Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 217876 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Laura Agnes Tambun
"Sebuah perusahaan minyak dan gas memiliki sebuah plant yang terdiri dari 3 generator upstream bertipe Gas Turbine Generator (GTG) pada area pabelokan yang juga termasuk dalam salah satu daerah South Business Unit (SBU). Salah satu Gas Turbine Generator (GTG) bernama GTG G101B yang memiliki kapasitas daya 29600 kVA dan tegangan 13800 V sudah beroperasi selama 42 Tahun sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja operasional yang tentunya juga berpengaruh pada daya keluarannya. Oleh sebab itu, akan dilakukan studi karakteristik operasional dari sisi konsumsi bahan bakar menggunakan data operasional dalam periode 1 Januari 2022 hingga 30 November 2022. Penelitian menggunakan metode perhitungan tes performa melalui perhitungan Specific Fuel Consumption (SFC), Heat Rate (HR), dan Efisiensi GTG dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2016. Nilai SFC dan HR paling rendah didapatkan pada tanggal 24 Februari saat energi keluaran bernilai 294.912 MWh, dengan nilai SFC 0.167 MMSCFD/MWh dan nilai HR 19.10939735 MMBTU/MWh. Disaat bersamaan didapatkan nilai efisiensi maksimum bernilai 17.842076%. Nilai SFC dan HR paling tinggi didapatkan pada tanggal 15 September saat energi keluaran bernilai 133.88 MWh, dengan nilai SFC 0.0341 MMSCFD/MWh dan nilai HR 38.92491037 MMBTU/MWh. pada kondisi ini didapatkan juga nilai efisiensi minimum yaitu bernilai 8.759206%. SFC dan HR akan memengaruhi keluaran daya yang dihasilkan generator. Semakin rendah SFC dan HR maka akan semakin optimal kinerja suatu pembangkit. Hal tersebut ditandai dengan nilai efisiensi yang semakin baik. 3. Operasional pembangkit dapat dikatakan tidak efisien karena konsumsi bahan bakar yang digunakan berlebihan dan nilai efisiensi maksimum yang didapatkan masih di bawah standart yang ada yaitu berkisar 20—30%.

An oil and gas company has a plant consisting of 3 upstream generators of Gas Turbine Generator (GTG) type in a processing area, which is also part of the South Business Unit (SBU). One of the Gas Turbine Generators (GTGs) is named GTG G101B, with a power capacity of 29600 kVA and a voltage of 13800 V. It has been in operation for 42 years, so an evaluation of its operational performance is needed, which also affects its power output. Therefore, a study will be conducted on the operational characteristics in terms of fuel consumption using operational data from January 1, 2022, to November 30, 2022. The research will use performance test calculation methods, specifically Specific Fuel Consumption (SFC), Heat Rate (HR), and GTG Efficiency, with the assistance of Microsoft Office Excel 2016. The lowest values of SFC and HR were obtained on February 24 when the output energy was 294.912 MWh, with an SFC value of 0.167 MMSCFD/MWh and an HR value of 19.10939735 MMBTU/MWh. At the same time, the maximum efficiency value was obtained, which was 17.842076%. On the other hand, the highest values of SFC and HR were obtained on September 15 when the output energy was 133.88 MWh, with an SFC value of 0.0341 MMSCFD/MWh and an HR value of 38.92491037 MMBTU/MWh. In this condition, the minimum efficiency value was also obtained, which was 8.759206%. SFC and HR affect the power output generated by the generator. The lower the SFC and HR, the more optimal the performance of a power plant. This is indicated by a higher efficiency value. The operational performance of the power plant can be considered inefficient due to excessive fuel consumption, and the maximum efficiency value obtained is still below the standard range of 20-30%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Laura Agnes Tambun
"Sebuah perusahaan minyak dan gas memiliki sebuah plant yang terdiri dari 3 generator upstream bertipe Gas Turbine Generator (GTG) pada area pabelokan yang juga termasuk dalam salah satu daerah South Business Unit (SBU). Salah satu Gas Turbine Generator (GTG) bernama GTG G101B yang memiliki kapasitas daya 29600 kVA dan tegangan 13800 V sudah beroperasi selama 42 Tahun sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja operasional yang tentunya juga berpengaruh pada daya keluarannya. Oleh sebab itu, akan dilakukan studi karakteristik operasional dari sisi konsumsi bahan bakar menggunakan data operasional dalam periode 1 Januari 2022 hingga 30 November 2022. Penelitian menggunakan metode perhitungan tes performa melalui perhitungan Specific Fuel Consumption (SFC), Heat Rate (HR), dan Efisiensi GTG dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2016. Nilai SFC dan HR paling rendah didapatkan pada tanggal 24 Februari saat energi keluaran bernilai 294.912 MWh, dengan nilai SFC 0.167 MMSCFD/MWh dan nilai HR 19.10939735 MMBTU/MWh. Disaat bersamaan didapatkan nilai efisiensi maksimum bernilai 17.842076%. Nilai SFC dan HR paling tinggi didapatkan pada tanggal 15 September saat energi keluaran bernilai 133.88 MWh, dengan nilai SFC 0.0341 MMSCFD/MWh dan nilai HR 38.92491037 MMBTU/MWh. pada kondisi ini didapatkan juga nilai efisiensi minimum yaitu bernilai 8.759206%. SFC dan HR akan memengaruhi keluaran daya yang dihasilkan generator. Semakin rendah SFC dan HR maka akan semakin optimal kinerja suatu pembangkit. Hal tersebut ditandai dengan nilai efisiensi yang semakin baik. 3. Operasional pembangkit dapat dikatakan tidak efisien karena konsumsi bahan bakar yang digunakan berlebihan dan nilai efisiensi maksimum yang didapatkan masih di bawah standart yang ada yaitu berkisar 20—30%.

An oil and gas company has a plant consisting of 3 upstream generators of Gas Turbine Generator (GTG) type in a processing area, which is also part of the South Business Unit (SBU). One of the Gas Turbine Generators (GTGs) is named GTG G101B, with a power capacity of 29600 kVA and a voltage of 13800 V. It has been in operation for 42 years, so an evaluation of its operational performance is needed, which also affects its power output. Therefore, a study will be conducted on the operational characteristics in terms of fuel consumption using operational data from January 1, 2022, to November 30, 2022. The research will use performance test calculation methods, specifically Specific Fuel Consumption (SFC), Heat Rate (HR), and GTG Efficiency, with the assistance of Microsoft Office Excel 2016. The lowest values of SFC and HR were obtained on February 24 when the output energy was 294.912 MWh, with an SFC value of 0.167 MMSCFD/MWh and an HR value of 19.10939735 MMBTU/MWh. At the same time, the maximum efficiency value was obtained, which was 17.842076%. On the other hand, the highest values of SFC and HR were obtained on September 15 when the output energy was 133.88 MWh, with an SFC value of 0.0341 MMSCFD/MWh and an HR value of 38.92491037 MMBTU/MWh. In this condition, the minimum efficiency value was also obtained, which was 8.759206%. SFC and HR affect the power output generated by the generator. The lower the SFC and HR, the more optimal the performance of a power plant. This is indicated by a higher efficiency value. The operational performance of the power plant can be considered inefficient due to excessive fuel consumption, and the maximum efficiency value obtained is still below the standard range of 20-30%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sultan Alif Zidane
"Kebutuhan energi yang terus meningkat setiap tahunnya membuat manusia perlu menggunakan alternatif sumber energi lain yaitu gas bumi, dimana cadangan gas bumi Indonesia adalah 142.72 TSCF pada 2017. Karena LNG merupakan sumber energi yang murah dan ramah lingkungan maka sistem propulsi kapal angkut juga akan menggunakan bahan bakar LNG. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan sistem propulsi berbahan bakar full LNG untuk kapal small scale LNG Carrier dengan sistem kombinasi gas elektrik steam turbin (COGES). Kelayakan sistem propulsi rancangan akan ditentukan oleh daya yang dihasilkan sistem, luaran emisi yang dihasilkan, serta kelayakan ekonomi sistem. Data yang digunakan diperoleh dari simulasi menggunakan software Cycle-Tempo 5.1 dan juga untuk data emisi diperoleh dari simulasi menggunakan software SimaPro. Penelitian ini menunjukan dengan input kalor yang sama 50000 kJ, sistem COGES, sistem DFDE, sistem Diesel daya luaran yang dihasilkan berturut-turut adalah 14 kWh, 6.6 kWh, dan 6.4kWh sehingga sistem COGES memiliki keunggulan dibandingkan dengan sistem lainnya. Dengan efisiensi sistem COGES 30.1% (elektikal) dan 61.79% (mekanikal). Sistem COGES juga memiliki luaran emisi CO2 yang lebih kecil dibandingkan sistem lainnya dengan komposisi 24% (COGES); 25% (DFDE); 51% (Diesel). Kemudian untuk keekonomian sistem propulsi COGES memiliki nilai NPV yang positif, IRR di kisaran 21% - 72% dan PBP di kisaran 4.06 tahun – 1.39 tahun.

Energy needs that continue to increase every year make people need to use alternative energy sources, namely natural gas, where Indonesia's natural gas reserves are 142.72 TSCF in 2017. To meet natural gas needs, distribution from natural gas sources to consumers to regions is required. remote areas, one of which uses an LNG carrier ship. Because LNG is a cheap and environmentally friendly energy source, the propulsion system of the transport ship will also use LNG as fuel. This study aims to determine the feasibility of a full LNG-fueled propulsion system for small-scale LNG Carrier vessels with a combination gas electric steam turbine system (COGES). The feasibility of the design propulsion system will be determined based on the power generated by the system, the output emissions generated, and the economic feasibility of the system. The data used were obtained from simulations using Cycle-Tempo 5.1 software and also for emissions data obtained from simulations using SimaPro software. The results of this study show that with the same heat input of 50000 kJ, the COGES system, the DFDE system and the Diesel system of the output power produced are 14 kWh, 6.6 kWh, and 6.4 kWh, so that the COGES system has advantages compared to other systems. With COGES system efficiency of 30.1% (electrical) and 61.79% (mechanical). The COGES system also has a lower CO2 emission output than other systems with a composition of 24% (COGES); 25% (DFDE); 51% (Diesel). Then for the economy of the propulsion system COGES design has a positive NPV value, IRR in the range of 21% - 72% and PBP in the range of 4.06 years - 1.39 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Sugiarto
"Skripsi ini membahas pemanfaatan refinery off gas sebagai sumber energi listrik dan termal menggunakan Gas Turbine Generator dan Exhaust Boiler pada pengolahan minyak mentah. Refinery off gas merupakan gas sisa hasil destilasi minyak mentah.
Refinery plant membutuhkan energi listrik dan uap panas selama proses destilasi berlangsung. Refinery off gas digunakan sebagai bahan bakar gas turbine generator dalam menghasilkan energi listrik dan energi termal pada gas buang dapat dikonversi menjadi uap panas menggunakan exhaust boiler. System ini dikenal sebagai combine heat and power system atau co-generation system.
Energi listrik dan uap panas yang dihasilkan sebagai energi dalam menunjang proses destilasi minyak mentah pada refinery plant, sehingga penyediaan energi pada refinery dengan pemakaian produk minyak dapat dikurangi. Energy kimia yang terkandung dalam refinery off gas dapat dimanfaatkan dengan combine heat and power system yang direncanakan memiliki efisiensi 74,97% pada beban listrik 100%, efisiensi energi listrik 22,63% dan efisiensi energi termal 52,33 %.

Thesis is arranged to utilize refinery off gas as source of electricity and thermal energy using gas turbine generator and exhaust boiler in refinery plant. Refinery off gas is residual gas yield of distillation of crude oil.
Refinery plant needs electricity and steam during distillation process. Refinery off gas is used as fuel of gas turbine generator to generate electricity then thermal energy of exhaust gas can be converted to be steam using exhaust boiler. This system is known as combine heat and power system or co-generation system.
Generated electricity and steam will be utilized for distillation process of crude oil in refinery plant, it means provision of energy in refinery plant by consuming oil products can be reduced. Chemical energy content of refinery off gas can be utilized by combine heat and power system which is planned to have efficiency 74.97% at 100% electricity load, electrical energy efficiency 22.63%, and thermal energy efficiency 52.33%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Through this research have earned to be identified by potency irrigate and potency of Desa Datar and its surroundings which is in this village compotent wake up of systems Power Station of Hydro Micro Energy
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Franky K. Koraag
"Pemeliharaan pembangkit listrik harus dilakukan dalam durasi yang direncanakan. Perpanjangan durasi pemeliharaan tidak hanya berdampak pada kinerja perusahaan pembangkit tetapi juga mempengaruhi pengoperasian sistem kelistrikan yang dilakukan oleh operator sistem. Oleh karena itu penting untuk mengetahui risiko-risiko utama dan urutan prioritasnya sehingga mitigasi dapat dilakukan. Mitigasi ini dapat meningkatkan efektivitas pemeliharaan. Penelitian ini dilakukan di Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Muara Karang Blok 1, Jakarta. PLTG ini diproduksi oleh General Electric dengan jenis turbin gas MS9000. Dalam studi ini identifikasi risiko dilakukan dengan mempelajari riwayat pemeliharaan selama 10 tahun terakhir. Selain itu, pendapat juga diminta dari para ahli yang berpengalaman dalam memelihara pembangkit listrik ini. Analisis risiko menggunakan metode matriks risiko untuk menyaring risiko yang telah diidentifikasi. Output dari matriks risiko ini adalah risiko-risiko utama yang harus dimitigasi. Selanjutnya untuk memprioritaskan risiko-risiko utama tersebut, metode Proses Hirarki Analitik (PHA) digunakan dengan bantuan responden ahli. Pada akhirnya penelitian ini menghasilkan risiko-risiko utama dengan urutan prioritasnya mulai dari retak pada flexible lead rotor generator, temuan kerusakan pada nozzle tingkat pertama, ketidaksesuaian hasil perbaikan part turbin, kegagalan sistem pelumasan bearing generator, tingkat curah hujan tinggi , part pengganti nozzle dan bucket datang terlambat, load tunnel terbakar, kebocoran H2 dari bushing / bracket generator, accessories gear baru tidak standar, kerusakan part torque converter, dan kebocoran saluran bahan bakar minyak saat start up PLTG
Maintenance of power plants must take place within the planned duration. Extension of maintenance duration not only has an impact on the performance of the generating company but also affects the operation of the electricity system implemented by system operator. Therefore it is important to know the main risks and the order of priorities so that mitigation can be done. This mitigation can improve effectiveness of maintenance. This research was conducted at Muara Karang Gas Turbine Power Plant Block 1, Jakarta. The gas turbine is manufactured by General Electric with the type of MS9000 gas turbine. In this study, risk identification is done by studying the maintenance history of the last 10 years. In addition, opinions were also asked from experts who were experienced in maintaining this power plant. Risk analysis uses a risk matrices method to filter out the risks that have been identified. The output of this risk matrices is ​​the main risks that must be mitigated. Next to prioritize the main risks, the AHP method is used with the help of expert respondents. In the end this research produced the main risks in the order of priorities starting from cracks on flexible lead of generator rotor, damage findings at the first stage nozzle, incompatibility results of turbine parts repair, failure of the generator bearing lubrication system, high rainfall rate, replacement part of nozzle and bucket arrive late, load tunnel is burning, H2 leakage from generator bushing/bracket, new accessories gear is not standard, damage of torque converter part, and leakage of fuel oil line at startup of the Gas Turbine Power Plant"
2019
T53331
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triadi Susetyo
"Generator merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pembangkit tenaga listrik. Oleh karena itu, kondisi generator harus selalu dalam keadaan terbaik. Kerusakan yang terjadi pada isolasi belitan stator generator merupakan hal yang paling dominan sebagai penyebab kerusakan pada generator. Adanya void pada belitan stator generator menyebabkan adanya aktifitas peluahan parsial. Aktifitas peluahan parsial dapat menyebabkan kegagalan operasi pada generator. Aktifitas peluahan parsial pada belitan stator generator dapat menyebabkan rugi daya pada generator. Rugi daya terjadi karena adanya pelepasan muatan listrik dalam kurun waktu tertentu selama terjadinya aktifitas peluahan parsial. Dengan menggunakan perhitungan rumus maka nilai rugi daya yang terjadi akibat peluahan parsial dapat diketahui dan dianalisis untuk mengetahui kondisi generator. Pengukuran peluahan parsial dilakukan dengan menggunakan alat diagnostik PD Tech Power Engineering AG dan software MICAMAXX@PDplus. Objek studi adalah pada GT 1.2 PLTGU UBP Priok. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan, terjadi peluahan parsial di setiap fasa dengan jenis peluahan parsial yang terjadi adalah peluahan parsial pada bagian dalam isolasi akibat adanya void pada bagian dalam isolasi stator.

The Generator is one of the major components in power generation system. Therefore, the generator have to always be in the best circumstances. The damage to the generator stator winding insulation is the most dominant as a cause of damage to the generator. The existence of voids in the generator stator winding cause partial discharge activity. Partial discharge activity can cause failure in the generator operation. Partial discharge activity in the generator stator winding can cause power losses in the generator. Power losses due to electrical discharge within a certain time during the occurence of partial discharge activity. By using the calculation formula, the value of power losses that occur due to partial discharge and predivtion of effective age of the generator can be known and analyzed. Partial discharge measurement performed using diagnostic tools PD Tech Power Engineering AG and software MICAMAXX@PDplus. The object of study is on the GT 1.2 UBP Priok Combine Cycle Power Plant. Based on the results of measurements and observations, there was a partial discharge in each phase with the type of partial discharge is happening is internal solid insulation discharge due to the voids in the stator insulation. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S648
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
600 JSTI 14:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Setijo Bismo
"ABSTRAK
Meningkatnya penggunaan energi dan semakin berkurangnya persediaan energi konvensional telah mendorong para peneliti untuk mencari bentuk energi alternatif lain, dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar kita. Dengan ketersediaan potensi limbah organik yang berasal dari limbah pertanian, memungkinkan kita untuk mendapatkan sumber energi baru dan energi bersih lingkungan, yaitu dengan memanfaatkan keberadaan mikroorganisme pengurai bahan atau limbah organik di dalam suatu tangki pencerna kedap oksigen/udara (anaerobic digester) menjadi gas-bio.
Dengan adanya kemungkinan seperti disebutkan di atas, maka yang menjadi kebutuhan utama lainnya adalah suatu digester yang dapat beroperasi dengan baik untuk sustu untuk sustu proses anaerobis. Proses tersebut dapat berlangsung dengan baik apabila kinerja digester gas-bio yang digunakan sesuai dengan kondisi-kondisi alamiah (fisika, kimia dan biologis) yang diperlukan mikroorganisme pembentuk gas-bio.
Pada penelitian yang kami lakukan, digester yang digunakan adalah berdasarkan hasil rancangan sendiri, untuk itu pada tahap awal diperlukan suatu kajian dan evaluasi rancang bangun terhadap digester gas-bio generasi baru tersebut sehingga kinerja peralatan baru tersebut dapat dikenali dengan baik. Disamping itu, kajian dan evaluasi ini dimaksudkan juga untuk mengantisipasi permasalahan yang timbul pada saat pengoperasian digester dan mencarikan kemungkinan-kemungkinan pemecahan atas permasalahan tersebut.
Dari hasil pengoperasiannya untuk limbah jerami padi, ternyata peralatan baru ini memang sudah mampu menghasilkan gas-bio yang mempunyai kandungan metana sampai sekitar 50 % dengan nilai kalor kurang lebih l5 MJ/M dengan kebutuhan waktu retensi hanya sekitar 17 hari. Namun, dari segi rancang bangun, peralatan ini masih memerlukan penyempurnaan seksama pada bagian-bagian tertentu.
Jika melihat potensi bahan organik dan nilai kalor yang dikandung gas-bio dan juga jika dihubungkan dengan adanya rencana Pemerintah Republik Indonesia untuk mengurangi subsidi terhadap beberapa bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah dan solar, pada PJP II ini, maka peranan gas-bio akan dapat semakin menonjol atau sekurang-kurangnya dapat mempunyai potensi sebagai bahan bakar pengganti pada peralatan-peralatan tertentu."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdiansyah Zhultriza
"Turbin gas di Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) harus dijaga keandalannya dengan melakukan prediksi anomali untuk menghindari kerusakan turbin gas. Untuk melakukan prediksi anomali turbin gas, perlu menggunakan metode yang tepat dengan memperhatikan beberapa hal. Prediksi anomali pada real-performance turbin gas di pembangkit listrik sulit dilakukan dengan simulasi model fisik karena kondisinya yang dinamis dan banyaknya parameter operasi yang saling memiliki korelasi, sehingga, dibutuhkan metode yang memiliki kemampuan ekstrasi informasi input dengan baik. Selain itu, parameter operasi turbin gas juga memiliki sifat sekuensi waktu, dimana hubungan parameter sebelum dan sesudah waktu tertentu memiliki hubungan yang berkorelasi. Beberapa penelitian belum dapat mengatasi kedua permasalahan tersebut untuk pemodelan real-performance turbin gas. Metode Convolutinal Neural Network dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pertama dan metode Recurrent Neural Network dapat menjawab permasalahan kedua. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan metode hybrid Convolutional Neural Network (CNN) dengan tipe dari Recurrent Neural Network (RNN), yakni Long Short-term Memory (LSTM) dan Gate Recurrent Unit (GRU), untuk dapat mengekstrasi korelasi hubungan antar-parameter yang tepat dengan kemampuan komputasi time variant yang baik. Prediksi anomali yang didapatkan menggunakan model CNN sebesar 81,33%, metode hybrid CNN-LSTM sebesar 91,79%, dan hybrid CNN-GRU sebesar 91,46%. Sehingga, hybrid CNN-LSTM memberikan peningkatan akurasi prediksi anomali turbin gas dengan kemampuan ekstrasi fitur parameter dan komputasi time-variant yang lebih baik.

The reliability of the gas turbine in Combined Cycle Power Plant (CCPP) should be maintained by predicting anomalies to avoid damage failure. To predict the gas turbine anomaly, it is necessary to use the right method by paying attention to several things. The operating parameters of the gas turbine system are a form of inter-parameter correlation with a high dynamic change correlation, so it requires a method that can extract the feature input between parameters correctly. In addition, the gas turbine operating parameters also have time sequence properties, where the correlation between parameters before and after a certain time has a correlated variant. Several studies have not been able to overcome these two problems for modeling real-performance gas turbines. The Convolutional Neural Network method can be used to answer the first problem and the Recurrent Neural Network method can answer the second problem. Therefore, this research proposes a hybrid Convolutional Neural Network (CNN) method with a type of Recurrent Neural Network, called Long Short-term Memory (LSTM) and Gate Recurrent Unit (GRU), in order to extract the right correlation between parameters with better time variant computation. The anomaly prediction obtained using the CNN model is 81.33%, the CNN-LSTM hybrid method is 91.79%, and the CNN-GRU hybrid is 91.46%. Thus, the CNN-LSTM hybrids provide increased accuracy of gas turbine anomaly predictions with better parameter extraction and time-variant analysis capabilities."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>