Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180784 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sophia Rania Sasyita
"Pemahaman akan tata bahasa yang baik merupakan aspek penting dalam mempelajari bahasa asing. Oleh karena itu, dibutuhkan materi ajar yang menggunakan pendekatan tepat untuk menciptakan soal latihan yang ideal. Penelitian ini membahas penerapan Focus on Meaning (FoM) dan Focus on Forms (FoFS) dalam latihan gramatika pada Tekstboek dan Werkboek Contact! Deel 2. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan penjabaran deskriptif yang difokuskan kepada analisis instruksi soal kala gramatika atau werkwoordstijden. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperlihatkan adanya kepatuhan instruksi soal-soal kala gramatika waktu terhadap konsep Focus on Meaning (FoM) dan Focus on Forms (FoFS). Hasil penelitian membuktikan bahwa instruksi soal latihan kategori kala gramatika pada Tekstboek dan Werkboek Contact! Deel 2 lebih difokuskan terhadap pemahaman pelajar akan bentuk kalimat yang tepat (Focus on Forms) dibandingkan dengan fokus terhadap makna (Focus on Meaning). Soal latihan kala gramatika waktu yang fokus terhadap bentuk itu dapat terlihat dari instruksi yang diperintahkan kepada pelajar sebagai petunjuk dalam mempelajari bahasa Belanda untuk menguasai bentuk kala dalam Bahasa Belanda.

A good understanding of grammar is an important aspect of learning a foreign language. Therefore, right teaching materials are needed as an approach to create ideal excercise questions. This study research the application of Focus on Meaning (FoM) and Focus on Forms (FoFS) in grammatical exercises in Text Book and Work Book of Contact! Deel 2. This study uses a qualitative method with descriptive elaboration that focused on the analysis of tenses of time or werkwoordstijden. The purpose of this study is to show the adherence between instructions of grammatical tenses of time exercises towards Focus on Meaning (FoM) and Focus on Forms (FoFS) concept. The results of the study prove that the instruction of excercise questions in the grammar tenses of time is more focused on students' understanding of the correct sentence form (Focus on Forms) compared to focusing on meaning (Focus on Meaning). The grammar tenses of time excercises that are focused on the form can be seen from the instructions given in the textbooks in learning Dutch to master the tenses in Dutch."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tengku Nabila Apriliani
"Kemahiran menyimak merupakan salah satu komponen penting dalam pemelajaran bahasa asing, khususnya bahasa Belanda. Pemelajaran kemahiran menyimak terbagi menjadi dua proses, yaitu verstavaardigheid dan begripsvaardighei. Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode deskriptif kualitatif dengan studi pustaka korpus yang digunakan di penelitian ini adalah buku ajar Contact! jilid 1 tekstboek. Penelitian ini membahas mengenai penggunaan verstavaardigheid dan begripsvaardigheid dalam latihan-latihan pada buku ajar Contact! jilid 1 tekstboek edisi 15 tahun 2019. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan seluruh latihan menyimak yang terdapat pada teksboek mulai dari bab 1 sampai dengan bab 12, lalu memasukkan latihan-latihan ke dalam kategori yang telah ditentukan ke dalam sebuah tabel. Setelah melakukan anailisis dan perhitungan, hasil analisis menunjukkan bahwa dari 104 latihan yang terdapat pada tekstboek adalah 61 latihan (58,7%) untuk proses begripsvaardigheid dan 43 latihan (41,3%) untuk proses verstavaardigheid. Bentuk latihan terbanyak adalah pilihan ganda (meerkeuze) dan latihan pelafalan (taalriedels. Jumlah kedua proses seimbang disesuaikan dengan tingkat para pemelajar A1.

Listening proficiency is one of the important components in foreign language learning, especially Dutch. Learning listening skills is divided into two processes, namely verstavaardigheid and begripsvaardigheid. This research is a descriptive qualitative method with a corpus literature study used in this research is the textbook Contact! volume 1 textbook. This research discusses the use of verstavaardigheid and begripsvaardigheid in the exercises in the 15th edition of the 2019 edition of the textbook Contact! The research begins by collecting all listening exercises contained in the textbook from chapter 1 to chapter 12, then putting the exercises into predetermined categories into a table. After analyzing and calculating, the results showed that of the 104 exercises contained in the textboek, 61 exercises (58.7%) were for the begripsvaardigheid process and 43 exercises (41.3%) for the verstavaardigheid process. The most common forms of exercises are multiple choice (meerkeuze) and pronunciation exercises (taalriedels). The number of both processes is balanced according to the level of the A1 learners."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Montgomery, Robert L.
Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo, 1983
001.542 MON t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Meilisa Putri Zerlindayanti
"ABSTRAK
Tesis ini bertujuan untuk menunjukkan adanya butir soal yang berfungsi berbeda kepada dua jenis kelamin yang merespon tes membaca dan menyimak bahasa Inggris. Data diambil dari respon siswa SMA yang mengikuti Ujian Nasional bahasa Inggris di kota Depok tahun 2011, sehingga dapat memotret pola penyusunan tes terkini. Data berjumlah 1.065 respon yang diambil secara stratified random sampling dan hasil pengacakan yang didapat berupa respon dari siswa yang mengambil paket 12 (Utama). Data dikelompokkan menjadi 2 variabel jenis kelamin dengan membuat kelompok fokal yaitu murid laki-laki, dan kelompok referen yaitu murid perempuan. Pada tahap pertama, data dianalisis dengan menggunakan metode CTT (Clasiccal Test Theory) untuk menentukan proses penyaringan. Dari hasil penyaringan, terdapat 33 butir yang digunakan untuk analisis lebih lanjut. Analisis tahap kedua menggunakan teknik penjangkaran untuk menentukan data yang baik dijadikan pedoman. Setelah itu data diaalisis dengan metode IRT (Item Response Theory). Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 33 itu, 6 di antaranya mengandung DIF. Tiga butir menguntungkan siswa laki-laki dan tiga butir menguntungkan siswa perempuan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa butir yang berfungsi berbeda itu disebabkan karena topik yang lebih diakrabi oleh satu kelompok. Dilihat dari kurva karateristik butir, secara umum siswa perempuan menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada siswa laki-laki dalam tugas bahasa.

ABSTRACT
The research aimed to demonstrate the presence of differential item functioning (DIF) on reading and listening test of English based on sex. Data were taken from the responses of SMA students who participated on the English test on the National Examination in Depok city in 2011, so as to capture the pattern of the current test preparation. As many as 1,065 responses were taken as data, using stratified random sampling method and the obtained result is the response of the students who took package 12 (Utama). Data are grouped into 2 variables of sex by creating focal group i.e male students and reference group i.e female students. In the first stage, the data were analyzed by using CTT (Clasiccal Test Theory) method to determine screening process. Of the screening result, there were 33 items that could be used for further analysis. The second stage analysis used anchoring method to subtract the data which are good as anchors. After that, the data were analyzed with IRT (Item Response Theory) method. The study found that among those 33 items, 6 of which contain DIF where three items favored male students and three items favored female students. The finding of this research also suggets that the items serving differently are caused by the topic that is familiar to certain group. Seen from item characteristic curve, generally female students performed better compared to male students on language tasks. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T33192
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yus Rusyana, 1938-
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1981
499.221 YUS k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Benita Alia Amiartapura
"Setiap bahasa memiliki sistem yang berbeda dalam menyusun kalimat kala lampau. Dalam bahasa Belanda terdapat seperangkat aturan linguistik yang perlu diperhatikan untuk dapat membuat kalimat kala lampau dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan kalimat kala lampau bahasa Belanda imperfectum dan perfectum oleh mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan data berupa transkrip hasil berbicara 8 mahasiswa semester 4 tahun ajar 2021/2022 Program Studi Belanda FIB UI, yang dianalisis menggunakan teori surface strategy taxonomy oleh Dulay, dkk (1982) beserta aturan pembentukan kalimat imperfectum dan perfectum oleh Ridwansyah (2008). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 tipe kesalahan yang dilakukan yaitu kesalahan penghilangan, penambahan, dan kesalahan bentuk, dengan frekuensi kesalahan terbanyak berupa kesalahan bentuk. Faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan adalah kecenderungan mahasiswa yang mengacu pada aturan tata bahasa ibu yaitu bahasa Indonesia dan bahasa asing pertama yaitu bahasa Inggris, serta kurangnya perhatian pada kata kerja tidak teratur dan kesesuaian kata kerja bantu.

Every language has a set of distinguished systems in constructing past tense sentences. There’s a set of linguistic rules that need to be considered in order to produce a correct form of past tense sentences in Dutch language. This study aims to understand the usage of imperfectum and perfectum of students in the Dutch past tense sentences. Using a descriptive method with data in the form of speaking transcripts by 8 students of the 4th semester Dutch Study Program FIB UI academic year 2021/2022, analyzed using the surface strategy taxonomy theory by Dulay, et al (1982) along with the rules of imperfectum and perfectum sentence formation by Ridwansyah (2008). The results showed that there were 3 types of errors, namely omission, addition, and misformation, with the highest frequency of errors in the form of misformation. Factors that influence the occurrence of errors are the tendency of students to refer to the grammar rules of the mother tongue, namely Indonesian and the first foreign language, namely English, as well as the lack of attention to irregular verbs and the suitability of auxiliary verbs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Muhammad Nugraha
Jakarta : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, 2016
439.310 7 FAJ s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Bentuk ekstraposisi merupakan suatu bentuk yang dapat terjadi di luar bentuk konstruksi gunting dan di belakang kata kerja dalam anak kalimat. Pada dasarnya suatu kalimat dengaan susunan konstruksi gunting berakhir dengan komplemen verbal, tetapi dalam beberapa hal masih terdapat bagian kalimat lain di belakang komplemen verbal itu. Bagian kalimat itulah yang disebut ekstraposisi. Bentuk ekstraposisi dalam konstruksi gunting adalah untuk mencegah jarak yang terlalu jauh antara PV dan komlemen verbalnya. Hal ini memudahkan si pembicara maupun yang diajak bicara, apa bila si pembicara ingin mengucapkan kalimat yang panjang. Dalam anak kalimatsi pembicara dapat memindahkan elemen-elemen yang kurang dekat hubungannya dengan kata kerja ke bagian anak kalimat."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S15918
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Adanya keinginan untuk mengetahui di mana letak perbedaan makna kalimat bentuk perfectum dan plusquamperfectum dalam bahasa Belanda, merupakan titik tolak penulisan skripsi ini. Langkah awal tersebut, dimulai dengan menjabarkan sistem verba yang ditinjau dari segi morfologis, sintaktis dan semantis, ketnudian dilanjutkan dengan pembagian bentuk kala dalam bahasa Belanda. Teori Droste (1958), Ebeling (1962), Geerts (1984), Janssen (1989), van den Toorn (1976) dan lain-lain digunakan sebagai patokan pembahasan perbedaan bentuk perfectum dan plusquamperfectum. Simpulan yang dapat ditarik, bahwa perbedaan bentuk perfectum dan plusquamperfectum terletak pada perbedaan maknanya, di mana pada bentuk perfectum hanya ada unsur saat bicara (S) dan tindakan (W) sedangkan pada bentuk plusquamperfectum selain kedua unsur di atas dibutuhkan juga titik acuan di masa lampau (R). Persamaan kedua bentuk kala itu bahwa kedua-duanya sama mengacu ke masa lampau."
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S15926
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>