Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 121928 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raehan Khalifsyah
"Pencemaran udara merupakan masuknya polutan ke lingkungan yang menyebabkan efek negatif terhadap lingkungan seperti menurunkan tingkat kesehatan manusia dan organisme lain. Polusi udara terdiri dari dua jenis polutan yang berbentuk partikel dan gas dimana partikel berisikan PM2.5&PM10, sedangkan gas bersisikan Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2), dan Ozon (O3). Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memantau tingkat polusi udara untuk mengetahui kualitas udara. Dengan menggunakan sistem berbasis Internet of Things (IoT), monitoring polusi udara dapat dilakukan secara real-time. Sistem IoT yang digunakan adalah berbasis Low Power Wide Area Network (LPWAN) yang cenderung baik untuk pemantauan polusi udara karena memiliki karakteristik konsumsi daya yang sedikit dan jarak jangkauan yang cukup luas. Parameter yang diukur pada penelitian ini adalah partikel PM2.5 & PM10 yang didasarkan oleh Air Quality Index (AQI).

Air pollution is the entry of pollutants into the environment that causes negative effects on the environment, such as reducing the health levels of humans and other organisms. Air pollution consists of two types of pollutants in the form of particles and gases. Particles include PM2.5 and PM10, while gases include Carbon Monoxide (CO), Nitrogen Dioxide (NO2), Sulfur Dioxide (SO2), and Ozone (O3). Therefore, a system is needed to monitor air pollution levels to determine air quality. By using an Internet of Things (IoT) based system, air pollution monitoring can be done in real-time. The IoT system used is based on Low Power Wide Area Network (LPWAN), which is well-suited for air pollution monitoring due to its low power consumption and wide coverage range. The parameters measured in this research are PM2.5 and PM10 particles, based on the Air Quality Index (AQI)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rr. Wulan Apriliyanti P.
"Penelitian pada skripsi ini merancang, membuat, dan menganalisis sistem tertanam pemantau polusi udara pada area parkir tertutup menggunakan FPGA Xilinx Spartan 3E dan sensor gas CO MQ7. Sistem ini berguna untuk mengatasi secara dini kasus keracunan gas emisi kendaraan bermotor yang terendap pada area parkir tertutup. Metode yang digunakan dalam penelitian mengikuti tahapan Software Development Life Cycle (SDLC). Bahasa yang digunakan untuk mengkonfigurasikan FPGA Xilinx Spartan 3E adalah VHDL melalui Xilinx ISE Design Suite 13.2. Selain itu, diperlukan dua rangkaian tambahan sebagai antarmuka, yaitu rangkaian Pulse Width Modulation (PWM) dan transduser. FPGA ini akan mendapatkan data pembacaan sensor tiap 19,11 ms. Pengambilan data dilakukan dengan pengambilan sampel pada sense phase sensor yang diambil tiap 10 detik selama 15 menit. Berdasarkan pengujian, sistem menghasilkan selisih pembacaan sebesar 1,76 ppm (2,45% kesalahan) terhadap data normal.

This thesis discusses the design, manufacture, and analyzes the embedded air pollution monitor system in a enclosed parking area using the FPGA Xilinx Spartan 3E and the CO MQ7 gas sensor. This system is useful as a precautionary measure in cases of motor vehicles gas emission poisoning deposited in enclosed parking area. The method used in this research follows the Software Development Life Cycle (SDLC). The programming language used in configuring the FPGA Xilinx Spartan 3E is VDHL using Xilinx ISE Design Suite 13.2. In addition, two additional circuit is needed to act as an interface, a Pulse Width Modulation (PWM) and a transducer. The FPGA reads the data every 19.11 ms. Data extractions is performed by extracting samples from the sense phase sensor every 10 seconds for 15 minutes. The test resulted in a deviation of 1.76 ppm (2.45% error) form normal data."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42850
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbayak, Evan G.
"Penelitian yang dilakukan pada skripsi ini adalah merancang, membuat dan menganalisis sistem pemantau dan peringatan polusi udara pada ruang parkir tertutup berbasis FPGA Xilinx Spartan 3E. Metode yang digunakan dalam pembuatan antarmuka ini mengikuti System Development Life Cycle (SDLC) dan mengikuti kaidah Human Computer Interaction. Bahasa yang digunakan adalah VHDL dengan software Xilinx ISE.
Antarmuka sistem pemantau dan peringatan polusi ini menampilkan kadar CO dalam ppm, grafik, dan tingkatan kondisi polusi udara (aman, waspada, berbahaya). Antarmuka sistem menggunakan layar CRT atau LCD dengan ukuran 1030x788 pixel melalui port VGA. Antarmuka yang dibuat dapat melakukan update ketika data masukan berubah. Tampilan kadar gas CO (ppm) akan diperbaharui setiap dua detik. Kecepatan menampilkan satu frame di layar monitor adalah 32,67 ms.

Research conducted in this thesis is to design, create and analyze the system of monitoring and warning of air pollution at the closed parking area based on Xilinx Spartan 3E FPGA. The method used in the design of this interface follows the System Development Life Cycle (SDLC) and the rules of Human Computer Interaction. The language used is VHDL with Xilinx ISE software.
The interface pollution monitoring and warning system displays CO levels in ppm, graphics, and levels of air pollution conditions (safe, alert, dangerous). The Interface systems use CRT screens with LCD or with size 1030x788 pixel through the VGA port. The interface that can be made an update when the data input changes. Display of levels CO gas (ppm) will be updated every two seconds. Speed of display a single frame on the screen is 32.67 ms.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43563
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Mario Mega Buana Putra
"ABSTRAK
Meningkatnya kasus ISPA di Indonesia pada bulan agustus 2019 menjadi dua kali lipat dibanding bulan-bulan sebelumnya ternyata sejalan dengan meningkatnya konsentrasi PM10 dan PM2.5. Akibatnya informasi kualitas udara semakin dibutuhkan oleh masyarakat namun keterbatasan alat membuat informasi kualitas udara yang dikeluarkan BMKG maupun Kementerian Lingkungan Hidup hanya meliputi beberapa titik saja. Oleh karena itu dibutuhkan alat pemantau kualitas udara yang low-cost dan dapat dipasang diberbagai titik agar data kualitas udara kedepannya semakin rapat serta menjamin tersedianya back up data saat alat utama mengalami gangguan. Pemanfaatan mikrokontroller arduino mega 2560 dan sensor laser dust ZH03A pembaca PM10 dan PM2.5 outdoor yang dapat diperoleh di pasaran adalah solusi alternatif tersedianya alat pengamatan kualitas udara yang dibutuhkan BMKG dan instansi terkait. Permasalahan selanjutnya mengenai bagaimana mendapatkan data secara online dan real-time diatasi dengan menggunakan prinsip Internet of Things. Alat yang dirancang juga dilengkapi dengan prediksi PM2.5 dan PM10 menggunakan prinsip jaringan syaraf tiruan. Penelitian ini menunjukkan bahwa sensor laser dust ZH03 memiliki korelasi sebesar 0.511 dan 0.877. Prediksi PM2.5 dan PM10 mampu ditampilkan melalui aplikasi dengan akurasi diatas 50%.

ABSTRACT
The increase of ARI cases in Indonesia in August 2019 has doubled compared to the previous months in line with the increasing concentration of PM10 and PM2.5. As a result, air quality information is increasingly needed by the public, but the limited means of making air quality information issued by BMKG and the Ministry of Environment only cover a few points. Therefore, we need a low-cost air quality monitoring tool that can be installed at various points so that air quality data in the future is getting tighter and guarantees the availability of back up data when the main equipment is interrupted. The use of arduino mega 2560 microcontroller and ZH03A laser dust sensor as PM10 and PM2.5 outdoor readers that can be obtained on the market is an alternative solution to the availability of air quality monitoring equipment needed by BMKG and related agencies. The next problem regarding how to get data online and in real-time is overcome by using the principle of the Internet of Things. The designed tool is also equipped with PM2.5 and PM10 predictions using the principle of artificial neural networks. This study shows that the ZH03 laser dust sensor has a correlation of 0.511 and 0.877. Prediction PM2.5 and PM10 can be displayed through the application with an accuracy above 50%."
2020
T55312
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Said Moammar Khadafi
"ABSTRAK
Polusi udara memberikan resiko yang sangat besar terhadap kesehatan seperti penyakit pernafasan, penyakit jantung dan kanker paru-paru (EEA, 2013), dimana pollutan yang memberikan dampak terbesar adalah Particulate matter dan Ozon.
Keberadaan alat pemantau udara sangatlah penting di dalam mengontrol kualitas ambang udara di daerah perkotaan. Terdapat dua jenis alat pemantau udara : Pemantau Udara yang tetap dan Pemantau Udara yang bergerak. Inovasi terkini dari Alat Pemantau Udara bergerak menggunakan Wireless Sensor Network (WSN) untuk mengetahui kualitas udara. Beberapa kota di Eropa sudah menggunakan system ini, salah satunya di kota Zurich dimana Alat pemantau udara diatas Tram.
Tujuan dari penelitian ini adalah melihat phenomena dari Polutan NO2 dan Ozone serta efektifitas Alat Pemantau udara bergerak dibandingkan dengan Alat Pemantau Udara yang tetap dengan menggunakan Interpolasi IDW dengan bantuan ArcGIS. Penggunaan WSN pada Alat Pemantau Udara bergerak memberikan beberapa keuntungan seperti ringan, konsumsi listrik yang rendah, tetapi memiliki kekurangan pembacaan yang tidak stabil dan data input yang sangat besar.

ABSTRAK
Air pollution is contributing major environmental health risk such as respiratory disease, cardiovascular disease and lung cancer (EEA, 2013), while the most problematic pollutant in European countries is coming from Particulate matter and Ozone. The existence of air pollution monitoring becomes an important thing in order to control ambient air quality in urban area. There are two type of air pollution monitoring: fix air pollution monitoring and mobile air pollution monitoring. The latest innovation of mobile air pollution monitoring is using Wireless Sensor Network (WSN) system to capture air quality. There are few cities in Europe that has used this system, one of the cities is Zurich where place mobile air pollution monitoring on the tram.
The aim of this research is to see the phenomenon of air pollutant of NO2 and Ozone, and to study the effectiveness of urban mobile air pollution monitoring comparing fixed stations using the IDW interpolation with ArcGIS. Wireless Sensor Network in mobile air pollution monitoring gives several advantages like light, low electrical consumption, but also there are disadvantages like unstable measurement and deal with big data."
Prancis: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41903
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zidan Fadillah
"Teknologi Internet of Things (IoT) memiliki potensi untuk merevolusi berbagai industri, termasuk pemantauan kualitas air. Penelitian ini mengusulkan sebuah sistem pemantauan kualitas air berbasis IoT menggunakan teknologi Low-Power Wide Area Network (LPWAN). Sistem tersebut terdiri dari perangkat IoT yang dilengkapi dengan sensor untuk mengukur berbagai parameter kualitas air, seperti pH, suhu, dan kekeruhan. Data yang terkumpul dikirimkan ke server pusat menggunakan teknologi LoRaWAN, yang memungkinkan komunikasi jarak jauh dengan konsumsi daya rendah. Data kemudian dianalisis dan diproses untuk memberikan informasi real-time tentang kualitas air kepada pemangku kepentingan. Sistem yang diajukan memberikan solusi efektif dan efisien untuk pemantauan kualitas air di daerah yang masih sulit terjangkau sinyal internet, di mana sistem pemantauan konvensional mungkin kurang efektif apabila dilakukan karena infrastruktur yang terbatas.

The Internet of Things (IoT) technology has the potential to revolutionize various industries, including water quality monitoring. This research proposes an IoT-based water quality monitoring system using Low-Power Wide Area Network (LPWAN) technology. The system consists of IoT devices equipped with sensors to measure various water quality parameters, such as pH, temperature, and turbidity. The collected data is sent to the central server using LoRaWAN technology, which allows for long-range communication with low power consumption. The data is then analyzed and processed to provide real-time information on water quality to stakeholders. The proposed system provides an effective and efficient solution for water quality monitoring in remote areas with limited internet access, where conventional monitoring systems may be less effective due to limited infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irwan Kustianto
"Pemantauan temperatur air sangat penting dalam memahami perubahan lingkungan. Untuk itu, dibutuhkan perangkat yang dapat mendeteksi temperatur secara realtime dengan tingkat sensitivitas yang tinggi. Pada penelitian ini, dilakukan karakterisasi terhadap fiber Bragg grating (FBG) sebagai sensor berbasis optik untuk mengukur temperatur dalam rentang yang lebar, yaitu  4  hingga 50 . Hasil eksperimen skala laboratorium dengan air tawar menunjukkan bahwa  terdapat hubungan yang linear antara perubahan panjang gelombang dengan sensitivitas rata-rata 0,0103 , dengan error repeatibility dari 0,96%.  Selanjutnya, untuk mengantisipasi aplikasi pengukuran temperatur air di laut dilakukan simulasi untuk kondisi kedalaman 2000 . Hasil simulasi menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan hidrostatik akan berdampak terhadap bertambahnya peningkatan perubahan panjang gelombang Bragg. Selain itu dilakukan juga integrasi sensor temperatur FBG ini ke dalam sistem Internet of Things (IoT). Perancangan dimulai dengan pengolahan data yang didapat dari sensor temperatur FBG melalui optical interrogator, pembuatan database dan mengirimkannya ke dalam web server, di samping juga pembuatan website IoT dashboard yang berisi data-data yang didapat dari sensor temperatur FBG agar dapat dibaca secara online dan realtime. Dari hasil pengukuran quality of service website tersebut didapatkan nilai pengukuran throughput sebesar  0.73942412 , packet loss 0%, dan delay sebesar 1.3 .

Monitoring water temperature is crucial in understanding environmental changes. For this purpose, a device capable of detecting temperature in real-time with high sensitivity is required. In this research, characterization of Fiber Bragg Grating (FBG) was conducted as an optical-based sensor to measure temperature over a wide range - from 4  to 50 . Laboratory-scale experiments with freshwater revealed a linear relationship between wavelength changes and an average sensitivity of 0.0103 , with a repeatability error of 0.96%. Furthermore, to anticipate the application of water temperature measurement in the sea, simulations were carried out for conditions at a depth of 2000 . The simulation results indicated that higher hydrostatic pressure impacts the increase in Bragg wavelength changes. In addition, integration of the FBG temperature sensor into the Internet of Things (IoT) system was also performed. The design began with processing data obtained from the FBG temperature sensor through an optical interrogator, creating a database, and sending it to a web server. This was complemented by the development of an IoT dashboard website displaying data from the FBG temperature sensor, accessible online and in real-time. The quality of Service measurements of this website showed a throughput value of 0.73942412 , 0% packet loss, and a delay of 1.3 "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sandikha Rahardi
"Perkembangan sistem monitoring telah memanfaatkan teknologi internet sebagai media untuk memaparkan informasi hasil observasi monitoring. Pada penelitian ini, dilakukan perancangan aplikasi sistem monitoring kendaraan berbasis website dengan menggunakan kerangka kerja bahasa pemrograman PHP yaitu Laravel. Kendaraan yang terintegrasi dengan perangkat elektronik seperti sensor-sensor, akan menyimpan informasi dari kondisi kendaraan ke dalam database sistem monitoring. Informasi tersebut akan dikelola menjadi layanan pada aplikasi monitoring kendaraan, baik berupa tampilan grafik informasi, tabel-tabel data, maupun berupa implementasi tracking dengan menggunakan API Google Maps. Selain itu, pada penelitian ini juga dikembangkan pengolahan data yang lebih interaktif terhadap pengguna, seperti fitur untuk membandingkan suatu data kendaraan, filter data menjadi bentuk representatif dari interval waktu, serta penggunaan persamaan matematika yang akan diimplementasikan pada data yang dipilih. Terdapat juga pengembangan sistem monitoring untuk mengetahui anomali data, prediksi data, dan efisiensi suatu kendaraan menggunakan Guzzle HTTP Client pada Laravel.

The development of the monitoring system has utilized internet technology as a medium to present information on the results of monitoring observations. In this study, a website-based vehicle monitoring system application design was carried out using the PHP programming language framework Laravel. Vehicles that are integrated with electronic devices such as sensors will store information from the vehicle's condition in the monitoring system database. This information will be managed as a service in the vehicle monitoring application, either in the form of graphical information displays, data tables, or in the form of tracking implementation using the Google Maps API. In addition, in this study also developed data processing that is more interactive with the user, such as features to compare a vehicle's data, filter data into a representative form of time intervals, and the use of mathematical equations that will be implemented on selected data. There is also the development of a monitoring system to find out data anomalies, data predictions, and efficiency of a vehicle using the Guzzle HTTP Client on Laravel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Ilham Cahyadi
"Budidaya ikan merupakan salah satu industri pokok yang dalam pembudidayaan nya memerlukan berbagai parameter terhadap lingkungan hidupnya. Parameter fisik, kimia, dan biologis sangat diperlakukan agar budidaya ikan tersebut menghasilkan ikan yang berkualitas. Ikan memerlukan habitat yang sesuai agar dapat hidup sehat dan tumbuh secara optimal. Ikan memiliki persyaratan tertentu sehingga dalam suatu usaha budidaya ikan kualitas air harus selalu diawasi. Untuk itu, pengelolaan dan pengawasan kualitas air dilakukan untuk menjamin kualitas air tetap terjaga dengan baik. Water quality monitoring system berbasis LoRa akan membantu pembudidaya ikan karena sistem ini memonitor ikan secara terus menerus dan real-time. Parameter yang sangat penting pada air untuk budidaya ikan adalah kekeruhan air dan pH. sensor yang berada pada sisi end-device akan mendeteksi parameter kualitas air yaitu kekeruhan dan pH. Data akan dikirimkan menuju gateway kemudian diteruskan menuju Thingspeak yang akan ditampilkan pada dashboard. Parameter pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah kinerja sistem dalam membaca dan mengirimkan data menuju Thingspeak. Kemudian, pengujian Quality of Service (QoS) juga dilakukan dengan melihat nilai packet loss, PDR, RSSI, dan SNR. Pengujian ini akan dilakukan dengan kondisi LOS (Line of Sight) dengan jarak 100 m, 250 m dan 500 m dan NLOS (Non-Line of Sight) yang memiliki 4 variasi jarak yaitu: 100 m, 250 m, 500 m. Berdasarkan perancangan desain, sistem ini akan membaca dan mengirimkan data menuju Thingspeak dengan baik serta memiliki QoS yang baik. Sehingga, sistem ini dapat digunakan oleh pembudidaya ikan untuk mengawasi kualitas air agar ikan berkembang secara optimal. Nilai PER (packet error rate) yang diperoleh sebesar 10 % dan keakuratan sensor pH sebesar 3,62%. Nilai PDR yang diperoleh pada kondisi LOS dengan jarak 100 m, 250 m, dan 500 m memiliki interval 82,5 % hingga 95 %. Sedangkan untuk nilai PDR pada kondisi NLOS dengan pengujian jarak 100 m, 250 m, dan 500 m memiliki interval dari 72.,5% hingga 90%. Sehingga dapat disimpulkan sistem dapat diimplementasikan dengan baik pada kolam untuk budidaya ikan sebagai monitoring kualitas air agar ikan tetap berkembang dengan baik.

Fish farming is one of the main industries which in its cultivation requires various parameters to the environment. Physical, chemical, and biological parameters are highly treated so that the fish farming produces quality fish. Fish need a suitable habitat in order to live healthy and grow optimally. Fish have certain requirements so that in a fish farming business, water quality must always be monitored. For this reason, water quality management and supervision is carried out to ensure that water quality is maintained properly. The LoRa-based water quality monitoring system will help fish farmers because this system monitors fish continuously and in real-time. Parameters that are very important in water for fish farming are water turbidity and pH. The sensor on the end-device will detect water quality parameters, namely turbidity and pH. The data will be sent to the gateway and then forwarded to Thingspeak which will be displayed on the dashboard. The parameters of the test carried out in this research is the system performance in reading and sending data to Thingspeak. Then, Quality of Service (QoS) testing is also carried out by looking at the packet loss, PDR, RSSI, and SNR values. This test will be carried out under LOS (Line of Sight) with 100 m, 250 m, and 500 m distance and NLOS (Non-Line of Sight) conditions which have 4 variations of distance, namely: 100 m, 250 m, 500 m. Based on the design, this system will read and send data to Thingspeak properly and has good QoS. Thus, this system can be used by fish farmers to monitor water quality so that fish develop optimally. The PER (packet error rate) value obtained is 10% and the accuracy of the pH sensor is 3.62%. The PDR values obtained under LOS conditions with a distance of 100 m, 250 m, and 500 m have an interval of 82.5% to 95%. Meanwhile, the PDR value under NLOS conditions with distance testing of 100 m, 250 m, and 500 m has an interval of 72.5% to 90%. So it can be said that the system can be implemented properly in ponds for fish cultivation as a monitoring for water quality so that fish continue to develop properly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syarif Hidayat
"Air merupakan kebutuhan pokok yang diperlukan untuk memenuhi aktivitas sehari hari manusia. Tidak jarang untuk mendapatkan suplai air yang bersih banyak warga memilih untuk berlangganan ke perusahaan penyedia air seperti PAM, PDAM dan berbagai jenis perusahaan lainnya. Namun pembacaan nilai meter secara manual membuat data tidak terbaca secara realtime dan tidak terdata dengan baik, sehingga dapat menyebabkan kerugian pada pelanggan maupun pihak perusahaan. Pada penelitian ini akan dilakukan perancangan sistem Monitoring meter air yang digunakan untuk membaca nilai volume air yang digunakan pelanggan. Data yang terbaca dihubungkan ke internet melalui jaringan LoRaWAN untuk dipantau dan dilakukan kontrol terhadap penggunaan volume air. Penelitian yang dilakukan sebagai monitoring pengunaan air telah berhasil dilakukan secara realtime, online dan otomatis. Fitur input batas parameter penggunaan air dapat dimasukan pada user application sebagai kontrol bulanan. Notifikasi penggunaan air sudah dapat muncul saat ada pemakaian air diatas batas parameter dengan notifikasi berupa pop up dan suara. Penelitian juga dilakukan dengan membandingkan performa antenna Spring Antena dan Ipex Antenna pada komunikasi LoRa. Jangkauan terjauh spring antenna dan ipex antenna hanya 4 meter dengan RSSI terkuat -115 dan terlemah - 123, dengan delay rata rata spring antenna sebesar 1492,2 mili detik dan Ipex antenna 885,6 mili detik. Pengujian packet lost pada jarak kurang dari satu meter antara node dan Gateway juga telah dilakukan, didapatkan hasil packet lost spring antenna 17% dan packet lost ipex antenna mencapai 15%

Water is a basic need needed to fulfill human daily activities. Not infrequently to get a clean water supply, many residents choose to subscribe to water supply companies such as PAM, PDAM and various other types of companies. However, reading the meter values manually makes the data unreadable in real time and not recorded properly, which can cause losses to customers and the company. In this research, a water meter monitoring system will be designed to be used to read the value of the volume of water used by customers. The read data is connected to the internet via the LoRaWAN network to monitor and control the use of water volume. Research conducted as a monitoring of water use has been successfully carried out in real time, online and automatically. The water use parameter limit input feature can be entered in the user application as a monthly control. Notifications on water use can appear when there is water usage above the parameter limit with notifications in the form of pop ups and sounds. Research was also conducted by comparing the performance of Spring Antenna and Ipex Antenna on LoRa communication. The farthest range of the spring antenna and ipex antenna is only 4 meters, with the strongest RSSI -115 and the weakest -123, with an average spring antenna delay of 1492.2 milliseconds and an Ipex antenna of 885.6 milliseconds. Testing for packet lost at a distance of less than one meter between the node and the Gateway has also been carried out, the results obtained are packet lost spring antenna 17% and packet lost ipex antenna reaching 15%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>