Ditemukan 98951 dokumen yang sesuai dengan query
Cellen Syafira Putri
"Cangkang kelapa sawit (OPS) dapat digunakan secara optimal sebagai alternatif agregat kasar dengan tujuan untuk mengurangi limbah OPS dan menghemat biaya produksi. Beton dengan campuran OPS sebagai agregat kasar dengan semen portland komposit (PCC) telah banyak dilakukan pada penelitian terdahulu. Pada penelitian ini digunakan beton dengan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat dengan menggunakan semen portland pozzolan (PPC) untuk mengamati perbedaan karakteristik beton terhadap semen lainnya. Penelitian ini menganalisis karakteristik beton seperti kuat tekan, kuat tarik belah, permeabilitas, susut, kuat lentur, serta analisis respon struktur balok beton bertulang. Analisis respon struktur menggunakan sampel balok beton bertulang 15×25×300 cm3 yang diberi beban semi-siklik dengan metode pembebanan four point loading. Respon struktur yang diamati berupa perpindahan, regangan, dan pola retak balok diolah dari hasil pengujian menggunakan Digital Image Correlation (DIC) dan pengukuran manual menggunakan LVDT. Hasil eksperimen menghasilkan kuat tekan beton sebesar 8.73 MPa. Balok cangkang kelapa sawit (OPS) dengan semen portland pozzolan (PPC) dapat menerima beban hingga 6500 kg dan menghasikan lendutan hingga 30mm. Distribusi pola retak yang dihasilkan tersebar sepanjang balok dan dapat diamati menggunakan metode Digital Image Correlation (DIC). Hasil dari penelitian ini, beton campuran cangkang kelapa sawit (OPS) dengan semen portland pozzolan (PPC) tidak dapat digunakan sebagai komponen struktural karna menghasilkan kuat tekan beton yang rendah dan lendutan yang cukup besar.
Oil palm shells (OPS) can be used optimally as an alternative for coarse aggregate in purpose to reduce OPS waste and save production costs. OPS concrete with porland cement composite (PCC) has been widely used in previous studies. in this experiment, OPS used as a subtitue for coarse aggregate with Portland Pozzolan Cement (PPC) to observe the differences in the characteristis of concrete compared to other cements. This study analyzed the characterictis of concrete such as compressive strength, split tensile strength, permeability, shrinkage, flexural strength, as well as analysis of the structural response of reinforced concrete beams. Structural response analysis used a sample of reinforced concrete beams 15×25×300 cm3 which was given a semi-cyclic load using the four point load method. The observed structural responses in the form of displacement, strain, and beam crack patterns were processed from the test results using Digital Image Correlation (DIC) and measurements using LVDT. The compressive strength obtained from this experiment is 8.73 MPa. Reinforced beam with a mixture of of oil palm kernel shell (OPS) and portland pozzolan cement (PPC) were able to withstand loads up to 6500 kg and produce deflections of up to 30mm. The resulting crack pattern distribution is spread along the beam and can be observed using the Digital Image Correlation (DIC) method. The results of this study, concrete mixed with oil palm shells (OPS) with portland pozzolan cement (PPC) cannot be used as a structural component due to it low concrete compressive strength and a significant deflection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dini Rahmadhanti
"Cangkang kelapa sawit merupakan limbah hasil sektor pertanian yang memiliki potensi produksi yang tinggi namun belum dimanfaatkan secara maksimal di Indonesia. Penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar pada beton telah banyak dilakukan. Dengan berat isi yang cukup ringan, cangkang kelapa sawit dapat menghasilkan beton ringan dengan berat jenis ±1900 kg/m3. Portland Composite Cemen (PCC) merupakan semen umum yang digunakan dipasaran. Semen ini memiliki butiran yang lebih halus sehingga menghasilkan panas hidrasi yang lebih rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan studi eksperimen pada balok yang menggunakan cangkang kelapa sawit dari berbagai campuran jenis dan semen PCC sebagai pengikatnya. Pengujian yang dilakukan adalah uji kerakteristik beton (uji kuat tekan, kuat tarik belah, kuat lentur, permeabilitas, dan susut) serta pengujian pembebanan terhadap balok berukuran 300 x 15 x 25 cm3 menggunakan four-point loading serta pengamatan dengan metode Digital Image Correlation (DIC). Analisis yang dilakukan meliputi respon struktur balok akibat pembebanan, pola retak yang dihasilkan, serta bukaan retak yang terjadi selama proses pembebanan dilakukan. Hasil eksperimen menunjukkan karakteristik beton yang kurang memuaskan dimana hanya diperoleh kuat tekan sebesar 12,41 MPa. Balok beton bertulang cangkang kelapa sawit pada penelitian ini mampu menerima beban hingga 7000 kg. Pola retak yang terbentuk sudah sesuai dengan pembebanan yang dilakukan dan evolusi dari pembukaan retak yang diamati dapat terlihat dengan baik menggunakan metode DIC. Bukaan retak yang dihasilkan berkisar antara 100-300 μm. Meskipun menghasilkan respon struktur yang cukup baik, balok beton bertulang cangkang kelapa sawit tidak dapat dijadikan sebagai komponen struktural karena kecilnya kuat tekan yang dihasilkan. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait dengan penggunaan cangkang kelapa sawit sebagai pengganti agregat kasar dalam campuran beton untuk komponen non-struktural.
Oil palm shells are agricultural waste with high production potential that has not been fully utilized in Indonesia. The use of oil palm shells as a replacement for coarse aggregates in concrete has been widely explored. With its relatively low density, oil palm shells can produce lightweight concrete with a density of approximately 1900 kg/m3. Portland Composite Cement (PCC) is a commonly used cement in the market. It has finer particles, resulting in lower hydration heat. This study aims to conduct experimental studies on beams using oil palm shells in various mixtures and PCC as the binder. The testing includes characterization of the concrete (compressive strength, splitting tensile strength, flexural strength, permeability, and shrinkage), as well as load testing on 300 x 15 x 25 cm3 beams using four-point loading and observation using Digital Image Correlation (DIC) method. The analysis includes studying the structural response of the beams under loading, crack patterns, and crack opening during the loading process. The experimental results indicate unsatisfactory characteristics of the concrete, as only a compressive strength of 12.41 MPa was obtained. The reinforced concrete beams with oil palm shells in this study can sustain loads up to 7000 kg. The crack patterns formed are consistent with the applied loading, and the evolution of crack opening can be well observed using the DIC method. The crack openings range from 100 to 300 μm. Although the beams exhibit satisfactory structural response, they cannot be used as structural components due to their low compressive strength. Further research is needed regarding the use of palm kernel shells as a substitute for coarse aggregate in concrete mixtures for non-structural components."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Agung Gita Manohara
"Penggunaan cangkang kelapa sawit (OPS) sebagai pengganti agregat kasar alami dalam campuran beton akan membantu mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan dari sisa produksi industri minyak kelapa sawit. Objek studi pada penelitian ini adalah beton dengan substitusi 100% cangkang kelapa sawit (OPS) sebagai pengganti agregat kasar dengan penggunaan semen OPC. Penggunaan semen OPC dipilih untuk melihat perbedaan karakteristik beton OPS jika digunakan semen portland murni dengan mengacu pada proporsi campuran beton yang sudah pernah dilakukan pada penelitian sebelumnya. Pengujian karakteristik beton yang dilakukan pada penelitian ini meliputi pengujian kuat tekan, kuat tarik lentur, kuat tarik belah, susut beton, dan permeabilitas. Pada penelitian ini juga akan dilakukan pengujian untuk mengetahui respon struktur balok beton bertulang dengan menggunakan sampel balok berukuran 15x25x300 cm³. Pengujian sampel balok OPS dilakukan dengan metode four-point loading dengan alat pencetak respons 3D berupa Digital Image Correlation (DIC) untuk menganalisa respon struktur, distribusi pola retak, dan bukaan yang terjadi pada balok beton OPS. Metode pembebanan pada penelitian ini dilakukan secara bertahap (semi-siklik) dalam 4 siklus, yaitu siklus 2 ton, 4 ton, 6 ton, dan 8 ton. Hasil pengujian menunjukan kuat tekan maksimum beton OPS dengan semen OPC mencapai 19.84 MPa. Selain itu, berdasarkan hasil pengujian permeabilitas, beton OPS dengan semen OPC tidak tahan terhadap penetrasi air. Kuat tarik beton OPS dengan semen OPC berkisar 5- 8% dari kuat tekannya. Balok beton OPS dengan campuran semen OPC dapat menahan beban hingga 7300 kg dan menghasilkan lendutan sebesar 26.7 mm. Pola retak pada balok terdistribusi merata di sepanjang bentang dan dapat diamati dengan metode Digital Image Correlation (DIC). Hasil dari penelitian ini, beton campuran cangkang kelapa sawit dengan semen OPC dapat dijadikan sebagai beton struktural sederhana karena mampu menahan beban yang cukup besar dan menghasilkan kuat tekan yang tinggi serta lendutan yang tidak terlalu besar.
The use of palm kernel shell (OPS) as a substitute for natural coarse aggregates in concrete mixtures will help reduce the amount of waste generated from palm oil industry. The object of study in this research is concrete with 100% substitution of palm kernel shell (OPS) as a replacement for coarse aggregate using Ordinary Portland Cement (OPC). The used of Ordinary Portland Cement (OPC) was chosen to observe the differences in OPS concrete characteristics when pure Portland Cement is used, referring to the concrete mix proportions previously research. The concrete characteristics tested in this research include compressive strength, flexural tensile strength, split tensile strength, shrinkage, and permeability. This research also conducted tests to determine the structural response used a sample of reinforced concrete beams 15x25x300 cm³. The testing of OPS beam samples is perfomed using four-point loading method with 3D response printing tool called Digital Image Correlation (DIC) to analyze the structural response, crack pattern distribution, and crack opening in the OPS concrete beams. The loading method in this research is semi-cyclic in 4 cycles, namely 2 tons, 4 tons, 6 tons, and 8 tons. The test results show that the maximum compressive strength of OPS concrete with OPC reaches 19.84 MPa. Furthemore, based on the permeability test result, OPS concrete with OPC not resistant to water penetration. The tensile strength of OPS concrete with OPC reaches 5-8% of its compressive strength. OPS concrete beams with the OPC can withstand loads of up to 7300 kg and produce a deflection of 26.7 mm. The crack pattern is evely distributed along the span of beams and can be observed using the Digital Image Correlation (DIC) method. The results of this research indicate that the mixture of palm kernel shells and Ordinary Portland Cement (OPC) can be used as a simple structural concrete because it can withstand significant loads and has high compressive strength, as well as moderate deflection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Naufal Karim Adnanta
"Modified Expanded Polystyrene (MEPS) adalah hasil pemanasan Expanded Polystyrene (EPS) dengan oven selama 15 menit dengan suhu 130 derajat celcius dan menjadikan tekstur baru yang lebih keras dengan massa yang tetap. Pemilihan material MEPS sebagai pengganti agregat halus didasari oleh keresahan terhadap limbah EPS yang sulit untuk diurai. Beton yang disubstitusikan MEPS adalah beton silinder 10x20 cm dan beton kubus 15x15x15 cm dengan komposisi 10%, 20%, dan 25% dari volume agregat halus. Hasil dari substitusi beton dianalisis dengan pengujian kuat tekan, Digital Image Correlation, dan Ultrasonic Pulse Velocity. Peninjauan terhadap berat isi terlihat semakin menurun pada beton kubus sedangkan pada beton silinder meningkat hingga komposisi 20% dan nilai kuat tekan meningkat hingga komposisi 20% pada beton silinder dan beton kubus. Hasil pengujian DIC dapat direpresentasikan dalam bentuk Stiffness, modulus elastisitas, dan Poisson ratio. Pada stiffness, semakin banyak kadar MEPS semakin kecil nilainya. Pada modulus elastisitas kesimpulan tidak dapat diambil dikarenakan hasil data yang memiliki deviasi lebih dari 20%. Pada poisson ratio, semakin substitusi maka semakin tinggi juga nilainya. Hasil pengujian Ultrasonic Pulse Velocity menunjukkan bahwa semakin banyak substitusi MEPS maka semakin besar nilai cepat rambat. Sehingga dengan mempertimbangkan optimalisasi perilaku beton, kadar yang disarankan dalam penggunaan substitusi MEPS sebagai pengganti agregat halus adalah 20%.
Modified Expanded Polystyrene (MEPS) is the result of heating Expanded Polystyrene (EPS) in an oven for 15 minutes at a temperature of 130 degrees Celsius and makes a new, harder texture with a fixed mass. The choice of MEPS material as a substitute for fine aggregate is based on concerns about EPS waste which is difficult to decompose. The MEPS substituted concrete is 10x20 cm cylindrical concrete and 15x15x15 cm cube concrete with a composition of 10%, 20% and 25% by volume of fine aggregate. The results of concrete substitution were analyzed by testing compressive strength, Digital Image Correlation, and Ultrasonic Pulse Velocity. Observation of the unit weight shows that it decreases in cubic concrete while in cylindrical concrete it increases up to 20% composition and the compressive strength value increases up to 20% composition in cylindrical concrete and cube concrete. DIC test results can be represented in the form of Stiffness, modulus of elasticity, and Poisson ratio. In stiffness, the more MEPS levels the smaller the value. On the modulus of elasticity conclusions cannot be drawn because the results of the data have a deviation of more than 20%. In the Poisson ratio, the more substitution, the higher the value. The results of the Ultrasonic Pulse Velocity test show that the more MEPS substitutions, the greater the velocity value. So taking into account the optimization of concrete behavior, the recommended content in the use of MEPS substitution as a substitute for fine aggregate is 20%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Mochamad Yanuar Nurhakim
"Expanded Polystyrene (EPS) merupakan material berbahan dasar plastik yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan karena sifatnya yang sulit terurai. Sifat EPS yang sangat ringan tentu dapat mereduksi kekuatan tekan dan berat isi dari beton, oleh karena itu dilakukan pre-treatment berupa pemanasan dengan oven pada suhu 130oC untuk menghasilkan sifat baru dengan sebutan Modifed Expanded Polystyrene dengan kekuatan yang lebih baik. Campuran beton khususnya agregat kasar akan disubtitusi menggunakan MEPS sebanyak 10%, 20%, dan 25% dari total volume agregat kasar pada beton. Sampel yang akan digunakan antara lain adalah beton silinder dengan ukuran 10x20 cm dan beton kubus dengan ukuran 15x15x15 cm. Hasil penelitian menunjukkan beton dengan MEPS sebagai subtitusi agregat kasar dapat mereduksi berat isi dan kekuatan tekan tetapi mengalami kenaikan pada kada subtitusi MEPS 20%. Hasil lainnya yang dilakukan melalui pengujian Digital Image Correlation (DIC) Analysis dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) menunjukkan nilai stiffness dan cepat rambat gelombang meningkat pada kadar subtitusi MEPS 20%. Sedangkan, nilai poisson ratio menurun seiring bertambahnya kadar MEPS. Nilai modulus elastisitas belum setara dengan perhitungan teoritis akan tetapi pada kadar MEPS 20% memiliki nilai yang paling mendekati. Penggunaan MEPS sebagai subtitusi agregat kasar memiliki potensi dan bisa digunakan sebagai alternatif beton pengganti agregat kasar alami pada kadar 20%.
Expanded Polystyrene (EPS) is a plastic-based material that has a bad impact on the environment because it is difficult to decompose. The very light nature of EPS can certainly reduce the compressive strength and bulk density of concrete, therefore pre-treatment is carried out in the form of heating in an oven at 130oC to produce new properties called Modified Expanded Polystyrene with better strength. The concrete mixture, especially coarse aggregate, will be substituted using MEPS as much as 10%, 20% and 25% of the total volume of coarse aggregate in the concrete. The samples to be used include cylindrical concrete with a size of 10x20 cm and concrete cubes with a size of 15x15x15 cm. The results showed that concrete with MEPS as a coarse aggregate substitute could reduce the unit weight and compressive strength but increased at 20% MEPS substitution. Other results carried out through Digital Image Correlation (DIC) Analysis and Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) tests showed that the value of stiffness and wave propagation speed increased at a 20% MEPS substitution level. Meanwhile, the value of the Poisson ratio decreased with increasing levels of MEPS. The value of the elastic modulus is not equivalent to theoretical calculations but at 20% MEPS content it has the closest value. The use of MEPS as a substitute for coarse aggregate has potential and can be used as an alternative to natural coarse aggregate at a content of 20%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Farah Dini Sofyani
"Seiring dengan bertambahnya kebutuhan perumahan di Indonesia, bertambah pula kebutuhan beton sebagai material yang paling diminati untuk pembuatan rumah tinggal. Cangkang Kelapa Sawit Oil Palm Shell / OPS dapat menjadi pilihan sebagai pengganti agregat kasar untuk campuran beton. Penggunaan OPS tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan beton di Indonesia namun juga untuk mengurangi masalah pengolahan limbah OPS. Beton dengan campurang OPS sebagai agregat kasar sudah pernah diteliti sebelumnya dengan menghasilkan kuat tekan beton sebesar 20-23 MPa. Untuk itu kebutuhan untuk melanjutkan penelitian dalam skala yang lebih besar.
Penelitian ini menghasilkan respon mekanik dari balok beton ringan dengan OPS dengan menggunakan metode 2 point pembebanan. Pada penelitian ini akan diuji dua buah sampel balok dengan ukuran 15x25x300 cm. ukuran ini dianggap mewakili dimensi umum yang dipakai untuk rumah sederhana di Indonesia. Respon mekanik terhadap lentur murni akan disajikan sebagai hasil dari pengujian ini. Penelitian ini akan lebih difokuskan pada are dimana diprediksi akan terjadi lentur murni. Selainn itu juga dkan dilihat tentang bukaan retak yang terjadi.
Along with the increasing demand for habitation in Indonesia, the need for concrete as the most favourable housing material is escalating. Oil Palm Shell OPS as coarse aggregate material can be one of the alternatives materials in concrete mix proportions. This possible choice of material not only can fulfil the materials needs, but also capable of reducing the problem of OPS waste in Indonesia. As OPS concrete compressive strength in the previous studies in laboratory is in the range of 20 23 MPa, studies on larger element of structure becomes interesting. This research presents flexure behaviour of lightweight concrete beams using OPS replacing natural coarse aggregates under four point loading application. In this study, a campaign of tests was conducted on three samples of identical beam with 15 25 300 cm3 of size. This size is representing typical dimension of beam used on two storey houses in Indonesia. Mechanical response due to bending that occurs in OPS lightweight concrete beam is presented. Observation on the beam is emphasized on the pure bending area. The evolution of the maximum crack opening will also be observed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50897
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nadia Putri Wijanarko
"
Digital Image Correlation (DIC) adalah metode teknologi baru yang digunakan untuk mempelajari full-field displacement dan strain dari material; termasuk beton. DIC menggunakan foto yang diambil selama pengujian. Penelitian serupa belum pernah dilakukan di UI dengan menggunakan alat sederhana. Penelitian ini membuktikan hal tersebut dapat dilakukan. Penelitian membahas mengenai speckle pattern, metode perekaman, foto yang diproduksi, dan hasil komputasi data. Melalui penelitian ini, prilaku displacement dan strain beton saat pengujian dilakukan dapat diteliti. Hasil dari penelitian adalah berupa data kualitatif berdasarkan komputasi data menggunakan software. Mengingat penelitian adalah penelitian awal, ditemukan banyak temuan dan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk penelitian-penelitian kedepannya.
Digital Image Correlation (DIC) is a new, cutting edge technology employed the study full-field displacement of materials; concrete included. DIC uses the help of digital images that was recorded sequentially during testing period. There had never been a research conducted using the method in Universitas Indonesia using conventional tools. This research proves that such thing is possible. The component and steps to DIC are extensively discussed in the research; speckle pattern, method of record, images produced, and data computation. Through this research, the behavior of how displacement and strain develops when concrete is subjected to compressive testing can be studied. The results of the research were analyzed quantitatively using the digital images and its computation based on computer software used. Additionally, provided that this was a preliminary research, there are many aspects and suggestions found from this research that will be applicable for future researches.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Rizka Harastuti Oktaviani
"Spun pile adalah jenis tiang pancang yang paling sering digunakan sebagai pondasi bangunan di Indonesia. Displacement pada spun pile merupakan perubahan posisi lateral pada spun pile yang diakibatkan oleh gaya timbul akibat beban dari tanah. Displacement ini dapat terjadi akibat adanya kesalahan parameter tanah yang dipakai saat mendesain material pemasangan spun pile sebagai struktur bawah bangunan atau adanya beban lateral dari tanah yang mempengaruhi pergerakan spun pile. Salah satu cara untuk melakukan perhitungan dan analisis perpindahan yang terjadi pada spun pile akibat adanya pembebanan adalah menggunakan metode Digital Image Correlation yang fokus kepada analisis pengolahan dengan software GOM Correlate. Perilaku lentur yang diamati adalah kapasitas momen, regangan, perpindahan, dan mode keruntuhan. Studi eksperimen ini merupakan bagian akhir dari rangkaian uji penggunaan DIC pada pengamatan perpindahan spun pile. Dibandingkan dengan hasil penelitian sebelumnya tentang pengujian spun pile dengan beton pengisi yang berbeda-beda, pengujian ini lebih fokus kepada pengamatan perilaku spun pile yang diberi perkuatan baja zincalume.
Spun pile is type of pile that often used as building foundation in Indonesia. Displacement on spun pile is the change of lateral position on spun pile that caused by the force as a result of load from the soil. This displacement can be happened because there is a soil parameter error that used when designing installation material of spun pile as substructure or lateral load from soil that affect spun pile movement. One of the ways for doing a calculation and displacement analysis that happened on spun pile as a result of loading is by using Digital Image Correlation method that focus on processing analysis with GOM Correlate software. Observed bending behavior is moment capacity, strain, displacement, and collapse mode. This experiment study is the end part of the test series using DIC on spun pile displacement observation. Compared by the research before about spun pile test with different filler concrete, this tests more focus on the observation of spun pile behavior that given reinforcement zincalume steel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eristra Nungsatria Tresna Ernawan
"Proses peleburan ferronikel di Indonesia menciptakan produk limbah berupa terak nikel yang mencapai 13 juta ton metrik per tahun. Salah satu bentuk penggunaan dan pemanfaatan limbah terak nikel adalah sebagai substitusi agregat halus dalam beton. Beton dengan agregat halus terak nikel tercatat memiliki performa yang cukup menjanjikan berdasarkan uji kekuatan berbagai penelitian. Tesis ini bertujuan untuk menganalisis perilaku mekanik balok beton bertulang dengan ukuran 15x25x300 cm3 dengan substitusi agregat halus terak nikel 50% menggunakan metode digital image correlation (DIC), serta pemodelan menggunakan elemen Multi-Fibre pada CAST3M. Spesimen beton silinder pendamping balok juga dibuat untuk mengetahui kuat tekan dan tarik dari beton. Balok diuji menggunakan uji lentur four-point loading dengan skema pembebanan semi-siklik. Hasil pengujian menunjukkan kapasitas balok terak nikel mencapai 8 tonf. Hasil pengujian juga memperlihatkan respon load-displacement balok terak nikel terlihat cukup memuaskan. Berdasarkan analisis DIC, evolusi deformasi permukaan balok akibat pembebanan dapat dipelajari untuk mengetahui pola retak yang terjadi pada permukaan balok. Selain itu, dengan pemberian beban secara semi siklik, retakan pada permukaan balok terlihat dalam analisis DIC mengalami fenomena crack opening and closing, di mana retakan kembali menutup setelah pembebanan dilepas. Namun demikian, juga tercatat bukaan retak residual dari analisis DIC. Pemodelan numerik menggunakan hukum konstitutif model kerusakan beton Mazars dan baja Elastoplastis. Terlihat respon load-displacement model dengan skema beban monotonik memberikan hasil yang cukup baik dan serupa dengan hasil eksperimen. Akan tetapi, model tersebut tidak bisa memodelkan lendutan residual balok akibat pembebanan berulang.
The Ferronickel smelting process in Indonesia creates waste products in the form of nickel slag which piled up to 13 million metric tons per year. One effort to utilize the nickel slag is to use it as a concrete fine aggregate. Concrete using nickel slag fine aggregate was reported to have promising strength results in several studies. This thesis aims to analyze the mechanical behavior of three 15x25x300 cm3 reinforced concrete (RC) beams containing nickel slag as a 50% fine aggregate substitute using the digital image correlation (DIC) method, as well as creating an RC beam model using the Timoshenko Multi-Fibre element in CAST3M. Cylindrical concrete specimens were also made to test the concrete compressive and split-tensile strength. The RC Beams were tested using a four-point loading scheme under semi-cyclic loading. Test results show the beams’ capacity had reached up to 8 tonf and their load-displacement responses show promising results. Based on DIC analysis, the evolution of deformation of the beams’ surface due to the loading can be learned to identify the crack patterns of the concrete. Furthermore, due to semi-cyclic loading, cracks on the beams’ surface were experiencing a crack opening and closing phenomenon, where the propagations of cracks ceased or reclosed throughout the unloading process. Although, residual cracks opening were also captured by DIC analysis. For modeling purposes, Mazars concrete model kerusakan and elastoplastic steel model kerusakan were used as the numerical modeling’s constitutive law. The model’s load-displacement response produced a satisfactory result compared to the experimental monotonic loading result. However, the model could not simulate residual displacements of beams due to semi-cyclic loading."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Hendra Widhatra
"Perkembangan dunia konstruksi menuntut kebutuhan beton yang sangat besar. Semen sebagai penyusun utama dari beton, jumlahnya dialam terbatas dan suatu saat akan habis. Untuk itu dibutuhkan suatu alternatif baru material penyusun beton sebagai pengganti semen. Beton geopolimer dapat digunakan sebagai suatu alternatif baru sebagai pengganti beton konvensional yang dapat digunakan dalam dunia konstruksi. Beton Geopolimer mengunakan pasta geopolimer sebagai pengganti pasta semen. Salah satu material penyusun pasta tersebut adalah yang merup akan hasil pembakaran batu bara. Karakteristik beton geopolimer yang belum diketahui menjadi salah satu tujuan skripsi. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penulisan ini dilakukan analisa perilaku balok beton geopolimer.
Analisa yang dilakukan adalah memahahi karakteristik dari tiap material. Salah satu karakteristik material adalah kurva hubungan tegangan-regangan . Dari karakteristik tersebut dilakukan analisa numerik. Has il yang didapat berupa kurva hubungan momen-kurvatur dan lendutan. Sehingga dapat diperkirakan perilaku balok sebelum dilakukan pengujian. Diharapkan dengan mengetahui perilaku balok, maka dapat diperoleh balok yang efisien dan aman. Metode analisa numerik yang digunakan adalah permodelan fiber model.
Construction development demands large amounts of concrete. Cement as an ingredient of concrete is limited and someday it will be extinct. That is why alternative materials for cement are needed. Geopolymer Concrete can be one of the promising alternatives to replace common concrete. Geopolymer Concrete is using geopolymer paste as the replacement of cement paste. Fly ash, as one of materials to make geopolymer paste, is a residue of coal-burning. The aim of this research is to find out the unknown characteristics of geopolymer concrete. Based on that, in this final assignment, will be discussed a numerical analysis of geopolymer concrete beam structure.The analysis tries to understand the characteristics of each material. Stress-strain curve is one of the characteristics. The numerical analysis is based by that characteristic. The output is the moment-curvature curves and the deflections. Furthermore the beam behavior c an be predicted. The numerical analysis method which is used is fiber model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35110
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library