Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146388 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alif Fauzan Al Fattah
"Meningkatnya penggunaan kendaraan beroda di Indonesia secara tidak langsung akan mendorong kebutuhan infrastruktur jalan raya yang berkualitas baik demi menyediakan rasa nyaman bagi para pengendara. Hal ini tentu juga berefek pada kebutuhan material yang digunakan dalam konstruksi perkerasan jalan, maka dari itu pemanfaatan material limbah menjadi salah satu upaya dalam mengurangi penggunaan material alami, serta diharapkan dapat meningkatkan mutu dari infrastruktur itu sendiri. Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian penggunaan agregat limbah beton (RCA) dan penambahan limbah plastik LDPE pada campuran aspal terhadap nilai volumetrik Marshall. Akan digunakan limbah beton sebagai substitusi partial agregat alami dan penambahan limbah plastik LDPE dengan variasi kadar 3%, 4%, 5%, 6%, dan 7%. Pengujian dilakukan menggunakan Marshall Standard dan Marshall Immerson untuk didapatkan nilai volumetrik Marshall serta kadar optimum penggunaan limbah plastik pada campuran.

The increasing use of wheeled vehicles in Indonesia will indirectly drive the need for good quality road infrastructure in order to provide comfort for motorists. This of course also has an effect on the need for materials used in road pavement construction, therefore the use of waste materials is one of the efforts to reduce the use of natural materials, and is expected to improve the quality of the infrastructure itself. In this study, testing the use of Recycled Concrete Aggregate and the addition of LDPE plastic waste to asphalt mixtures for the Marshall volumetric value will be carried out. Recycled Concrete Aggregate will be used as a partial substitute for natural aggregate and the addition of LDPE plastic waste with varying rate of 3%, 4%, 5%, 6% and 7%. Tests were carried out using Marshall Standard and Marshall Immerson to obtain Marshall volumetric values in the mixture."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Erditya Fajri
"Untuk mengurangi penggunaan material alam, limbah beton digunakan sebagai pengganti agregat batu alami. Penambahan limbah plastik LDPE dalam campuran aspal juga dilakukan sebagai upaya peningkatan kualitas aspal. Penggunaan material alternatif pada campuran aspal perlu memperhatikan aspek keselamatan yakni kemampuan agregat pada lapisan aspal untuk menahan gaya gelincir permukaan jalan pada segala kondisi cuaca. Dalam penelitian ini mengkaji pengaruh penggunaan agregat limbah beton dan penambahan plastik LDPE pada campuran aspal terhadap nilai skid resistance. Penelitian diawali dengan pembuatan benda uji campuran ACWC dengan agregat RCA pada variasi kadar aspal 7%, 7.5%, 8%, 8.5%, dan 9% yang dihasilkan KAO pada 9%. Untuk menghilangkan kadar mortar pada agregat RCA dilakukan peremajaan dengan pencucian dan penggosokan. Penelitian dilanjutkan dengan mencari kadar plastik optimum yang didapatkan pada kadar plastik sebesar 5%. Pengujian skid resistance dilakukan menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT) pada variasi suhu 26˚C, 30˚C, 35˚C, 40˚C, 45˚C, dan 50˚C. Pengujian dilakukan dengan dua jenis uji yakni skid resistance standard dan immersion. Didapatkan hasil penggunaan agregat RCA dan penambahan plastik LDPE menaikan nilai skid resistance. Nilai SN tertinggi didapat 58,5 pada suhu normal (26˚C) dan nilai terendah 51,6 pada suhu tinggi (50˚C).

To reduce the use of natural materials, waste concrete can be used as a substitute for natural aggregates (NA). The addition of LDPE plastic waste in asphalt mixtures is also carried out to improve asphalt quality. The use of alternative materials in asphalt mixtures needs to pay attention to safety aspects, to withstand the sliding force of the road surface in all weather conditions. This study examines the effect of the use of concrete waste aggregates and the addition of LDPE plastic to the asphalt mixture on the value of skid resistance. The study began with the manufacture of a mixture of ACWC specimens with RCA aggregates at variations in asphalt content of 7%, 7.5%, 8%, 8.5%, and 9% produced by KAO at 9%. RCA aggregates have previously been rejuvenated by washing and rubbing to remove the mortar content. The research was continued by finding the optimum plastic content obtained at a plastic content of 5%. Skid resistance testing was carried out using the British Pendulum Tester (BPT) at various temperatures of 26 ˚C, 30 ˚C, 35 ˚C, 40 ˚C, 45 ˚C, and 50 ˚C. The test is carried out with two types of tests, standard skid resistance and immersion skid resistance. It was found that the use of RCA aggregate and the addition of LDPE plastic increased the value of skid resistance. The highest SN value was 58.5 at normal temperature (26˚C) and the lowest value was 51.6 at high temperature (50˚C)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Fadhel Ramadhanu
"Limbah aspal RAP dan limbah beton merupakan salah satu limbah yang sulit diuraikan dan masih dapat dimanfaatkan kembali untuk mengurangi penggunaan agregat baru dalam campuran aspal AC-WC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh penambahan agregat RAP dan agregat limbah beton terhadap nilai volumetrik marshall seperti VMA, VIM, VFB, serta nilai Marshall Quotient dari campuran tersebut. Benda Uji yang dibuat menggunakan spesifikasi AC-WC atau lapis aus yang kemudian akan diuji dengan pengujian Marshall Standard dan Marshall Immersion.
Pengujian diawali dengan pengujian karakteristik agregat, aspal pen 60/70, dan bitumen RAP. Untuk mendapatkan bitumen RAP dilakukan ekstraksi yang menggunakan kedua metode, yaitu metode Centrifuge dan metode Reflux untuk mengatahui kadar aspal dan kadar agregat yang terkandung dalam RAP. Bitumen RAP yang telah didapatkan kemudian akan ditambahkan oli bekas untuk mengembalikan sifat aspal ke sifat semula lalu akan di uji karakteristiknya. Setelah itu akan dibuat benda uji yang akan diuji dengan pengujian Marshall Standard dan Marshall Immersion untuk mendapatkan nilai kadar aspal optimum, dan nilai indeks kekuatan sisa.
Hasil pengujian didapatkan bahwa kadar aspal dalam RAP sebanyak 5,6%,kadar oli yang perlu ditambahkan ke dalam RAP adalah sebanyak 15% dari total berat bitumen yang terkandung dalam RAP, nilai KAO untuk campuran rap dan agregat baru sebesar 8,5%, dan KAO untuk campuran dengan tambahan RCA sebesar 9%. Berdasarkan hasil Indeks Kekuatan Sisa, didapatkan bahwa nilai IKS campuran yang menggunakan RCA lebih kecil dibandingkan yang tidak menggunakan RCA.

RAP asphalt and concrete waste are wastes that are difficult to decompose and can still be reused to reduce the use of new aggregates in the AC- WC asphalt mixture. This study aims to see the effect of adding RAP aggregate and waste concrete aggregate to the marshall volumetric values such as VMA, VIM, VFB, and the Marshall Quotient value of the mixture. The test object is made using the AC-WC specification or wear layer which will then be tested with Marshall Standard and Marshall Immersion tests.
The test begins with testing the characteristics of aggregate, asphalt pen 60/70, and bitumen RAP. To obtain RAP bitumen, extraction was carried out using both methods, namely the Centrifuge method and the Reflux method to determine the asphalt content and aggregate content contained in the RAP. The RAP bitumen that has been obtained will then be added with used oil to restore the asphalt properties to their original properties and then the characteristics will be tested. After that, a test object will be made to be tested by using the Marshall Standard and Marshall Immersion tests to obtain the optimum asphalt content value, and the residual strength index value.
The test results show that the asphalt content in the RAP is 5.6%, the oil content that needs to be added to the RAP is 15% of the total weight of the bitumen contained in the RAP, the KAO value for non-RCA mixtures is 8.5%, and KAO for the RCA mixture by 9%. Based on the results of the Residual Strength Index, it was found that the mixed IKS value using RCA was smaller than those not using RCA.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Cahya Ningrum
"Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) merupakan limbah perkerasan lentur yang telah rusak ataupun telah habis umur layannya. Di dalam RAP masih terdapat aspal dan agregat sehingga RAP dapat digunakan kembali sebagai campuran aspal baru. Namun, dalam pemanfaatan RAP diperlukan suatu bahan peremaja maupun bahan substitusi lainnya untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas RAP yang telah mengalami penurunan akibat penghamparan selama masa layannya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan material RAP sebagai bahan daur ulang aspal dan bertujuan untuk menyelidiki pengaruh oli bekas sebagai bahan peremaja serta pengaruh limbah plastik LDPE sebagai material substitusi untuk meningkatkan ketahanan campuran dalam menahan deformasi. Penggunaan oli bekas 9% terhadap bitumen RAP mampu meningkatkan penetrasi bitumen sehingga memenuhi persyaratan untuk aspal penetrasi 60/70. Variasi limbah plastik LDPE yang digunakan adalah 5%, 6%, dan 8% dari berat aspal total. Pengaruh plastik dari hasil pengujian marshall menunjukkan penurunan stabilitas akibat limbah plastik yang belum meleleh pada suhu pencampuran (154°C) sehingga meningkatkan kebutuhan selimut aspal. Dari hasil pengujian marshall dan perbandingan variasi kadar plastik, dipilih kadar plastik terbaik 6% dari berat total aspal. Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui laju deformasi dan stabilitas dinamis campuran dilakukan pengujian Wheel Tracking Machine (WTM) pada suhu 26°C, 35°C, 45°C dan 60°C. Dari hasil penelitian, penggunaan limbah plastik mempengaruhi kekakuan campuran yang ditunjukkan dengan nilai consolidated deformation (d0) yang lebih rendah. Selain itu, plastik juga mampu meningkatkan interlocking antar agregat sehingga meningkatkan stabilitas dinamis campuran dan menurunkan laju deformasi.

Reclaimed Asphalt Pavement (RAP) is pavement waste that has been damaged or has exhausted its service life. In the RAP there is still asphalt and aggregate so RAP can be reused as a new asphalt mixture, but its need a rejuvenating agent or other substiture material to improve the quality RAP. This research was conducted using RAP material as asphalt recycling and investigating the effect of used waste engine oil as RAP rejuvenator and the effect of LDPE plastic waste in resisting deformation. The use of 9% oil engine waste for RAP bitumen is able to increase penetration and reduce the softening point of bitumen RAP so that it meets the requirements for 60/70 penetration asphalt. The variations of LDPE plastic waste used are 5%, 6%, and 8% the total asphalt weight. The effect of plastics on the RAP mixture shows a decrease in stability due to the plastic waste that does not melt at the mixing temperature (154°C) and this increases the need for asphalt blankets. From the results of the Marshall test and the comparison of variations in plastic content, the best plastic content is 6% of the total asphalt weight selected. Further tests to determine the rate of deformation and dynamics stability were carried out by Wheel Tracking Machine (WTM) test at temperatures of 26°C, 35°C, 45°C, and 60°C. From the results, the plastic waste mixture has better deformation resistance because plastic affects the stiffness of the mixture seen from the consolidated deformation (d0) which is greater than the mixture without plastic at any temperature variation. In addition, plastics can increase interlocking between aggregates so increase dynamic stability and decrease rate of deformation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Primetta Tatiana
"Skid resistance (kekesatan jalan) merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk mengevaluasi keamanan permukaan perkerasan jalan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan RCA terhadap nilai skid resistance campuran aspal panas spesifikasi AC-WC dengan material utama RAP. Dilakukan dua jenis penguian skid, yaitu skid standar dan immersion. Pengujian dilakukan dengan variasi suhu 26℃, 30℃, 35℃, 40℃, 45℃, dan 50℃ menggunakan alat British Pendulum Tester (BPT). Hasil pengujian Marshall menunjukkan kadar aspal terbaik untuk campuran dengan RCA sebesar 9% dan tanpa RCA sebesar 8,5%. Hasil pengujian skid resistance menunjukkan terjadi penurunan nilai skid number (SN) dengan kenaikan suhu pengujian. Hasil pengujian skid immersion menunjukkan nilai SN yang lebih rendah dibandingkan hasil pengujian skid standar. Penambahan RCA tidak meningkatkan nilai SN campuran aspal dengan material utama RAP, namun mampu meningkatkan nilai SN campuran aspal dengan material utama agregat baru (NA).

Skid resistance is one of the parameters used to evaluate the safety of the road pavement surface. This study was conducted to evaluate the effect of adding RCA to the skid resistance value of hot mix asphalt mixture with AC-WC specifications with RAP as the main material. Two types of skid testing were performed, namely standard skid and immersion. Tests were carried out with variations in temperature 26℃, 30℃, 35℃, 40℃, 45℃, and 50℃ using the British Pendulum Tester (BPT). Marshall test results show that the best asphalt content for a mixture with RCA is 9% and without RCA is 8.5%. The results of the skid resistance test show that there is a decrease in the value of the skid number (SN) with an increase in the test temperature. The skid immersion test results show a lower SN value than the standard skid test results. The addition of RCA did not increase the SN value of the asphalt mixture with RAP as the main material, but it was able to increase the SN value of the asphalt mixture with the natural aggregate (NA) as the main material."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farel Muhammad
"Limbah aspal reclaimed asphalt pavement (RAP) merupakan hasil dari pengerukan jalan aspal tersebut sudah tidak bisa digunakan, selain hal tersebut terdapat limbah sampah plastik juga merupakan salah satu limbah yang sulit diuraikan. Limbah reclaimed asphalt pavement (RAP) dan plastik merupakan limbah yang masih bisa didaur ulang, untuk penggunaan material perkerasan. Maka dari itu di dalam penelitian ini memiliki tujuan yaitu untuk melihat hasil modifikasi aspal berdasarkan nilai kekuatan sisa (IKS) dari stabilitas hasil pengujian sampel aspal modifikasi hasil pencampuran aspal murni penetrasi 60/70 dengan reclaimed asphalt pavement (RAP) beserta plastik LDPE. Penelitian ini diawali dengan pembuatan benda uji dengan spesifikasi ACWC, yang dilakukan pengujian marshall standard untuk mendapatkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO). Dengan penambahan aspal pen 60/70 dengan variasi kadar 5.5%, 6%, 6.5%, 7%, dan 7.5% ke dalam campuran aspal modifikasi RAP, sebelum dilakukan pencampuran material RAP terlebih dahulu diberikan oli bekas untuk meningkatkan nilai penetrasi aspal RAP. Lalu dilakukan pengujian marshall standar dan marshall immersion untuk mendapatkan nilai kadar plastik LDPE Optimum, dengan kadar penambahan plastik LDPE berada pada kadar 0%, 5%, 6%, dan 8%. Hasil dari pengujian tersebut didapatkan untuk nilai penambahan aspal optimum berada di 6%, sedangkan untuk hasil dari kadar plastik optimum berada di kadar 6%. Berdasarkan nilai indeks kekuatan sisa yang didapatkan, didapatkan kadar yang memenuhi standar spesifikasi berada di 6%, dan nilai indeks kekuatan sisa dari hasil pencampuran dengan plastik LDPE menunjukkan hasil yang lebih baik dibandingkan tanpa penambahan plastik LDPE.

Asphalt waste reclaimed asphalt pavement (RAP) is the result of dredging the asphalt road which can no longer be used, besides that there is plastic waste which is also one of the wastes that is difficult to decompose. Reclaimed asphalt pavement (RAP) and plastic waste is waste that can still be recycled, for the use of pavement materials. Therefore, in this study, the purpose of this research is to see the results of asphalt modification based on the residual strength value (IKS) from the stability of the modified asphalt sample test results from mixing 60/70 penetration pure asphalt with reclaimed asphalt pavement (RAP) along with LDPE plastic. This research begins with the manufacture of specimens with ACWC specifications, which is carried out by standard Marshall tests to obtain the Optimum Asphalt Content (KAO) value. With the addition of asphalt pen 60/70 with varying levels of 5.5%, 6%, 6.5%, 7%, and 7.5% into the modified RAP asphalt mixture, before mixing the RAP material, used oil is first given to increase the penetration value of the RAP asphalt. Then the standard marshall and marshall immersion tests were carried out to obtain the Optimum LDPE plastic content value, with the addition of LDPE plastic at 0%, 5%, 6%, and 8% levels. The results of these tests were obtained for the optimum asphalt addition value was at 6%, while for the results of the optimum plastic content was at 6%. Based on the residual strength index value obtained, the content that meets the specification standard is at 6%, and the residual strength index value from mixing with LDPE plastic shows better results than without the addition of LDPE plastic."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Fikri
"Limbah beton merupakan limbah yang dihasilkan dari pembangunan dan pembongkaran bangunan. Pembangunan yang dilakukan secara terus-menerus meningkatkan kebutuhan produksi beton yang nantinya juga akan menghasilkan pertambahan jumlah limbah beton. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan limbah beton sebagai pengganti agregat menengah dalam campuran AC-WC dengan suhu pencampuran panas (HMA) terhadap nilai volumetrik marshall yang meliputi : Voids in Mixture (VIM), Voids in Mineral Aggregates (VMA), Voids Filled with Bitumen (VFB), Stabilitas, Kelelehan (flow), Marshall Quotient (MQ), dan Indeks Kekuatan Sisa (IKS). Limbah beton yang digunakan sebelumnya dilakukan peremajaan berupa pencucian dengan tujuan untuk mengurangi kandungan abu beton yang terdapat dalam limbah beton. Hasil penelitian ini menunjukkan dengan penggunaan jumlah limbah beton sebanyak 43% didapatkan peningkatan nilai dalam hal KAO, VIM, VMA, stabilitas, dan MQ serta penurunan nilai dalam hal VFB, kelelehan, dan IKS.

Concrete waste are waste that are produced from construction works and demolitions. Construction works that keeps increasing create the needs for concrete production that will eventually increase the amount of concrete waste. This research was conducted to know the effects of using recycled concrete aggregates (RCA) as replacement for medium aggregates in an AC-WC HMA mixture to the marshall volumetric values that includes : Voids in Mixture (VIM), Voids in Mineral Aggregates (VMA), Voids Filled with Bitumen (VFB), Stability, Flow, Marshall Quotient (MQ), and Residual Strength Index. Before using the RCA, treatment was given by washing the RCA to reduce the amount of cement that are contained within the RCA. The result shows from using 43% of RCA there is an increase in terms of OAC, VIM, VMA, stability, and MQ as well as a reduction in terms of VFB, flow, and Residual Strength Index."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Reyhan Ananda
"Perkembangan infrastruktur jalan di Indonesia akan membutuhkan banyak nya batuan dan pasir untuk membangun jalan nasional dan jalan tol, sehingga dapat mempengaruhi alam. Dengan itu muncul solusi pemakaian limbah beton sebagai agregat pada perkerasan jalan untuk mengurangi jumlah batuan alami dalam pembuatan jalan nasional dan jalan tol. Limbah beton dapat kita jumpai dimanapun, limbah beton dapat berupa bongkahan penghancuran bangunan, puing-puing proyek infrastruktur, dan limbah beton pabrik. Penggunaan limbah beton akan dipakai sebagai agregat kasar dengan variasi kadar aspal 7%, 7,5%, 8%, 8,5%, dan 9%. Lalu digunakan kadar aspal 6%, 6,5%, 7%, 7,5%, dan 8% untuk agregat batuan sebagai pebanding penggunaan limbah beton sebagai agregat kasar. Pengujian akan dilakukan dengan Marshall Standard dan Immersion. Hasil menunjukan bahwa limbah beton sebagai agregat kasar meningkatkan Stabilitas, Marshall Quotient, VMA, dan VIM lalu menurunkan nilai VFA, Flow, dan Indeks Kekuatan Sisa.

The development of road infrastructure in Indonesia will require a lot of rock and sand to build street roads and toll roads, sthe needs of those materials can affect nature. With that came the solution of using concrete waste as aggregate on road pavements to reduce the amount of natural rock in the construction of street roads and toll roads. We can find concrete waste anywhere, concrete waste can be obtaint from demolishing bulidings, infrastructure project debris, and factory concrete waste. Waste concrete will be used as coarse aggregate with variations in asphalt content of 7%, 7.5%, 8%, 8.5%, and 9%. Then used asphalt content of 6%, 6.5%, 7%, 7.5%, and 8% for natural aggregates as a comparison for the use of concrete waste as coarse aggregate. Tests will be carried out with Marshall Standard and Immersion. The results show that waste concrete as coarse aggregate increases Stability, Marshall Quotient, VMA, and VIM and then decreases VFA, Flow, and Residual Strength Index values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fikria Febriati Putriana
"Penelitian dan pengembangan mengenai polymer modified bitumen (PMB) masih terus dilakukan sebagai salah satu upaya untuk mengurangi limbah plastik. Pada penelitian ini, limbah plastik kemasan mie instan dengan lapisan banyak yang terbuat dari PP dimanfaatkan sebagai material filler PMB karena sifatnya yang sulit untuk didaur ulang. Melihat dari pemanfaatan PMB sebagai campuran perkerasan aspal telah diterapkan di beberapa daerah di Indonesia membuat potensi PMB sangatlah tinggi. Namun, terdapat permasalahan mengenai kompatibilitas antara bitumen dengan plastik dalam PMB. Perbedaan sifat kepolaran antara bitumen dengan plastik menyebabkan terjadinya separasi fasa dan membuat PMB memiliki kompatibilitas yang buruk di mana tentunya akan berpengaruh pada sifat-sifat PMB yang dihasilkan. Salah satu solusi yang digunakan untuk merekayasa plastik sebagai senyawa non polar menjadi senyawa polar adalah dengan memberikan perlakuan modifikasi permukaan dan oksidasi termal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan modifikasi permukaan dengan plasma dan oksidasi termal terhadap sifat karakteristik campuran perkerasan aspal beton lapis aus. Penelitian ini dilakukan dengan menambahkan plastik kemasan mie instan yang telah diberikan perlakuan modifikasi permukaan menggunakan plasma dan oksidasi termal ke dalam bitumen murni dengan variasi kadar plastik sebesar 1, 3 dan 5 wt.% di mana proses pencampuran nya menggunakan hot melt mixer pada suhu pencampuran 150°C. Suhu pencampuran 150°C dinilai memiliki dampak positif terhadap karakteristik campuran perkerasan aspal beton lapis aus. Untuk mengetahui efektivitas dari plastik multi lapis PP yang ditambahkan ke dalam bitumen terhadap karakteristik campuran perkerasan aspal maka perlu dilakukan pengujian dan karakterisasi. Pengujian yang dilakukan terdiri dari 3 kategori, yaitu untuk menentukan karakteristik limbah plastik multi lapis, PMB dan campuran perkerasan aspal AC-WC. Karakteristik limbah plastik multi lapis dilakukan melalui pengujian FTIR, sudut kontak dan DSC. Sedangkan, karakteristik PMB dilakukan dengan pengamatan optical microscope, pengujian daktilitas dan penetrasi. Terakhir, karakteristik aspal AC-WC dilakukan melalui pengujian marshal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa plastik multi lapis yang telah diberikan perlakuan plasma dan oksidasi termal mampu meningkatkan kekakuan dan kekerasan bitumen, ketahanan terhadap deformasi dan ketahanan terhadap rutting serta bleeding. 

Research and development on polymer-modified bitumen are still being carried out as an effort to reduce plastic waste. In this study, plastic waste packaging for instant noodles with multiple layers made of PP was used as a PMB filler material because it is difficult to recycle. From the utilization of polymer-modified bitumen as an asphalt pavement mixture that has been applied in several regions in Indonesia, the potential for polymer-modified bitumen is very high. However, there are problems regarding the compatibility between bitumen and plastic in PMB. The difference in polarity between bitumen and plastic causes phase separation and makes PMB have poor compatibility which of course will affect the properties of the resulting PMB. One of the solutions used to engineer plastics from non-polar compounds into polar compounds is by providing surface modification and thermal oxidation treatments. This study aims to determine the effect of surface modification treatment with plasma and thermal oxidation on the characteristic properties of the wear-coated concrete asphalt pavement mix. This research was carried out by adding instant noodle packaging plastic that had been given surface modification treatment using plasma and thermal oxidation into pure bitumen with variations in plastic content of 1, 3, dan 5 wt.% where the mixing process used a hot melt mixer at mixing temperature 150°C. The mixing temperature of 150°C is considered to positively impact the characteristics of the mixed asphalt concrete pavement. To determine the effectiveness of PP multi lapis plastic added to bitumen on the characteristics of asphalt pavement mixtures, it is necessary to carry out testing and characterization. The tests carried out consisted of 3 categories, namely to determine the characteristics of multi lapis plastic waste, polymer-modified bitumen, and AC-WC asphalt pavement mixture. Characteristics of multi lapis plastic waste is carried out through FTIR, contact angle, and DSC testing. Meanwhile, the characteristics of PMB were carried out by optical microscope observation, ductility, and penetration testing. Finally, the characteristics of AC-WC asphalt were carried out through marshal testing. The test results showed that multi lapis plastics that had been treated with plasma and thermal oxidation were able to increase the stiffness and hardness of bitumen, resistance to deformation, and resistance to rutting and bleeding."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
William
"Limbah plastik adalah salah satu persoalan utama dalam manajemen lingkungan. Dari semua jenis limbah plastik, kemasan makanan berbasis polipropilena (PP) memiliki kesulitan tersendiri untuk didaur ulang. Struktur kemasan yang berbasis polipropilena multi lapis ini mempersulit serta meningkatkan biaya daur ulang. Pada saat yang bersamaan, persoalan mengenai kualitas jalan yang buruk masih dialami daerah-daerah di Indonesia. Untuk menyelesaikan kedua persoalan ini, telah dilakukan berbagai upaya untuk menggunakan limbah plastik sebagai modifier aspal. Penambahan plastik seharusnya dapat meningkatkan karakteristik perkerasan aspal. Namun, perbedaan sifat permukaan plastik dengan bitumen menimbulkan kesulitan dalam proses pencampuran dan mengorbankan kualitas akhir. Oleh sebab itu, penelitian ini mengajukan upaya modifikasi sifat permukaan dari limbah multi lapis demi meningkatkan kompatibilitas campuran bitumen termodifikasi polimer. Metode yang digunakan adalah metode plasma dingin dan oksidasi termal untuk mengubah sifat kimia dari limbah plastik. Dalam penelitian ini, plastik termodifikasi ditambahkan ke dalam bitumen untuk menghasilkan campuran bitumen termodifikasi polimer, dengan variasi kadar 1, 3, dan 5 wt.%. Pengujian daktilitas, penetrasi, serta mikroskop optik dilakukan untuk mengetahui karakteristik campuran bitumen. Kemudian, campuran ini dijadikan sebagai binder untuk perkerasan aspal. Karakterisasi perkerasan aspal dilakukan dengan pengujian Marshall. Hasil pengujian mengindikasikan bahwa modifikasi permukaan meningkatkan kompatibilitas antara limbah plastik dengan bitumen, serta campuran bitumen termodifikasi polimer ini pun meningkatkan sifat stabilitas dan densitas dari perkerasan aspal. Peningkatan stabilitas Marshall mencapai 837 kg terjadi pada penambahan plastik sebanyak 5 wt.%.

Plastic waste is one of the leading issues in environmental management. From all kinds of plastic waste, multilayered polypropylene food packaging particularly poses a huge challenge in its recycling. The multi-layered, polypropylene-based (PP) structure of these packaging increases the complication and cost of recycling. At the same time, issues regarding poor-quality roads still plague regions in Indonesia. Hence, there have been efforts to utilize plastic waste as asphalt modifiers. On paper, plastic addition should increase the properties of asphalt paving. However, the difference in surface properties between plastic and bitumen has brought rise to difficulties in the mixing process and sacrificed the end-quality as a result. As such, this research proposes to modify the surface properties of the multilayer waste to increase the compatibility of the polymer-modified bitumen mix. The method proposed is to use Dielectric Barrier Discharge Plasma treatment and thermal oxidization to alter the chemical properties of the plastic waste. In this research, modified plastic waste is added into bitumen to create a polymer-modified bitumen mix, with 1, 3, and 5 wt.% variations. Ductility testing, penetration testing, and optical microscopy are conducted to examine the characteristics of the bitumen mix.  This mix in turn acts as a binder for asphalt concrete to investigate the performance. To examine the properties of the asphalt concrete, Marshall Testing is conducted. Test results indicate that surface modification does indeed increase the compatibility of plastic waste and bitumen, with the polymer-modified bitumen mix acting as a binder for asphalt concrete increases stability and density properties. Marshall stability increase of 837 kg is reached with the addition of 5 wt.% plastic. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>