Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 148687 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ulfi
"Cold chain atau rantai dingin merupakan sebuah sistem rantai pasok yang mempertimbangkan tingkatan suhu dalam prosesnya. Cold chain untuk menjaga produk beku atau dingin dalam lingkungan dengan temperatur tertentu baik selama produksi, penyimpanan, transportasi, proses dan penjualan. Selama penyimpanan, Cold Chain Product sangat rentan karena harus mempertimbangkan suhu dan tata letak. Atas dasar pertimbangan diatas, maka dilakukan perbandingan penyimpanan Cold Chain Product (CCP) di KFTD Jakarta 3 dengan regulasi yang ada di Indonesia.
.....Cold chain or cold chain is a supply chain system that considers the temperature level in the process. Cold chain to keep frozen or cold products in an environment with a certain temperature both during production, storage, transportation, processing and sales. During storage, Cold chain products are very vulnerable because they have to consider temperature and layout. On the basis of the above considerations, a comparison was made of Cold Chain Product (CCP) storage at KFTD Jakarta 3 with existing regulations in Indonesia."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Rahmansyah Putra Pratama
"Menurut BPOM (2015), produk rantai dingin atau cold chain product merupakan produk yang sensitif terhadap temperatur sehingga diperlukan pengendalian temperatur yang ketat. Contoh dari produk rantai dingin yaitu antiserum, vaksin, reagen diagnostik, dan lainnya. Pengendalian temperatur dalam penyimpanan dan pengiriman produk rantai dingin yang baik harus dilakukan untuk menghindari penurunan efikasi dan masalah keamanan yang dapat berakibat fatal. Laporan ini mengkaji produk rantai dingin yang terdapat pada PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3. Pengkajian yang dilakukan dikhususkan terhadap prosedur penyimpanan serta penyaluran produk rantai dingin yang dilakukan oleh KFTD Jakarta 3. Pengkajian dilakukan dengan metode observasi. Berdasarkan pengkajian yang dilakukan, maka prosedur penyimpanan maupun penyaluran produk rantai dingin yang dilakukan sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dari KFTD dan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB).

According to BPOM (2015), cold chain products are products that are sensitive to temperature so strict temperature control is required. Examples of cold chain products are antiserum, vaccines, diagnostic reagents, and others. Good temperature control in the storage and delivery of cold chain products must be carried out to avoid a decrease in efficacy and safety problems that can be fatal. This report examines the cold chain products found in PT. Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3. The assessment was carried out specifically on the procedures for storing and distributing cold chain products carried out by KFTD Jakarta 3. The assessment was carried out using the observation method. Based on the assessment that carried out, the cold chain product storage and distribution procedures are in accordance with the Standard Operating Procedure (SOP) from KFTD and Good Distribution Practices (CDOB).
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Reza Adhitya Pratama
"Dalam proses distribusi suatu obat, penting sekali untuk menjaga kualitasnya dalam kondisi baik agar hak konsumen untuk mendapatkan produk dengan mutu yang baik dapat terjamin. Manajemen risiko mutu merupakan salah satu pedoman teknis yang tercantum dalam CDOB untuk menjaga kualitas suatu obat. Salah satu cakupan manajemen risiko mutu adalah pengendalian mutu produk dan salah satu contoh pengendalian mutu produk adalah validasi temperatur pada ruangan penyimpanan obat. Dalam proses distribusi obat, temperatur merupakan hal yang patut diperhatikan sebab akan sangat mempengaruhi kualitas obat yang sedang didistribusikan. Hal ini karena temperatur dapat mengganggu stabilitas fisik dan/atau kimia dari obat tersebut. Studi ini bertujuan untuk mengetahui cara dan alasan dilakukannya validasi temperatur pada ruangan penyimpanan CCP sekaligus melihat apakah sudah sesuai yang dipersyaratkan untuk produk CCP atau tidak, dan jika tidak sesuai maka mengetahui kemungkinan penyebab dan tindakan perbaikan termasuk pengaruh yang akan terjadi pada produk yang sedang disimpan. Dari hasil pengamatan, diketahui bahwa validasi temperatur chiller pada ruangan penyimpanan CCP dilakukan untuk membuktikan dan mendokumentasikan bahwa chiller efektif sesuai persyaratan yang ditetapkan. Semua temperatur yang diamati memenuhi persyaratan (CDOB dan internal) yang ditetapkan pada chiller untuk produk CCP. Salah satu tindakan perbaikan dan pencegahan yang dapat dilakukan adalah memperbaiki aliran udara, sedangkan salah satu penyebab temperatur pada chiller tidak memenuhi persyaratan adalah membuka chiller terlalu lama.

In the process of drug distribution, it's especially important to maintain its quality in good condition so that consumers' rights to obtain products with decent quality can be guaranteed. Quality risk management is one of the technical guidelines listed in the CDOB to maintain the quality of products. Part of quality risk management is product quality control, and one example of product quality control is temperature validation in product storage rooms. Temperature is a matter of concern because it will affect the quality of the drug being distributed. This is because temperature can disrupt the physical and/or chemical stability of the drug. This study aims to find out the methods and reasons for carrying out temperature validation in the CCP storage room as well as to see whether it meets the requirements for CCP products or not, and if it's not then found out the potential causes and corrective actions including the effects that will occur on the product being stored. From the observations, it's known that validation of the chiller temperature in the CCP storage room is carried out to prove that the chiller is effective to store the products. All observed temperatures met the requirements (CDOB and internal) specified in the chiller for CCP products. One of the corrective and preventive actions that can be taken is to improve airflow in the storage rooms, while one of the causes of the temperature in the chiller not correctly like the requirements is chiller opened too long."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alavoe Ta'livin Makhfudya
"Pedagang besar farmasi (PBF) merupakan salah satu fasilitas penyaluran sediaan farmasi dan alat kesehatan. PT. Kimia Farma Farma Trading and Distribution (KFTD) adalah salah satu PBF yang telah memiliki sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Praktek kerja profesi Apoteker (PKPA) di PT. KFTD cabang 3 Jakarta bertujuan untuk memahami peran, tugas, dan tanggung jawab apoteker di PBF sesuai dengan standart CDOB. Salah satu kegiatan yang membutuhkan perhatian khusus di PBF yakni penyimpanan sediaan cold chain product (CCP) pada suhu 2-8oC. Oleh karena itu dalam penyusunan tugas khusus PKPA di KFTD cabang 3 Jakarta ini, dilakukan pemetaan suhu chiller penyimpanan CCP untuk memastikaan chilller berfungsi dengan baik sehingga mutu sediaan terjaga sesuai persyaratan CDOB. Pemantauan dilakukan dengan mendokumentasikan suhu yang tercatat dari data logger yang diletakkan pada beberapa titik dalam chiller selama tiga hari dalam rentang waktu tertentu. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa chiller berfungsi secara efektif sesuai persyaratan dengan rentang suhu 2-8°C. Suhu maksimum berada di titik A yaitu 8,0°C dan suhu minimum berada di titik B yaitu 4,7°C. Suhu yang dihasilkan pada percobaan ini mempunyai rata-rata tinggi karena dipengaruhi oleh produk yang didalamnya. Hasil maksimal dapat diperoleh saat kondisi chiller kosong atau tanpa ada produk didalamnya.

Pharmaceutical Wholesalers (PBF) is one of the facilities providing pharmaceutical preparations and medical devices. PT. Kimia Farma Farma Trading and Distribution (KFTD) is one of the PBFs that already has a Good Drug Distribution Method (CDOB) certificate. Pharmacist professional work practice (PKPA) at PT. KFTD branch 3 Jakarta aims to understand the roles, duties and responsibilities of pharmacists at PBF in accordance with CDOB standards. One of the activities that requires special attention at PBF is the storage of cold chain product (CCP) preparations at a temperature of 2-8oC. Therefore, in preparing the PKPA special assignment at KFTD branch 3 Jakarta, a shortage of CCP storage chiller temperatures was carried out to ensure that the chiller functions properly so that the quality of the preparations is maintained according to CDOB requirements. Monitoring is carried out by documenting recorded temperatures from data loggers placed at several points in the chiller for three days within a certain time span. The results obtained show that the chiller functions effectively according to the requirements with a temperature range of 2-8°C. The maximum temperature is at point A which is 8.0°C and the minimum temperature is at point B which is 4.7°C. The temperature produced in this experiment has a high average because it is influenced by the product in it. Maximum results can be obtained when the chiller condition is empty or without product in it."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rangkuti, Muhammad Wildan Shalli
"Praktik Kerja Profesi di PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Jakarta 2 Periode 3 April ndash; 21 April Tahun 2017 bertujuan untuk mampu memahami peranan, tugas dan tanggung jawab apoteker di PBF, memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di PBF, memahami penerapan CDOB, dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan pekerjaan kefarmasian di PBF. Tugas khusus yang diberikan berjudul Proses Bisnis di PT. Kimia Farma Trading and Distribution Cabang Jakarta 2 yang bertujuan untuk memahami proses bisnis di KFTD Cabang Jakarta 2.

Internship at PT. Kimia Farma Trading and Distribution Branch Jakarta 2 Period 3 April ndash 21 April Year 2017 aims to know and understand pharmacist work and responsibility at Pharmacy Distributor, have competence, knowledge, skill, and experience to handle pharmacy work, understand implementation of GDP, and have real illustration about pharmacy work matter at Pharmacy Distibutor. The internship given a special assignment about Businiess Process at PT. Kimia Farma Trading and Distribution Branch Jakarta 2 with aim to understand the business process at PT. Kimia Farma Trading and Distribution Branch Jakarta 2.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Artha Rani
"

Pharmaceutical disributor is one of the parties distributing pharmaceutical products including Cold Chain Products (CCP). Kimia Farma Trading & Distribution (KFTD) Jakarta 3 Branch is one of the PBFs that distributes CCP to various health care facilities. Therefore, KFTD Jakarta 3 must have a distribution procedure that can guarantee the stability of the distributed CCP. In order to ensure the ability of the distribution process to maintain product stability, it is necessary to validate the CCP distribution process from KFTD Jakarta 3."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theodora Rachel
"Apoteker merupakan lulusan sarjana farmasi yang telah melalui pendidikan profesi apoteker dan mengucapkan sumpah dan janji apoteker. Dalam meningkatkan profesionalitas, keterampilan, dan kemampuan lulusan apoteker dalam menjalankan praktik kefarmasian, maka perlu dilakukannya program praktik kerja pada saat pendidikan profesi apoteker. Praktik kerja profesi apoteker (PKPA) dilakukan sebagai bekal dan pengalaman calon apoteker untuk memahami peran apoteker di dunia kerja, PKPA merupakan kegiatan pembelajaran secara langsung di lapangan pekerjaan kefarmasian. Kegiatan PKPA merupakan aplikasi dan penerapan ilmu yang telah didapatkan melalui pendidikan tinggi farmasi sehingga dapat menjadi pengalaman dan pembelajaran apoteker di dunia kerja. Praktik kerja profesi apoteker ini dilaksanakan di 3 (tiga) sarana kefarmasian, yaitu industri farmasi, PT Forsta Kalmedic Global pada periode 5 April 2021 – 31 Mei 2021; Apotek, Apotek Roxy Pademangan pada periode 8 Februari 2021 – 06 Maret 2021 ; dan Pedagang Besar Farmasi, PT Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 3 pada periode 18 Januari 2021 – 01 Februari 2021.

Pharmacists are pharmacy graduates who have gone through pharmacist professional education and take pharmacist oaths and promises. In improving the professionalism, skills, and abilities of pharmacist graduates in carrying out pharmaceutical practice, it is necessary to carry out a work practice program during pharmacist professional education. Pharmacist professional practice (PKPA) is carried out as a provision and experience for prospective pharmacists to understand the role of pharmacists in the world of work, PKPA is a direct learning activity in the pharmaceutical job field. PKPA activities are the application and application of knowledge that has been obtained through higher education in pharmacy so that it can become the experience and learning of pharmacists in the world of work. This pharmacist professional work practice is carried out in 3 (three) pharmaceutical facilities, namely the pharmaceutical industry, PT Forsta Kalmedic Global in the period 5 April 2021 – 31 May 2021; Pharmacy, Roxy Pharmacy Pademangan for the period 8 February 2021 – 06 March 2021 ; and Pharmaceutical Wholesaler, PT Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta 3 for the period 18 January 2021 – 01 February 2021."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mega Watty
"ABSTRAK
Pedagang Besar Farmasi PBF merupakan perusahaan berbadan hukum yang memiliki izin untuk melakukan pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan perundang-undangan. Dalam melakukan kegiatannya, PBF wajib mengikuti Cara Distribusi Obat yang Baik CDOB yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi atau penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Dengan mengikuti kegiatan praktik kerja profesi di PT Kimia Farma Trading Distribution Cabang Jakarta-1, calon apoteker dapat memahami peran serta tanggung jawab apoteker dalam memastikan fasilitas distribusi telah menerapkan CDOB, serta mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan seperti analisis pareto dan analisis bad stock.

ABSTRACT
Pharmaceutical wholesalers are licensed corporations that have permission to do the drugs and raw materials procurement, storage, distribution in a large amount in accordance with the provisions of legislation. For doing their activities, pharmaceutical wholesalers are required to implement the Good Distribution Process GDP which aim for quality assurance along the distribution process based on the requirements and the intended use. By conducting the internship at PT Kimia Farma Trading Distribution Branch Jakarta 1, pharmacists can understand our role and responsibility to ensure the distribution facilities implement GDP, and to overcome any problems happened in field, for instance the pareto analysis and bad stock analysis."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shelma Fitri Ainulshidqi
"Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang profesional memiliki peranan yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor, antara lain industri farmasi, distribusi dan pelayanan. Apoteker
memastikan mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaan. Tugas seorang Apoteker di distribusi adalah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat atau bahan obat sesuai dengan CDOB. Apoteker harus menjamin aspek keamanan, pencegahan masuknya obat dan/atau bahan obat palsu ke dalam rantai distribusi, menjamin penyimpanan obat aman dan sesuai, termasuk selama transportasi. Apoteker juga memiliki peranan penting di tempat pelayanan kesehatan seperti di Apotek, Rumah Sakit dan Puskesmas. Pelayanan kesehatan sangat diperlukan bagi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan demi kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Pelayanan kefarmasian meliputi dua kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Apoteker menjamin seluruh rangkaian kegiatan perbekalan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelayanan farmasi klinik diberikan Apoteker kepada pasien untuk tujuan keselamatan pasien sehingga kualitas hidup pasien terjamin. Dalam upaya membekali mahasiswa calon apoteker dengan pengetahuan dan kemampuan tentang peran, fungsi dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, distribusi, Rumah Sakit, apotek dan puskesmas, Program Studi Apoteker Universitas Indonesia bekerja sama dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi calon apoteker periode Maret-Oktober 2022. Setelah pelaksanaan PKPA diharapkan mahasiswa memiliki wawasan, keterampilan dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian sehingga siap memasuki dunia kerja sebagai tenaga farmasi yang profesional.

Pharmacists as professional health workers have a role that is needed in various sectors, including the pharmaceutical industry, pharmaceutical supplier and public health center. Pharmacists in the pharmaceutical industry ensure that the quality of the drugs produced is in accordance with the requirements and intended use. The duty of a pharmacist in pharmaceutical supplier is to be responsible for implementing the provisions for the procurement, storage and distribution of drugs or medicinal ingredients in accordance with the CDOB. Pharmacists must guarantee security aspects, prevent the entry of counterfeit drugs and/or medicinal ingredients into the distribution chain, ensure safe and appropriate storage of drugs, including during transportation. Pharmacists also have an important role in health care settings such as pharmacies, hospitals and health centers. Health services are needed for the community to improve health status for a better quality of life for the community. Pharmaceutical services include two activities, namely managerial activities in the form of management of Pharmaceutical Preparations, Medical Devices, Medical Consumables and activities of clinical pharmacy services. Pharmacists guarantee that the entire series of activities for the supply of Pharmaceuticals, Medical Devices, and BMHP are in accordance with applicable regulations. Pharmacists provide clinical pharmacy services to patients for the purpose of patient safety so that the patient's quality of life is guaranteed. In an effort to equip prospective pharmacist students with knowledge and skills about the roles, functions and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry, pharmaceutical supplier, hospitals, pharmacies and health centers, the University of Indonesia Pharmacist Study Program works closely with relevant agencies in implementing internship for prospective pharmacists for the period March- October 2022. After the implementation of internship, students are expected to have the insight, skills and experience to do pharmaceutical work so that they are ready to enter the world of work as professional pharmacists."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zhafira Chairunnisa
"Distribusi merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam rangka menyalurkan atau menyerahkan bahan baku, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai dari tempat penyimpanan/industri farmasi hingga kepada pasien dengan tetap menjamin mutu, stabilitas, jenis, jumlah, dan ketepatan waktu. Pedoman yang digunakan dalam melaksanakan distribusi adalah Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) merupakan cara distribusi atau penyaluran obat dan/atau bahan obat yang bertujuan untuk memastikan mutu sepanjang jalur distribusi/penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Salah satu prinsip dalam CDOB adalah penarikan kembali atau recall. Penarikan obat merupakan proses penarikan obat yang telah diedarkan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat, mutu, dan label. Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah mengetahui peran apoteker dalam melakukan simulasi penarikan kembali (mock recall) dan mengetahui proses simulasi penarikan kembali (mock recall) di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III. Peran apoteker di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III dalam simulasi penarikan kembali (mock recall) adalah menyediakan informasi mengenai ketersediaan produk yang akan dilakukan penarikan beserta riwayat distribusi produk terkait ke outlet-outlet. Proses simulasi penarikan kembali (mock recall) di Kimia Farma Trading & Distribution Cabang Jakarta III telah dilaksanakan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) Penarikan Kembali yang mengacu pada Petunjuk Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik (Juknis CDOB).

Distribution is a series of activities in the framework of distributing or delivering raw materials, pharmaceutical preparations, medical devices, and medical consumables from pharmaceutical storage/industries to patients while still guaranteeing quality, stability, type, quantity, and timeliness. The guideline used in carrying out distribution is the Good Distribution Practice (GDP). Good Distribution Practice (GDP) is a method of distribution or distribution of drugs and/or medicinal substances that aims to ensure quality along the distribution channel according to the requirements and intended use. One of the principles in GDP is recall or recall. Drug recall is the process of recalling drugs that have been distributed which do not meet safety, efficacy, quality and label standards and/or requirements. The purpose of implementing this report is to find out the role of pharmacists in conducting mock recall simulations and to find out its process at Kimia Farma Trading & Distribution, Jakarta III Branch. The role of the pharmacist at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta III Branch in the mock recall simulation is to provide information regarding the availability of the product to be recalled along with the distribution history of related products to outlets. The mock recall simulation process at Kimia Farma Trading & Distribution Jakarta III Branch has been carried out in accordance with the Standard Operational Procedure (SOP) for Withdrawals which refers to the Technical Instructions for Good Distribution Practice."
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>