Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 44827 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Satria Jetmelin Pamungkas
"Automobile museum merupakan sebuah museum yang memamerkan mobil sebagai Sebagian besar dari pamerannya, selain itu museum ini juga memamerkan sejarah dari Kawasan sawab besar itu sendiri. Automobile museum dirancang sebagai salah satu landmark yang menunjukan jati diri dari sawah besar. Sawah besar sendiri saat ini telah menjadi sebuah area yang terkenal sebagai area yang banyak menjual dan memperbaiki hal hal yang berhubungan dengan automotive, terutama mobil, dapat dikatakan kegiatan berotomotif merupakan jiwa dari Kawasan ini sendiri. Kami sebagai kelompok ingin mempertan kan jiwa tersebut dengan Kembali ke akar dari sawah besar sendiri agar orang dapat mengetahui sejarah sawah besar serta jiwa dari area tersebut.

The Automobile Museum is a museum that exhibits cars as a major part of its exhibitions, besides that this museum also exhibits the history of the Sawah Besar area itself. Automobile museum is designed as one of the landmarks that shows the identity of Sawah besar. Sawah Besar itself has now become an area that is well-known as an area that sells and repairs many things related to automotive, especially cars. It can be said that automotive activities are the soul of this area itself. We as a group want to protect this spirit by returning to the roots of Sawah besar itself so that people can know the history of sawah besar and the soul of the area."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edly Tsara Nabilah
"Sebagai bagian dari perancangan ulang Kawasan Pasar Baru, Sawah Besar Retirement House ditujukan untuk mewadahi permukiman yang diperuntukkan bagi golongan lanjut usia (lansia) yang berada di sekitar wilayah tersebut. Kondisi tapak yang berada di tengah-tengah Kota Jakarta memiliki berbagai macam permasalahan salah satunya adalah cahaya matahari yang cukup terik. Oleh karena itu permasalahan tersebut sangat diperhatikan dan diolah kedalam bentuk yang lebih bermanfaat. Metode solar studies terhadap bangunan dengan bentuk massa dan rentang waktu yang berbeda dipilih untuk menganalisis dan mengatasi masalah tersebut. Solar studies dilakukan dengan menggunakan plugin Insight dalam perangkat lunak Revit. Pertimbangan utama dalam merancang bangunan Sawah Besar Retirement House adalah mengutamakan kenyamanan penghuni dengan berfokus kepada kenyamanan termal. Hal tersebut dapat diraih dengan memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami dalam bangunan. Terdapat tiga konsep yang diwujudkan dalam perancangan yaitu the brand-new mid-rise retirement housing, menghadirkan suasana landed-housing dalam bangunan bertingkat, dan memaksimalkan penghawaan dan pencahayaan alami.

As part of the redesign of the Pasar Baru Area, Sawah Besar Retirement House is intended to accommodate settlements for the elderly around the area. The condition of the site which is in the middle of the city of Jakarta has various kinds of problems, one of them is the sunlight that shines all day. Therefore, these problems are highly considered and processed into a more useful form. The solar studies method on buildings with different mass forms and time spans was chosen to analyze and solve these problems. Solar studies were carried out using the Insight plugin in Revit software. The main consideration in designing the Sawah Besar Retirement House building is prioritizing occupant comfort by focusing on thermal comfort. This can be achieved by maximizing natural ventilation and lighting in the building. There are three concepts embodied in the design; the brand-new mid-rise retirement housing, presenting a landed-housing atmosphere in high-rise buildings, and maximizing natural ventilation and lighting."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Buku Antar Bangsa, 1997
R 709.598 TRE
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Royyan Noor Arofianto
"Fishscape Museum adalah proyek akhir yang berlokasikan di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara. Direncanakan pada lahan seluas kurang lebih 2700m2, dengan rancangan akhir bermassa 2 lantai dan langsung berinterkai dengan perairan lepas Sunda Kelapa. Dengan adanya latar belakang matinya nilai turisme pada kawasan sehingga disini mengupayakan untuk mengembangkan nilai turisme yang mati pada kawasan tersebut. Dibawa dengan konsep utama bagaimana sebuah narasi dari habitat ikan di Jakarta sendiri dan narasi morfologi dari sungai dapat menyampaikan pesan tentang pentingnya bagaimana kehidupan ikan dan lingkungannya perlu dibudidayakan secara optimal. Museum ini terprogram untuk menyediakan kegiatan turisme berupa edukasi tentang kehidupan perikanan di Jakarta dan budidayanya, yang diharapkan user nantinya dapat memahami dan menyadari pentingnya keberadaan ikan pada kehidupannya. Serta ruang untuk para peneliti dan edukator habitat perairan dapat berkumpul untuk bertukar pendapat tentang isu perikanan Jakarta.

Fishscape Museum is a final project located in the Fish Market area, North Jakarta. Planned on an area of ​​approximately 2700m2, with a final design with a 2-storey mass and directly interact with the waters off Sunda Kelapa. With the background of the death of the value of tourism in the region so here strives to develop the value of tourism that dies in the region. Taken with the main concept of how a narrative of fish habitat in Jakarta itself and the morphological narrative of the river can convey a message about the importance of how fish life and its environment need to be optimally cultivated. The museum is programmed to provide tourism activities in the form of education about the life of fisheries in Jakarta and its culture, which is expected to later users can understand and realize the importance of fish in their lives. As well as space for researchers and educators of aquatic habitats can gather to exchange opinions on Jakarta fisheries issues.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Handoni
"Akhir Pekan di Museum Nasional Indonesia adalah program publik Museum Nasional Indonesia, sejak 2013. Program menghidupkan satu atau beberapa koleksi dalam pertunjukan teater. Meski telah dilakukan sejak lama, tapi kajian mengenai teater museum nyaris tak tersedia di Indonesia. Tesis ini membahas dinamika penerapan teater museum di dalam program tersebut dan diharapkan bisa mengisi kekosongan kajian tersebut. Observasi hampir empat tahun, wawancara dengan pengelola program, juga pendekatan hermeneutika terhadap naskah-naskah lakon dilakukan, termasuk memeriksa aneka dokumen dan media publikasi. Hasilnya, teater museum tidak cuma bisa digunakan untuk memediasi nilai dan konteks masa lalu koleksi untuk publik masa kini yang cocok dengan pendekatan Museologi Baru dan Museum Konstruktivis (Hein, 1998, 2004) tapi bisa juga untuk menghadapi problem mutakhir dan mengkonstruksi identitas nasional kelak. Pendekatan ini menawarkan fleksibilitas skala dan bentuk yang dapat disesuaikan dengan situasi museum. Untuk membangun keterlibatan penonton dengan koleksi pertunjukan, program menggunakan humor dan tragedi; ramuan fakta-fakta yang menerbitkan ketercengangan; serta dialog karakter-karakter yang berasal dari orang kecil, selain nama besar Teater Koma. Wahana eksplorasi baik sebelum maupun setelah pertunjukan juga disediakan untuk menciptakan dampak lebih panjang. Riset menjadi penting, bukan hanya untuk membangun cerita tapi juga untuk menjawab kritik yang mempertanyakan otentisitas dan otoritas di dalam penafsiran teater museum.

Weekend at Museum Nasional Indonesia is a public program of the Museum Nasional Indonesia, held since 2013. The program brings collections into theatrical performances. As the theater museum is a common practice, the study of museum theater is barely available in Indonesia. This thesis discusses the dynamics of museum theater in the program and is expected to fill academics gaps. A four years observations, interviews with program producer, and hermeneutic approach to play scripts were carried out, including examining various documents and publications. Not only it can be used to bring meaning and the context of collections for the present-day audiences which is compatible with the New Museology and Constructivist Museum (Hein, 1998, 2004) museum theater can also use to deal with current challenges and constructs national identity. This approach offers flexibility in scale and form that can be adaptive to museums. While the prominent name of Teater Koma attracts visitors, the program uses humor and tragedy; hidden facts to sparks provocation; dialogues between characters derived from ordinary people to build audience engagement. The program also provides mediums, allowing audiences to explore beyond the museum and creating lasting impact. Research, not only to build stories, is essential to response criticism arose regarding the authenticity and authority of the museum theaters interpretation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
T52974
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013
R 069.5 MUS
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Galih Wismoyo Sakti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T25232
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zahir Widadi
"Tesis ini membahas tentang fungsi edukasi dari museum. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Hasil dari penelitian ini mengindentifikasikan bahwa edukasi dan eksibisi Museum Batik Pekalongan masih bersifat tradisional. Eksibisi museum belum ada kesesuaian dengan program edukasi. Museum Batik Pekalongan belum memperhatikan kebutuhan dan harapan pengunjung museum.. Kenyataan ini dapat dilihat dari proses penyampaian eksibisi dalam bentuk edukasi masih berorientasi pada koleksi. Penekanan penyajian pada keindahan motif dan warna koleksi kain batik, sehingga keterangan koleksi belum menyampaikan pesan makna simbolik dan pengetahuan yang berhubungan dengan penggunaan kain batik tersebut. Permasalahan ini perlu diatasi dengan menentukan kebijakan museum terhadap koleksi, program edukasi dan pengajar, sehingga kalangan pengunjung dari sekolah dan masyarakat umum akan mendapat pelayanan edukasi sesuai yang dibutuhkan. Pembahasan dalam penelitian ini berupaya merubah konsep pelayanan Museum Batik Pekalongan menjadi berorientasi terhadap kebutuhan pengunjungnya. Bentuk edukasi Museum Batik Pekalongan perlu menggunakan teori pendidikan. Teori balajar didaktik digunakan untuk program edukasi eksibisi museum, pemanduan dengan dialog dan keterangan koleksi. Sementara teori konstruktif digunakan untuk praktik membatik di bengkel batik museum.

This thesis discusses the educational function of museum. This study is a descriptive qualitative approach. Results from this study identified that education and exhibition Museum Batik Pekalongan is still traditional. Museum exhibitions there has been no compliance with educational programs. Museum Batik Pekalongan not yet consider the needs and expectations of museum visitors. This fact can be seen from the process of delivering an exhibition in the form of education still oriented to the collection. The emphasis of the presentation on the beauty and color collection of motif batik cloth, so that information collection has not yet submitted the symbolic meaning of messages and knowledge associated with the use of batik cloth. This problem needs to be addressed by determining the policies of the museum collections, educational programs and faculty, so that the visitors from schools and the general public will receive educational services as needed. The discussion in this research effort to change service concept Museum Batik Pekalongan to be oriented towards the needs of visitors. Museum Batik Pekalongan forms of education need to use the theory of education. Theory of didactic is used for exhibitions museum educational programs, guiding the dialogue and information collection. While the constructive theory are used to batik practice in the workshop batik museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27878
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Galih Wismoyo Sakti
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T41196
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Woo, Kyu Sung
Gloucester: Rockport Publishers, 1999
727.6 WOO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>