Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2624 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Aditya Eka Mulyono
"Isu tentang Energy Harvesting  saat ini sedang marak dikembangkan oleh banyak peneliti. Salah satu device Energy Harvesting  yang saat ini sedang berkembang adalah device Hygroelectric Generator  (HEG). HEG adalah device yang bisa mengkonversi energi potensial molekul air yang berbentuk uap yang terkandung dalam kelembaban menjadi energi listrik. Pengembangan HEG juga mendorong perlunya pemodelan device HEG. Ketika HEG masuk fase komersil nantinya, maka model matematika device HEG sangat diperlukan. Pada penelitian ini sudah dilakukan rancang bangun sistem akuisisi data device HEG yang bisa mengukur tegangan keluaran device HEG di mana tegangan tersebut dipengaruhi oleh kondisi suhu dan RH lingkungannya. Data hasil akuisisi tersebut juga sudah digunakan lebih lanjut untuk mencari model matematika device HEG dengan metode identifikasi sistem menggunakan model struktur nonlinier ARX di mana metode estimasi parameternya menggunakan Levenberg-Marquardt. Hasil model terbaik yang dapat dicari dengan parameter λ terbaik yaitu 0.1 adalah model nonlinier ARX dengan satu network sigmoid dan menghasilkan MSE 0.055159 , AIC -18093.74221 serta parameter sebanyak 63. 

The issue of Energy Harvesting  is currently being widely developed by many researchers. One of the Energy Harvesting  devices that is currently being developed is the Hygroelectric Generator  (HEG). HEG is a device that can convert the potential energy of water molecules in the form of vapor contained in humidity into electrical energy. The development of HEG also necessitates the modeling of HEG device. When HEG enters the commercial phase in the future, a mathematical model of the HEG device will be highly necessary. In this research, the design and construction of an HEG device data acquisition system has been carried out which can measure the output voltage of HEG devices where the voltage is affected by the temperature and RH conditions of the environment. The measurement data obtained has also been further used to find a mathematical model of the HEG device using the system identification method with a nonlinear ARX structure model, and the parameter estimation method using Levenberg-Marquardt. The best model obtained with the optimal parameter λ of 0.1 is a nonlinear ARX model with one sigmoid network, resulting in an MSE of 0.055159, AIC of -18093.74221, and a total of 63 parameters."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Yuli Zulkifli
"A design and fabrication of a compact ultra-wideband (UWB) bandpass filter (BPF) using single cell Composite Right-Left Handed Transmission Line (CRLH-TL) is reported in this paper. This compact filter design is achieved using a single cell CRLH-TL structure which is implemented on the FR4 dielectric substrate with permittivitty of 4.4 and dielectric thickness of 1.6mm. The dimensions of the filter structure consider the capability of the fabrication tools in Indonesia. The compact filter operates from 4 GHz to 9.5 GHz with insertion loss less than - 1.5dB."
Depok: Faculty of Engineering, Universitas Indonesia, 2012
UI-IJTECH 3:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Samantha Suryo
"Limbah cair yang mengandung senyawa 2-klorofenol dan 4-klorofenol cenderung mengalami bioakumulasi di lingkungan karena sulit didegradasi. Metode konvensional seperti klorinasi, adsorpsi, ekstraksi cair-cair, distilasi uap, fotokatalitik tidak efisien dan mahal. Teknologi plasma dengan reaktor plasma Dielectric Barrier Discharge (DBD) non-termal dapat mendegradasi senyawa klorofenol dengan efisien tanpa menghasilkan efek samping. Berbagai spesies aktif yang dihasilkan dalam reaktor DBD yaitu elektron dan senyawa radikal OH, O3, H2O2. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja degradasi dari reaktor plasma DBD, yaitu persentase degradasi, Chemical Oxygen Demand (COD), radikal OH yang terbentuk, konsentrasi degradasi senyawa 2klorofenol dan 4-klorofenol, dan konsentrasi ozon terlarut. Variasi yang dilakukan yaitu dengan tegangan plasmatron 15, 17, dan 19 kVolt, pH 4 dan 10, dan laju alir limbah yaitu 50, 65, 80 mL/menit. Nilai degradasi 2klorofenol dan 4-klorofenol dalam reaktor DBD mencapai 70,96% dan 23,42%, pada pH 4, secara berturut-turut. Namun pada pH 10, persentase degradasi 2-klorofenol dan 4-klorofenol mencapai 79,41% dan 53,54%, secara berturut-turut. Kondisi optimal proses degradasi didapatkan saat laju alir limbah 50 mL/menit, laju alir udara 2,5 L/menit, dan tegangan sekunder NST 19kV. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coleman, James T.
Reston, VA: Reston Publishing, 1982
621.381 3 COL m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Udin Asrorudin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T52052
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Rezky Fernando
"

Laboratorium Nano Device Universitas Indonesia telah mengembangkan OLED yang difabrikasi dengan teknik laminasi. Dalam teknik laminasi, lapisan anoda (TC-07S) ditumbuhkan pada permukaan substrat plastik laminasi dan lapisan emisif (PFO) ditumbuhkan pada permukaan katoda (Al). Setelah ditumbuhkan, lapisan anoda dan lapisan emisif direkatkan dan diberikan bahan dielektrik untuk mencegah terjadinya arus singkat. Selanjutnya, divais OLED dilaminasi dengan memberikan tekanan dan suhu tertentu. Pada skripsi ini, dilakukan analisa pengaruh penggunaan bahan dielektrik kapton dan lem laminasi terhadap performa divais OLED. Pengujian lebih lanjut dilakukan dengan variasi pemberian tekanan untuk mengetahui tekanan optimal yang diperlukan dalam proses laminasi divais OLED. Hasil pengujian menunjukkan bahwa OLED dengan bahan dielektrik kapton memiliki tegangan aktif yang lebih rendah dan kemampuan hantar arus yang lebih baik dibandingkan dengan OLED berbahan dielektrik lem laminasi. Berdasarkan hasil dari pengujian lanjut yang dilakukan, didapatkan bahwa divais yang diberi gaya tekanan sebesar 245 N memiliki lifetime yang paling lama dan kemampuan hantar arus yang terbaik.


The University of Indonesia Nano Device Laboratory has developed OLEDs that are fabricated with lamination techniques. In the lamination technique, the anode layer (TC-07S) is grown on the surface of the laminated plastic substrate and the emissive layer (PFO) is grown on the cathode surface (Al). Once grown, the anode layer and the emissive layer are glued together and given a dielectric material to prevent a short circuit. Furthermore, the OLED device is laminated by giving a certain pressure and temperature. In this study, an analysis of the use of kapton and lamination glue on the performance of OLED devices was carried out. Further testing is carried out with variations in amount of pressure to determine the optimal pressure required in the process of laminating OLED devices. The test results showed OLED with kapton dielectric material has a lower active voltage and better current conductivity compared to OLED made with laminated dielectric glue. Based on the further results of the tests, a device with a pressure force of 245 N has the longest lifetime and greatest current conductivity.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Safitri
"Alat kesehatan di Indonesia masih dipenuhi oleh lebih dari 70% alat kesehatan impor. Selain itu, transaksi alat kesehatan dalam negeri dalam e-katalog pada tahun 2019-2020 yang masih rendah (12%) menandakan masih besarnya ketergantungan terhadap alat kesehatan impor. Upaya Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2017 yang mewajibkan penerapan Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik (CPAKB), paling lambat 4 tahun sejak peraturan tersebut diterbitkan. Hingga tahun 2022, jumlah sarana produksi alat kesehatan yang memiliki sertifikat CPAKB hanya 30,52%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis implementasi kebijakan Cara Pembuatan Alat Kesehatan yang Baik tahun 2022. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan menggunakan teknik wawancara mendalam terhadap informan dari pemerintah, asosiasi, dan industri alat kesehatan di Indonesia, serta telaah dokumen. Penelitian menggunakan model implementasi kebijakan Grindle dan Van Meter Van Horn yang dimodifikasi dalam kerangka segitiga kebijakan Walt-Gilson. Hasil penelitian adalah ukuran dan tujuan kebijakan, kepentingan yang dipengaruhi, dan manfaat kebijakan sudah jelas, namun terkendala dari sumber daya keuangan yang masih terbatas. Lingkungan ekonomi, sosial, dan politik berpengaruh terhadap pelaksanaan kebijakan. Karakterisitik lembaga pelaksana mendukung implementasi kebijakan, namun strategi para pelaksana masih belum dilaksanakan secara optimal. Disposisi pelaksana masih kurang dan komunikasi kebijakan perlu ditingkatkan. Dari sisi aktor/pelaksana kebijakan, masih terdapat keterbatasan jumlah sumber daya manusia untuk menerapkan kebijakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara umum kebijakan sudah terlaksana dengan baik, namun masih terdapat beberapa kendala pada pelaksanaannya. Penelitian ini merekomendasikan perlunya penguatan kebijakan-kebijakan yang mendorong penerapan CPAKB dan dukungan dari para pelaksana kebijakan, terutama terkait penguatan kebijakan izin edar alat kesehatan dalam negeri dimana CPAKB dijadikan persyaratan wajib dalam pengajuan izin edar.

Medical devices in Indonesia are still fulfilled by more than 70% of imported medical devices. In addition, domestic medical device transactions in e-catalogs in 2019-2020 were still low (12%) indicating that there was still a large dependence on imported medical devices. The effort of the Ministry of Health of the Republic of Indonesia to overcome this is by issuing Minister of Health Regulation Number 20 of 2017 which requires the application of Good Medical Device Manufacturing Practices (CPAKB), no later than 4 years after the regulation was issued. Until 2022, the number of medical device production facilities that have CPAKB certificates is only 30.52%. This study aimed to analyze the implementation of the Good Medical Device Manufacturing Practice policy in 2022. The research was conducted qualitatively using in-depth interviews with informants from the government, associations, and the medical device industry in Indonesia, as well as document reviews. This research uses the policy implementation model of Grindle and Van Meter Van Horn which is modified within the framework of the Walt-Gilson policy triangle. The results of the research are that the standard and objectives of the policy, the interests affected, and the benefits of the policy are clear, but are constrained by limited financial resources. The economic, social, and political environment influences policy implementation. The characteristics of implementing agencies support policy implementation, but the strategies of implementing agencies have not been implemented optimally. The disposition of implementers is still lacking and policy communication needs to be improved. In terms of actors/policy implementers, there is still a limited number of human resources to implement policies. This study concludes that in general the policy has been implemented well, but there are still obstacles in its implementation. This study recommends the need to strengthen policies that encourage the implementation of CPAKB and support from policy implementers, especially related to strengthening the policy for registration of distribution permits for domestic medical devices where CPAKB must be a mandatory requirement in the application."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ainun Alfatma
"Radiasi sinar Gamma Co60 memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk meradiasi produk. Radiasi gamma dapat mensterilkan produk dengan menyinari produk sesuai dengan besaran dosis yang diberikan, dosis yang diberikan harus mampu mensterilisasikan atau membunuh mikroorganisme, namun perlu diperhatikan dosis tersebut tidak menyebabkan perubahan material produk atau berdampak pada ketahanan produk (IAEA, 2013). Pemastian sterilisasi radiasi gamma dapat dilakukan dengan rangkaian pengujian pada saat validasi. Validasi sterilisasi yang dilakukan ialah melakukan prosedur terdokumentasi untuk memperoleh, merekam, dan menafsirkan hasil yang diperlukan untuk menetapkan bahwa suatu proses akan secara konsisten menghasilkan produk yang memenuhi spesifikasi atau jaminan sterilitas yang diinginkan. Validasi sterilisasi terdiri dari kualifikasi instalasi, kualifikasi operasional dan kualifikasi kinerja. Parameter kritis yang perlu diperhatikan selama validasi sterilisasi oleh PT. Forsta Kalmedic Global ialah pemetaan dosis untuk memastikan dosis yang diberikan kepada produk dapat efektif memberikan jaminan sterilitas. Pemetaan dosis merupakan pengukuran distribusi dosis dan variabilitas dalam bahan yang diiradiasikan dalam kondisi yang ditentukan. PT. Forsta Kalmedic Global melakukan validasi sterilisasi bersama PT. Rel-Ion sebagai sarana penyedia sterilisasi. Dalam kualifikasi instalasi dan kualifikasi operasional PT. Forsta Kalmedic Global memastikan ketersediaan dokumen dan pemenuhan syarat – syarat yang diperlukan. Pada kualifikasi kinerja PT. Forsta ikut serta bersama PT. Rel-Ion untuk melakukan pengujian yang dibutuhkan pada saat kualifikasi kinerja.

Co Gamma ray radiation utilizes electromagnetic waves to irradiate products. Gamma radiation can sterilize products by irradiating the product according to the dose given, the dose given must be able to sterilize or kill microorganisms, but it is important to pay attention that this dose does not cause changes in the product material or have an impact on product durability (IAEA, 2013). Confirmation of gamma radiation sterilization can be done with a series of tests during validation. Sterilization validation is carrying out documented procedures to obtain, record, and interpret the results necessary to determine that a process will consistently produce products that meet the desired sterility specifications or guarantees. Sterilization validation consists of installation qualification, operational qualification and performance qualification. Critical parameters that need to be considered during sterilization validation by PT. Forsta Kalmedic Global is dose mapping to ensure the dose given to the product can effectively guarantee sterility. Dose mapping is a measurement of the dose distribution and variability in irradiated material under specified conditions. PT. Forsta Kalmedic Global carries out sterilization validation with PT. Rel-Ion as a means of providing sterilization. In the installation qualifications and operational qualifications of PT. Forsta Kalmedic Global ensures the availability of documents and fulfillment of the necessary requirements. On the performance qualifications of PT. Forsta participated together with PT. RelIon to carry out testing required during performance qualification."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: John Wiley & Sons, 1976
621.381 3 MIC
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Pavita Rena Anarizta
"Kehalalan produk farmasi ditentukan oleh apoteker sebagai tenaga profesional yang kompeten terkait produk kefarmasian. Peran apoteker baik yang menjalankan praktik di industi farmasi maupun di pelayanan menjadi harapan besar masyarakat untuk menjamin tersedianya obat halal. Apoteker yang menjalankan praktik di industri farmasi berperan menyeleksi dan menyiapkan bahan baku produk, melaksanakan proses produksi, menjamin kualitas dan memastikan bahwa produk yang diproduksi memenuhi persyaratan sesuai standar yang berlaku termasuk kehalalannya. Apoteker di industri farmasi wajib menerapkan Good Manufacturing Practices untuk produk farmasi halal, yaitu : tidak boleh mengandung bagian atau produk dari binatang yang haram atau binatang halal yang tidak disembelih secara islam; tidak boleh mengandung barang najis; harus aman dikonsumsi manusia (tidak beracun, tidak toksik, tidak membahayakan kesehatan); tidak dipersiapkan, diproses atau diproduksi dengan menggunakan peralatan yang terkontaminasi dengan barang najis; tidak mengandung bagian dari tubuh manusia atau turunan dari barang haram; selama penyiapan, proses, penanganan, pengemasan, penyimpanan harus terpisah dengan barang haram dan najis. Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan tugas khusus ini antara lain studi literatur, wawancara dan observasi. Ketiga metode tersebut dilakukan agar dokumen-dokumen yang dihasilkan sesuai dengan kondisi perusahaan dan dapat memenuhi persyaratan untuk mendapatkan sertifikat halal serta agar proses registrasi sertifikasi halal berjalan sesuai dengan timeline perusahaan. Studi literatur dilaksanakan dengan cara mencari referensi melalui prosedur tetap, standar operasional prosedur (SOP), publikasi, video webinar, dan sumber lainnya. Wawancara dilaksanakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk proses pengajuan sertifikasi halal. Observasi dilaksanakan dengan cara mengamati secara langsung keberlangsungan penerapan SJH/SJPH di PT. Forsta Kalmedic Global. Kesimpulan yang bisa dihasilkan antara lain registrasi sertifikasi halal dilakukan melalui dua platform yaitu registrasi kepada BPJPH dengan aplikasi SiHalal untuk aspek registrasi kelegalitasan perusahaan dan registrasi kepada LPPOM MUI dengan aplikasi CEROL-SS23000 untuk aspek registrasi halal produk. STTD akan dikeluarkan oleh BPJPH apabila syarat dokumen untuk registrasi pada aplikasi SiHalal sudah terpenuhi. Registrasi melalui aplikasi CEROLSS23000 dapat dilakukan secara paralel bersamaan dengan registrasi melalui aplikasi SiHalal. Syarat dokumen di aplikasi CEROL-SS23000 dikumpulkan bersama dengan STTD, dan akan dilakukan pre-audit, audit dan post-audit. Perusahaan dapat melakukan monitoring selama audit melalui CEROL-SS23000. Jika perusahaan dinyatakan lolos maka akan menerima status halal produk dari LPPOM MUI dan akan dikeluarkan sertifikat halal oleh BPJPH.

The halalness of pharmaceutical products is determined by pharmacists as competent professionals related to pharmaceutical products. The role of pharmacists, both those who practice in the pharmaceutical industry and in services, is the big hope of the community to ensure the availability of halal medicines. Pharmacists who practice in the pharmaceutical industry play the role of selecting and preparing product raw materials, carrying out the production process, guaranteeing quality and ensuring that the products produced meet the requirements according to applicable standards, including their halal status. Pharmacists in the pharmaceutical industry are required to implement Good Manufacturing Practices for halal pharmaceutical products, namely: must not contain parts or products from unclean animals or halal animals that are not slaughtered according to Islam; may not contain unclean goods; must be safe for human consumption (non-toxic, non-toxic, not harmful to health); not prepared, processed or produced using equipment contaminated with unclean goods; does not contain parts of the human body or derivatives of illicit goods; during preparation, processing, handling, packaging, storage must be separated from unclean and unclean goods. The methods used in preparing this special assignment report include literature studies, interviews and observations. These three methods are carried out so that the documents produced are in accordance with company conditions and can meet the requirements to obtain a halal certificate and so that the halal certification registration process runs according to the company's timeline. Literature studies are carried out by looking for references through standard operating procedures (SOP), publications, video webinars, and other sources. Interviews were conducted to obtain the necessary data for the process of applying for halal certification. Observation is carried out by directly observing the implementation of SJH/SJPH at PT. Forsta Kalmedic Global. The conclusions that can be drawn include registration of halal certification through two platforms, namely registration with BPJPH with the SiHalal application for aspects of company legality registration and registration with LPPOM MUI with the CEROL-SS23000 application for aspects of halal product registration. STTD will be issued by BPJPH if the document requirements for registration on the SiHalal application have been met. Registration through the CEROLSS23000 application can be carried out in parallel with registration through the SiHalal application. Document requirements in the CEROL-SS23000 application are collected together with the STTD, and will be pre-audited, audited and post-audited. Companies can monitor during audits through CEROL-SS23000. If the company is declared to have passed it will receive product halal status from LPPOM MUI and a halal certificate will be issued by BPJPH."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>