Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156537 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Diana
"Pengelolaan obat LASA penting dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menurunkan risiko tingkat kesalahan pengambilan obat. Dalam melakukan penyimpanan terhadap obat-obat LASA, dapat digunakan Tall Man lettering untuk menekankan perbedaan pada obat yang memililki nama atau pengucapan suara yang sama. Tall Man lettering digunakan pada penulisan nama obat untuk menyoroti bagian perbedaan utamanya dan membantu membedakan nama-nama yang mirip. Sistem penyimpanan obat di Puskesmas Ciracas sudah memenuhi ketentuan penyimpanan obat LASA sesuai dengan Permenkes RI dan menerapkan metode Tall Man lettering pada obat LASA dengan baik.

Management of LASA drugs is important as an effort to reduce the risk of drug taking errors. In storing LASA drugs, Tall Man lettering can be used to emphasize differences in drugs that have the same name or sound pronunciation. Tall Man lettering is used in writing drug names to highlight their main differences and help distinguish similar names. The drug storage system at the Ciracas Health Center complies with the provisions for storing LASA drugs in accordance with the Indonesian Minister of Health and applies the Tall Man lettering method to LASA drugs properly."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Gudang obat Puskesmas adalah salah satu sarana pelayanan kefarmasian yang perlu diperhatikan dalam upaya penyimpanan obat untuk menjamin mutu obat. Tulisan ini bertujuan untuk Keseha ketersediaan dan kelayakan gudang menganalisis obat Puskesmas di Indonesia, berdasarkan lokasi puskesmas secara geografi dan topografi. Metode Buletin Penelitian ini merupakan analisis lanjut data sekunder 2014 Riset Fasilitas Kesehatan(Rifaskes) tahun 2011 yang dilaksanakan di seluruh Puskesmas di 33 Propinsi di diba Indonesia Hasil: Ketersediaan gudang obat pada Puskesmas di Indonesia berdasarkan geografi dan topografi sudah diatas 90%, kecuali Puskesmas pada daerah sangat terpencil (89,7%). Komponen Met fasilitas gudang obat di Indonesia, yang paling tinggi adalah fasilitas pencatatan dan ketersediaannya penataan obat yaitu catatan keluar masuk obat tahun 2010, dan paling rendah adalah fasilitas pendukung di 3 Ketersediaan narkotikapsikotropik. berupa lemari sarana tersebut semakin rendah pada daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. Kelayakan dan gudang obat Puskesmas di Indonesia, menunjukkan sebagian besar dalam kategori layak, dan proporsinya semakin rendah pada daerah terpencil, perbatasan dala tena dan kepulauan. Hasil uji statistik(Mann Whitney dan menunjukkan, kelayakan gudang dala korelasi (Spearman) obat berhubungan signifikan dengan geografi dan yang topografi kepulauan dan keterpencilan Kesimpulan Ketersediaan dan kelayakan gudang obat Puskesmas di Indonesia, sebagian besar sudah tersedia dalam Peke kategori layak, dan proporsinya semakin rendah Pen pada daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan. saran: Pemerintah Daerah dan Pusat wajib untuk pusk meningkatkan sarana dan prasarana gudang obat melalui peningkatan anggaran kesehatan, untuk menjamin penyimpanan yang tepat dan sesuai standar."
BULHSR 17:3 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khansa Nur Fathiya
"Penyimpanan obat bertujuan untuk memelihara mutu obat, menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab, mengendalikan persediaan, dan memudahkan pencarian serta pengawasan. Studi ini membahas mengenai manajemen penyimpanan obat di Unit Farmasi Klinik Satelit Universitas Indonesia Makara Depok tahun 2019. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran manajemen penyimpanan obat di klinik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif melalui observasi langsung, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Hasil penelitian menemukan bahwa unsur input dan proses telah dijalankan dengan cukup baik, namun masih terdapat beberapa ketidaksesuaian pengaturan penyimpanan obat berdasarkan ketentuan. Studi ini menyarankan untuk mengadakan pelatihan bagi SDM dan pengaturan penyimpanan obat perlu diperbaiki.\

Drug storage aims to maintain the quality of drugs, avoid irresponsible use, control supplies, and facilitate search and supervision. This study discusses the management of drug storage at Klinik Satelit Universitas Indonesia Makara Depok in 2019. The purpose of this research is to know the overview of drug storage management in clinics. This research is a qualitative study with descriptive design through direct observation, in-depth interviews, and document study. The results found that the input and process elements had been executed quite well, but found some inconsistency in the drug storage arrangement based on provisions. This study suggests to conduct training for human resources and drug storage arrangements need to be repaired."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athalia Aghani
"Penyimpanan merupakan salah satu bentuk pengelolaan sediaan farmasi di Puskesmas. Penyimpanan obat pada gudang obat program di Puskesmas Kecamatan Ciracas dinilai belum memenuhi prinsip 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, rajin) dikarenakan banyaknya kotak-kotak obat yang berada di luar lemari penyimpanan, banyaknya barang-barang yang bukan kepentingan obat program berada di gudang yang mengakibatkan ruangan gudang terlihat tidak rapi atau tidak teratur. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan observasi terhadap gudang obat program yang terdapat di unit farmasi dan melakukan implementasi perbaikan tata letak ulang terhadap lemari-lemari dan meja yang ada. Kondisi gudang obat program yang sekaligus menjadi ruang konseling setelah dilakukan tata letak ulang memenuhi prinsip 5R yang dapat meningkatkan kenyamanan pasien saat konseling maupun bagi tenaga kesehatan yang melakukan pengambilan obat di gudang tersebut. Apoteker bertanggung jawab untuk memastikan prinsip 5R agar selalu diterapkan terutama dalam penyimpanan obat di gudang sehingga diharapkan selalu tercipta kondisi bersih dan nyaman sehingga mutu obat di dalamnya juga tetap terjaga.

Storage is a form of management of pharmaceutical preparations at the Puskesmas. Drug storage at the program drug warehouse at the Ciracas District Health Center was assessed as not fulfilling the 5R principles (concise, neat, clean, caring, diligent) due to the large number of medicine boxes outside the storage cupboard, many items that are not of program drug interest are in warehouse which causes the warehouse space to look untidy or disorganized. The method used is to observe the program drug warehouse in the pharmacy unit and re-implement the layout of the existing cabinets and tables. The condition of the program drug warehouse which also serves as a counseling room after the re-layout meets the 5R principles which can increase patient comfort during counseling as well as for health workers who pick up drugs in the warehouse. Pharmacists are responsible for ensuring that the 5R principles are always applied, especially in storing drugs in warehouses so that it is hoped that conditions will always be clean and comfortable so that the quality of the medicines inside is also maintained."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas ndonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andini Nadya Putri
"Pengelolaan obat di puskesmas sangat penting dalam menjamin ketersedian dan keterjangkauan pelayanan obat yang efektif, efesien dan rasional. Kekosongan stok obat dapat mengindikasikan buruknya manajemen persediaan dan mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. Untuk mencegah terjadinya kekosongan stok obat, maka perlu dilakukan evaluasi dan penentuan stok optimum persediaan obat di Puskesmas Kecamatan Ciracas. Metode yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif observasional, dengan menggunakan data dari Lempar Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Analisis data dilakukan menggunakan Microsoft Excel untuk menghitung stok optimum. Hasil evaluasi dan penentuan stok optimum obat melibatkan stok kerja, stok selama waktu tunggu dan stok pengaman. Perhitungan evaluasi stok optimum untuk tahun 2022 dan penentuan stok optimum tahun 2023 berbeda karena terjadi perpanjangan waktu tunggu pemesanan obat hingga empat minggu karena kelangkaan obat di distributor. Namun, kekurangan stok obat dapat diatasi melalui peminjaman obat dari puskesmas lain. Penetapan stok optimum dapat membantu dalam upaya perbaikan kondisi manajemen logistik obat dan pengendalian stock out obat di Puskesmas Kecamatan Ciracas.

Effective drug management in puskesmas (community health centers) is crucial to ensure the availability and accessibility of effective, efficient, and rational drug services. Drug stockouts can indicate poor inventory management and compromise healthcare quality. To prevent drug stockouts, an evaluation and determination of optimal drug stock levels were conducted at Ciracas Subdistrict Community Health Center. A quantitative descriptive observational method was employed, utilizing data from the Drug Usage and Request Form (LPLPO). Data analysis was performed using Microsoft Excel to calculate optimal stock levels. The evaluation and determination of optimal drug stock involved working stock, stock during waiting time, and safety stock. The calculation of optimal stock evaluation for 2022 and the determination of optimal stock for 2023 differed due to an extension of the drug ordering waiting time to four weeks caused by drug shortages at distributors. However, drug stock shortages were mitigated through borrowing drugs from other health centers. Establishing optimal stock levels can aid in improving drug logistics management and controlling drug stockouts at Ciracas District Community Health Center.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putriyanny Ratnasari
"Obat LASA (Look Alike Sound Alike) merupakan obat-obatan yang secara penampilan dan/atau bunyi mirip. Obat–obatan LASA termasuk dalam obat – obat high alert, yaitu obat yang perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan terjadinya kesalahan/kesalahan serius dan berisiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan. Penyimpanan obat–obat LASA sesuai aturan menjadi penting untuk diterapkan dalam rangka menjaga keselamatan pasien. Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan tahapan: pendataan obat LASA dari data “Master Obat Puskesmas Kecamatan (PKC) Duren Sawit per Mei 2023 untuk kategori “Nama Sama Kekuatan Berbeda”, “Nama Sama Sediaan Berbeda”, dan “Tall Man Lettering”; Observasi dan pendataan obat LASA kategori “Nama Berbeda Bentuk Kemasan Serupa” di ruang farmasi PKC Duren Sawit; observasi bagaimana penyimpanan obat LASA; evaluasi penyimpanan terhadap Petunjuk Teknis Standar Pelayanaan kefarmasian di Puskesmas tahun 2019. Hasilnya, obat LASA di PKC Duren Sawit terdiri dari obat: “Nama Sama Kekuatan Berbeda”, “Nama Berbeda Kemasan Serupa”, “Nama Sama Sediaan Berbeda”, dan Obat Tall Man lettering (Nama Berbeda Pengucapan Mirip). Mayoritas pasangan obat LASA telah diletakkan dijeda dengan non-LASAnya, diberi stiker LASA pada wadah obat, serta memisahkan letak penyimpanan jika berbeda sediaan atau syarat suhu penyimpanan. Namun penerapan Tall Man Lettering belum dilakukan sehingga perbaikan perlu dilakukan. Penyimpanan beberapa obat LASA di PKC Duren Sawit telah memenuhi aspek umum dan beberapa telah memnuhi aspek khusus dalam aturan penyimpanan pada Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
LASA (Look Alike Sound Alike) drugs are drugs that are similar in appearance and/or sound. LASA drugs are high alert drugs because they need to be carefully watched because of the serious errors that can happen and have a high risk of causing undesirable effects. LASA drugs storage’s rule is important to implement to maintain patient safety. This research was descriptive observational, with stages: recording LASA drug from data from the Duren Sawit District Health Center Medicine (PKC Duren Sawit) Master Data as of May 2023 for the categories "Same Name, Different Strength", "Same Name, Different Dosage Form", and "Tall Man Lettering"; Observation and data collection on LASA drugs in the "Different Names and Similar Packaging" category in the PKC Duren Sawit pharmacy room; observing how LASA medication is stored; storage evaluation towards the Standard Technical Instructions for Pharmaceutical Services at Community Health Centers in 2019. As a result, LASA drugs at PKC Duren Sawit consisted of drugs: "Same Name, Different Strengths", "Different Names, Similar Packaging", "Same Name, Different Preparations", and Tall Man Medication. lettering (Different Names Pronounced Similar). The majority of LASA drug pairs have been placed separately from their non-LASA counterparts, given a LASA sticker on the drug container, and separated storage locations if there are different preparations or storage temperature requirements. However, the implementation of Tall Man Lettering has not been carried out so improvements need to be made. The storage of several LASA drugs at PKC Duren Sawit has fulfilled the general aspects and some have fulfilled the specific aspects storage rules in the Standard Technical Instructions for Pharmaceutical Services at Community Health Centers"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Oktaviani Pravitasari
"Kegiatan penyimpanan merupakan salah satu kegiatan pengeloalan sediaan farmasi dan BMHP yang bertujuan untuk memelihara mutu sediaan farmasi, menghindari penggunaan yang tidak bertanggungjawab, menjaga ketersediaan, serta memudahkan pencarian dan pengawasan. Dalam proses penyimpanan, rentan sekali terjadi kesalahan dalam pengambilan obat terutama pada obat-obatan yang memiliki rupa-mirip (Look Alike), dan ucapan-mirip (Sound Alike) (Kemenkes RI, 2019). Puskesmas Kecamatan Ciracas (PKC Ciracas) belum menerapkan metode Tallman Lettering dalam penyusunan produk LASA dan melakukan beberapa pembelian produk obat baru yang belum tersusun sesuai dengan abjad, sehingga perlu dilakukan evaluasi penyusunan kembali produk farmasi yang terdapat di gudang dan menerapkan metode Tallman Lettering sesuai dengan ketentuan penyimpanan produk LASA. Menurut ISMP, Institute for Safe Medication Practices (2008), beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan Tallman Lettering dapat membuat nama obat dengan ucapan mirip lebih mudah dibedakan (Filk, 2006), dan lebih sedikit menimbulkan kesalahan (Filk. R, 2006). Dari 451 tanggapan, survey yang diterima ISMP, hampir semua (87%) merasa bahwa Tallman Lettering membantu mengurangi kesalahan pemilihan obat, dan dua pertiga melaporkan bahwa Tallman Letter mampu mencegah pengeluaran atau pemberian obat yang salah. Penyimpanan obat-obatan dan alat kesehatan dilakukan mulai dari pendataan produk, penyusunan ulang tempat penyimpanan berdasarkan kategorinya (bentuk sediaan dan alat kesehatan), pemilihan produk yang termasuk LASA dan menggunakan Tallman Lettering, pembuatan tag nama masing-masing obat dan alat kesehatan, hingga penyusunan obat dan alat kesehatan sesuai dengan namanya di tempat penyimpanan yang telah dibuat.

Storage activity is one of the management activities of pharmaceutical preparations and BMHP which aims to maintain the quality of pharmaceutical preparations, avoid irresponsible use, maintain availability, and facilitate search and control. In the storage process, errors are very prone to occur in taking drugs, especially for drugs that have a Look-Alike and Sound-Alike appearance (Ministry of Health RI, 2019). The Ciracas District Health Center (PKC Ciracas) has not implemented the Tallman Lettering method in preparing LASA products and has purchased several new drug products that have not been arranged alphabetically, so it is necessary to evaluate the rearrangement of pharmaceutical products in warehouses and apply the Tallman Lettering method in accordance with the provisions storage of LASA products. According to ISMP, Institute for Safe Medication Practices (2008), several studies have shown that the use of Tallman Lettering can make drug names with similar pronunciations easier to distinguish (Filk, 2006), and cause fewer errors (Filk. R, 2006). Of the 451 survey responses received by ISMP, almost all (87%) felt that Tallman Lettering helped reduce medication selection errors, and two-thirds reported that Tallman Lettering was able to prevent dispensing or administering the wrong drug. Medicines and medical devices storage is carried out starting from product data collection, rearranging storage places based on category (dosage forms and medical devices), selecting products that are included in LASA and using Tallman Lettering, making name tags for each drug and medical device, to compiling drugs and medical devices according to their names in the storage area that has been made.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Michelia Champaca Firdausi
"Ketersediaan obat dan BMHP merupakan kebutuhan pokok yang harus dijaga. Pengendalian persediaan obat yang tidak tepat dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan stok, hal ini menjadi perhatian penting oleh Rumah Sakit Universitas Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh metode Minimum-Maximum Stock Level (MMSL) pada efisiensi dan efektifitas persediaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Indonesia. Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pengambilan data penggunaan obat Instalasi Farmasi Rawat Jalan Rumah Sakit Universitas Indonesia diambil selama tiga bulan, yakni dari bulan Agustus hingga Oktober 2023. Metode pengendalian persediaan yang digunakan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUI adalah metode MMSL (Minimum-Maximum Stock Level). Metode MMSL ini adalah metode yang paling sederhana dalam pengendalian persediaan obat yang dapat diterapkan di instalasi farmasi rumah sakit. Jumlah pemesanan kembali dilakukuan ketika persediaan mencapai kondisi minimum, karena persediaan pada tingkat minimum disediakan untuk memenuhi persyaratan selama masa tenggang (waktu pengiriman). Periode penggunaan yang digunakan untuk menghitung stok minimum adalah 10 hari, sedangkan periode penggunaan yang digunakan untuk menghitung stok maksimum adalah 14 hari. Dalam jangka waktu Agustus sampai Oktober 2023, penggunaan BMHP terbanyak adalah BD Microfine 31G Insulin Needle New dengan rata rata penggunaan per harinya sebanyak 19 pieces.

Availability of medicines and BMHP is a basic need that must be maintained. Improper control of drug supplies can cause shortages or excess stock, this is an important concern for the University of Indonesia Hospital. The aim of this research is to determine the effect of the Minimum-Maximum Stock Level (MMSL) method on the efficiency and effectiveness of drug supplies in the Pharmacy Installation at the University of Indonesia Hospital. The method used is descriptive research with a quantitative approach. Data on drug use at the Outpatient Pharmacy Installation at the University of Indonesia Hospital was taken for three months, namely from August to October 2023. The inventory control method used at the RSUI Outpatient Pharmacy Installation is the MMSL (Minimum-Maximum Stock Level) method. The MMSL method is the simplest method for controlling drug supplies that can be applied in hospital pharmacy installations. The number of reorders is carried out when inventory reaches a minimum condition, because inventory at the minimum level is provided to meet requirements during the grace period (delivery time). The usage period used to calculate minimum stock is 10 days, while the usage period used to calculate maximum stock is 14 day. In the period from August to October 2023, the highest use of BMHP is BD Microfine 31G Insulin Needle New with an average use per day of 19 pieces.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yanuar Indah Pratiwi
"Antibiotik merupakan obat yang digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Penggunaan antibiotik perlu dimonitoring karena penggunaan yang berlebihan dapat meningkatkan terjadinya resistensi. Evaluasi penggunaan obat secara kuantitatif dapat dilakukan menggunakan metode ATC/DDD (ATC/Anatomical Therapeutic Chemical, DDD/Defined Daily Dose) yang merupakan sistem klasifikasi dan pengukuran penggunaan obat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui lima antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas Kecamatan Matraman dan di seluruh jaringan Puskesmas wilayah Kecamatan Matraman pada tahun 2022 dengan metode ATC/DDD. Data pemakaian antibiotik didapatkan dari Laporan Penggunaan dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO). Lima antibiotik yang paling banyak digunakan di Puskesmas Kecamatan Matraman tahun 2022 yaitu amoksisilin kaplet 500 mg (59.2%), ciprofloxacine tablet 500 mg (10.7%), cefadroxil kapsul 500 mg (7.6%), amoksisilin sirup kering 125 mg/5 mL (5.6%), dan thiamfenikol kapsul 500 mg (4.6%). Sementara lima antibiotik yang paling banyak digunakan di seluruh jaringan Puskesmas wilayah Kecamatan Matraman tahun 2022 yaitu amoksisilin kaplet 500 mg (58.0%), ciprofloxacine tablet 500 mg (11.0%), cefadroxil kapsul 500 mg (6.8%), amoksisilin sirup kering 125 mg/5 mL (4.8%), dan isoniazid tablet 300 mg (3.1%).

Antibiotics are drugs used to treat infections caused by bacteria. The use of antibiotics needs to be monitored because excessive use can increase the occurrence of resistance. Quantitative evaluation of drug use can be done using the ATC/DDDD (ATC = Anatomical Therapeutic Chemical; DDD = Defined Daily Dose) method, which is a classification and measurement system for drug use. The purpose of this study is to find out the five most widely used antibiotics in the Matraman District Health Center and in the entire Matraman District Health Center network in 2022 using the ATC/DDDD method. Antibiotic usage data is obtained from the Drug Use Report and Request Sheet. The five most widely used antibiotics at the Matraman District Health Center in 2022 are amoxicillin capsules 500 mg (59.2%), ciprofloxacine tablets 500 mg (10.7%), cefadroxil capsules 500 mg (7.6%), amoxicillin dry syrup 125 mg/5 mL (5.6%), and thiamphenicol capsules 500 mg (4.6%). Meanwhile, the five most widely used antibiotics in the entire Puskesmas network in Matraman District in 2022 are amoxicillin caplets 500 mg (58.0%), ciprofloxacine tablets 500 mg (11.0%), cefadroxil capsules 500 mg (6.8%), amoxicillin dry syrup 125 mg/5 mL (4.8%), and isoniazid tablets 300 mg (3.1%)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Maulinda Sari
"Pengelolaan obat dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan pengobatan yang dapat membahayakan pasien seperti kesalahan dalam proses pemberian obat yang memiliki kemasan dan nama hampir sama (LASA). Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui dan menilai kesesuaian sistem penyimpanan obat Look Alike Sound Alike (LASA) berdasarkan pemberian label “LASA” pada obat yang termasuk ke dalam kategori LASA di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit periode bulan Februari 2023. Penilaian mutu penyimpanan obat LASA dengan mengumpulkan dan membuat daftar nama obat LASA yang tedapat di Puskesmas, mengobservasi sistem penyimpanan obat yang termasuk ke dalam daftar obat LASA, kemudian melakukan penilaian kesesuaian penandaan label "LASA" pada sistem penyimpanan seluruh obat LASA. Penyimpanan obat Look Alike Sound Alike (LASA) di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit periode bulan Februari 2023 sudah dilakukan dengan capaian persentase kesesuaian 39,62% dari jumlah obat LASA sebanyak 53 item obat. Sistem penyimpanan obat Look Alike Sound Alike (LASA) di Puskesmas Kecamatan Duren Sawit perlu ditingkatkan.

Drug management is carried out to prevent medication errors that can endanger patients, such as errors in the process of administering drugs that have similar packaging and name (LASA). The purpose of this study was to identify and assess the suitability of the Look Alike Sound Alike (LASA) drug storage system based on the “LASA” labeling of drugs belonging to the LASA category at Puskesmas Kecamatan Duren Sawit period of February 2023. Assessment of the quality of LASA drug storage by collect and make a list of LASA drug names available at the Puskesmas, observe the drug storage system included in the LASA drug list, then conduct an assessment of the conformity of the "LASA" label marking on the storage system of all LASA drugs. The storage of Look Alike Sound Alike (LASA) drugs at Puskesmas Kecamatan Duren Sawit for the period of February 2023 has been carried out with the achievement of a conformity percentage of 39.62% of the total 53 items of LASA drugs. The Look Alike Sound Alike (LASA) drug storage system at Puskesmas Kecamatan Duren Sawit needs to be improved."
Depok: 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>