Seiring dengan perkembangan bidang computer vision terdapat lebih banyak solusi yang dapat diimplementasikan untuk bidang sehari-hari. Salah satu bidang yang paling erat dengan kegiatan sehari-hari adalah kegiatan mengkonsumsi makanan. Dalam memperhatikan pola makan, penting dilakukan proses mengidentifikasi jenis makanan yang dikonsumsi. Dengan memanfaatkan perkembangan model machine learning deteksi objek yang bekerja secara waktu langsung, YOLOv5 dapat digunakan untuk melakukan deteksi objek untuk dapat mengidentifikasi berbagai jenis makanan dalam suatu gambar. Dengan menggunakan YOLOv5, deteksi terhadap makanan yang kerap kali dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dapat dilakukan dan ditingkatkan akurasinya dengan pemrosesan gambar hingga mencapai nilai mAP 94,3%.
Penggunaan implementasi model ini dalam aktivitas sehari-hari dapat memberikan nilai tambah kepada orang-orang yang ingin lebih memahami jenis makanan yang dikonsumsinya. Dari hasil pengujian user experience yang dilakukan terhadap aplikasi, hasil perbandingan terhadap benchmark mengindikasikan bahwa aplikasi memiliki kualitas penggunaan di atas rata-rata dengan nilai 1,37 untuk daya tarik, 1,58 untuk kejelasan, 1,23 untuk efisiensi, 1,38 untuk ketepatan, 1,13 untuk stimulasi, dan 1,01 untuk kebaruan.Salah satu permasalahan utama yang sedang dihadapi oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia (KKP) adalah maraknya kejadian Illegal, Unreported, and Unregulated (IUU) fishing yang terjadi pada perairan Indonesia. Kejadian ini menimbulkan banyak kerugian bagi Indonesia, terutama dalam aspek sosial, ekologi, dan ekonomi. Untuk mengatasi masalah ini, terutama unreported fishing, dirancanglah sebuah sistem yang dapat digunakan untuk memonitor penangkapan ikan, sekaligus melakukan deteksi dan klasifikasi terhadap jenis ikan hasil tangkapan di atas kapal. Sistem dirancang menggunakan konsep object detection dan instance segmentation, dua bidang dari machine learning, menggunakan model YOLOv5 dan varian-variannya yang merupakan salah satu model dari keluarga YOLO (You Only Look Once) yang paling baik dari segi kecepatan dan akurasi. Dengan adanya sistem tersebut, diharapkan bahwa hasil tangkapan kapal di perairan Indonesia dapat bersifat lebih legal, teratur, dan sesuai dengan yang dilaporkan kepada KKP. Sistem terbaik dari penelitian ini dihasilkan menggunakan model instance segmentation yang mendapatkan nilai mAP50 0,834, mAP50-95 0,544, F1-score 0,848, dan kecepatan inferensi 232,6 fps untuk partisi validation, dan mAP50 0,797, mAP50-95 0,531, F1-score 0,802, dan kecepatan inferensi 250,0 fps untuk partisi testing pada hasil bounding box, serta nilai mAP50 0,739, mAP50-95 0,36, F1-score 0,789, dan kecepatan inferensi 232,6 fps untuk partisi validation, dan mAP50 0,711, mAP50-95 0,335, F1-score 0,746, dan kecepatan inferensi 250,0 fps untuk partisi testing pada hasil segmentation mask. Selain itu, model tersebut juga mendapatkan akurasi 60% pada tahapan perbandingan dengan model object detection.