Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 76008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Afrida Dwi Ulfa
"Film Pitutur 2 mengisahkan tentang seorang remaja yang berada dalam kondisi koma karena mengalami sebuah kecelakaan. Saat remaja tersebut terbaring koma, arwahnya keluar dan menemui seorang pria menggunakan blangkon yang kemudian mengalami perjalanan spiritual. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui makna yang terdapat dalam film Pitutur 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dan teori hermeneutika Schleiermarcher. Data penelitian ini diperoleh dari transkripsi film, visualisasi berupa gambar, dan hasil wawancara dengan narasumber untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam. Berdasarkan teori tersebut tahapan penelitian dibagi menjadi dua yaitu interpretasi gramatikal dan interpretasi psikologis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam film Pitutur 2 terdapat sikap berbakti kepada orang tua yaitu membantu pekerjaan orang tua, mengamalkan apa yang sudah diajarkan oleh orang tua, dan mendengarkan orang tua ketika berbicara atau menasehati Penelitian ini memberikan kontribusi untuk memperluas pemahaman tentang peranan sebuah film untuk menyampaikan pesan-pesan moral kepada seluruh lapisan masyarakat.

Pitutur 2 tells the story of a teenager who is in a coma due to an accident. While in a comatose state, his spirit came out and met a man wearing traditional Javanese headgear called "blangkon." and embarks on a spiritual journey. This research is conducted to understand the meaning within the film Pitutur 2. The method used in this research is descriptive qualitative research and Schleiermarcher's hermeneutic theory. The research data includes film transcriptions, visualizations such as images, and interviews with informants to gain a deeper insights. Based on this theory, the research process is divided into two stages: grammatical interpretation and psychological interpretation. The results of this study indicate that in the film Pitutur 2, there is a sense of filial piety towards parents, such as helping them with their work, practicing what parents have taught, and listening to parents when talking or advising. This research contributes to broaden understanding of the role of a film for conveying moral messages to all levels of society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jasmine Nur Arifah Yaza
"Karya sastra merupakan representasi kenyataan sosial yang di dalamnya mengandung nilai-nilai kehidupan. Salah satu bentuk karya sastra adalah film. Penelitian ini membahas apa nilai-nilai etika Jawa yang terkandung dalam film pendek Tanah Kalurahan karya Paniradya Kaistimewan. Tujuan penelitian adalah untuk memahami etika Jawa melalui analisis struktur logis dan representasi budaya Jawa mendasarkan pada konsep etika Jawa sebagaimana disampaikan oleh Magnis-Suseno (1984), serta bagaimana etika tersebut direpresentasikan melalui bahasa, tanda, dan gambar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan objektif melalui analisis dialog dan tangkapan layar dari adegan film. Data dianalisis menggunakan metode Miles dan Huberman (1992) yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini berfokus pada empat topik etika Jawa yaitu: sikap batin yang tepat, tindakan yang tepat dalam dunia, tempat yang tepat, dan pengertian yang tepat. Hasil penelitian menemukan representasi nilai etika Jawa melalui dua unen-unen bahasa Jawa yaitu sepi ing pamrih rame ing gawe dan andhap asor serta sikap ngapurancang. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana etika Jawa mempengaruhi interaksi sosial, hubungan antarindividu, dan keselarasan sosial dalam masyarakat.

Literary works are representations of social reality which contain life values. One form of literary work is film. This research discusses the Javanese ethical values contained in the short film Tanah Kalurahan by Paniradya Kaistimewan. The aim of the research is to understad Javanese ethics through analysis of the logical structure and representation of Javanese culture based on the concept of Javanese ethics as presented by Magnis-Suseno (1984), along with how these ethics are represented through language, signs, and images. The research method used is dercriptive qualitative with an objective approach through analysis of dialogue and screen captures from film scenes. Data were analyzed using the Miles and Huberman (1992) method which including data reduction, data display, and conclution drawing. This research focuses on four topics of Javanese ethics, namely: the right inner attitude, the right action in the world, the right place, and the right understanding. The results of the research found a representation of Javanese ethical values through two Javanese language adages, namely sepi ing pamrih rame ing gawe and andhap asor as well as the ngapurancang attitude. This research provides an understanding of how Javanese ethics influences social interactions, relationships between individuals, and social harmony in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sarumpaet, Y. Suryapama Tera Gia
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang struktur dan tema 27 cerpen dalam kumpulan
cerpen Taman Sari, sehingga menghasilkan satu tema dominan serta kaitannya
dengan konteks zaman di saat kumpulan cerpen Taman Sari terbit. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menyatakan
bahwa tema dominan dalam kumpulan cerpen Taman Sari adalah golongan tema
sosial yang meliputi tema percintaan, kemiskinan, pendidikan, dan keluarga. Hal
ini mengisyaratkan bahwa tema populer pada tahun 1975 adalah tema-tema sosial.
Temuan lain juga menyatakan bahwa tidak semua cerpen merupakan satu kisahan,
tetapi merupakan cerpen beralur

ABSTRACT
This thesis discusses the structure and theme of 27 short-stories in Taman Sari,
thus producting a dominant theme and the social implementation in the current
time when Taman Sari has released. This research is qualitive descriptive
interpretative. The result of this research that the dominant theme of Taman Sari
is social theme which includes the theme of romance, poverty, education, and
family relationship. It was implementating that the popular theme in 1975 is social
themes. Another result found not all stories are not-grooved stories, but ploted
stories."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nurmillah Kamilah
"ABSTRACT
Penelitian ini mengangkat tema tentang unsur mistik dari kumpulan cerita cekak cerkak alaming lelembut yang terdapat dalam Panjebar Semangat tahun 2011. Cerkak tersebut merupakan salah satu bentuk rubrik dalam majalah Panjebar Semangat. Rubrik cerkak tersebut menceritakan tentang berbagai kejadian mistik yang dialami oleh tokoh di dalam masing-masing cerita. Terdapat 5 cerkak yang dipilih sebagai objek penelitian. Unsur struktural cerita sangat mempengaruhi bagaimana mistik tersebut disampaikan. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah unsur mistik Jawa yang terkandung di dalam lima cerkak Panjebar Semangat tersebut? Penelitian ini menggunakan pendekatan objektif dengan metode analisis deskriptif. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi penelitian karya sastra Jawa, serta memperoleh gambaran mengenai mistik dalam objek kajian yang digunakan, yaitu lima cerkak dalam kumpulan cerkak Panjebar Semangat Tahun 2011. Ditinjau dari segi mistik, lima cerkak tersebut memberikan banyak cerminan sosial yang kuat, baik langsung maupun tak langsung. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa ternyata unsur-unsur mistik di dalam kelima cerkak Panjebar Semangat tahun 2011 terbukti adanya konsep kepercayaan tentang mistik yang masih melekat di dalam masyarakat Jawa.

ABSTRACT
This research is the theme of the mystical element of a series of Javanese short stories of Alaming Lelembut contained in Panjebar Semangat in 2011. The story is one of the rubric form in Panjebar Semangat magazine. The narrative rubric tells about the mystical events experienced by the characters in each story. There are five Javanese short stories selected as research object. The structural elements of the story greatly affect how the mystique is delivered. The problem discussed in this research is how is the element of Javanese mysticism contained in the five concepts of Panjebar Semangat This research uses an objective approach with descriptive analysis method. The benefits of this research are expected to increase the reference of Javanese literary research, and obtain a description of the mystique in the object of study that is used, that is five Javanese short stories in the compilation Javanese short stories Panjebar Semangat in 2011. In terms of mystique, the five Javanese short stories provide many strong social reflection, Either directly or indirectly. The result of this research concludes that it turns out that the mystical elements in the five concepts Panjebar Semangat in 2011 proved the existence of the concept of belief about mystic that is still inherent in the Java community. "
2017
S66905
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa , 1995
899.222 CER
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Denys Rizkiana
"ABSTRACT
Skripsi ini membahas peran prefiks pada kata kerja bahasa Rusia. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis dengan menggunakan sumber data berupa cerpen ? ? Hozjain I Rabotnik lsquo;Majikan dan Pelayan rsquo; dan Nabeg karya Leo Tolstoy. Teori yang digunakan adalah teori pembentukan kata kerja oleh Svedova dalam Akademi Nauk, 1980, Popov 1986, dan Rozental 2010. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peran prefiks pada kata kerja bahasa Rusia. Hasil penelitian menunjukan bahwa prefiks pada kata kerja bahasa Rusia memiliki tiga peran yang ditemukan dalam sumber data. Hasil penelitian juga menunjukan bahwa setiap prefiks memiliki makna yang berbeda-beda.

ABSTRACT
This thesis discusses about role of prefixes in russian verb. This research is analitical descriptive method. Data obtained from short stories, Hozjain I Rabotnik lsquo Master and Man rsquo and Nabeg lsquo The Raid rsquo .The analysis uses theory of word formation by Svedova 1980, Popov 1986, and Rozental 2010. This study aims to describe role of prefixes in russian verb. The results of research shows that there are three roles of prefixes in Russian verbs founded in these short stories. Futhermore, the meaning of prefixes can be different each others. "
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Darma
Jakarta: Noura Books, 2016
899. 221 3 BUD o
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Bernadi
"Artikel ini berisi tentang analisis penokohan dua tokoh utama dalam cerpen Первая Любовь /Pervaja Ljubov'/ ‘Cinta Pertama’ karya Ivan Turgenev yaitu Vladimir Petrovitch dan Zinaida. Metode yang digunakan untuk meneliti dalam artikel ini adalah metode deskriptif-analitis dengan penerapan teori penokohan. Hasil penelitan menjelaskan bahwa kedua tokoh tersebut merupakan sorotan utama dalam cerita. Kedua tokoh tersebut pula yang menimbulkan konflik dan membangun ketertarikan bagi pembaca. Tokoh Vladimir dapat diklasifikasikan sebagai tokoh protagonis, sederhana, dan statis, sedangkan tokoh Zinaida adalah tokoh antagonis, bulat, dan berkembang.

This article contains the analysis of the characterizations of the two main characters in the short story Первая Любовь /Pervaja Ljubov'/ ‘First Love’ by Ivan Turgenev, Vladimir Petrovitch and Zinaida. The method used to examine in this article is a descriptive-analytical method and with the application of the characterizations theory. The results both figure are the main character in the story. Both figures also give conflict and build interest for the readers. Vladimir figures can be classified as the protagonist, a simple, and static figures and Zinaida figure are antagonist, complex, and developing character."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aniesa Rahmania Pramitha Devi
"Penelitian bahasa dan gender menyebutkan bahwa pria dan wanita menggunakan bahasa yang berbeda. Seiring berkembangnya zaman, hal tersebut tidak dapat digeneralisasikan karena faktor perbedaan sosial budaya dan konteks pembicaraan. Selain bahasa, pria dan wanita juga dianggap memiliki cara yang berbeda dalam mengungkapkan emosi. Masyarakat umumnya menganggap bahwa wanita lebih ekspresif dalam mengungkapkan emosi dibanding pria. Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan menjelaskan penggunaan bahasa emosi berdasarkan gender. Sumber data yang digunakan adalah 14 cerpen Kompas yang diunggah pada situs ruangsastra.com dengan rincian tujuh cerpen pada tiap-tiap gender. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengacu pada teori bahasa emosi dari Kövecses (2004) dan teori bahasa dan gender dari Holmes (2013) dan Kuntjara (2011). Emosi yang dilihat mengacu pada lima emosi dasar dari Davitz dan Mattis (1964), yaitu bahagia, cinta, sedih, takut, dan marah. Data yang diperhatikan adalah kalimat yang mengandung bahasa emosi yang memiliki makna literal dan makna figuratif yang terlihat pada penggunaan metafora dan metonimi. Data tersebut kemudian dianalisis makna berdasarkan emosi dan frekuensi penggunaannya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik pria maupun wanita dapat menggunakan bahasa emosi dengan makna literal dan makna figuratif.

Language and gender research shows that each gender uses different languages. But, this can not be generalized due to socio-cultural differences and the context of the conversation. In addition to the use of languages, men and women are also considered to have different ways of expressing emotions. People generally assume that women are more expressive in expressing emotions than men. Based on that background, this research aims to explain the use of emotion language based on gender. This research uses 14 short stories from Kompas uploaded on the ruangsastra.com site as data source, with seven short stories for each gender. This research uses a qualitative method with the theory of emotion language from Kövecses (2004) and language and gender theories from Holmes (2013) and Kuntjara (2011). The emotions seen refer to the five basic emotions from Davitz and Mattis (1964), namely happiness, love, sadness, fear, and anger. The data considered are sentences containing emotion language with literal and figurative meanings seen in metaphors and metonymy usage. Then, the data are analyzed for meaning based on emotion and usage frequency. The results of this research indicate that both men and women can use emotion language with literal and figurative meanings."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>