakan data sekunder hasil pemeriksaan kesehatan mahasiswa baru sebuah Universitas di Depok 2018/2019, sebanyak 2608 data kesehatan mahasiswa baru yang digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini menganalisa kejadian hipertensi dan faktor-faktor risiko hipertensi yang terdiri dari merokok, obesitas, aktivitas fisik, riwayat hipertensi keluarga, dan gender. Selanjutnya data dianalisis dengan uji Kormogolov-Smirnov untuk sebaran normalitas, uji chi square hubungan faktor dengan kejadian hipertensi dan uji regresi logistik biner untuk pengaruh faktor risiko .
Hasil:Kejadian hipertensi sebanyak 84 subjek dari 2608 subjek dengan faktor risiko yang berperan paling kuat hingga paling lemah obesitas (OR: 5.64, CI: 3.47-9.18), gender laki-laki (OR: 5.30, CI: 2.88-9.74), riwayat keluarga hipertensi (OR: 1.70, CI: 1.05-2.75), dan aktivitas fisik kurang (OR: 1.53, CI: 0.97-2.40 ).
Kesimpulan:Obesitas menjadi faktor risiko paling kuat menyebabkan hipertensi, diikuti dengan gender laki-laki, riwayat keluarga hipertensi, dan aktivitas fisik kurang.

ABSTRACT
Background: Hypertension is the second leading factorof disability and death in Indonesia in 2017, knowing the risk factors that have an important role in the incidence of hypertension in adolescent can reduce the incidence of hypertension.
Objective: To determine incidence of hypertension in and risk factors for hypertension in new students at university in Depok 2018/2019
Methods: This Study uses secondary data from the result of new studednts health examination at university in Depok 2018/2019, 2608 student health status data used in this study. This study observed the incidence of hypertension and the risk factors of hypertension consisting of smoking, obesity, physical activity, family history of hypertension, and sex. Then the data were analyzed with Kormogolov-Smirnov test for normality distribution, Chi Square test for correlation and binner logistic regresion test for influence factors.
Results: The incidence of hypertension was 84 from 2608 subject with risk factor that had strongest to weakest role is obesitiy (OR: 5.64, CI: 3.47-9.18), sex male (OR :5.30, CI: 2.88-9.74), family history of hypertension (OR: 1.70; CI:1.05-2.75), and lack of physical activity (OR: 1.53, CI:0.97-2.40)
Conclusion: Obesity is the strongest risk factor for hypertension, followed by sex, family history of hypertension, and lack of physical activity."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ami Nuari
"Tren absen pekerja sangat mempengaruhi produktivitas disutau perusahaan, absen dalam bekerja dianggap wajar oleh perusahaan. Data Office of National Statistic (ONS) menyatakan tingkat ketidakhadiran karena sakit meningkat menjadi 2,6% pada tahun 2022, angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2004. Berdasarkan data pegawai pekerja di PT XYZ kejadian ketidakhadiran pekerja terus meningkat dalam kurun waktu 2 tahun terakhir, data ketidakhadiran tersebut merupakan data terkait dengan pekerja yang mengalami ketidakhadiran karena sakit. Tercatat pada tahun 2022 terdapat 43% dan tahun 2023 sampai bulan September sebanyak 47% pekerja yang mengalami ketidakhadiran karena sakit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian ketidakhadiran pada pekerja di PT XYZ Tahun 2023. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan desain cross sectional melalui data sekunder dan data primer, dengan pengambilan sampel total sampling sebanyak sampel 51 responden dan dianalisis dengan uji chi-square. Penelitian dilakukan pada bulan Juni – Desember 2023. Hasil penelitian deksriptif yaitu proporsi tertinggi pada pekerja yang mengalami ketidakhadrian (54,9%), umur pekerja < 40 tahun (88,2%.), masa kerja lama (51,0%), merokok (60,8%.), status gizi gemuk (45,1%), pekerja status kesehatan unfit (54,9%), pekerja kelelahan sedang (45,1%), dan pekerja stres sedang (39,2%) dan pekerja dengan beban kerja ringan (45,1%). Terdapat hubungan antara status merokok (p=0,045), status kesehatan (p=0,001), status gizi (p=0,045), kelelahan kerja (p=0,002), dan stres kerja (p=0,023). Tidak terdapat hubungan antara umur, masa kerja dan beban kerja.

The trend of worker absenteeism greatly influences productivity in a company, absence from work is considered normal by the company. Data from the Office of National Statistics (ONS) states that the rate of absence due to illness will increase to 2.6% in 2022, this figure is the highest since 2004. Based on employee data at PT XYZ, the incidence of worker absence has continued to increase over the last 2 years. , the absence data is data related to workers who experience absence due to illness. It was recorded that in 2022 there would be 43% and in 2023 until September as many as 47% of workers would experience absence due to illness. This research aims to analyze the relationship between risk factors related to the incidence of absenteeism among workers at PT analyzed with the chi-square test. The research was conducted in June – December 2023. The descriptive research results were the highest proportion of workers experiencing absenteeism (54.9%), worker age < 40 years (88.2%), long working period (51.0%), smoking (60.8%), obese nutritional status (45.1%), unfit health status workers (54.9%), moderate fatigue workers (45.1%), and moderate stress workers (39.2%) and workers with light workloads (45.1%). There was a relationship between smoking status (p=0.045), health status (p=0.001), nutritional status (p=0.045), work fatigue (p=0.002), and work stress (p=0.023). There is no relationship between age, years of service and workload."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mashita Fajri Maysuro
"Computer vision syndrome (CVS) adalah sindrom yang terjadi karena adanya interaksi mata yang berlebihan dengan komputer. Faktor risiko terkait individu, lingkungan, dan komputer dapat meningkatkan prevalensi CVS dan menyebabkan gejala visual dan ekstraokular pada mata. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan antara faktor risiko individu, komputer, dan lingkungan dengan prevalensi CVS pada mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitian terdiri dari 109 mahasiswa reguler Fasilkom UI angkatan 2015-2018. Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner online. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat. Prevalensi CVS diperoleh dari sampel sebanyak 36 mahasiswa (33%). Hasil uji bivariat antara faktor risiko dan CVS diperoleh sebagai berikut, riwayat penyakit mata (p= 0.25 OR= 1.76 CI 95%= 0.76-4.07), penggunaan kacamata (p=0.32 OR= 2.02 CI 95%= 0.71-3.91), jenis kelamin (p= 1.00 OR= 1.67 CI 95%= 0.45-2.29), postur duduk (p=0.27 OR 0.49 CI 95%= 0.76-3.82), usia (p=0.04 OR= 3.19), lama waktu per penggunaan komputer (p= 0.01 OR=1.76 CI 95%= 0.67-3.39), dan durasi penggunaan komputer per hari (p= 0.41 OR= 4.08 CI 95%= 1.42-11.7). Dapat disimpulkan bahwa faktor risiko yang behubungan secara signifikan terhadap kejadian CVS adalah usia dan lama waktu per penggunaan komputer.

Background: Computer vision syndrome (CVS) is a syndrome that occur due to excessive interaction with computers. Individual, environmental, and computer related risk factors increase CVS prevalence and cause eyes, visual, and extraocular related symptoms. This research aims to observe the relation between risk factors and CVS prevalence in students of Computer Science Major in University of Indonesia. Methods: This research is a quantitative study with a cross sectional study design. The study sample consisted of 109 regular 2015-2018 Fasilkom UI students. The sampling technique used is stratified random sampling. This study uses a research instrument in the form of an online questionnaire. The collected data was then analyzed using univariate and bivariate analysis. Results: CVS prevalence was obtained from a sample of 36 students (33%). The bivariate test results between risk factors and CVS were obtained as follows, history of eye disease (p = 0.25 OR = 1.76 CI 95% = 0.76 to 4.07), use of glasses (p = 0.32 OR = 2.02 CI 95% = 0.71 to 3.91), gender (p = 1.00 OR = 1.67 CI 95% = 0.45 to 2.29), sitting posture (p = 0.27 OR 0.49 CI 95% = 0.76 to 3.82), age (p = 0.04 OR = 3.19), length of time per computer use (p = 0.01 OR = 1.76 CI 95% = 0.67 to 3.39), and the duration of computer use per day (p = 0.41 OR = 4.08 CI 95% = 1.42 to 11.7). Conclusion: Risk factors that significantly related to the CVS were age and the lenght of time per computer use."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Mundzir Kamiluddin
"Di negara-negara berkembang hampir 1 dari 5 Balita meninggal disebabkan oleh pneumonia. Balita merupakan kelompok umur yang rentan terhadap terserang pneumonia. Period prevalence pneumonia pada anak Balita di DKI Jakarta berdasarkan data Riskesdas 2013 mencapai 19,6 permil.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor lingkungan fisik rumah dan faktor lainnya yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada Balita di DKI Jakarta dengan menggunakan data Riskesdas 2013.
Desain penelitian ini adalah cross sectional. Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yang diteliti dan analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi pneumonia Balita di DKI Jakarta sebesar 4%. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kejadian pneumonia Balita adalah usia Balita.

In development countries nearly 1 in 5 children under five years old died due to pneumonia. Children under five years old are the age group that susceptible to pneumonia. Period prevalence of pneumonia in children under five years old in Jakarta based on National Basic Health Research 2013 has reached 19.6 per mil.
The objective of this study is to determine the physical environment of house and other factors associated to the incidence of pneumonia children under five years old in Jakarta using National Basic Health Research 2013 data.
This study design is cross-sectional study. Univariate analysis is used to describe each variable studied and bivariate analysis is used to determine the relationship between the dependent and independent variables.
The results showed that the prevalence of pneumonia children under five years old in Jakarta at 4%. Results of bivariate analysis showed that the variables associated with the incidence of pneumonia is age of children under five.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S64691
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurnaili Hulya
"Hipertensi menjadi salah satu penyebab utama mortalitas dan morbiditas penduduk di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui proporsi hipertensi dan faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi di Kota Depok pada 2021. Penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional dengan sumber data sekunder berupa data rekapitulasi laporan deteksi dini penyakit tidak menular dalam aplikasi sistem informasi penyakit tidak menular (SIPTM) di Kota Depok Tahun 2021. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi hipertensi di Kota Depok tahun 2021 sebesar 43%. Faktor risiko yang memiliki hubungan dengan hipertensi adalah usia (PR: 1,36; 95% CI: 1,26 – 1,46), riwayat keluarga hipertensi (PR: 1,47; 95% CI: 1,32 – 1,63), obesitas (PR: 1,24; 95% CI: 1,15 – 1,33), obesitas sentral (PR: 1,60; 95% CI: 1,48 – 1,72) dan kurang aktivitas fisik (PR: 1,36; 95% CI: 1,27 – 1,46).

Hypertension is a major cause of mortality and morbidity in Indonesia. The study aimed to determine the proportion and associated factors of hypertension in Depok City in 2021. This study used a cross-sectional study design with secondary data sources of recapitulation data on non-communicable disease detection reports in the application of sistem informasi penyakit tidak menular (SIPTM) in Depok City in 2021. The results of this study indicate that the proportion of hypertension in Depok City in 2021 is 43%. Risk factors that significantly associated with hypertension are age (PR: 1,36; 95% CI: 1,26 – 1,46), family history (PR: 1,47; 95% CI: 1,32 – 1,63), obesity (PR: 1,24; 95% CI: 1,15 – 1,33), central obesity (PR: 1,60; 95% CI: 1,48 – 1,72), and lack of physical activity (PR: 1,36; 95% CI: 1,27 – 1,46)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kawatu, Yozua Toar
"Malaria merupakan masalah kesehatan dunia termasuk Indonesia karena mengakibatkan dampak yang luas dan berpeluang menjadi penyakit emerging dan re-emerging. Di Wilayah South East Asian Region (SEARO) yang Indonesia menjadi salah satu negara anggotanya, malaria merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Data Kasus Baru malaria tahun 2009/2010 di seluruh Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 adalah 22,9 per mil, sedangkan di Provinsi Sulawesi Utara (61,7?).
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yang bertujuan untuk memperoleh gambaran karakteristik individu, faktor lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian malaria klinis di Provinsi Sulawesi Utara 2010. Penelitian dengan studi kuantitatif melibatkan 2272 subyek penelitian yang diperoleh data dari Riskesdas 2010, dengan jumlah kejadian malaria klinis sebanyak 408 subyek. Dari 20 variabel yang dianalisis multivariat di Provinsi Sulawesi Utara didapatkan ada 6 variabel yang berhubungan secara signifikan yaitu : pendidikan : OR = 2,04 (95% CI : 1,59 ? 2,62) dengan p value = 0,000, rawa-rawa : OR = 1,57 (95% CI : 1,10 ? 2,25), dengan p value = 0,014, pantai : OR= 0,49 (95% CI : 0,31 ? 078) dengan p value = 0,003, perkebunan : OR = 1,58 (95% CI : 1,25 ? 2,00) dengan p value = 0,000, tidur menggunakan kelambu : OR = 0,59 (95% CI : 0,41 ? 0,85) dengan p value = 0,005 dan memakai obat nyamuk bakar/elektrik : OR = 0,59 (95% CI : 0,45 - 0,78) dengan p value = 0,000.
Analisis juga dilakukan pada 8 Kabupaten dan 4 Kota di provinsi Sulawesi Utara dan hasilnya ada 4 Kabupaten dan 2 Kota yang sebagian variabel mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian malaria klinis yaitu : Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kota Manado, Kota Tomohon dan Kabupaten Minahasa Utara.
Disarankan kepada masyarakat yang tinggal di sekitar rawa-rawa, pantai dan perkebunan hendaknya selalu menjaga kebersihan lingkungan serta memakai obat nyamuk bakar/elektrik. Untuk Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara pelaksanakan program "Gebrak Malaria" hendaknya lebih diintensifkan dan melibatkan seluruh lapisan masyarat. Untuk peneliti lain supaya dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang Malaria atau Malaria Klinis di daerah endemis malaria di Provinsi lain dengan menggunakan data hasil Riskesdas 2010 atau data terbaru di wilayah tersebut.

Malaria is a global health problem, including Indonesia, because it resulted in a broad impact and may appear and re-emerging diseases. Regional Southeast Asia Region (SEARO) and Indonesia became one of its member countries, malaria is a major public health problem. The new malaria cases in 2009/2010 Data for Health Research in Indonesia based on the Basic (Riskesdas) 2010 is 22.9 per mile, whereas in the Province of North Sulawesi (61.7 ?).
This study uses cross sectional design which aims to obtain a picture of individual characteristics, environmental factors and behaviors associated with the incidence of clinical malaria in North Sulawesi province in 2010. Research with quantitative studies involving 2272 subjects who obtained the data from Riskesdas 2010, with the incidence of clinical malaria as much as 408 subjects. Of the 20 variables in the multivariate analysis of the North Sulawesi province to find there are six significant variables related to: Education: OR = 2.04 (95% CI: 1.59 to 2.62) with p-value = 0.000, bog: OR = 1, 57 (95% CI: 1.10 to 2.25), with a p-value = 0.014, coast: OR = 0.49 (95% CI: 0.31 to 078) with a p-value = 0.003, plantations: OR = 1 , 58 (95% CI: 1.25 to 2.00) with p-value = 0.000, using mosquito nets to sleep: OR = (95% CI: 0.41 to 0.85) 0.59 with a p-value = 0.005 and use mosquito repellent/electric: OR = 0.59 (95% CI: 0.45 to 0.78) with p-value = 0.000.
The analysis was also conducted in eight counties and four cities in the province of North Sulawesi and the results there are four counties and two cities that some variables have a significant relationship with the incidence of clinical malaria namely: Talaud Islands, Minahasa, Sangihe Regency, Manado, Minahasa regency Tomohon and north.
It is recommended for people who live in the vicinity, the coast marshes and plantations should always keep the environment clean and using mosquito repellent / electric. For the North Sulawesi Provincial Health Office, the implementation of "Gebrak Malaria" program should be improved and involve all layers masyarat. For other researchers to conduct more in-depth research on Malaria, Clinical malaria or malaria in endemic areas in other provinces using data from Riskesdas 2010 or latest data in the region.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
T31524
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Agus Ainur Rosyid
"Diare merupakan penyakit berbasis lingkungan dan masih berpotensi untuk menjadi KLB di Kota Bogor. kejadian yang tergolong paling parah terjadi di Bogor tepatnya di Kecamatan Bogor Timur, menunjukkan bahwa peningkatan kasus dari 1617 di tahun 2011 menjadi 3272 pada tahun 2012, data tersebut merupakan kejadian yang serius karena peningkatan tersebut sangat signifikan yaitu 100% peningkatan kasus.
Penilitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran dan menganalisis kejadian daire yang terjadi di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Disain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol, kasus merupakan balita yang didiagnosa positif menderita diare serta tercatat dalam registrasi puskesmas dari 1 januari hingga 30 april 2014. Kontrol adalah balita yang tidak menderita diare, dan merupakan tetangga kasus. Jumlah sampel kasus 46 responden dan kontrol 46 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung meggunakan kuesioner. Kuesioner berisikan faktor risiko (sosiodemografi, faktor perilaku, dan sarana sanitasi lingkungan). Analisa data dilakukan hingga model multivariate.
Kesimpulan dari penelitian adalah diketahui faktor risiko kejadian diare pada balita di Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor adalah pengetahuan (p=0,017) dan nilai Odds Ratio 3,245 pada Convident Interval (1,364-15,258). Serta Perilaku cuci tangan responden juga memiliki hubungan yang signifikan dengan nilai p = 0,014 dengan nilai Odds Ratio 4,562 dengan Convident Interval (1,364-15,258).

Diarrhea is an environmentally based disease and still has the potential to be an extraordinary event in the city of Bogor. Belonging to the most severe events occurred in the city of Bogor precisely in District East Bogor, suggesting that the increase in cases form 1617 in 2011 to 3272 in 2012, the data is a serious incident because the increase is very significant, which is 100% increase in cases.
The research aims to provide an overview and analysis of cases that occurred in the District Daire East Bogor,bogor. The design of the study is a case-control, case was diagnosed as a toddler with diarrhea positive and health cebters listed in the registration of 1 january to 30 April 2014. Controls is a toddler who is not suffering from diarrhea, and is a neighbor of cases. The number of sample cases 46 respondents and controls 46 respondents. Data collected by direst interview questionnaire receipst. The questionnaire contains risk factors (sociodemographic, behavioral factors, and environmental sanitation). Data analysis to multivariate models.
The conclusions of the study are known risk factors foar the incidence of diarrhea in infants in the eastern District of Bogor, Bogor is knowledge (p=0.017) and the odds ratio value of 3.245 at the confidence interval (1.364 to 15.258). the behavior of the respondents as behavior hand washing also has a significant relationship with (p=0.014) with a value Odds Ratio 4.562 with confidence interval (1.364 to 15.258).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S56121
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Agustin Chaemar
"Status nutrisi merupakan kondisi status kesehatan individu yang banyak menjadi masalah pada lanjut usia. Masalah status nutrisi menyebabkan dampak buruk seperti kejadian jatuh yang berdampak pada kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status nutrisi dengan risiko jatuh pada lansia di Kota Depok. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 111 responden. Instrumen yang digunakan untuk mengukur status nutrisi berupa Mini Nutrition Assasment MNA dan risiko jatuh berupa Morse Fall Scale MFS . Hasil penelitian didapat ada hubungan bermakna antara status nutrisi dengan risiko jatuh p = 0,000 dengan OR= 3,8 2,6-5,8 . Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan intervensi peningkatan status nutrisi untuk mencegah risiko jatuh pada lansia.

Nutritional status is a condition of the health status of individuals who are a lot of problems in the elderly. Problems of nutritional status cause adverse effects such as fall events that can cause death. The purpose of this study to determine the relationship of nutritional status with the risk of falling in the elderly in Depok City. This research uses cross sectional design approach with the number of samples is 111 respondents. Instruments used to measure the nutritional status of the Mini Nutrition Assassment MNA and the risk of falling Morse Fall Scale MFS . The result showed that there was significant correlation between nutritional status and risk of fall p 0,000 with OR 3,8 2,6 5,8 . Subsequent research is expected to develop improved interventions of nutritional status to prevent the risk of falling in the elderly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S69653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>