Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 99015 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lingga Ekaputra Lucky Suryajaya
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fenomena amplifikasi gerak tanah gempa untuk Universitas Indonesia (Depok). Amplifikasi gerak tanah gempa merupakan peristiwa perbesaran gerakan tanah saat terjadinya gempa bumi akibat berbagai faktor geologi, termasuk sifat mekanik tanah dan karakteristik geoteknik. Metode penelitian yang digunakan meliputi: analisis data hasil pencatatan gempa, pemodelan satu dimensi (1D) dengan perangkat lunak DEEPSOIL v7, serta analisis komparatif terhadap hasil pencatatan gerak tanah gempa di permukaan tanah Hutan UI dan FMIPA UI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemodelan secara nonlinear memberi akurasi yang lebih baik dibandingkan ekuivalen linear. Selain itu, perubahan stratigrafi akan berdampak signifikan bagi amplifikasi gerak tanah gempa. Studi ini juga mengidentifikasi hubungan antara variasi muka air tanah dan variasi nilai overconsolidation ratio (OCR) terhadap amplifikasi gerak tanah gempa yang terjadi.

This research aims to analyze the phenomenon of seismic ground motion amplification for the University of Indonesia (Depok). Seismic ground motion amplification is the phenomenon of increased ground motion during an earthquake due to various geological factors, including soil mechanical properties and geotechnical characteristics. The research methods used include: analysis of earthquake recording data, one-dimensional (1D) modeling using DEEPSOIL v7 software, and comparative analysis of recorded seismic ground motion at the Hutan UI and FMIPA UI surface sites. The research results show that nonlinear modeling provides better accuracy compared to equivalent linear modeling. Additionally, changes in stratigraphy have a significant impact on seismic ground motion amplification. This study also identifies the relationship between variations in groundwater levels and variations in the overconsolidation ratio (OCR) with respect to seismic ground motion amplification."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Ridwan
"ABSTRACT
Analisis hazard gempa untuk wilayah Indonesia sudah disusun dalam peraturan gempa Indonesia (SNI-1726-2012) untuk Peak Ground Acceleration (PGA) dan spektrum respons dibatuan dasar, sedangkan aplikasiuntuk disai struktur harus dihitung dipermukaan dengan mempertimbangkan efek tanah lokal. Analisis respon spesifik situs pada empat lokasi yang telah diketahui kondisi tanahnyaberdasarkan hasil uji pengeboran dan standard penetration test (SPT) yaitu di serang, sukabumi, cilacap, dan wonogiri yaitu lokasi stasiun seismografmilik BAdan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hasil analisis pada seluruh lokasi tersebut diperoleh spektrum respons dipermukaan pada periode 1,0 detik terjadi amplikasi, sedangkan pada PGA dan spektrum respons 0,2 detik terjadi deamplikasi. Bila deibandingkan dengan ASCE-07-10 untuk jenis tanah sedang (SD) memperlihatkan nilai nilai amplifikasi hasil penelitian yang lebih rendah. Hal ini tentunya akan menjadi bahan kajian dan evaluasi lebih lanjut untuk kebutuhan praktis."
Bandung: Badan Litbang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2017
728 JUPKIM 12:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Abdur Rahman
"Di daerah pedesaan kebanyakan orang menggunakan air tanah untuk kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Seringkali air ini mengandung Fe dan Mn yang tinggi. Guna mendapatkan peralatan yang sederhana, murah dan dapat diandalkan untuk menurunkan Fe dan Mn, telah dirancang suatu kolom gelas berisi zeolit untuk menyaring air tanah. Percobaan ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi penyaringan yang optimum. Zeolit alami asal Bayah ditumbuh dan dihaluskan menjadi butiran-butiran kecil berdiameter sekitar 3 mm. Setelah dicuci dengan aquadest dan dikeringkan di udara terbuka, butiran-butiran ini kemudian dikemas dalam kolom gelas berukuran 4 ï? 50 cm. Kolom zeolit ini selanjutnya dipasang vertikal, diairi aquadest untuk memadatkannya, lalu dikeringkankan. Ke dalam kolom ini dituangkan 500 mL sampel air tanah. Dengan mengatur keran kolom, sampel air disaring dengan laju filtrasi 16 mL/menit. Filtrat-filtrat dikumpulkan setiap interval waktu 30 menit selama 2,5 jam untuk diukur konsentrasi Fe dan Mn-nya. Percobaan diulang untuk laju filtrasi 14, 12, 10, 8, 6, 4 dan 2 mL/menit. Konsentrasi Fe dan Mn, waktu kontak dan laju filtrasi diubah menjadi grafik waktu kontak terhadap konsentrasi untuk laju filtrasi yang bersangkutan. Kedua grafik menunjukkan bahwa kondisi optimum untuk menghilangkan Fe dan Mn adalah 30 menit untuk waktu kontak dan 2 mL/menit untuk laju filtrasi. Pada kondisi ini, zeolit Bayah menurunkan Fe sebanyak 55% tetapi hanya 40% Mn dalam air tanah yang mengandung 3,6 mg/L Fe dan 0,7 mg/L Mn. Sayangnya, kondisi optimum ini hanya menghasilkan debit air 2,88 L/hari. Secara kuantitatif, dengan laju filtrasi 2 mL/menit, sampai 2,5 jam waktu kontak, Fe hanya mampu diturunkan sampai 1,12 mg/L (baku mutu: 1,0 mg/L) padahal Mn bisa sampai nol. Disimpulkan bahwa zeolit Bayah cukup efektif mengurangi Fe dan Mn dalam air tanah, meskipun kapasitas penurunan untuk Mn lebih baik dari pada Fe, sedangkan kolom zeolit belum bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari karena debitnya masih rendah.

Ground Water Filtration by Natural Zeolit to Reduce Iron and Manganese Levels. In rural areas most people use ground water for their daily purposes. Frequently, the water has high levels of Fe dan Mn. To provide a simple, cheap and reliable apparatus to reduce Fe and Mn, a zeolit column has been designed for filtering ground water. The objective of this experiment was to establish the optimal condition of the filtration. Natural zeolit of Bayah origin was crushed and grounded into small particles of approximately 3 mm in diameter. After washed with distilled water and dried in open air, the particles were then packed in a 4 ï? 50-cm glass column. The zeolit column was installed vertically, watered with distilled water to compact, and dried. Then 500 mL of ground water sample was poured onto the prepared zeolit column. By adjusting the stopcock, the water samples were filtered off at a flowrate of 16 mL/min. Filtrates were collected with interval of 30 minutes for 2.5 hours and subjected to Fe and Mn analysis. The experiment was repeated for filtration rates of 14, 12, 10, 8, 6, 4, and 2 mL/min. Fe and Mn concentrations, contact times, and flowrates were converted into scattered-plot graphs of contact times versus concentrations. The graphs show that the optimum condition for Fe and Mn removals were 30-minute contact time and 2-mL/minute flowrate. At this, the Bayah zeolit Fe was reduced for 55% but it was only 40% for Mn in ground water containing 3.6 mg/L Fe and 0.7 mg/L Mn. However, at the optimum condition water debit of the zeolit column was only 2.88 L/day. Quantitatively, with filtration rate of 2 mL/minute, up to 2.5 hours contact time the Fe was only reduced to as much 1.12 mg/L (standard: 1.0 mg/L) while the Mn reduced to nil. It was concluded that the Bayah zeolit was effective to reduce Fe and Mn in ground water, although reducing capacity for Mn was better than for Fe, whereas the column could not be applied for daily purposes due to its low water debit."
Depok: Universitas Indonesia, 2004
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nuril Hudha Pramono
"ABSTRAK
Layanan In-Flight Connectivity (IFC) dengan teknologi Air-to-Ground (A2G) belum terimplementasi di Indonesia. A2G adalah jaringan terestrial di darat yang terdiri dari sejumlah Ground Station (GS) untuk melayani konektivitas internet di pesawat terbang selama penerbangan dengan mengarahkan sinyal radio GS tersebut ke jalur penerbangan pesawat terbang.
Metode STEP analysis (Social, Technology, Economy, Policy) dipilih dalam melakukan analisis teknologi A2G di Indonesia ini bertujuan untuk dapat melakukan pendekatan dengan melihat permasalahan secara menyeluruh berdasarkan aspek sosial, teknologi, ekonomi dan aspek kebijakan sehingga diperoleh perspektif yang utuh dalam rangka implementasi teknologi A2G di Indonesia.
Berdasarkan analisis metode STEP ini diperoleh hasil bahwa dari aspek sosial masyarakat Indoensia di kalangan ekonomi menengah ke atas menginginkan kehadiran layanan internet di pesawat dengan skema layanan merupakan bagian dari fasilitas yang diberikan oleh maskapai penerbangan kepada penumpang. Dari aspek teknologi dengan melihat kondisi geografis Indonesia, maka teknologi yang layak diimplementasikan adalah kombinasi antara A2G dan Satelit. A2G untuk melayani penerbangan saat di atas daratan dan teknologi satelit untuk mengcover layanan saat penerbangan di atas lautan yang tidak terlayani oleh A2G. Dari aspek ekonomi implementasi internet A2G akan memunculkan potensi pendapatan baru selain pendapatan akses internet yaitu pendapatan iklan, pendapatan konten premium dan pendapatan e-commerce. Dari aspek kebijakan terkait dengan regulasi penggunaan perangkat elektronik di pesawat, maka rekomendasi durasi waktu penerbangan yang layak untuk disediakan layanan internet di pesawat adalah minimal 1,5 hingga 2 jam perjalanan.

ABSTRACT
In-Flight Connectivity (IFC) services with Air-to-Ground (A2G) technology have not yet been implemented in Indonesia. A2G is a terrestrial network on ground consisting of several Ground Station (GS) to serve internet connectivity on an aircraft during flight by directing the GS radio signal to the flight path of an aircraft.
The STEP analysis method (Social, Technology, Economy, Policy) chosen in conducting A2G technology analysis in Indonesia aims to identify problems in a comprehensive manner based on social, technological, economic and policy aspects so that a complete perspective is obtained in implementing A2G in Indonesia.
Based on the analysis of the STEP method, it is obtained that from the social aspects of the Indonesian people at the middle to upper economic level, they want internet service on a plane with a service scheme to be part of the facilities provided by airlines to passengers. From the technological aspect by looking at Indonesia's geographical
conditions, the technology that is feasible to be implemented is a combination of A2G and Satellite. A2G to serve flights while on land and satellite technology to cover services when flights over seas that are not served by A2G. From an economic aspect, A2G implementation will bring up new revenue potential besides internet access revenue,
namely advertising revenue, premium content revenue and e-commerce revenue. From the policy aspects related to the regulation of the use of electronic devices on the aircraft, the recommended duration of flight time is adequate for internet services provided on the aircraft at least 1.5 to 2 hours."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The research to analyze pollution of ground water based on Geo - electrical methods cased on Muara Fajar Landfill Kecamatan Rumbai. The result obtained that resistivity value on result obtained that resistivity value on point 2 at north Muara Fajar Landfill (0,702 - 8.250 ohm - m), on point 4 at west of landfill (0,144 - 501.335 ohm- m), on point 3 at south of landfill (0,0103 - 11588 ohm-m) , on point 1 at east of landfill (0,601 - 51.294 ohm), on point 5 at centre of landfill (0,737 - 1.468.744 ohm -m)). Based on resitivity value above, all of the points had been polluted by leachet, dominantly at north and west point of landfill cause resitivity value less 10 ohm-m (fresh water). Restivity value had showed that leachet flowed towards centre of landfill the around it and polluted ground water systems of community around."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Finisha Haedara
"Indonesia merupakan salah satu negara dengan aktifitas tektonik yang tinggi. Parameter untuk memprediksi gerakan tanah menjadi sangat penting untuk diteliti. Salah satu parameter yang digunakan untuk memprediksi gerakan tanah adalah cepat rambat gelombang tanah (VS30). Namun di Indonesia ketersediaan data VS30 masih belum mencukupi dikarenakan mahalnya biaya dan waktu pelaksanaan yang relative lebih lama untuk melakukan uji VS30. Perhitungan nilai VS30 dengan pendekatan tertentu kemudian menjadi sebuah solusi yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai VS30, salah satunya adalah dengan pendekatan topografi. Teori Allen dan Wald sebagai salah satu peneliti yang menyatakan bahwa nilai slope berbanding lurus dengan nilai VS30 menjadi dasar yang digunakan dalam penelitian ini yang bertujuan untuk mencari model yang sesuai dengan tanah di wilayah Indonesia. Dengan menggunakan 380 data dari titik pengujian MASW yang dikumpulkan dari peneliti sebelumnya dan tersebar di 9 wilayah di Indonesia dan nilai slope serta elevasi yang didapat dari peta topografi SRTM 30 1 arcsecond yang kemudian diolah menggunakan software ArcGIS, pemodelan berbasis slope didapatkan dengan menggunakan metode analisis bivariat dan dievalusi berdasarkan nilai standar deviasi, median serta diagram histogram hasil residu perbandingan VS30 MASW dengan hasil estimasi. Hasil analisis menunjukan bahwa model terbaik didapat dengan mengkorelasikan nilai VS30 dengan slope sesuai dengan elevasinya per 100 meter tanpa menyertakan nilai yang dianggap sebagai slope. Elevasi dibagi menjadi per 100 meter untuk menciptakan model yang baik. Hubungan elevasi dan slope dapat dibuat dalam persamaan log(Vc30) = 2,724 + 0, 192 log(Lr) dengan hasil standar deviasi 0,167 dan merupakan standar deinasi yang terendah diantara nilai lainnya.

Indonesia is one with highly intensity of tectonic activity area. A parameters to predict ground motion becomes very important to be studied. One of the parameters used to predict ground motion is the shear-wave velocity (VS30). However, in Indonesia the availability of VS30 data is still insufficient due to the high cost and relatively longer implementation time to conduct VS30 tests. Calculation of the VS30 value with a certain approaches then becomes a solution that can be used to predict the VS30 value, one of these is the topographic approaches. The theory by Allen and Wald as one of the researchers who stated that slope value is directly proportional to the VS30 value is the basis used in this study which aims to find a model that is suitable for soils in the Indonesian region. Using 380 data from MASW test points collected from previous researchers and spread across 9 regions in Indonesia and slope and elevation values obtained from SRTM 30 1 arcsecond topographic maps then processed using ArcGIS software, slope- based modeling was obtained using the bivariate analysis method and evaluated based on the values of standard deviation, median and histogram diagram of the residual results of MASW VS30 comparison with the estimated results. The analysis showed that the best model was obtained by correlating the VS30 values with the slope according to the elevation per 100 meters without the values considered as slopes. Elevation was divided into per 100 meters to create a good model. The relationship between elevation and slope can be made in the equation log(Vs30) = 2.724 + 0.192 log(Lr) with a standar deviation result of 0,167 and is the lowest standard devition among other values."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2002
S28486
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedict Avner
"Bidang gelincir adalah penyebab terjadinya bencan Gerakan tanah. Bidang gelincir bisa di artikan sebagai bidang yang menjadi batasan bergeraknya massa tanah terhadap massa tanah yang diam. Gerakan tanah yang terjadi di Desa Pairsuren memberikan dampak kerusakan bagi permukiman dan area persawahan di sekitar lokasi bencana. Untuk mengantisipasi adanya gerakan tanah susulan, maka dilakukan analisis mengenai penyebab gerakan tanah dan identifikasi bidang gelincir menggunakan metode geofisika. Ground penetrating radar (GPR) merupakan salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi bawah permukaan tanah. Kontras amplitudo yang didapat pada perekaman data digunakan sebagai pendekatan litologi batuan dan lapisan batuan bawah permukaan tanah sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi penyebab longsor. Metode Resistivitas DC digunakan untuk memperoleh informasi mengenai bidang gelincir pada area gerakan tanah berdasarkan tahanan jenis batuan. Pengukuran kedua metode tersebut dilakukan pada satu lintasan yang sama. Hasil dari dilakukannya penelitian ini adalah dapat memberikan pengetahuan sekaligus informasi tentang potensi akan daerah rawan longsor.

The slip plane is the cause of the ground motion disaster. The slip plane can be interpreted as a field which is the boundary for the movement of the soil mass against the stationary soil mass. The ground movement that occurred in Pairsuren Village had a damaging impact on settlements and rice fields around the disaster site. To anticipate any subsequent ground motions, an analysis of the causes of ground motions is carried out and identification of slip planes using geophysical methods. Ground penetrating radar (GPR) is one of the geophysical methods that can be used to identify the subsurface. The amplitude contrast obtained in the data recording is used as an approach to rock lithology and subsurface rock layers so that it can be used to identify the causes of landslides. The DC resistivity method is used to obtain information about the slip planes in the ground motion area based on the rock resistivity. Measurements of both methods are carried out on the same trajectory. The result of conducting this research is that it can provide knowledge as well as information about the potential for landslide-prone areas."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kania Susan Pramesti
"Hingga saat ini air tanah masih menjadi sumber air bersih andalan yang paling utama untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut apabila dibandingkan dengan sumber air bersih lainnya, sayangnya pengambilan air tanah yang berlebihan dapat menyebabkan permukaan tanah semakin menurun. Fakta lapangan menunjukkan bahwa air tanah terus mengalami pengambilan dan/atau pemanfaatan secara berlebihan, hal ini tidak sesuai dengan fungsi regulerend Pajak Air Tanah. Integrasi data air tanah melalui Program Jakarta Satu yang dilakukan antara DPE dan BPRD dilakukan dengan memberikan, menukarkan, dan menggabungkan peta dan data air tanah dengan data Pajak Air Tanah baik data baru maupun data yang lama. Kelebihan program ini dengan jelas dapat memenuhi target program yang disebutkan dalam salah satu poin yang menjadi sasaran jangka pendek dari program ini sendiri yaitu pengendalian air tanah, yang mana pengendalian air tanah juga merupakan fungsi regulerend dari Pajak Air Tanah.

Ground water is still the main source of clean water mainstay to meet the needs of clean water when compared with other sources of clean water, unfortunately excessive groundwater extraction can cause the decreases of ground surface. The facts indicate that ground water continues to undergo extracting and / or excessive use, which is contrary to the regulerend function of Ground Water Tax. The integration of ground water data through Program Jakarta Satu conducted between DPE and BPRD is done by providing, exchanging and combining ground water data and ground water tax data in both new and old ones. The advantages of this program can clearly meet the targets of the program mentioned in one of the short-term target points of the program itself, which is groundwater control, in which ground water control is also a regulerend function of the Ground Water Tax"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichwan Fauzan Putrajy
"Pembangunan infrastruktur di Sorong merupakan salah satu kebijakan pemerintah pusat yang tercantum dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020. Aspek pembangunan yang perlu diperhatikan adalah lokasi. Berdasarkan kondisi geologi, lokasi pembangunan yang baik merupakan lokasi yang tidak ditemukannya struktur patahan dan dengan pondasi bangunan mencapai batuan keras. Penerapan metode Ground Penetrating Radar dan resistivitas yang dikorelasikan dengan data bor dalam penelitian ini mampu menggambarkan kondisi geologi tersebut di lingkungan aluvial. Pengukuran metode GPR dilakukan sebanyak 3 lintasan sepanjang 900 meter di atas aliran sungai dengan menggunakan frekuensi tengah 56 MHz. Sedangkan pengukuran resistivitas dilakukan sebanyak 4 lintasan sejajar lintasan GPR pada jarak 665 – 900 meter. Pengukuran metode resistivitas dengan panjang lintasan 235 meter dengan 48 elektroda menggunakan konfigurasi Wenner-Schlumberger. Dari hasil pengukuran GPR dapat dipetakan zona yang teridentifikasi sebagai struktur patahan bawah permukaan pada jarak 500 – 650 meter. Sedangkan, hasil metode resistivitas dan data bor menunjukkan adanya persebaran jenis litologi di lokasi penelitian berupa tanah (250 – 1700 Ωm), breksia gamping (25 – 100 Ωm), konglomerat breksia (2 – 20000 Ωm), dan andesit (>20000 Ωm). Pada lintasan resistivitas jarak 0 – 80 meter didapatkan kemenerusan persebaran batuan konglomerat breksia resistivitas tinggi dan batuan andesit pada ketinggian 30 – 70 meter.

Infrastructure development in Sorong is one of the policies of the central government as stated in Instruksi Presiden Number 9 of 2020. The aspect of development that needs to be considered is location. Based on geological conditions, a good construction site is a location where no fault structures are found and the building foundation reaches hard rock. The application of the Ground Penetrating Radar and resistivity methods correlated with drill data in this study is able to describe the geological conditions in the alluvial environment. Measurement of the GPR method is carried out in 3 tracks along 900 meters above the river flow using a center frequency of 56 MHz. While the resistivity measurements were carried out in 4 parallel lines to the GPR track at a distance of 665 – 900 meters. Measurement of resistivity method with a track length of 235 meters with 48 electrodes using the Wenner-Schlumberger configuration. From the results of GPR measurements, zones identified as subsurface fault structures can be mapped at a distance of 500 – 650 meters. Meanwhile, the results of the resistivity method and drill data indicate the distribution of lithological types at the research site in the l,form of soil (250 – 1700 m), limestone breccia (25 – 100 m), breccia conglomerate (2 – 20000 m), and andesite (> 20000 m). . On the resistivity trajectory at a distance of 0 – 80 meters, the distribution of high resistivity breccia conglomerate rocks and andesite rocks is found at an altitude of 30 – 70 meters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>