Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 176701 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dinda Syafryn Aurellina
"Tingkat kecelakaan kerja di sektor konstruksi Indonesia masih sangat tinggi. Salah satu penyebab utamanya adalah adanya aktivitas pekerjaan yang tidak terawasi dan kerusakan pada komponen arsitektur bangunan yang tidak memenuhi standar kinerja pemeliharaan. Hal ini menyebabkan pengendalian risiko pada aktivitas pekerjaan tersebut terabaikan. Oleh karena itu, penting untuk merencanakan keselamatan konstruksi dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) agar semua aktivitas berisiko dapat terawasi. Selain itu, kemajuan teknologi seperti Building Information Modelling (BIM) juga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi perencanaan keselamatan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perencanaan keselamatan konstruksi menggunakan WBS berbasis BIM khususnya untuk pekerjaan arsitektur bangunan gedung. Metode kualitatif akan digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis risiko kecelakaan kerja menggunakan WBS pada pekerjaan arsitektur gedung, dengan studi kasus pada Gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menghasilkan strategi manajemen keselamatan konstruksi yang efektif dan dapat meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi (K2), terutama pada aktivitas pemeliharaan dan perawatan pada proyek konstruksi bangunan gedung di Indonesia.

The rate of workplace accidents in the construction sector in Indonesia remains alarmingly high. One of the main causes in the lack of supervision over work activities and the presence of damaged architectural components in buildings that do not meet maintenance performance standards, leading to neglected risk control measures for these work activites. Therefore, it is crucial to plan construction safety using Work Breakdown Structure (WBS) to ensure that all high-risk activites are properly supervised. Additionaly, with the rapid advancement of technology, utilizing Building Information Modelling (BIM) systems in construction project can greatly enhance the effectiveness and efficiency of safety planning. This research aims to develop WBS-based BIM construction safety planning specifically for architectural work in building construction. The research methodology employed will be quantitative, focusing on analysing work accident risks using WBS for architectural work in the case study of the High Prosecutor’s Office Building in DKI Jakarta Province. The expected outcomes of this research include effective construction safety management strategies that can improve overall safety performance (K2), particularly in maintenance and upkeep activities for building construction projects in Indonesia."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Najla Farhan Hafiz
"Berdasarkan data Kementerian PUPR pada tahun 2022, sebagian besar jembatan nasional berada dalam kondisi tidak baik. Kondisi dan kelaikan operasional jembatan sebagai infrastruktur pendukung pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu hal yang perlu dijaga oleh pengelola dengan melaksanakan pekerjaan pemeliharaan dan perawatan. Namun, pekerjaan pemeliharaan dan perawatan jembatan sebagai bagian dari industri konstruksi memiliki potensi kecelakaan kerja yang tinggi. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi potensi kecelakaan dalam industri konstruksi seperti perencanaan keselamatan konstruksi berbasis ruang lingkup proyek. Selain itu, penggunaan teknologi konstruksi BIM dalam perencanaan dan penyampaian informasi keselamatan dapat memungkinkan pencegahan dan pengendalian risiko bersamaan dengan pelaksanaan pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan integrasi perencanaan keselamatan konstruksi berbasis WBS dengan BIM berupa visualisasi 3D untuk aktivitas berisiko pada pekerjaan pemeliharaan dan perawatan jembatan serta pengaruhnya terhadap kinerja keselamatan konstruksi. WBS sebagai pernyataan lingkup proyek mengidentifikasi elemen dan aktivitas berisiko untuk perencanaan keselamatan konstruksi dan visualisasi 3D dengan BIM berdasarkan skenario pelaksanaan pekerjaan dan jenis kerusakan yang terjadi. Visualisasi RKK berbasis WBS dengan BIM yang dilakukan pada 55 elemen dan 476 aktivitas dalam standar WBS yang memiliki tingkat risiko besar dan sedang memiliki pengaruh dalam meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi, terutama pada elemen SMKK penerapan kebijakan dan pelaksanaan program keselamatan konstruksi.

Based on data from the Ministry of Public Works in 2022, most of Indonesia’s bridges are in poor condition. The condition and operational feasibility of bridges as a infrastructure that supports economic growth needs to be maintained by carrying out maintenance and preservation work. However, bridge maintenance and preservation work as part of the construction industry has a high potential for work accidents. Various efforts have been made to reduce the potential for accidents in the construction industry such as project scope-based construction safety planning. In addition, the use of BIM construction technology in the planning and delivery of safety information can enable risk prevention and risk control throughout the project lifecycle. This research aims to develop the integration of WBS-based construction safety planning with BIM in the form of 3D visualization for risky activities in bridge maintenance and preservation work and its effect on construction safety performance. WBS as a project scope statement identifies risky elements and activities for construction safety planning and 3D visualization with BIM based on work implementation scenarios and types of damage that occur on bridge elements. Visualization of WBS-based safety plan with BIM carried out on 55 elements and 476 activities in the WBS standard that have a large and medium risk level has an influence in improving construction safety performance, especially on the elements of construction safety management system which are policies implementations and construction safety programs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Deborah
"Pemeliharaan dan perawatan jembatan bertujuan untuk mengoptimalkan keandalan jembatan dari segi fungsional, struktural, dan estetika. Di Indonesia, jembatan tidak terlepas dari masalah pemeliharaan dan perawatan, dibuktikan dengan banyaknya jembatan dengan kondisi rusak hingga runtuh yang berdampak buruk dalam meningkatkan biaya pemeliharaan dan perawatan jembatan. Penelitian ini akan mengembangkan sistem pemeliharaan dan perawatan jembatan beton berbasis Building Information Modeling (BIM) dan Work Breakdown Structure (WBS). WBS membantu mengelola lingkup pekerjaan pemeliharaan dan perawatan secara detail, sementara BIM memfasilitasi manajemen data dan visualisasi selama fase pemeliharaan. Kedua hal ini akan diintegrasikan pada sebuah sistem informasi pemeliharaan and perawatan jembatan dengan tujuan akhir adalah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan. Metodologi penelitian ini bersifat kualitatif dengan studi kasus Jembatan Bukit Indah pada Jalan Tol Cinere-Serpong. Data pada penelitian  ini diperoleh melalui studi literatur, analisis arsip, serta studi kasus. Data kemudian divalidasi oleh pakar bidang pemeliharaan dan perawatan jalan dan jembatan serta pakar pada bidang BIM. Selanjutnya, dilakukan analisis untuk mendapatkan model hubungan penggunaan BIM berbasis WBS dengan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan beton. Hasil penelitian ini adalah sistem informasi yang menyediakan data WBS dan BIM pada jembatan yang terintegrasi dalam rangka meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan jembatan.

The maintenance of a bridge aim to optimize its reliability in terms of functionality, structure, and aesthetics. In Indonesia, bridges are unavoidably entangled with maintenance issues, as evidenced by the massive number of damaged or collapsed bridges, which adversely impact maintenance and care costs. This research will develop a maintenance system for concrete bridges based on Building Information Modeling (BIM) and Work Breakdown Structure (WBS). WBS manages the scope of maintenance tasks in detail, while BIM facilitates data management and visualization during the maintenance phase. Both of these aspects will be integrated into a bridge maintenance information system, ultimately aimed at enhancing bridge maintenance performance. This qualitative research uses the Bukit Indah Bridge on the Cinere-Serpong Toll Road as a case study. Datas for this study were obtained through literature review, archive analysis, and case study. The data were then validated by experts in road and bridge maintenance, as well as experts in the field of BIM. Subsequently, an analysis will be conducted to establish a model of the relationship between BIM-based WBS usage and the performance of concrete bridge maintenance. The result of this research is an information system providing WBS and BIM data for bridges integrated to enhance bridge maintenance performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Handayaniputri
"Government building is one of the country's assets that has a very strategic and urgent function for the interests of public services. In order to realize sustainable development, it is necessary to carry out government buildings that implement the integration of technical, economic, social and environmental aspects effectively through green buildings. Green buildings have measurable performance in saving energy, water and other resources. Green buildings of government buildings require effective and efficient maintenance and maintenance management to maintain the reliability of buildings and their facilities and infrastructure so that they are always worthy of functions both in terms of safety, health, comfort and convenience. The development of technology and information systems has led to the concept of e-maintenance which combines the principles of maintenance, web services and the principles of modern electronic collaboration. E-maintenance combined with Work Breakdown Structure (WBS) and integrated with Building Information Modeling (BIM) will improve the building maintenance and maintenance process that is precise, accurate, fast and easy. This study uses primary and secondary data from the literature and is validated by experts through questionnaires and through Focus Group Discussion (FGD).

Gedung pemerintah merupakan salah satu aset negara yang memiliki fungsi sangat strategis dan urgen bagi kepentingan layanan publik. Dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan, diperlukan penyelenggaraan bangunan gedung pemerintah yang menerapkan keterpaduan aspek teknis, ekonomi, sosial dan lingkungan secara efektif melalui bangunan hijau. Bangunan hijau memiliki kinerja terukur dalam penghematan energi, air dan sumber daya lainnya. Bangunan hijau gedung pemerintah memerlukan manajemen pemeliharaan dan perawatan yang efektif dan efisien untuk menjaga keandalan bangunan gedung beserta sarana dan prasarananya agar selalu laik fungsi baik dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan. Perkembangan teknologi dan sistem informasi telah memunculkan konsep e-maintenance yang menggabungkan prinsip pemeliharaan, layanan web dan prinsip kolaborasi elektronik modern. E-maintenance yang dipadukan dengan Work Breakdown Structure (WBS) dan diintegrasikan dengan Building Information Modeling (BIM) akan meningkatkan proses pemeliharaan dan perawatan gedung yang tepat, akurat, cepat serta mudah. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dari literatur dan divalidasi oleh pakar melalui kuesioner serta melalui Focus Group Discussion (FGD)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
D2779
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luki Wijaya
"Dalam bangunan gedung pemerintah dibutuhkan suatu sarana dan prasarana yang dapat menunjang pemenuhan suatu fungsi, namun bangunan gedung semakin lama penggunaannya akan mengalami kerusakan dari berbagai aspek seperti komponen arsitektur gedung. Untuk mengurangi terjadinya kerusakan pada bangunan gedung tersebut perlu adanya upaya dalam menanggulangi permasalahan yang terjadi salah satu upayanya dengan pekerjaan preventive maintenance. Pekerjaan preventive maintenance dapat mencakup tugas atau tindakan yang dilakukan untuk mencegah perlunya perbaikan.
Pada proses pekerjaan preventive maintenance bangunan, lingkup pekerjaan dapat disusun dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS). Sehingga didapatkan pengelompokan yang terstruktur dan berorientasi pada aktivitas serta pekerjaan yang terdapat dalam proyek mendefinisikan ruang lingkup proyek secara menyeluruh. Tetapi dalam penerapan pada bangunan gedung pemerintah belum adanya pedoman pekerjaan preventive maintenance yang terstandar WBS. Oleh karena itu, mengembangkan pedoman pekerjaan preventive maintenance untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan adalah pekerjaan penting dalam manajemen proyek.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pedoman pekerjaan preventive maintenance berbasis work breakdown structure (WBS) pada komponen arsitektur bangunan gedung pemerintah untuk meningkatkan kinerja pemeliharaan dan perawatan. Metodologi penelitian meliputi beberapa tahap, yaitu studi literatur, analisa arsip dengan data dan informasi dari penelitian dan proyek sebelumnya yang terkait, studi kasus, serta melalui validasi pakar yang berpengalaman.
Hasil dari penelitian ini berupa pedoman pekerjaan preventive maintenance berbasis WBS untuk komponen arsitektur bangunan gedung pemerintah yang dapat meningkatkan kualitas bangunan dan efektivitas dan efisiensi pemeliharaan bangunan.

In government buildings, facilities and infrastructure that can support the fulfillment of a function are needed, but the longer the buildings are in use then they will suffer damage from various aspects such as architectural components of the buildings. To reduce the occurrence of damage to buildings there is a need for efforts in tackling the problems that occurred one such effort is with preventive maintenance works. Preventive maintenance works could include a task or action taken to prevent the need for repairs.
In the preventive maintenance work process of a building, the scope of work can be arranged using Work Breakdown Structure (WBS). So that a structured grouping and oriented activities can be obtained and also works done in the project can define the overall scope of the project. But in the case of the government buildings, guidance provided by preventive maintenance works using WBS standards are lacking. Therefore, guideline development for preventive maintenance works to improve the performance of maintenance and care is an important work in the field of project management.
The purpose of this study is to develop guidelines for work breakdown structure (WBS) based preventive maintenance works of architectural component of a government building to improve the performance of maintenance and care. Research methodology includes several stages, namely the literature study, analysis of archival data and information from related studies and projects, case study, through validation with experts.
The results of this research is in the form of guideline for WBS based preventive maintenance work for architectural component of government buildings that can improve the quality of the building and the effectiveness and efficiency of the maintenance of the building.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55191
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabby Andina Ganesdhi
"Pembangunan infrastruktur di Indonesia yang dinilai cukup pesat namun masih diliputi dengan angka kecelakaan kerja yang tinggi. Tercatat setiap tahunnya angka kecelakaan kerja pada sektor industri konstruksi Indonesia mengalami peningkatan, salah satunya pada pekerjaan arsitektur bangunan. Pekerja jatuh dari ketinggian merupakan risiko tertinggi yang sering terjadi sehingga perlu adanya perhatian khusus. Salah satunya adalah dengan tindakan pencegahan melalui desain yang mana mempertimbangkan risiko kecelakaan dan keselamatan pekerja sejak tahap inisiasi proyek melalui analisis bahaya dan risiko dari setiap aktivitas yang mengacu pada sebuah work breakdown structure (WBS). Namun pada praktiknya, kegiatan pengelolaan risiko proyek masih berfokus pada tahap pelaksanaan. Ditambah dengan belum terdapatnya WBS yang terstandardisasi untuk proyek dengan kontrak rancang-bangun yang berkarakteristik tidak pasti dan kerap mengalami perubahan lingkup pekerjaan, menyebabkan analisis bahaya dan risiko menjadi kurang optimal. Oleh karena itu, dalam meningkatkan kinerja keselamatan kerja konstruksi, perlu dilakukan perencanaan keselamatan kerja dimulai dari tahap perencanaan, salah satunya adalah dengan bantuan work breakdown structure (WBS). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS yang berbasis risiko untuk tahap perencanaan dan pembangunan gedung bertingkat tinggi terintegrasi kontrak rancang bangun, dimana dengan WBS setiap detail aktivitas akan terpetakan dan risiko tinggi sehingga dapat dianalisis dan dilakukan Tindakan preventif untuk mencegah kecelakaan konstruksi. Penelitian ini terdari beberapa tahap dengan metode validasi dengan pakar dan analisa risiko kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara risiko yang diidentifikasi dari WBS dengan kinerja keselamatan konstruksi. Pengembangan standar WBS dengan 5 (lima) kategori tambahan persyaratan dapat mempengaruhi peningkatan kinerja keselamatan konstruksi melalui pengelolaan risiko sejak awal.

The development of infrastructure development in Indonesia is considered quite rapid but is still covered by a high number of work accidents. It is recorded that every year the number of work accidents in the Indonesian construction industry sector has increased, one of which is in architectural work that aims to beautify the appearance of the building. Workers falling from a height is the highest risk that often occurs so that special attention is needed. One of them is preventive action through design which considers the risk of accidents and worker safety since the project initiation stage through hazard and risk analysis of each activity that refers to a work breakdown structure (WBS). But in practice, project risk management activities still focus on the construction implementation stage and focus only from the contractor's point of view as a service provider. Coupled with the absence of a standardized WBS for projects with design-build contracts that are characterized by uncertainty and frequent changes in the scope of work, causing hazard and risk analysis to be less than optimal. Therefore, in improving construction work safety performance, it is necessary to carry out work safety planning starting from the planning stage, one of them is with the help of a work breakdown structure (WBS). This research aims to develop a risk-based WBS standard for the planning and construction stages of an integrated high-rise building design contract, where with the WBS every detail of the activity will be mapped and high risk so that it can be analyzed and preventive action can be taken to prevent construction accidents. This research consists of several stages with validation methods with experts and qualitative risk analysis. The results showed a significant relationship between the risks identified from the WBS and construction safety performance. The development of WBS standards with 5 (five) additional categories of requirements can influence the improvement of construction safety performance through early risk management."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmanta Tri Atmaja
"Suatu proyek konstruksi tidak terlepas dari rangkaian kegiatan yang berupa aktivitas. Aktivitas yang berlangsung pada suatu proyek dapat terganggu dikarenakan berbagai hal, Salah satu penyebab terganggunya aktivitas proyek
adalah terjadinya kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Risiko kecelakaan konstruksi dapat dicegah dengan adanya identifikasi dan analisa awal akan potensi bahaya yang ada pada setiap aktivitas yang terdapat dalam WBS. Kebutuhan akan WBS yang terstandar secara terintegrasi mulai dari tahap perancangan dan pembangunan berbasis risiko sangat berperan penting dalam mencegah terjadinya risiko kecelakaan konstruksi karena akan menyajikan penilaian risiko, dampak, dan frekuensi yang timbul akibat kecelakaan konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan standar WBS pada pekerjaan struktur tahap perancangan dan pembangunan Gedung Bertingkat Tinggi secara terintegrasi dengan kontrak rancang-bangun berbasis risiko untuk meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan strategi penelitian berupa analisis arsip, survei dengan kuesioner untuk validasi kepada pakar serta studi kasus. Adapun hasil dari penelitian ini adalah standar WBS berbasis risiko tahap perancangan dan pembangunan terinterasi pada pekerjaan struktur Gedung bertingkat tinggi, identifikasi risiko yang mempengaruhi kinerja keselamatan, dan pengembangan WBS berbasis risiko yang sudah terstandarisasi. Dengan adanya standar WBS berbasis risiko akan mempengaruhi peningkatan pada lima indikator kinerja keselamatan konstruksi sebagai wujud pencegahan, mengurangi bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accidents) dalam pelaksanaan proyek konstruksi.

A construction project is inseparable from a series of tasks in the form of Activities. Activities that take place on a project can be disrupted due to various Reasons, one of the causes of the disruption of project activities are accidents on Construction projects. The risk of workplace accidents can be prevented with early identification and analysis of the potential danger that exist in every activity contained in the project’s WBS. The need for Standarized WBS in an integrated manner starting from the stage of design and risk-based development plays an important role in preventing the risk of construction accidents, because it would present a risk assessment, impact and frequency arising from construction workplace accidents. This study aims to develop WBS standars on the design and construction structure work of High-Rise Buildings in an integrated manner with risk-based for design and build contracts to improve construction safety performance. The method used in this study is descriptive qualitative approach, with research strategies in the form of archive analysis, surveys with questionnaires for validation to experts and case studies. The results of this study are risk-based WBS standars at the stage of design and construction structure work interned on high-rise building projects, identification of potential risks of danger, standarized WBS development with additional activities. The existence of risk-based WBS standards will affect the improvement of five construction safety performance indicators as a form of prevention, reduce and even eliminate the risk of work accidents (zero accidents) in the implementation of construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Watchson, Deka
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh interaksi multi aktor dari perspektif komunitas usaha kecil menengah (UKM) yang membangun platform ko-kreasi nilai untuk inovasi pemasaran. Platform ko-kreasi nilai dibangun melalui interaksi di luar (collaborative networks) dan di dalam komunitas (dynamic interaction) yang menghasilkan integrasi sumberdaya kolektif. Integrasi sumberdaya meningkatkan kapasitas aktor dalam komunitas UKM untuk menghasilkan inovasi pemasaran.
Interaksi multi aktor pada komunitas UKM menghadirkan kebaruan pemahaman dalam ko-kreasi nilai, karena aktor menunjukkan multi peran dalam interaksinya dengan aktor lain. Hal ini berbeda dengan ko-kreasi nilai yang terjadi di perusahaan besar dimana aktor berperan spesifik dalam berinteraksi dengan aktor lainnya. Penelitian sebelumnya banyak dilakukan di perusahaan besar, komunitas brand atau komunitas konsumen, sedangkan penelitian ini menawarkan platform ko-kreasi nilai dan dimensi inovasi pemasaran dalam komunitas UKM.
Penelitian ini memberikan kebaruan pada teori utama SDL yang merupakan dasar bagi pembangunan model penelitian. SDL digunakan untuk menyusun konstruk ko-kreasi nilai dan Consumer Culture Theory (CCT) untuk menjelaskan peranan komunitas UKM melalui market-mediated networks, sedangkan dimensi inovasi pemasaran diturunkan dari definisi yang dipublikasikan oleh Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Penelitian ini menggunakan beberapa metode riset kualitatif dan kuantitatif melalui studi eksploratori konfirmatif, observasi, dan survey kuantitatif. Pemilihan responden dilakukan dengan teknik purposive non-probability sampling yang menghasilkan 200 set data yang berasal dari anggota Komunitas Organik Indonesia dan Komunitas Tangan Di Atas. Responden adalah pemilik, manajer puncak, atau pengambil keputusan dalam UKM yang melakukan multi peran dalam berinteraksi dalam ekosistem komunitas UKM tersebut.
Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh positif timbal balik antara interaksi eksternal (collaborative networks) dan interaksi internal (dynamic interaction) dan pengaruh positif kedua interaksi tersebut terhadap integrasi sumberdaya yang menghasilkan inovasi pemasaran.
Penelitian ini memberikan kontribusi akademik dengan menghasilkan model penelitian bagi konsep ko-kreasi nilai dan dimensi inovasi pemasaran pada komunitas UKM. Platform ko-kreasi nilai tersebut dapat digunakan untuk pengukuran performa bisnis dan dapat diterapkan pada berbagai topik penelitian multi-displin ilmu. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan para pengambil kebijakan sebagai strategi alternatif pengembangan dan inovasi UKM melalui komunitas yang dapat membangun ketahanan ekonomi.

This study aims to analyze multi-actor interactions from the perspective of small-medium enterprise (SME) community. It offers a platform of value co-creation for marketing innovation. Value co-creation platform is formed by interactions outside and within community to integrate collective resources. It increases the capacity of actors in SME community to perform marketing innovation.
Multi-actor interactions in SME community present novel understanding in value co-creation, since an actor can act multi roles. It differs from that in big company where an actor acts specific role in the interaction with others. The previous studies are mostly dominated by research on individual or large company, brand community, or consumer community while this study offers a new framework for value co-creation and dimensions of marketing innovation in SME community.
This study extends Service-Dominant Logic (SDL) as a main theory from which the research model is constructed. SDL justifies the concept of value co-creation and Consumer Culture Theory (CCT) supports it by explaining the roles of SME community through market-mediated networks. The construct of marketing innovation is derived from Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD).
Mix methods were applied in this research by conducting confirmative exploratory, observation, and quantitative survey. The units of observation were chosen by purposive non-probability sampling technique involving 200 respondents. The respondents are members of Komunitas Organik Indonesia and Komunitas Tangan Di Atas, including the owner, top management, decision maker, or business head of the enterprises who act multi roles in the service ecosystem of the community.
The research findings demonstrate the interaction between the members of small-medium enterprise (SME) community with external actors through collaborative networks and with other actors inside community through dynamic interaction. Those interactions show reciprocal influence and lead to resource integration that produces marketing innovation in SME community ecosystem.
In academic view, this research develop SDL theory by providing open platform of value co-creation and defining dimensions of marketing innovation in SME community. The framework offers not only a measurement of business performance, but also a compatible model for various research in multi-discipline areas. Practically, the framework can be adopted by policy makers to build alternative developing strategy for SME through community that also support economic resilience.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aprilia Dhiya Ulhaq
"ABSTRAK
Dari setiap proyek konstruksi yang ada seperti gedung, jalan, bendungan, saluran irigasi, jembatan, dan terowongan, Bendungan merupakan salah satu proyek yang memiliki probabilitas kecelakaan kerja tertinggi di dunia. Dengan menyusun rencana keselamatan kerja berbasis WBS yang telah distandarisasi sebagai objek dalam penelitian ini untuk menganalisis risiko yang berhubungan dengan kecelakaan kerja, diharapkan dapat mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang mungkin terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk menyusun rencana keselamatan kerja untuk mengurangi angka kecelakaan kerja sebagai salah satu indikator kinerja Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian ini akan mengidentifikasi dan mengklasifikasikan bahaya konstruksi yang substansial pada jalan akses, jembatan, terowongan dan juga saluran pengalihan. Selain itu, studi ini juga akan menyusun pedoman rencana keselamatan yang dikembangkan berdasarkan format standar Permen PU No. 05 / PRT / M / 2014. Pedoman keselamatan mengacu pada bahaya yang telah diidentifikasi berdasarkan WBS. Manual ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja K3 dengan menurunkan angka kecelakaan kerja.

ABSTRACT
From every existing construction project such as buildings, roads, dams, irrigation channels, bridges and tunnels, the dam is one of the projects that has the highest probability of work accidents in the world. By compiling a standardized WBS-based work safety plan as an object in this study to analyze the risks associated with work accidents, it is hoped that it can reduce the level of work accidents that may occur. This study aims to develop a work safety plan to reduce the number of accidents at work as an indicator of Occupational Health and Safety (K3) performance, using qualitative methods. This study will identify and classify substantial construction hazards on access roads, bridges, tunnels and diversion channels. In addition, this study will also compile a safety plan guideline which is developed based on the standard format of Permen PU No. 05 / PRT / M / 2014. The safety guidelines refer to the hazards identified under the WBS. This manual is expected to help improve K3 performance by reducing the number of work accidents."
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endiq Yogana
"Pemeriksaan persyaratan peraturan proyek konstruksi di DKI Jakarta masih dilakukan secara konvensional (paper and CAD based) yang membutuhkan waktu yang lama, sumber daya yang intensif, perbedaan interpretasi terhadap peraturan, proses revisi berulang, proses pelacakan persyaratan yang sulit, tidak akurat dan tidak transparan, serta berimplikasi waktu dan biaya yang signifikan. Pemeriksaan persyaratan secara konvensional menyebabkan masih banyak bangunan gedung di DKI Jakarta yang belum memenuhi persyaratan teknis yang berdampak pada kegagalan bangunan dan ketidakpuasan masyarakat.  Pemeriksaan persyaratan secara otomatis dimungkinkan ketika representasi komputer dari model data produk (Product Data Model (PDM)) diintegrasikan dengan model pengetahuan hukum (Legal Knowledge Model (LKM)) sebagai input bagi sistem/mesin pengolah data dengan prosedur algoritma (Compliant Design Processes (CDP)) untuk menghasilkan laporan pemeriksaan peraturan otomatis yang akurat. Model Bangunan yang dikembangkan dalam Building Information Modelling (BIM) berfungsi sebagai representasi bangunan. Lingkup persyaratan teknis bangunan berbasis BIM dikelola secara dinamis dengan menggunakan Work Breakdown Structure (WBS) dalam satu database yang divalidasi oleh Pemerintah dan dapat diaplikasikan oleh perencana pada setiap tahapan perencanaan. Penelitian ini mengusung integrasi antara ruang lingkup persyaratan peraturan ke dalam tahapan pengembangan model BIM. Penelitian ini bertujuan mengembangkan Sistem Informasi berbasis WBS dengan aplikasi BIM untuk meningkatkan pemenuhan persyaratan teknis bangunan gedung.

Examination of the requirements for construction project regulations in DKI Jakarta is still conducted conventionally (paper and CAD based) which requires a long time, resource intensive, different interpretations of the regulations, the process of revised repetitive, the process of tracking difficult requirements, inaccurate and not transparent, and has significant time and cost implications. Conventional examination of requirements causes that there are still many buildings in DKI Jakarta that have not yet met the technical requirements which have an impact on building failures and public dissatisfaction. Automatic requirements checking is possible when the computer representation of the product data model (Product Data Model (PDM)) is integrated with the Legal Knowledge Model (LKM) as input for data processing systems/machines with algorithmic procedures (Compliant Design Processes (CDP) )) to produce an accurate automatic regulatory check report. The Building Model developed in Building Information Modeling (BIM) functions as a building representation. The scope of BIM-based building technical requirements is managed dynamically using Work Breakdown Structure (WBS) in one database validated by the Government and can be applied by planners at each planning stage. This research carries the integration of the scope of regulatory requirements into the stages of developing the BIM model. This study aims to develop a WBS-based Information System with a BIM application to improve compliance with the technical requirements of buildings."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55091
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>