Hasil Pencarian

Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 149179 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Zhafira Chairunnisa
"Pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pemusnahan dan penarikan, pengendalian, serta pencatatan dan pelaporan yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan kefarmasian. Penjualan vitamin dan suplemen di Apotek Kimia Farma, baik yang berasal dari resep maupun penjualan swamedikasi, menjadi poin penting yang sangat diperhatikan. Penjualan vitamin tersebut menjadi salah satu target yang harus dicapai oleh masing-masing pegawai apotek. Hal ini dikarenakan vitamin dan suplemen termasuk produk yang dapat memberikan margin keuntungan yang besar. Tujuan dilaksanakannya PKPA ini adalah Mengetahui apakah faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pembayaran, penghasilan, dan kendaraan yang digunakan oleh pelanggan secara simultan dan individu dapat mempengaruhi alasan pembelian vitamin di Apotek Kimia Farma 055 Kebayoran Lama. Pengolahan dan interpretasi data hasil survey menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution) 23 dengan metode uji Regresi Linier Berganda. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa Faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pembayaran, penghasilan, dan kendaraan yang digunakan oleh pelanggan secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alasan pembelian vitamin. Faktor tingkat pendidikan secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alasan pembelian vitamin namun faktor lainnya (usia, jenis kelamin, jenis pembayaran, penghasilan, dan kendaraan yang digunakan oleh pelanggan) secara secara individu tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap alasan pembelian vitamin di Apotek Kimia Farma 055 Kebayoran Lama.

Management of pharmaceutical preparations, medical devices and consumable medical materials is a cycle of activities, starting from planning, procurement, receipt, storage, destruction and withdrawal, control, as well as recording and reporting required for pharmaceutical service activities. Sales of vitamins and supplements at Kimia Farma Pharmacy, both originating from prescriptions and selling self-medication, are important points of great concern. Sales of these vitamins is one of the targets that must be achieved by each pharmacy employee. This is because vitamins and supplements are products that can provide large profit margins. The purpose of implementing this report is to find out whether the factors of age, gender, education level, type of payment, income, and vehicles used simultaneously by customers and individuals can influence the reasons for purchasing vitamins at Kimia Farma 055 Kebayoran Lama Pharmacy. Processing and interpretation of survey data using SPSS (Statistical Product and Service Solution) 23 with the Multiple Linear Regression test method. The results of data processing show that the factors of age, gender, level of education, type of payment, income, and vehicles used by customers simultaneously do not have a significant effect on the reasons for buying vitamins. Educational level factors individually have a significant effect on the reasons for purchasing vitamins but other factors (age, gender, type of payment, income, and the vehicle used by customers) individually do not have a significant effect on the reasons for purchasing vitamins at Kimia Farma 055 Kebayoran Lama Pharmacy."
Lengkap +
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Reza Juliani
"Pelayanan kefarmasian di apotek merupakan suatu pelayanan langsung yang bertanggung jawab kepada pasien meliputi kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai serta pelayanan farmasi klinik (Kemenkes, 2016). Salah satu produk yang diperjualbelikan di apotek adalah vitamin dan suplemen. Penjualan vitamin dan suplemen di apotek kimia farma baik yang berasal dari resep maupun penjualan swamedikasi menjadi poin penting yang sangat diperhatikan. Penjualan vitamin tersebut juga menjadi salah satu target yang harus dicapai oleh masing-masing pegawai apotek. Hal ini dikarenakan vitamin dan suplemen termasuk ke dalam obat yang memiliki margin keuntungan yang besar. Pemberian informasi kepada pasien dapat menambah pengetahuan serta menarik minat pasien untuk mengkonsumsi dan membeli vitamin. Selain pengetahuan pasien, terdapat beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi minat pasien dalam membeli vitamin. Berdasarkan survey yang telah dilakukan, faktor usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, jenis pembayaran, penghasilan, dan kendaraan yang digunakan oleh pelanggan dapat mempengaruhi alasan pembelian vitamin di Apotek Kimia Farma 055 Kebayoran Lama.

Pharmaceutical services in pharmacies are direct services that are responsible for patients, including management of pharmaceutical preparations, medical devices and consumable medical materials as well as clinical pharmacy services (Ministry of Health, 2016). One of the products traded in pharmacies are vitamins and supplements. The sale of vitamins and supplements in chemical pharmacies, both from prescription and self-medication sales, is an important point that is of great concern. Sales of these vitamins is also one of the targets that must be achieved by each pharmacy employee. This is because vitamins and supplements are included in drugs that have large profit margins. Providing information to patients can increase knowledge and attract patients' interest in consuming and buying vitamins. Apart from the patient's knowledge, there are several other factors that can influence the patient's interest in buying vitamins. Based on the survey that has been conducted, the factors of age, gender, education level, type of payment, income, and the vehicle used by customers can influence the reason for purchasing vitamins at the Kimia Farma 055 Kebayoran Lama Pharmacy."
Lengkap +
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Kharis Mustofa
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma No. 55 Kebayoran Lama bertujuan untuk memahami tugas dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktek pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku; memiliki wawasan, ketrampilan, dan pengalaman praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek; dan memiliki gambaran nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek kefarmasian di apotek. Dalam pelaksanaan praktek kerja profesi apoteker ini dilakukan penulisan tugas khusus dengan judul ldquo;Pembuatan Leaflet Demam pada Anak rdquo;. Tujuan dari tugas khusus ini yaitu sebagai sarana pelayanan informasi untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya ibu mengenai pengelolaan demam pada anak.

ABSTRACT
Internship at Kimia Farma No. 55 Kebayoran Lama Period November 2016 aiming for that prospective pharmacists are able to understand the duties and responsibilities of pharmacists in the management of the pharmacy, as well as to practice pharmacy services in accordance with statutory provisions and ethics, insight, knowledge, skills, and practical experience to carry out the practice of pharmacy in the pharmacy, and have a real picture of the issues pharmaceutical practice and learn the strategies and activities that can be done in the framework of the development of pharmacy practice. Given special assignment entitled ldquo Making fever in children leaflet rdquo . The purpose of writing a special assignment this is as a means of information service to increase knowledge public especially mother on the management of fever in children."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2017
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salsabillah Amelano
"Apotek adalah suatu sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker. Pelayanan Informasi Obat (PIO) adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh apoteker dalam memberikan informasi mengenai obat yang tidak memihak, dievaluasi dengan kritis dan dengan bukti terbaik dalam segala aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain, pasien atau masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk peran apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat, menyusun informasi dengan mengisi lembar Pelayanan Informasi Obat pada pasien dengan resep dokter serta mendesain dan membuat leaflet mengenai “Cara Penggunaan Insulin Pen yang Tepat”. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan Pelayanan Informasi Obat kepada pasien terkait obat pada resep, mengisi lembar Pelayanan Informasi Obat (PIO), menentukan topik dan mendesain informasi obat yang akan dibuat menjadi leaflet. Berdasarkan hasil penelitian, peran apoteker dalam Pelayanan Informasi Obat adalah menjamin terapi obat yang sedang dijalani pasien tepat secara indikasi, tersedianya obat yang paling efektif, paling aman, dan nyaman bagi pasien Lembar Pelayanan Informasi Obat berisi tentang skiring resep mengenai persyaratan administrative, kesesuaian farmasetik, dan pertimbangan klinis serta layanan informasi obat yang diberikan untuk pasien mengenai informasi yang diberikan oleh dokter, informasi yang diberikan oleh apoteker, harapan setelah menggunakan obat, dan informasi pasien tentang apoteker yang berguna untuk mengoptimalkan Pelayanan Informasi Obat. Pembuatan leaflet cara penggunaan insulin dilakukan untuk mengedukasi peserta agar lebih peduli tentang cara penggunaan insulin, jarum suntik, dan penyimpanan yang benar sehingga obat dapat membawa hasil terapi yang optimal bagi masyarakat.

Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Drug Information Service (PIO) is an activity carried out by pharmacists in providing impartial drug information, evaluated critically and with the best evidence in all aspects of drug use to other health professionals, patients or the public. The purpose of this research is to describe the role of pharmacists in drug information services, compiling information by filling out drug information service sheets for patients with a doctor's prescription and designing and making leaflets on “How to Use an Insulin Pen”. This research was conducted by conducting Drug Information Services to patients regarding prescription drugs, filling out Drug Information Service (PIO) sheets, determining topics and designing drug information to be made into leaflets. Based on the research results, the role of the pharmacist in the Drug Information Service is to ensure that the drug therapy being taken by the patient is right according to indications, the availability of the most effective, safest, and most convenient drugs for the patient. The Drug Information Service Sheet contains prescription screening regarding administrative requirements, pharmaceutical suitability, and clinical considerations as well as drug information services provided to patients regarding information provided by doctors, information provided by pharmacists, expectations after using drugs, and patient information about pharmacists that are useful for optimizing Drug Information Services. Leaflets on how to use insulin are made to educate participants to be more concerned about how to use insulin, syringes and proper storage so that drugs can bring optimal therapeutic results to the community."
Lengkap +
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Salma Hanifah
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma No 50 Bogor dilaksanakan selama empat minggu dari tanggal 2 November 2015 hingga 30 November 2015 Praktek kerja ini bertujuan agar mahasiswa memahami peran dan tanggung jawab apoteker di apotek serta mengkaji kegiatan kefarmasian yang dilakukan di Apotek Kimia Farma No 50 Bogor Berdasarkan praktek kerja yang dilakukan peran dan tanggung jawab apoteker di apotek adalah sebagai manajer pelaksana pelayanan kefarmasian dan retailer Selain itu kegiatan manajerial yang dilakukan di Apotek Kimia Farma No 50 Bogor telah sesuai dengan Permenkes No 35 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Sedangkan kegiatan pelayanan farmasi klinik yaitu pengkajian resep dispensing dan pelayanan informasi obat di apotek ini masih dilakukan oleh asisten apoteker hal ini tidak sesuai dengan PP 51 Tahun 2009 dan Permenkes No 35 Tahun 2014 ABSTRACT Profession internship at Kimia Farma Pharmacy No 50 Bogor was held for four weeks started from November 2nd until November 30th 2015 This internship was intended to make apothecary student understand roles and responsibilities of pharmacist in pharmacy and examine pharmaceutical activities which held in Kimia Farma Pharmacy No 50 Bogor Based on the intership roles and responsibilities of pharmacist in pharmacy are pharmacist as manager practician amd retailer Moreover managerial activities that held in Kimia Farma Pharmacy No 50 Bogor are appropiate to Permenkes No 35 Tahun 2014 about Standard of Pharmaceutical Care in Pharmacy Beside that pharmaceutical care activities include screening prescription dispensing and giving medicine information in pharmacy are done by pharmacist rsquo s assistant this is not appropiate to Government rsquo s Regulation No 51 Year 2009 and Regulation of Minister of Health No 35 Year 2014"
Lengkap +
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shelma Fitri Ainulshidqi
"Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang profesional memiliki peranan yang sangat dibutuhkan di berbagai sektor, antara lain industri farmasi, distribusi dan pelayanan. Apoteker
memastikan mutu obat yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan dan tujuan penggunaan. Tugas seorang Apoteker di distribusi adalah bertanggung jawab terhadap pelaksanaan ketentuan pengadaan, penyimpanan dan penyaluran obat atau bahan obat sesuai dengan CDOB. Apoteker harus menjamin aspek keamanan, pencegahan masuknya obat dan/atau bahan obat palsu ke dalam rantai distribusi, menjamin penyimpanan obat aman dan sesuai, termasuk selama transportasi. Apoteker juga memiliki peranan penting di tempat pelayanan kesehatan seperti di Apotek, Rumah Sakit dan Puskesmas. Pelayanan kesehatan sangat diperlukan bagi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan demi kualitas hidup masyarakat yang lebih baik. Pelayanan kefarmasian meliputi dua kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial berupa pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Bahan Medis Habis Pakai dan kegiatan pelayanan farmasi klinik. Apoteker menjamin seluruh rangkaian kegiatan perbekalan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pelayanan farmasi klinik diberikan Apoteker kepada pasien untuk tujuan keselamatan pasien sehingga kualitas hidup pasien terjamin. Dalam upaya membekali mahasiswa calon apoteker dengan pengetahuan dan kemampuan tentang peran, fungsi dan tanggung jawab apoteker di industri farmasi, distribusi, Rumah Sakit, apotek dan puskesmas, Program Studi Apoteker Universitas Indonesia bekerja sama dengan instansi terkait dalam penyelenggaraan Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bagi calon apoteker periode Maret-Oktober 2022. Setelah pelaksanaan PKPA diharapkan mahasiswa memiliki wawasan, keterampilan dan pengalaman untuk melakukan pekerjaan kefarmasian sehingga siap memasuki dunia kerja sebagai tenaga farmasi yang profesional.

Pharmacists as professional health workers have a role that is needed in various sectors, including the pharmaceutical industry, pharmaceutical supplier and public health center. Pharmacists in the pharmaceutical industry ensure that the quality of the drugs produced is in accordance with the requirements and intended use. The duty of a pharmacist in pharmaceutical supplier is to be responsible for implementing the provisions for the procurement, storage and distribution of drugs or medicinal ingredients in accordance with the CDOB. Pharmacists must guarantee security aspects, prevent the entry of counterfeit drugs and/or medicinal ingredients into the distribution chain, ensure safe and appropriate storage of drugs, including during transportation. Pharmacists also have an important role in health care settings such as pharmacies, hospitals and health centers. Health services are needed for the community to improve health status for a better quality of life for the community. Pharmaceutical services include two activities, namely managerial activities in the form of management of Pharmaceutical Preparations, Medical Devices, Medical Consumables and activities of clinical pharmacy services. Pharmacists guarantee that the entire series of activities for the supply of Pharmaceuticals, Medical Devices, and BMHP are in accordance with applicable regulations. Pharmacists provide clinical pharmacy services to patients for the purpose of patient safety so that the patient's quality of life is guaranteed. In an effort to equip prospective pharmacist students with knowledge and skills about the roles, functions and responsibilities of pharmacists in the pharmaceutical industry, pharmaceutical supplier, hospitals, pharmacies and health centers, the University of Indonesia Pharmacist Study Program works closely with relevant agencies in implementing internship for prospective pharmacists for the period March- October 2022. After the implementation of internship, students are expected to have the insight, skills and experience to do pharmaceutical work so that they are ready to enter the world of work as professional pharmacists."
Lengkap +
Depok: 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Junjung Pesona Ribeki
"Kesehatan didefinisikan sebagai suatu keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Hak sehat berhak dimiliki oleh setiap orang dan setiap orang berhak juga untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Dibutuhkan suatu sumber daya kesehatan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UU RI No. 36 Tahun 2009). Salah satu sumber daya kesehatan yaitu perbekalan farmasi. Perbekalan farmasi yaitu sediaan farmasi yang terdiri dari bahan obat, obat, obat tradisional, dan kosemetik. Pemerintah menjamin ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan perbekalan kesehatan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan perbekalan kesehatan (UU RI No. 36 Tahun 2009). Rumah Sakit Universitas Indonesia yaitu salah satu fasilitas kesehatan yang berlokasi di Universitas Indonesia. RSUI memiliki suatu formularium sumah sakit yang mempunyai fungsi yaitu membantu menyakinkan ketepatan penggunaan obat dan mutu di rumah sakit, memudahkan pemilihan obat yang rasional, memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien, meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan dana perbekalan kesehatan, memudahkan perencanaan dan penyediaan perbekalan kesehatan (Kementrian Kesehatan, 2017). PT SamMarie Tramedifa termasuk kedalam salah satu perusahaan berbentuk badan hukum yang memilki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang undangan (Peraturan BPOM No. 9 Tahun 2019). Apotek Kimia Farma 143 Margonda merupakan salah satu tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh sarana pelayanan kefarmasian apoteker. Pelayanan kefarmasian di apotek diselenggarakan dalam rangka menjamin ketersediaan dan akses masyarakat terhadap obat, sediaan farmasi lain, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai (BMHP) yang aman, bermutu dan bermanfaat, dengan tujuan mencapai patient outcome dan menjamin patient safety (Permenkes, No 14, 2021).

Health is defined as a state of health, both physically, mentally, spiritually, and socially that enables everyone to live socially and economically productive lives. Everyone has the right to health and everyone has the right to obtain safe, quality, and affordable health services. It takes a health resource to be able to organize public health efforts (UU RI No. 36 of 2009). One of the health resources is pharmaceutical supplies. Pharmaceutical supplies are pharmaceutical preparations consisting of medicinal ingredients, drugs, traditional medicines, and cosmetics. The government guarantees the availability, equity, and affordability of health supplies with the aim of meeting the needs of health supplies (UU RI No. 36 of 2009). The University of Indonesia Hospital is one of the health facilities located at the University of Indonesia. The University of Indonesia Hospital has a hospital formulary which has a function, namely helping to ensure the accuracy of drug use and quality in hospitals, facilitating rational drug selection, providing optimal service to patients, increasing efficiency and effectiveness of the use of health supply funds, facilitating the planning and provision of health supplies. Ministry of Health, 2017). PT SamMarie Tramedifa is one of the companies in the form of a legal entity that has a permit for the procurement, storage, distribution of drugs and/or drug ingredients in large quantities in accordance with the provisions of the legislation (BPOM Regulation No. 9 of 2019). Kimia Farma 143 Margonda Pharmacy is a pharmaceutical service facility where pharmacists practice pharmacy. Pharmaceutical services in pharmacies are held in order to ensure the availability and access of the public to drugs, other pharmaceutical preparations, medical devices and medical consumables that are safe, quality and useful, with the aim of achieving patient outcomes and ensuring patient safety(Permenkes, No 14, 2021)."
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Adha Yuliani
"Praktek Kerja Profesi Apoteker di PT. Kimia Farma (Persero) Tbk Pulo Gadung. bertujuan Mengamati penerapan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) yang dilakukan PT. Kimia Farma, mengamati kegiatan yang dilakukan oleh PT. Kimia Farma, mengamati peranan apoteker dalam industri farmasi sehingga dapat dibandingkan dengan teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan menjadi bekal untuk menghadapi dunia kerja. Seorang apoteker mempunyai peranan dan tanggung jawab penting untuk menerapkan aspek?aspek yang tercantum dalam CPOB tersebut, antara lain sebagai penanggung jawab produksi, penanggung jawab pengawasan dan pemastian mutu. Tugas khusus yang diberikan berjudul kajian validasi pembersihan pada produksi sediaan kapsul di PT. Kimia Farma Plant Jakarta.
Tugas khusus ini bertujuan menentukan produk marker dari sediaan kapsul yang diproduksi oleh PT. Kimia Farma Plant Jakarta, menentukan nilai MACO dari produk yang terpilih, menentukan batas nilai swab pada prosedur validasi pembersihan alat yang digunakan pada produksi sediaan kapsul, membuat validasi metode analisis residu dari produk terpilih, serta membuat protokol validasi pembersihan dari protokol terpilih. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh data yaitu produk marker dari sediaan kapsul adalah Nitrokaf Retard yang berisi gliseriltrinitrat 2,5 mg. Nilai MACO terkecil berdasarkan kriteria dosis terapi yaitu 0.0088 mg. Batas nilai swab sebesar 7x10-8 mg/swab.

Apothecary Internship at PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Pulogadung. Observing intended application of Good Manufacturing Practice Medicine (GMP) conducted by PT. Kimia Farma, observe the activities performed by the PT. Kimia Farma, studying the role of pharmacists in the pharmaceutical industry so it can be compared with the theory acquired during the lecture and be equipped to face the world of work. A pharmacist has a role and responsibility for implementing essential aspects listed in the GMP, among others, in charge of production, responsible for oversight and quality assurance. Special assignment given titled was cleaning validation studies on the production of capsule dosage in PT. Kimia Farma Plant Jakarta.
Special assignment aimed to determine the product of the preparation capsule marker produced by PT. Kimia Farma Plant Jakarta, MACO to determine the value of the product selected, set a value on the validation procedures cleaning swab tool used in the production of capsules dosage, making residue analytical method validation of selected products, as well as making cleaning validation protocols of the selected protocol. Based on calculations from the data obtained by the product of the preparation marker is Nitrokaf Retard capsules containing 2.5 mg gliseriltrinitrat. MACO smallest values based on criteria that therapeutic doses of 0.0088 mg. Limit value of 7x10-8 swab mg / swab.
"
Lengkap +
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elsa Widowati
"ABSTRAK
Praktek kerja profesi di Apotek dilaksanakan di Apotek Kimia Farma No. 298
yang beralamat di Jalan Bendungan Hilir Nomor 27, Jakarta Pusat. Praktekkerja
dilaksanakan mulai tanggal 2 November ? 30 November 2015. Pelaksanaan
praktek kerja ini bertujuan agar mahasiswa apoteker: mampu memahami tugas
dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek, serta melakukan praktek
pelayanan kefarmasian sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika
yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman
praktis untuk melakukan praktek kefarmasian di apotek; dan memiliki gambaran
nyata tentang permasalahan praktek kefarmasian serta mempelajari strategi dan
kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan praktek
kefarmasian.ABSTRACT Profession internship in Apothecary is held at Apotek Kimia Farma No. 298 that
is located at Jalan Bendungan Hilir Nomor 27, Central Jakarta. The profession
internship is held fromNovember 2
nd
to November 30
th
2015.The goals of this
internship program are to make students:understand jobs and duties of apothecary
management, and do pharmaceutical care practice legally and ethically; to make
students have the knowledge, real vision, skills and practical experience do do
pharmaceutical practice in apothecary; and to make students experience
pharmaceutical practice problems and learn the strategy and activity in developing
pharmaceutical practice.;Profession internship in Apothecary is held at Apotek Kimia Farma No. 298 that
is located at Jalan Bendungan Hilir Nomor 27, Central Jakarta. The profession
internship is held fromNovember 2
nd
to November 30
th
2015.The goals of this
internship program are to make students:understand jobs and duties of apothecary
management, and do pharmaceutical care practice legally and ethically; to make
students have the knowledge, real vision, skills and practical experience do do
pharmaceutical practice in apothecary; and to make students experience
pharmaceutical practice problems and learn the strategy and activity in developing
pharmaceutical practice.;Profession internship in Apothecary is held at Apotek Kimia Farma No. 298 that
is located at Jalan Bendungan Hilir Nomor 27, Central Jakarta. The profession
internship is held fromNovember 2
nd
to November 30
th
2015.The goals of this
internship program are to make students:understand jobs and duties of apothecary
management, and do pharmaceutical care practice legally and ethically; to make
students have the knowledge, real vision, skills and practical experience do do
pharmaceutical practice in apothecary; and to make students experience
pharmaceutical practice problems and learn the strategy and activity in developing
pharmaceutical practice."
Lengkap +
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hanny Narulita
"ABSTRAK
Praktek Kerja Profesi (PKP) dilakukan di Apotek Kimia Farma No. 42 Jl. Sultan Hasanuddin No. 1 Jakarta Selatan. Kegiatan PKP ini bertujuan agar mampu memahami peran, dan tanggung jawab apoteker dalam pengelolaan apotek serta melakukan praktik pelayanan kefarmasian yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan etika yang berlaku; memiliki wawasan, pengetahuan, keterampilan dan pengalaman untuk melakukan praktik kefarmasian di apotek. Pada pelaksanaan Praktek Kerja Profesi dilakukan pembuatan tugas khusus oleh mahasiswa calon Apoteker yang memiliki judul survey kepuasan pelanggan di apotek kimia farma no. 42 blok M Jakarta Selatan. Tugas khusus ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan di apotek kimia farma no. 42 sebagai indikator terhadap kualitas pelayanan.ABSTRACT The profession internship was implemented at Apotek Kimia Farma No. 42 Jl. Sultan Hasanuddin No. 1 Jakarta Selatan. It was aimed to understand the roles and responsibilities of pharmacists in the management of pharmacy practice and pharmaceutical services in accordance with statutory provisions and ethics; has the insight, knowledge, skills and experience in pharmaceutical practice. On the implementation of the Job Training Profession be making a special task of the customer satisfaction survey in kimia farma pharmacy no. 42 blok M in South Jakarta. The aim of this special task was to determine the level of customer satisfaction with the services in kimia farma pharmacy as an indicator of the quality of service."
Lengkap +
Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2016
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>