Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1649 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raihani Elkhalishah
"Laporan tugas akhir ini menjelaskan proses perancangan dari bangunan Harmoni Transit Headquarter. Fungsi bangunan ini adalah sebagai kantor sewa yang diperuntukkan bagi perusahaan rintisan yang juga terintegrasi dengan stasiun transit MRT Harmoni dan area-area komersial. Tujuan dari bangunan ini adalah untuk mengakomodasi kegiatan publik yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dengan adanya area komersial pada bangunan dan untuk memfasilitasi kebutuhan publik dengan adanya area ruang publik. Proses perancangan dilakukan melalui metode real-time decisions dengan analisis pada solar study dan illuminance study yang mempengaruhi desain bangunan, serta penggunaan material pada fasad bangunan untuk secondary skin merupakan material yang ramah lingkungan sehingga konsep desain pada bangunan merupakan desain responsif yang memperhatikan lingkungan sekitar.

This writing describes the design process of Harmoni Transit Headquarter. This building function is tenant office for the startup companies which also integrated with Harmoni MRT transit station and commercial areas. The goal of this building is to accommodate public activities that will support the economic growth with its commercial space and to facilitate public needs with the public space area. The process of the design is came through the method of real-time decisions with solar study and illuminance study analysis that affect the design of the building, and also the material use on the building façade for the secondary skin is environmentally friendly material so the design concept is to be responsive design that pays attention to the environment.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bimo Wicaksana
"Infrastuktur transportasi dan mobilisasi di Jakarta sedang melalui masa transisi. Fenomena tersebut muncul sebagai respon atas buruknya kualitas lingkungan sebagai hasil dari pengembangan kota berbasis kendaraan pribadi. Pembangunan infrastruktur transportasi publik seperti MRT, LRT, KRL, dan BRT menjadi batu-batu loncatan perubahan yang ada. Untuk mendukung transformasi tersebut, dibutuhkan perancangan Kawasan Berorientasi Transit secara holistik sebagai wujud integrasi moda-moda transportasi yang ada. Harmoni Transit Hub merupakan sebuah proposal desain proyek percontohan berupa transit hub/titik transit yang mengitegrasikan moda MRT dan BRT ke dalam sebuah KBT yang mengedepankan prinsip keberlanjutan. Realisasi proyek kunci ini akan menjadi pemicu pengembangan bangunan-bangunan pendukung lainya dalam KBT Harmoni di masa depan.

Public transportation infrastructures in Jakarta are undergoing a transformation. This occurence is a response to the poor environmental quality caused by car-oriented city planning. The construction of public transportation infrastructures such as MRT, LRT, KRL, and BRT serves as important milestones for the existing changes. Transit Oriented Development (TOD) is a holistic approach required to integrate the different kinds of transportation modes. Harmoni Transit Hub is a key project proposal which integrates MRT and BRT within a TOD area that prioritizes sustainability principles. The realization of this key project will serve as a catalyst for the development of other supporting structures within the future Harmoni TOD area."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Usamah
"Penelitian ini dilakukan di suatu gedung perkantoran yang terletak di daerah Jakarta Selatan. Pada gedung ini banyak menggunakan beban non-linear yang memicu adanya harmonisa. Adanya gejala harmonisa ditandai dengan tingginya nilai THDI. Nilai THDI yang terukur dari transformator PUTR-1 sebesar 20,1% dan arusnya sebesar 1.525,80 A. Pada  penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai derating factor akibat adanya gangguan harmonisa,  mendesain filter harmonisa (single passive tuned filter), menghitung seberapa besar pengaruh filter terhadap harmonisa dan menghitung seberapa besar investasi yang akan dikeluarkan jika filter diterapkan. Metode yang digunakan adalah memasukkan rumus-rumus kedalam aplikasi Microsoft Excel. Berdasarkan dari hasil perhitungan,  nilai dari derating factor tersebesar sebelum difilter yaitu sebesar 96,35% dari pembebanan maksimalnya. Untuk memimalisasi kerugian yang dihasilkan harmonisa, pada penelitian ini mencoba mendesain filter harmonisa (single passive tuned filter) dengan parameter-parameter C, L dan R pada orde harmonisa ke-3, 5, 11 dan 17 untuk desain 4 filter dan harmonisa ke-5 untuk 1 filter. Dari desain 4 filter dan 1 filter tersebut dapat menurunkan TDD ke-3 fasa, dapat menurunkan rugi-rugi daya. Selain itu penelitian ini juga memperkirakan seberapa besar investasi total dan memperkirakan seberapa lama payback periode berlangsung jika menerapkan 4 filter ataupun 1 filter.

This research was conducted in an office building located at South Jakarta. This building uses a lot of non-linear loads which trigger harmonics. The presence of harmonic symptoms is indicated by a high THDI value. The THDI value measured from the PUTR-1 transformer is 20.1% and the current is 1,525.80 A. In this study the aim is to find the derating factor value due to harmonic interference, design a harmonic filter (single passive tuned filter), calculate how big the influence is. filter for harmonics and calculate how much investment will be incurred if the filter is applied. The method used is to enter formulas into the Microsoft Excel application. Based on the calculation results, the value of the largest derating factor before filtering is 96.35% of the maximum load. To minimize losses resulting from harmonics, in this research we try to design a harmonic filter (single passive tuned filter) with parameters C, L and R in the 3rd, 5th, 11th and 17th harmonic orders for a design of 4 filters and 5th harmonics. for 1 filter. The design of 4 filters and 1 filter can reduce the TDD of all 3 phases, reducing power losses. Apart from that, this research also estimates total cost of investment and estimates how long the payback periode will last if 4 filters or 1 filter are applied."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kohn, A. Eugene
New York: John Wiley & Sons, 2002
725.23 KOH b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Budi Santoso
"Pejalan kaki merupakan salah satu cara berlalu lintas dalam sistem transportasi, dan sangat dominan di daerah perkotaan atau lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan periode pendek. Karakteristik Pejalan Kaki adalah salah satu factor utama dalam perancangan, perencanaan maupun pengoperasian dari fasilitasfasilitas transportasi. pola perjalanan dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dijadikan pertimbangan penting dalam lalu lintas multimoda dan dalam penelitianpenelitian transportasi. Kecerobohan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek-aspek/kaidah-kaidah keilmuan dibidangnya akan berdampak ke ekonomi biaya tinggi dan menjadi mubazir.
Penelitian ini menggunakan analisis mikroskopik dalam mengkaji kinerja arus dan pola pergerakan pejalan kaki yang terjadi berdasarkan karakteristik pejalan kaki akibat konflik antar pejalan kaki di simpang tiga kaki pada jembatan penyeberangan Harmoni Central Busway, baik pejalan kaki sebagai penumpang Trans Jakarta ataupun pejalan kaki yang hanya melintas pada jembatan tersebut. Peninjauan secara mikroskopik ini diambil dikarenakan ingin melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan terjadinya konflik antar pejalan kaki, dan Peluang akan terjadinya konflik tersebut ketika kepadatan pejalan kaki cukup tinggi, oleh karena itu dalam perhitungan kecepatan dan kinerja arus akibat konflik dilakukan pada saat peak. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terjadi perubahan kecepatan dan kinerja arus yang terjadi akibat konflik antar pejalan kaki, akibat perubahan itu menimbulkan tundaan dan ketidaknyamanan pejalan kaki yang melintas pada jembatan penyeberangan Harmoni Central Busway.

Pedestrian represent one of the way transportation mode, and very dominant in urban area or location with high demand with short period. Characteristics of Pedestrian are one of the primary factor in scheme, operation and also planning from transportation facility, journey pattern and pedestrian facility service level made by important consideration in multimoda traffic and in research of transportation.
This research applies microscopic analysis in studying current performance and movement pattern of pedestrians based on pedestrian conflicts at Busway Central Harmony junction, both Trans Jakarta passengers and passing pedestrian over the bridge.
Microscopic analisys is utilized in this study to obtainindividual behaviours of pedestrians with in conflicts. The study is carried out based on the prevailing conflicts between pedestrians and also the probality of conflict occurrence when the density is high. Therefore survey was carred out during peak haurs. Analisys shows that changes in speed and flow cause dellay and incconveniences of pedestrians crossing on the Harmoni Cental Busway.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
R.21.08.13 San k
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marbun, Saut Parasian
"Salah satu kebijakan pemerintah Jakarta untuk mengatasi kemacetan adalah dengan pembangunan bus rapid transit. Agar tercapainya tujuan pembangunan tersebut harus didukung oleh sarana maupun prasarana penunjang yang memadai. Jembatan penyeberangan merupakan sarana penunjang untuk kebutuhan para penumpang, dimana jembatan penyeberangan adalah fasilitas pejalan kaki yang mana jika tidak disediakan dengan baik, masyarakat tidak akan pernah menggunakan bus rapid transit. Jembatan penyeberangan harus mempunyai kriteria keselamatan dan kenyamanan serta keamanan para pejalan kaki. Selain itu jembatan penyeberangan ini harus mendukung kapasitas pejalan kaki, baik pejalan kaki sebagai penumpang bus rapid transit ataupun pejalan kaki biasa yang hanya melintas di jembatan penyeberangan tersebut.
Untuk itu dilakukan suatu analisa terhadap jembatan penyeberangan yang terdapat di stasiun bus rapid transit, dalam hal ini adalah Stasiun Harmoni Central Busway. Untuk menunjang kebutuhan analisa maka dibutuhkan data yang diperoleh dari hasil survei pejalan kaki. Adapun data yang diperlukan merupakan karakteristik pejalan kaki yaitu jumlah pejalan kaki dan kecepatan pejalan kaki. Dari data tersebut diolah dan menghasilkan tingkat pelayanan pejalan kaki di jembatan penyeberangan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa tingkat pelayanan di jembatan penyeberangan adalah C berdasarkan Highway Capacity Manual, yang berarti bahwa jalur jembatan penyeberangan masih menyediakan ruang yang cukup bagi pejalan kaki untuk memilih kecepatan berjalan normal dan mendahului pejalan kaki lain terutama yang bergerak searah, dan konflik antar pejalan kaki relatif minim. Perolehan tingkat pelayanan C ini disebabkan berkurangnya lebar total jalur pejalan kaki akibat adanya halangan di sepanjang jalur pejalan kaki. Untuk mendapatkan tingkat pelayanan yang lebih baik, maka perlu adanya peningkatan lebar efektif jalur pejalan kaki hingga mencapai lebar totalnya. Untuk lebar efektif sesuai dengan tingkat pelayanannya terangkum dalam tabel.

One of the policies of Jakarta's government decrease traffic jam is to develop bus rapid transit. To reach of the development target have to be supported by adequate supporter or facilities. Overpass is a facilities support for passenger's requirement, where if pedestrian facility like overpass not provided better, society never use bus rapid transit. Overpass must have pedestrian safety, trip patterns, and convenience. And it has to support pedestrian capacities, even pedestrian as passenger of bus rapid transit or pedestrian which only passing by in overpass.
So, it have to analysis the overpass in bus rapid transit station, in this case is Harmony Central Busway Station. It required obtained data of survey pedestrian to support the analysis. The data are pedestrian characteristics, such as pedestrian volume and pedestrian walking speed. Data will process to evaluated level of service in overpass.
Analysis result indicate that the level of service in overpass is C which depends on Highway Capacity Manual, it means the sufficient area in overpass is available to select normal walking speeds, and to bypass other pedestrians in primarily unidirectional streams, where reverse direction or crossing movements exist, minor conflicts will occur, and speeds and volume will be somewhat lower. Acquirement level of service C caused by decreasing of total walk away width effect of existence of barrier alongside pedestrian path. To get better level of service, it needs to increase the effective walk away width till reach total walk away width. Effective walk away width according to the level of service presents in tables.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Budi Santoso
"Pejalan kaki merupakan salah satu cara berlalu lintas dalam sistem transportasi, dan sangat dominan di daerah perkotaan atau lokasi yang memiliki permintaan tinggi dengan periode pendek. Karakteristik Pejalan Kaki adalah salah satu factor utama dalam perancangan, perencanaan maupun pengoperasian dari fasilitasfasilitas transportasi. pola perjalanan dan tingkat pelayanan fasilitas pejalan kaki dijadikan pertimbangan penting dalam lalu lintas multimoda dan dalam penelitianpenelitian transportasi. Kecerobohan yang dilakukan tanpa mempertimbangkan aspek-aspek/kaidah-kaidah keilmuan dibidangnya akan berdampak ke ekonomi biaya tinggi dan menjadi mubazir.
Penelitian ini menggunakan analisis mikroskopik dalam mengkaji kinerja arus dan pola pergerakan pejalan kaki yang terjadi berdasarkan karakteristik pejalan kaki akibat konflik antar pejalan kaki di simpang tiga kaki pada jembatan penyeberangan Harmoni Central Busway, baik pejalan kaki sebagai penumpang Trans Jakarta ataupun pejalan kaki yang hanya melintas pada jembatan tersebut. Peninjauan secara mikroskopik ini diambil dikarenakan ingin melihat perilaku perjalanan yang terjadi pada setiap individu.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan terjadinya konflik antar pejalan kaki, dan Peluang akan terjadinya konflik tersebut ketika kepadatan pejalan kaki cukup tinggi, oleh karena itu dalam perhitungan kecepatan dan kinerja arus akibat konflik dilakukan pada saat peak. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan terjadi perubahan kecepatan dan kinerja arus yang terjadi akibat konflik antar pejalan kaki, akibat perubahan itu menimbulkan tundaan dan ketidaknyamanan pejalan kaki yang melintas pada jembatan penyeberangan Harmoni Central Busway.

Pedestrian represent one of the way transportation mode, and very dominant in urban area or location with high demand with short period. Characteristics of Pedestrian are one of the primary factor in scheme, operation and also planning from transportation facility, journey pattern and pedestrian facility service level made by important consideration in multimoda traffic and in research of transportation.
This research applies microscopic analysis in studying current performance and movement pattern of pedestrians based on pedestrian conflicts at Busway Central Harmony junction, both Trans Jakarta passengers and passing pedestrian over the bridge. Microscopic analisys is utilized in this study to obtainindividual behaviours of pedestrians with in conflicts.
The study is carried out based on the prevailing conflicts between pedestrians and also the probality of conflict occurrence when the density is high. Therefore survey was carred out during peak haurs. Analisys shows that changes in speed and flow cause dellay and incconveniences of pedestrians crossing on the Harmoni Cental Busway.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35749
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sagita Devi
"Gejala suburbanisasi atau urban sprawl menjadikan kawasan perkotaan meluas secara acak dan tidak terkendali ke kawasan di sekitar kota. Hal ini menyebabkan kawasan terbangun menjadi lebih besar dibandingkan laju pertumbuhan penduduk sehingga jarak pergerakan yang harus ditempuh penduduk kota menjadi lebih panjang. Hal ini menyebabkan meningkatnya ketergantungan penduduk yang tinggal di pinggiran kota terhadap kendaraan pribadi yang akhirnya menyebabkan masalah lain seperti kemacetan lalu lintas, peningkatan konsumsi energi, hilangnya waktu karena terlalu lama berada di perjalanan bagi penduduk komuter, semakin sedikitnya lahan untuk berjalan kaki dan bersepeda, serta pencemaran udara yang menurunkan kualitas ruang kota.
Sebagai jalan keluar, diperlukan peningkatan terhadap fasilitas transportasi umum yang ada sehingga penduduk dapat mengurangi ketergantungan mereka terhadap kendaraan pribadi dan beralih menggunakan transportasi umum. Untuk mempermudah penduduk mencapai lokasi yang mereka tuju, terciptalah modamoda transportasi yang menjadi titik pertemuan beberapa angkutan umum yang ada. Selain itu, konsep penataan kota dengan sistem TOD (Transit Oriented Development) juga dikembangan dengan mengutamakan perbaikan di sekitar titik transit sehingga menjadi ruang publik yang nyaman.
Area transit yang menjadi ruang publik kota menjadi sebuah tempat berkegiatan bagi penduduk kota dari berbagai latar belakang. Permasalahan yang terjadi adalah seringkali terjadi privatisasi terhadap bagian dari ruang transit yang seharusnya menjadi ruang publik. Selain itu seringkali terdapat disorder seperti penyalahgunaan fungsi ruang dan penempatan sesuatu yang tidak pada tempatnya sehingga membuat ruang transit menjadi tidak teratur dan tidak nyaman bagi para penggunanya.

Suburbanisation or urban sprawl makes urban areas expanded randomly and uncontrolled into the region around the city. It causes the built area becomes greater than the population growth rate, so the distance of movement of city dwellers becomes longer. This led to the increasing dependence on private vehicles for the people who are living in the suburbs, that eventually lead to another problems such as traffic congestion, increased energy consumption, loss of time due to spending long hours in travel for commuter population, the least land for walkers and cyclists, as well as air pollution that degrade the quality of urban space.
As a way out, we need some improvements to the existing public transport facilities so that people switch to using public transportation and reduce their dependence on private vehicles. To facilitate the population reaching their destination, there are some modes of transportation which become a meeting point of several public transportations. In addition, the concept of urban settlement system with TOD (transit Oriented Development) is also developed by giving priority to transit improvements that it becomes a comfortable public space.
Transit area as a public space in the city becomes a place to do some activities for the city residents from different backgrounds. But, in public space, there are many people who place their private space in public space, and make that space as disorder space. In addition, there are also some disorder such as the transition function of space and the placement of something that is not in its place and make a transit area become irregular and inconvenient for its users.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S901
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
S36715
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harianja, Royan Hartono
"
ABSTRAK
Perhatian pemerintah dan minat masyarakat akhir-akhir ini sangat besar terhadap perencanaan dan penggunaan lift yang tepat pada bangunan-bangunan bertingkat tinggi. Disamping itu lift juga dituntut harus aman dan nyaman sebagai pelayanan umum, sehingga lift hams direkayasa sebaik mungkin agar berdaya guna dan tepat guna.
Inti pemwsalahannya ialah pemakaian dan pemilihan komponen mekanikal yang tepat sesuai dengan daya ke:-ja lih yang clipilih atas kebutuhan dari suatu gedung bangunan.
Hal ini harus sesuai dengan tuntutan pembeli (pasar), sebab hasil karya produksi dapat bersaing, baik dalam mutu maupun kemudahan pemeliharaan, penggunaan dan tingkat biaya produksi yang wajar.
"
1997
S36635
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>